Dosen Pengampu:
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa mengucapkan terima
kasih banyak terhadap para tokoh-tokoh yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran Maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat Berguna dan dapat menambah
pengatahuan bagi para pembacanya.
Bagi kamu sebagai penyusun dari makalah ini merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, Karena banyak keterbatasan pengatahuan
yang kami miliki. Untuk itu kamu sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
1. Aliran pendidikan yang mempengaruhi perkembangan peserta
didik ...................................
2. Factor - faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik (intern dan
ekstern) ......
3. Pandangan islam terhadap perkembangan peserta
didik .......................................................
4. Tugas-tugas perkembangan peserta
didik................................................................................................
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan merupakan suatu proses yang terjadi selama manusia hidup.
perkembangan individu merupakan pola gerakan atau perubahan yang secara dinamis
dimulai dari pembuahan atau konsepsi dan terus berlanjut sepanjang siklus kehidupan
manusia yang terjadi akibat dari kematangan dan pengalaman (Hurlock,
1991;Rice,2002). Studi mengenai perkembangan seseorang tidak lagi seperti dahulu
yang berhenti pada waktu seseorang mencapai kedewasaannya, melainkan
berlangsung terus menerus dan mulai konsepsi hingga orang itu mati. Pembentukan
pada masa dini ini akan bersifat tetap dan mempengaruhi sifat penyesuaian fisik,
psikologis dan sosial pada masa-masa yang kemudian. Hal ini pula menyebabkan
mengapa perlakuan terhadap anak pada masa dini ini harus sedemikian rupa sehingga
dapat mengarah kepada penyesuaian sosial dan penyesuaian pribadi yang baik pada
masa yang akan datang. Dalam proses ini banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor
tertentu yaitu, pendidikan, pergaulan, lingkungan, keluarga dan lainnya. Misalnya
kita setiap hari banyak menemui orang-orang, yang satu baik dan aktif, yang satu
terbilang nakal. Olehkarena itu perlu kita ketahui faktor-faktor apa saja yang dominan
memengaruhi dalam pengembangan peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja aliran pendidikan yang mempengaruhi perkembangan peserta didik ?
2. Apa saja factor - faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik (intern
dan ekstern) ?
3. Bagaimana pandangan islam terhadap perkembangan peserta didik ?
4. Apa saja tugas-tugas perkembangan peserta didik?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui dan memahami aliran – aliran yang mempengaruhi perkembangan
peserta didik.
2. Mengetahui faktor – faktor yang dominan yang mempengaruhi perkembangan
peserta didik.
3. Memahami bagaimana cara islam memandang serta menyikapi perkembangan
peserta didik.
4. Mengetahui berbagai macam tugas-tugas perkembangan peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Aliran Nativisme
Native, artinya mengenai kelahiran atau pembawaaan, jadi aliran nativisme adalah
paham yang menitikberatkan pentingnya factor dasar yang dibawa sejak lahir,
Menurutnya perkembangan-perkembangan individu semata – mata dimungkinkan
dan ditentukan oleh factor–factor yang dibawa sejak lahir. Dengan demikian, menurut
aliran itu keberhasilan belajar ditentukan oleh individu itu sendiri
Para pendukung nativisme, biasanya mempertahankan kebenaran pandangan tersebut,
yaitu dengan menunjuk berbagai kesamaan atau kemiripan antara pihak orang tua
dengan anak – anaknya. Kata mereka : kalau ayahnya ahli musik maka anaknya ahli
musik pula, anak pelukis akhirnya menjadi pelukis, anak pelayan demikian juga,
bahkan anak penjahat akan cenderung jahat pula kelakuanya. Pepatah jawa
menyatakan : “Kacang mongso ninggalno lanjaran” . Tokoh utama aliran ini bernama
Arthur Sopenhauer (1788 - 1860) seorang filsuf jerman. Aliran filsafat nativisme
konon dijuluki sebagai aliran pesimistis yang memandang segala sesuatu dengan kaca
mata hitam.
2. Aliran Empirisme
Dalam bahasa inggris converge artinya memusatkan pada satu titik, atau bertemu
. Maka bisa diartikan, konvergensi adalah ’’titik pertemuan” Agaknya memang benar
oleh karena kehadiran aliran ini telah mempertemukan dua pandangan ekstrim,
natifisme dan emperisme. Tokoh utama konvergensi bernama Louis William Stern
(1871 - 1938), sleorang filsuf dan psikolog Jerman, mengatakan bahwa
perkembangan individu itu dimungkinkan dan dipengaruhi oleh dua factor,
pembawaan dan lingkungan keduanya sama – sama penting, dan bisa diingkari satu
oleh factor yang lain. Dengan pembawaan saja tanpa lingkungan, anak manusia tidak
akan berkembang. Sebaliknya lingkungan saja tanpa pembawaan, ini juga tidak
mungkin.
1. Factor Internal
Yaitu factor yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi pembawaan dan
potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri. Dengan
demikian factor internal bisa dibagi menjadi
b. Factor psikis
Dalam hal kejiwaan, ada anak periang, sehingga banyak pergaulan. Akan tetapi ada
pula yang selalu tampak murung, pendiam, mudah tersinggung karenanya suka
menyendiri. Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis.Untuk mampu
mempetimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain,
memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Di samping itu, kemampuan
berbahasa ikut pula menentukan. Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi
dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu
menjalankan fungsinya dengan baik.
2. Factor Eksternal
Yaitu hal – hal yang datang atau ada diluar diri siswa yang meliputi lingkungan
(khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan
lingkungan. Factor eksternal dibagi menjadi 6 macam : factor biologis, physis,
ekonomis, cultural, edukatif, dan religious.
a. Factor biologis
Bisa diartikan, biologis dalam konteks ini adalah factor yang berkaitan dengan
keperluan primer seorang anak pada awal kehidupanya: Factor ini wujudnya berupa
pengaruh yang datang pertama kali dari pihak ibu dan ayah.
b. Factor phyis
Maksudnya adalah pengaruh yang datang dari lingkungan geografis, seperti
iklim keadaan alam, tingkat kesuburan tanah, jalur komunikasi dengan daerah lain,
dsb. Semua ini jelas membawa dampak masing – masing terhadap perkembangan
anak – anak yang lahir dan dibesarkan disana.
c. Factor ekonomis
Dalam proses perkembanganya. Betapapun ukuranya bervariasi, seorang anak
pasti memerlukan biaya. Biaya untuk makan dan minum dirumah, tetapi juga untuk
mebeli alat – alat sekolah. Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau
status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan
memandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang
dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. “ia anak siapa”.
Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan
memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya. Dari pihak anak itu
sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah
ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak
akan senantiasa “menjaga” status sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam hal
tertentu, maksud “menjaga status sosial keluarganya” itu mengakibatkan
menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal ini dapat berakibat
lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya. Akibat lain mereka
akan membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri.
d. Factor cultural
Di Indonesia ini saja dari aceh sampai Irian jaya, jika dihitung ada berpuluh
bahkan beratus kelompok masyarakat yang masing – masing mempunyai kultur,
budaya, adat istiadat, dan tradisi tersendiri, dan hal ini jelas berpengaruh terhadap
perkemangan anak – anak.
e. Factor educatif
Pendidikan tak dapat disangkal mempunyai pengaruh terhadap perkembangan
anak manusia. Malah karena sifatnya berencana dan sering kali diusahakan secara
teratur, faktor pendidikan ini relatif paling besar pengaruhnya disbanding factor yang
lain manapun juga. Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah.
Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan
memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan
mereka di masa yang akan datang.
Pendidikan dalam arti luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi
oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku
yang benar secara sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di
kelembagaan pendidikan(sekolah). Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan
kepada norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan
bangsa(nasional) dan norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan membentuk
perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
f. Factor religious
Sebagai contoh seorang anak kyai, sudah pasti ia akan berebeda dengan anak
lain yang tidak menjadi kyai, yang sekedar terhitung orang beragama, lebih – lebih
yang memang tidak beragama sama sekali, ini adalah soal perkembangan pula,
menyangkut proses terbentunya prilaku seorang anak dengan agama sebagai faktor
penting yang mempengaruhinya.
g. Factor keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap
berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan
tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi
anak. Di dalam keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan
demikian pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan anak.
Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak
ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan
diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga
1. Masa Kanak-kanak
Belajar berjalan
Belajar makan makanan padat
Belajar mengendalikan gerakan badan
Mempelajari peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya
Memperoleh stabilitas fisiologis
Membentuk konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik
Belajar menghubungkan diri secara emosional dengan orang tua, kakak adik
dan orang lain
Belajar membedakan yang benar dan salah
2. Masa Anak
Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan tertentu
Membentuk sikap tertentu terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang
tumbuh
Belajar bergaul dengan teman sebaya
Mempelajari peranan yang sesuai dengan jenis kelamin
Membina keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung
Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
Membentuk kata hati, moralitas dan nilai-nilai
Memperoleh kebebasan diri
Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial
3. Masa Remaja
Memperoleh hubungan baru dan lebih matang dengan yang sebaya dari kedua
jenis kelamin
Memperoleh peranan sosial dengan jenis kelamin individu
Menerima fisik dari dan menggunakan badan secara efektif
Memperoleh kebebasan diri, melepaskan ketergantungan dari orang tua/ orang
dewasa lainnya
Melakukan pemilihan dan persiapan untuk jabatan
Memperoleh kebebasan ekonomi
Persiapan perkawinan dan kehidupan berkeluarga
Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep yg diperlukan sbg warga
negara yg baik
Memupuk dan memperoleh perilaku yg dapat dipertanggung jawabkan secara
sosial
Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman berperilaku
B. Saran-saran
https://www.google.com/amp/s/dosenpsikologi.com/faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-peserta-didik/amp
https://www.academia.edu/22605333/
faktor_faktor_yang_Mempengaruhi_Perkembangan_Peserta_Didik