Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN

Dosen Pengampu:

Dian Fitriani, S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 5 :

Dewi Putri Tuah Susila (A12121106)


Muh. Zakkaria (A12121087)
Siska suaib (A12121092)
Nila utari setiani (A12121124)
Feby Febryanti (A12121119)
Nazwa meisya amanda putri (A12121101)
Hasni
Fitri Hamid

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN AJARAN 2022
Kata pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa mengucapkan terima
kasih banyak terhadap para tokoh-tokoh yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran Maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat Berguna dan dapat menambah
pengatahuan bagi para pembacanya.
Bagi kamu sebagai penyusun dari makalah ini merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, Karena banyak keterbatasan pengatahuan
yang kami miliki. Untuk itu kamu sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN
1. Aliran pendidikan yang mempengaruhi perkembangan peserta
didik ...................................
2. Factor - faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik (intern dan
ekstern) ......
3. Pandangan islam terhadap perkembangan peserta
didik .......................................................
4. Tugas-tugas perkembangan peserta
didik................................................................................................

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan merupakan suatu proses yang terjadi selama manusia hidup.
perkembangan individu merupakan pola gerakan atau perubahan yang secara dinamis
dimulai dari pembuahan atau konsepsi dan terus berlanjut sepanjang siklus kehidupan
manusia yang terjadi akibat dari kematangan dan pengalaman (Hurlock,
1991;Rice,2002). Studi mengenai perkembangan seseorang tidak lagi seperti dahulu
yang berhenti pada waktu seseorang mencapai kedewasaannya, melainkan
berlangsung terus menerus dan mulai konsepsi hingga orang itu mati. Pembentukan
pada masa dini ini akan bersifat tetap dan mempengaruhi sifat penyesuaian fisik,
psikologis dan sosial pada masa-masa yang kemudian. Hal ini pula menyebabkan
mengapa perlakuan terhadap anak pada masa dini ini harus sedemikian rupa sehingga
dapat mengarah kepada penyesuaian sosial dan penyesuaian pribadi yang baik pada
masa yang akan datang. Dalam proses ini banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor
tertentu yaitu, pendidikan, pergaulan, lingkungan, keluarga dan lainnya. Misalnya
kita setiap hari banyak menemui orang-orang, yang satu baik dan aktif, yang satu
terbilang nakal. Olehkarena itu perlu kita ketahui faktor-faktor apa saja yang dominan
memengaruhi dalam pengembangan peserta didik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja aliran pendidikan yang mempengaruhi perkembangan peserta didik ?
2. Apa saja factor - faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik (intern
dan ekstern) ?
3. Bagaimana pandangan islam terhadap perkembangan peserta didik ?
4. Apa saja tugas-tugas perkembangan peserta didik?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui dan memahami aliran – aliran yang mempengaruhi perkembangan
peserta didik.
2. Mengetahui faktor – faktor yang dominan yang mempengaruhi perkembangan
peserta didik.
3. Memahami bagaimana cara islam memandang serta menyikapi perkembangan
peserta didik.
4. Mengetahui berbagai macam tugas-tugas perkembangan peserta didik.
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Aliran – Aliran Yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik

1. Aliran Nativisme

Native, artinya mengenai kelahiran atau pembawaaan, jadi aliran nativisme adalah
paham yang menitikberatkan pentingnya factor dasar yang dibawa sejak lahir,
Menurutnya perkembangan-perkembangan individu semata – mata dimungkinkan
dan ditentukan oleh factor–factor yang dibawa sejak lahir. Dengan demikian, menurut
aliran itu keberhasilan belajar ditentukan oleh individu itu sendiri
Para pendukung nativisme, biasanya mempertahankan kebenaran pandangan tersebut,
yaitu dengan menunjuk berbagai kesamaan atau kemiripan antara pihak orang tua
dengan anak – anaknya. Kata mereka : kalau ayahnya ahli musik maka anaknya ahli
musik pula, anak pelukis akhirnya menjadi pelukis, anak pelayan demikian juga,
bahkan anak penjahat akan cenderung jahat pula kelakuanya. Pepatah jawa
menyatakan : “Kacang mongso ninggalno lanjaran” . Tokoh utama aliran ini bernama
Arthur Sopenhauer (1788 - 1860) seorang filsuf jerman. Aliran filsafat nativisme
konon dijuluki sebagai aliran pesimistis yang memandang segala sesuatu dengan kaca
mata hitam.

2. Aliran Empirisme

Emperis berarti “pengalaman”. Maka emperisme maksudnya adalah: aliran yang


mengutamakan peranan faktor pengalaman, lingkungan, pendidikan, dan tidak
mengakui peranan factor dasar atau pembawaan sejak lahir.
Menurut kaum empiris, perkembangan individu itu semata – mata dimungkinkan dan
ditentukan oleh factor lingkungan, sedang factor pembawaan tidak memainkan
peranan sama sekali. Tokoh utama aliran empirisme adalah John Locke (1632 -1704),
seorang yang terkenal menganggap pendidikan sebagai “maha kuasa” untuk
mencetak manusia macam apa saja yang dicita - citakan. Sehingga tak ayal lagi
sebagai hujjah untuk membenarkan pandangannya, pengikut aliran ini menunjuk pada
pendidikan dengan segala fasilitas yang tersedia, dalam menciptakan orang - orang
besar caliber dunia.
3. Aliran konvergensi

Dalam bahasa inggris converge artinya memusatkan pada satu titik, atau bertemu
. Maka bisa diartikan, konvergensi adalah ’’titik pertemuan” Agaknya memang benar
oleh karena kehadiran aliran ini telah mempertemukan dua pandangan ekstrim,
natifisme dan emperisme. Tokoh utama konvergensi bernama Louis William Stern
(1871 - 1938), sleorang filsuf dan psikolog Jerman, mengatakan bahwa
perkembangan individu itu dimungkinkan dan dipengaruhi oleh dua factor,
pembawaan dan lingkungan keduanya sama – sama penting, dan bisa diingkari satu
oleh factor yang lain. Dengan pembawaan saja tanpa lingkungan, anak manusia tidak
akan berkembang. Sebaliknya lingkungan saja tanpa pembawaan, ini juga tidak
mungkin.

B.     Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik

1. Factor Internal
Yaitu factor yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi pembawaan dan
potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri. Dengan
demikian factor internal bisa dibagi menjadi

2 macam factor pisik dan factor psikis.


a. Factor fisik
Di dunia ini orang mempunyai bentuk tubuh yang bermacam – macam. Ada yang
tinggi ceking, ada yang pendek gemuk, dan ada yang sedang antara tinggi dan besar
badanya. Sudah jelas, masing - masing mempunyai pengaruh tersendiri bagi
perkembangan seorang anak.

b. Factor psikis
Dalam hal kejiwaan, ada anak periang, sehingga banyak pergaulan. Akan tetapi ada
pula yang selalu tampak murung, pendiam, mudah tersinggung karenanya suka
menyendiri. Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis.Untuk mampu
mempetimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain,
memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Di samping itu, kemampuan
berbahasa ikut pula menentukan. Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi
dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu
menjalankan fungsinya dengan baik.

2. Factor Eksternal
Yaitu hal – hal yang datang atau ada diluar diri siswa yang meliputi lingkungan
(khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan
lingkungan. Factor eksternal dibagi menjadi 6 macam : factor biologis, physis,
ekonomis, cultural, edukatif, dan religious.
a. Factor biologis
Bisa diartikan, biologis dalam konteks ini adalah factor yang berkaitan dengan  
keperluan primer seorang anak pada awal kehidupanya: Factor ini wujudnya berupa
pengaruh yang datang pertama kali dari pihak ibu dan ayah.

b. Factor phyis
Maksudnya adalah pengaruh yang datang dari lingkungan geografis, seperti
iklim keadaan alam, tingkat kesuburan tanah, jalur komunikasi dengan daerah lain,
dsb. Semua ini jelas membawa dampak masing – masing terhadap perkembangan
anak – anak yang lahir dan dibesarkan disana.

c. Factor ekonomis
Dalam proses perkembanganya. Betapapun ukuranya bervariasi, seorang anak
pasti memerlukan biaya. Biaya untuk makan dan minum dirumah, tetapi juga untuk
mebeli alat – alat sekolah. Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau
status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan
memandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang
dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. “ia anak siapa”.
Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan
memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya. Dari pihak anak itu
sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah
ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak
akan senantiasa “menjaga” status sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam hal
tertentu, maksud “menjaga status sosial keluarganya” itu mengakibatkan
menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal ini dapat berakibat
lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya. Akibat lain mereka
akan membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri.

d. Factor cultural
Di Indonesia ini saja dari aceh sampai Irian jaya, jika dihitung ada berpuluh
bahkan beratus kelompok masyarakat yang masing – masing mempunyai kultur,
budaya, adat istiadat, dan tradisi tersendiri, dan hal ini jelas berpengaruh terhadap
perkemangan anak – anak.

e. Factor educatif
Pendidikan tak dapat disangkal mempunyai pengaruh terhadap perkembangan
anak manusia. Malah karena sifatnya berencana dan sering kali diusahakan secara
teratur, faktor pendidikan ini relatif paling besar pengaruhnya disbanding factor yang
lain manapun juga. Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah.
Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan
memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan
mereka di masa yang akan datang.
Pendidikan dalam arti luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi
oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku
yang benar secara sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di
kelembagaan pendidikan(sekolah). Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan
kepada norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan
bangsa(nasional) dan norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan membentuk
perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

f. Factor religious
Sebagai contoh seorang anak kyai, sudah pasti ia akan berebeda dengan anak
lain yang tidak menjadi kyai, yang sekedar terhitung orang beragama, lebih – lebih
yang memang tidak beragama sama sekali, ini adalah soal perkembangan pula,
menyangkut proses terbentunya prilaku seorang anak dengan agama sebagai faktor
penting yang mempengaruhinya.

g. Factor keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap
berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan
tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi
anak. Di dalam keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan
demikian pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan anak.
Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak
ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan
diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga

h. Kapasitas Mental, Emosi, dan Intelegensi


Kemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan
belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual
tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan
intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara
seimbang sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial  anak. Sikap
saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama
dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang
berkemampuan intelektual tinggi.

C.  Pandangan Tokoh-Tokoh Islam terhadap Perkembangan Peserta Didik


Pendidikan islam bertujuan membangun manusia dan masyarakat secara utuh
dan menyeluruh dalam semua aspek kehidupan yang dapat membawa perubahan pada
kehidupan berbudaya dan peradaban dalam memperoleh kebahagiaan dunia dan
akhirat Program kurikulum pendidikan islam , perlu diorientasikan pada learning
(competency knowledge, ability dan social cultural). Metodologi pendidikan islam
dalam proses belajar mengajar harus menggunakan learning based student learning
dan bukan teaching learning dan diorientasikan pada cara mengaktifkan peserta didik,
cara untuk menemukan, cara memecahkan masalah untuk menghasilkan peserta didik
yang berkualitas, kreatif, inovatif yang mampu menerjemahkan agama dalam prilaku
sosial ditengah kehidupan masyarakat global menuju masyarakat madani.
Agama islam mengajarkan kepada orang tua agar menanamkan benih – benih aqidah
kepada anak – anak mereka sejak dini. Islam menyuruh para orang tua untuk
mengenalkan tentang keberadaan tuhan yang harus mereka sembah kepada anak –
anak mereka. Hal ini jelas untuk memberi suntikan keyakinan terhadap jiwa anak
tersebut.
Beberapa pendapat tokoh islam dalam perkembangan peserta didik, diantaranya:
a. Menurut Al-Ghazali

-          Anak lahir bagaikan kertas putih


-          Anak dididik sejak lahir
-          Anak dibiasakan disiplin pribadi sebagai azaz pendidikan ahlak
-          Jika anak anak mencapai usia baligh, 
b. Menurut Ibnu Kholdun
-          Anak berkembang setingkat demi – setingkat
-          Manusia bukan produk nenek moyang, tapi produk sejarah, lingkungan social,
alam, adat istiadat.
-          Pendidikan dilaksanakan dengan memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangan potensi psikologis peserta didik.
c. Menurut Ibnu Sina
-          Pendidikan pada anak bisa dimulai sejak disapih
-          Pada usia 3 tahun, anak dibiasakan dengan pembiasaan yang baik
-          Pengajaran Al-Qur’an dan keagamaan diberikan pada saat tingkat kematangan
anak sudah mantap.
-          Pendidikan akhlak sangat penting diberikan sejak dini

D.    Tugas-Tugas Perkembangan (Gambaran Umum)


-          Pertumbuhan
Perubahan yang menyangkut pertumbuhan fisik, peningkatan jumlah sel, ukuran,
kuantitatif, tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi individu.
-          Perkembangan
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan berkesinambungan dan progresif
dalam organisme, dari lahir sampai mati (Chaplin C.P.,1989:134). Sedangakan
Hurlock E.B. (1978:23) menyatakan bahwa “Perkembangan dapat didefinisikan
sebagai deretan progresif dari perubahan yang teratur dan koheren “.”Progresif
“menandai bahwa perubahannya terarah, membimbing mereka maju, dan bukan
mundur. “Teratur” dan “koheren” menunjukan hubungan yang nyata antara
perubahan yang terjadi dan telah mendahului atau mengikutinya. Ini berarti bahwa
perkembangan juga berhubungan dengan proses belajar terutama mengenai isinya
yaitu tentang apa yang akan berkembang berkaitan dengan perbuatan belajar. 
Disamping itu juga bagaimana suatu hal itu dipelajari, apakah melalui memorisasi
(menghafal) atau melalui peniruan dan atau dengan menangkap hubungan-hubungan,
hal-hal ini semua ikut menentukan proses perkermbangan. Dapat pula dapat
dikatakan bahwa perkembangan sebagai suatu proses yang kekal dan tetap yang
menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi terjadi
berdasarkan proses pertumbuhan, kemasakan, dan belajar.
PERSAMAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan adalah perubahan yang menuju ke
arah yang lebih maju dan positif.
PERBEDAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan lebih menuju perubahan fisik, peningkatan jumlah sel, ukuran,
kuantitatif, tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi, dan memiliki pola
bervariasi. Sedangakan pekembangan bersifat kualitatatif, progresif dan
berkesinambungan.
- Tahapan Perkembangan
Penahapan atau pembabakan tentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai
ciri – ciri khusus atau pola – pola tingkah laku tertentu.

E. Tugas-Tugas Perkembangan Peserta Didik

1. Masa Kanak-kanak
 Belajar berjalan
 Belajar makan makanan padat
 Belajar mengendalikan gerakan badan
 Mempelajari peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya
 Memperoleh stabilitas fisiologis
 Membentuk konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik
 Belajar menghubungkan diri secara emosional dengan orang tua, kakak adik
dan orang lain
 Belajar membedakan yang benar dan salah

2. Masa Anak
 Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan tertentu
 Membentuk sikap tertentu terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang
tumbuh
 Belajar bergaul dengan teman sebaya
 Mempelajari peranan yang sesuai dengan jenis kelamin
 Membina keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung
 Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
 Membentuk kata hati, moralitas dan nilai-nilai
 Memperoleh kebebasan diri
 Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial

3. Masa Remaja
 Memperoleh hubungan baru dan lebih matang dengan yang sebaya dari kedua
jenis kelamin
 Memperoleh peranan sosial dengan jenis kelamin individu
 Menerima fisik dari dan menggunakan badan secara efektif
 Memperoleh kebebasan diri, melepaskan ketergantungan dari orang tua/ orang
dewasa lainnya
 Melakukan pemilihan dan persiapan untuk jabatan
 Memperoleh kebebasan ekonomi
 Persiapan perkawinan dan kehidupan berkeluarga
 Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep yg diperlukan sbg warga
negara yg baik
 Memupuk dan memperoleh perilaku yg dapat dipertanggung jawabkan secara
sosial
 Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman berperilaku

4. Masa Dewasa Awal


 Memilih pasangan hidup
 Belajar hidup dengan suami atau istri
 Memulai kehidupan berkeluarga
 Membimbing dan merawat anak
 Mengolah rumah tangga
 Memulai suatu jabatan
 Menerima tanggung jawab sebagai warga negara
 Menemukan kelompok sosial yang cocok dan menarik

5. Masa Setengah Baya


 Memperoleh tanggung jawab sosial dan warga negara
 Membangun dan mempertahankan standar ekonomi
 Membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab
dan bahagia
 Membina kegiatan pengisi waktu senggang orang dewasa
 Membina hubungan dengan pasangan hidup sebagai pribadi
 Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sendiri
 Menyesuaikan diri dengan penambahan umur

6. Masa orang tua


 menyesuaiakan diri dengan menurunnya kesehatan dan kekuatan fisik
 menyesuaiakan diri terhadap masa pensiun dan menurunnya pendapatan
 menyesuaikan diri terhadap meninggalnya suami/istri
 menjalin hubungan dengan perkumpulan manusia lanjut
 memenuhi kewajiban sosial dan sebagai warga negara
 membangun kehidupan fisik yang memuaskan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Aliran natifisme ialah paham yang menitikberatkan pentingnya faktor dasar


yang dibawa sejak lahir, sedangkan pengaruh lingkungan hidupnya hanya
sedikit saja
2. Aliran emperisme ialah paham yang mengutamakan perkembangan anak
tergantung pada faktor lingkungan sedangkan faktor bakat tidak ada
pengaruhnya.
3. Aliran konvergensi adalah perpaduan antara pandangan natifisme dan
emperisme, yang keduanya dipandang sangat berat sebelah.
4. Faktor internal yang mempengaruhi perkembangan peserta didik yaitu faktor
fisik dan faktor psikis.
5. Faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan peserta didik yaitu: faktor
biologis, faktor physis, faktor ekonomis, faktor kultural, faktor edukatif, faktor
religious, keluarga, mental, emosi dan intelegensi.
6. Metodologi pendidikan islam dalam proses mengajar harus menggunakan
learning based.
7. Tugas-tugas perkembangan peserta didik adalah Pertumbuhan, perkembangan,
pendidikan, pembelajaran, dan latihan.

B. Saran-saran

1. Diharapkan kepada para pembaca untuk bisa memahami faktor-faktor yang


mempengaruhi pserkembangan psesrta didik secara umum dan khusus, internal
dan ekstrenal.
2. Diharapkan kepada para pembaca untuk bisa menangkap teori tugas-tugas
perkembang peserta didik.
3. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami (penulis) mohon
maaf yang sebesar-besarnya dan dimohon kritik dan sarannya yang sekiranya
bisa membangun kreativitas kami para penulis kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/dosenpsikologi.com/faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-peserta-didik/amp

https://www.academia.edu/22605333/
faktor_faktor_yang_Mempengaruhi_Perkembangan_Peserta_Didik

Anda mungkin juga menyukai