AKADEMIK 2021/2022
1.4 METODOLOGI
Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Dermolemahbang Kabupaten
Lamongan disusun dengan memanfaatkan dokumen-dokumen yang tersedia,
pengamatan, wawancara dan menyebarkan formulir-formulir pengumpulan data
yang dilakukan oleh Tim Fokus yang dibentuk dengan surat keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan Nomor 188.4/264/103/2014 tentang Tim
Penyusunan Syarat Administrasi BLUD Puskesmas 2017.
Upaya pengobatan sebagai bagian dari upaya kesehatan wajib dibagi lebih
lanjut berdasarkan klasifikasi dan jenis layanan.
a. Pelayanan medik;
a) Pelayanan medik dasar.
KEPALA UPT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
UPAYA PERBAIKAN GIZI UPAYA KIA DAN KB UPAYA KESEHATAN UPAYA KESEHATAN OLAH
RAGA
SEKOLAH
SDM Satuan
5. Admin Orang 4
7. Nutrisionis Orang 1
8. Kesling Orang 1
Jumlah Orang 52
I. PERSPEKTIF KEUANGAN
Perkembangan Pertumbuhan
a.
Pendapatan (SGR) 32.65 111.06
a. Kunjungan pasien:
b. Kepuasan Pelanggan 69 % 72 % 74 %
PERSPEKTIF PROSES
III. PELAYANAN INTERNAL
a. Quality of sevices
- CDR - - -
- CBR - - -
≤5 ≤5 ≤5
b. Waktu Tanggap Pelayanan Dokter
menit menit menit
Di Gawat Darurat
c. Kepatuhan Hand Hygiene 80% 90% 90%
≤ 30 ≤ 30 ≤ 30
d. Waktu Tunggu Rawat Jalan menit menit menit
Kemampuan Memeriksa
n.
Mikroskopis Tuberculosis Paru Tersedia Tersedia Tersedia
21 21 21
a. Ketersediaan SDM orang orang orang
3.1 VISI
3.1.1 Pernyataan Visi
“Terwujudnya Kecamatan Sarirejo yang lebih sejahtera dan berdaya saing,
melalui peningkatan mutu pelayanan kesehatan”
3.1.2 Penjelasan Visi
Adapun pengertian visi tersebut adalah layanan kesehatan yang
diberikan kepada masyarakat sesuai dengan standar operasional
prosedur dan standar kompetensi, sehingga menjamin keselamatan
penerima layanan dan pemberi layanan. Oleh karena itu pencapaian
Visi akan berhasil apabila pimpinan dan seluruh staf serta seluruh
lapisan masyarakat senantiasa bertekad untuk mewujudkan dan
meningkatkan derajat kesehatan secara mandiri dan berkeadilan.
3.2 MISI
3.2.1 Pernyataan Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut telah ditetapkan misi secara
jelas sebagai suatu pernyataan untuk menetapkan arah kebijakan dan
strategi yang ingin dicapai, sebagai berikut:
1. Cepat
Cepat mengambil keputusan dalam memberikan pelayanan atau tindakan
kesehatan,terhadap kasus / masalah yang bias bersifat mendadak
(emergency) maupun mendesak (urgency)
2. Tepat
Dalam melaksanakan proses pelayanan kesehatan sesuai prosedur tetap (protap) atau
standar operasional prosedur ( SOP ) yang telah ditentukan
3. Berkualitas
Memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar
pelayanan
BAB IV STRATEGI
KUADRAN I
S= 18
T O =22
W
Analisa Lingkungan Strategis
Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada table 4.1.
Peluang ( O ) SO WO
Ancaman ( T ) ST WT
Dari hasil analisis SWOT di atas, dapat dirumuskan strategi bisnis Puskesmas
DERMOLEMAHBANG, sebagai berikut:
Pengembangan
6 Penyuluhan NAPZA 14 % 23 %
5 Posyandu PURI 37 % 70 % 33 %
6 Penyuluhan NAPZA 14 % 23 % 9%
3. MENETAPKAN PRIORITAS
Dari 11 masalah yang ditemukan, disepakati yang dilakukan USG yang
digunakan untuk menetapkan prioritas masalah.
Mengingat keterbatasan kemampuan sumber daya Puskesmas untuk
mengatasi masalah sekaligus, maka masalah - masalah yang sudah diidentifikasi
akan disusun skala prioritasnya dengan pendekatan tertentu.
Terdapat beberapa metode untuk menetapkan prioritas masalah, seperti
kriteria matriks, MCUA, USG, Hanlon, CARL dan lain - lain. Untuk itu, Tim
Puskesmas Dradah bersepakat untuk menetapkan prioritas masalah dengan
menggunakan metode USG, yaitu :
- U = Urgency (Tingkat Urgensi)
- S = Seriousness (Tingkat keseriusan)
- G = Growth (Tingkat perkembangan)
N Urutan
MASALAH Urgency Seriousness Growth TOTAL Prioritas
O
PHBS
4 Posyandu PURI 5 3 3 45 IV
6 Pembinan tingkat V
5 4 2 40
perkembangan Pos UKK
7 Deteksi dini dan 5 4 4 80 III
penanganan kasus jiwa yang
datang berobat ke Puskemas
8 Persyaratan tepat VIII
3 3 2 18
penyimpanan obat
4. MERUMUSKAN MASALAH
Langkah berikutnya setelah menetapkan prioritas masalah adalah merumuskan
masalah, yang mencakup Apa masalahnya, siapa yang terkena masalah,
besarnya masalah, dimana terjadinya dan bilamana masalah itu terjadi (4W dan
1 H).
Berdasarkan prioritas masalah di atas, ditetapkan masalah sebagai berikut :
I. Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS
II. Penyuluhan NAPZA
III. Deteksi dini dan penanganan kasus jiwa yang datang berobat ke Puskemas
IV. Posyandu PURI
V. Pembinan tingkat perkembangan Pos UKK
Sasaran adalah rumusan hasil yang hendak dicapai dalam kurun waktu
masa Rencana Strategi Bisnis.
URAIAN TARGET
INDIKATOR
N SASARAN KINERJA
O 2018 2019 2020 2021 2022
URAIAN TARGET
SASARA INDIKATO
NO.
N R KINERJA
2018 2019 2020 2021 2022
1 Meningkat 1. - 1 org 1 org - -
nya TenagaMedis
kualitas 2. Paramedis - - 2 org - 2 Org
dan (Perawat/
kuantitas Bidan)
SDM 3. Paramedis - 1 org - - 1 org
Non
Perawat
4. Umum dan - 3 org 2 org 3 org 1 org
Administra
si
2. Meningkat 1.Unit
nya pelayanan
dan 90% 100% 100% 100% 100%
Layanan
manajemen
Manajeme memiliki
n Prosedur
Puskesmas Mutu (PM)
dan Instruksi
Kerja (IK)
2.Unit
pelayanan
dan 90% 100% 100% 100% 100%
manajemen
menerapkan
Prosedur
Mutu (PM)
dan Instruksi
Kerja (IK)
TARGET
N URAIAN INDIKATOR
O SASARAN KINERJA 2018 2019 2020 2021 2022
PROYEKSI
SGR
TAHUN PENDAPATAN
(Rp) (%)
2018 1,929,221,910 4.73
2019 2,025,683,006 5.00
2020 2,126,967,156 5.00
2021 2,233,315,514 5.00
2022 2,344,981,289 5.00
Rata-rata SGR per tahun 4.95
PROYEKSI JUMLAH
PROYEKSI
Tahun BELANJA CRR
PENDAPATAN
OPERASIONAL
(Rp) (Rp) (%)
2018 1,929,221,910 2,218,372,229 86.97
2019 2,025,683,006 2,324,970,842 87.13
2020 2,126,967,156 2,436,899,683 87.28
2021 2,233,315,514 2,554,424,353 87.43
2022 2,344,981,289 2,677,825,497 87.57
Rata-rata CRR per tahun 87.27
Atas dasar proyeksi sumber pembiayaan di atas maka tingkat kemandirian
keuangan Puskesmas diproyeksikan pada tahun ke 5 mencapai 60.35 %
seperti tampak dalam tabel sebagai berikut :
PROGRAM PUSKESMAS
5.1 Program
1 APBD
1.405.608.855, 1.708.526.348,
Kapitasi 1.475.889.298,- 1.549.683.763,- 1.627.167.951,-
- - 7.766.876.214,-
Lain-lain - - - - - -
1.929.221.910, 10.660.168.874,
Jumlah 2.025.683.006,- 2.126.967.156,- 2.233.315.514 2.344.981.289
- -
- belanja operasional :
belanja program Rp 11.780.492.604,-
belanja non program(GAJI Rp 6.911.844.133 ,-
Jumlah Operasional Rp 18.692.336.737,-
- Fungsional Rp 10.660.168.874,-
- APBD Rp 2.285.354.931,-
- APBN Rp 6.911.844.133,-
Jumlah Rp 19.857.367.938,-
Kerangka pembiayaan jangka menengah (lima tahun) tahun 2018 sampai dengan
tahun 2022 berdasarkan jenis, pendanaan, alokasi dan jadwal waktu pelaksanaan
belanja program dapat dilihat pada table-tabel yang menjadi lampiran dokumen
ini.
6.2 Pelaksanaan
Program-program yang telah dianggarkan dilaksanakan dalam kurun waktu
satu tahun/periode anggaran oleh masing-masing penanggung jawab
program.Pelaksanaan program tersebut melibatkan seluruh jajaran/insan rumah
sakit meliputi tenaga medis, perawat dan perawat non medis serta tenaga
administratif dengan mendasarkan pada prosedur tetap (Protap) yang berlaku di
masing-masing unit/instalasi yang terkait.
6.3 Pelaporan
Penanggung jawab program pada kurun waktu yang ditentukan melaporkan
kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya,
antara lain mencakup realisasi keuangan, capaian target kinerja baik tahunan
maupun dibandingkan dengan target kinerja dalam RSB, hambatan pelaksanaan
dan hal-hal lain yang terkait dengan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
program dan kegiatan kepada Pemimpin BLUD.
BAB VII
PENUTUP
Dari hasil kajian analisa SWOT dan perhitungan hasil maka Puskesmas
Dermolemahbang dalam posisi offensive/agresive yang artinya posisi Puskesmas
Dradah memiliki kekuatan dan peluang yang cukup bagus dan memiliki prospek yang
lebih baik dimasa mendatang, bila nantinya Puskesmas Dermolemahbang diberi
kepercayaan menjadi Puskesmas dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Namun apabila ingin berkembang
lebih baik lagi ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya peningkatan
promosi dan menghilangkan image terhadap rendahnya mutu pelayanan Puskesmas
dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga medis dan paramedis.