Anda di halaman 1dari 39

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP TAHUN

AKADEMIK 2021/2022

Mata Kuliah(Kode/Kls) : MANAJEMEN DAN STRATEGI RUMAH SAKIT


Semester : Ganjil (3)
SKS : 2 (dua)
Mahasiswa : FATHIR QUR ANIYYAH
NPM : 1211201090

A. Soal UTS Manajemen Strategi Rumah Sakit

Buatlah manajemen strategi tempat saudara bekerja mulai dari :


Company profile
Penetapan Visi misi
Struktur organisasi
Rencana strategis melalui analisis lingkungan internal dan external ( SWOT )
Penetapan isu2 strategis ( tujuan, sasaran, skenario pengembangan )
Buat rencana kerja (program,kegiatan,anggaran )
Prioritas kegiatan /time schedule th 2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Penyusunan Rencana Bisnis Strategik Puskesmas Dermolemahbang
Kabupaten Lamongan dilatar belakangi keinginan memiliki dokumen
perencanaan yang dapat dijadikan petunjuk dan memberi arah yang jelas dalam
menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat, sesuai amanat ketentuan Peraturan
Pemerintah No 23 tahun 2005 dan Permendagri No 61 tahun 2007.

Satuan Kerja Pemerintah Daerah/Unit Satuan Kerja Pemerintah Daerah di


lingkungan PEMDA yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD
( PPK – BLUD ) dan dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan barang /jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip
efisiensi dan produktivitas. Hal tersebut bertujuan meningkatkan kualitas
pelayanan masyarakat, memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan
dan sejalan dengan praktek bisnis yang sehat. Demikian halnya dengan
Puskesmas Dermolemahbang Kabupaten Lamongan, perkembangan Puskesmas
menjadi PPK – BLUD merupakan peluang yang sangat baik bagi kelangsungan
hidup Puskesmas dimasa yang akan datang dengan adanya kewenangan dalam
penggunaan anggaran terutama pembelanjaan.

Kebutuhan dokumen perencanaan pada sebuah organisasi bisnis pada


umumnya dilatarbelakangi upaya mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Lingkungan bisnis yang terus berubah, memerlukan pengelolaan perubahan
yang dapat memetakan pengaruh kekuatan-kekuatan tarhadap arah organisasi.
Dengan mendasarkan pada pemetaan kekuatan tersebut, akan dijadikan bahan
penyusunan dokumen perencanaan yang diharapkan benar-benar mampu
menampung berbagai kepentingan dan pengetahuan antisipatif yang dapat
dijadikan dasar penetapan keputusam strategis untuk kepentingan pencapaian visi
organisasi.

Begitu pentingnya dokumen perencanaan dengan berbasis perubahan


lingkungan,diadopsi diberbagai organisasi pemerintahan. Hal tersebut
dilatarbekangi alasan untuk menaikan citra organisasi agar mendapatkan
legitimasi dalam pencapaian visi, dan/atau berkompetisi memenangkan
persaingan mencapai visi sosio ekonominya.
Demikian juga terjadi pada provider pelayanan kesehatan pada Puskesmas.
Tantangan dan tekanan Puskesmasakan selalu muncul sesuai dengan
perkembangangan teknologi kedokteran, perkembangan jenis penyakit dan
tuntutan masyarakat tentang perbaikan mutu layanan.

Yang tidak kalah pentingnya,tantangan utama berasal dari internal


organisasi seperti halnya organisasi pemerintah yang menjalankan usaha
pelayanan jasa pada umumnya. Kentalnya kepentingan pribadi dengan domain
publik, birokrasi yang kaku, kurangnya jiwa wirausaha, arogansi institusi profesi
, ketidakjelasan fungsi baik pada level eksekutor kebijakan maupun pada level
operasional dan kebiasaan berada pada zona kenikmatan (comfort zone)
seringkali menjadi penghambat jalannya sistem perencanaan yang sudah
dibangun.

Dalam upaya mewirausahakan Puskesmas maka langkah Puskesmas


Dermolemabang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah adalah sangat tepat. Fleksibilitas yang diberikan akan menjadikan
Puskesmas secara leluasa merencanakan alokasi sumber daya, sesuai dengan
perubahan kondisi kesehatan masyarakat. Diharapkan Puskesmas
Dermolemahbang akan dapat tumbuh, efesien dalam pengelolaan keuangan dan
bahkan bersaing menjadi mandiri sesuai dengan arah bisnis yang ditetapkan
dalam dokumen Rencana Strategis Bisnis. Tentu saja, dengan catatan semua
pihak berhak dan wajib berkomitmen agar dokumen perencanaan ini tidak hanya
sekedar dokumen kelengkapan administrasi saja.
1.2 TUJUAN

Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis


Bisnis diantaranya adalah:

1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumberdaya


Puskesmas untuk pencapaian Visi Organisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh insan
Puskesmasmeningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu
layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

1.3 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP


Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Dermolemahbang adalah proses
berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan bisnis di bidang
penyediaan jasa layanan kesehatan (RESULT) dengan memanfaatkan sebanyak-
banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasikannya untuk usaha-usaha
melaksanakan keputusan tersebut (EFFORT) dan mengukur hasilnya melalui
umpan balik (EVALUATION) dalam rangka meningkatkan nilai tambah bagi
stake holder Puskesmas (stakeholder value).

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Dermolemahbang memiliki kerangka


waktu 5 tahun mulai tahun 2018 sampai dengan tahun 2022, yang akan
dijabarkan pada masing-masing pusat pertanggungjawaban pada unit-unit
pelayanan yang ada.

1.4 METODOLOGI
Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Dermolemahbang Kabupaten
Lamongan disusun dengan memanfaatkan dokumen-dokumen yang tersedia,
pengamatan, wawancara dan menyebarkan formulir-formulir pengumpulan data
yang dilakukan oleh Tim Fokus yang dibentuk dengan surat keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan Nomor 188.4/264/103/2014 tentang Tim
Penyusunan Syarat Administrasi BLUD Puskesmas 2017.

Seluruh isi materi Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Dermolemahbang


Kabupaten Lamongan telah ditelaah dan di bahas secara transparan dengan
menggunakan kaidah-kaidah profesi yang sepenuhnya menjadi tanggungjawab
dari Tim Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB).

Adapun metode penyusunan Rencana Strategi Bisnis dengan menggunakan


Balanced Score Card. Metode ini secara komprehensif melihat seluruh perspektif
dalam merumuskan strategi Puskesmas Kabupaten Lamongan yaitu meliputi :
1. Perspekstif Pelanggan/stakeholder
2. Perspektif Proses Bisnis Internal, dan
3. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran.
4. Perspektif Keuangan
Pendekatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari system
pertanggungjawaban dengan menggunakan Strategic Based Responsibility, yang
berarti seluruh unit layanan yang ada di Puskesmas Dermolemahbang Kabupaten
Lamongan diukur kinerja berdasarkan perspektif tersebut.
BAB II
PROFIL PUSKESMAS DERMOLEMAHBANG
KABUPATEN LAMONGAN

2.1 SEJARAH UPT PUSKESMAS DRADAH


Puskesmas Dermolemahbang Kabupaten Lamongan berlokasi di Desa
Dermolemahbang, Kecamatan Sarirejo Kabupaten Lamongan, dengan wilayah
kerja sebanyak 9 desa di wilayah kecamatan. Puskesmas Dermolemahbang
didukung jejaring dibawahnya sebanyak 3 Pustu 5 Ponkesdes/Polindes dan 32
Posyandu Balita serta 9 Posyandu Lansia10 desa di wilayah kecamatan.
Puskesmas Dermolemahbang sebagai puskesmas rawat inap mempunyai
12 Unit yaitu Unit Pendaftaran dan Loket, Unit Pengobatan Umum, Unit
Pengobatan Gigi, Unit UGD dan Rawat Inap, Unit Laboratorium, Unit
Pelayanan KIA / KB & Imunisasi, Unit Gizi, Unit Farmasi, Unit Kesehatan
Lingkungan, Poli P2(TB & Kusta), dan Unit TU. Unit Pendaftaran dengan
fasilitas almari penyimpanan rekam medis. Pengobatan Umum dengan fasilitas
1 tempat tidur pemeriksaan, 1 orang dokter umum, dan 1 orang perawat. Unit
Gigi dengan fasilitas 1 dental unit, Unit Obat dengan fasilitas gudang obat, Unit
Laboratorium dengan fasilitas 1 mikroskop binokuler dan 2 centrifuge. Unit
Pelayanan KIA/ KB & Imunisasi dengan fasilitas 1 tempat tidur, 1 bed
Ginekologi, I almari penyimpan vaksin, dengan anggota 2 orang bidan PNS,
dan 1 orang Koordinator Imunisasi. Unit UGD dan Rawat Inap dengan fasilitas
1 ruang tindakan, 4 tempat tidur periksa, dilengkapi oksigen, nebulizer, dan 10
tempat tidur perawatan , Unit Gizi, Unit Kesehatan Lingkungan,Unit P2
masing-masing 1 orang petugas. Unit Tata Usaha dilengkapi fasilitas 4 almari
dokumen.
Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan strata/tingkat pertama, puskesmas
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan, dan upaya
kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan perorangan, yaitu pelayanan yang
bersifat pribadi (private goods), dengan tujuan utama penyembuhan penyakit
dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pelayanan rawat jalan. Sedangkan
pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public (public
goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.
2.2 PROFIL WILAYAH
DATA GEOGRAFI
UPTD Puskesmas Dermolemahbang terletak di Jalan Raya PUD No
87A Kecamatan Sarirejo Kabupaten Lamongan yang mempunyai wilayah
kerja 9 desa yaitu :
1. Desa Dermolemahbang
2. Desa Gempoltukmloko
3. Desa Sarirejo
4. Desa Tambak Menjangan
5. Desa Beru
6. Desa Canggah
7. Desa Sumberejo
8. Desa Simbatan
9. Desa Kedung Kumpul
Batas-batas wilayah UPT Puskesmas Dermolemahbang adalah :
a. Sebelah utara wilayah Kecamatan Deket
b.Sebelah timur wilayah Kecamatan Duduk
c. Sebelah selatan wilayah Kecamatan Balongpanggang
d.Sebelah barat wilayah Kecamatan Tikung

Gambar 2.1 : Peta Wilayah Puskesmas


Dermolemahbang
2.3 PROFIL PUSKESMAS
Puskesmas Dermolemahbang merupakan Puskesmas Rawat Inap yang
ditetapkan berdasar Surat Keputusan Bupati Lamongan No.
442/680/Kep/413.111/2011 tentang Izin Operasional Puskesmas Rawat Inap.
Sifat bisnis adalah sosioekonomi atau non profit oriented (tanpa
mengutamakan pencarian keuntungan) dan mengutamakan efektivitas dan
efisiensi serta kualitas pelayanan umum kepada seluruh lapisan masyarakat dan
sekaligus sebagai pusat pelayanan kesehatan di wilayah Kecamatan
Kedungpring.
Puskesmas Dermolemahbang Kabupaten Lamongan memberikan pelayanan
meliputi upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan, yang
menjadi tanggung jawab Puskesmas Dermolemahbang adalah
a. Upaya Kesehatan Wajib
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f) Upaya Pengobatan

b. Upaya Kesehatan Pengembangan


a) Upaya Kesehatan Sekolah
b) Upaya Kesehatan Olah Raga
c) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
d) Upaya Kesehatan Kerja
e) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f) Upaya Kesehatan Jiwa
g) Upaya Kesehatan Mata
h) Upaya Kesehatan Usia Lanjut
i) Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

Upaya pengobatan sebagai bagian dari upaya kesehatan wajib dibagi lebih
lanjut berdasarkan klasifikasi dan jenis layanan.

Berdasarkan klasifikasi, upaya pengobatan di Puskesmas Dermolemahbang


merupakan Pelayanan rawat jalan;

Upaya pengobatan berdasarkan jenis layanan, terdiri dari:

a. Pelayanan medik;
a) Pelayanan medik dasar.

b. Pelayanan penunjang medik;


a) Pemeriksaan laboratorium
b) Pelayanan Obat
c) Pelayanan Ambulance
d) Pelayanan Puskesmas Keliling

c. Pelayanan penunjang non medik;


a) Pelayanan gizi
b) Pelayanan Sanitasi
c) Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja

d. Pelayanan kebidanan dan penyakit kandungan;


a) Pelayanan penyakit kandungan
b) Pelayanan kebidanan dan penyakit kandungan lainnya

e. Pelayanan gigi dan mulut;


f. Pelayanan konsultasi dan rujukan;
g. Pelayanan visum et repertum
h. Pelayanan perawatan jenazah;
i. Pelayanan tindakan operatif yang mampu dilaksanakan oleh
Puskesmas.

2.4 ORGANISASI DAN SDM


2.4.1 Organisasi
Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan tata
hubungan kerja antar bagian dan garis kewenangan, tanggung jawab dan
komunikasi dalam menyelenggarakan pelayanan dan penunjang
pelayanan.
Puskesmas Dermolemahbang merupakan Unit Pelaksana Teknis
Kesehatan Kabupaten Lamongan yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
(9 desa). Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan pelayanan,
pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada
masyarakat di kecamatan sesuai dengan kedudukan dan/atau wilayah
kerja dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan. Puskesmas dipimpin oleh seorang
Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas Kesehatan.
Seiring dengan perkembangan organisasi dan perubahan
peraturan, struktur organisasi Puskesmas Dermolemahbang Kabupaten
Lamongan sebelum penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) merupakan Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, Berdasarkan Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan No 188/136/ KEP/413.105/2016 tanggal 04
Januari 2016 tentang Perubahan Pertama Atas Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamongan tentang Struktur Organisasi
Puskesmas Di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
Tahun 2016, dari Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Lamongan No : 188/23/KEP/413.105/2016 tentang Struktur Organisasi
Puskesmas di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan,
secara skematis struktur organisasi Puskesmas Dermolemahbang dapat
digambarkan sebagai berikut:
BAGAN ORGANISASI
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)
DERMOLEMAHBANG DINAS KESEHATAN KABUPATEN
LAMONGAN

KEPALA UPT

SUB BAGIAN TATA


JARINGAN

KEUANGAN KEPEGAWAIAN UMUM PUSTU PUSLING PLINDES

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

UPAYA KESEHATAN WAJIB UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

UPAYA PERBAIKAN GIZI UPAYA KIA DAN KB UPAYA KESEHATAN UPAYA KESEHATAN OLAH
RAGA
SEKOLAH

UPAYA PENCEGAHAN DAN


PEMBERANTASAN UPAYA KESEHATAN UPAYA PERKESMAS UPAYA KESEHATAN KERJA
PENYAKIT MENULAR
LINGKUNGAN

UPAYA KESEHATAN GIGI UPAYA KESEHATAN JIWA


DAN MULUT
UPAYA PROMOSI UPAYA PENGOBATAN
KESEHATAN UPAYA KESEHATAN MATA
UPAYA KESEHATAN USIA
LANJUT

UPAYA PEMBINAAN UPAYA INOVATIF


PENGOBATAN
TRADISIONAL

Gambar 2.2 : Bagan Organisasi Puskesmas Dermolemahbang

2.4.2 Pengelolaan SDM


Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan
pengambilan kebijakan yang jelas, terarah dan berkesinambungan
mengenai sumber daya manusia pada suatu organisasi dalam rangka
memenuhi kebutuhannya baik pada jumlah maupun kualitas yang paling
menguntungkan sehingga organisasi dapat mencapai tujuan secara
efisien, efektif dan ekonomis. Organisasi modern menempatkan
karyawan pada posisi terhormat yaitu sebagai aset berharga (brainware)
sehingga perlu dikelola dengan baik mulai penerimaan, selama aktif
bekerja maupun setelah purna tugas. Adapun Sumber Daya Manusia
untuk pelaksanaan kegiatan dan usaha Puskesmas Dermolemahbang
Kabupaten Lamongan didukung dengan sumber daya manuasia (SDM)
sebanyak 21 orang terdiri atas:

SDM Satuan

1. Kepala Puskesmas Orang 1

2. Tenaga medis Orang 2

3. Tenaga paramedis (Perawat) Orang 17

4. Tenaga paramedis (Bidan) Orang 24

5. Admin Orang 4

6. Analis kesehatan Orang 2

7. Nutrisionis Orang 1

8. Kesling Orang 1

Jumlah Orang 52

2.4.3 KINERJA 3 TAHUN TERAKHIR


Tabel 2. 1: Kinerja 3 Tahun Terakhir Puskesmas
Dermolemahbang Kabupaten LAMONGAN Tahun
2015, 2016 dan 2017

FAKTOR-FAKTOR KUNCI 2015 2016 2017

I. PERSPEKTIF KEUANGAN

Perkembangan Pertumbuhan
a.
Pendapatan (SGR) 32.65 111.06

Perkembangan Cost Recovery Ratio


b.
(CRR) 42.35 42.66 71.28

c. Perkembangan tingkat kemandirian 19.50 19.37 29.77

II. PERSPEKTIF PELANGGAN

a. Kunjungan pasien:

- Total kunjungan pasien


- Pasien Baru 12.943 11.496 14.782

> Umum 4.730 3.975 5.531

> JKN 8.213 7.521 9.251

- Pasien Lama 14.655 13.025 13.765

> Umum 6.530 4.902 4.642

> JKN 8.125 8.123 9.123

b. Kepuasan Pelanggan 69 % 72 % 74 %

PERSPEKTIF PROSES
III. PELAYANAN INTERNAL

a. Quality of sevices

- CDR - - -

- CBR - - -

- Angka Kematian bayi - - -

- Angka Kematian Ibu - - -

≤5 ≤5 ≤5
b. Waktu Tanggap Pelayanan Dokter
menit menit menit
Di Gawat Darurat
c. Kepatuhan Hand Hygiene 80% 90% 90%

≤ 30 ≤ 30 ≤ 30
d. Waktu Tunggu Rawat Jalan menit menit menit

e. Penegakan Diagnosis Tuberculosis 100% 100% 100%

Pasien Rawat Jalan TB yang


f.
ditangani dengan Strategi DOTS 100% 100% 100%

Peresepan Obat Sesuai Formularium


g.
Nasional 100% 100% 100%

Tidak Adanya Kejadian Pasien


h. Jatuh - - -

Kejadian Pulang sebelum


i.
dinyatakan sembuh - - -

j. Kematian Pasien > 48 Jam - - -

Kejadian Kematian Ibu Karena


k. Persalinan - - -

l. Tidak Adanya Kejadian Tertukar 100% 100% 100%


Spesimen Pemeriksaan
Laboratorium

m. Kemampuan Memeriksa HIV-AIDS - - -

Kemampuan Memeriksa
n.
Mikroskopis Tuberculosis Paru Tersedia Tersedia Tersedia

Tidak Adanya Kesalahan


o. Penyerahan Hasil Pemeriksaan
Laboratorium 100% 100% 100%

Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Baku


p.
Mutu Eksternal 100% 100% 100%

q. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi <30mnt <30mnt <30mnt

Waktu Tunggu Pelayanan Obat


r. Racikan <60mnt <60mnt <60mnt

Tidak Adanya Biaya Tambahan


s. Yang Ditagihkan Pada Keluarga
Miskin 100% 100% 100%

Pasien Keluarga Miskin Yang


t. Dilayani 100% 100% 100%

Kelengkapan Pengisian Rekam


Medik 24 Jam Setelah Selesai
u. Pelayanan 100% 100% 100%

Kelengkapan Informed Concent


v. Setelah Mendapatkan Informasi
Yang Jelas 100% 100% 100%

Kecepatan Memberikan Pelayanan


w.
Ambulance - - -

Waktu Tanggap Memberikan


x. Pelayanan Ambulance kepada
masyarakat yang memerlukan - - -

Ketepatan Waktu Penyediaan Linen


y. Untuk Ruang Rawat Inap Dan
Ruang Pelayanan - - -

PERSPEKTIF PEMBELAJARAN &


IV. PERTUMBUHAN

21 21 21
a. Ketersediaan SDM orang orang orang

Pengembangan SDM (Jumlah


b. DIKLAT / Jumlah Pegawai) - - -

c. 95% 95% 95%


Komitmen SDM (Tingkat
kehadiran)

d. Ketersediaan Sarana dan prasarana

- Peralatan medis 70% 70% 70%

- Gedung pelayanan 12 unit 12 unit 12 unit


BAB III

PERNYATAAN VISI DAN MISI

3.1 VISI
3.1.1 Pernyataan Visi
“Terwujudnya Kecamatan Sarirejo yang lebih sejahtera dan berdaya saing,
melalui peningkatan mutu pelayanan kesehatan”
3.1.2 Penjelasan Visi
Adapun pengertian visi tersebut adalah layanan kesehatan yang
diberikan kepada masyarakat sesuai dengan standar operasional
prosedur dan standar kompetensi, sehingga menjamin keselamatan
penerima layanan dan pemberi layanan. Oleh karena itu pencapaian
Visi akan berhasil apabila pimpinan dan seluruh staf serta seluruh
lapisan masyarakat senantiasa bertekad untuk mewujudkan dan
meningkatkan derajat kesehatan secara mandiri dan berkeadilan.

Masyarakat sehat secara mandiri ditandai dengan :

a. Masyarakat yang berperan aktif dalam mewujudkan kemandirian


hidup sehat;
b. Masyarakat berperilaku proaktif untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit;
c. Pelayanan Kesehatan yang berkualitas berhasil dan berdaya guna
tersebar merata
d. Derajat Kesehatan Masyarakat meningkat.

3.2 MISI
3.2.1 Pernyataan Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut telah ditetapkan misi secara
jelas sebagai suatu pernyataan untuk menetapkan arah kebijakan dan
strategi yang ingin dicapai, sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara terpadu dan


bermutu
2. Memelihara dan meningkatkan program kesehatan
perorangan,keluarga,masyarakat dan lingkungan dengan mengupayakan promotif
dan preventif
3. Memberdayakan masyarakat untuk lebih mandiri dalam upaya kesehatan

3.2.2 Penjelasan Misi


1. Penyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara terpadu
dan bermutu akan didapatkan dengan memberikan pelayanan
kesehatan yang cepat dan tepat serta sesuai standar operasional
sehingga pasien segera mendapatkan pelayanan kesehatan yang
benar dan berkualitas sesuai prosedur di Puskesmas.

2. Memelihara dan meningkatkan program kesehatan perorangan,


keluarga, masyarakat, dan lingkungan dengan mengupayakan
promotif dan preventif sesuai dengan pengertian Puskesmas,
yaitu sebagai unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai
pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan, serta peran
serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya
secara menyeluruh, terpadu yang berkesinambugan pada
tempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu (Azrul Azwar,
1996).

3. Memberdayakan masyarakat untuk lebih mandiri dalam upaya


kesehatan agar masyarakat menyadari bahwa kesehatan adalah
kebutuhan dasar manusia. Masyarakat mampu berinisiatif dan
berpartisipasi dalam proses kegiatan sosial untuk memperbaiki
situasi dan kondisi dirinya sendiri. Diawali mulai dari kegiatan
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

3.3 NILAI-NILAI (VALUE)

Puskesmas Dermolemahbang telah membangun budaya kerja yang harus


dihayati dan dilaksanakan oleh setiap insan Puskesmas agar pelayanan
kesehatan yang dilakukan dapat memuaskan pasien (konsumen).

Budaya kerja Puskesmas dapat dilaksanakan dengan memegang nilai-nilai


dasar sebagai acuan bagi Puskesmas Dermolemahbnag dalam berperilaku yang
menunjang tercapainya Visi dan Misi.Nilai dasar tersebut, nantinya diharapkan
dapat menjadi budaya organisasi. Nilai dasar tersebut adalah :

1. Cepat
Cepat mengambil keputusan dalam memberikan pelayanan atau tindakan
kesehatan,terhadap kasus / masalah yang bias bersifat mendadak
(emergency) maupun mendesak (urgency)

2. Tepat
Dalam melaksanakan proses pelayanan kesehatan sesuai prosedur tetap (protap) atau
standar operasional prosedur ( SOP ) yang telah ditentukan
3. Berkualitas
Memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar
pelayanan
BAB IV STRATEGI

1. Analisis Lingkungan Bisnis

1.1 Posisi Puskesmas


Atas dasar hasil analisa lingkungan internal dan eksternal
menunjukkan posisi Puskesmas Dermolemahbang pada kuadran I.
Interaksi antara kekuatan dan peluang yang ada akan menghasilkan
strategi agresif Artinya adanya kekuatan dan peluang yang ada akan
menghasilkan keuntungan komparatif bagi puskesmas.

Gambar 4.1 : Posisi Puskesmas Dermolemahbang

KUADRAN I

S= 18
T O =22

W
Analisa Lingkungan Strategis

Analisa lingkungan strategis merupakan hasil interaksi antara


Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal, yang terbagi menjadi 4
(empat) analisa / interaksi, yaitu :

Interaksi antara kekuatan (S) yang dimiliki dengan peluang(O) yang


ada akan menghasilkan startegi agresif yang merupakan kelompok
keuntungan komparatif

Interaksi antara Kekuatan(S) yang dimiliki untuk mengatasi ancaman(T)


yang mungkin timbul menjadi strategi Diversifikasi tindakan dan
menghasilkan kelompok mobilisasi.

Interaksi antara kelemahan (W) yang dimiliki dengan memanfaatkan


peluang (O) yang ada untuk mengatasi kelemahan tersebut
mendapatkan strategi mobilisasi / rasionalisasi menghasilkan kelompok
investasi / Divestasi

Interaksi antara kelemahan (W) yang dimiliki dengan upaya


meminimalkan ancaman (T) tersebut untuk menghadapi ancaman
dalam rangka mempertahankan status Quo.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada table 4.1.

Tabel 4. 1 : Tabel interaksi faktor internal dan eksternal

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )

1. Adanya Sistem manjem 1. Rendahnya Keterbat


en yang berlaku asan tenaga perawat
2. Adanya Komitmen ,bidan dan tenaga u
pimpinan mum

3. Adanya Alat Kesehatan 2. Rendahnya Keterbat


yang mencukupi asan ruangan
Faktor Eksternal

Peluang ( O ) SO WO

1.Adanya Meningkatnya 1. Mengoptimalkan adany Mengatasi rendahnya k


daya beli masyarakat a sistim manajemen ya eterbatasan tenaga pera
terhadap kesehatan ng berlaku dengan me wat, bidan dan tenaga
manfaatkan adanya me umum dengan memanf
ninhkatnya daya beli m aatkan adanya mening
asyarkat terhadap keseh katnya daya beli masya
atan (S1,O1) rakat terhadap kesehata
2. Mengoptimalkan adan n (W1,O1)
ya alat kesehatan yang
mencukupi dengan me
manfaatkan adanya me
ningkatnya daya beli m
asyarkat terhadap keseh
atan (S3,O1)
2. AdanyaDukungan k Mengoptimalkan adanya Mengatasi rendahnyam
ebijakan daerah komitmen pimpinan deng keterbatasan ruangan d
an memanfaatkan adanya engan memanfaatkan a
dukungan kebijakan daera danya dukungan kebija
h (S2,O2) kan daerah(W2,O2)

Ancaman ( T ) ST WT

1. RendahnyaJarak Fa Mengoptimalkan adanya s Mengatasi rendahnya k


silitas Kesehatan Ko istim manajemen yang ber eterbatasan tenaga pera
mpetitor yang terlalulaku wat, bidan dan tenaga
dekat dengan mengatasi jarak fa umum untuk mengatasi
silitaskesehatan kompetito Jarak Fasilitas Kesehat
r yang terlalu dekat (S1,T an Kompetitor yang ter
1) lalu dekat (W1.T1)
2.Rendahnya Perkemb Mengoptimalkan adanya Mengatasi rendahnya k
angan kesadaran ma komitmen pimpinan deng eterbatasan ruangan un
syarakat tentang huk an mengatasi adanya perk tuk mengatasi rendahn
um embangan kesadaran mas ya perkembangan kesa
yarakat tentang hukum (S daran masyarkat tentan
2,T2) g hukum (W2.T2)
2. Simpulan Hasil Analisis SWOT

Dari hasil analisis SWOT di atas, dapat dirumuskan strategi bisnis Puskesmas
DERMOLEMAHBANG, sebagai berikut:

2.1 Strategi Kekuatan-Peluang (SO)


Adanya komitmen pimpinan dalam penerapan sistem manajemen di
Puskesmas DERMOLEMAHBANG ditunjang adanya dukungan
kebijakan daerah (S2,O2) sangat memungkinkan bagi puskesmas untuk:

a. Memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh


b. Menerapkan standar pelayanan minimum secara konsisten sesu
ai kaidah ilmu kedokteran klinik dan standar yang ditetapkan serta
melakukan evaluasi kinerja mutu pelayanan secara periodik den
gan mengembangkan sistem pengukuran data kinerja secara berta
hap.
Strategi lain atas adanya sistem manajemen yang berlaku denganm
emanfaatkan adanya peningkatan daya beli masyarkat terhadap kesehat
an (S1,O1), yaitu :
a. Memasarkan program-program puskesmas agar diminati masyara
kat.
b. Kecepatan memberikan tindakan dan pelayanan.
c. Memberikan special services seperti misalnya bebas biaya satu kal
i kepada pasien yang berkunjung tiga kali.
d. Menambah jenis pelayanan baru, misalnya USG, Pijat Bayi,Laborat
orium Lengkap atau Konseling Psikolog
2.2 Stategi Kelemahan-Peluang (WO)
Mengatasi keterbatasan perawat, bidan dan tenaga umum dan dengan
memanfaatkan adanya peningkatan daya beli masyarakat terhadap kese
hatan (W1,O1), dilakukan dengan cara :
a. Merekrut tenaga kontrak perawat, bidan, dan tenaga umum untuk
melengkapi kebutuhan tenaga yang ada.
b. Mengajukan pengadaan tenaga perawat dan bidan kepada Pemeri
ntah Daerah.

Mengatasi rendahnya ketersediaan ruangan dengan memanfaatkan ad


anya kebijakan daerah (W2,O2), dilakukan dengan cara :
a. Membangun ruangan baru untuk pengembangan pelayanan.
b. Mengajukan pembangunan atau renovasi bangunan Puskesmas ke
pada Pemerintah Daerah.
2.3 Stategi Kekuatan-Ancaman (ST)
Mengoptimalkan adanya sistem manajemen yang berlaku untuk men
gatasi jarak fasilitas kesehatan kompetitor yang terlaludekat (S1,T1) de
ngan cara mempromosikan puskesmas sebagai unit pelayanan kesehata
n yang memenuhi standar yang berlaku.
Mengoptimalkan adanya komitmen pimpinan untuk mengatasi adanya
perkembangan kesadaran masyarakat tentang hukum (S2,T2) dapat di
lakukan dengan cara penataan kelembagaan dengan memperjelas pe
ran dan komitmen semua komponen puskesmas yang berfokus pada
peningkatan mutu pelayanan serta mengembangkan budaya kerja orga
nisasi yang dilandasi etika kerja sesuai pedoman perilaku yang telah d
itetapkan.
2.4 Stategi Kelemahan-Ancaman (WT)

Mengatasi keterbatasan tenaga perawat, bidan dan tenaga umum dan


mengatasi banyaknya jarak fasilitas kesehatan kompetitor yang terlalu
dekat (W1.T1) dengan cara meningkatkan rapat-rapat dan manjemen
di puskesmas. Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan puskes
mas yang ada dalam memecahkan persoalan - persoalan elementer pu
skesmas melalui pendidikan dan pelatihan.
Mengatasi rendahnya ketersediaan ruangan dan mengatasi
perkembangan kesadaran masyarkat tentang hukum (W2.T2), dengan
cara mengevaluasi kinerja puskesmas dan melakukan tindakan
pembenahan perbaikan. Meningkatkan harmonisasi hubungan antara
puskesmas dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan dalam hal
perolehan bantuan dari pemerintah pusat. Pemanfaatan pendanaan
subsidi pemerintah secara efisien untuk memicu peningkatan mutu
layanan.
3. ANALISA MASALAH
1. IDENTIFIKASI MASALAH
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Identifikasi
masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang dikelompokkan
menurut jenis program, cakupan,, mutu dan ketersediaan sumber daya.
Berdasarkan hasil Penilaian Kinerja Puskesmas Dermolemahbang Tahun
2017, terdapat beberapa kegiatan program yang belum mencapai target.
Untuk itu berikut disajikan dalam bentuk tabel :
Tabel Identifikasi Masalah Pencapaian Kegiatan Program
Puskesmas DERMOLEMAHBANG Tahun
2017
Program
No Wajib/ Jenis Kegiatan Pencapaian Target

Pengembangan

1 Tempat-tempat Umum yang dikaji 28 % 40 %

2 Tempat-tempat Kerja yang dikaji 10 % 50 %

Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 50 %


3 20 %
indikator PHBS
Kegiatan intervensi pada kelompok Rumah 6x
4 2x
Tangga
Wajib 70 %
5 Posyandu PURI 37 %

6 Penyuluhan NAPZA 14 % 23 %

7 Pembinan tingkat perkembangan Pos UKK 10 % 28 %

8 Laporan C1 (campak) tepat waktu 67 % 100 %

9 Laporan W2 (mingguan) tepat waktu 49 % 100 %

Deteksi dini dan penanganan kasus jiwa yang 15%


10 Pengembangan 3,99%
datang berobat ke Puskemas

11 Manajemen Persyaratan tepat penyimpanan obat Nilai 3 Nilai 10

2. KESENJANGAN PENCAPAIAN TERHADAP TARGET 2017

No Jenis Kegiatan Pencapaian Target Kesenjangan

1 Tempat-tempat Umum yang dikaji 28 % 40 % 20 %

2 Tempat-tempat Kerja yang dikaji 10 % 50 % 40 %

Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 30 %


3 20 % 50 %
indikator PHBS
Kegiatan intervensi pada kelompok Rumah 4x
4 2x 6x
Tangga

5 Posyandu PURI 37 % 70 % 33 %

6 Penyuluhan NAPZA 14 % 23 % 9%

7 Pembinan tingkat perkembangan Pos UKK 10 % 28 % 18 %


8 Laporan C1 (campak) tepat waktu 67 % 100 % 33 %

9 Laporan W2 (mingguan) tepat waktu 49 % 100 % 51 %

Deteksi dini dan penanganan kasus jiwa yang 11,01%


10 3,99% 15%
datang berobat ke Puskemas

11 Persyaratan tepat penyimpanan obat Nilai 3 Nilai 10 Nilai 5

3. MENETAPKAN PRIORITAS
Dari 11 masalah yang ditemukan, disepakati yang dilakukan USG yang
digunakan untuk menetapkan prioritas masalah.
Mengingat keterbatasan kemampuan sumber daya Puskesmas untuk
mengatasi masalah sekaligus, maka masalah - masalah yang sudah diidentifikasi
akan disusun skala prioritasnya dengan pendekatan tertentu.
Terdapat beberapa metode untuk menetapkan prioritas masalah, seperti
kriteria matriks, MCUA, USG, Hanlon, CARL dan lain - lain. Untuk itu, Tim
Puskesmas Dradah bersepakat untuk menetapkan prioritas masalah dengan
menggunakan metode USG, yaitu :
- U = Urgency (Tingkat Urgensi)
- S = Seriousness (Tingkat keseriusan)
- G = Growth (Tingkat perkembangan)

N Urutan
MASALAH Urgency Seriousness Growth TOTAL Prioritas
O

1 Tempat-tempat Umum yang VII


4 3 2 24
dikaji
2 Tempat-tempat Kerja yang VI
4 4 2 32
dikaji
3 Rumah Tangga Sehat yang
memenuhi 10 indikator 5 5 5 125 I

PHBS
4 Posyandu PURI 5 3 3 45 IV

5 Penyuluhan NAPZA 5 4 5 100 II

6 Pembinan tingkat V
5 4 2 40
perkembangan Pos UKK
7 Deteksi dini dan 5 4 4 80 III
penanganan kasus jiwa yang
datang berobat ke Puskemas
8 Persyaratan tepat VIII
3 3 2 18
penyimpanan obat

4. MERUMUSKAN MASALAH
Langkah berikutnya setelah menetapkan prioritas masalah adalah merumuskan
masalah, yang mencakup Apa masalahnya, siapa yang terkena masalah,
besarnya masalah, dimana terjadinya dan bilamana masalah itu terjadi (4W dan
1 H).
Berdasarkan prioritas masalah di atas, ditetapkan masalah sebagai berikut :
I. Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS
II. Penyuluhan NAPZA
III. Deteksi dini dan penanganan kasus jiwa yang datang berobat ke Puskemas
IV. Posyandu PURI
V. Pembinan tingkat perkembangan Pos UKK

4.4 Sasaran dan inisiatif Strategik

Inisiatif Strategis dituangkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan manajemen


untuk mewujudkan Visi dan Misi Organisasi.

4.3.1 Kebijakan Dasar


1) Penyelenggaraan manajemen Puskesmas yang akuntabel.
2) Pengembangan sistem kerja sama Puskesmas dengan pihak ketiga
3) Penyelenggaraan pelayananan kesehatan yang aman, tepat, informati,
hemat mutu dan manusiawi.
4) Penyediaan SDM yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk
pencapaian mutu pelayanan.
5) Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai
kebutuhan masyarakat.
6) Penyediaan sarana dan prasarana Puskesmas dalam kondisi baik dan
jumlah cukup
7) Penataan kelembagaan (struktur dan sistem)
4.3.2 Sasaran Strategis
Untuk mencapai visi Puskesmas, dirumuskan formulasi strategis
yang lebih konkret, tajam dan terukur berupa sasaran strategis (Strategic
Objective) dalam kurun waktu tahun 2018 – 2022.

Sasaran adalah rumusan hasil yang hendak dicapai dalam kurun waktu
masa Rencana Strategi Bisnis.

Sasaran strategis tersebut disusun berdasarkan empat perspektif, sebagai


berikut :
1) Perspektif Pelanggan
Tabel 4.2 : Tabel Target Kinerja berdasarkan Perspektif Pelanggan
Puskesmas DERMOLEMAHBANG

URAIAN TARGET
INDIKATOR
N SASARAN KINERJA
O 2018 2019 2020 2021 2022

1 Meningkatny 1. Customer 35% 35% 35% 40 % 40 %


a Kepuasan Acquistion
Pelanggan mencapai
2. Customer
Loyality 80% 85% 90% 95% 100%
mencapai
3. Tingkat
Kepuasan
Pasien 80% 85% 90% 95% 100%
meningkat
menjadi
3 Meningkatny 1. Terpenuhiny 100% 100% 100% 100% 100%
a a standar
Pengetahuan pelayanan
Minimal
dan
UKM
kesadaran
Untuk hidup
sehat.

2) Perspektif Proses Bisnis Internal

Tabel 4.3 : Tabel Target Kinerja Berdasarkan Perspektif Proses


Bisnis Internal Puskesmas Dermolemahbang

N URAIAN INDIKATOR TARGET


O SASARAN KINERJA 2018 2019 2020 2021 2022
1 Meningkatnya 1. CDR - - - - -
kualitas 2. CBR - - - -
pelayanan 3. Angka
yang prima Kematian Ibu 0% 0% 0% 0%
0%
sesuai dengan melahirkan
standar 4. Angka 0% 0% 0% 0% 0%
pelayanan Kematian Bayi
minimal
5. Terpenuhinya
Standar Mutu
Pelayanan 60% 70% 80% 90% 100%
Minimal UKP
3) Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Tabel 4.4 : Tabel Target Kinerja Perspektif Pertumbuhan dan


Pembelajaran Puskesmas DERMOLEMAHBANG

URAIAN TARGET
SASARA INDIKATO
NO.
N R KINERJA
2018 2019 2020 2021 2022
1 Meningkat 1. - 1 org 1 org - -
nya TenagaMedis
kualitas 2. Paramedis - - 2 org - 2 Org
dan (Perawat/
kuantitas Bidan)
SDM 3. Paramedis - 1 org - - 1 org
Non
Perawat
4. Umum dan - 3 org 2 org 3 org 1 org
Administra
si
2. Meningkat 1.Unit
nya pelayanan
dan 90% 100% 100% 100% 100%
Layanan
manajemen
Manajeme memiliki
n Prosedur
Puskesmas Mutu (PM)
dan Instruksi
Kerja (IK)
2.Unit
pelayanan
dan 90% 100% 100% 100% 100%
manajemen
menerapkan
Prosedur
Mutu (PM)
dan Instruksi
Kerja (IK)

3 Meningkat 1. Alat yang


50% 100% 100% 100% 100%
nya dikalibrasi
kualitas 2.KondisiAla 70% 100% 100% 100% 100%
dan tBaik
kuantitas
sarana dan 3.Pengadaan 70% 100% 100% 100% 100%
prasarana infrastruktu
Puskesmas rsesuai
rencana
4) Perspektif Keuangan

Tabel 4.5 : Tabel Target Kinerja Perspektif Keuangan


Puskesmas Dermolemahbang

TARGET
N URAIAN INDIKATOR
O SASARAN KINERJA 2018 2019 2020 2021 2022

1 Meningkatnya 1. Rata rata 4.73 4.73 4.73 4.73 4.73


pendapatan SGR
Operasional per tahun
Puskesmas 2. CRR 90.31 90.31 90.32 90.33 90.34
dengan
peningkatan 3. Tingkat 60.35 60.35 60.35 60.35 60.35
kepersertaan kemandirian
BPJS

Untuk mampu membiayai belanja operasional, maka Puskesmas harus


mempertahankan pertumbuhan pendapatan fungsional per tahun sebesar 5,00
% sehingga Cost Recovery Ratio (CRR) pendapatan Puskesmas terhadap
belanja operasi mencapai 82.35 % pada tahun ke 5. Dari data historis 3 tahun
terakhir menghasilkan proyeksi pendapatan dan belanja operasional sebagai
berikut :

PROYEKSI
SGR
TAHUN PENDAPATAN
(Rp) (%)
2018 1,929,221,910 4.73
2019 2,025,683,006 5.00
2020 2,126,967,156 5.00
2021 2,233,315,514 5.00
2022 2,344,981,289 5.00
Rata-rata SGR per tahun 4.95

PROYEKSI JUMLAH
PROYEKSI
Tahun BELANJA CRR
PENDAPATAN
OPERASIONAL
(Rp) (Rp) (%)
2018 1,929,221,910 2,218,372,229 86.97
2019 2,025,683,006 2,324,970,842 87.13
2020 2,126,967,156 2,436,899,683 87.28
2021 2,233,315,514 2,554,424,353 87.43
2022 2,344,981,289 2,677,825,497 87.57
Rata-rata CRR per tahun 87.27
Atas dasar proyeksi sumber pembiayaan di atas maka tingkat kemandirian
keuangan Puskesmas diproyeksikan pada tahun ke 5 mencapai 60.35 %
seperti tampak dalam tabel sebagai berikut :

PROYEKSI PROYEKSI TOTAL TINGKAT


Tahun
PENDAPATAN BELANJA KEMANDIRIAN
(Rp) (Rp) (%)
2018 1,929,221,910 3,568,949,827 54.06
2019 2,025,683,006 3,759,658,681 53.88
2020 2,126,967,156 3,960,638,659 53.70
2021 2,233,315,514 4,172,447,460 53.53
2022 2,344,981,289 4,395,673,312 53.35
Rata-rata 53.70
BAB V

PROGRAM PUSKESMAS

5.1 Program

5.1.1 Program kerja


Penetapan Program Kerja Operasional merupakan bagian dari
tahap formulasi strategi dalam upaya pencapaian arah bisnis Puskesmas
yang telah ditetapkan pada Bab IV. Adapun secara sistematis program
kerja operasional diarahkan pada pencapaian keberhasilan yang
mendukung sasaran strategis sebagai berikut :

Jumlah Pembiayaan Penanggung


NO PROGRAM/KEGIATAN Sumber Dana
Operasional Investasi Jaw ab

1 Program Upaya Promosi Kesehatan APBD 306.950.000 - Sri A.


2 Program Upaya Kesehatan Lingkungan APBD 59.050.000 - Ermin P
3
Program Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu
, Anak dan Keluarga Berencana
APBD 261.925.000 - Yasmiati
4 Program Upaya Pelayanan Gizi APBD 365.075.000 - Eva L
Program Upaya Pencegahan dan
5 Pengendalian Penyakit APBD 370.150.000 -
6 Program Pelayanan Keperaw atan
Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas) APBD - -
Program Pelayanan Kesehatan Jiw a
7 APBD 28.250.000 - Rina
8 Program Pelayanan Kesehatan Gigi dan M APBD - - drg.
Andin
Program Pelayanan Kesehatan
9 Tradisional APBD - - Siti Halim
Program Pelayanan Kesehatan Olahraga
10 APBD 18.075.000 - Ikawati
11 Program Pelayanan Kesehatan Indera APBD - -
12 Program Pelayanan Kesehatan Lansia APBD 6.750.000 -
13 Program Pelayanan Kesehatan Kerja APBD 29.250.000 - Ikawati
Program Kesehatan Matra
14 APBD - -
15 Program Pengadaan sarana dan prasaran Fungsional 1.165.031.131 A. Roisul
16 Program Perbekalan Obat dan Bahan Kimi Fungsional 2.128.221.942 - Ikawati
17 Program Pemeliharaan sarana dan prasar Fungsional 100.029.343 - A. Muhadi
18 Program Peningkatan Manajemen Fungsional 8.016.047.178 - Sumarni
19 Program Pengembangan SDM Fungsional 90.719.141 -

5.2 Rencana Investasi (harus sama dengan rekap biaya)


Untuk memenuhi kelengkapan peralatan kantor dan medis serta
pengembangan Puskesmas Dermolemahbang lima tahun ke depan maka
dibutuhkan jumlah dana investasi sebesar Rp. 1.026.286.615,-.Dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel 5.2 : Tabel Rencana Investasi Puskesmas Dermolemahbang

No. Sumber Dana Alat Kesehatan Peralatan Kantor Jumlah

1 APBD

215.787.572,- 949.243.559,- 1.165.031.131,


2 FUNGSIONAL

Jumlah 215.787.572,- 949.243.559,- 1.165.031.131,-

5.3 Rencana Pendapatan dan Pembiayaan 5 Tahun

Program-program kerja yang diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran


strategis didukung dengan pendapatan fungsional dan kerangka pembiayaan,
meliputi proyeksi pembiayaan belanja operasional dan belanja modal.

Pendapatan selama 5 tahun kedepan diproyeksikan sebagai berikut :

2018 2019 2020 2021 2022 Jumlah

1.405.608.855, 1.708.526.348,
Kapitasi 1.475.889.298,- 1.549.683.763,- 1.627.167.951,-
- - 7.766.876.214,-

Non Kapitasi 422.720.025,- 443.856.026,- 466.048.828,- 489.351.269,- 513.818.832,- 2.335.794.980,-

Retribusi 54.626.250,- 57.357.563,- 60.225.441,- 63.236.713,- 66.398.548,- 301.844.514,-

RIG / RJG 46.266780,- 48.580.119,- 51.009.125,- 53.559.581,- 56.237.560,- 255.653.165,-

Lain-lain - - - - - -

1.929.221.910, 10.660.168.874,
Jumlah 2.025.683.006,- 2.126.967.156,- 2.233.315.514 2.344.981.289
- -

Dalam jangka menengah diperlukan pembiayaan Puskesmas sebesar

Rp 10.660.168.874,- , terinci sebagai berikut :

Menurut jenis belanja :

- belanja operasional :
 belanja program Rp 11.780.492.604,-
 belanja non program(GAJI Rp 6.911.844.133 ,-
Jumlah Operasional Rp 18.692.336.737,-

 belanja modal /INVESTASI Rp 1.165.031.131,-


Jumlah Rp 19.857.367.868,-

Menurut sumber pembiayaan/jenis dana :

- Fungsional Rp 10.660.168.874,-
- APBD Rp 2.285.354.931,-
- APBN Rp 6.911.844.133,-
Jumlah Rp 19.857.367.938,-

Kerangka pembiayaan jangka menengah (lima tahun) tahun 2018 sampai dengan
tahun 2022 berdasarkan jenis, pendanaan, alokasi dan jadwal waktu pelaksanaan
belanja program dapat dilihat pada table-tabel yang menjadi lampiran dokumen
ini.

5.4 Proyeksi Keuangan

Proyeksi laporan keuangan BLUD Puskesmas Dermolemahbang tahun 2018


sampai dengan tahun 2022, yaitu :

5.4.1 Proyeksi Neraca


Proyeksi neraca per 31 Desember 2018 sampai dengan tahun 2022
secara garis besar (per kelompok pos) menunjukkan adanya peningkatan
aset yang dapat dilihat pada lampiran 8-1.

5.4.2 Proyeksi Laporan Arus Kas


Proyeksi Laporan Arus Kas per 31 Desember 2018 sampai dengan tahun
2022 secara garis besar (per kelompok pos), menunjukkan saldo kas
yang nihil karena semua pendapatan direncanakan dibelanjakan
seluruhnya, hal inidapat dilihat pada lampiran 8-2.

5.4.3 Proyeksi Laporan Aktivitas/Operasional


Proyeksi Laporan Aktivitas/Operasional tahun 2018 sampai dengan
tahun 2022 secara garis besar (per kelompok pos), menunjukkan adanya
kelebihan pendapatan terhadap biaya operasional, dan kelebihan
tersebut merupakan biaya investasi, rincian dapat dilihat pada lampiran
8-3.
BAB VI

PROSEDUR PELAKSANAAN DAN AKUNTABILITAS PROGRAM


6.1 Perencanaan
Pada setiap akhir tahun, penanggung jawab program mengusulkan program
dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya berdasarkan
program dan kegiatan yang sudah direncanakan/dituangkan dalam Rencana
Strategis Bisnis (RSB). Apabila dalam perkembangannya Program dan kegiatan
yang telah direncanakan sudah tercapai target kinerjanya dan atau perlu
dilakukan review berkenaan adanya perubahan asumsi, dan atau adanya kejadian
diluar dugaan serta hal-hal lain sehingga perlu dilakukan perubahan maka
penanggung jawab program dapat mengusulkan perubahan program dan kegiatan
yang baru atau hanya perubahan anggaran/rencana keuangan dan target
kinerjanya. Pengusulan program dan kegiatan Puskesmas dituangkan lebih lanjut
ke dalam Rencana Bisnis Anggaran (RBA) BLUD.RBA BLUD yang
dipersamakan sebagai RKA-SKPD, merupakan bagian tak terpisahkan dari
rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan disampaikan kepada PPKD,
selanjutnya mengikuti mekanisme pengesahan sebagaimana mestinya.

Apabila Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD telah ditetapkan menjadi


Peraturan Daerah, Pemimpin BLUD melalui penanggung jawab program
melakukan penyesuaian terhadap Rencana Bisnis dan Anggaran untuk ditetapkan
menjadi RBA definitif, yang pada akhirnya sebagai dasar penyusunan DPA-
BLUD untuk diajukan kepada PPKD

6.2 Pelaksanaan
Program-program yang telah dianggarkan dilaksanakan dalam kurun waktu
satu tahun/periode anggaran oleh masing-masing penanggung jawab
program.Pelaksanaan program tersebut melibatkan seluruh jajaran/insan rumah
sakit meliputi tenaga medis, perawat dan perawat non medis serta tenaga
administratif dengan mendasarkan pada prosedur tetap (Protap) yang berlaku di
masing-masing unit/instalasi yang terkait.

6.3 Pelaporan
Penanggung jawab program pada kurun waktu yang ditentukan melaporkan
kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya,
antara lain mencakup realisasi keuangan, capaian target kinerja baik tahunan
maupun dibandingkan dengan target kinerja dalam RSB, hambatan pelaksanaan
dan hal-hal lain yang terkait dengan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
program dan kegiatan kepada Pemimpin BLUD.
BAB VII
PENUTUP

Perubahan status Puskesmas yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan


Badan Layanan Umum Daerah menuntut perubahan paradigma pengelolaan
Puskesmas yang lebih transparan dan akuntabel, karena kinerja Puskesmas harus
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Keberhasilan Puskesmas dapat
diukur dari perubahan tiga indikator kinerja (keuangan, pelayanan dan manfaat
kepada masyarakat).

Dari hasil kajian analisa SWOT dan perhitungan hasil maka Puskesmas
Dermolemahbang dalam posisi offensive/agresive yang artinya posisi Puskesmas
Dradah memiliki kekuatan dan peluang yang cukup bagus dan memiliki prospek yang
lebih baik dimasa mendatang, bila nantinya Puskesmas Dermolemahbang diberi
kepercayaan menjadi Puskesmas dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Namun apabila ingin berkembang
lebih baik lagi ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya peningkatan
promosi dan menghilangkan image terhadap rendahnya mutu pelayanan Puskesmas
dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga medis dan paramedis.

Demikian telah disusun Rencana Strategis Bisnis Puskesmas


Dermolemahbang, kami menyadari dengan segala keterbatasan, masih banyak
kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan ini, karena itu masukan serta saran-
saran dari berbagai pihak sangat diharapkan dalam penyempurnaan di masa yang
akan datang.

Anda mungkin juga menyukai