Model tradisional dalam pelayanan kesehatan, dokter merupakan unit sentral atau pusat dalam
model pelayanan kesehatan. Pada model tradisional pelayanan kesehatan ini, pasien dan
keluarga “dibangun” patuh tanpa syarat kepada keahlian pada profesional layanan kesehatan
yang peternalistik ( Sodomka, 2006).
Model patient centered care merupakan pendekatan yang lebih modern dalam pelayanan
kesehatan sekarang. Model ini telah menggeser semua pemberi pelayanan kesehatan menjadi di
sekitar pasien dan berfokus kepada pasien. Pada model patient ceneterd care ini diberlakukan
kemitraan yang setara (Sodomka,2006)
Strategi apa yang akan anda lakukan dalam menerapkan Model Patient Centered Care di
rumah sakit.
Patient and Family Centered Care setelah sekian lama dilupakan, kini
menjadi concern serius dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Dahulu, dokter
adalah captain of the ship yang menjadi center dalam segala hal yang terkait dengan
pengambilan keputusan dan tanggung jawab dalam pelayanan kesehatan kepada pasien.
Perubahan paradigma ini tidak lain bertujuan untuk mendapatkan outcomes pelayanan kesehatan
yang lebih baik, pegalokasian semberdaya yang tepat, dan mencapai kepuasaan pasien dan
keluarga yang lebih besar. Hal ini dimungkinakan karena Patient and Family
Centered Care adalah pendekatan yang melibatkan pasien, keluarga pasien dan staf dalam
pembuatan kebijakan, program kesehatan, fasilitas yang didapatkan, dan program perawatan dari
hari ke hari.
a. Information Sharing:
Dalam hal ini, mengkomunikasikan dan menginformasikan secara lengkap mengenai
kondisi pasien dan hal- hal yang berkaitan dengan pasien, maupun program
perawatan dan intervensi yang akan diberikan kepada pasien. Memberikan Informasi
secara lengkap dapat membantu dalam perawatan pasien dan pembutan keputusan.
b. Participant :
Pasien dan keluarga dilibatkan dan di-support untuk ikut serta dalam perawatan dan
pembuatan keputusan.
c. Collaborative:
Tenaga kesehatan mengajak pasien dan keluarga pasien dalam membuat
kebijaksanaan, perencanaan dan pengembangan program, implementasi dan evaluasi
program yang akan didapatkan oleh pasien. Trend Penurunan Kejadian Malpraktik
setelah Implementasi Patient & Family Centered Care
Malpraktik pada hakikatnya adalah kesalahan dalam menjalankan dalam
menjalankan profesi yang timbul sebagai akibat adanya kewajiban-kewajiban yang
harus dilakukan oleh tenaga kesehatan. Berbagai upaya akan dilakukan oleh Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan tenaga kesehatan untuk mengurangi dan mencegah
terjadinya malpraktek. Upaya-upaya yang dilakukan antara lain membuat berbagai
macam prosedur baku dan upaya-upaya lainnya, salah satunya adalah
merepakan Patient and Family Centered Care. Penelitian yang dilakukan oleh
Johnson, B et. all sejak tahun 2001-2006 dalam penerapan Patient and Family
Centered Care dapat menurunkan angka malpraktik sebesar 62% yang dijelaskan
dalam digram di samping
d. Konsep Penerapan Patient and Family Centered Care
Dalam penerapan Patient and Family Centered Care, perawatan di rumah sakit harus
melibatkan semua aspek yang terkait rumah sakit. Dimulai dari pimpinan, dokter,
perawat, sampai tenaga non-medis. Strategi-strategi yang dapat dilakukan dalam
implementasi Patient and Family Centered Care yaitu
Organization Level:
Pelatihan Leadership
Pemberian reward dan insentif
Pelatihan untuk quality improvement