Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nuraenie Oktavianthie

NIM : 43219010116

Program Studi : S1 Akuntansi

Mata Kuliah : Manajemen Biaya Stratejik

Kelas : Selasa 07.30 – 10.00 (B-304)

Dosen : Pak Suharmadi, Drs. Ak. M.Si

KUIS TM 3 MANAJEMEN BIAYA STRATEJIK


1. Konsumen, pemberi kerja, dan pemerintah pada semua tingkatan sangat peduli dengan
meningkatnya biaya perawatan kesehatan. Sebagai akibatnya, sistem perawatan kesehatan
di seluruh pelosok negeri mengalami permintaan yang terus menerus untuk meningkatkan
operasi mereka. Industri perawatan kesehatan menghadapi tantangan signifikan yang
disebabkan oleh perubahan kebutuhan pasien, turunnya penggantian biaya, dan
lingkungan kompetisi yang tajam. Industri ini mengalami konsolidasi melalui merjer dan
akuisisi di seluruh sistem sebagai cara untuk menurunkan biaya operasi. Pasien dan
pembayar menghendaki pendekatan pelayanan di bawah satu atap. Sementara perbaikan
operasi dibutuhkan, kualitas perawatan kesehatan yang diberikan tidak boleh diabaikan.
Medical University of Greenbelt menghadapi pengaruh dari peningkatan penetrasi pasar
oleh perusahaan pengelola layanan kesehatan. Sebagai akibatnya, pihak manajemen
diminta mengembangkan rencana strategis untuk memastikan bahwa sumber pembiayaan
akan terus memenuhi kebutuhan pasien.
Karena Medical University of Greenbelt merupakan pusat kesehatan akademik, misinya
meliputi tiga komponen : perawatan klinis, pendidikan, dan penelitian. Pihak manajemen
harus mempertimbangkan tujuan kompetisi ini dalam rencana yang diajukannya.

DIMINTA :

1) Apakah yang harus menjadi penekanan strategi pada Medical University of


Greenbelt ?
Jawab :
Medical University of Grenbelt memiliki penekanan strategi untuk mencapai tujuan
perusahaan, antara lain :
a. Kepuasan pelanggan adalah prioritas utama.
b. Memberikan layanan terbaik kepada pasien dengan harga yang terbaik pula.
c. Harus memberikan diagnosis yang akurat, perawatan, layanan tepat waktu, kurang
menunggu waktu layanan dan penagihan dan memberikan satu atap untuk semua
layanan, seperti diagnosis, berbagai tes, laporan, sistem informasi klinis online
yang memberikan semua laporan kepada dokter online dan juga pasien.
d. Harus memiliki peralatan terbaru dan staf medis terlatih terbaik untuk
memberikan layanan terbaik kepada langganan.
e. Pengembangan mahasiswa, harus memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk menggunakan potensi mereka untuk pendidikan dan pengalaman pada saat
yang sama, menjaga standar layanan pelanggan yang tinggi. Pelajar membutuhkan
bimbingan dan pengawasan yang tepat oleh dokter dan staf yang terampil untuk
menggunakan pengetahuan dan pengalaman mereka untuk layanan pasien.
f. Harus memiliki harga yang kompetitif untuk pelayanan yang ditawarkan kepada
pasien untuk pelayanan in house seperti Tes Darah, X Ray, Pelayanan
Laboratorium dan Pembekalan Medis.
g. Pemanfaatan yang baik dari semua Sumber Daya, Manusia, Mesin, dan Peralatan,
pemanfaatan Ruang Rumah Sakit, layanan penagihan terbaik kepada pasien.

2) Menurut Anda, apakah BSC dapat membantu memastikan kesuksesan Medical


University of Greenbelt? Keunggulan apakah yang dimiliki pendekatan BSC
dibandingkan dengan pendekatan tradisional?
Jawab :
Menurut pendapat saya, balance scorecard akan membantu meningkatkan kesuksesan
Medical University untuk menentukan tujuan dan memantau kinerja karyawannya
serta, tindakan yang telah diambil untuk mencapai tujuannya adalah dengan cara
sebagai berikut :

a. Memberikan umpan balik strategis.


b. Meningkatkan keputusan dan penyelesaian yang lebih baik.
c. Digunakan untuk memantau kinerja organisasi.
d. Meningkatkan komunikasi internal dan eksternal.
e. Digunakan untuk menyelaraskan atau menghubungkan kegiatannya dengan visi
serta stategi yang telah direncanakan.
f. Memberikan gambaran komprehensif tentang pelaksanaannya.

Pendekatan balance scorecard mengukur serta mementingkan kepuasan pelanggan,


pengembangan mahasiswa dan staf atau pemberi kerja. Hal ini juga untuk mengetahui
betapa pentingnya proses perbaikan seperti pengurangan waktu tunggu untuk pasien
dan waktu penagihan yang tepat. Ini juga dapat menekankan data klinis online pasien.
Data klinis satu baris akan meningkatkan waktu layanan pelanggan. Sedangkan
pendekatan tradisional hanya mengukur kinerja keuangan seperti arus kas,
pemanfaatan sumber daya dan peralatan.

3) Tentukan empat atau lima CSF pada setiap bidang dari keempat bidang dalam
BSC. Ingat bahwa selain pasien; karyawan, pemasok/distributor, entitas
pelatihan lainnya, masyarakat, dan pembayar merupakan pelanggan yang
harus dipertimbangkan.
Jawab :
Dalam balance scorecard kita harus mendefinisikan tujuan utama dari organisasi
tersebut. Lalu, memutuskan indikator kinerja utama mana saja yang digunakan untuk
mengukur program dari tujuan yang ditetapkan organisasi dan juga mengukur kinerja
organisasi tersebut untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Manajemen puncak,
manajemen menengah dan karyawan pada setiap level dalam organisasi yang di lihat
adalah pengukuran kinerjanya. Contoh misalnya di rumah sakit. Rumah sakit
bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien dengan harga yang
terbaik pada waktu yang tepat pula. Balance scorecard memiliki empat perspektif
berikut antara lain:

a. Perspektif keuangan (financial). Dalam perspektif keuangan ini kita ingin


mencapai pertumbuhan pendapatan dan efisiensi biaya yang dapat meningkatkan
kinerja keuangan.

b. Perspektif kepuasan pelanggan (customer). Untuk memenuhi kebutuhan pasien


dan kualitas perawatan kesehatan yang diberikan merupakan suatu kewajiban
yang mana tidak boleh diabaikan. Serta harga relative dibandingkan dengan harga
pasar kompetitif, sebagai indikator perusahaan baik perusahaan terhadap
pelanggan ataupun pasien tersebut.

c. Perspektif proses bisnis internal (internal business process). Proses mengukur


efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam meningkatkan pelayanan pasien,
kebutuhan pasien, serta terjangkaunya harga yang ditetapkan.

d. Perspektif inovasi dan pembelajaran (learning and growth). Bagaimanakah mutu


SDM yang ada di perusahaan kesehatan tersebut? Anggaran harus dikelola dengan
baik dan dikembangkan, tunjangan gaji yang kompetitif bagi karyawan dan SDM
yang ada. Pemasok atau distributor yang mampu mencukupi permintaan pangsa
pasar dan kebutuhan pasien, dengan memberikan kepuasan karyawan atas
pekejaannya, dan kontribusi perusahaan bagi masyarakat dan institusi pelatihan
yang mendukung lingkungan tersebut.

4) Jenis tantangan apakah yang akan dihadapi pihak manajemen dalam


mengimplementasikan BSC? Bagaimana cara meningkatkan dukungan
karyawan ?
Jawab :
a. Hambatan Visi (Vision Barrier)
Dalam prakteknya, tidak banyak orang dalam perusahaan kesahatan yang
memahami atau mengerti visi dan strategi dari organisasi mereka. Upaya yang
harus dilakukan adalah membangun dashboard visual management dan media
publikasi. Lakukan pertemuan kesegenap karyawan untuk mengkomunikasi
strategi.

b. Hambatan Manajemen (Manajemen Barier)


Hambatan yang membuat balance scorecard gagal juga berasal dari manajemen itu
sendiri, karena terlalu sedikit menghabiskan waktu untuk membahas strategi
organisasi dan terlalu banyak menghabiskan pada pembuatan keputusan yang
sifatnya taktis jangka pendek (short term thinking). Upaya yang harus dilakukan
adalah dengan memikirkan untuk meningkatkan inovasi pelayanan kesahatan agar
pasien dapat memberi kepercayaan terhadap perusahaan kesehatan tersebut dan
menambah citra yang baik bagi perusahaan kesehatan.
c. Hambatan Sumberdaya (Resourcess Barier)
Sumberdaya waktu, energi dan budget perusahaan kesehatan tersebut tidak
dialokasikan pada hal-hal yang penting dan strategis bagi organisasi. Upaya yang
harus dilakukan adalah melakukan pengelolaan pertumbuhan pendapatan atau laba
tahunan, diusahakan tetap konstan dan lebih baik lagi meningkat.

d. Hambatan Orang (People Barrier)


Banyak orang dalam organisasi memiliki tujuan kegiatan yang tidak terkait
dengan strategi perusahaan kesehatan dan sebagian lainnya tidak termotivasi
untuk mencapai tujuan terkait dengan strategi. Artinya, kesehatan perusahaan
tidak menghubungkan pencapaian kinerja dengan sistem reward dan punishment.
Akibatnya, karyawan tidak memiliki motivasi yang memadai untuk meningkatkan
kinerjanya. Upaya yang harus dilakukan adalah membuat sistem penghargaan
berdasarkan kinerja terhadap pencapaian sasaran baik secara tim maupun secara
individu. Integrasikan dalam sistem Compensation and Benefits (C&B). Bangun
talent management dan buat sistem penghargaan khusus untuk orang-orang
talented yang berkinerja bagus, high potential dan menjunjung perilaku dan etika
dalam perusahaan kesehatan, yang dimana rela untuk membaktikan hidupnya
guna berprikemanusiaan, dan mengutamakan kesehatan pasien dengan
memperhatikan kepentingan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai