Anda di halaman 1dari 5

Nama Kelompok 2 (A):

• Nurfadilla P10120055
• Alvina Damayanti P10120067
• Dina Ananda P10120073
• Nova Safitra R. P10120079
• Mu’amiratul Ahwal P10120085
• Narsya Elena S. P10120091
• Camelia Mustika S. P10120097
• Sulistiana Syahrir P10120103
• Rismawati P10120109

Tugas: Membuat Soal Pilihan Ganda disertai Jawaban (Penyusunan Rencana Strategi Dalam
Administrasi Kesehatan)

1. Diketahui bahwa pada rumah sakit X memiliki kelemahan dan berpengaruh terhadap
kinerja rumah sakit yaitu masih kurangnya jumlah gedung pelayanan, masih kurangnya
peralatan medis dan non medis, belum maksimalnya pemanfaatan sarana Instalasi
Pengelolaan Air Limbah (IPAL), sebagaian besar dokter Spesialis masih merupakan tenaga
kontrak dan residen, perekam medis belum terlatih, serta billing system dan rekam medis
masih dilakukan secara manual, kurangnya Promosi Rumah Sakit kepada masyarakat.
Termasuk dalam factor apakah ilustrasi diatas pada penyusunan renstra…
A. Faktor Eksternal
B. Faktor Internal
C. Faktor Lingkungan
D. Faktor Lingkungan Ekonomi
E. Semua Benar
2. Rumah sakit X ingin membuat gedung baru untuk menambah fasilitas ruang rawat inap
agar dapat menampung pasien lebih banyak lagi serta memaksimalkan sistem kerja rumah
sakit tersebut. Dalam proses perencanaan tersebut, data-data yang dikumpulkan
sebelumnya dari tim keuangan ternyata memerlukan biaya yang sangan besar. Hal ini
dikarenakan wilayah geografis rumah sakit X merupakan wilayah rawan gempa. Sehingga
agar gedung baru tersebut kokoh terhadap gempa maka dibuat tahan akan gempa. Akan
tetapi, tidak sedikit orang yang tidak menyetujui hal tersebut, hal itu karena sebelumnya
belum pernah terjadi gempa yang menyebabkan bangunan runtuh di wilayah X. Sehingga
mereka merasa bangunannya dibuat seperti biasanya saja, agar dana yang dikeluarkan bisa
berkurang dan dialihkan untuk kebutuhan lain.
Termasuk kelemahan perencanaan manajemen strategis adminkes manakah yang cocok
dengan ilustrasi diatas...
A. Keterbatasan Informasi/Fakta masa depan
B. Membutuhkan Biaya yang banyak
C. Hambatan psikologis
D. Menghambat timbulnya inisiatif
E. Terhambatnya Tindakan yang perlu diambil
3. Dinas kesehatan provinsi Jambi di tahun 2023 akan merencanakan untuk membuat sebuah
fasilitas kesehatan yang baru disetiap kabupatennya, dalam merencanakannya dinas
kesehatan provinsi menggunakan sebuah metode untuk penilaian lokasinya kelak, dimana
metode ini sering kali digunakan untuk memilih sebuah lokasi yang dapat meminimalkan
jarak atau biaya menuju ke fasilitas-fasilitas kesehatan yang sudah ada. Sebagai lembaga
kunci dalam bidang perawatan kesehatan, harus mengakui sifat publik dari layanannya dan
bahwa tujuan utamanya adalah untuk memberikan layanan penting kepada masyarakat.
Dalam melaksanakan tanggung jawab ini, promotor harus menerima prinsip-prinsip untuk
membimbing mereka dalam perencanaan, perancangan dan pengoprasian fasilitas
kesehatan, yang manakah yg merupakan prinsip tersebut?
A. Kualitas tinggi dalam perawatan pasien
B. Perancanaan yg terstruktur dan musyawarah
C. Orientasi komunitas yang efektif
D. A dan B
E. A dan C
4. RS Pertamina Pura adalah rumah sakit milik PT. Pertamina Bina Medika yang merupakan
anak perusahaan Pertamina. RS Pertamina Pura memiliki visi untuk menjadi Institusi
Kesehatan Yang Mampu Bersaing di Era Globalisasi dengan Pelayanan Berstandar
Internasional Tahun 2021.
Sebaiknya bagaimana langkah awal yang di lakukan untuk mempengaruhi Kesuksesan
eksternal dan juga internalnya?
A. Tahap penetuan sasaran kebijakan
B. Tahap analisis situasi
C. Tahap perumusan isu
D. Tahap penentuan tujuan
E. Tahap perumusan kebijakan
5. Perencanaan fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum organisasi
beroperasi. Perencanaan fasilitas menentukan bagaimana suatu aset tetap suatu organisasi
digunakan secara baik untuk menunjang tujuan organisasi.yang manakah tujuan secara
umum dari perencanaan fasilitas?
A. Menunjang tujuan organisasi melalui peningkatan.
B. Mempermudah pemeliharaan
C. mengomptimalkan anggaran
D. A dan B
E. A,B dan C
6. Pertumbuhan peserta BPJS Kesehatan di daerah X begitu pesat dan jauh melampaui target.
Hal ini berdampak signifikan bagi peningkatan permintaan pelayanan kesehatan terutama
di kalangan masyarakat yang selama ini tidak mampu memanfaatkan layanan kesehatan.
Lonjakan peserta ini sayangnya tidak diiringi dengan pelayanan yang mumpuni sehingga
menimbulkan banyak keluhan masyarakat terhadap program JKN. Keberhasilan JKN tidak
dapat diserahkan sepenuhnya hanya kepada pemerintah semata, JKN juga harus
melibatkan aktor lainnya seperti BPJS Kesehatan dan Faskes. Pemerintah sebagai regulator
penyelenggara JKN sesuai dengan peraturan perundang-undangan dibantu oleh badan
penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) selaku operator penyelenggara JKN dan
Faskes penyedia jasa jaminan kesehatan. Ketiga aktor tersebut harus bekerjasama agar
terwujudnya Visi BPJS kesehatan yang menjadi badan penyelenggara yang dinamis,
akuntabel, dan terpercaya untuk mewujudkan jaminan kesehatan yang berkualitas,
berkelanjutan, berkeadilan dan inklusif. Hal tersebut merupakan proses perencanaan
strategi administrasi kesehatan bagian...
A. Perumusan visi dan misi BPJS
B. Analisa Lingkungan internal dan eksternal
C. Penentuan Kebijakan pengguna JKN
D. Perumusan Isu-Isu strategis
E. Penentuan sasaran dan arah kebijakan
7. Dinas kesehatan provinsi X akan merencanakan untuk membuat sebuah fasilitas kesehatab
yang baru di setiap kabupaten, dalam merencanakan nya dinas kesehatan provinsi
menggunakan sebuah metode untuk penilaian lokasinya kelak, di mana metode ini sering
kali di gunakan untuk memilih sebuah lokasi yang dapat meminimalkan jarak atau biaya
menuju fasilitas kesehatan yang sudah ada, dari penjelasan ini metode penilaian lokasi
apakah yang di gunakan ?
A. Pendekatan Pusat Graffiti
B. Pendekatan Peringkat Faktor
C. Analisis Transportasi
D. Analisis Nilai Ideal
E. Semua Benar
8. Salah satu pelayanan kesehatan tingkat lanjut di Sulawesi Selatan ingin melakukan suatu
rencana strategi sebagai suatu proses yang digunakan untuk menelaah situasi untuk
mencapai suatu tujuan dan pembuatan kebijakan, namun ada berbagai pihak yang kurang
memperhatikan atau kurang komitmen terkait rencana strategi yang telah disepakati
sebelumnya maka dampak apa saja yang bisa terjadi, kecuali….
A. Pengumpulan data yang tidak akurat
B. Kesalahpahaman antar pihak manajemen
C. Mampu mengintegrasikan perencanaan
D. Kurang perhatian dalam implementasi strategi
E. Gagal dalam mengintegrasikan Budgeting
9. Salah satu Rumah Sakit di Kota Palu tidak mampu dalam merumuskan isu-isu strategis
yang terjadi sehingga penyusunan strategi ataupun penetapan tujuan dan kebijakan tidak
dapat dilaksanakan atau dilakukan, salah satu cara yang paling tepat dalam merumuskan
isu-isu strategis adalah…
A. Menganalisis SWOT
B. Memiliki Pengaruh yang kecil
C. Pengumpulan data kurang diperhatikan
D. Tidak menggunakan skala prioritas
E. Meninjau sebagian kecil masalah
10. RSUD Kota Salatiga merupakan rumah sakit rujukan milik Pemerintah Kota Salatiga yang
mempunyai letak sangat strategis, berada di tengah Kota yang mudah dijangkau dengan
transportasi dan berada di tepi jalur jalan raya Semarang-Surakarta, lokasi rumah sakit
termasuk wilayah kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti kota Salatiga. Letaknya di
sebelah utara dibatasi oleh sungai Andong dan Sekolah Lanjutan Tinggkat Pertama Negeri
2 Salatiga, di sebelah timur stadion Kridango, di sebelah selatan pertokoan dan jalan
stadion, sedangkan disebelah barat jalan Osamaliki yang merupakan jalan raya Semarang
Surakarta. RSUD Kota Salatiga ini memiliki status kelas C, sejak 1 April 1995 ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Unit Swadana Daerah. Untuk menunjang berjalannya program
perencanaan strategis dalam jangka Panjang yang sesuai dengan visi dan misi RSUD Kota
Salatiga, salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan berdasarkan uraian di atas
ialah….
A. Penentuan visi dan misi RSUD
B. Analisa lingkungan Internal RSUD Salatiga
C. Analisa Lingkungan Eksternal RSUD Salatiga
D. Perumusan Isu-isu strategis
E. Penyusunan strategis dan program pengembangan

Anda mungkin juga menyukai