Anda di halaman 1dari 11

PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN EVELUASI

FUNGSI POAC DALAM MANAJEMEN RUMAH SAKIT


DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1:
 
WILING SARI (20190018)
NOLA MARZALINA (20190034)
RAHMATUL AZIZAH (20190040)
ANISA PUTRI (20190044)
 
Dosen Pembimbing :
Elsi Susanti, S.E, M.M
Planning (Perencanaan)

Perencanaan memusatkan perhatian pada masa yang akan datang. Menejemen harus mempersiapkan rumah sakit dalam
menghadapi hal-hal yang akan datang baik sudah diramalkan maupun tidak terduga sebelumnya. Perencanaan
memprediksikan apa yang harus dicapai atau dilakukan dimasa datang dan bagaimana hal tersebut dapat dilaksanakan Atau
dapat ditegaskan sebagai berikut: fungsi perencanaan mencakup aktifitas-aktifitas manajerial yang menentukan sasaran dan
alat yang tepat untuk mencapai sasaran tersebut.
1. Beberapa faktor untuk perencanaan antara lain:
a) Sasaran – sasaran
b) Tindakan – tindakan
c) Sumber – sumber daya yang diperlukan
d) Implementasi
2. Segi penting pada perencanaan diantaranya:
a) Dukungan direksi
b) Jenis perencanaan
c) Persiapan forecasting
d) Tujuan, target dan standart • Pembuatan pagar rumah sakit
e) Peningkatan operasional
• Pengadaan alat operasi
f) Koordinasi
g) Persiapan sumber daya c. Perencanaan jangka panjang
3. Secara topikal rencana sederhana dibagi dalam:
• Perluasan wilayah rumah sakit
a. Perencanaan jangka pendek misalnya:
• Penggadaan
 Renovasi kamar selama satu minggu
 Perbaikan taman
 Pembenahan jendela kamar

b. Perencanaan jangka menegah

• Pembuatan ruang operasi


Organitation (Pengorganisasian)

Pengorganisasian (organizing), merupakan pengaturan setelah rencana, mengatur dan menentukanapa tugas
pekerjaanny, macam, jenis, unit kerja, alat-alat, keuangan dan fasilitasPenorganisasian suatu rumah sakit
berdasarkan analisis SWOT.
a. Keuangan (Finance)
S : - Cadangan dana
- Backup perusahaan induk
- Asset rumah sakit berupa gedung dan ruang-ruang
W : -Untung/rugi
-Gaji, motivasi untuk atasi inflasi
- Peraturan
O :- kredibilitas
T :inflasi/deviasi
Usulan perbaikan
Menurunkan biaya efisiensi
Perhitungan biaya/unit tarif
Sistem gaji melalui prestasi
b.Gedung dan fasilitas kesehatan
S : -Lokasi strategis
-fasilitas cukup modern dan lengkap
W :-pembelian alat harus melalui peraturan
-BOR (Bed Occupacy Rate) tinggi/rendah
O :-tidak ada rumah sakit di wilayah tersebut
T :Di tahun-tahun mendatang akan banyak rumah sakit bermunculan di tempat tersebut dengan fasilitas yang
cukup baik
Usulan perbaikan
Bila memungkinkan prosedur anggaran dan penggadaan barang singkat Swastanisasi
c. Marketing
S : perusahaan induk sebagai costumer yang cukup berat
W : tempat tidur terlalu penuh sehingga kadang – kadang menyulitkan
O : tarif bersaing
T :ditahun-tahun mendatang akan muncul rumah sakit swasta yang cukup modern.
Usulan perbaikan
Meningkatkan layanan bermutu, baik perawatan, mutu dokternya, pendidikan, training yang berkesinambungan,
perlu sistem yang mengarah ke arah perbaikan mutu.
d.Sumber daya manusia
S :-dokter spesialis full time cukup lengkap
-stand by 24 jam
W :-tidak mudah mencari tenaga dokter yang berkualitas untuk peremajaan
-Jumlah masih dirasa kurang
-Motivasi sulit karena peraturan
O :gaji untuk tenaga perawat dan administrasi lebih besar dari rumah sakit lain, sehingga tidak pindah ke rumah sakit
lain.
T : motivasi di rumah sakit untuk dokter lebih baik
Usulan perbaikan
Bila peraturan memungkinkan perlu sistem motivasi, reward and punishment yang jelas
Gaji disesuaikan dengan prestasi/kontribusi swastanisasi
SWOT ini tentunya sangat tergantung pada keadaan masing-masing rumah sakit.
Ciri rendahnya pengorganisasian yang baik meliputi:
a. Seringnya perubahan rencana
b. Gagalnya pengumpulan keberhasilan pekerjaan
c. Lambatnya pengambilan keputusan
d. Informasi yang tidak tepat sasaran
e. Rendahnya pertanggung jawaban
f. Rapat dan komunikasi berlebihan
g. Dibiarkan hal yang tidak kompeten
h. Gaji dan honor yang tidak adil
i. Berharap yang berlebihan
Actuating /Directing (Pengarahan dan Pengembangan )

Pergerak (actuating), menggerakkan orang-orang agar mau / suka bekerja. Ciptakan suasana bekerja bukan
karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran sendiri, termotifasi secara interval.
Actuating/directing tidak lepas dari kemampuan menejer/atasan untuk bisa mengarahkan staffnya ataupun
bawahannya untuk meningkatkan fungsi masing-masing dengan baik. Banyak yang harus diketahui oleh
pimpinan/manajer untuk bisa mengarahkan anak buah untuk bekerja sebaik mungkin sehingga rumah sakit yang
dipimpinnya berhasil dalam mencapai tujuan yang dikehendaki.
Pengertian motivasi atau memotivasi merupakan suatu proses dengan apa seseorang manajer merangsang
bawahan untuk bekerja dalam rangka upaya mencapai sasaran organisatoris, sebagai alat untuk memuaskan
keinginan pribadi mereka sendiri
Controling (Pengendalian)

Pengendalian/pengawasan (controlliang), merupakan fungsi pengawasan agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan rencana,
apakah orang-orangnya, cara dan waktunya tepat. Pengendalian juga berfungsi agar kesalahan dapat segera diperbaiki.
Komponen pengendalian yang harus diperhatikan adalah:
a. Adanya standart penilaian
b. Adanya standart prosedur
c. Sistem informasi
d. Evaluasi dan deviasi yang terjadi
e. Tindakan koreksi
Bentuk kegiatan pengendalian antara lain:
1. Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, kriteria, norma, instruksi dan prosedur lain.
2. Melaksanakan pengamatan (monitoring), evaluasi dan laporan, guna mendapatkan gambaran dan informasi tentang
penyimpangan dan jalannya pelaksanaan dari rencana.
3. Melakukan kunjungan staff guna mengidentifikasi cara-cara pelaksanaan dalam rangka penncapaian tujuan.
4. Melakukan superfisi.
Kesimpulan
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya
Kesehatan Pengembangan. Upaya Kesehatan Wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh
puskesmas di Indonesia ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan
melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan kesehatan global maupun nasional.
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus menerapkan azas
penyelenggaraan puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat,
keterpaduan dan rujukan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas harus melaksanakan manajemen
puskesmas yaitu dalam hal ini POACE (Planning. Organizing, Actuating, Controlling, dan Evaluation). Dengan
demikian kasus-kasus dalam manajemen kesehatan dapat terwujud dan sesuai dengan prioritas masalah
kesehatan yang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai