Anda di halaman 1dari 6

SOAL PRETES WS PEMAHAMAN STANDAR DINKES KAB TEBO NOVEMBER 2020

Pilihlah salah satu pertanyaan diantara A sd E yang menurut Anda paling tepat dengan cara
menyilang huruf tsb pada blanko lembar jawaban yang disediakan.

1. Perencanaan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebaiknya dilakukan, kecuali :


A. Secara terpadu yang berbasis wilayah kerja Puskesmas bersama dengan lintas program
dan lintas sektor
B. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan dan umpan balik dari Dinas
Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota
C. Mempertimbangkan visi, misi, tujuan, dan tata nilai
D. Analisis kebutuhan masyarakat, analisis peluang pengembangan pelayanan, serta
analisis risiko pelayanan dan capaian kinerja
E. Copy paste Perencanaan tahun sebelumnya

2. Pernyataan tersebut dibawah ini yang kurang tepat untuk menyusun Perencanaan
Puskesmas adalah :
A. Ditetapkan kebijakan tentang perencanaan sesuai dengan yang diminta pada pokok
pikiran dan disusun Rencana Lima Tahunan dengan dengan melibatkan lintas program
dan lintas sektor serta berdasarkan rencana startegis Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota
B. Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun dengan melibatkan lintas program dan lintas
sektor, berdasarkan rencana strategis Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota,
Rencana Lima Tahunan Puskesmas dan hasil penilaian kinerja
C. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas disusun secara lintas program sesuai
dengan anggaran yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota
D. Ada kesesuaian antara Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dengan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) dan rencana lima tahunan Puskesmas.
E. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Bulanan disusun sesuai dengan RPK Tahunan serta
hasil pemantauan dan capaian kinerja bulanan dan tidak dapat direvisi.

3. Jika ada jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas belum dimanfaatkan secara
optimal (belum mencapai target indikator kinerja) oleh masyarakat, kemungkinan jenis
pelayanan tersebut :
A. Analisis kebutuhan dan harapan masyarakat tidak tepat.
B. Kurang diketahui oleh masyarakat di wilayah kerja sebagai pengguna layanan.
C. Kurang dukungan kerja sama lintas program dan sektor terkait dalam
penyelenggaraan.
D. Lemah pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pemanfaatan pelayanan dan
kesesuaian pelaksanaan kegiatan serta penyampaian informasi kepada masyarakat,
lintas program maupun lintas sektor.
E. Semua pilihan pernyataan tersebut diatas.
4. Yang tidak termasuk Rencana Program Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan (MFK)
adalah :
A. Manajemen Keselamatan dan keamanan, Manajemen Bahan dan Limbah Berbahaya
dan Beracun (B3)
B. Manajemen Bencana/disaster dan Manajemen Pengamanan Kebakaran
C. Manajemen Alat kesehatan dan Manajemen Sistem utilitas
D. Pendidikan (edukasi) petugas tentang Manajemen MFK
E. Bukan salah satu pernyataan diatas.

5. Program manajemen bencana perlu disusun dalam upaya menanggapi bila terjadi bencana
internal dan/ atau eksternal yang meliputi tersebut dibawah ini, kecuali :
A. Identifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari bencana yang mungkin terjadi (HVA)
B. Menentukan peran Puskesmas dalam kejadian tersebut dan Puskesmas dalam tim yang
terkoordinasi dengan sumber daya masyarakat yang tersedia (LS)
C. Strategi komunikasi jika terjadi bencana, manajemen sumber daya, penyediaan
pelayanan dan alternatifnya serta identifikasi peran dan tanggung jawab tiap karyawan,
dan manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat bencana
D. Program kesiapan menghadapi bencana dan simulasi program manajemen bencana
setiap tahun secara internal dana tau melibatkan komunitas secara luas, terutama
ditujukan untuk menilai kesiapan system
E. Bukan salah satu pernyataan diatas.

6. Yang termasuk kegiatan orientasi adalah :


A. Agar memahami tugas, peran, dan tanggung jawab, karyawan baru dan alih tugas, baik
yang diposisikan sebagai Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas,
coordinator pelayanan, maupun pelaksana kegiatan perlu ditetapkan kebijakan dan
prosedur serta kerangka acuan yang mengatur tentang kewajiban orientasi karyawan
kegiatan yang baru maupun alih tugas.
B. Orientasi umum dilaksanakan untuk mengenal secara garis besar visi, misi, tata nila,
tugas pokok dan fungsi serta struktur organisasi Puskesmas, program mutu Puskesmas
dan keselamatan pasien, serta program pengendalian infeksi dan orientasi khusus
difokuskan pada orientasi di tempat tugas yang menjadi tanggung jawab dari karyawan
yang bersangkutan. Pada kegiatan orientasi inikaryawan baru diberi/dijelaskan terkait
apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, bagaimana melakukan dengan aman sesuai
dengan Panduan Praktik Klinis, panduan asuhan lainnya dan pedoman program
lainnya.
C. Kegiatan orientasi dilaksanakan sesuai kerangka acuan yang disusun
D. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan orientasi
E. Bukan salah satu pernyataan diatas.

7. Bila dilaksanakan pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja, kegiatan :


1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk melakukan pengawasan, pengendalian dan
penilaian kinerja yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas dan Penanggungjawab jenis
layanan
2. Ditetapkan indikator kinerja Puskesmas sesuai dengan jenis-jenis pelayanan yang
disediakan dan kebijakan pemerintah
3. Kepala Puskesmas bersama dengan penanggung jawab, koordinator dan pelaksana
menetapkan tahapan pencapaian kinerja untuk tiap indikator yang ditetapkan
4. Dilakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja secara periodik sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan, dan hasilnya diumpan-balikkan pada
lintas program dan lintas sektor
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil pemantauan dan penilaian kinerja
terhadap target yang ditetapkan dan hasil kaji banding dengan Puskesmas lain
6. Dilakukan analisis terhadap hasil pengawasan , pengendalian dan penilaian kinerja
untuk digunakan dalam perencanaan kegiatan masing-masing upaya Puskesmas, dan
untuk perencanaan Puskesmas
7. Hasil pengawasan, pengendalian dalam bentuk perbaikan kinerja disediakan dan
digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki kinerja pelaksanaan kegiatan Puskesmas
dan revisi perencanaan kegiatan bulanan
8. Hasil pemantaua, pengendalian dan penilaian kinerja dalam bentuk Laporan Penilaian
Kinerja Puskesmas (PKP), serta upaya perbaikan kinerja dilaporkan kepada Dinas
Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota
Kegiatan yang perlu melibatkan kepala puskesmas, adalah :
A. 1 sd 8
B. 1 dan 2
C. 3 dan 4
D. 5 dan 6
E. 7 dan 8

8. Elemen penilaian komunikasi internal sbb :


1. Ada kebijakan tentang komunikasi internal dengan lintas program dalam pelaksanaan
kegiatan puskesmas. (R)
2. Ada prosedur yang jelas tentang pengarahan dan koordinasi oleh Kepala Puskesmas
dan Penanggung jawab upaya, koordinasi pelayanan kepada pelaksana kegiatan dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab meraka. (R)
3. Ada prosedur perbaikan pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja pelayanan baik oleh
Kepala Puskesmas maupun Penanggung jawab upaya dalam upaya mencapai tujuan
yang ditetapkan. (R)
4. Ada prosedur penyampaian laporan dan umpan balik dari pelaksana kepada
koordinator pelayanan, dari koordinator ke penanggung jawab upaya, dan dari
penanggung jawab upaya kepada Kepala Puskesmas. (R)
5. Dilaksanakan pengarahan dan koordinasi oleh Kepala Puskesmas dan Penanggung
jawab upaya, koordinator pelayanan dalam pelaksanaan kegiatan . (D.W)
6. Dilaksanakan perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan. (D.W)
7. Dilaksanakan pelaporan dan umpan balik pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja
sesuai prosedur yang ditetapkan. (D.W)
Jika seorang pelaksana tidak mengerti bagaimana menyampaikan keluhan atau saran
masyarakat terkait pelayanan Puskesmas, maka perlu perbaikan pada :
A. Ep 1, 2 dan 3
B. Ep 4, 5 dan 6
C. Ep 1 sd 7
D. A dan B
E. Bukan salah satu pernyataan tersebut diatas.

9. Pernyataan tersebut dibawah ini yang kurang tepat adalah ;


A. Agar pelaksanaan kegiatan pelayanan Puskesmas baik Upaya Kesehatan Perseorangan
dan Penunjang maupun Upaya Kesehatan Masyarakat dapat terlaksana secara efektif
dalam mencapai tujuan yang diharapkan harus dipandu dengan kebijakan,
pedoman/panduan/kerangka acuan dan prosedur yang jelas untuk pelaksanaan kegiatan
tiap upaya kesehatan.
B. Masing-masing pelayanan kesehatan perseorangan harus menyusun pedoman
pelayanan kesehatan perseorangan sebagai acuan dalam proses pemberian pelayanan
kesehatan perseorangan. Dalam memberikan pelayanan kepada pasien, tenaga
kesehatan wajib bekerja sesuai dengan rincian wewenang klinis dan berdasarkan pada
pansuan praktik klinik dan/ atau prosedur yang jelas dalam pelaksanaan pelayanan
klinis.
C. Jika ada permasalahan yang ditemukan dalam audit internal tetapi tidak dapat
diselesaikan sendiri oleh pimpinan dan karyawan Puskesmas, maka permasalahan
tersebut tidak dapat dirujuk ke Dinas Kesehatan daerah Kabupaten/Kota untuk
ditindak lanjuti.
D. Lokakarya mini bulanan digunakan untuk : menyususn secara lebih terinci kegiatan-
kegiatan yang akan dilaksanakan selama 1 (satu) bulan mendatang, khususnya dalam
waktu, tempat, sasaran, pelaksana kegiatan, dukungan (lintas program dan sektor)
yang diperlukan, serta metode dan teknologi yang digunakan; menggalang kerjasama
dan keterpaduan serta meningkatkan motivasi petugas.
E. Indokator kinerja untuk setiap jenis pelayan dan kegiatan perlu disusun, dipantau dan
dianalisis secara periodic sebagai bahan untuk perbaikan kinerja dan perencanaan
periode berikutnya, indikator kinerja tersebut meliputi : indikator kinerja Manajemen
Puskesmas, Iindikator kinerja cakupan pelayanan UKM dan indikator kinerja cakupan
pelayanan UKPP

10. Pengambilan keputusan dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat perlu
didukung oleh ketersediaan data dan informasi
A. Data wilayah kerja, demografi, budaya dan kebiasaan masyarakat, pola penyakit
terbanyak, surveilans epidemiologi, evaluasi dan pencapaian kinerja, PIS-PK, data dan
informasi lain yang ditetapkan oleh dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, Dinas
Kesehatan Provinsi, dan Kementerian Kesehatan
B. Hasil pengukuran indikator mutu dan kinerja KMP, UKM, UKPP (layanan klinis)
C. Hasil pengukuran indikator keselamatan pasien
D. Hasil pengukuran indikator pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
E. Hasil perbaikan dan evaluasi pengukuran indikator mutu dan kinerja KMP, UKM, dan
UKPP.
11. Perencanaan pelayanan UKM di puskesmas disusun secara terpadu berbasis wilayah
kinerja Puskesmas berdasarkan :
A. Hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat,
B. Analisis data pencapaian kinerja pelayanan UKM dengan memperhatikan PISK PK
dan SPM
C. Pedoman atau acuan yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas
Kesehatan Provinsi, maupun Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota, dengan
mengutamakan program prioritas nasional
D. Pernyataan A, B dan C
E. Pernyataan A dan B

12. Jika kegiatan :


a. Pengenalan kondisi desa/kelurahan;
b. Survey mawas diri;
c. Musyawarah di desa/kelurahan;
d. Perencanaan partisipatif;
e. Pelaksanaan kegiatan;
f. Pembinaan kelestarian dan
g. Pengintegrasian program, kegiatan, dan/ atau kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat
yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan masyarakat,

Penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat dilakukan dengan tahap :


A. Kegiatan b, e dan g
B. Kegiatan a, b, c, dan d
C. Kegiatan a, b, c, d dan e
D. Kegiatan a, b, c, d, e, f, dan g
E. Kegiatan a, b, dan g

13. Kegiatan pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas mengacu pada rencana
pelaksanaan kegiatan yang sudah ditetapkan dalam rangka mencapai :
A. Indikator kinerja pelayanan UKM dan indikator mutu pelayanan UKM yang telah
ditetapkan termasuk upaya dalam rangka mendukung Program Prioritas Nasionalsepeti
penurunan AKI dan AKN, pencegahan dan penurunan stunting, peningkatan cakupan
dan kualitas imunisasi, penanggulangan TB, dan pengendalian Penyakit Tidak
Menulat.
B. Catatan hasil pengelolaan dan pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas harus
dikendalikan.
C. Pengendalian dokumen meliputi : penomoran, tanggal terbit, catatan tentang revisi,
pemberlakuan, dan tanda tangan Kepala Puskesmas.
D. Kebijakan, pedoman / panduan, kerangka acuan dan prosedur yang disusun, dapat
dikaji ulang dan direvisi bila diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan bila terjadi
perubahan kebijakan pemerintah.
E. Format-format dokumen yang digunakan dalam pengelolaan dan pelaksanaan
pelayanan UKM Puskemas harus ditetapkan dan seragam untuk satu puskesmas.

14. Untuk mengetahui keberlanjutan capaian PIS-PK perlu dilakukan kegiatan ;


A. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut perbaikan pada setiap tahapan PIS PK antara lain
melalui supervise, laporan, lokakarya mini dan pertemuan-pertemuan penilaian kinerja
B. Penanggung jawab UKM Puskesmas berkoordinasi dengan Penanggung jawab UKPP,
Penanggungjawab Jaringan dan Jejaring Pelayanan Puskesmas melakukan perbaikan
pelaksanaan intervensi lanjutan yang dilakukan
C. Dilaksanakan intervensi lanjutan sesuai dengan rencana yang disusun
D. Rencana intervensi lanjut dikomunikasikan dan dikoordinasikan dalam lokakarya mini
bulanan dan lokakarya triwulan Puskesmas
E. Tim Pembina keluarga bercama dengan Penanggung jawab UKM melakukan analisis
IKS awal dan pemetaan masalah di tiap tingkatan wilayah, sebagai dasar dalam
menyusun rencana intervensi lanjut secata terintegrasi lintas program dan dapat
melibatkan lintas sektor terkait

Anda mungkin juga menyukai