KEGIATAN PAMERAN SEKOLAH DALAM RANGKA
“MELESTARIKAN SENI LUKIS TRADISIONAL”
TANGGAL 24 FEBRUARI TAHUN 2016
Disusun oleh:
Kelas : XMIPA2
Absen : 18
BAB 1
PENDAHULUAN
I.Pendahuluan
Kita mengetahui bahwa perkembangan seni lukis di Negara ini sangatlah pesat berbag
aijenis lukisan baru bermunculan dimana-
mana, ,mereka berlomba menunjukan keunggulan dari setiap lukisan yang mereka tem
ukan. Maka dari itu kita harus bias melestarikan lukisan tradisional. Secara historis, se
ni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-
peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek mo
yang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrak
an bagian-bagian penting dari kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hany
a dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya
. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah
dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan de
daunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di
dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungki
nkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang
seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik. Seperti gambar, lukisan kebanyaka
n dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidi
kan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimen
si, dimensi datar). Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah man
usia, binatang, dan objek-objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut
. Bentuk dari objek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra
dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap objeknya. Misalnya, ga
mbar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingka
n dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis ya
ng menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karen
a itu, citra mengenai satu macam objek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemaha
man budaya masyarakat di daerahnya. Jadi dalam rangka meningkatkan kemampuan di
bidang seni, khususnya seni rupa serta untuk memenuhi tugas akhir pelajaran seni rupa
, karya siswa kelas VI
perlu dipandang untuk dipamerkan kreativitas, kemampuan, dan bakat siswa dibidang s
eni dan juga perlu terus diasah, ditingkatkan, dan disalurkan dalam bentuk pameran bai
k didalam sekolah maupun diluar sekolah.
III.WAKTU PELAKSANAAN
Hari : Senin
Waktu : 08.00-selesai.
IV.TEMPAT
V.TEMA
Melalui kegiatan pameran seni rupa dalam rangka “Melestarikan Seni Lukis Tradisiona
l” di SDN Pulogebang 11,
semoga kita dapat meningkatkan kemampuan dan kreativitas siswa dibidang seni khus
usnya sen rupa.
VI.TUJUAN PELAKSANAAN
1) Sebagai sarana hiburan/rekreasi bagi pemerhati seni, siswa, dan masyarakat.
2) Memberikan motivasi pengujung untuk mengambil langkah kongkrit yang bermanf
aat dalam mempelajari kesenian.
3) Memupuk rasa cinta dan mengembangkan budaya nasional.
4) Disekolah sebagai perwujudan hasil praktek akhir dari mata pelajaran senirupa
5) Sarana untuk menunjukkan dan mengembangkan talenta (bakat) seni pada siswa dan
masyarakat dengan harapan mendapat pengakuan umum.
6) Sarana prestasi artinya pameran seni rupa merupakan ajang berprestasi, kompetisi, d
an timbul pemikiran untuk berbuat dan berkarya yang baik.
VII.JENIS KARYA
IX.ANGGARAN
1.Pemasukan
Jumlah = Rp 4.000.000
2.Pengeluaran
1.Dekorasi = Rp 750.000
2.Konsumsi = Rp 2.000.000
4.Perlengkapan. = Rp 500.000
Jumlah = Rp 3.250.000
X.SUSUNAN KEPANITIAAN
lengkapan
Umentasi
Msi
2)09.00-11.00
3)11.00-14.00
XII.Penutup
Demikian proposal ini kami ajukan sebagai laporan. Kami mohon saran dan petunjuk d
ari kepala sekolah agar pelaksanaan kegiatan pameran ini dapat berlangsung lancar da
sukses. Aamiin
Jakarta, 24
Februari 2016
Sekretaris Ketua
Penanggung Jawab
Guru kesenian
( Bachtiar S, Pd.)