Disusun oleh :
2010
PENDAHULUAN
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan
pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm (Guyton, 1997). Masa
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari
(40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terahir (Hanifa, 2000). Dalam
definisi medis, kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara
memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko
tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2
perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal
“viabilitas”, yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran
dipaksakan.
Kehamilan juga merupakan suatu kejadian yang hampir selalu ditunggu-tunggu. Saat ini
pun Ibu pada umumnya sudah mengerti bagaimana seharusnya ia lebih menjaga kondisi tubuh
demi untuk kelancaran kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungan. Jika sebelumnya
ia makan hanya untuk dirinya sendiri, kini ia harus mencukupi kebutuhan gizinya untuk janinnya
pula. Normalnya, sang ibu mengalami peningkatan berat badan selama kehamilan berlangsung.
Kenaikan berat badan yang optimal akan berdampak baik pada kehamilan maupun output
persalinannya kelak. Dengan berat badan yang ideal untuk seorang ibu hamil, pertumbuhan janin
pada umumnya akan berlangsung normal. Komplikasi timbulnya gangguan kesehatan dan
penyakit lain juga bisa dihindari. Hal ini pun memberikan efek pada pasca persalinan yaitu
kesehatan ibu selama laktasi.
Pemberian suplemen vitamin dan mineral ternyata masih merupakan pro dan kontra.
Menurut keterangan yang bersumber dari Institute of Medicine (USA), semua suplemen vitamin
dan mineral kecuali Fe tidak ada manfaatnya. Namun tetap saja hal itu menjadi pro dan kontra
sehingga beberapa pihak dari kalangan medis masih menjadikan suplemen vitamin dan mineral
sebagai suplemen ibu hamil untuk menjamin tercukupinya zat gizi pada ibu hamil tersebut.
Untuk bisa mencukupi dan menyeimbangkan gizi pada saat hamil dan menyusui, komposisi zat
gizi harus diperhatikan. Kalori dicukupi namun jangan terlalu banyak, hanya 17%, protein 25%
dan vitamin dan mineral 20-100%.
Banyak perubahan yang terjadi dan dialami oleh ibu hamil, baik secara fisik dan
emosional ketika mulai mengandung. Ibu hamil harus selalu memperhatikan jadwal dan jenis
makanan yang dikonsumsinya, karena pertumbuhan dan perkembangan janin tergantung dari
nutrisi makanan ibu hamil tersebut. Dengan menjaga nutrisi yang dikonsumsi ibu hamil
setidaknya dapat mengurangi tingginya resiko keguguran, bayi lahir meninggal, lahir prematur,
ataupun lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2.500 gram).
ISI
Seiring pertambahan usia kandungan, maka kebutuhan gizi ibu hamil akan meningkat,
terutama setelah memasuki kehamilan trimester kedua. Sebab pada saat itu, pertumbuhan janin
berlangsung pesat terutama perkembangan otak dan susunan syaraf sangat membutuhkan asupan
gizi yang optimal. Untuk dapat menghitung kebutuhan nutrisi selama kehamilan, diperlukan
parameter.
Salah satu parameter untuk mengetahui status gizi ini adalah dengan melihat peningkatan
berat badan selama kehamilan.
7 – 11,5 kg bagi mereka dengan berat badan > 65 kg saat mulai hamil.
12 – 15 kg bagi mereka dengan berat badan 45 – 65 kg saat mulai hamil
12,5 – 18 kg bagi mereka dengan berat badan < 45 kg saat mulai hamil
Pada trimester I biasanya ibu hamil akan mengalami penyesuaian terhadap perubahan
fungsional dalam tubuhnya akibat proses kehamilan. Di antaranya keluhan mual-muntah dan rasa
tidak nyaman lainnya. Dengan demikian, asupan makanan selama trimester ini belum dapat
menaikkan BB ibu hamil. Normalnya, pada trimester I berat badan diharapkan naik kurang dari 2
kilogram. Sedangkan pada trimester II dan III sebaiknya kenaikan BB kurang dari 1/2 kg setiap
minggunya. Ibu hamil yang tergolong kurus sebelum hamil, diharapkan bisa mencapai kenaikan
BB sebanyak 12,518 kg pada akhir kehamilan. Sedangkan untuk mereka yang tidak kurus dan
tidak gemuk alias memiliki berat badan ideal diharapkan mencapai kenaikan BB sebesar 11,5-16
kg di akhir kehamilannya. Sedangkan mereka yang kelebihan BB saat sebelum hamil diharapkan
kenaikan BB-nya hanya 7,115 kg pada akhir kehamilannya. Sementara wanita hamil yang
kegemukan sebelum hamil, kenaikan BB dianjurkan sebatas 6 kg atau lebih sedikit pada akhir
kehamilannya. Agar kenaikan berat badan terjaga, tentu saja ibu perlu secara berkala dan rutin
menimbang badan bersamaan dengan pemeriksaan kehamilan.
Selama masa kehamilan seorang wanita hamil membutuhkan sebesar 2485 kalori per
hari, yang terdiri dari :
3. Lemak : kegunaannya antara lain sebagai cadangan energi tubuh saat ibu kelak
melahirkan (lemak merupakan zat gizi kaya energi, 1 gram lemak = 9 kalori), pelarut
vitamin A, D, E, K, selain itu, asam lemak antara lain asam lemak omega 3 dan 6 juga
diperlukan untuk perkembangan sistem saraf, fungsi penglihatan dan pertumbuhan otak
bayi. Sumber lemak yang utama adalah daging, susu, telur, mentega, minyak tumbuhan,
dll. Anjuran : konsumsi kurang lebih 1 sendok makan zat lemak setiap kali makan,
berguna untuk menyediakan energi dan peningkatan perkembangan otak janin.
4. Vitamin dan Mineral : Sumber vitamin dan mineral adalah sayuran, buah buahan dan
susu. Konsumsi 4 porsi sayuran per hari (1 porsi = setengah gelas sayuran matang atau 1
gelas sayuran mentah) dan 3 porsi buah buahan perhari (1 porsi = 1 butir apel ukuran
sedang atau setengah gelas stroberi). Jangan lupa lengkapi dengan segelas susu.
Macam-macam vitamin dan mineral yang harus dikonsumsi oleh ibu hamil :
Zat besi penting untuk pembentukan dan mempertahankan sel darah merah. Pada
masa kehamilan, volume darah ibu meningkat 40-50% untuk menyuplai makanan
dan oksigen untuk janin melalui plasenta. Bila ibu hamil kekurangan zat besi, ia
dapat menderita anemia. Bila dibiarkan, kondisi ini akan mempertinggi risiko
persalinan dini atau bayi lahir prematur. Kebutuhan zat besi pada ibu hamil
sekitar 15 miligram per hari. Namun Anda harus berhati-hati terhadap beberapa
zat lain yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Misalnya, tanin dalam teh,
kalsium dalam susu, dan senyawa fenol pada cokelat. Karena itu, hindarilah
mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi dengan zat-zat tersebut dalam
waktu yang berdekat. Bahan makanan terbaik yang banyak mengandung zat besi
adalah hati sapi, daging ayam, daging sapi, ikan bawal, udang, dan sayuran
berwarna merah.
Kalsium, diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi
ibu hamil dari osteoporosis Jika kebutuhan kalsium ibu hamil tidak tercukupi,
maka kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibu. Sumber kalsium yang lain
adalah sayuran hijau dan kacang-kacangan. Saat ini kalsium paling baik diperoleh
dari susu serta produk olahannya. Susu juga mengandung banyak vitamin, seperti
vitamin A, D, B2, B3, dan vitamin C.
Pada masa kehamilan trimester pertama, ibu hamil membutuhkan 300 kalori ekstra
setiap harinya. Pastikan Ibu memakan makanan yang bergizi untuk perkembangan embrio.
Beberapa makanan yang mengandung parasit seperti listeriosis dan toksoplasma dengan efek
dapat mengakibatkan kecacatan pada embrio sebaiknya dihindari. Beberapa jenis makanan yang
sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil adalah :
Hati dan produk hati. Mengandung vitamin A dosis tinggi yang bersifat teratogenik
(menyebabkan cacat pada janin)
Makanan mentah atau setengah matang karena risiko toksoplasma (seafood, daging)
Ikan yang mengandung metilmerkuri dalam kadar tinggi seperti hiu, marlin, yang dapat
mengganggu sistim saraf janin
Kafein yang terkandung dalam kopi, teh, coklat, kola dibatasi 200 mg per hari. Efek yang
dapat terjadi diantaranya adalah insomnia (sulit tidur), refluks, dan frekuensi berkemih
yang meningkat
Vitamin A dalam dosis > 20.000 – 50.000 IU/hari dapat menyebabkan kelainan bawaan
Produk susu sangat penting di masa kehamilan karena banyak mengandung kalsium yang
berguna untuk pertumbuhan gigi dan tulang embrio. Mulailah mengkonsumsi susu atau prosuk
susu pada trimester ini. Bila Ibu ingin tetap menjaga kalori yang masuk, maka susu rendah lemak
menjadi pilihan, kandungan kalsium tidak akan terpengaruh pada produk susu rendah lemak.
Vitamin prenatal juga sebaiknya dikonsumsi oleh Ibu hamil. Vitamin prenatal mengandung
kalsium, tembaga, asam folat, yodium, zinc, dan vitamin A, B, C, D, E. Vitamin ini akan lebih
baik dikonsumsi ketika sedang makan atau di malam hari.
Meskipun Ibu mengkonsumsi vitamin prenatal, pada trimester pertama Ibu juga harus tetap
mengkonsumsi makanan bergizi yang berasal dari makanan. Sumber zat gizi makanan dapat dilihat di
tabel di bawah ini.
Protein (71 gram) Daging, telur, produk susu, kacang, produk kedelai (tahu)
Kalsium (1200 mg) Produk susu, sayuran berdaun hijau, tahu, kacang
Asam Folat (0,4 mg) Hati, telur, brokoli, kacang, jeruk, padi-padian, buncis
Zat Besi (30 mg) Hati, unggas, ikan, daging, kuning telur, sayuran berdaun hijau,
kacang, buah kering
Memasuki trimester II, biasanya ibu hamil sudah mulai menikmati makanan tanpa
diganggu rasa mual dan muntah-muntah lagi. Nafsu makan yang timbul ini membuat sebagian
ibu hamil mulai memperhatikan kuantitas makanannya. Ini harus diwaspadai, karena akan
mempengaruhi berat badan ibu hamil.
Pada trimester II, laju pertumbuhan janin berjalan cepat. Selain tetap memenuhi
kebutuhan tubuh akan gizi seimbang, sebaiknya ibu hamil memberi perhatian lebih pada zat-zat
gizi berikut ini:
Protein
Vitamin A
Kalsiun
Pada trimester ketiga ini, kebutuhan nutrisi pada masa kehamilan hampir sama dengan
trimester kedua. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil harus disesuaikan dengan keadaan
badan ibu. Bila ibu hamil mempunyai berat badan kelebihan, maka makanan pokok dan tepung-
tepungan dikurangi, dan memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk
menghindari konstipasi.
Dianjurkan mengkonsumsi kurang lebih 1 sendok makan zat lemak setiap kali makan,
berguna untuk menyediakan energi dan peningkatan perkembangan otak janin serta cadangan
energi tubuh saat ibu kelak melahirkan.
Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir
prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi. Sedangkan kekurangan
energi terjadi pada trimester II dan III dapat menghambat pertumbuhan janin atau tak
berkembang sesuai usia kehamilannya. Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang
terbilang paling sering dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia alias
kekurangan sel darah merah. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia, selain
kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran.
Padahal, tidak sulit memperoleh tambahan zat besi dan asam folat ini. Selain dari
suplemen, juga dari bahan makanan yang disantapnya. Namun ibu hamil tidak dianjurkan
mengkonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan vitamin A dan D dosis tinggi dalam
tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan yang berefek negatif. Suplemen dalam bentuk
jamu-jamuan juga tidak dianjurkan jika kebersihan dan keamanan bahannya tidak terjamin.
ANJURAN KHUSUS
Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau tidak,
santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan merupakan
kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan kalori mudah didapat dari tambahan
porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu rendah lemak. Jika ibu baru mengonsumsi menu bergizi
setelah beberapa minggu kehamilan, diharapkan keterlambatannya tidak melampui masa
trimester II yang merupakan masa pertumbuhan janin terbesar.
Bagi ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus dihindari, kecuali
alkohol. Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak dianjurkan untuk
mengonsumsi makanan yang dapat merangsang keluhan mual-muntahnya. Contohnya adalah
durian. Jika tidak ada keluhan, buah ini boleh dikonsumsi selama hamil asalkan jumlahnya
wajar, yaitu sekitar 35 gram dalam sehari.
Olahan apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan benar-benar
matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila ibu hamil telah
mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa kalori boleh-boleh saja
dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya.
Selain alkohol, kopi juga tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang
mengandung zat gizi dan kemungkinan memberikan efek negatif walaupun hal ini masih
diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif juga harus dihentikan karena berkaitan dengan
tingginya risiko keguguran, bayi lahir meninggal, lahir prematur, ataupun lahir dengan berat
badan rendah (kurang dari 2.500 gram).
Menu makanan untuk ibu hamil pada dasarnya tidak banyak berbeda dari menu sebelum
hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan berarti dalam pengaturan menu makanan selama
hamil.
Berikut tabel contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil :
Nasi 6 porsi Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan/
Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering 5 buah besar (50
gram), mi basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210 gram), jagung biji 1 piring
(125 gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1 biji sedang (135 gram)
1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1 potong sedang ayam
tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1 butir telur ayam negeri (55 gram), 1
potong daging sapi (35 gram), 10 biji bakso sedang (170 gram) dan lainnya.
di antaranya buncis, kol, kangkung, kacang panjang, wortel, labu siam, sawi, terong dan lainnya.
* 1 potong buah,
seperti 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang (50 gram), 2 buah jeruk manis (110
gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1 potong besar semangka (180 gram), 1 buah apel (85
gram), 1 buah besar belimbing (140 gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4 buah mangga
besar (125 gram), 9 duku buah sedang (80 gram), 1 jambu biji besar (100 gram), 2 buah jambu
air sedang (110 gram), 8 buah rambutan (75 gram), 2 buah sedang salak (65 gram), 3 biji nangka
(45 gram), 1 buah sedang sawo (85 gram), dan lainnya.
Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan kacang hijau
(20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2 sendok makan kacang merah segar (20
gram), 2 sendok makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok makan kacang mete (15 gram), dan
lainnya.
4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt nonfat (120 gram), 1 potong kecil keju
1. Ibu hamil harus makan dan minum lebih banyak dari pada saat tidak hamil.
2. Untuk mencegah kurang darah selama hamil ibu harus banyak makan makanan sumber
zat besi, seperti sayuran hijau tua, tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah dan kacang-
kacangan lainnya, telur, ikan, dan daging.
4. Untuk mencegah gigi rontok dan tulang rapuh, ibu hamil harus banyak makan-makanan
sumber zat kapur, seperti : kacang-kacangan, telur, ikan teri/ikan kecil yang dimakan
bersama tulangnya, sayuran daun hijau.
5. Kenalilah gejala kurang darah (Anemia) selama kehamilan, yaitu : pucat, pusing, lemah
dan penglihatan berkunang-kunang.
6. Selama hamil makanlah beraneka ragam makanan dalam jumlah yang cukup.
7. Bila nafsu makan ibu kurang, makanlah makanan yang segar-segar, seperti : buah-
buahan, sari buah, sayur bening, dsb.
9. Jangan lupa memeriksakan diri kepada bidan atau Puskesmas secara teratur, agar ibu dan
kandungannya tetap sehat.
10. Pilihlah makanan segar atau setidaknya makanan beku. Sebaiknya jangan memilih
makanan kaleng atau makanan kemasan yang mengandung banyak pengawet dan bahan
tambahan. Buah dan sayur harus dicuci dengan baik untuk menghilangkan residu
pestisida.
11. Kukus, bakar, atau panggang makanan anda. Sebaiknya jangan menggoreng makanan.
Memasak di oven microwave juga menjaga gizi karena waktu masaknya yang lebih
sebentar.
12. Beli dan gunakan makanan segar sesegera mungkin. Jangan memasak bahan makanan
segar terlalu lama agar gizi tidak berkurang.
13. Hindari alkohol, minuman keras, dan obat-obatan (kecuali diresepkan dokter). Jamu
sebaiknya dihindari kecuali dokter anda menyarankan untuk menggunakannya. Beberapa
jenis jamu dapat menyebabkan keguguran, dan ada pula jamu yang mengandung bahan
kimia aktif. Adalah sangat penting untuk menghindari obat-obatan dan alkohol pada
minggu-minggu anda merencanakan kehamilan.
14. Banyak meminum cairan – jus buah segar atau air – tetapi hindarilah minuman soda atau
minuman ringan yang tinggi kadar gula atau kimiawinya. Kurangi minum teh atau kopi.
Kopi bebas kafein juga tidak dianjurkan karena dapat mengandung sisa bahan kimia yang
digunakan untuk menghilangkan kafein tersebut.
15. Gantilah cemilan seperti kripik atau kue dengan buah segar dan sayuran segar.
16. Pastikan anda mengkonsumsi makanan tinggi serat untuk menghindari sembelit (masalah
umum pada masa kehamilan). Serat dapat dijumpai dalam beras merah, roti ‘wholemeal’,
serealia, kacang-lacangan, sayur-sayuran, dan buah buahan.
17. Jangan merokok. Penelitian membuktikan bahwa ibu yang merokok melahirkan bayi
dengan berat badan rendah, atau bahkan mengalami keguguran. Mesokok menyebabkan
janin kekurangan oksigen, sementara nikotin dalam rokok adalah zat kimia yang sangat
beracun. Karenanya, anda pun mesti menghindari tempat yang mengandung banyak asap
rokok, agar tidak menjadi korban “perokok pasif”. Jangan takut untuk menasehati orang-
orang di sekitar anda untuk tidak merokok di saat anda berada di ruangan yang sama,
karena anda sedang hamil.
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang tepat bagi seorang ibu hamil sangatlah penting.
Terutama dalam mencukupi kebutuhan nutrisi yang spesifik setiap trimesternya. Maka
dari itu, sangat perlu mengetahui fungsi dan manfaat yang terkandung dalam setiap
nutrisi yang dikonsumsi agar keterbukaan yang ada menimbulkan kesadaran yang tinggi
atas kebutuhannya, bukan hanya sekedar naluri semata. Juga dapat memberikan alternatif
bahan makanan yang bergizi setara agar pemenuhannya tidak terhambat dengan alasan
keterbatasan ekonomi.
II. SARAN