D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK III
DOSEN PEMBIMBING :
Apt. Hafizhatul Abadi, S.Farm., M. Kes
HALAMAN PENGESAHAN
Kelompok : 3 (tiga)
Ketua : Rahnun A. Rani
Wakil Ketua : Rauzatul Jannah
Anggota :1. Rika Riana
2. Rika Safitri
3. Saumiyati
4. Siti Maryatul Qubtiyah
5. Siti Nurrahmi
6. Suci Rahmadhani
7. Syarifah Nurul Aini
8.Zamzami
Diketahuai oleh
Dekan Fakultas Farmasi dan Kesehatan
Institut Kesehatan Helvetia
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkat dan
karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Dusun Bahagia Desa Tanjong Kecamatan
Kembang Tanjong Kabupaten Pidie. Laporan ini berisikan informasi yang didapat
dari pendataan dan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)yang disusun sebagai syarat
pengajuan untuk memenuhi tugas untuk menyelesaikan pendidikan program
Sarjana Farmasi Institut Kesehatan Helvetia Medan Tahun 2021.
Dalam penulisan laporan ini, kelompok penulis menyadari sepenuhnya
bahwa laporan ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan berbagai pihak. Kelompok
penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, baik moril dan sumbangan pemikiran dari awal hingga akhir
penyelesaian Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini. Pada kesempatan ini
kelompok penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M. Kes., selaku Ketua Pembina
Yayasan Helvetia Medan.
2. Iman Muhammad, S.E., S. Kom., M.M., M. Kes., selaku Ketua Yayasan
Helvetia Medan.
3. Dr. H. Ismail Efendi, M.Si., selaku Rektor Institut Kesehatan helvetia Medan.
4. Apt. H. Darwin Syamsul, S.Si., M.Si., selaku Dekan Fakultas Farmasi dan
Kesehatan Institut Keseheatan Helvetia Medan.
5. Apt. Adek Chan, S.Si., M.Si., selaku Ketua program studi S1 Farmasi dan
Kesehtan Institut Kesehatan Helvetia Medan.
6. Apt. Hafizhatul Abadi, S. Farm., M. Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu dan ilmunya untuk membimbing dan memberikan arahan
kepada kelompok penulis selama menyelesaikan penyusunan Laporan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) ini.
7. Seluruh Staf Dosen Institut Kesehatan Helvetia Medan yang telah memberikan
ilmu dan pengetahuan serta bimbingan kepada kelompok penulis selama
pendidikan.
8. Bapak Camat Kecamatan Kembang Tanjong Kabupaten Pidie
9. Bapak Kepala Desa di Desa Tanjong Kecamatan Kembang Tanjong Kabupaten
Pidie
10. Bapak Kepala Dusun Bahagia Muhammad Januar di Desa Tanjong Kecamatan
Kembang Tanjong Kabupaten Pidie
11. Bapak, Ibu warga Desa Tanjong Kecamatan Kembang Tanjong Kabupaten
Pidie yang bersedia sebagai responden
12. Seluruh teman-teman kelompok Jurusan S1 Farmasi terimakasih atas
kebersamaannya.
Laporan Praktik Belajar Lapangan/KKN i
Fakultas Farmasi dan Kesehatan
Tanggal 27 September – 02 Oktober 2021
Fakultas Farmasi dan Kesehatan
Institut Kesehatan Helvetia
Medan
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAM RENCANA KERJA
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................. 1
1.2. Tujuan ............................................................................... 2
1.2.1. Tujuan Umum ........................................................ 2
1.2.2. Tujuan Khusus ....................................................... 2
1.3. Metode Pengumpulan Data ................................................ 3
1.4. Ruang Lingkup dan Sasaran............................................... 3
1.4.1 Ruang Lingkup ......................................................... 3
1.4.2. Sasaran .................................................................... 3
1.5. Profil Desa ......................................................................... 4
1.5.1 Keadaan Umum geografis Desa................................... 5
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1. Definisi Desa .................................................................... 8
2.1.1. Ciri-Ciri Desa ........................................................ 10
2.1.2. Unsur Desa ............................................................ 12
2.1.3. Sistem Pembagian Desa ........................................ 12
2.1.4. Ciri-Ciri Masyarakat Desa ..................................... 13
2.2. Profil Gampong Tanjong .................................................. 14
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan ....................................................................... 51
4.2. Saran ................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan wilayah yang menjadi “tempat belajar” kelompok KKN kami. Potensi
lingkungan dan kondisi masyarakat yang beragam diharapkan dapat menjadi bagian
yang dimilikinya sekaligus sebagai langkah awal untuk terjun kemasyarakat yang
tanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan. selain itu, KKN juga
Secara garis bersar tahap pelaksanaan KKN terbagi atas tiga tahap yakni
tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Pada tahap laporan yang
dibuat terdiri atas dua jenis laporan yaitu, laporan kelompok yang disusun oleh
kelompok mahasiswa dan laporan individu yang disusun oleh setiap individu
anggota darikelompok KKN. Observasi dilakukan dengan metode: (1) tanya jawab,
observasi maka ditentukan program kerja KKN yang akan dilaksanakan meliputi
1.2 Tujuan
Diabetes Melitus.
dan diabetes.
masyarakat
masyarakat.
kesehatan lingkungan.
pidie.
1.4.2 Sasaran
Bagan
KEUCHIK
SEKRETARIS
M. FADILLAH, SPd.,M.Pd
KASI
KASI
PEMERINTAHAN KESEJAHTERAAN
PELAYANAN OPERATOR KOMPUTER
SAFRIJAL
ADNAN, A.Md M. ISRATULLAH
a. Geografi
b. Keadaan Umum
2. Perkebunan : 8,17 Ha
3. Persawahan : 3,29 Ha
5. Sungai : 0,96 Ha
6. Pendidikan : 2,66 Ha
Table 1
Jumlah Penduduk Gampong Tanjong Kecamatan Kembang Tanjong
Tahun 2021
Rumah Jumlah
No Nama Desa Luas
Tangga Penuduk
01 Tanjong 21,63 179 KK 629 jiwa
Table 2
Jumlah Penduduk Gampong Tanjong Kecamatan Kembang Tanjong
Berdasarkan PendidikanTahun 2021
Tahun
No Jenis Laki Perempuan
2021
Tidak/ Belum
1 55 64 119
tamat SD
Tamat SD
2 45 80 125
sederajat
3 Tamat SMP 56 90 146
4 Tamat SMA 100 69 169
5 Tamat SMK
6 Tamat DI/DII
7 Tamat DIII 10 23 33
8 S1 19 16 35
9 S2 1 1 2
10 S3
TabeL 3
Jumlah Sarana Tempat Ibadah Gampong Tanjong Kecamatan Kembang
Tanjong Tahun 2021
Table 4
Jumlah Sarana Pendidikan Gampong Tanjong Kecamatan Kembang
Tanjong
Tahun 2021
Jumlah (Unit)
No Tingkat Pendidikan
2020 2021
1 Pendidikan Usia Dini (PAUD) / TK 1 1
2 SD 1 1
3 SLTP 2 2
4 SLTA 1 1
5 MD/Pesantren 1 1
Table 5
Jumlah Sarana Kesehatan
Tahun 2021
Sarana Jumlah Tenaga
No Jumlah (Unit)
Kesehatan Medis (orang)
1 Puskesmas 1 Unit 224 Orang
Poliklinik/
2 - -
Balai Pengobatan
3 Praktek Dokter 1 Unit 1
4 Toko Obat Berizin 3 Unit 3
5 Posyandu 1 Unit 1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Pengertian desa secara etimologi berasal dari kata Deshi (Sansekerta) yang
artinya tanah kelahiran atau tanah tumpah darah. Istilah desa digunakan untuk Jawa
dan Madura, di Bali desa disebut Banjar untuk Sumatera Barat, Huta di Batak,
Wanus di Sulawesi Utara dan Negara di Maluku dan Gampong di Aceh. Dalam arti
umum desa adalah suatu wilayah yang jauh dari pusat keramaian kota, memiliki
kondisi daerah yang masih alami, dihuni oleh penduduk yang relatif jarang serta
sendiri
3. UU No 22 Tahun 1948 pasal 1, desa adalah daerah yang terdiri atas satu
atau lebih dusun yang digabungkan hingga merupakan suatu daerah yang
memiliki cukup untuk berdiri sendiri menjadi daerah otonom yang berhak
daerah lainnya.
Berikut merupakan ciri ciri desa bedasarkan ciri umum dan ciri khusus dan
g. Sosial kontrol ditentukan oleh nilai moral dan hokum internal / adat.
3. Ciri-Ciri Khusus
masyarakatnya.
Berikut merupakan ciri ciri umum desa menurut Suryono Sukanto ditinjau
c. Ciri desa menurut Paul H. Landis: Desa adalah penduduknya kurang dari 2.500
jiwa.
3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat
1. Daerah, dalam arti tanah yang produktif dan yang tidak produktif berserta
penggunaannya, termasuk juga unsur lokasi, luas dan batas yang merupakan
3. Tata Kehidupan, dalam hal ini berkaitan dengan pola tata pergaulan dan
sekelilingnya.
3. Desa swakarsa, desa yang sudah disentuh oleh pengaruh luar berupa
pembaharuan yang mulai dirasakan oleh masyarakat. Ciri karya dan jasa
nampak.
5. Desa Pancasila, desa yang ideal yang dicita-citakan desa yang adil makmur.
keseluruhan adalah 21,63 Ha yang terdiri sawah dan ladang, serta wilayah
pemukiman perumahan warga. Jarak dari desa ke kecamatan adalah 0,3 km dan
BAB III
PEMBAHASAN
(Rumah Ibadah, Sekolah, dan lainnya) Gampong Tanjong terdiri dari 3 (tiga) dusun
dengan luas wilayah keseluruhan adalah 21,63 Ha yang terdiri sawah, Pusat
Perpedagangan dan Jasa, serta wilayah pemukiman perumahan warga. Jarak dari
desa ke kecamatan adalah 0,3 km dan jarak ke kabupaten adalah 13 km dan jarak
Data yang dikumpulkan dari format pengumpulan data keluarga tiap dusun
digabungkan dan dijabarkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi tiap masing-
Jenis kelamin
Total
No Umur Laki-Laki Perempuan
F % F % F %
1 1-5 Tahun 2 3% 3 4% 5 6%
2 6-13 Tahun 4 5% 5 6% 9 11%
3 14-17 Tahun 7 9% 3 4% 10 13%
4 18-49 Tahun 18 23% 19 24% 37 47%
5 > 50Tahun 7 9% 11 14% 18 23%
Total 38 48% 41 52% 79 100%
Jenis Kelamin
20 19
laki-laki perempuan 18
18
16
14
12 11
10
8 7 7
6 5
4
4 3 3
2
2
0
1-5 tahun 6-13 tahun 14-17 tahun 18-49 tahun > 50 tahun
Analisa Data : Berdasarkan Tabel 3.1. diketahui bahwa dari 79 jiwa (100%)
Sumber Data : Dari hasil pendataan langsung oleh mahasiswi Sarjana Farmasi
Jumlah
No Agama
F %
1 Islam 79 100
2 Kristen Protestan
3 Kristen Katolik
4 Budha
5 Hindu
Total 79 100%
Agama
100
80
60
40 79
20
0 0 0 0
Islam Kristen Protestan Kristen Katolik Budha Hindu
Analisa Data : Berdasarkan Tabel 3.2. diketahui bahwa dari 21 KK (100 %),
Sumber Data : Dari hasil pendataan langsung oleh mahasiswi Sarjana Farmasi
F %
1 Aceh 79 100
2 Melayu - -
3 Jawa - -
4 Batak - -
5 Bugis - -
6 Betawi - -
7 Sunda - -
8 Ambon - -
9 Asmat - -
10 Minang - -
Total 79 100
90
80
79 Suku
70
60
50
40
30
20
10
0
Aceh Melayu Jawa Batak Bugis Betawi Sunda Ambon Asmat Minang
Jiwa (100%).
Sumber Data : Dari hasil pendataan langsung oleh mahasiswi Sarjana Farmasi
25
Tingkat Pendidikan
21
20 19
17
15
12
10
10
0 0
0
Belum /tidak SD SMP SMA S1 S2 S3
tamat SD
(26,6%),
Sumber Data : Dari hasil pendataan langsung oleh mahasiswi Sarjana Farmasi
No Pekerjaan Jumlah
F %
1 Polri/TNI 2 2.5
2 PNS 9 11.4
3 Pegawai swasta 1 1.3
4 Petani 5 6.3
5 Wiraswasta/Pedagang 12 15.2
6 Tidak Tetap 5 6.3
7 Ibu Rumah Tangga 15 19.0
7 Tidak / Belum Bekerja 30 38.0
Total 79 100
35
Pekerjaan 30
30
25
20
15
15 12
9
10
5 5
5 2 1
0
Sumber Data : Dari hasil pendataan langsung oleh mahasiswi Sarjana Farmasi
45
Jenis Penyakit 39
40
35
30
25
20
15 13
9
10 6 7
5
5
0 0 0
0
TBC Asma Hipertensi DM Cacar Rematik Kolestrol Asam Tidak Sakit
lambung
Jumlah
No Jenis Rumah
Frekuensi %
1 Permanen 11 58%
2 Semi Permanen 3 16%
3 Tidak Permanen 5 26%
Total 19 100%
12 11
Jenis Penyakit
10
6 5
4 3
0
Permanen Semi Permanen Tidak Permanen
Rumah (58%) & semi permanen ada 3 Rumah (16%) dan Tidak
Sumber Data : Dari hasil pendataan langsung oleh mahasiswi Sarjana Farmasi
Jumlah
No Sumber Penerangan
Frekuensi %
1 PLN 19 100
2 Non PLN
Total 19 100%
Penerangan
20 19
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
PLN NON PLN
Rumah (100%).
menggunakan PLN.
Sumber Data : Dari hasil pendataan langsung oleh mahasiswi Sarjana Farmasi
Jumlah
No Sumber Air Bersih
Frekuensi %
1 PAM
2 Sumur 19 100
Total 19 100%
Rumah (100%).
Sumber Data : Dari hasil pendataan langsung oleh mahasiswi Sarjana Farmasi
Jumlah
No Tempat Pembuangan Limbah
Frekuensi %
1 Saluran Pembuangan Air Limbah 19 100
2 Non Saluran Pembuangan Air Limbah
Total 19 100%
limbah
20 19
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
limbah non limbah
sebanyak 19 (100%).
Sumber Data : Dari hasil pendataan langsung oleh mahasiswi Sarjana Farmasi
Sampah
20 19
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Di bakar Di tanam Di angkat Sembarangan
Sumber Data : Dari hasil pendataan langsung oleh mahasiswi Sarjana Farmasi
Tinja
20 19
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Sepsi Tank Cemplung tutup Cemplung terbuka Sungai
Sumber Data : Dari hasil pendataan langsung oleh mahasiswi Sarjana Farmasi
a. Jumlah KK : 21 KK
b. Jumlah Penduduk : 79 Jiwa
c. Jumlah Penduduk Laki-laki : 38 Jiwa
d. Jumlah Penduduk Perempuan : 41 Jiwa
MASALAH I
penyakit hipertensi.
perkiraan.
MASALAH II
perkiraan.
Usia : 92 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
2.Komposisi keluarga
Jenis
No Nama Hub Umur Pendidikan Ket
Kelamin
1 M Hasbi Rasyid Lk Suami 92 Putus Sekolah
sejak SD
2 Nuraini Pr Istri 86 SMA
3 Rahmat Lk Anak 57 DIII
Keluarga tidak pernah menderita penyakit serius dalam satu tahun terakhir
I.Pengumpulan Data
2. Usia : 71 Tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Petani
Pidie
2. Komposisi keluarga
Jenis
No Nama Hub Umur Pendidikan Ket
Kelamin
1 Abd Hamid Lk Suami 71 SMA
2 Nurmala Pr Istri 52 SD
3 Supriadi Lk Anak 30 SMA
4 Hamsar Lk Anak 28 SMA
5 Misratul Jannah Pr Anak 24 SMP
6 Muhammad Yasir Lk Anak 24 Tidak Sekolah SD
7 Juwanda Lk Anak 21 SD
8 Nazila Pr Anak 19 SD
9 Muna Wardah Pr Anak 17 Belum Tamat SD
10 Novia Agustina Pr Anak 15 Belum Tamat SD
Keluarga tidak pernah menderita penyakit serius dalam satu tahun terakhir
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
a. Jumlah KK : 21 KK
b. Jumlah Penduduk : 79 Jiwa
c. Jumlah Penduduk Laki-laki : 38 Jiwa
d. Jumlah Penduduk Perempuan : 41 Jiwa
4.2. Saran
pengetahuan serta keterampilan dan sikap yang telah dipahami dalam bangku
perkuliahan.
Diharapkan kepada Kepala Desa agar ikut berperan serta jika ada
meningkatkan kesehatan, dan dapat bekerja sama dengan pihak tenaga kesehatan
D. Materi Penyuluhan
Terlampir
E. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Poster
G. Kegiatan penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Sasaran Media
Kegiatan Penyuluhan
1 Pembukaan 3 1. Mengucapkan 1. Menjawab Kata-
Menit salam salam kata/
2. 2.Mendengarkan kalimat
Memperkenalkan dan menyimak
diri 3. Bertanya
3. Menyampaikan mengenai
tentang tujuan perkenalan dan
pokok materi tujuan jika ada
4. Meyampakaikan yang kurang
pokok jelas
pembahasan
5. Kontrak waktu
2 Pelaksanaan 17 Penyampaian 1.Mendengarkan Poster
menit Materi dan menyimak
1. Menjelaskan 2. Bertanya
pengertian mengenai
2. Menjelaskan halhal yang
penyebab 3. belum jelas dan
Menjelaskan dimengerti
tanda dan gejala
4. Menjelaskan
faktor resiko
5. Menjelaskan
upaya
pencegahan
3 Penutup 10 1. Tanya jawab 1. Sasaran dapat Kata-
menit 2. Memberikan menjawab kata/
kesempatan pada tentang kalimat
peserta untuk pertanyaan
bertanya 3. yang diajukan
Melakukan 2. Mendengar
evaluasi 3.Memperhatikan
4. Menyampaikan 4. Menjawab
kesimpulan salam
materi
5. Mengakhiri
pertemuan dan
mengucapkan
salam
H. Evaluasi
Diharapkan keluarga mampu :
1. Menjelaskan pengertian Hipertensi dan Diabetes Melitus
2. Menyebutkan penyebab Hipertensi dan Diabetes Melitus
3. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi dan Diabetes Melitus
4. Menyebutkan cara pencegahan /Pengobatan Hipertensi dan Diabetes
Melitus
5. Menjelaskan Kenapa hipertensi dan Diabetes Melitus harus di cegah
MATERI PENYULUHAN
1.2 Penyebab
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan.
a. Hipertensi primer (esensial) Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak
diketahui penyebabnya. Factor yang mempengaruhinya yaitu: genetik,
lingkungan, hiperaktivitas saraf simpatis system rennin. Antigiotensin dan
peningkatan Na + Ca intraseluler. Factor-faktor yang meningkatkan resiko
: obesitas, merokok, alcohol dan polisitemia.
b. Hipertensi sekunder Penyebab yaitu: penggunaan estrogen, penyakit ginjal,
sindrom cushing dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
Diabetes Melitus (DM) atau disingkat diabetes adalah gangguan kesehatan yang
berupa kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa)
darah akibat kekurangan ataupun resistensi insulin. Penyakit ini sudah lama
ini umumnya ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia)
akibat gangguan pada sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya sehingga
Laporan Praktik Belajar Lapangan/KKN 45
Fakultas Farmasi dan Kesehatan
Tanggal 27 September – 02 Oktober 2021
Fakultas Farmasi dan Kesehatan
Institut Kesehatan Helvetia
Medan
2.2 Klasifikasi
tingginya kadar glukosa darah. Secara etiologi Diabetes mellitus dapat dibagi
glukosa dalam tubuh. Bila kerusakn sel β pankreas telah mencapai 80-9-%
maka gejala DM mulai muncul. Perusakn sel ini lebih cepat terjadi pada
karena proses autoimun dan sebagian kecil non autoimun. DM tipe 1 yang
mereka ini ditemukan insulinopenia tanpa adanya pertanda imun dan mudah
2) Diabetes mellitus tipe 2 merupakan 90% dari kasus DM yang dulu dikenal
berhubungan dengan kondisi ini.DM tipe 2 umumnya terjadi pada usia > 40
pada kehamilan trimester kedua atau ketiga. Faktor resiko GDM yakni
2.3 Penyebab
namun karena sel-sel sasaran insulin gagal atau tidak mampu merespon insulin
Laporan Praktik Belajar Lapangan/KKN 47
Fakultas Farmasi dan Kesehatan
Tanggal 27 September – 02 Oktober 2021
Fakultas Farmasi dan Kesehatan
Institut Kesehatan Helvetia
Medan
secara normal. Keadaan ini lazim disebut sebagai “resistensi insulin”. Resistensi
banyak terjadi akibat dari obesitas dan kurangnya aktivitasfisik serta penuaan pada
penderita diabetes mellitus tipe 2 dapat juga terjadi produksi glukosa hepatik yang
Defisiensi fungsi insulin pada penderita DM tipe 2 hanya bersifat relatif dan
resistensi insulin. Apabila tidak ditangani dengan dengan baik pada perkembangan
akan terjadi secara progresif sering kali akan menyebabkan difesiensi insulin,
mellitus tipe 2 memang umumnya ditemukan kedua faktor tersebut, yaitu resistensi
Poliuri merupakan gejala awal diabetes yang terjadi apabila kadargula darah
dikeluarkan melalui air kemih, jika semakin tinggi kadar glukosa darah
berlebihan.
Penurunan berat badan terjadi karena tubuh memecah cadangan energi lain
Rasa lelah dan kelemahan otot dapat terjadi karena adanya gangguan pada
dengan semestinya sehingga seseorang akan merasa lelah dan lemah karena
6) Kesemutan
kesemutan dikaki dan tangan. Hal tersebut terjadi secara bertahap dari
waktu ke waktu karena glukosa dalam darah tinggi akan merusak sistem
orang tidak menyadari bahwa salah satu pertanda penyakit DM. Kondisi
7) Mata kabur
dengan beberapa faktor yaitu faktor resiko yang tidak dapat diubah, faktor resiko
yang dapat diubah dan faktor lain. Menurut American Diabetes Association (ADA
) bahwa DM berkaitan dengan faktor resiko yang tidak dapat diubah meliputi
riwayat keluarga dengan DM (first dengree relative), umur ≥45 tahun, etnik,
riwayatmelahirkan bayi dengan berat badan lahir bayi >4000 gram atau riwayat
pernah menderita DM gestational dan riwayat lahir dengan berat badan rendah
(<2,5 kg).
glukosa terganggu (TGT) atau glukosa darah puasa terganggu (GDPT) sebelumnya,
nterial Diseases (PAD), konsumsi alkohol, faktor stres, kebiasaan merokok, jenis
Laporan Praktik Belajar Lapangan/KKN 50
Fakultas Farmasi dan Kesehatan
Tanggal 27 September – 02 Oktober 2021
Fakultas Farmasi dan Kesehatan
Institut Kesehatan Helvetia
Medan
1) Obesitas ( kegemukan)
2) Hipertensi
3) Riwayat keluarga DM
Diduga bahwa bakat diabetes merupakan gen resensif. Hanya orang yang
4) Dislipidemia
insulin dengan rendahnya HDL (< 35 mg/dl) sering didapat pada pasien
Diabetes.
5) Umur
45tahun.
6) Riwayat Persalinan
Riwayat obortus berulang, melahirkan bayi cacat atau berat badan bayi
>4000gram.
7) Faktor Genetik
DM tipe 2 berasal dari intereksi genetis dan berbagai faktor mental penyakit
empiris dalam hal terjadinya DM tipe 2 akan meningkat dua sampai enam
kali lipat jika orang tua atau saudara kandung mengalami penyakit ini.
1) Pencegahan primer
(diabetogenic).
2) Pencegahan sekunder
kelompok yang beresiko tinggi terkena diabetes mellitus, perlu diteliti lebih
mellitus.
3) Pencegahan Tersier
mata.
ginjal.
Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan secara rutin dan berkala terhadap
2.7 Pengobatan
1) Sulfonilurea
2) Biguanid
golongan ini berkeja dengan meningkat sensitivitas insuli. Yang termasuk dalm
3) Thiazolidinedion
otot, hepar, dan jarinagnan lemak secara tidak langsung dengan mengaktivitasi
Laporan Praktik Belajar Lapangan/KKN 54
Fakultas Farmasi dan Kesehatan
Tanggal 27 September – 02 Oktober 2021
Fakultas Farmasi dan Kesehatan
Institut Kesehatan Helvetia
Medan
deferensi sel lemak dan metabolisme asam lemak. Contoh golongan ini adalah
4) α-Glukosidase Inhibitors
1. Diet
kadar normal.
optimal.
2. Olah raga
Dianjurkan latihan jasmani teratur 3-4 kali tiap minggu selama kurang lebih
Prigressive Endurance).
3. Gaya hidup
yang dilakukan secara terus menerus. gizi medis ini pada prinsipnya adalah
individual.
4. Senam kaki
Senam kaki diabetes melitus merupakan kegiatan atau latihan yang di lakukan
oleh penderita diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu
dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan
kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan pergerakan
sendi.
DAFTAR PUSTAKA