Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMBANGUNAN GENERASI MUDA

Untuk Memenuhi Tugas Harian Mata Kuliah Tafsir Tematik

Dosen : Ust. Hamzah, M.A.

Oleh :

Muhamad Syafrudin

Nur Kholili Wasik

PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

SEKOLAH TINGGI KULLIYATUL QUR’AN AL-HIKAM DEPOK

Jl. H. Amat No.21, RT.6 / RW.1, Kukusan, Beji, Kota Depok, Jawa Barat
16425
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan terima kasih kepada kehadirat Allah
SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga terwujudnya makalah yang
berjudul “Pembangunan Generasi Muda ”. Makalah ini dibuat untuk
menambah khazanah ilmu pengetahuan sekaligus memenuhi tugas mata
kuliah Tafsir Tematik dengan dosen pengajar Ust. Hamzah, M.A Kami
ucapkan terima kasih kepada dosen pengajar yang selalu membimbing dan
memberikan arahan serta ilmu yang telah beliau sampaikan
Makalah ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan berbagai hal yang
berkaitan dengan Pembangunan Generasi Muda. Diharapkan kepada para
pembaca dapat lebih mengetahui kepada materi yang akan disampaikan kali
ini sehingga dapat bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan nantinya.

Kami mengucapkan mohon maaf apabila masih banyak kekurangan


dalam pembuatan makalah ini, untuk itu penulis menerima segala bentuk
kritik membangun demi terciptanya kesempurnaan dalam pembuatan
makalah selanjutnya.

Depok,7 April 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I........................................................................................................................3
PENDAHULUAN....................................................................................................3
A. Latar belakang............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.......................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
1. Pengertian Generasi Muda.........................................................................5
2. Term-Term Pemuda Dalam Al-Qur’an.....................................................5
1. Kata Fatā Dalam Surat Yūsuf Ayat 30......................................................6
2. Kata al-fityatu dalam Qs. al-Kahfi [18]: 13...............................................7
3. Kata al-fityatu dalam Q.S. al-Anbiyā’ [21], 60..........................................7
3. Pengembangan Kualitas Generasi Muda..................................................8
1. Pengembangan Kualitas Fisik....................................................................8
2. Pengembangan Kualitas Spiritual..............................................................8
3. Pengembangan kualitas intelektual............................................................9
BAB III...................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN
Abstrak

Pemuda adalah aset terpenting dalam sebuah Negara, bangsa, dan


Agama. Karena pemuda bukan hanya sekedar harapan regenerasi, akan
tetapi adalah bibit-bibit yang akan meneruskan sebuah peradaban hingga
datangnya akhir zaman. Jika kita lihat pada kenyataan pemuda saat ini,
pemuda Islam mulai kehilangan spirit berjuang, spirit belajar, padaha,
sadar maupun tidak disadari (secara otomatis) pemudalah yang akan
meneruskan sebuah perjuangan-perjuangan Islam kedepannya. Zaman yang
dinamis bukan menjadi alasan untuk mundur, akan tetapi menjadi sebuah
alasan untuk bangkit dan mendalami Al-Qur’an dan Sunnah dengan lebih
tepat dan bijak lagi. Karena kita juga meyakini bahwa sunnah mengandung
pancaran dan teladan dari baginda Agung Nabi Muhammad saw yang
sudah terjamin dan menjadi orang terpercaya dalam lingkungan
masyarakatnya.

Kata kunci : Pemuda, Al-Qur’an.

A. Latar belakang
Generasi muda adalah bagian yang amat penting, dari sumber daya
manusia ( SDM ) dari suatu negara karena mereka berada dalam usia
produktif, oleh karena itu mereka harus memiliki kualitas yang baik.
SDM ini harus terus menerus ditingkatkan mutunya, baik yang
menyangkut kualitas fisik, spiritual, dan kualitas kepemimpinan
termasuk kepemimpinan keluarga, masyarakat, dunia usaha dan bangsa.
Pemuda merupakan salah satu aset bangsa yang harus tetap dijaga
dan dikembangkan potensinya. Tanpa pemuda maka kehidupan

3
berbangsa dan bernegara tidak akan seimbang dengan nilai-nilai
keragaman. Di negara manapun pasti pemuda memiliki kontribusi besar
dalam menentukan arah keberagamaan, perpolitikan, dan sebagainya, tak
terkecuali dalam dunia pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Generasi Muda ?
2. Apa Saja Term-Term Pemuda Dalam Al-Qur’an ?
3. Apa Saja Pengembangan Kualitas Untuk Generasi Muda ?

4
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Generasi Muda
Menurut kamus besar bahasa indonesia arti generasi muda adalah
kelompok ( golongan, kaum ) muda. Adapun yang dimaksud dengan
generasi muda pada dasarnya mereka yang berusia antara lima belas
hingga tiga puluh tahun.1
Secara konseptual, definisi generasi muda dapat dilihat dari berbagai
aspek, antara lain aspek biologis, aspek budaya, aspek hukum, dan
politik, serta apek psikologis. Demikian pula dalam hal semangat dan
idealisme, generasi muda dikenal sebagai kelompok masyarakat yang
memiliki kreativitas dan gagasan-gagasan baru dalam memandang suatu
permasalahan.2

2. Term-Term Pemuda Dalam Al-Qur’an

Dalam al-Qur’an kata yang identik dengan pemuda adalah fatā


dengan berbagai macam bentuk dirivasinya. Ia terulang beberapa kali
dengan rincian, fatā (QS. Yūsuf [12]: 30, al-Kahfi [18]: 60 dan 62, al-
Anbiyā’ [21]: 60), fatayāni/bentuk tasniyah (QS. Yūsuf [12]: 36), al-
fityatu (QS. al-Kahfi [18]: 13), fityān (QS. Yūsuf [12]: 62), Ayat-ayat ini
memiliki konteks yang berbeda-beda, tetapi fokusnya satu yaitu tentang
sosok pemuda. Untuk lebih jelasnya penulis akan paparkan beberapa
redaksi ayat sesuai dengan kategori tersebut.

1
https://lektur.id/arti-generasi-muda/
2
LPMQ, Pendidikan, Pembangunan Karakter, Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia,
( JAKARTA : LPMQ, 2010 ), Hlm. 354

5
1. Kata Fatā Dalam Surat Yūsuf Ayat 30.
‫يز تُ ٰ َر ِو ُد فَتَ ٰىهَا عَن نَّ ۡف ِس ِۖۦه قَ ۡد َش َغفَهَا ُحبًّ ۖا‬ ۡ ُ ‫ة فِي ۡٱل َم ِدينَ ِة ٱمۡ َرَأ‬ٞ ‫ال نِ ۡس َو‬
ِ ‫ت ٱل َع ِز‬ َ َ‫۞وق‬
َ
ٰ َ ‫نَّا لَنَ َر ٰىهَا فِي‬
‫ين‬ٖ ِ‫ضلَ ٖل ُّمب‬ ‫ِإ‬
Dan wanita-wanita di kota berkata: “Isteri al-Aziz
menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya),
Sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat
mendalam. Sesungguhnya Kami memandangnya dalam kesesatan
yang nyata.”

Kata fatā dalam ayat di atas tertuju kepada Nabi Yūsuf, yang
merupakan seorang pemuda tampan sehingga memikat lawan
jenisnya, termasuk isteri raja Mesir ketika itu. Yūsuf dijadikan
sebagai nama surat al-Qur’an karena kisah-kisahnya diceritakan
dari awal sampai akhir. Bahkan satu-satunya Nabi yang
dikisahkan secara panjang lebar dalam satu surat penuh adalah
Yūsuf sendiri. Dalam kitab-kitab tafsir, banyak diuraikan hal-hal
terkait dengan beliau, tetapi lebih banyak israiliyat yang belum
tentu kebenarannya. Dalam surat tersebut digambarkan sosok
pemuda bernama Yūsuf yang adil, penyabar, kasih sayang,
hormat kepada orang tua, tidak pendendam, bertakwa kepada
Allah, dermawan, dan pemaaf. Kajian terhadap surat Yūsuf dan
sosok pemuda Yūsuf itu sendiri sudah menarik banyak pengkaji
al-Qur’an.3

2. Kata al-fityatu dalam Qs. al-Kahfi [18]: 13

3
Muhammad Anshori, “Pemuda Dalam Al-Qur’an Dan Hadis” Jurnal Kajian Islam
Interdisipliner. Vol. 1 Nomor 2, Desember 2016. Hlm. 232

6
‫وا بِ َربِّ ِهمۡ َو ِز ۡد ٰنَهُمۡ ه ُٗدى‬ ِّ ۚ ‫ك نَبََأهُم بِ ۡٱل َح‬
ْ ُ‫ق ِإنَّهُمۡ فِ ۡتيَةٌ َءا َمن‬ َ ‫نَّ ۡحنُ نَقُصُّ َعلَ ۡي‬

Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan


benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang
beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk
mereka petunjuk”.
Kata al-fityatu juga terulang sekali dalam al-Qur’an, konteks
pembicaraannya adalah pemuda-pemuda yang melindungi diri
dari kediktatoran seorang raja demi mempertahankan iman.
Pemudapemuda ini tidur di dalam goa selama kurang lebih tiga
abad, tetapi masih hidup. Kemudian jejak langkah mereka
diabadikan oleh Allah dalam al-Qur’an sebagai pelajaran bagi
umat manusia. Bahkan menjadi nama surat dan memiliki
kelebihan tersendiri dari surat-surat lain sebagaimana dijelaskan
dalam hadis Nabi saw.
3. Kata al-fityatu dalam Q.S. al-Anbiyā’ [21], 60
‫وا َس ِم ۡعنَا فَ ٗتى يَ ۡذ ُك ُرهُمۡ يُقَا ُل لَ ٓۥهُ ِإ ۡب ٰ َر ِهي ُم‬
ْ ُ‫قَال‬

Mereka berkata: “Kami dengar ada seorang pemuda yang


mencela berhalaberhala ini yang bernama Ibrahim.

Ayat di atas berbicara tentang seorang pemuda bernama Ibrahim,


yang merupakan seorang pemberani dalam mengungkapkan
kebenaran meskipun harus mengorbankan nyawanya sendiri.
Kisah Ibrahim banyak di ulas dalam al-Qur’an, tetapi satu-
satunya surat yang menyebut beliau sebagai pemuda atau fatā
adalah surat al-Anbiyā’ ayat 60 ini. Dikisahkan bahwa Ibrahim
menghancurkan patung-patung yang disembah oleh kaumnya
pada saat raja Namrud berkuasa.4

4
Muhammad Anshori…hlm 235

7
3. Pengembangan Kualitas Generasi Muda
1. Pengembangan Kualitas Fisik

Pengembangan kualitas fisik bagi generasi muda antara lain


dengan cukupnya asupan makanan dan minuman yang mengandung
gizi, aktif berolahraga dan hal lainnya. Dalam islam semua makanan
dan minuman harus yang halal dan baik ( halalan thayyiban ).

Al-Qur’an sangat menekankan bahwa kualitas makanan yang


dikonsumsi manusia itu adalah kulitas makanan yang halal dan baik
yang dapat mendatangkan dan menjamin kesehatan.

2. Pengembangan Kualitas Spiritual


Pengembangan kualitas spriritual anak muda harus selalu terus di
tingkatkan, bahkan hal ini adalah hal yang terpenting dalam
kehidupan anak muda. Seseorang yang keimanannya mengakar
semenjak muda tentunya ia akan lebih mudah dalam menjalani
kehidupan yang penuh dengan tantangan. Dalam alqur’an di
terangkan tentang wasiat luqman kepada putra nya. Yang mana
secara ringkas kesimpulan wasiatnya adalah sebagai berikut :
a. Mengesakan allah dan tidak mempersekutukan- Nya dengan
yang lain
b. Berbakti kepada orang tua sepanjang keduanya tidak
menyuruh berbuat maksiat kepada allah.
c. Beramal sholeh.
d. Mendirikan sholat
e. Mengajak manusia berbuat ma’ruf dan mencegah dari
perbuatan munkar

8
f. Tidak sombong dan angkuh5
3. Pengembangan kualitas intelektual
Pengembangan kualitas intelektual antara lain dapat dilakukan
dengan pendidikan formal dan non formal serta cukupnya latihan
kecerdasan ( intellectual exercise ) dalam kehidupan generasi muda
tersebut, baik secara akademik maupun secara non akademik.
Didalam pengembangan intelektual bisa melalui lingkungan
keluarga, sebab keluarga adalah lingkungan pertama yang
membentuk perkembangan kepribadian seseorang melalui
pengasuhan yang tepat yang dilakukan orang tua, adapun lingkungan
lainnya adalah lingkungan sekolah / pendidikan, karena melalui
pendidikan menekankan pada aspek karakter dan pengetahuan yang
melibatkan aspek kognitif, fisik, aspek emosi dan spiritual.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

5
LPMQ,..361

9
Secara konseptual, definisi generasi muda dapat dilihat dari
berbagai aspek, antara lain aspek biologis, aspek budaya, aspek
hukum, dan politik, serta apek psikologis. Demikian pula dalam hal
semangat dan idealisme, generasi muda dikenal sebagai kelompok
masyarakat yang memiliki kreativitas dan gagasan-gagasan baru
dalam memandang suatu permasalahan.
Dalam al-Qur’an kata yang identik dengan pemuda adalah
fatā dengan berbagai macam bentuk variasinya. Pengembangan
kualitas fisik bagi generasi muda antara lain dengan cukupnya asupan
makanan dan minuman yang mengandung gizi, aktif berolahraga dan
hal lainnya. Dalam islam semua makanan dan minuman harus yang
halal dan baik ( halalan thayyiban ). Pengembangan kualitas
spriritual anak muda harus selalu terus di tingkatkan, bahkan hal ini
adalah hal yang terpenting dalam kehidupan anak muda. Seseorang
yang keimanannya mengakar semenjak muda tentunya ia akan lebih
mudah dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan.
Pengembangan kualitas intelektual antara lain dapat dilakukan
dengan pendidikan formal dan non formal serta cukupnya latihan
kecerdasan ( intellectual exercise ) dalam kehidupan generasi muda
tersebut, baik secara akademik maupun secara non akademik.

DAFTAR PUSTAKA

10
Anshori,, Muhammad “Pemuda Dalam Al-Qur’an Dan Hadis” Jurnal Kajian
Islam Interdisipliner. Vol. 1 Nomor 2, Desember 2016. Hlm. 232
https://lektur.id/arti-generasi-muda/
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an, 2010. Pendidikan, Pembangunan
Karakter, Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Jakarta :LPMQ.

11

Anda mungkin juga menyukai