Oleh :
Muhamad Syafrudin
Jl. H. Amat No.21, RT.6 / RW.1, Kukusan, Beji, Kota Depok, Jawa Barat
16425
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan terima kasih kepada kehadirat Allah SWT
atas rahmat dan karunia-Nya sehingga terwujudnya makalah yang berjudul
“Pembangunan Generasi Muda ”. Makalah ini dibuat untuk menambah
khazanah ilmu pengetahuan sekaligus memenuhi tugas mata kuliah Tafsir
Tematik dengan dosen pengajar Ust. Hamzah, M.A Kami ucapkan terima
kasih kepada dosen pengajar yang selalu membimbing dan memberikan
arahan serta ilmu yang telah beliau sampaikan
Makalah ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan berbagai hal yang
berkaitan dengan Pembangunan Generasi Muda. Diharapkan kepada para
pembaca dapat lebih mengetahui kepada materi yang akan disampaikan kali
ini sehingga dapat bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan nantinya.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Abstrak
A. Latar belakang
Generasi muda adalah bagian yang amat penting, dari sumber daya
manusia ( SDM ) dari suatu negara karena mereka berada dalam usia
produktif, oleh karena itu mereka harus memiliki kualitas yang baik. SDM
ini harus terus menerus ditingkatkan mutunya, baik yang menyangkut
kualitas fisik, spiritual, dan kualitas kepemimpinan termasuk
kepemimpinan keluarga, masyarakat, dunia usaha dan bangsa.
Pemuda merupakan salah satu aset bangsa yang harus tetap dijaga dan
dikembangkan potensinya. Tanpa pemuda maka kehidupan berbangsa dan
bernegara tidak akan seimbang dengan nilai-nilai keragaman. Di negara
manapun pasti pemuda memiliki kontribusi besar dalam menentukan arah
3
keberagamaan, perpolitikan, dan sebagainya, tak terkecuali dalam dunia
pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Generasi Muda ?
2. Apa Saja Term-Term Pemuda Dalam Al-Qur’an ?
3. Apa Saja Pengembangan Kualitas Untuk Generasi Muda ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Generasi Muda
Menurut kamus besar bahasa indonesia arti generasi muda adalah
kelompok ( golongan, kaum ) muda. Adapun yang dimaksud dengan
generasi muda pada dasarnya mereka yang berusia antara lima belas
hingga tiga puluh tahun.1
Secara konseptual, definisi generasi muda dapat dilihat dari berbagai
aspek, antara lain aspek biologis, aspek budaya, aspek hukum, dan politik,
serta apek psikologis. Demikian pula dalam hal semangat dan idealisme,
generasi muda dikenal sebagai kelompok masyarakat yang memiliki
kreativitas dan gagasan-gagasan baru dalam memandang suatu
permasalahan.2
1
https://lektur.id/arti-generasi-muda/
2
LPMQ, Pendidikan, Pembangunan Karakter, Dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia, ( JAKARTA : LPMQ, 2010 ), Hlm. 354
5
1. Kata Fatā Dalam Surat Yūsuf Ayat 30.
ََ َ َ
ۖسهِۖۦ ق ۡد شغف َها ُح ًّبا
ۡ َّ َ َ ُ ُ ُ َٱم َرأ
َ ۡت ٱل َ ِف ٱل ۡ َمدٞ ۞وقَ َال ن ِۡس َوة
ۡ ِِينة
ِ يز ت َرَٰوِد ف َتى َٰ َها عن نف
ِ ِ ز ع ِ
َ
ُّ َ َ َ َٰ َ َ َ َّ
ٖ ِ إِنا لَنىها ِِف ضل َٰ ٖل مب
ي
Kata fatā dalam ayat di atas tertuju kepada Nabi Yūsuf, yang
merupakan seorang pemuda tampan sehingga memikat lawan
jenisnya, termasuk isteri raja Mesir ketika itu. Yūsuf dijadikan
sebagai nama surat al-Qur’an karena kisah-kisahnya diceritakan
dari awal sampai akhir. Bahkan satu-satunya Nabi yang
dikisahkan secara panjang lebar dalam satu surat penuh adalah
Yūsuf sendiri. Dalam kitab-kitab tafsir, banyak diuraikan hal-hal
terkait dengan beliau, tetapi lebih banyak israiliyat yang belum
tentu kebenarannya. Dalam surat tersebut digambarkan sosok
pemuda bernama Yūsuf yang adil, penyabar, kasih sayang, hormat
kepada orang tua, tidak pendendam, bertakwa kepada Allah,
dermawan, dan pemaaf. Kajian terhadap surat Yūsuf dan sosok
pemuda Yūsuf itu sendiri sudah menarik banyak pengkaji al-
Qur’an.3
3
Muhammad Anshori, “Pemuda Dalam Al-Qur’an Dan Hadis” Jurnal Kajian Islam
Interdisipliner. Vol. 1 Nomor 2, Desember 2016. Hlm. 232
6
2. Kata al-fityatu dalam Qs. al-Kahfi [18]: 13
ٗ َۡ ْ َ َ ٌ َ ۡ ۡ ُ َّ َ ۡ
ام ُنوا ب ِ َرب ِ ِه ۡم َوزِدنَٰ ُه ۡم ُهدى َُ َ َ ََ ُ َ ۡ َّ
ِّۚ ِ َّن ُن نق ُّص عل ۡيك ن َبأهم بِٱۡل
ق إِنهم ف ِتية ء
7
patung-patung yang disembah oleh kaumnya pada saat raja
Namrud berkuasa.4
4
Muhammad Anshori…hlm 235
8
d. Mendirikan sholat
e. Mengajak manusia berbuat ma’ruf dan mencegah dari
perbuatan munkar
f. Tidak sombong dan angkuh5
3. Pengembangan kualitas intelektual
Pengembangan kualitas intelektual antara lain dapat dilakukan
dengan pendidikan formal dan non formal serta cukupnya latihan
kecerdasan ( intellectual exercise ) dalam kehidupan generasi muda
tersebut, baik secara akademik maupun secara non akademik.
Didalam pengembangan intelektual bisa melalui lingkungan
keluarga, sebab keluarga adalah lingkungan pertama yang membentuk
perkembangan kepribadian seseorang melalui pengasuhan yang tepat
yang dilakukan orang tua, adapun lingkungan lainnya adalah
lingkungan sekolah / pendidikan, karena melalui pendidikan
menekankan pada aspek karakter dan pengetahuan yang melibatkan
aspek kognitif, fisik, aspek emosi dan spiritual.
5
LPMQ,..361
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
11