HEMODIALISA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas keperawatan medikal bedah
OLEH :
Jelita Maharanie
215070209111016
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya karena penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa salawat
serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya hingga kepada kita selaku
umatnya hingga akhir zaman. Pada makalah ini penulis membahas mengenai
Laporan Pendahuluan Praktikum : HEMODIALISA. Pembuatan makalah ini
tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan, baik materi maupun
moral dari pihak-pihak yang berjasa.
Saya ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang memotivasi kami untuk
belajar agar lebih mampu menguasai materi dengan lebih baik.
Penulis mengharapkan kritik dan saran sebagai bahan pembelajaran pada masa
depan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penuli
s
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami penatalaksanaan Tindakan
Hemodialisis dalam pelayanan asuhan keperawatan profesioanl
4
BAB 2
TINJAUAN HEMODIALISA
2.1 Pengertian
2.3 Indikasi
1. Penyakit dalam (Medikal)
- Snake bite
- Keracunan
6
- Malaria falciparum fulminant
- Leptospirosis
2. Ginekologi
- APH
- PPH
- Septic abortion
- Hiperkalemia
Pada CRF:
- Hiperkalemia
- Uremic encepalopati
- Overload cairan
3.1 Peralatan
Dialisat atau “bath” adalah cairan yang terdiri atas air dan elektrolit
utama dari serum normal. Dialisat ini dibuat dalam system bersih
dengan air keran dan bahan kimia disaring. Bukan merupakan
system yang steril, karena bakteri terlalu besar untuk melewati
membran dan potensial terjadinya infeksi pada pasien minimal.
Karena bakteri dari produk sampingan dapat menyebabkan reaksi
pirogenik, khususnya pada membran permeable yang besar, air
untuk dialisat harus aman secara bakteriologis. Konsentrat dialisat
biasanya disediakan oleh pabrik komersial. Bath standar umumnya
digunakan pada unit kronis, namun dapat dibuat variasinya untuk
memenuhi kebutuhan pasien tertentu.
8
rasio konsentrat-air.
Asesori Peralatan
10
Tindakan kewaspadaan umum harus diikuti dengan teliti
sepanjang tindakan dialysis karena pemajanan terhadap darah.
Masker pelindung wajah dan sarung tangan wajib untuk
digunakan oleh perawat yang melakukan hemodialisis.
- Hidupkan mesin
12
NaCl 0,9% baru
- Sambungkan ujung biru VBL dengan ujung
merah ABL dengan menggunakan konektor.
- Hidupkan pompa darah selama 10 menit. Untuk
dializer baru 15-20 menit untuk dializer reuse
dengan aliran 200-250 ml/menit.
- Kembalikan posisi dializer ke posisi semula di
mana “inlet” di atas dan “outlet” di bawah.
- Hubungkan sirkulasi darah dengan sirkulasi
dialisat selama 5-10 menit, siap untuk
dihubungkan dengan pasien )soaking.
3. Persiapan pasien
3.5 Komplikasi
1. Ketidakseimbangan cairan
- Hipervolemia
- Ultrafiltrasi
- Hipovolemia
- Hipotensi
- Hipertensi
2. Ketidakseimbangan Elektrolit
- Natrium serum
- Kalium
- Bikarbonat
- Kalsium
- Fosfor
- Magnesium
3. Infeksi
5. Troubleshooting
- Masalah-masalah peralatan
- Aliran dialisat
- Konsentrat Dialisat
14
- Suhu
- Aliran Darah
- Kebocoran Darah
- Emboli Udara
6. Akses ke sirkulasi
- Fistula Arteriovenosa
- Ototandur
- Tandur Sintetik
Pengkajian
Pengkajian Pre HD
- Usia
- Status emosional
Pengkajian Post HD
- Tekanan darah: hipotensi
16
BAB IV
PENUTUP
Lubis, A. R., Tarigan, R. R., Nasution, B. R., Ramadani, S., & Vegas, A. (2016).
Pedoman penatalaksanaan gagal ginjal kronik. Divisi Nefrologi- Hipertensi
Departemen Ilmu Penyakit Dalam, 1–31.
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/63394
18