Anggota:
1. Anwar Trisanto
2. Dea Aliftia
3. Evan Eduard
4. Faiz Ghiffari
5. Fawzia Puti P.
6. Kartika Cyntia
7. Mas Agung
Indonesia sebagai negara yang pada dasarnya menganut prinsip ‘ius sanguinis’, mengatur
kemungkinan warganya untuk mendapatkan status kewarganegaraan melalui prinsip kelahiran.
Sebagai contoh banyak warga keturunan Cina yang masih berkewarganegaraan Cina ataupun yang
memiliki dwi-kewarganegaraan antara Indonesia dan Cina, tetapi bermukim di Indonesia dan
memiliki keturunan di Indonesia. Terhadap anak-anak mereka ini sepanjang yang bersangkutan
tidak berusaha untuk mendapatkan status kewarganegaraan dari negara asal orangtuanya, dapat
saja diterima sebagai warganegara Indonesia karena kelahiran. Walaupun hal ini dianggap tidak
sesuai dengan prinsip dasar yang sekurang-kurangnya terhadap mereka itu dapat dikenakan
ketentuan mengenai kewarganegaraan melalui proses registrasi biasa, namun melalui proses
naturalisasi yang mempersamakan kedudukan mereka sebagai orang asing sama sekali.
1.2 Rumusan Masalah
Yang akan dibahas dalam makalah ini adalah tentang pengertian kewarganegaraan dan
kedudukan warga Negara di Indonesia. Yang mana keduanya merupakan dasar bagi kita seorang
warga Negara, agar mengetahui batasan-batasa kewarganegaraan dan perolehan hak dan
kewajiban seorang warga negara, yang di harapkan akan menentukan langkah-langkah kita dalam
upaya bela negara.
2.1 KEWARGANEGARAAN
2.1.1 PENGERTIAN
Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu (secara
khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik.
Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga negara. Seorang warga negara
berhak memiliki paspor dari negara yang dianggotainya.
Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan atau citizenship. Di dalam
pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten disebut sebagai warga kota atauwarga kabupaten,
karena keduanya juga merupakan satuan politik. Dalam otonomi daerah, kewargaan ini menjadi
penting, karena masing-masing satuan politik akan memberikan hak (biasanya sosial) yang
berbeda-beda bagi warganya.
Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan kebangsaan atau nationality. Yang
membedakan adalah hak-hak untuk aktif dalam perpolitikan. Ada kemungkinan untuk memiliki
kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara (contoh, secara hukum merupakan subyek suatu
negara dan berhak atas perlindungan tanpa memiliki hak berpartisipasi dalam politik). Juga
dimungkinkan untuk memiliki hak politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu negara.
Di bawah teori kontrak sosial, status kewarganegaraan memiliki implikasi hak dan kewajiban. Dalam
filosofi “kewarganegaraan aktif”, seorang warga negara disyaratkan untuk menyumbangkan
kemampuannya bagi perbaikan komunitas melalui partisipasi ekonomi, layanan publik, kerja
sukarela, dan berbagai kegiatan serupa untuk memperbaiki penghidupan masyarakatnya. Dari
dasar pemikiran ini muncul mata pelajaran Kewarganegaraan atau Civics yang diberikan di sekolah-
sekolah.
Dari UU ini terlihat bahwa secara prinsip Republik Indonesia menganut asas
kewarganegaraan ius sanguinis; ditambah dengan ius soli terbatas (lihat poin 8-10) dan
kewarganegaraan ganda terbatas (poin 11).
Meskipun pokok adalah bahwa setiap orang haruslah terjamin haknya untuk
mendapatkan status kewarganegaraan, tetapi terhindar dari kemungkinan menjadi stateless atau
tidak berkewarganegaraan. Tetapi pada saat yang bersamaan, setiap negara tidak boleh
membiarkan seseorang memilki dua status kewarganegaraan sekaligus. Itulah sebabnya diperlukan
perjanjian kewarganegaraan antara negara-negara modern untuk menghindari status dwi-
kewarganegaraan tersebut. Oleh karena itu, di samping pengaturan kewarganegaraan berdasarkan
kelahiran dan melalui proses pewarganegaraan (naturalisasi) tersebut, juga diperlukan mekanisme
lain yang lebih sederhana, yaitu melalui registrasi biasa.
3.1 KESIMPULAN
Indonesia sebagai negara yang pada dasarnya menganut prinsip ius sanguinis,
mengatur kemungkinan warganya untuk mendapatkan status kewarganegaraan melalui prinsip
kelahiran. Sebagai contoh banyak warga keturunan Cina yang masih berkewarganegaraan Cina
ataupun yang memiliki dwi-kewarganegaraan antara Indonesia dan Cina, tetapi bermukim di
Indonesia dan memiliki keturunan di Indonesia. Terhadap anak-anak mereka ini sepanjang yang
bersangkutan tidak berusaha untuk mendapatkan status kewarganegaraan dari negara asal
orangtuanya, dapat saja diterima sebagai warganegara Indonesia karena kelahiran. Walaupun hal
ini dianggap tidak sesuai dengan prinsip dasar yang dianut, namun sekurang-kurangnya terhadap
mereka itu dapat dikenakan ketentuan mengenai kewarganegaraan melalui proses registrasi biasa,
bukan melalui proses naturalisasi yang mempersamakan kedudukan mereka sebagai orang asing
sama sekali.
Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai
warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk,
berdasarkan Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta) Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai
penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk
Kependudukan, NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan.
Paspor diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang bersangkutan
dalam tata hukum internasional.Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun
2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan dalam lapangan kerja atau
perbaikan taraf hidup ekonomi dan menikmati hasil-hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-nilai
kemanusiaan dan darma baktinya yang diberikankepada masyrakat, bangsa, dan negara
Dalam pasal 27 UUD 1945 secara jelas disebutkan bahwa negara menjamin warga negaranya
tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku.
3.2 SARAN
Setiap kebijakan pemerintah hendaknya bertumpu pada persamaan dan menghargai pluralitas
Pemerintah harus terbuka dan membuka ruang kepada masyarakat berperan serta dalam
pembangunan nasional tanpa membeda-bedakan sara, gender, budaya.
Produk hukum atau peraturan perundang-undangan harus menjamin persamaan warga
Negara
Partisipasi masyarakat dalam politik harus memperhatikan kesetaraan sara dan gende
NO Tidak Sesuai EYD Alasan Perbaikan Sesuai EYD
1 Pada paragraf pertama kalimat kedua Semuanya mengandung Hal yang pokok adalah setiap orang
sebagai berikut : Yang pokok adalah keterangan. harus terjamin haknya untuk
bahwa setiap orang haruslah terjamin Terdapat kata “stateless” yang mendapatkan status
haknya untuk mendapatkan status seharusnya dicetak miring kewarganegaraan, sehingga
kewarganegaraan, sehingga terhindar
karena merupakan bahasa terhindar dari kemungkinan
dari kemungkinan menjadi stateless
atau tidak berkewarganegaraan. asing menjadi stateless atau tidak
berkewarganegaraan.
2 Pada paragraf pertama kalimat kelima Semuanya mengandung Contohnya banyak warga
sebagai berikut : Sebagai contoh keterangan. keturunan Cina yang masih
banyak warga keturunan Cina yang berkewarganegaraan Cina ataupun
masih berkewarganegaraan Cina yang memiliki dwi-
ataupun yang memiliki dwi-
kewarganegaraan antara Indonesia
kewarganegaraan antara Indonesia
dan Cina, tetapi bermukim di dan Cina, tetapi bermukim di
Indonesia dan memiliki keturunan di Indonesia dan memiliki keturunan
Indonesia. di Indonesia.
3 Walaupun….., namun Konjungsi ini tidak bisa Namunnya dihilangkan atau diganti
digunakan bersama sama. kata konjungsi selain kata namun.
(Walaupun…..,tetapi)
4 Pada paragraf kedua kalimat pertama Semuanya mengandung Hal ini akan dibahas dalam
sebagai berikut : Yang akan dibahas keterangan. makalah ini adalah tentang
dalam makalah ini adalah tentang pengertian kewarganegaraan dan
pengertian kewarganegaraan dan kedudukan warga Negara di
kedudukan warga Negara di Indonesia. Yang mana keduanya
Indonesia. Yang mana keduanya merupakan dasar bagi kita
merupakan dasar bagi kita seorang seorang warga Negara, agar
warga Negara, agar mengetahui mengetahui batasan-batasa
batasan-batasa kewarganegaraan dan kewarganegaraan dan perolehan
perolehan hak dan kewajiban seorang hak dan kewajiban seorang warga
warga negara, yang di harapkan akan negara, yang di harapkan akan
menentukan langkah-langkah kita menentukan langkah-langkah kita
dalam upaya bela negara. dalam upaya bela negara.
5 kewarga negaraan. Dua kata dasar diberi imbuan Kewarganegaraan
depan dan belakang harusnya
digabung.
6 Citizenship Tidak di cetak miring,dibold Citizenship
atau di garis bawahi karena
merupakan kata asing.
7 Nationality Tidak di cetak miring,dibold Nationality
atau di garis bawahi karena
merupakan kata asing.
8 Yang membedakan adalah hak-hak Semuanya mengandung Hal yang membedakan adalah
untuk aktif dalam perpolitikan. keterangan. hak-hak untuk aktif dalam
perpolitikan.
9 Civics Tidak di cetak miring,dibold Civics
atau di garisbawahi karena
merupakan kata asing.
10 17 Seharusnya ditulis “tujuh tujuh belas
belas”
11 300 Seharusnya ditulis “tiga ratus” tiga ratus
12 18 Seharusnya ditulis “delapan delapan belas
belas”
13 Di samping perolehan status Semuanya mengandung Perolehan status
kewarganegaraan seperti tersebut di keterangan. kewarganegaraan seperti tersebut
atas, dimungkinkan pula perolehan di atas, dimungkinkan pula
kewarganegaraan Republik Indonesia perolehan kewarganegaraan
melalui proses pewarganegaraan Republik Indonesia melalui proses
pewarganegaraan
14 citizenship by birth Tidak di cetak miring,dibold citizenship by birth
atau di garisbawahi karena
merupakan kata asing.
15 citizenship by naturalization Tidak di cetak miring,dibold citizenship by naturalization
atau di garisbawahi karena
merupakan kata asing.
16 citizenship by registration. Tidak di cetak miring,dibold citizenship by registration.
atau di garisbawahi karena
merupakan kata asing.
17 Meskipun….., tetapi Konjungsi ini tidak bisa Tetapi dihilangkan atau diganti kata
digunakan bersama sama. konjungsi selain kata namun.
(Meskipun…..,namun)
18 Stateless Tidak di cetak miring,dibold Stateless
atau di garisbawahi karena
merupakan kata asing.
19 Diametral Tidak di cetak miring,dibold Diametral
atau di garisbawahi karena
merupakan kata asing.
20 ius soli Tidak di cetak miring,dibold ius soli
atau di garisbawahi karena
merupakan kata asing.
21 ius sanguine Tidak di cetak miring,dibold ius sanguine
atau di garisbawahi karena
merupakan kata asing.
22 suku, agama, ras. Seharusnya sebelum kata ras suku, agama, dan ras.
harusnya diberi kata “dan”
23 Antidiskriminasi Tidak di cetak miring,dibold Antidiskriminasi
atau di garisbawahi karena
merupakan kata asing.
24 suku, keturunan, agama, Seharusnya sebelum kata suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin kedudukan warna kulit harusnya diberi kepercayaan, jenis kelamin
social, warna kulit kata “dan”. kedudukan social, dan warna kulit.
25 Walaupun…..,namun Konjugasi ini tidak bisa Namun dihilangkan atau diganti
digunakan bersama sama. kata konjungsi selain kata namun.
(Walaupun…..,tetapi)
26 sara, gender, budaya. Seharusnya sebelum kata sara, gender, dan budaya.
budaya harusnya diberi kata
“dan”.