Anda di halaman 1dari 33

Penerapan Penganggaran

Berbasis Kinerja

E-Learning
Perencanaan Keuangan
SKPP
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya
disebut DIPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran
yang digunakan sebagai acuan PA dalam melaksanakan
kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan APBN.

Akumulasi DIPA
DIPA Induk Petikan

DIPA Dasar
pelaksanaan
kegiatan satuan
kerja
DIPA Petikan
Dasar pencairan
dana/pengesahan
bagi BUN/Kuasa
BUN
3
Format DIPA
Lembar Surat Pengesahan DIPA

Halaman IA – Informasi Kinerja

Halaman IB – Sumber Dana Halaman II –

Rincian Pengeluaran

Halaman III – Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan

Penerimaan Halaman IV – Catatan 4


Klasifikasi Anggaran
Klasifikasi Organisasi Klasifikasi Fungsi Klasifikasi Jenis
Belanja (Ekonomi)
•Bagian Anggaran •pelayanan umum •Belanja Pegawai
•Unit Organisasi •pertahanan •Belanja Barang
•Satuan Kerja •ketertiban dan •Belanja Modal
keamanan
•Belanja Utang
•ekonomi
•lingkungan hidup
•Belanja Subsidi
•perumahan dan •Belanja Hibah
fasilitas umum •Belanja Bantuan
•kesehatan Sosial
•pariwisata dan •Belanja Lain-lain
budaya
•agama
•pendidikan
•perlindungan sosial.
5
Petunjuk Operasional Kegiatan (POK)

POK adalah dokumen yang memuat uraian


rencana kerja dan biaya yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan, disusun oleh KPA sebagai
penjabaran lebih lanjut dari DIPA.
Pedoman dalam melaksanakan
kegiatan/aktivitas.

Alat monitoring kemajuan


pelaksanaan kegiatan/aktivitas.
Fungsi POK
Alat perencanaan kebutuhan
dana.

Sarana untuk meningkatkan


transparansi, akuntabilitas, dan
efektivitias pelaksanaan anggaran.
6
Pokok-pokok Materi POK

1. Kode & nama Satker


2. Kode K/L, Unit Organisasi, Program & Nama Program.
3. Kode & nama kegiatan/output/sub output /
komponen input/akun.
4. Kode & nama kantor bayar, lokasi, & indikator kinerja
kegiatan.
5. Rincian volume, harga satuan, && jumlah biaya.
6. Sumber dana, cara penarikan, & kode kewenangan.
7. Tata cara pengadaan/pelaksanaan (kontrakstual &
non)
8. Rencana pelaks kegiatan (time schedule) yang dilengkapi
perkiraan kebutuhan dana per aktivitas per bulan.
Contoh POK

Program

Kegiatan Output

Sub Output

Komponen

Sub Komponen

Akun Belanja

Paket Pekerjaan Detil Belanja 8


Revisi DIPA
Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara TA 2020;
2. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam rangka
Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau
Stabilitas Sistem Keuangan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian/Lembaga;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
6. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan
Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020.
7. PMK Nomor 39/PMK.02/2020 tentang Tata Cara Revisi Anggaran TA 2020
Kewenangan DJA: Pagu Berubah (1)
BAGIAN ANGGARAN KEMENTERIAN/LEMBAGA
a Pergeseran pagu anggaran antarunit organisasi, antarfungsi, antar-subfungsi, dan/atau antar-Program dalam rangka
penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan
perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan;
b
Perubahan anggaran pendapatan dan belanja yang bersumber dari PNBP;
c perubahan anggaran belanja yang bersumber dari pinjaman termasuk pinjaman luar negeri baru untuk penanggulangan
bencana alam dan lanjutan RMP;
d
perubahan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP atas klaim Asuransi Barang Milik Negara pada K/L tertentu;
e Perubahan pembayaran Program pengelolaan subsidi berdasarkan perubahan asumsi dasar ekonomi makro, perubahan
parameter, pembayaran kekurangan subsidi tahun-tahun sebelumnya, dan/atau akibat perubahan kebijakan keuangan
negara dan/atau stabilitas sistem keuangan;
f Pergeseran anggaran antarprogram dalam 1 (satu) bagian anggaran dan/atau antarbagian anggaran dalam rangka
penyelesaian restrukturisasi K/L sebagai akibat perubahan kabinet
g Pergeseran anggaran antarprogram dan/atau antarbagian anggaran untuk pembentukan dan/atau pengubahan
Kementerian Negara/Lembaga berkaitan dengan kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan untuk
penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam rangka menghadapi ancaman yang
membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan;
h perubahan anggaran belanja yang bersumber dari pinjaman termasuk pinjaman dan/atau hibah luar negeri baru untuk
penanggulangan dampak pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 11
Kewenangan DJA: Pagu Berubah (2)
BAGIAN ANGGARAN BENDAHARA UMUM NEGARA
a perubahan alokasi anggaran pembayaran program pengelolaan subsidi;
b Perubahan / tambahan kewajiban yang timbul dari penggunaan dana SAL, Penarikan Pinjaman Tunai, dan / atau
penerbitan SBN sebagai akibat tambahan pembiayaan;
c perubahan alokasi anggaran pembayaran bunga utang;
d perubahan alokasi anggaran pembayaran cicilan/pelunasan pokok utang;
e perubahan pembayaran investasi pada organisasi/lembaga keuangan internasional /badan usaha internasional sebagai
akibat dari perubahan kurs ;
f Perubahan alokasi anggaran kewajiban penjaminan pemerintah;
g perubahan Pagu Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa;
h Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari pinjaman luar negeri;
i Perubahan anggaran yang bersumber dari hibah luar negeri;
j Revisi penurunan volume keluaran (output) teknis non-Prioritas
k Perubahan anggaran keluaran (output) Prioritas Nasional
l pergeseran anggaran BA 999.08 (BA BUN Pengelolaan Belanja Lainnya) ke BA K/L
m Pergeseran pagu anggaran antarunit organisasi, antarfungsi, dan/atau antarprogram termasuk pergeseran antarpos belanja
BA BUN dalam rangka penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau menghadapi ancaman
yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan
DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 1
2
Kewenangan DJA: Pagu Tetap (1)
BA KEMENTERIAN/LEMBAGA
a)Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program dan/atau antar-Program dalam 1 (satu) bagian
anggaran untuk penanggulangan bencana alam;
b)Pergeseran anggaran belanja yang dibiayai dari PNBP antar-Satker dalam 1 (satu) Program yang
sama atau antar-Program dalam 1 (satu) bagian anggaran
c) Pergeseran anggaran antar-Program dalam 1 (satu) bagian anggaran untuk memenuhi kebutuhan
Belanja Operasional
d)Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama atau antar-Program dalam 1 (satu)
bagian anggaran untuk memenuhi kebutuhan Pengeluaran yang tidak diperkenankan (Ineligible
Expenditure) atas Kegiatan yang dibiayai dari pinjaman dan/atau hibah luar negeri;
e)pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program dan/atau antar-Program dalam 1 (satu) bagian
anggaran dalam rangka penyelesaian restrukturisasi/reorganisasi K/L;
f) Pergeseran pagu anggaran antarunit organisasi, antarfungsi, antar-subfungsi, dan/atau antar-
Program dalam 1 (satu) bagian anggaran untuk penanganan pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) dan/atau dalam rangka menghadapi ancaman yang membahayakan
perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan;
g)Pergeseran anggaran antarkeluaran (output) dalam rangka memenuhi kebutuhan selisih kurs;
h)Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) atau antar-Provinsi/ Kabupaten/kota dan/atau
antarkewenangan untuk Kegiatan dalam rangka tugas pembantuan, urusan bersama,
DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARANdan/atau

dekonsentrasi;
13
Kewenangan DJA: Pagu Tetap (2)
BA KEMENTERIAN/LEMBAGA
i) pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program dalam rangka memenuhi tunggakan tahun-tahun
sebelumnya;
j) pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian sisa kewajiban pembayaran Kegiatan/proyek yang
dibiayai melalui SBSN yang melewati tahun anggaran sesuai hasil audit BPKP;
k) Pergeseran anggaran untuk pembukaan kantor baru atau alokasi untuk satker baru;
l) pergeseran anggaran untuk penyelesaian putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap (inkracht);
m)pergeseran anggaran Kegiatan kontrak tahun jamak untuk rekomposisi pendanaan antartahun;
n)pergeseran anggaran untuk pemanfaatan Sisa Anggaran Kontraktual dan/atau Sisa Anggaran
Swakelola selain untuk menambah volume keluaran (output) yang bersangkutan atau keluaran
(output) lain;
o)pergeseran anggaran keluaran (output) Prioritas Nasional;
p)penggunaan dana keluaran (output) cadangan;
q)Pergeseran anggaran antarjenis belanja kecuali dalam rangka pemenuhan Belanja Operasional,
penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), dan belanja yang bersumber dari PNBP
pada Satker BLU;
r) Pergeseran anggaran yang mengakibatkan perubahan sumber dana;
s) pergeseran anggaran antarkeluaran (output) yang berdampak pada penurunan volume keluaran
(output) teknis non Prioritas Nasional. DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN

14
Kewenangan DJA: Pagu Tetap (3)

BA BUN

a)pergeseran anggaran antarsubbagian anggaran dalam BA BUN;


b)pergeseran anggaran kewajiban utang sebagai dampak dari perubahan
komposisi instrumen pembiayaan utang;
c) Pemenuhan kewajiban negara sebagai akibat dari keikutsertaan sebagai
anggota organisasi internasional;
d)Penggunaan anggaran dalam BA BUN yang belum dialokasikan dalam
DIPA BUN;
e)Pengesahan pendapatan/belanja/ pembiayaan anggaran untuk subbagian
anggaran BA BUN Tahun Anggaran 2019;
f) Revisi penurunan volume keluaran (output) teknis non Prioritas

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN

15
Kewenangan DJA: Revisi Administrasi
Revisi Administrasi Revisi pengesahan untuk substansi tertentu
a) Perubahan rumusan • Pergeseran anggaran antarProgram dalam 1
informasi kinerja dalam (satu) bagian anggaran untuk penyelesaian
database RKA-K/L DIPA pagu minus belanja pegawai;
dengan menggunakan • perubahan kode dan/atau nomenklatur
Sistem Aplikasi; bagian anggaran/Satker;
b) Pembukaan/pencantum
• perubahan pejabat penandatangan DIPA;
an blokir dalam
dan/atau
halaman IV.A DIPA.
• revisi otomatis untuk melakukan sinkronisasi
data yang tercantum dalam konsep DIPA
dengan data RKA-K/L alokasi anggaran hasil
penelaahan

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN

16
Kewenangan DJPB: Revisi Alokasi (1)
DIT PELAKSANAAN ANGGARAN

Revisi Anggaran dalam hal pagu tetap, berupa


1. pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama antarwilayah kerja Kanwil DJPB, termasuk
Satker perwakilan Pemerintah di luar negeri dalam rangka:
• memenuhi kebutuhan belanja operasional;
• Memenuhi kebutuhan kurs;
• Penyelesaian tunggakan tahun 2019;
• penggunaan sisa anggaran kontraktual atau sisa anggaran swakelola untuk menambah volume keluaran
(output)
• penyelesaian pagu minus belanja pegawai;
2. pergeseran anggaran antar-SKPD antar kegiatan dalam rangka tugas pembantuan, urusan bersama,
dan/atau dekonsentrasi sepanjang tidak terjadi perubahan kewenangan;
3. pengesahan atas pengeluaran Kegiatan/ keluaran (output) yang dananya bersumber dari pinjaman/hibah
luar negeri melalui mekanisme pembayaran langsung dan letter of credit.

pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program sepanjang tidak mengakibatkan:


1.perubahan jenis belanja, kecuali untuk Belanja Operasional, penanganan pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19), dan pergeseran anggaran belanja yang bersumber dari DIREKTORAT
PNBP pada Satker Badan
SISTEM PENGANGGARAN
Layanan Umum,
2.perubahan sumber dana, dan/atau
17
3.penurunan volume keluaran (output).
Kewenangan DJPB: Revisi Alokasi (2)
KANTOR WILAYAH DJPB
Revisi Anggaran dalam hal pagu berubah, berupa
1. Lanjutan pelaksanaan kegiatan yang dananya bersumber dari PHLN/PHDN selain permberian pinjaman/hibah:
2. Penambahan dan/atau pengurangan penerimaan hibah langsung kecuali untuk keluaran (output) Prioritas Nasional
yang dibiayai dengan hibah;
3. Penggunaan kelebihan atas target PNBP yang dapat digunakan kembali sesuai ketentuan, yang telah
direncanakan dalam APBN/APBN-P 2020 untuk Satker pengguna PNBP yang tidak terpusat sepanjang dalam 1 (satu)
Program yang sama;
4. Penggunaan angaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN untuk Satker BLU, termasuk penggunaan saldo
kas BLU;
5. Perubahan pagu untuk pengesahan belanja yang bersumber dari PHLN, termasuk yang telah closing date.

Revisi Anggaran dalam hal pagu tetap, berupa


1. Pergeseran belanja yang dibiayai dengan PNBP dalam 1 satker pengguna PNBP yang sama, termasuk pergeseran
anggaran belanja pada Satker yang bersumber dari PNBP BLU;
2. pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama dalam wilayah kerja Kanwil DJPB yang sama , dalam rangka:
• memenuhi kebutuhan belanja operasional;
• Memenuhi kebutuhan selisih kurs;
• Penyelesaian tunggakan tahun 2019;
• penggunaan sisa anggaran kontraktual atau sisa anggaran swakelola, termasuk sisa anggaran dari keluaran (output)
PN sepanjang untuk menambah volume keluaran (output) yang sama atau volume keluaran (output) yang lain,
dan/atau penambahan volume komponen pada keluaran (output) layanan sarana dan prasarana internal;
• penyelesaian pagu minus belanja pegawai; DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN
3. pergeseran anggaran untuk kegiatan tugas pembantuan, urusa n bersama, dan/atau dekonsentrasi sepanjang tidak
mengubah lokasi/kewenangan.
18
Kewenangan DJPB: Revisi Administrasi (1)
KANWIL DJPB

a) Penetapan status pengelolaan BLU pada suatu Satker;


b) ralat kode akun dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi sepanjang dalam peruntukkan dan sasaran yang sama,
termasuk yang mengakibatkan perubahan jenis belanja;
c) Perubahan/ralat kantor bayar atau KPPN sepanjang DIPA belum direalisasikan;
d) ralat kode lokasi Satker dan/atau lokasi KPPN;
e) perubahan rencana penarikan dana/atau rencana penerimaan dalam halaman III DIPA sepanjang tidak merubah nilai
total penerimaan Satker dalam 1 (satu) tahun kecuali realisasi penerimaan telah terlampaui;
f) ralat cara penarikan PHLN/PHDN, termasuk penerusan pinjaman;
g) ralat cara penarikan SBSN;
h) ralat nomor register pembiayaan proyek melalui SBSN;
i) ralat karena kesalahan aplikasi berupa tidak berfungsinya sebagian atau seluruh fungsi matematis Sistem Aplikasi;
j) pencantuman/perubahan/penghapusan catatan halaman IV DIPA berkaitan dengan tunggakan tahun 2019;
k) perubahan alokasi komponen pengadaan gedung dan bangunan dan/atau pengadaan kendaraan bermotor yang
tercatat dalam halaman IV .B DIPA sepanjang volume komponen dimaksud tetap atau volume komponen dimaksud
sudah direalisasikan.
l) perubahan kantor bayar sepanjang DIPA belum direalisasikan;
m) perubahan nomenklatur satker untuk kegiatan dekonsentrasi dan/atau tugas pembantuan;
1
n) perubahan pejabat perbendaharaan; dan
o) revisi secara otomatis, sepanjang DIPA belum direalisasikan
Kewenangan DJPB: Revisi Administrasi (2)
DIT. PA

a) perubahan/penambahan nomor register PHLN;


b) perubahan/penambahan /ralat cara penarikan PHLN/PHDN, termasuk
pemberian pinjaman;
c) perubahan/penambahan /ralat nomor register SBSN;
d) perubahan/penambahan /ralat cara penarikan SBSN;
e) pencantuman/perubahan/ penghapusan catatan halaman IV.B DIPA;
f) revisi administrasi lainnya sepanjang tidak menyebabkan perlunya pencetakan
ulang DIPA lama atau pencetakan DIPA baru;
g) revisi secara otomatis, sepanjang DIPA belum direalisasikan;
h) Ralat kode kewenangan;
i) Ralat volume, jenis, da satuan keluaran (output) yang berbeda antara RKA-K/L
dan RKP atau hasil kesepakatan DPR dan Pemerintah.
1
Ketentuan Baru Tata Cara Revisi
Anggaran TA 2020 – Amanat UU APBN TA
2020
1. Pergeseran anggaran antarprogram antar-Bagian
Anggaran dalam rangka penyelesaian
restrukturisasi Kementerian/Lembaga;
2. Pergeseran anggaran antarprogram dalam 1 (satu)
Bagian Anggaran untuk penanggulangan bencana alam;
3. Pergeseran anggaran belanja yang dibiayai
dari PNBP antarsatuan kerja antarprogram dalam 1
(satu) Bagian Anggaran;
4. Penggunaan cadangan PNBP yang terdapat dalam BA BUN;
dan
5. Penggunaan saldo kas BLU. DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN

21
Pergeseran anggaran antarprogram dalam Bagian Anggaran yang
1 sama dan/atau antar-Bagian Anggaran dalam rangka penyelesaian
restrukturisasi K/L sebagai akibat perubahan Kabinet

▪ Pergeseran anggaran antarprogram dalam Bagian Anggaran yang sama dan/atau antar
Bagian Anggaran dalam rangka penyelesaian restrukturisasi K/L sebagai akibat perubahan
kabinet yang berdampak pada perubahan pagu anggaran antara program lama dan program
baru K/L dapat dilakukan di DJA dengan disertai dengan tabel rekonsiliasi antara Program
lama dengan Program baru dan dokumen pendukung yang relevan.
▪ Proses penyelesaian usulan pergeseran anggaran antara Program lama dan Program baru
antar Bagian Anggaran dilakukan bersamaan/simultan dengan proses pemenuhan
kelengkapan administrasi kelembagaan yang disebabkan oleh reorganisasi antar
Kementerian/Lembaga sebagai akibat dari perubahan kabinet.
▪ Ketentuan dimaksud dapat berlaku juga pada pergeseran anggaran bagi K/L yang
mengalami perubahan nomenklatur Kementerian/Lembaga sebagai akibat dari perubahan
kabinet.
▪ Revisi DIPA yang telah ditetapkan oleh DJA disampaikan ke Ketua Komisi Mitra K/L atau
Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat.

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN

22
Pergeseran anggaran
Pergeseran dalam 11 (satu) Program dan/atau
anggaran dalam
antarprogram dalam 1 (satu) Bagian Anggaran untuk
2 penanggulangan bencana alam

▪ Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama dan/atau antarprogram


dalam rangka penanggulangan bencana alam, dapat digunakan untuk mendanai
pelaksanaan mitigasi bencana alam, tanggap darurat, dan penanganan pasca
bencana alam.
▪ Pergeseran anggaran dimaksud diajukan oleh Sekretaris Jenderal/Sekretaris
Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga dengan dilengkapi
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN

23
Pergeseran anggaran belanja yang dibiayai dari
3 PNBP antarsatuan kerja dalam 1 (satu) program
yang sama atau antarprogram dalam 1 (satu) Bagian
Anggaran
▪ Secara prinsip, dana yang bersumber dari PNBP difokuskan untuk kegiatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan/atau sesuai ketentuan tentang Persetujuan
Penggunaan Dana yang berasal dari PNBP. Dalam rangka meningkatkan pelayanan K/L
kepada masyarakat, dana yang bersumber dari PNBP dapat digunakan oleh instansi
penghasil ataupun bukan instansi penghasil dalam 1 (satu) program yang sama atau
antarprogram, sesuai dengan kebijakan Menteri/Pimpinan Lembaga yang bersangkutan.
▪ Dalam hal terdapat kebutuhan belanja suatu satker, pemenuhannya dapat dilakukan
dengan pergeseran anggaran belanja yang dibiayai dari PNBP antar Satker dalam 1 (satu)
program yang sama atau antarprogram dalam satu Bagian Anggaran. Pergeseran anggaran
belanja dimaksud dilakukan untuk pemerataan sumber pendanaan kegiatan K/L

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN

24
4 Penggunaan Cadangan PNBP yang Terdapat Dalam BA BUN

▪ Dana cadangan PNBP yang terdapat dalam BA BUN merupakan selisih antara pagu
penggunaan PNBP hasil yang diusulkan oleh Kementerian/Lembaga dengan pagu penggunaan
PNBP yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Anggaran, selisih pagu tersebut disimpan dalam
dana cadangan PNBP yang terdapat dalam BA BUN.
▪ Penggunaan dana PNBP yang terdapat dalam BA BUN untuk menambah alokasi belanja K/L
yang bersangkutan dan ditujukan untuk membiayai pelaksanaan tugas dan fungsi K/L dalam
mencapai PNBP yang telah ditargetkan.
▪ Dalam hal K/L mengusulkan penggunaan cadangan PNBP-nya yang terdapat dalam BA BUN,
K/L wajib menyampaikan surat permohonan penggunaan cadangan PNBP, yang ditandatangani
oleh Pejabat Eselon I sebagai penanggung jawab Program dengan melampirkan:
1) dokumen yang menjelaskan urgensi dari penggunaan cadangan PNBP untuk mencapai
target PNBP;
2) surat pernyataan yang menyatakan bahwa cadangan PNBP digunakan untuk membiayai
pelaksanaan tugas dan fungsi K/L dalam mencapai PNBP yang telah ditargetkan.

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN

25
5 Penggunaan saldo kas BLU

▪ Revisi Anggaran pada Satker Badan Layanan Umum berupa penggunaan anggaran belanja yang
bersumber dari PNBP di atas pagu APBN diakibatkan oleh penggunaan realisasi APBN tahun berjalan
yang melampaui target PNBP tahun berjalan dan/atau penggunaan saldo kas termasuk saldo awal Satker
Badan Layanan Umum dari tahun sebelumnya. Revisi Anggaran berupa penggunaan realisasi APBN tahun
berjalan yang melampaui target PNBP tahun berjalan meliputi penambahan pagu DIPA Petikan dalam
ambang batas dan melampaui ambang batas. Revisi DIPA dimaksud dilakukan untuk menambah volume
keluaran (output), termasuk rincian keluaran (output) yang sudah ada, menambah subkeluaran (output),
termasuk rincian di bawah keluaran (output) yang sudah ada dan/atau menambah keluaran (output)
baru.
▪ Revisi Anggaran berupa penggunaan saldo awal kas dari tahun sebelumnya dapat berupa pencantuman
saldo awal dan penggunaan saldo awas kas. Penggunaan saldo kas termasuk saldo awal kas dilakukan
untuk belanja barang dan/atau belanja modal dalam rangka operasional layanan. Penggunaan saldo kas
termasuk saldo awal kas selain keperluan tersebut harus mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan
c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan.
▪ Revisi penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN untuk Satker Badan
Layanan Umum diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan.

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN

26
KETENTUAN BARU TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2020 –
AMANAT PERPRES NO 54 TAHUN 2020
1. Pergeseran pagu anggaran antarunit organisasi, antarfungsi, dan/atau antar-Program dalam rangka
penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau menghadapi ancaman yang
membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan;
2. Pergeseran anggaran antar-Program dan/atau antarbagian anggaran untuk pembentukan dan/atau
pengubahan Kementerian Negara/Lembaga berkaitan dengan kebijakan keuangan negara dan
stabilitas sistem keuangan untukpenanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
dan/atau dalam rangka dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian
nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan;
3. pergeseran anggaran antarsubbagian anggaran dalam Bagian Anggaran 999 (BA BUN) atau
antarkeperluan dalam Bagian Anggaran999.08 termasuk pergeseran anggaran dari Bagian Anggaran
999.08 (Bendahara Umum Negara Pengelola Belanja Lainnya) untuk pemberian bantuan dan/atau
hibah kepada pemerintah daerah dalam rangka penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) dan/atau kebijakan stimulus fiskal dalam rangka mengurangi dampak ekonomi;
4. Ketentuan mengenai usulan Revisi Anggaran dalam rangka pencegahan dan penanganan Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19);
5. Ketentuan pemblokiran DIPA secara mandiri oleh DJA sebagai akibat dari kebijakan pemotongan,
penghematan anggaran, dan/atau self blocking; dan
6. Penyederhanaan mekanisme dan dokumen penganggaran.
DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN

27
KEWENANGAN REVISI YANG DILAKUKAN
OLEH DJA DAN DJPB

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN

28
Ketentuan Umum Revisi Anggaran

DJA Dit. PA Kanwil DJPB KPA

• Dalam satu atau antar- • Dalam satu program; • Dalam satu program; • Dalam satu keluaran
Program; • Antarjenis belanja dalam • Antarjenis belanja hanya (output);
• Antarjenis belanja kecuali rangka pemenuhan untuk pergeseran • Tidak mengakibatkan
dalam rangka pemenuhan belanja operasional dan anggaran PNBP pada BLU perubahan jenis belanja;
belanja operasional, penanganan pandemi dan penanganan pandemi
penanganan pandemi COVID-19; COVID-19;
COVID-19, dan PNBP
pada Satker BLU;
• Antarsumber dana; • Tidak mengubah sumber • Tidak mengubah sumber • Tidak mengubah sumber
• Berdampak pada dana; dana; dana;
Penurunan volume output • Tidak berdampak pada • Tidak berdampak pada • Tidak berdampak pada
secara total; penurunan volume output penurunan volume output penurunan volume
secara total; secara total; output;
• Diusulkan oleh Pejabat • Diusulkan oleh Pejabat • Diusulkan oleh KPA;
Eselon I; Eselon I; • Berupa pengesahan; dan • Ditetapkan oleh KPA;
• Membutuhkan • Berupa pengesahan; dan • Tidak mengubah DIPA
penelaahan. • Antar-Satker dalam satu dan Digital Stamp;
• Antar-Satker antar-Kanwil Kanwil DJPB. • Dalam satu Satker.
DJPB.
DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN

29
Perubahan Kewenangan dari DJA
ke DJPb
1. Perubahan Pagu untuk Pengesahan Atas Pengeluaran Kegiatan/Keluaran
(Output) Tahun-Tahun Sebelumnya yang Dananya Bersumber Dari
Pinjaman/Hibah Luar Negeri, termasuk yang telah closing date (Dit.
Pelaksanaan Anggaran);
2. Pergeseran anggaran dalam rangka memenuhi kebutuhan Belanja Operasional;
• Pergeseran anggaran belanja pegawai dalam komponen 001 dalam 1 Program
antar-Satker (Dit. PA dan Kanwil DJPB)
• Pergeseran anggaran belanja barang dalam komponen 002 ke belanja pegawai
dalam 1 Program antar-Satker (Dit. PA)
• Pergeseran anggaran belanja non-operasional ke belanja operasional (Dit. PA)
3. Pergeseran anggaran dalam rangka pemanfaatan sisa anggaran kontraktual
atau swakelola dari keluaran (output) Prioritas Nasional untuk menambah
volume output yang sama atau output yang lain (Dit. PA dan Kanwil DJPB);
4. Penetapan status pengelolaan BLU pada suatu Satker (Kanwil DJPB).

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN

30
Revisi informasi kinerja
SEMULA MENJADI
Lampiran I (DJA) Lampiran I (DJA)
• penambahan rumusan keluaran • Perubahan rumusan sasaran strategis beserta indikatornya;
(output) Kegiatan baru dan • Penambahan rumusan sasaran strategis baru
indikatornya, komponen, dan satuan beserta indikatornya;
keluaran (output) Kegiatan; • Perubahan rumusan Program dan sasaran Program
• perubahan rumusan keluaran (output) beserta
Kegiatan dan indikatornya, sub- indikatornya;
keluaran (output), satuan keluaran
• Penambahan rumusan Program baru dan sasaran Program
(output), dan/atau
baru beserta indikatornya;
• perubahan atau penambahan
• Perubahan rumusan Kegiatan, sasaran Kegiatan
rumusan komponen untuk menghasilkan
keluaran (output) Kegiatan. beserta
indikatornya, dan fungsi/subfungsi;
• Penambahan rumusan kegiatan baru, sasaran kegiatan baru
beserta indikatornya, dan fungsi/subfungsi baru;
• penambahan rumusan keluaran (output) Kegiatan
baru dan indikatornya, komponen, dan
satuan keluaran (output) Kegiatan;
• perubahan rumusan keluaran (output) Kegiatan
dan indikatornya, sub-keluaran
(suboutput), satuan keluaran
(output), dan/atau
• perubahan atau penambahan rumusan komponen
untuk menghasilkan keluaran (output) Kegiatan.
DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN

31
Batas Akhir Penerimaan Usul
Revisi Anggaran
NO JENIS REVISI BATAS WAKTU
30 Oktober 2020 (DJA)
1 Revisi Anggaran reguler
30 November 2020 (DJA)
2 Pergeseran anggaran untuk belanja pegawai 18 Desember 2020
3 Revisi anggaran dalam rangka pelaksanaan kegiatan yang dananya bersumber
dari PNBP, Pinjaman Luar/Dalam Negeri, Hibah Luar/Dalam Negeri Terencana, 18 Desember 2020
serta SBSN
4 pengesahan anggaran belanja yang dibiayai dari penggunaan kelebihan realisasi
atas target PNBP yang dapat digunakan kembali sesuai ketentuan, yang
telah direncanakan dalam APBN Tahun Anggaran 2020 atau APBN Perubahan 18 Desember 2020
Tahun Anggaran 2020 untuk Satker pengguna PNBP yang tidak terpusat
sepanjang dalam satu program yang sama
5 Pengesahan anggaran belanja yang dibiayai dari hibah langsung 28 desember 2020
6 Pemutakhiran database RKA-K/L terkait dengan revisi Petunjuk Operasional 28 Desember 2020
Kegiatan
7 Penyelesaian pagu minus terkait pembayaran gaji dan/atau tunjangan yang 31 Desember 2020 atau
melekat pada gaji untuk Tahun Anggaran TA 2020 mengikuti ketentuan
lebih lanjut oleh Dirjen
Perbendaharaan
Catatan:
Dalam hal batas akhir penyampaian usul revisi anggaran/pemutakhiran database RKA-K/L merupakan bagian dari kebijakan Cuti
Bersama/hari libur yang ditetapkan oleh Pemerintah, maka batas akhir penyampaian usul revisi anggaran/pemutakhiran database RKA-K/L
merupakan hari kerja terakhir sebelum Cuti Bersama/hari libur dilakukan.

32
TERIMA KASIH

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

Anda mungkin juga menyukai