Anda di halaman 1dari 6

SISTEM OPERASI CLOSE SOURCE

TUGAS MATA KULIAH RANGKAIN PERANGKAT KERAS

OLEH KELOMPOK X

SILVESTER KELENG

MATHEUS NGGAU

EDUARDUS ONDOK

RIKARDUS ONTANG
OKTAVIANUS IRNANDI

UNIVERSITAS TEKNOLOGI INDONESIA

DENPASAR
2020
1.1 PENGERTIAN CLOSE SOURCE

Close source adalah software yang source codenya tidak dibuka untuk umum.
Sang pemilik code yang close source bisa membagi source codenya melalui lisensi,
entah dengan gratis maupun membayar. Meskipun gratis, lisensi tertentu bisa
membuat sebuah software tidak sepenuhnya open source. Misalnya jika di lisensi
tersebut ada larangan untuk memodifikasi code, maka software ini tidak open
source.
Close Source juga merupakan salah satu software perangkat lunak yang
dipublikasikan tanpa kode sumber. Secara umum, itu berarti hanya binari dari
program komputer didistribusikan dan lisensi tidak memberikan akses ke program
kode sumber. Kode sumber dari program tersebut bisa dianggap sebagai rahasia
dagang perusahaan. Akses ke kode sumber oleh pihak ketiga umumnya
memerlukan partai untuk menandatangani perjanjian non-disclosure.

1.2 CONTOH SOFTWARE CLOSE SOURCE


Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan close source, pastinya akan lebih
lengkap atau lebih jelas jika kita juga mengetahui contoh-contoh dari software
yang menggunakan lisensi close source. Untuk itu, berikut ini adalah beberapa
contoh software dengan lisensi close source.
1.Adobe Photoshop
Contoh software dengan lisensi close source yang pertama adalah adobe
photoshop. Siapa yang tidak tahu dengan software aplikasi yang satu ini. Sesuai
dengan namanya, adobe photoshop merupakan salah satu software aplikasi yang
digunakan untuk editing. Adobe photoshop banyak digunakan terutama pada
bidang multimedia yang mana berguna untuk mengedit foto ataupun membuat
desain grafis.
Adobe Photoshop, atau biasa disebut Photoshop, adalah perangkat lunak editor
citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan
pembuatan efek. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan
perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk
perangkat lunak pengolah gambar/foto, dan, bersama Adobe Acrobat, dianggap
sebagai produk terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems.
2.Microsoft Windows

Contoh software dengan lisensi close source yang berikutnya adalah microsoft
windows. Seperti yang sudah kita semua ketahui, microsoft windows merupakan
salah satu software sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia. Hampir
semua unit komputer pastinya menggunakan sistem operasi wiindows ini.
Microsoft windows adalah Sistem Operasi yang dikembangkan oleh Microsoft
Corporation yang menggunakan antarmuka dengan berbasikan GUI (Graphical
User Interface) atau tampilan antarmuka bergrafis. Pada umumnya system operasi
ini banyak sekali di gunakan oleh masyarakat, dari kalangan menengah ke atas
hingga ke bawah. Sistem operasi Windows telah berevolusi dari MS-DOS, sebuah
sistem operasi yang berbasis modus teks dan command-line.
1.3 KELEBIHAN CLOSE SOURCE
Sama halnya seperti software dengan lisensi open source, software dengan lisensi
close source juga memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Salah satu kelebihan
yang dimiliki oleh software dengan lisensi close source adalah support atau
dukungan yang diberikan secara langsung oleh pemilik program. Nah, berikut ini
adalah kelebihan dari software dengan lisensi close source.

1. Adanya Dukungan Langsung Dari Pemilik Software


Kelebihan dari software dengan lisensi close source yang pertama adalah
adanya dukungan dari pemilik atau pembuat software tersebut. Berbeda
halnya dengan software open source yang mana tidak memiliki dukungan
sehingga akan sangat sulit untuk membuat orang untuk menggunakan
software yang telah dikembangkan.
2. Interface Yang Familiar
Interface yang familiar disini maksudnya adalah tampilan tatap muka yang
terkesan mudah untuk digunakan dan diingat. Tentunya berbeda dengan
software open source yang mana kita harus benar-benar menguasai
pengembangan tampilan yang dihasilkan dari mengembangkan software
pada open source.
1.4 KEKURANGAN CLOSE SOURCE
Setelah kita mengetahui bahwa software dengan lisensi open source memiliki
kekurangan, ternyata pada software dengan lisensi close source juga memiliki
kekurangn. Berikut ini adalah kekurangan yang dimiliki oleh software dengan
lisensi close source.
1. Tidak Bebas Dalam Mengembangkan Sistem
Seperti yang sudah dijelaskan, software dengan lisensi close source
merupakan sebuah software yang mana hanya bisa dikembangkan oleh
vendor atau pemilik dari software itu sendiri. Sehingga kita yang mana
sebagai pengguna harus puas hanya dengan menggunakan interface atau
tampilan bawaan yang dimiliki oleh software close source ini.
2. Rentan Terjadinya Pembajakan
Pada software dengan lisensi open source, kita tahu bahwa setiap
penggunanya memiliki kebebasan untuk memodifikasi maupun
mengembangkan software tersebut dan pastinya semua hal tersebut adalah
gratis. Namun berbeda halnya dengan close source yang mana kita tidak bisa
memodifikasi maupun mengembangkan software dengan lisensi close source
dan tentunya untuk menggunakan software close source kita diharuskan
untuk membayar sebelum menggunakannya.
Hal tersebutlah yang membuat software dengan lisensi close source ini
rentan dengan pembajakan yang mana banyak pengguna diluar sana yang
memodifikasi sendiri software close source tanpa izin yang tentunya akan
merugikan pihak yang membuat software close source ini.
Demikianlah ulasan mengenai software dengan lisensi open dan juga close
source. Ternyata open source dan close source memiliki perbedaan yang sangat
mencolok yaitu dari segi pengembangan dan juga penggunaannya. Yang mana
pada open source kita sebagai pengguna bebas untuk memodifikasi maupun
mengembangkan software tersebut sesuai dengan keinginan kita sebagai pengguna.
Hal tersebut bertolak belakang dengan software yang mana menggunakan lisensi
close source. Pada software dengan lisensi close source kita tidak bisa dengan
bebas memodifikasi maupun mengembangkan software tersebut.

Anda mungkin juga menyukai