Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PRAKTIKUM

DEPARTEMEN MIKROBIOLOGI
MODUL SEL DAN GENETIKA

OLEH :

Nama : Andhika Fadhil Saputra

NIM : I1011211053

Dosen Pengampu : Pak Mahyaruddin

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021-2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2

BAB I ...................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN .................................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 3

1.2 Tujuan Praktikum ..................................................................................... 4

BAB II ..................................................................................................................... 4

METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................. 4

2.1 Alat dan Bahan ......................................................................................... 4

2.1.1 Alat .................................................................................................... 4

2.1.2 Bahan................................................................................................. 4

2.2 Prosedur Kerja .......................................................................................... 5

2.2.1 Pembuatan Sediaan ........................................................................... 5

2.2.2 Pewarnaan Sediaan............................................................................ 5

2.2.3 Melihat Sediaan ................................................................................. 6

BAB III ................................................................................................................... 6

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 6

3.1 Hasil.......................................................................................................... 6

3.2 Pembahasan .............................................................................................. 6

BAB IV ................................................................................................................... 7

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 7

4.1 Kesimpulan ............................................................................................... 7

4.2 Saran ......................................................................................................... 7

Lampiran ............................................................................................................... 10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah salah satu teknik
pewarnaan yang paling penting dan luas yang digunakan untuk
mengidentifikasi bakteri. Dalam proses ini, olesan bakteri yang sudah
terfiksasi dikenai larutan-larutan berikut : zat pewarna kristal violet, larutan
yodium, larutan alkohol (bahan pemucat), dan zat pewarna tandingannya
berupa zat warna safranin atau air fuchsin. Metode ini diberi nama
berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–
1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan
antara Pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae. Bakteri yang
terwarnai dengan metode ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bakteri
Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif. Bakteri Gram positif akan
mempertahankan zat pewarna kristal violet dan karenanya akan tampak
berwarna ungu tua di bawah mikroskop. Adapun bakteri gram negatif akan
kehilangan zat pewarna kristal violet setelah dicuci dengan alkohol, dan
sewaktu diberi zat pewarna tandingannya yaitu dengan zat pewarna air
fuchsin atau safranin akan tampak berwarna merah. Perbedaan warna ini
disebabkan oleh perbedaan dalam struktur kimiawi dinding selnya.

Pada praktikum pewarnaan Gram ini yang dilaksanakan pada hari rabu
tanggal 16 februari 2022. dibutuhkan sekiranya 4 larutan, yaitu larutan kristal
violet, larutan iodin, alcohol 95%, dan safranin. Praktikum pewarnaan ini tidak
terlalu sulit, tetapi dibutuhkan ketelitian dan ketepatan pada aturan-aturan yang ada
agar hasil yang di dapat sesuai ekspektasi. Diharapkan pewarnaan tersebut dapat
memberikan pengetahuan yang lebih mengenai makhluk hidup yang berukuran
mikro.
1.2 Tujuan Praktikum
Berdasarkan latar belakang, tujuan praktikum yang kita harapakan pada
praktikum ini ialah :

• Mengetahui macam-macam larutan yang digunakan pada pewarnaan.


• Menambah pengetahuai terkait pewarnaan bakteri, khususnya
“Pewarnaan Gram”
• Memahami teknik pewarnaan gram pada bakteri
• Mengetahui bentuk-bentuk dari bakteri setelah dilakukan pewarnaan.

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Alat dan Bahan
2.1.1 Alat
Alat yang digunakan ialah :

• Jas lab
• Masker
• Handscoon
• Mikroskop
• Penjepit
• Object glass
• Bunsen
• Korek api
• Ose
• Tisu
• Slide Dryer
• Stopwatch
• Semprotan Air

2.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan ialah :

• Isolat Bakteri
• Larutan Crystal Violet
• Larutan iodin
• Larutan alcohol 95%
• Larutan safranin
• Minyak imersi
• Etanol
• Aquades

2.2 Prosedur Kerja


2.2.1 Pembuatan Sediaan
• Siapkan object glass yang baru diambil dari tempatnya
• Nyalankan bunsen oleh korek dan panaskan ose sampai terbentuk
bara api pada ujungnya.
• Lalu ambil satu tetes air menggunakan ose yang sudah dibakar tadi
lalu goreskan pada object glass.
• Kemudian panaskan lagi ose sampai terbentuk bara api dan ambil
bakteri menggunakan ose yang sudah ditunggu beberapa saat setelah
terbentuk bara api.
• Goreskan ose pada object glass dan ratakan.
• Keringkan object glass dengan menggunakan lilin.

2.2.2 Pewarnaan Sediaan


• Sediaan dijepit secara vertical dengan menggunakan penjepit.
• Teteskan Crystal Violet sampai permukaan sediaan tertutup
seutuhnya dan tunggu selama 60 detik.
• Bilas sediaan dengan aquades kemudian teteskan dengan larutan
iodin sampai permukaan sediaan tertutup dan tunggu selama 60
detik.
• Bilas sediaan dengan aquades, kemudian teteskan sedikit alcohol
sampai warna ungu hilang.
• Bilas dengan aquades, lalu teteskan safranin sampai permukaan
sediaan tertutup dan tunggu selama 30-60 detik.
• Bilas dengan aquades dan taruh object glass di slide dryer sampai
kering.
2.2.3 Melihat Sediaan
• Untuk melihat bakteri menggunakan mikroskop, gunakan perbesaran
100x pada lensa objektif dan 10x pada lensa okuler.
• Sebelum gunakan perbesaran, tetesi object glass dengan minyak
imersi
• Amati bakteri dengan teliti

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil
Hasil yang didapatkan dari praktikum ialah basil berwarna merah
yang saya simpulkan ialah bakteri gram negative.

3.2 Pembahasan
Bakteri gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna
metil merah keunguan pada metode pewarnaan gram. Bakteri gram negatif akan
mempertahankan zat warna metil merah keunguan setelah dicuci dengan alkohol.
Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel. Lapisan terluar yaitu
lipoposakarida (lipid) kemungkinan tercuci oleh alkohol, sehingga pada saat
diwarnai dengan safranin akan berwarna merah. Bakteri gram positif memiliki
selapis dinding sel berupa peptidoglikan yang tebal. Setelah pewarnaan dengan
kristal violet, pori-pori dinding sel menyempit akibat dekolorisasi oleh alkohol
sehingga dinding sel tetap menahan warna ungu.

Pewarnaan gram bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri dengan mudah,


baik gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel
mereka.Prinsip dasar teknik pewarnaan bakteri adalah adanya ikatan ion dan
muatan listik antara komponen seluler dari bakteri dengan senyawa aktif dari
pewarnaan yang disebut kromogen. Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat
dibedakan pewarna asam dan pewarna basa.Bakteri gram negatif yang memiliki
lapisan dinding sel lipoposakarida tidakdapat mempertahankan zat warna metil
ungu pada metode pewarnaan gram. Untuk melakukan pewarnaan, bakteri dibuat
pulasan kemudian difiksasi agardapat melekatkan bakteri pada glass objek dan
mematikan bakteri. 1

Bakteri Gram Negatif mempunyai sistem membran yang ganda dengan


membran plasma bakteri dilindungi membran luar permeabel, bakteri negatif juga
memiliki dinding sel peptidoglikan di antara membran luar dan membran dalam.
Komposisi dinding sel gram negatif terdiri dari kandungan lipid yang tinggi. Sifat
ketahanan terhadap antibiotik untuk bakteri gram negatif sendiri lebih kuat atau
tahan. Bakteri gram negatif memiliki sifat yang kurang tahan terhadap perlakuan
fisik. 2

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat pada praktikum “Pewarnaa Gram” ialah
didapatkan bakteri gram negative berbentuk basil, setalah dilakukan pewarnaan
yang menggunakan empat buah larutan.

4.2 Saran
Pada praktikum “Pewarnaan Gram” kali ini diperlukan ketelitian
yang berlebih karena pada saat melakukan pewarnaan atau pembuat sediaan
banyak teknik-teknik yang harus dibutuhkan agar pada pengamatan dengan
menggunakan mikroskop, sangat susah dalam mencari yang kecil di
mikroskop perlu jeli saat melihat bakteri tersebut jika sudah kita dapat
melihat dengan mudah bentuk dan warna dari bakteri yang kita ingin cari.
DAFTAR PUSTAKA

1. Yusmaniar, Wardiyah, Khairun Nida. Bahan Ajar Mikrobiologi dan


Parasitologi. Farmasi. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
2017.
2. UI, Staf Pengajar FK. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi.
Binarupa Aksara, 1994.
Lampiran

Bakteri gram negative berbentuk basil Bentuk sediaan diatas object glass

Anda mungkin juga menyukai