Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena dengan segala
nikmatnya yang diberikan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Tidak
lupa kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabiyullah Muhammad
SAW, Yang karena dengan sikap akhlak beliau yang mulia sehingga kita sebagai
orang-orang beriman mampu merelalisasikan konteks keimanan itu dalam petunjuk
yang ada, tertuang jelas dalam kitab yang diturunkan kepada Para Nabi dan kemudian
di sempurnakan dalam kitab suci Allah Al-Qur‟an al- karim.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Pandangan Islam Terhadap Beberapa Praktik Perdagangan Dan
Pemasaran” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Patut pula kiranya penyusunan makalah ini menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberi dorongan dan dukungan serta bantuan ingga
tersusunnya makalah ini. . Dan juga kami berterima kasih kepada bapak Zein
Muttaqin, S.E.I., M.A selaku Dosen yang telah memberikan banyak ilmu sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan sebaik mungkin , dan yang juga
memberikan banyak penerangan mengenai mata kuliah yang kami pelajari yakni
bahasa indonesia.
Kami juga sepenuhnya menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat.
Semoga di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Maka doa kami agar dimudahkan dalam
segala hal terutama dalam menuntun ilmu. Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna dan dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Kami juga berkeyakinan bahwa tak ada gading yang tak retak, begitu juga
dengan makalah ini. Niscaya masih banyak kekurangan dan belum sempurna. Hanya
kepada Allah kami berserah diri dan mohon petunjuk yang bijak dan arif dalam
menghadapi hidup ini, amiin yarobbal alamin.
Akhir kata , semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku penyusun dan
penulis makalah ini pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya sebagai media
pembelajaran tambahan di bidang Ekonomi Islam.
Yogyakarta, 18 Desember 2016
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 3
BAB II Pembahasan 4
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di tengah banyaknya buku buku dan jurnal jurnal maupun tulisan tentang
ekonomi islam, namun tampaknya pembahasannya belum merata. Kebutuhan
masyarakat dan keingin tahuan masyarakat tentang ekonomi islam tidak dapat hanya
dipenuhi hanya dengan ini, karena itu kajian dan bahasan tentang topik topik lainnya
yang memberikan subtansi esensial masih sangat di perlukan.
Syukur alhamdulillah kami telah menyelesaikan pembuatan makalah
“Pandangan Islam Terhadap Pemasaran Dan Praktik Perdagangan Imbal Beli, E-
commerce, Dan Investasi Di Bursa Efek”. Penuh dengan suka dan duka yang cukup
menantang dan menyenangkan. Semua ini terdorong karena semangat wacana yang
membudayakan ajaran islam (Al-quran dan Al-hadist) tentang ekonomi dan
pengelolaan bisnis secara islami. Kami itu kami mencoba menyusun makalah ini yang
berpendoman pada nilai nilai islami yang telah kami dapat diperguruan tinggi.
Kata perdagangan dan pemasaran memiliki kaitan yang sangat erat.
Perdagangan terdengar seperti ekonomi makro, sedangkan pemasaran terdengar
seperti manajemen. Pedagangan merupakan transaksi tukar menukar dan pemasaran
merupakan proses manajerial yang dilakukan individu atau kelompok sebagai upaya
agar dapat mencapai tujuan dari perdangan yang diinginkan, seperti keuntungan yang
maksimal.
1
Islam tidak mengotak-atikan sebuah ilmu, melainkan semua itu sudah
bersumber dari Allah SWT. Apapun yang telah tertuliskan menjadi sebuah landasan
dalam pengambilan tindakan. Dengan banyak mencontoh dari suri tauladan nabi
Muhammad SAW, maka diharapkan kita dapat menjunjung perekonomian dengan
nilai norma yang baik.
Karena Allah diyakini dan diakui sebagai pemilik sumber daya, maka manusia
yang beriman dan bertaqwa dalam mengelola bisnis seharusnya bersikap dan
berperilaku sebagai pemegang amanah. Pemegang amanah berarti dapat
memanfaatkan smber daya secara baik dan benar sesuai syariat islam dan sunnatullah.
Karena semua perbuatan ada pertanggungjawabannya.
2
1.2 Rumusan masalah
Yang dalam makalah ini kami telah merumuskan masalah yang akan kami bahas,
sebagai berikut;
1.3 Tujuan
Karena Allah diyakini dan diakui sebagai pemilik sumber daya, maka manusia
yang beriman dan bertaqwa dalam mengelola bisnis seharusnya bersikap dan
berperilaku sebagai pemegang amanah. Pemegang amanah berarti dapat
memanfaatkan smber daya secara baik dan benar sesuai syariat islam dan sunnatullah.
Karena semua perbuatan ada pertanggungjawabannya. Maka tujuan yang kami susun
dalam pembahasan makalah disini adalah;
3
BAB II
PEMBAHASAN
Ada tiga macam cara berdagang dan memasarkan produk yang muncul
karena beberapa alasan (Jusmaliani, 2008), terutama karena dorongan kemajuan
ilmu pengetahuan, teknologi dalam bidang komunikasi dan informasi. Adapun
alasan pemilihan :
1. Counter-trade
2. E-commerce
3. Bursa efek
4
2.2 Acuan dan Pegangan Islam Dalam Perdagangan dan Pemasaran
2. Adil
3. Menghindari keraguan
Jika ragu maka tingalkan, maka tidak oleh ada keraguan dalam
menjalankan suatu bisnis. Agar semua dapat berjalan sesuai dengan
keinginan.
5
2.3 Pandangan Terhadap Counter-Trade
1. Barter
Barter adalah bentuk counter-trade yang paling tua, primitif dan
paling sederhana. Dalam bentuk ini terjadi pertukaran langsung antara
barang satu dengan barang lain tanpa pemindahan dana. Motivasi
perdagangan ini karena salah satu kedua belah pihak terlibat memiliki
mata uang yang tidak dapat di ubah atau tidak memiliki yang tunai
untuk membayar transaksi.
2. Counter-purchase
Counter-purchase merupakan jenis perdagangan imbal beli
yang paling umum. Eksportir membuat kontrak untuk menyediakan
barang – barang yang ingin di jual oleh pemerintah negara keluar
negeri. Semua pengiriman barang di bayar tunai. Perjanjian ini
biasanya menyebutkan bahwa nilai transaksi kedua ini sebagai
persentase dari nilai transaksi pertama. Counter-purchase sering di
gunakan untuk mengembangkan pasar ekspor non tradisional.
3. Buy-back
Buy-back di kenal dengan kompensasi langsung, perusahaan
menekspor teknologi, kemampuan manajerial, peralatan atupun
fasilitas turnkey. Metode ini di tunjang pemerintah sebagai saran
efesien untuk menarik PMA, jasa, dan pengetahuan teknikal sementara
dengan menurunkan belanja yang menggunakan valas dan memperluas
ekspor (www.nourlaw.com).
Dengan cara ini pemasok secara keseluruan atau sebagian
membuat, memperluas, merekonstruksi, memperbaiki, atau
meneruskan produksi perusahaan. Pada waktu penyerahan barang,
pihak pembeli (perusahaan) biasanya membayar tunai dan sepakat
6
membayar sisanya dengan produk yang di hasilkan oleh teknologi,
fasilitas dan peralatan tersebut.
4. Omset
Disini eksportir sepakat untuk menghasilkan beberapa bagian
dari produk di negara pengimpor. Bentuk counter-trade ini banyak di
lakukan di negara-negara industri dalam bidang penerbangan
komersial atau dalam bidang industri pertahanan atau keamanan
Dalam artian produk yang dimiliki perusahaan tidak hanya diketahui oleh
masyarakat lokal namun masyarakat mancanegara pun dapat mengetahuinya.
Media tersebut dapat dijadikan sebagai sarana untuk items selecting hingga
pada order form sebelum mensubmit barang pesanan sebagai bentuk persetujuan.
Dalam hal pelaku transaksi, e-commerce tidak hanya melibatkan dua pihak, tapi
juga menggunakan pihak ketiga. Selain cardholder (al-muslim) dan merchant
(muslam „alaih) ada juga payment ghateway (saksi), acquire (institusi financial
yang dipercaya merchant dalam menerima dan memproses pembayaran secara
online dari costomer) dan issuer (lembaga financial yang dipercaya oleh costumer
untuk melakukan pembayaran) sebagai penjamin keamanan dan kenyamanan
dalam bertransaksi.
7
Pada objek transaksi (ra‟s al-mal), dalam modal ba‟I as-salam
mensyaratkan produk yang diperjual belikan harus memiliki nilai dan manfaat
bagi kedua belah pihak yang bertransaksi. Selain itu, pembayaran dalam ba‟I as-
salam harus kontan pada tempat transaksinya.
8
penyerahan, agar perselisihan dapat dihindari.
(http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/transaksi-bisnis-e-commerce-dalam-perspektif-
islam/,diakses 18 Desember 2016)
Para investor bebas memilih apakah saham yang dibelinya sebagai suatu
bentuk investasi jangka panjang atau menahannya sebentar untuk kemudian
melepaskannya dipasar sekunder ketika melihat pergerakan harga saham
menunjukkan adanya margin. Inilah yang terus menerus terjadi di pasar modal,
yakni keinginan untuk meraih capital gain dalam jumlah yang besar dan dalam
waktu yang singkat. Tindakan terus menerus seperti inilah yang disebut dengan
spekulatif.
Dalam UUPM pasar modal tidak dibedakan antara pasar modal syariah
maupun pasar modal konvensional. Oleh karena itu pasar modal syariah bukanlah
suatu system yang terpisah dari system pasar modal secara keseluruhan. Secara
umum pasar modal syariah tidak memiliki perbedaan dengan pasar modal
konvensional. Namun terdapat karakteristik khusus pada pasar modal syariah,
yaitu bahwa produk dan mekanisme transaksi tidak bertentangan dengan prinsip
syariah.(Nurlita, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 17, No.1, Januari-Juni
2014:1-7)
9
mengadakan transaksi penjualan berulang-ulang, tanpa harus menyerahkan surat
berharga sehingga transaksi jual beli yang dilakukan bersifat formalitas dan
mengarah pada spekulasi.
Selain itu yang mendasari transaksi ini yaitu adanya kaidah fikih yang
menyatakan bahwa: “ sesungguhnya asal mula sesuatu itu adalah diperbolehkan”.
Adapun ulah speculator yang mempermainkan harga dengan maksud mencari
keuntungan dengan cara melakukan melakukan penawaran dan permintaan semu
(palsu) atas suatu saham atau mempermainkan harga untuk menaikkan dan
menurunkan harga saham tentu tidak dibenarkan salam system ekonomi islam,
karena mengandung unsur penipuan.emiten yang melakukan pemolesan informasi
demi kepentingan perusahaan juga merupakan bentuk penipuan karena merugikan
investor lainnya dan dapat menghilangkan kepercayaan investor terhadap saham
tersebut.(Skripsi,2001:71-73)
10
2.6 Perdagangan dan Pemasaran dalam Islam
Uang yang dibelikan berbagai macam produk tersebut juga berasal dari
bekerjanya suatu bisnis. Dalam kamus Bahasa Indonesia, bisnis diartikan sebagai
usaha dagang, komersial di dunia perdagangan, dan bidang usaha. Dalam zaman
modern sekarang ini dunia bisnis mengalami perkembangan dan bersifat
kompleks, dan perlu waktu yang cukup relative lama bagi mereka yang ingin
mempelajarinya serta mempraktekanya sampai berhasil.
Dari sini, bisa disimpulkan bahwa definisi pengertian bisnis syariah Islam
adalah segala bentuk bisnis dengan dibatasi oleh cara mendapatkan dan
memberdayakan harta agar selalu halal dan menolak hal-hal yang bersifat haram.
Jika mengacu pada sejarah perkembangan Islam, terdapat tiga hal penting
dalam dunia perdagangan. Pertama, adanya nilai tukar yang jelas dan adil (true
and fair currency). Kedua, menciptakan kembali pasar terbuka dalam arti yang
sebenarnya. Ketiga, adanya investasi qirad untuk mendanai perdagangan.
11
Demikian perbedaan pengertian bisnis dalam perspektif/pandangan Islam
dan umum yang bisa dijadikan sebagai acuan dalam membuat makalah ekonomi
bisnis Islam lengkap. Semoga bisa memberikan manfaat yang nyata, sebelum
benar-benar mengimplementasikan konsep bisnis syariah dalam kehidupan
sehari-hari.
Sumber rezeki sangatlah luas dan dalam. Seluas bentangan bumi dan
kedalaman samudra. Sungguh, di setiap jengkal hamparan bumi dan laut terdapat
rezeki yang bisa dikais. Permasalahannya, kerap kali manusia lebih berorientasi
menunggu rezeki dari pada menjemputnya. Lebih mementingkan selera pribadi
dalam memilih sumber rezeki ketimbang merebut kesempatan di depan mata.
Lebih mengutamakan cara yang cepat daripada berletih-letih dalam
menggapainya. Liku-liku kehidupan memang tak bisa dikalkulasi dengan
hitungan. Seakan manusia telah lalai, bahwa segala yang terhampar di jagat raya
ini ada Dzat yang mengaturnya.
Selain itu, rezeki yang halal merupakan syarat diterimanya setiap doa oleh
Allah SWT. Rezeki yang halal akan menciptakan tatanan mayarakat dan bangsa
yang kuat. Saat ini, sebagai bangsa dengan penduduk Muslim terbesar di dunia,
sepatutnya kita tidak memfasilitasi setiap anak negeri mengais rezeki dengan cara-
cara yang dilarang Allah SWT.
12
Dalam literature hadis telah dijelaskan bahwa selain perjudian dilarang
pula perdagangan yang mengandung resiko (ba‟i al-gharar), karena
konsekuensinya tersembunyi. Hal yang perlu dicermati adalah aktivitas
perdagangan yang senantiasa menjadi ajang eksploitasi dan penipuan. Selain
gharar, prinsip dasar lainnya dalam perdagangan yang islami adalah jahalah atau
kurangnya pengetahuan. Jadi emas, investasi, qirad, caravans, dan guild yang
seolah relic masalalu sebenarnya adalah realitas perdagangan yang sesungguhnya.
(Jusmaliani,2008:209-211)
13
BAB III
KESIMPULAN
4. Counter-trade
5. E-commerce
6. Bursa efek
14
terhindar dari komoditas yang tidak sesuai dengan norma yang ada. Disamping itu
diperlukan adanya pengecekan tanggal pengiriman dan tempat penyerahan, agar
perselisihan dapat dihindari.Pada dasarnya saham merupakan instrument investasi
yang merupakan cerminan dari nilai asset atau kekayaan perusahaan sebagai jaminan
atas modal yang ditanamkan insvestor. Selain itu jual beli juga didasari sebagai usaha
tolong menolong dalam pemindahan kepemilikan atas perusahaan, dimana yang
menjual saham berinisiatif untuk mendapatkan dana dari investor dan orang yang
membeli saham berinisiatif untuk menginvestasikan uangnya pada perusahaan yang
sahamnya ia beli.hal ini diperbolehkan menurut ekonomi islam, seperti yang
didasarkan pada firman allah dalam surat al-maidah ayat 5. Selain itu yang mendasari
transaksi ini yaitu adanya kaidah fikih yang menyatakan bahwa: “ sesungguhnya asal
mula sesuatu itu adalah diperbolehkan”. Adapun ulah speculator yang
mempermainkan harga dengan maksud mencari keuntungan dengan cara melakukan
melakukan penawaran dan permintaan semu (palsu) atas suatu saham atau
mempermainkan harga untuk menaikkan dan menurunkan harga saham tentu tidak
dibenarkan salam system ekonomi islam, karena mengandung unsur penipuan.emiten
yang melakukan pemolesan informasi demi kepentingan perusahaan juga merupakan
bentuk penipuan karena merugikan investor lainnya dan dapat menghilangkan
kepercayaan investor terhadap saham tersebut.
Dalam literature hadis telah dijelaskan bahwa selain perjudian dilarang pula
perdagangan yang mengandung resiko (ba‟i al-gharar), karena konsekuensinya
tersembunyi. Hal yang perlu dicermati adalah aktivitas perdagangan yang senantiasa
menjadi ajang eksploitasi dan penipuan. Selain gharar, prinsip dasar lainnya dalam
perdagangan yang islami adalah jahalah atau kurangnya pengetahuan. Jadi emas,
investasi, qirad, caravans, dan guild yang seolah relic masalalu sebenarnya adalah
realitas perdagangan yang sesungguhnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Jusmaliani. 2008. Bisnis Berbasis Syariah. Jakarta:Bumi Aksara.
2. Gemala Dewi,et.al. 2005. Hukum Perikatan Islam Di Indonesia. Jakarta:
Prenada Media. hal.201.
3. Shofiyullah, MZ. “E-Commerce Dalam Hukum Islam (studi atas pandangan
Muhammadiyah dan NU)” Jurnal Penelitian Agama, III (September-
Desember,2008), hal. 579-580.
4. http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/transaksi-bisnis-e-commerce-dalam-perspektif-
islam/,diakses 18 Desember 2016.
5. Undang-Undang Nomer 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.
6. Nurlita, Anna. “Investasi Di Pasar Modal Syariah Dalam Kajian Islam” Jurnal
Penelitian Sosial Keagamaan, I (Januari-Juni,2014), hal.1-7.
7. Sartika, M. “Saham Menurut Perspektif Ekonomi Islam dan Relevansinya dalam
Investasi Modern Indonesia.” Skripsi Sarjana, Fakultas Syariah dan Ilmu
Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.Pekanbaru.2011.
8. Shabbul bahri, Hukum Promosi Produk Dalam Perspektif Islam, jurnal IAIN
Surabaya, (Juni, 2013), hal. 135-155.
9. Rinda Asytuti, Kritik Terhadap Pemasaran Bank Syariah, Jurnal STAIN
Pekalongan, (Juni, 2012), hal. 81-94.
10. Drs. Muslich, M.M., 2007, Bisnis Syariah, Yogyakarta: STIM YKPN.
16