Anda di halaman 1dari 23

BUKU 1 : BIDANG ENERGI

I.29
PENYELIDIKAN PENDAHULUAN BATUBARA DI DAERAH KUALA SAMBOJA DAN
SEKITARNYA KECAMATAN KUALA SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANE-
GARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Oleh

Untung Triono

Kelompok Energi Fosil

Pusat Sumberdaya Geologi

Badan Geologi

SARI

Daerah penyelidikan terdiri dari dua satuan morfologi, masing-masing adalah

• Satuan Morfologi Perbukitan bergelombang.

Satuan ini menempati hampir di semua lokasi penyelidikan, namun undulasi yang relatif tinggi menempati bagian
utara dengan litologi berupa batulempung pasiran dan pola aliran dendritik, dijumpai lembah-lembah sempit dan
curam, aliran sungai yang terbentuk mengalir ke tengah daerah penyelidikan untuk selanjutnya bermuara ke teluk
Balikpapan.

• Satuan Morfologi Dataran

Satuan dataran ini menempati daerah antara perbukitan bergelombang, disusun oleh litologi lempung dan serpih

• Struktur Geologi

Struktur geologi yang berkembang di lokasi penyelidikan adalah struktur perlipatan, baik struktur antiklin maupun
struktur sinklin dengan arah relatif utara selatan. Struktur geologi antiklin melibatkan formasi Pamaluan, dimana
pada formasi Pamaluan membentuk struktur antiklin menujam kearah timur laut, pada formasi Pulubalang struk-
tur sinklin yang dijumpai menujam dengan arah relatif ke Timur laut – Barat daya, dengan penyebaran menempati
wilayah bagian ditengah daerah penyelidikan, sedangkan Formasi Balikpapan membentuk struktur Homoklin yang
miring ke arah Timur. Formasi Kampungbaru membentuk struktur Sinklin dengan penujaman di kedua ujungnya.

• Formasi Pembawa batubara

Formasi Pamaluan : Pada Formasi ini dijumpai 2 lapisan batubara dengan kualitas, kandungan Free

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Moisture 7,98 %, total moisture 14,60 % analisa ini berbasis as receives (ar), sedangkan untuk analisa
proximate memperlihatkan moisture 7,19 % , Volatile matter 43,65%, fixed carbon 46,72%, kandungan
abu (ash) 2,44 %, total sulfur 2,47%, nilai HGI 48, berat jenis (Specific Grafity) 1,35 dan nilai kalori 6702
cal/gr, analisa diatas brbasis a db (air dry basis). Untuk analisa Ultimate, diketahui kandungan Carbon
77,80%, Hidrogen 5,48%, Nitrogen 1,61 % , sulfur 2,73 % , oxygen 12,38 %, analisa Ultimate ini dengan
dasar daf. Total sumberdaya Formasi Pamaluan : 1.646.942,77 ton

Formasi Pulubalang, Pada Formasi ini dijumpai adanya 7 lapisan batubara dengan kualitas sebagai
berikut Free Moisture 11,93 – 11,54 %, total moisture 177,99-16,09 % analisa ini berbasis as receives
(ar), sedangkan untuk analisa proximate memperlihatkan moisture 7,03 – 7,29 % , Volatile matter 45,25-
46,77%, fixed carbon 45,66 – 43,57%, kandungan abu (ash) 2,63 – 1,80 %, total sulfur 0,750,91%, nilai
HGI 30-40, berat jenis (Specific Grafity) 1,32-1,29 dan nilai kalori 6461-6509 cal/gr, analisa diatas brbasis
a db (air dry basis). Untuk analisa Ultimate, diketahui kandungan Carbon 76,60-76,99%, Hidrogen 5,64-
5,59%, Nitrogen 1,51 – 1,68 % , sulfur 2,73 % , oxygen 12,38 %, analisa Ultimate ini dengan dasar daf,
diketahui kandungan karbonnya 76,60-76,99 %, hidrogen 5,59-5,64 %, nitrogen 1,51-1,68%, kandungan
sulfur 0,83-1%, oksigen 15,42-14,74 %.

Total sumberdaya batubara Formasi Pulubalang adalah 2.884.339 ton

Formasi Balikpapan. Pada Formasi Balikpapan ini dijumpai 9 lapisan batubara, dengan kualitas sbb : Free
Moisture 13,70 %, total moisture 19,96 % analisa ini berbasis as receives (ar), sedangkan untuk analisa
proximate memperlihatkan moisture 7,25 % , Volatile matter 46,47%, fixed carbon 43,827%, kandungan
abu (ash) 2,46 %, total sulfur 0,83%, nilai HGI 44, berat jenis (Specific Grafity) 1,35 dan nilai kalori 6377
cal/gr, analisa diatas brbasis a db (air dry basis). Untuk analisa Ultimate, diketahui kandungan Carbon
76,31%, Hidrogen 5,51%, Nitrogen 1,57 % , sulfur 0,91 % , oxygen 15,70 %, analisa Ultimate berikut ini ini
dengan dasar daf, diketahui kandungan karbonnya 76,31 %, hidrogen 5,51 %, nitrogen 1,57%, kandungan
sulfur 0,91%, oksigen 15,70 %.

Total sumberdaya Formasi Balik papan.  : 13.013.263 ton

Formasi Kampung baru, pada Formasi ini dijumpai 13 lapisan batubara dengan kualitas sbb, kandungan
Free Moisture 5,17-7,37 %, total moisture 14,85-16,09 % analisa ini berbasis as receives (ar), sedangkan
untuk analisa proximate memperlihatkan moisture 9,26 – 10,21 % , Volatile matter 45,78- 47,71%, fixed
carbon 40,88 – 41,69%, kandungan abu (ash) 2,07-2,32 %, total sulfur 0,65-2,08%, nilai HGI 34, berat
jenis (Specific Grafity) 1,48 dan nilai kalori 5336 - 5398 cal/gr, analisa diatas brbasis a db (air dry basis).
Untuk analisa Ultimate, diketahui kandungan Carbon 68,68-70,42%, Hidrogen 4,75-4,91%, Nitrogen 1,
16- 1,64 % , sulfur 0,74-3,33 % , oxygen 22,83-22,91 %.

Total sumberdaya pada Formasi ini adalah sumberdaya batubara 7.537.102,758 ton

Total sumber daya batubara pada lokasi penyelidikan = 25.081.646 ton.

I.29 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Samboja, secara administrasi merupakan


PENDAHULUAN
wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara yang
berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser
Latar Belakang
Utara, secara geografis merupakan suatu
kawasan dalam koordinat. 0 ˚50 ΄ 00˝ - 1˚ 05΄
Seiring dengan lajunya pertumbuhan ekonomi
00˝ LS - 116˚ 50΄ 00˝ - 117˚05΄00˝ BT
pada tahun-tahun terakhir ini, kebutuhan energi
semakin meningkat juga, oleh sebab itu sesuai
Lokasi ini dapat di capai dari B alikpapan –
dengan tugas pokok dan fungsinya, kelompok
Samboja lokasi, maupun dari Balikpapan
kerja Energi Fosil Pusat Sumberdaya Geologi,
– Tenggarong – Loa kulu – Lokasi, dengan ken-
Badan Geologi mempunyai tugas melakukan
daraan bermotor roda empat.
penyelidikan untuk menambah sumberdaya
energi Fosil, dimana salah satunya adalah
Keadaan Lingkungan.
endapan lapisan batubara, sebagai cadangan
energi yang akan digunakan kelak, selain itu
Seperti halnya daerah tropis lainnya, lokasi
juga untuk memperbarui neraca sumberdaya
penyelidikan mempunyai curah hujan yang
batubara Nasional.
tinggi, lokasi penyelidikan merupakan kawasan
KBK atau kawasan budidaya kehutanan yang
Maksud dan tujuan
sebagian merupakan taman nasional Bukit
Suharto, kawasan ini terdiri dari perbukitan
Maksud penyelidikan pendahuluan ini adalah
landai sampai terjal yang ditumbuhi semak dan
untuk menjajagi kemungkinan adanya enda-
alang-alang , saat ini pada lokasi penyelidikan
pan batubara dilokasi penyelidikan mengingat
sebagian merupakan lahan yang di manfaatkan
bahwa sebagai bagian dari cekungan kutai yang
untuk perkebunan kelapa sawit , merica dan
kaya akan endapan batubara di harapkan enda-
tanaman semusim lainnya
pan batubara juga dijumpai pada lokasi ini.

Sebagian besar penduduk pada wilayah ini ada-


Sedangkan tujuan penyelidikan ini adalah
lah transmigran yang berasal dari Jawa dan
untuk mengetahui kemungkinan penyebaran
juga pendatang dari berbagai wilayah dalam
secara lateral , ketebalan, arah dan kemiringan
negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan
batubara, jumlah lapisan batubara yang terben-
mata pencaharian bertani dan berternak.
tuk serta kualitasnya, sehingga bisa di ketahui
kemungkinan pengembangannya, dengan per-
Tingkat kesehatan penduduk sudah baik, karena
timbangan pada lokasi ini dijumpai penyebaran
tersedianya Puskesmas dan adanya bidan desa,
Formasi pembawa batubara yang cukup luas.
begitu juga dengan tingkat pendidikan, dimana
sudah tersedianya sarana pendidikan dari ting-
Lokasi Kegiatan dan Kesampaian Dae-
kat dasar sampai sekolah menengah.
rah

Lokasi penyelidikan terletak di daerah Kuala

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


I.29
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

di Kawasan Bukit Suharto, diperkirakan potensi


Waktu dan Pelaksana Kegiatan
sumberdaya batubara cukup besar.

Perencanaan penyelidikan sudah dimulai


Dari hasil penyelidikan awal yang dilakukan
dari pekerjaan persiapan pada bulan Agus-
oleh SDM (1982) di sekitar daerah ini yaitu
tus dengan mencari literatur mengenai
dalam Formasi Kampungbaru dan Balikpa-
hal-hal yang berkaitan dengan kondisi geologi,
pan, dapat diketahui terdapat beberapa lapisan
kemasyarakatan dan data lain yang berkaitan.
batubara yaitu :

Selanjutnya pada bulan Oktober – November


Dalam Formasi Kampung Baru, tebal > 0,75 - >
dilaksanakan penyelidikan lapangan.
1,50 meter dan kemiringan 10o – 17o.

Penyelidik Terdahulu
Dalam Formasi Balikpapan; tebal > 1,00 – 4,25
meter dan kemiringan 10o – 81o.
Secara geologi potensi batubara di dae-
rah Samboja Kuala dan sekitarnya cukup
GEOLOGI UMUM
besar, berdasarkan Peta Geologi Balikpapan
(P3G,Bandung,1994) formasi pembawa batu-
2.1. Stratigrafi.
bara adalah Formasi Kampungbaru, Balikpapan
dan Pulubalang dan Pamaluan mempunyai
Secara umum lokasi penyelidikan merupakan
sebarannya cukup luas.
bagian dari cekungan kutai, dimana menurut
Umar, dkk (1994) dalam Geologi Lembar Balik-
Hasil penyelidikan terdahulu baik di bagian
papan skala 1: 250.000 menyatakan bahwa
Utara maupun Timur tebal batubara berkisar
lokasi penyelidikan merupakan bagian dari
dari beberapa cm sampai dengan lebih dari 4,00
cekungan Kutai bagian Selatan yang tersusun
meter dengan jumlah lapisan cukup banyak.
oleh batuan dasar Pratersier dan batuan Ter-
sier (Tabel 1)
Berdasarkan hasil eksplorasi batubara yang
dilakukan antara DJSM dan British Geological
Batuan dasar Pra tersier, tersingkap disebelah
Surveys tahun 1980 meliputi daerah Loa Kulu
Selatan dan Baratdaya Balikpapan. Batuan
di utara sampai Sakakanan di selatan, yang
dasar ini terdiri dari batuan beku Ultrabasa
belakangan lebih dikenal dengan sebutan
dan batuan sedimen Formasi Pitap yang diduga
Kawasan Hutan Wisata Bukit Suharto; potensi
berumur Kapur Awal sampaiu Kapur Tengah
sumberdaya batubara di sebagian kecil kawasan
yang terdapat disepanjang pegunungan Mera-
ini berdasarkan USGS sebanyak 65 juta ton
tus.
yang merupakan batubara Formasi Balikapan.
Kualitas batubaranya dilihat dari nilai kalorinya
Batuan Ultrabasa, terdiri dari Harzburgit dan
hanya 4900 kal/gram (adb); kelasnya termasuk
serpentinit, sedangkan Formasi Pitap terdiri
kedalam sub-bituminous C. Apabila melihat
dari dua fasies yaitu sedimen dan volkanik.
sebaran Formasi Balikpapan yang cukup luas

I.29 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Fasies sedimen merupakan perselingan Formasi Pamaluan, tersusun oleh batulempung


dari batupasir, graywacke, batulempung dan dan Serpih dengan sisipan napal, batupasir dan
konglomerat. Fasies vulkanik meempunyai batugamping. Formasi ini berumur Oligosen
hubungan menjemari dengan fasies sedimen Akhir sampai Miosen Tengah, diendapkan dil-
yang merupakan Anggota Haruyan, terdiri ingkungan laut dalam, ketebalan berkisar
dari lava, breksi dan tufa bersusunan andesit antara 1500 – 2500 m dan secara selaras menin-
– basalt. Diatas kedua fasies ini diendapkan dih Formasi Tuyu.
Anggota Batununggal yang berupa lensa-lensa
gamping. Formasi Bebulu, terdiri dari batugamping den-
gan sisipan batulempung lanauan dan sedikit
Batuan sedimen Tersier, terletak diatas For- napal. Batugamping terumbu dan batugamp-
masi Pitap secara tidak selaras, yaitu terdiri ing tebar merupakan ciri khusus formasi ini.
dari formasi-formasi Kuaro, Telakai, Tuyu, Formasi ini berumur Miosen Awal, diendapkan
Berai, Pamaluan, Pulubalang, Balikpapan dan pada lingkungan laut dangkal, ketebalannya
Kampungbaru yang merupakan endapan delta mencapai 1900 m, diendapkan secara selaras
sampai laut dalam. diatas formasi Pamaluan.

Formasi Kuaro, tersusun oleh batupasir dan Formasi Pulubalang, tersusun oleh perselin-
konglomerat dibagian bawah, sedangkan gan antara batupasir kuarsa, batupasir,
batugamping, napal, konglomerat, batulem- batulempung dan batulanau, dengan sisipan
pung dan serpih lempungan terdapat dibagian batugamping dan batubara. Formasi ini beru-
atas. Formasi ini diendapkan dilingkungan laut mur Miosen Tengah dan merupakan endapan
dangkal, dengan ketebalan sekitar 700 m, For- sublitoral, ketebalannya sekitar 900 m, diendap-
masi ini berumur Eosen awal dan menindih kan secara selaras diatas formasi Pamaluan.
tidak selaras Formasi Pitap.
Formasi Balikpapan, tersusun oleh per-
Formasi Telakai, formasi ini terdiri dari bat- selingan antara batupasir kuarsa dengan
ulempung, batupasir lempungan, serpih batulempung lanauan, serpih dengan sisipan
dengan sisipan batugamping dan napal. For- napal, batugamping dan batubara. Formasi
masi ini berumur Eosen akhir diendapkan pada ini berumur Miosen Tengah bagian atas, den-
lingkungan yang lebih dalam dari pada Formasi gan lingkungan pengendapan mulai dari litoral
Kuaro. Formasi ini menindih secara selaras sampai laut dangkal. Ketebalan mencapai 800
Formasi Kuaro, ketebalannya sekitar 1700 m. m dan diendapkan secara selaras diatas for-
masi Pulubalang.
Formasi Tuyu, terdiri dari perselingan antara
batupasir graywacke, serpih dan batulempung. Formasi Kampungbaru, terdiri dari batulem-
Formasi ini berumur Oligosen akhir, dien- pung pasiran, batupasir, batulanau dengan
dapkan dilingkungan laut dalam, diendapkan sisipan batubara, napal dan batugamping. For-
secara selaras diatas Formasi Telakai. masi ini berumur Miosen Akhir sampai Pliosen,

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


I.29
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

diendapkan pada lingkungan delta – laut dang- kasikan bisa dijumpai pada Formasi Pamaluan,
kal, ketebalan berkisar 700 – 800 m, diendapkan Formasi Pulubalang dan Formasi Balikpapan
secara tidak selaras diatas formasi Balikpapan. dan kampung baru, sebagai mana disebut-
kan oleh penyelidik terdahulu, disekitar lokasi
Endapan Alluvium, terdiri dari kerakal, kerikil, penyelidikan diketahui bahwa
pasir, lempung dan lumpur, endapan ini terben-
tuk pada lingkungan sungai, rawa, pantai dan Pada Formasi Pamaluan. Batubara dijumpai
delta. dengan ciri fisik, hitam berkilat, dengan peca-
han concoidal, berlapis, diharapkan batubara
Struktur Geologi pada formasi ini di lokasi penyelidikan mempu-
nyai tebal lebih dari 3 m, Mengingat formasi ini
Struktur geologi pada daerah ini hampir mem- cukup tua umurnya, maka diharapkan kualitas
pengaruhi seluruh batuan, mulai dari batuan yang dimilikinya cukup baik. Berdasarkan peta
Pra Tersier sampai Tersier akhir, struktur geologi ,singkapan batubara pada formasi ini
yang dijumpai membentuk antiklin, sinklin dan mempunyai kedudukan relatif berarah Timur
sesar, pada batuan Tersier membentuk sudut Laut Barat daya antara N 250˚ - 275˚E/ 10,
kemiringan antara 10˚ - 40˚, bentuk lipatan membentuk sudut kemiringan yang relatif datar
pada umumnya tidak setangkup, dengan kemir- antara 5˚ - 15˚, miring ke arah Barat.
ingan lapisan bagian barat lebih terjal dari pada
bagian Timur. Arah sumbu lipatan umumnya Formasi Pulubalang. Pada Formasi ini, di
Utara – Selatan sampai timurlaut-baratdaya. sekitar lokasi penyelidikan lapisan batubara
Struktur Sesar daerah ini terdiri dari sesar dijumpai dalam bentuk multi seam, mempunyai
turun, sesar naik dan sesar geser. arah penyebaran dengan arah relatif Timur laut
Baratdaya dan miring ke arah Timur, singkapan
Hal ini menunjukkan bahwa gaya tektonik yang batubara pada formasi ini mempunyai variasi
bekerja pada daerah ini mempunyai σ 1 yang kemiringan antara 9˚ - 79˚.
berarah relatif Barat – Timur yang menyebab-
kan terjadinya perlipatan batuan membentuk Formasi Balikpapan. Pada formasi ini lapisan
struktur Sinklin dan Antiklin, dimana σ1 yang batubara diperkirakan mempunyai penyebaran
terjadi berlangsung cukup lama, hal ini mel- membentuk struktur sinklin pada bagian Barat-
ebihi elastisitas batuan yang ada, sehingga laut peta dan membentuk struktur Homoklin
menyebabkan terjadinya struktur sesar naik pada daerah tengah peta membujur dengan
dengan arah relatif Utara – Selatan, sementara arah Timurlaut – Barat daya, miring kearah
gaya tektonik terus berlangsung menyebabkan Timur.
terjadinya sesar geser dibeberapa tempat.
Formasi Kampungbaru. Penyebaran formasi ini
Indikasi Endapan batubara relatif menyerupai formasi Balikpapan, men-
empati wilayah tengah dan pojok kiri bawah
Endapan batubara dilokasi penyelidikan di indi- daerah penyelidikan, dengan variasi kemirin-

I.29 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

gan antara 10˚ -72˚ BJ = Berat jenis batubara

Penghitungan Sumberdaya HASIL PENYELIDIKAN

Sumberdaya batubara di daerah penyelidikan Geologi Daerah Penyelidikan


dihitung berdasarkan kaidah-kaidah yang ber-
laku dalam sistim perhitungan sumberdaya 1.Morfologi
menurut SNI Perhitungan sumberdaya batu-
bara, dimana keriteria yang ditetapkan adalah. Dari pengamatan lapangan, lokasi daerah
penyelidikan dapat dibagi atas dua satuan mor-
1. Ketebalan batubara yang dihitung adalah > fologi, masing-masingnya adalah.
0.50 m, untuk kalori tinggi dan > 1m untuk
batubara berkalori rendah. Satuan Morfologi Perbukitan bergelombang.

2. Kondisi geologi lokasi penyelidikan ter- Satuan ini menempati hampir di semua lokasi
masuk katagori Sederhana penyelidikan, namun undulasi yang relatif tinggi
menempati bagian utara dengan litologi berupa
3. Jarak perhitungan kearah lateral dari suatu batulempung pasiran dan pola aliran dendritik,
singkapan tunggal 1500 m ke arah kiri dan dijumpai lembah-lembah sempit dan curam,
kanan singkapan aliran sungai yang terbentuk mengalir ke ten-
gah daerah penyelidikan untuk selanjutnya
4. Penghitungan lebar singkapan ditentukan bermuara ke teluk Balikpapan.
100 m searah dengan dip lapisan
Satuan Morfologi Dataran
Sehingga untuk perhitungan sumberdaya di
dapat dengan memekai rumus Satuan dataran ini menempati daerah antara
perbukitan bergelombang, disusun oleh litologi
SD = P X L X BJ TON lempung dan serpih, tersebar di sebelah sela-
tan dan barat lokasi penyelidikan
Keterangan
Pola aliran trellis mendominasi satuan mor-
SD = Sumberdaya fologi ini, oleh penduduk biasanya di jadikan
lahan produksi pertanian, berupa perkebunan
P = Panjang singkapan dan persawahan

L = Lebar singkapan Secara stratigrafi lokasi penyelidikan di tempati


oleh beberapa formasi antara lain dengan uru-
T = Tebal lapisan tan dari formasi yang paling tua ke formasi yang
paling muda adalah sebagai berikut.

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


I.29
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Formasi Pamaluan lapisan dari landai sampai terjal, membentuk


sudut antara 20˚ -79 ˚
Merupakan Formasi tertua yang tersingkap di
lokasi penyelidikan, berumur Oligosene akhir Kondisi ini diperkirakan karena material pem-
– Miosen Tengah, diendapkan pada lingkun- bentuk lapisan batubara tidak bisa di endapkan
gan laut dalam(Umar dkk), tebal formasi ini dengan baik, akibat dari proses pengangkatan
pada lokasi tipe 1500- 2500 m, tersusun oleh berulang dan dalam kurun waktu yang tidak
litologi batulempung dengan sisipan serpih dan terlalu lama, sehingga kesempatan untuk ter-
batugamping. endapkannya material pembentuk batubara
menjadi tebal terhambat.
Di daerah penyelidikan penyebaran formasi
ini membentuk suatu struktur antiklin yang Formasi Balikpapan
memanjang relatif Timur laut – Barat Daya,
menempati daerah tepi barat lembar peta, Formasi ini tersusun oleh litologi perselingan
merupakan kawasan binaan kehutanan, pada antara batupasir kuarsa , batulempung lanauan
lokasi ini sebagian besar di tanami kelapa sawit dan serpih dengan sisipan napal, batugamp-
dan pohon akasia oleh beberapa kelompok tani ing dan batubara, formasi ini berumur Miosen
binaan kehutanan. tengah diendapkan dalam lingkungan delta dan
laut dangkal (Umar dkk) . Penyebaran batubara
Selaras di atas Formasi ini, di endapkan for- pada Formasi ini membentuk suatu sinklin
masi Pulubalang menunjam pada kedua ujungnya, ketebalan
singkapan yang dijumpai berkisar antara 0,1 m
Formasi Pulubalang – 0,5 m, diperkirakan membentuk lensa – lensa
yang terputus-putus, kemiringan lapisan landai
Formasi ini tersusun oleh litologi perselingan – sedang, membentuk sudut antara 5˚ -30˚
antara batupasir kuarsa dan batulempung den-
gan sisipan batubara, formasi ini diendapkan Formasi Kampungbaru
pada lingkungan sub litoral dangkal dengan
ketebalan 900m (Umar dkk), berumur Miosen Formasi ini tersusun oleh litologi berupa bat-
Tengah. Pada formasi ini singkapan batubara ulempung pasiran, batupasir kuarsa, batulanau
yang dijumpai tipis – tipis dan terdiri dari ban- sisipan batubara, napal batugamping, batubara
yak lapisan membentuk sayap antiklin dalam dan lignit, formasi ini berumur Miosene akhir
hubungannya dengan Formasi Pamaluan, den- – Pliosen di endapkan pada lingkungan delta
gan kemiringan kearah timur, namun pada sisi sampai laut dangkal.(Umar,dkk)
lain merupakan suatu Homoklin membentuk
sayap sinklin dalam hubungannya dengan for- Batubara yang tersingkap berwarna coklat,
masi Pulubalang itu sendiri. dengan tekstur kayu masih terlihat, lunak

Ketebalan antara 0,1 m – 1 m kemiringan

I.29 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Endapan Alluvial pada lahan sawit di kawasan Binaan kehu-


tanan, tebal lapisan terukur 3m, dijumpai dua
Endapan alluvial pada lokasi penyelidikan men- seam dengan ketebalan 3 m dan 0,1m dengan
empati daerah-daerah bantaran sungai dan kedudukan berkisar antara N 235 E/ 15 sampai
tempat-tempat yang relatif rendah, tersusun dengan N 210 E/ 10.
oleh litologi berupa batuan lepas yang belum
mengalami kompaksi, seperti kerakal, kerikil, Interpretasi dari penyebaran batubara pada for-
pasir . Sebagian merupakan endapan rawa dan masi pamaluan ini adalah membentuk suatu
sungai. lapisan Homoklin atau sayap antiklin yang mel-
ampar dengan arah relatif Timur laut – Barat
4.1.3.Struktur Geologi . daya.

Berdasarkan pengukuran arah jurus dan Secara megaskopis memperlihatkan warna


kemiringan dilapangan, dimana dijumpai arah hitam berkilat, rapuh, pecahan concoidal,
jurus dan kemiringan yang berlawanan, serta lapisan batubara bersih tidak terlihat adanya
arah jurus dan kemiringan yang acak den- sisipan mineral pengotor, singkapan ini diapit
gan kemiringan yang tinggi, atas dasar data oleh litologi batulempung.
ini maka dapat di simpulkan bahwa Struktur
geologi yang berkembang di lokasi penyelidi- Pada formasi pamaluan ini dijumpai 6 singka-
kan adalah struktur perlipatan, baik struktur pan batubara, yang sangat berdekatan, dengan
antiklin maupun struktur sinklin dengan arah ketebalan antara 0.1 m – 3 m, dari rekonstruksi
relatif utara selatan. Struktur geologi antiklin diketahui merupakan 2 lapisan, masing-mas-
melibatkan formasi Pamaluan, dimana pada ingnya adalah lapisan 1 dan lapisan 2, dimana
formasi Pamaluan membentuk struktur antik- lapisan 1 mempunyai ketebalan 3 m yang mer-
lin menujam kearah timur laut, pada formasi upakan lapisan bawah, dan lapisan 2 punya
Pulubalang struktur sinklin yang dijumpai ketebalan 0,1m, merupakan lapisan atas.
menujam dengan arah relatif ke Timur laut –
Barat daya, dengan penyebaran menempati Singkapan yang merupakan masuk pada For-
wilayah bagian ditengah daerah penyelidikan, masi Pamaluan ini dapat dilihat pada tabel
sedangkan Formasi Balikpapan membentuk singkapan, tidak semua singkapan diplot dalam
struktur Homoklin yang miring ke arah Timur. peta mengingat adakalanya singkapan tersebut
Formasi Kampungbaru membentuk struktur sangat berdekatan sehingga dalam penggam-
Sinklin dengan penujaman di kedua ujungnya. baran terlihat berhimpitan satu sama lain.

Potensi Endapan Batubara Dari analisa kimia batubara, didapat data


kualitas sebagai berikut, dari conto SK.01 yang
Formasi Pamaluan. merupakan conto singkapan SBJ 06, diketahui
kandungan Free Moisture 7,98 %, total moisture
Pada formasi ini singkapan batubara dijumpai 14,60 % analisa ini berbasis as receives (ar),

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


I.29
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

sedangkan untuk analisa proximate memperli- dengan ketebalan antara 0,1m – >1 m.
hatkan moisture 7,19 % , Volatile matter 43,65%,
fixed carbon 46,72%, kandungan abu (ash) 2,44 Secara megaskopis batubara terlihat hitam
%, total sulfur 2,47%, nilai HGI 48, berat jenis kusam, dengan pecahan datar, adakalanya
(Specific Grafity) 1,35 dan nilai kalori 6702 cal/ memperlihatkan striasi, pada bagian atas diapit
gr, analisa diatas brbasis a db (air dry basis). oleh litologi batulempung pasiran yang mem-
Untuk analisa Ultimate, diketahui kandungan perlihatkan orientasi struktur silang siur
Carbon 77,80%, Hidrogen 5,48%, Nitrogen 1,61
% , sulfur 2,73 % , oxygen 12,38 %, analisa Ulti- Dari analisa kimia batubara, didapat data
mate ini dengan dasar daf. kualitas sebagai berikut, dari conto SK.05 DAN
SK.04 yang merupakan conto dari lokasi sing-
Sedangkan hasil analisa Petrografi menunjuk- kapan NT 43 dan N 26 , diketahui kandungan
kan nilai reflektan (% Rv max) 0,42, dan dengan Free Moisture 11,93 – 11,54 %, total moisture
komposisi maseral 97,8 Vitrinit, 1,4 Inertinit dan 177,99-16,09 % analisa ini berbasis as receives
0,3 % Leptinit. (ar), sedangkan untuk analisa proximate mem-
perlihatkan moisture 7,03 – 7,29 % , Volatile
Dari rekonstruksi yang dilakukan diketahui matter 45,25-46,77%, fixed carbon 45,66 –
singkapan-singkapan tersebut membentuk 43,57%, kandungan abu (ash) 2,63 – 1,80 %,
2 lapisan, dimana lapisan 1 tersingkap pada total sulfur 0,75 – 0,91%, nilai HGI 30-40, berat
lokasi SBJ.1, SBJ.2, SBJ.3, SBJ.4 dan SBJ.5, jenis (Specific Grafity) 1,32-1,29 dan nilai kalori
sedangkan lapisan 2 tersingkap pada lokasi 6461-6509 cal/gr, analisa diatas brbasis a db
SBJ.06. (air dry basis). Untuk analisa Ultimate, diketa-
hui kandungan Carbon 76,60-76,99%, Hidrogen
Lapisan 1, tebal 3m, diperkirakan mempunyai 5,64-5,59%, Nitrogen 1,51 – 1,68 % , sulfur 2,73
lamparan sejauh 3000 m kearah kiri dan kanan % , oxygen 12,38 %, analisa Ultimate ini den-
singkapan, mempunyai sumberdaya sebesar gan dasar daf, diketahui kandungan karbonnya
1.338.921,494 ton, sedangkan lapisan 2. mem- 76,60-76,99 %, hidrogen 5,59-5,64 %, nitrogen
punyai ketebalan 0,6 m, melampar sepanjang 1,51-1,68%, kandungan sulfur 0,83-1%, oksigen
3000 m arah kiri dan kanan dari singkapan, 15,42-14,74 %.
mempunyai sumberdaya sebesar 308.021,223
ton. Sedangkan hasil analisa Petrografi menunjuk-
kan nilai reflektan rata-rata (%Rv max) 0,42),
4.2.2 Formasi Pulubalang dengan komposisi maseral vitrinit 97,2%, iner-
tinit 1,2% dan leptinit 0,1%
Pada Formasi Pulubalang, singkapan batubara
dijumpai dengan arah jurus relatif Timur laut Pada Formasi ini di lokasi penyelidikan dijumpai
– Barat daya, dengan kemiringan dari landai sebanyak 6 seam batubara, dimana
sampai terjal, membentuk sudut antara 10˚ -
80˚, batubara yang dijumpai relatif tipis-tipis Lapisan 1. Tersusun oleh singkapan –singkapan

I.29 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

, N.43, N.40, mempunyai ketebalan rata-rata


4.2.3 Formasi Balikpapan.
1,14 m, panjang lapisan 2500 m dan kemiringan
maksimum 75 ˚ Sumberdaya 204.068,0671 ton
Pada Formasi Balikpapan, lapisan batubara
menunjukkan penyebarannya relatif mem-
Lapisan 2. Tersusun oleh singkapan SH.02, N51
bentuk suatu struktur sinklinal menujam,
dengan rata-rata ketebalan 0,82 m dan kemir-
merupakan multiseam dengan ketebalan antara
ingan 65˚,serta panjang penyebaran 3500 m.
1 – 3 m. Batubara berwarna hitam kecoklatan,
Sumberdaya 331.671,6555 ton
dengan struktur kayu masih terlihat kesannya,
pada bagian atas dijumpai pengapit batupasir
Lapisan 3. Tersusun oleh singkapan N.50 dan
halus, demikian juga pada bagian bawahnya.
N.42, dengan ketebalan rata-rata 0,8 m
Kondisi ini ditafsirkan sebagai bagian pinggiran
dari cekungan Kutai, dimana influk material
Melampar sepanjang 3500 m, dengan kemir-
pembentuk batubara sebagian besar di endap-
ingan rata-rata 63˚, mempunyai sumberdaya
kan ditengah cekungan, sehingga pada lokasi
184.603,541 ton
ini endapan batubara tidak bisa berkembang
dengan baik.
Lapisan.4. Tersusun oleh singkapan-singka-
pan N 44, N.45, N46 dan N 47, dengan panjang
Dari analisa kimia batubara, didapat data kual-
pelamparan sekitar 4500 m dan tebal rata-rata
itas sebagai berikut, dari conto SK.03 yang
0,61 dan kemiringan rata-rata 42˚, sumberdaya
merupakan conto dari lokasi singkapan AF.35
batubara = 446.078,87 ton
, diketahui kandungan Free Moisture 13,70 %,
total moisture 19,96 % analisa ini berbasis as
Lapisan 5. Tersusun oleh singkapan N56 dan
receives (ar), sedangkan untuk analisa proxi-
N57 dengan ketebalan rata-rata 0,37 m.
mate memperlihatkan moisture 7,25 % , Volatile
matter 46,47%, fixed carbon 43,827%, kandun-
Lapisan 6 . Tersusun oleh singkapan N58 den-
gan abu (ash) 2,46 %, total sulfur 0,83%, nilai
gan ketebalan 0,27 m.
HGI 44, berat jenis (Specific Grafity) 1,35 dan
nilai kalori 6377 cal/gr, analisa diatas brbasis
Sesuai dengan kriteria sumberdaya maka lapi-
a db (air dry basis). Untuk analisa Ultimate,
san 5 dan 6 ini tidak dilakukan perhitungan
diketahui kandungan Carbon 76,31%, Hidrogen
sumberdaya.
5,51%, Nitrogen 1,57 % , sulfur 0,91 % , oxygen
15,70 %, analisa Ultimate berikut ini ini den-
Lapisan 7. Lapisan ini mempunyai pelamparan
gan dasar daf, diketahui kandungan karbonnya
sejauh 3500 m, dengan kemiringan rata-rata
76,31 %, hidrogen 5,51 %, nitrogen 1,57%, kand-
65˚ dan ketebalan 1,5 m, sumberdaya batubara
ungan sulfur 0,91%, oksigen 15,70 %.
lapisan ini sebesar 606.716 ton

Sedangkan hasil analisa Petrografi menun-


Total sumberdaya batubara Formasi Pulubalang
jukkan, nilai Reflektan 0,43 % Rvmax, dan
adalah 2.884.339 ton
kandungan maseral vitrinit 97,3%, Inertinit

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


I.29
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

1,6%, leptinit 0,1%. 619.732,6235 ton

Pada lokasi penyelidikan, dijumpai 3 lapisan Lapisan 6. Diwakili oleh singkapan AA93 dengan
batubara, dengan penyebaran memben- kemiringan 12˚ dan penyebaran secara lateral
tuk sinklin yang menujam kearah barat daya. 3000m, ketebalan lapisan 5,5m, sumberdaya
Masing-masing lapisan adalah sebagai berikut 2.541.909,033 ton
:
Lapisan 7. Lapisan ini diwakili oleh singkapan
Lapisan 1. Lapisan ini melampar membentuk AA.94 dengan ketebalan 6m dan kemiringan
sinklin menujam, dengan panjang pelamparan 12˚, pelamparan sejauh 3000 m, sumberdaya
21.500 m dan ketebalan rata-rata 2,35m, terdiri 2.772.991,672 ton.
dari singkapan-singkapan, NT.07, NT.08, NT.32,
AF.11, AF.29, dengan rata-rata kemiringan 25˚. Lapisan 8. Lapisan ini diwakili oleh singkapan
Sumberdaya .3.313.272,481 ton AA 34, yang mempunyai kemiringan 15˚ dan
tebal 1,5m ,secara lateral penyebaran lapisan
Lapisan 2. Lapisan 2 pada Formasi Balikpapan ini 3500 m, Sumberdaya batubara 385.026,528
ini terdiri dari singkapan-singkapan NT.02, NT.0 ton.
3,NT.31,NT.33,AF.32,AF.35,TK.11, dengan kete-
balan rata-rata 1,7 m dan kemiringan rata-rata Lapisan 9. Penyebaran batubara lapisan ini
25˚, serta panjang lapisan 17.000 m secara lateral 3500m, dengan ketebalan 0,8 m
dan diwakili oleh singkapan AA.95 dan AA.95
Sumberdaya. 1.895.172 ton dengan kemiringan lapisan 32˚. Sumberdaya
batubara. 218.166,990 ton
Lapisan 3. Lapisan ini terbentuk oleh singka-
pan-singkapan NT.06 dengan ketebalan 1m 4.2.4 Formasi Kampungbaru
dan panjang penyebaran diperkirakan 3000 m,
kemiringan 30˚. Formasi Kampungbaru pada lokasi penye-
lidikan dijumpai penyebarannya terpusat di
Sumberdaya 1.264.169 ton tengah – tengah lokasi penyelidikan, tersusun
oleh batupasir lempungan memperlihatkan
Lapisan.4. Lapisan ini merupakan gabungan resistensi yang tinggi, dilapangan kondisi ini
dari singkapan-singkapan NT.22 dan AF.30 diwujudkan dengan bentuk morfologi yang
mempunyai panjang penyebaran 5.500m dan menonjol.
ketebalan 3m, serta kemiringan 15, sumber-
daya 2.823.527 ton Pada lokasi penyelidikan dijumpai banyak
singkapan berupa pita-pita lapisan karbonan
Lapisan.5. Diwakili oleh singkapan AA91, den- membentuk struktur paralel lamination, dan
gan ketebalan 2m dan mempunyai kemiringan batubara yang berwarna kecoklatan
10˚ panjang singkapan 2000 m, sumberdaya

I.29 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Dari analisa kimia batubara, didapat data kuali- Lapisan 4. Lapisan ini mempunyai arah penye-
tas sebagai berikut, dari conto SK.07, SK.09 dan baran sejauh 3000m dan tebal batubara 2m
SK.10 yang merupakan conto batubara formasi dan kemiringan 25˚, diwakili oleh singkapan
Kampungbaru , diketahui kandungan Free AA.25. sumberdaya batubara 393.461,353 ton.
Moisture 5,17-7,37 %, total moisture 14,85-
16,09 % analisa ini berbasis as receives (ar), Lapisan 5. Mempunyai penyebaran secara
sedangkan untuk analisa proximate memperli- lateral sejauh 3000m dan ketebalan 2m, kemir-
hatkan moisture 9,26 – 10,21 % , Volatile matter ingan lapisan ini 30˚, diwakili oleh singkapan
45,78- 47,71%, fixed carbon 40,88 – 41,69%, AF.24, Sumberdaya batubara 2.528.339,28 ton
kandungan abu (ash) 2,07-2,32 %, total sulfur
0,65-2,08%, nilai HGI 34, berat jenis (Specific Lapisan 6. Lapisan ini mempunyai penyebaran
Grafity) 1,48 dan nilai kalori 5336 - 5398 cal/gr, lateral sejauh 7000m dan ketebalan 2m, serta
analisa diatas brbasis a db (air dry basis). kemiringan 30˚, diwakili oleh singkapan AF.23,
Untuk analisa Ultimate, diketahui kandungan Sumberdaya batubara 5.899.458,32 ton
Carbon 68,68-70,42%, Hidrogen 4,75-4,91%,
Nitrogen 1, 16- 1,64 % , sulfur 0,74-3,33 % , oxy- Lapisan 7. Diwakili oleh singkapan AF.21,AF.22
gen 22,83-22,91 %. dan IS 125, melampar sejauh 8500m dan mem-
punyai ketebalan 2m, kemiringan 37˚, sumber
Pada Formasi Kampungbaru ini, di jumpai 13 daya 1.443.663,07 ton.
lapisan batubara, masing-masing adalah seba-
gai berikut : Lapisan 8. Lapisan ini mempunyai pelamparan
sejauh 8000m, dan ketebalan 1,5m den-
Lapisan.1. Lapisan ini terindikasi mempunyai gan kemiringan 30˚, diwakili oleh singkapan
penyebaran lateral sejauh 3000 m, dengan ket- TK.01 dan IS.100, mempunyai sumberdaya
ebalan lapisan 2m dan kemiringan lapisan 12˚ 5.056.678,563 ton
, diwakili oleh singkapan TK.13, sumberdaya
batubara 924.330,55 ton Lapisan 9. Penyebaran lapisan ini secara lat-
eral sejauh 3000m dan mempunyai ketebalan
Lapisan 2. Lapisan 2 ini diwakili oleh singka- 2,2m, kemiringan lapisan 32˚, sumberdaya
pan IS 147, A 26 B, dengan kemiringan lapisan 474.719,155 ton
30˚ dan tebal 1,5 m, dan pelamparan secara
lateral sejauh 4500 m,sumberdaya batubara Lapisan 10. Lapisan ini mempunyai pelamparan
2.844.381,69 ton sepanjang 5000m dan ketebalan 0,5m, kemirin-
gan 55˚, diwakili oleh singkapan AA.91 dan AA
Lapisan 3. Lapisan ini mempunyai panjang 96, sumberdaya batubara 7.344.049,804 ton
penyebaran secara lateral sejauh 6000 m, den-
gan ketebalan 1 m dan kemiringan lapisan 24˚, Lapisan 11. Pelamparan lapisan ini sejauh 7500
diwakili oleh singkapan AA 26 DAN AA 148. m, dengan ketebalan 1,8 m, kemiringan 22˚,
sumberdaya 919.423,1521ton diwakili oleh singkapan AA-98, AA-99,AA – 87

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


I.29
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

dan IS.100. 3. Lebar batubara yang dihitung 100 m searah


dip bila kemiringan lapisan landai
Sumberdaya batubara 877.543,37 ton.
Dengan kemiringan maksimum 15˚, sedang-
Lapisan.12. Lapisan ini mempunyai pelamparan kan untuk kemiringan yang relatif terjal
sejauh 4000 m dan tebal 5m, kemiringan lapisan
45˚. Sumberdaya batubara 2.474.672,73 ton. dihitung 50 m searah kemiringan lapisan.

Lapisan 13. Lapisan ini mempunyai panjang 4. Jarak perhitungan dari lokasi singkapan 1500
pelamparan 4000 m, serta tebal lapisan 5m, dan m secara lateral ke arah kiri dan kanan untuk
kemiringan 45˚, diwakili oleh singkapan AA.49 singkapan tunggal.
dan AA 40, sumberdaya batubara 2.474.672,73
ton 5. Perhitungan sumberdaya dilakukan dengan
menggunakan persamaan :
Lapisan 14. Mempunyai pelamparan sejauh
3000 m, dan ketebalan 4,3 m dan kemiringan Sumberdaya = Tebal (m) x Panjang (m) x Lebar/
60˚, diwakili oleh singkapan AA.51. sumberdaya Cos α x BJ
880.395,392 ton
Keterangan , α = kemiringan lapisan
Lapisan 15. Lapisan ini mempunyai panjang
pelamparan 4000 m , dan kemiringan 80˚, ket- BJ = Berat Jenis.
ebalan 3,2 m, diwakili oleh singkapan AA.47.
sumberdaya batubara 7.537.102,758 ton Dari perhitungan yang dihasilkan memakai cara
di atas, maka diketahui potensi sumberdaya
4.2.5 Potensi Endapan Batubara.
1.Formasi Pamaluan : 1.646.942,77 ton
Sesuai dengan SNI Klasifikasi Sumberdaya dan
Cadangan Batubara, maka untuk menghitung 2.Formasi Pulubalang : 1.773.136 ton
potensi endapan batubara yang ada dilokasi
penyelidikan dihitung dengan ketentuan antara 3.Formasi Balikpapan : 13.013.263 ton
lain.
4.Formasi Kampungbaru. :39.652.213 ton
1. Tebal batubara yang dihitung punya keteba-
lan 1 m Total sumber daya batubara = 25.081.646 ton.

2. Perhitungan dilakukan dengan asumsi dae- 4.3. Prospek Pemanfaatan dan


rah penyelidikan mempunyai kondisi Pengembangan Batubara

geologi Sederhana Melihat besarnya sumberdaya pada lokasi

I.29 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

penyelidikan, maka batubara pada lokasi


• Satuan Morfologi Dataran
penyelidikan bisa dimanfaatkan untuk pertam-
bangan, dan pada lokasi penyelidikan sudah
Satuan dataran ini menempati daerah antara
ada beberapa penambang berupa badan usaha
perbukitan bergelombang, disusun oleh litologi
berbentuk koperasi yang telah melakukan
lempung dan serpih
penambangan, dimana batubara high kalori
bisa untuk keperluan eksport sementara yang
low kalori bisa untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri.
2. Struktur Geologi .
Mengingat lokasi penyelidikan tidak terlalu jauh
Struktur geologi yang berkembang di lokasi
dari pemukiman, maka untuk batubara low rank
penyelidikan adalah struktur perlipatan, baik
yang dijumpai pada formasi Kampungbaru bisa
struktur antiklin maupun struktur sinklin den-
diusahakan dengan cara underground gassifi-
gan arah relatif utara selatan. Struktur geologi
cation, mengingat lokasi terletak dekat taman
antiklin melibatkan formasi Pamaluan, dimana
nasional, sehingga tidak perlu banyak merusak
pada formasi Pamaluan membentuk struktur
hutan, selain itu infrastruktur perpipaan Per-
antiklin menujam kearah timur laut, pada for-
tamina sudah terpasang di sekitar lokasi.
masi Pulubalang struktur sinklin yang dijumpai
menujam dengan arah relatif ke Timur laut –
Barat daya, dengan penyebaran menempati
wilayah bagian ditengah daerah penyelidikan,
KESIMPULAN DAN SARAN
sedangkan Formasi Balikpapan membentuk
struktur Homoklin yang miring ke arah Timur.
1. Morfologi
Formasi Kampungbaru membentuk struktur
Sinklin dengan penujaman di kedua ujungnya.
Daerah penyelidikan terdiri dari dua satuan
morfologi, masing-masing adalah Morfologi
3.Formasi Pembawa batubara
Satuan Morfologi Perbukitan bergelombang.
Formasi Pamaluan : Pada Formasi ini dijumpai
2 lapisan batubara dengan kualitas, kandun-
Satuan ini menempati hampir di semua lokasi
gan Free Moisture 7,98 %, total moisture 14,60
penyelidikan, namun undulasi yang relatif tinggi
% analisa ini berbasis as receives (ar), sedan-
menempati bagian utara dengan litologi berupa
gkan untuk analisa proximate memperlihatkan
batulempung pasiran dan pola aliran dendritik,
moisture 7,19 % , Volatile matter 43,65%, fixed
dijumpai lembah-lembah sempit dan curam,
carbon 46,72%, kandungan abu (ash) 2,44 %,
aliran sungai yang terbentuk mengalir ke ten-
total sulfur 2,47%, nilai HGI 48, berat jenis
gah daerah penyelidikan untuk selanjutnya
(Specific Grafity) 1,35 dan nilai kalori 6702 cal/
bermuara ke teluk Balikpapan.
gr, analisa diatas brbasis a db (air dry basis).
Untuk analisa Ultimate, diketahui kandungan

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


I.29
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Carbon 77,80%, Hidrogen 5,48%, Nitrogen 1,61 Untuk analisa Ultimate, diketahui kandungan
% , sulfur 2,73 % , oxygen 12,38 %, analisa Ulti- Carbon 76,31%, Hidrogen 5,51%, Nitrogen 1,57
mate ini dengan dasar daf. Total sumberdaya % , sulfur 0,91 % , oxygen 15,70 %, analisa Ulti-
Formasi Pamaluan : 1.646.942,77 ton mate berikut ini ini dengan dasar daf, diketahui
kandungan karbonnya 76,31 %, hidrogen 5,51
Formasi Pulubalang, Pada Formasi ini dijumpai %, nitrogen 1,57%, kandungan sulfur 0,91%,
adanya 7 lapisan batubara dengan kualitas oksigen 15,70 %.
sebagai berikut Free Moisture 11,93 – 11,54 %,
total moisture 177,99-16,09 % analisa ini ber- Total sumberdaya Formasi Balik papan.   :
basis as receives (ar), sedangkan untuk analisa 13.013.263 ton
proximate memperlihatkan moisture 7,03 – 7,29
% , Volatile matter 45,25-46,77%, fixed carbon Formasi Kampung baru, pada Formasi ini diju-
45,66 – 43,57%, kandungan abu (ash) 2,63 – 1,80 mpai 13 lapisan batubara dengan kualitas sbb,
%, total sulfur 0,750,91%, nilai HGI 30-40, berat kandungan Free Moisture 5,17-7,37 %, total
jenis (Specific Grafity) 1,32-1,29 dan nilai kalori moisture 14,85-16,09 % analisa ini berbasis as
6461-6509 cal/gr, analisa diatas brbasis a db receives (ar), sedangkan untuk analisa proxi-
(air dry basis). Untuk analisa Ultimate, diketa- mate memperlihatkan moisture 9,26 – 10,21
hui kandungan Carbon 76,60-76,99%, Hidrogen % , Volatile matter 45,78- 47,71%, fixed carbon
5,64-5,59%, Nitrogen 1,51 – 1,68 % , sulfur 2,73 40,88 – 41,69%, kandungan abu (ash) 2,07-2,32
% , oxygen 12,38 %, analisa Ultimate ini den- %, total sulfur 0,65-2,08%, nilai HGI 34, berat
gan dasar daf, diketahui kandungan karbonnya jenis (Specific Grafity) 1,48 dan nilai kalori 5336
76,60-76,99 %, hidrogen 5,59-5,64 %, nitrogen - 5398 cal/gr, analisa diatas brbasis a db (air
1,51-1,68%, kandungan sulfur 0,83-1%, oksigen dry basis). Untuk analisa Ultimate, diketahui
15,42-14,74 %. kandungan Carbon 68,68-70,42%, Hidrogen
4,75-4,91%, Nitrogen 1, 16- 1,64 % , sulfur 0,74-
3,33 % , oxygen 22,83-22,91 %.
: To t a l s u m b e rd a y a b a t u b a r a Fo r m a s i
Pulubalang adalah 2.884.339 ton Total sumberdaya pada Formasi ini adalah
sumberdaya batubara 7.537.102,758 ton
Formasi Balikpapan. Pada Formasi Balikpapan
ini dijumpai 9 lapisan batubara, dengan kuali- 4. Total sumber daya batubara pada
tas sbb : Free Moisture 13,70 %, total moisture lokasi penyelidikan = 25.081.646 ton.
19,96 % analisa ini berbasis as receives (ar),
sedangkan untuk analisa proximate memperli-
hatkan moisture 7,25 % , Volatile matter 46,47%,
fixed carbon 43,827%, kandungan abu (ash) 2,46 Saran
%, total sulfur 0,83%, nilai HGI 44, berat jenis
(Specific Grafity) 1,35 dan nilai kalori 6377 cal/ Dengan dijumpainya batubara kalori tinggi
gr, analisa diatas brbasis a db (air dry basis). di lokasi penyelidikan, maka untuk batubara

I.29 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

dengan kalori tinggi bisa dijadikan komoditas Balikpapan, skala 1 : 250.000, Kalimantan,
ekspor, sedangkan batubara low kalori bisa di
manfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri. PPPG, Bandung.

Jones, CM, 1982; The Coal Geology of South


Sakakanan, Kutai Basin, East Kalimantan, DMR,
DAFTAR PUSTAKA Bandung.

Addison, Haryoko dan Dh. Land, 1982; The East


Kalimantan Coal Project Report On The Coal
Geology of Badak Syncline, Coal Inventory and
Exploration Project, DMR, Bandung.

Hidayat dan Umar, 1994; Peta Geologi Lembar

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


I.29
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Gambar.1. Peta Lokasi dan kesampaian daerah Penyelidikan

Gambar.2 Penyebaran Cekungan di Pulau Kalimantan.

I.29 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Gambar 2.2. Kolom Stratigraphi Regional daerah penyelidikan (Umar,ddk,1994)

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


I.29
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

FOTO.1.Kenampakan morfologi perbukitan bergelombang lokasi penyelidikan dilihat ke arah Selatan

Foto. 2. Kenampakan morfologi dataran pada lokasi penyelidikan dilihat dari selatan

I.29 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Foto.3 Singkapan batubara formasi Pamaluan SBJ 06

Foto 4 Kenampakan singkapan batubara pada Formasi Balikpapan pada lokasi N1

Foto.5. Singkapan batubara Formasi Balikpapan dengan kedudukan N 35˚E/30˚, terlihat batuan pengapit
bagian bawah berupa lempung karbonan.

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


I.29
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

LITO TEBAL LINGKUNGAN


UMUR KETERANGAN
LOGI (M) PENGENDAPAN

K Aluvial (Qa), berupa hasil pelapukan


U batuan yang lebih tua dan endapan
HOLOSEN Qa - Sungai
A sungai; terdiri dari kerakal, kerikil,
R pasir, lempung dan lumpur.
T
E
R

PLISTOSEN Formasi Kampungbaru (Tpkb), terdiri


dari batupasir kuarsa dengan sisipan
Delta – Laut
PLIOSEN batulempung, serpih, batulanu dan 500
Dangkal
batu bara dengan tebal dari beberapa
T Tpkb cm sampai 6,00 meter.
Formasi Balikpapan (Tmbp), terdiri
E dari perselingan antara batupasir
1200
dan batulempung dengan sisipan
- Dataran Delta
batulanau, batugamping dan
Akhir 2000
R Tmbp batubara dengan tebal dari beberapa
M cm sampai 11,00 meter.
I
S O
S Formasi Pulubalang (Tmpb), terdiri
E Tengah dari perselingan antara greywake
N dan batupasir kuarsa, dengan sisipan
I 2750 Laut Dangkal
batugamping, batulempung dan
batubara dengan tebal dari beberapa
cm sampai 5,00 meter.
E
Awal Tmpb
Formasi Pamaluan (Tomp), terdiri dari
R batupasir kuarsa dengan sisipan
Tomp 2000 Laut Dangkal
batulempung, serpih, batugamping
OLIGOSEN dan batulanau.

Gambar 3. Kolom Stratigrapi daerah Penyelidikan (Umar dkk,1994)

I.29 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 1 : BIDANG ENERGI

Gambar.2 Peta Geologi dan Penyebaran Batubara daerah Kuala Samboja dan Sekitarnya

PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011


I.29

Anda mungkin juga menyukai