DI SUSUN
OLEH
No
Sifat Fisika
.
b. Sifat Kimia
a) Kereaktifan gas mulia sangat rendah
Gas mulia bersifat inert (lembam) di alam tidak ditemukan satupun
senyawa dari gas mulia. Sifat inert yang dimiliki ini berhubungan dengan
konfigurasi electron yang dimilikinya. Electron valensi gas mulia adalah 8
(kecuali 2 untuk Helium) dan merupakan konfigurasi yang paling stabil. Gas
mulia memiliki energy pengionan yang besar dan afinitas yang kecil. Energy
pengionan yang besar memperlihatkan sukarnya unsure-unsur gas mulia
melepaskan electron sedangkan afinitas electron yang rendah menunjukkan
kecilnya kecendrungan untuk menyerap electron.
Oleh karena itu, gas mulia tidak memiliki kecendrungan untuk melepas
ataupun menyerap electron. Jadi, unsure-unsur dalam gas mulia sukar untuk
bereaksi. Namun, untuk unsure gas mulia yang mempunyai energy ionisasi yang
kecil dan afinitas electron yang besar mempunyai kecenderungan untuk
membentuk ikatan kimia contohnya Xe dapat membentuk senyawa XeF2, XeF4
dan XeF6.
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya.
Jadi, kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn. Hal ini disebabkan
pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap electron kulit
terluar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain. Walaupun,
demikian unsure gas mulia hanya dapat berikatan dengan unsure yang sangat
elektronegatif seperti fluorin dan oksigen.
b) Makin besar jari-jari atom maka kereaktifan gas mulia semakin bertambah.
Pada tahun 1962, Neil Bartlet berhasil membuat senyawa stabil dari
Xenon yaitu XePtF6. Penemuan ini membuktikan bahwa gass mulia dapat
bereaksi dengan unsure lain, meskipun dalam reaksi yang sangat terbatas dan
harus memenuhi criteria berikut :
1) Harga energy ionisasi gas mulia yang akan bereakssi haruslah cukup
rendah (terletak dibagian bawah pada SPU). Oleh karena itu, sampai
sekarang gas mulia yang sudah dapat dibuat senyawanya barulah Kripton,
Xenon dan Radon.
2) Reaksi hanya akan terjadi apabila gas mulia direaksikan dengan unsure-
unsur yang sangat elektronegatif seperti fluorin dan oksigen.
No
Sifat Kimia
.
1 Kereaktifan rendah
2 Tidak cenderung melepas atau menyerap elektron
3 Jari-jari atom berpengaruh pada kereaktia gas
4 Tidak berwarna
5 Tidak berbau
6 Tidak berasa
7 Mudah terbakar dalam keadaan normal
c) Keberadaan di Bumi
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang
memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam
bentuk monoatomik. unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium
(He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini
pun sangat sedikit kandungannya di bumi. Dalam udara kering maka akan
ditemukan kandungan gas mulia sebagai berikut :
Helium = 0,00052 %
Neon = 0,00182 %
Argon = 0,934 %
Kripton = 0,00011 %
Xenon = 0,000008
Radon = Radioaktif*
Tapi di alam semesta kandungan Helium paling banyak diantara gas
mulia yang lain karena Helium meupakan bahan bakar dari matahari. Radon
amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan
cepat berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radioaktif. Dan karena
jumlahnya yang sangat sedikit pula radon disebut juga sebagi gas jarang.
Semua unsure gas mulia terdapat di udara. Unsure gas mulia yang paling
banyak terdapat di udara adalah argon, sedangkan unsure gas mulia yang paling
sedikit adalah radon yang bersifat radioaktif dengan waktu paruh yang pendek
( 4 hari ) dan meluruh menjadi unsure lain. Gas mulia kecuali radon diperoleh
dengan cara destilasi bertingkat udara cair. Sedangkan radon hanya dapat
diperoleh dari peluruhan radioaktif unsure radium, berdasarkan reaksi inti
berikut :
226
88 Ra 22286Rn + 42He
Helium merupakan komponen (unsure) terbanyak di alam semesta yang
diproses dari gas alam, karena banyak gas alam yang mengandung helium.
Secara spektoskopik helium telah terdeteksi keberadaanya di bintang-bintang,
terutama di bintang yang panas ( seperti matahari). Helium juga merupakan
komponen penting dalam reaksi proton–proton dan siklus karbon yang
merupakan bahan bakar matahari dan bintang lainnya.
c. Cara Pembuatan
Gas mulia di alam berada dalam bentuk monoatomik karena bersifat tidak
reaktif. Oleh karena itu, ekstraksi gas mulia umumnya menggunakan pemisahan secara
fisis. Perkecualian adalah Radon yang diperoleh dari peluruhan unsure radioaktif.