Anda di halaman 1dari 8

55

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.B UMUR 25 TAHUN


G2P1A0 USIA KEHAMILAN 30 MINGGU 4 HARI DENGAN
PREEKLAMPSIA BERAT DI RUANG NIFAS
RUMAH SAKIT DIAN HARAPAN
KOTA JAYAPURA

Mita Anggraeni¹, Susi Lestari²,


Prodi D-Iii Kebidanan Stikes Jayapura

INTISARI

Latar belakang : Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi ante, intra,
dan post partum. Secara teoritis urutan-urutan gejala yang timbul pada preeklampsia yaitu odema,
hipertensi dan proteinuria. Preeklampsia secara global terjadi pada 0,5% kelahiran hidup dan 4,5%
hipertensi dalam kehamilan. Preeklampsia dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, odema paru dan
perdarahan serebral, sedangkan pada janin dapat menyebabkan fetal distress, Intrauterin Fetal Growth
Restriction (IUGR) dan solusio plasenta (Prawirodardjo, 2012).
Metode : Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan studi penelaan
kasus (Case study). penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Dian Harapan sampel penelitian ini My.B
Umur 25 tahun G2P1A0 Usia Kehamilan 30 Minggu 4 Hari Dengan Preeklampsia Berat. Instrument yang
digunakan yaitu pedoman observasi, wawancara,dan studi dokumentasi dalam bentuk format asuhan
kebidanann7 langkah Varney dan pendokumentasian SOAP.
Hasil : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil My.B Umur 25 tahun G2P1A0 Usia Kehamilan 30 Minggu 4
Hari Dengan Preeklampsia Berat Di Rumah Sakit Dian Harapan telah sesuai dengan standar asuhan
kebidanan. Hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 20 April 2019 Ny B merasakan nyeri perut
bagian bawah, sakit kepala dan bengkak pada tangan dan kaki. Dilakukan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah Hemoglobin (HB), USG dan Protein Urine.dan
diberikan Asuhan kebidanan untuk penanganan Preeklampsia Berat.
Kesimpulan : Ny.”B” dengan Preeklampsia Berat anjurkan pada ibu untuk mengurangi rutinitas yang
dapat memicu lelah dan lainnya guna membantu ibu mengembalikan menjaga kesejahteraan pasien.
beritahu ibu KIE tentang preekslampsia, beritahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan yaitu bengkak di
kaki dan wajah, sakit kepala yang berat disertai kejang, pandangan/penglihatan kabur, ketuban pecah
sebelum waktunya, ibu tidak merasakan gerakan janin atau gerakan janin berkurang. Jika terdapat tanda-
tanda tersebut segera memanggil petugas kesehatan, anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan
berikan ibu obat.
.

Kata kunci : kehamilan, Preeklampsia Berat


56

Pendahuluan Salah satu penyebab kematian ibu


Kehamilan merupakan proses yaitu terjadinya eklampsia dalam
alamiah (normal) dan bukan proses persalinan, eklampsia diawali dengan
patologis, tetapi kondisi normal dapat preeklampsia pada kehamilan lanjut
menjadi patologi. Menyadari hal tersebut terutama pada trimester III. Kehamilan
dalam melakukan asuhan tidak perlu dengan preeklampsia adalah keadaan
melakukan intervensi-intervensi yang tidak dimana hipertensi dengan protein urine,
perlu kecuali ada indikasi. Masa kehamilan odema atau keduanya yang terjadi akibat
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya kehamilan setelah 20 minggu atau kadang
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 timbul lebih awal. Secara umum tingginya
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) kematian ibu dan bayi berkaitan erat
dihitung dari hari pertama haid terakhir dengan 3 terlambat, yaitu terlambat
(Prawirohardjo, 2008). mengenal tanda bahaya dan mengambil
Kehamilan sebagai keadaan keputusan, terlambat sampai ke fasilitas
fisiologis dapat diikuti proses patologis kesehatan serta terlambat mendapatkan
yang mengancam keadaan ibu dan janin. pelayanan yang optimal (Depkes, 2008).
Tenaga kesehatan harus dapat mengenal Preeklampsia merupakan penyulit
perubahan yang mungkin terjadi sehingga kehamilan yang akut dan dapat terjadi
kelainan yang ada dapat dikenal lebih dini. ante, intra, dan post partum. Secara
Misalnya perubahan yang terjadi adalah teoritis urutan-urutan gejala yang timbul
odema tungkai bawah pada trimester pada preeklampsia yaitu odema, hipertensi
terakhir dapat merupakan fisiologis. dan proteinuria. Preeklampsia secara
Namun bila disertai odema ditubuh bagian global terjadi pada 0,5% kelahiran hidup
atas seperti muka dan lengan terutama dan 4,5% hipertensi dalam kehamilan.
bila diikuti peningkatan tekanan darah Preeklampsia dapat menyebabkan
dicurigai adanya preeklampsia. kerusakan ginjal, hati, odema paru dan
Perdarahan pada trimester pertama dapat perdarahan serebral, sedangkan pada
merupakan fisiologis dengan adanya janin dapat menyebabkan fetal distress,
tanda Hartman yaitu akibat proses nidasi Intrauterin Fetal Growth Restriction (IUGR)
blastosis ke endometrium yang dan solusio plasenta (Prawirodardjo,
menyebabkan permukaan perdarahan 2012). Bedasarkan data yang diambil dari
berlangsung sebentar, sedikit dan tidak Rumah Sakit Dian Harapan pada bulan
membahayakan kehamilan tetapi dapat Januari hingga Desember 2018, jumlah ibu
merupakan hal patologis yaitu abortus, hamil yang melakukan ANC sebanyak
kehamilan ektopik atau mola hidatidosa 1.885 orang dan ibu hamil dengan
(Mansjoer, 2010). Preeklampsia Berat sebanyak 161 orang.
Angka Kematian Ibu di Indonesia (RSDH Poli kandungan, 2018).
masih cukup tinggi. Pada tahun 2012 naik
menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup Metode
atau kembali pada kondisi tahun 1997. Ini Metode yang digunakan pada
berarti kesehatan ibu justru mengalami penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kemunduran selama 15 tahun. Pada tahun dengan studi penelaan kasus (Case
2007, AKI di Indonesia sebenarnya telah study). penelitian dilaksanakan di Rumah
mencapai 228 per 100.000 kelahiran Sakit Dian Harapan sampel penelitian ini
hidup. Penyebab langsung kematian My.B Umur 25 tahun G2P1A0 Usia
maternal di Indonesia terkait kehamilan Kehamilan 30 Minggu 4 Hari Dengan
dan persalinan terutama yaitu perdarahan Preeklampsia Berat. Instrument yang
28% dan sebab lain yaitu preeklampsia digunakan yaitu pedoman observasi,
24%, infeksi 11%, partus lama 5% dan wawancara,dan studi dokumentasi dalam
abortus 5% (SDKI, 2012). bentuk format asuhan kebidanann7
57

langkah Varney dan pendokumentasian 28 tpm pada tangan kanan ibu, pasang
SOAP. cateter, berikan ibu obat [Injeksi
dexamethasone 2x1 secara IM dengan
dosis 6 mg, nifedipin 3x1 oral dengan
Hasil dosis 10 mg, Histolan 3x1 oral dengan
dosis 1 tablet, Cairan RL + MgSO4 15 cc,
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Syarat pemberian yang mengalami
My.B Umur 25 tahun G2P1A0 Usia preeklampsia berat maka akan dilakukan
Kehamilan 30 Minggu 4 Hari Dengan pemberian anti kejang/anti konvulsan
Preeklampsia Berat Di Rumah Sakit Dian magnesium sulfat (MgSO4) sebagai
Harapan telah sesuai dengan standar pencegahan dan terapi kejang. MgSO4
asuhan kebidanan. Hasil pengkajian yang merupakan obat pilihan untuk mencegah
dilakukan pada tanggal 20 April 2019 Ny B dan mengatasi kejang pada preeklampsia
merasakan nyeri perut bagian bawah, sakit berat atau eklamsia. Mulai dosis rumatan 6
kepala dan bengkak pada tangan dan gram MgSO4 dalam 6 jam sesuai prosedur
kaki. Dilakukan pemeriksaan fisik dan dengan cara : ambil 6 gram MgSO4 (15 ml
pemeriksaan penunjang seperti larutan MgSO4 40mg) dan larutkan dalam
pemeriksaan darah Hemoglobin (HB), 500 ml larutan Ringer Laktat/ringer Asetat,
USG dan Protein Urine. maka ibu di lalu berikan secara IV dengan kecepatan
berikan asuhan kebidanan seperti, 28 tetes/menit selama 6 jam dan diulang
beritahu ibu KIE tentang preekslampsia hingga 24 jam setelah persalinan atau
[Preeklampsia adalah tekanan darah tinggi kejang berakhir (bila eklampsia)]
yang disertai dengan proteinuria, odema,
yang terjadi pada kehamilan 20 minggu Pembahasan
sampai akhir minggu pertama setelah 1. Langkah I dentifikasi Data Dasar
persalinan, preeklampsia berat tekanan Pada langkah ini dilakukan
darah >160/110 mmHg dan proteinurin pengkajian dengan pengumpulan
positif (++++), Tanda gejala preeklampsia semua data yang diperlukan untuk
adalah pertambahan berat badan yang mengevaluasi keadaan klien secara
berlebihan, odema, hipertensi dan lengkap seperti; riwayat kesehatan,
proteinuria], beritahu ibu bahwa ibu harus pemeriksaan fisik sesuai dengan
di rawat inap untuk mengobservasi kebutuhannya, meninjau catatan
keadaan ibu, beritahu ibu tentang tanda terbaru atau catatan selanjutnya,
bahaya kehamilan yaitu bengkak di kaki meninjau data laboratorium dan
dan wajah, sakit kepala yang berat disertai membandingkannya dengan hasil studi
kejang, pandangan/penglihatan kabur, (Rukiyah, 2013).
ketuban pecah sebelum waktunya, ibu Dalam tinjauan pustaka Preeklampsia
tidak merasakan gerakan janin atau Berat ditandai dengan tekanan darah
gerakan janin berkurang. Jika terdapat sistol/diastol lebih dari sama dengan
tanda-tanda tersebut segera memanggil 160/110 mmHg, protein urin lebih dari
petugas kesehatan, anjurkan ibu untuk sama dengan positif (+++), sakit kepala,
istirahat yang cukup (tidur malam minimal gangguan penglihatan, nyeri
7-8 jam untuk memperbaiki tekanan darah epigastrium, Oliguria, trombositopenia
ibu dan tidur siang minimal 1 jam), dan odema paru (Cunningham, 2010).
anjurkan ibu untuk tidur dengan posisi Dalam tinjauan Kasus Ny ”B”
miring untuk meningkatkan aliran darah dikumpulkan dari hasil data subjektif ibu
balik dan menambah curah jantung atau mengatakan ingin memeriksakan
tidur dengan posisi kaki lebih tinggi kehamilannya karena nyeri perut
dibanding kepala untuk mengurangi bagian bawah, sakit kepala, tangan dan
pembengkaan pada kaki, pasang infus RL kaki bengkak. Pada riwayat kesehatan
58

didapatkan ibu mengatakan dari difokuskan pada apa yang dialami oleh
keluarga ibu yaitu bapak sedang klien (Rukiyah, 2013).
menderita penyakit keturunan Pada tinjauan pustaka menurut
(Hipertensi). Sedangkan data objektif Prawirohardjo (2012) Diagnosis
keadaan umum sedang, kesadaran preeklampsia ditegakkan berdasarkan
compos mentis, tanda-tanda vital TD: data Subyektif dan Obyektif. Data
140/90 mmHg. Pemeriksaan fisik subyektif meliputi nyeri epigastrium,
didapatkan odema pada perut, tangan gangguan penglihatan dan sakit kepala.
dan kaki, pemeriksaan Urin didapatkan Data obyektif meliputi tekanan darah
positif (++++). Dalam langkah ini Apa >160/100 mmHg, proteinuria positif
yang dijelaskan ditinjauan pustaka (++++) dan odema. Pada kasus ini
dengan studi kasus ada kesenjangan penulis mendapatkan diagnosa
yaitu dalam tinjauan pustaka untuk kebidanan Ny.B Umur 25 Tahun
menentukan preeklampsia berat G2P1A0 Usia Kehamilan 31 Minggu 4
tekanan darah sistol/diastol lebih dari Hari dengan Preeklmapsia Berat. Pada
sama dengan 160/110 mmHg, protein pemeriksaan tekanan darah didapatkan
urin lebih dari sama dengan positif tekanan darah ibu 140/100 mmHg,
(+++), sakit kepala, gangguan pada pemeriksaan fisik didapatkan
penglihatan, nyeri epigastrium, Oliguria, odema pada perut, tangan dan kaki,
trombositopenia dan odema paru, pada pemeriksaan labolatorium
sedangkan studi kasus didapatkan didapatkan protein urin positif (++++).
tekanan darah Ny.B 140/100 mmHg, Dalam langkah ini temukan
odema pada perut, tangan dan kaki, kesenjangan antara teori dan praktik
protein urin positif (++++), urin bag yaitu pada tinjauan teori Data subyektif
tertampung 200 cc. Berdasarkan teori meliputi nyeri epigastrium, gangguan
menurut Cunningham (2010) diagnosis penglihatan dan sakit kepala. Data
preeklampsia berat ditegakkan obyektif meliputi tekanan darah
berdasarkan adanya tiga dari empat >160/100 mmHg, proteinuria positif
gejala yaitu penambahan berat badan (++++) dan odema sedangkan pada
yang berlebihan, odema, hipertensi dan tinjauan kasus dari hasil data subjektif
proteinuria. Penambahan berat badan ibu mengatakan ingin memeriksakan
yang berlebihan bila terjadi kenaikan 1 kehamilannya karena nyeri perut
kg seminggu, bengkak pada kaki, bagian bawah, sakit kepala, tangan dan
tangan dan muka, tekanan darah > kaki bengkak. Pada riwayat kesehatan
140/90 mmHg yang diukur setelah didapatkan ibu mengatakan dari
pasien beristirahat 30 menit. keluarga ibu yaitu bapak sedang
menderita penyakit keturunan
2. Langkah II Interprestasi Data (Hipertensi). Sedangkan data objektif
Menginterprestasikan data dengan keadaan umum sedang, kesadaran
cepat untuk mengidentifikasi masalah compos mentis, tanda-tanda vital TD:
dengan klien berdasarkan data dasar, 140/90 mmHg. Pemeriksaan fisik
menguraikan bagaimana suatu data didapatkan odema pada perut, tangan
pada kasus diinterprestasikan menjadi dan kaki, pemeriksaan Urin didapatkan
suatu diagnosa secara teori data apa positif (++++).
yang mendukung untuk timbulnya
diagnosa tersebut. Masalah lebih sering 3. Langkah III Identifikasi Diagnosa /
berhubungan dengan bagaimana klien Masalah potensial
menguraikan keadaan yang klien Masalah Potensial merupakan
rasakan. Sedangkan diagnosa sering identifikasi diagnosa kebidanan dan
diidentifikasikan oleh bidan yang masalah berdasarkan interpretasi yang
59

benar atas data-data yang telah Pada tinjauan pustaka Menurut


dikumpulkan. Dalam langkah ini data Prawirohardjo (2012), tindakan segera
yang diinterpretasikan menjadi yang harus di lakukan pada ibu hamil
diagnosa kebidanan dan masalah. preeklampsia adalah memantau
Keduanya digunakan karena beberapa tekanan darah dan protein urin,
masalah tidak dapat diselesaikan kolaborasi dengan Dokter SpOG dalam
seperti diagnosa tetapi membutuhkan permberian terapi. Pada tinjauan kasus
penanganan yang dituangkan dalam Ny. “B” akan dilakukan tindakan segera
rencana asuhan terhadap klien. yaitu pantau tekanan darah, protein
Berdasarkan tinjauan pustaka urin, berkolaborasi dengan Dokter
manajemen kebidanan adalah SpOG untuk tindakan selanjutnya,
mengidentifikasi adanya masalah karena terdapat data kemungkinan
potensial yaitu mengantisipasi segala terjadinya Eklampsia yang memberikan
sesuatu yang mungkin terjadi. Sesuai indikasi adanya tindakan segera
dengan tinjauan pustaka bahwa apabila dimana harus menyelamatkan jiwa
data subjektif dan data objektif yang klien. Dalam langkah ini tidak di
kita dapatkan tidak ada masalah maka temukan kesenjangan antara teori dan
tidak akan terjadi adanya masalah kasus.
potensial.
Pada tinjauan pustaka Menurut 5. Langkah V Rencana Tindakan Asuhan
Prawirohardjo (2012), pada kasus ibu Pada langkah ini direncanakan
hamil dengan preeklampsia berat asuhan yang menyeluruh berdasarkan
diagnosa potensial yang mungkin langkah sebelumnya. Perencanaan
terjadi adalah eklampsia. Pada tinjauan yang terarah, dengan pola piker
kasus Ny.“B” dilahan praktek dapat beberapa langkah sebagai berikut:
diidentifikasi akan terjadi masalah tentukan tujuan tindakan yang akan
potensial yaitu kemungkinan terjadi dilakukan yang berisi tentang
Eklampsia. Dengan demikian sasaran/target dan hasil yang akan
penerapan tinjauan dan manajemen dicapai, selanjutnya ditentukan tindakan
asuhan kebidanan pada studi kasus Ny. sesuai dengan masalah/diagnosa dan
“B”, ada persamaan dan tidak tujuan yang akan di capai (Varney,
ditemukan adanya kesenjangan. 2008). Menurut Prawirohardjo (2012),
asuhan kebidanan yang di rencanakan
4. Langkah IV Tindakan Segera pada pasien preeklampsia berat harus
Beberapa data menunjukkan rawat inap dan tirah baring kesalah satu
situasi emergensi dimana bidan perlu sisi (miring kiri), memberikan obat anti
bertindak segera demi keselamatan ibu kejang MgSO4, memberi pengobatan
dan bayi, beberapa data menunjukkan hipertensi, pemeriksaan protein urin,
situasi yang memerlukan tindakan dan pemeriksaan tekanan darah.
segera, sementara menunggu instruksi Pada studi kasus Ny. “B”, penulis
dokter. Mungkin juga memerlukan merencanakan asuhan kebidanan
konsultasi dengan tim kesehatan lain. berdasarkan diagnosa/ masalah yaitu
Bidan mengevaluasi situasi setiap Beritahu ibu hasil pemeriksaan, Beri ibu
pasien untuk menentukan asuhan KIE tentang preeklampsia, beritahu ibu
pasien yang paling tepat (Varney, bahwa akan rawat inap, Beritahu ibu
2008). Antisipasi masalah pertama tanda-tanda bahaya kehamilan,
yang dilakukan pada pasien dengan Observasi KU, TTV dan DJJ, Anjurkan
preeklampsia berat adalah memantau ibu untuk istirahat yang cukup, beri
tekanan darah dan protein urin, terapi sesuai advice dokter. Dari
kolaborasi dengan Dokter SpOG. rencana asuhan kebidanan yang telah
60

diberikan, pada kasus ini ada kesesuian mmHg, protein urin < positif (++++), ibu
antara teori dengan kasus yang ada sudah boleh pulang karena sudah
pada Ny. “B”. mencapai tanda-tanda preeklampsia
ringan dan dilakukan perawatan aktif
6. Langkah VI Implementasi Tindakan jika umur kehamilan ibu > 37 minggu.
Asuhan Kebidanan Dalam kasus ini keadaan Ny B,
Berdasarkan tinjauan tekanan darah 130/90 mmHg, tidak
manajemen asuhan kebidanan bahwa dilakukan pemeriksaan urin lanjutan.
melaksanaan rencana tindakan harus Keadaan ibu sudah membaik dan Ny.B
efesien dan menjamin rasa aman pada sudah mengerti tentang apa yang
klien. Implementasi dapat dilaksanakan dialaminya sekarang dan akan
seluruhnya oleh bidan ataupun mengikuti apa yang diintruksikan oleh
sebagian dilaksanakan ibu serta Dokter dan sudah diperbolehkan pulang
kerjasama dengan tim kesehatan dengan catatan apabila ada keluhan
lainnya sesuai dengan tindakan yang segera datang ke pelayanan
telah direncanakan. Pada tinjauan kesehatan. Dalam langkah ini
pustaka Menurut Prawirohardjo (2012), ditemukan kesenjangan antara teori
pada ibu hamil dengan preeklampsia dan praktik dimana dalam tinjauan teori
berat tindakan yang harus dilakukan ibu dibolehkan pulang apabila protein
adalah pasien harus di rawat inap, urin < positif (++++), tetapi dalam dalam
memberikan obat anti kejang, memberi tinjauan kasus tidak dilakukan
pengobatan hipertensi, pemeriksaan pemeriksaan urin yaitu urin ibu masih
protein urin dan tekanan darah. Pada positif (++++) dan sudah di perbolehkan
studi kasus kehamilan Ny. “B”, asuhan pulang.
yang diberikan adalah Memeritahukan
ibu KIE tentang preeklampsia, Kesimpulan
Memberitahukan kepada ibu bahwa ibu Setelah melakukan pengkajian yang
harus rawat inap, Memeritahukan ibu terdiri dari data subjektif dan data objektif
tanda-tanda bahaya kehamilan, maka keluhan yang ibu rasakan yaitu nyeri
Mengobservasi KU, TTV dan DJJ, perut bagian bawah, sakit kepala, dan
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang bengkak pada kaki dan perut, maka
cukup, Memberi terapi sesuai advice diagnosa adalah Ny.”B” dengan
dokter. Dalam langkah ini tidak di Preeklampsia Berat. Berdasarkan hasil
temukan kesenjangan antara teori dan pemeriksaan ditemukan tanda gejala yang
praktik. mengancam pasien yaitu TTV tidak dalam
batas normal, protein urin positif 4,
7. Langkah VII Evaluasi Asuhan keadaan umum sedang, kesadaran
Kebidanan composmentis maka dilakukan tindakan
Evaluasi merupakan langkah akhir kolaborasi dengan Dokter SpOG.
dari proses manajemen asuhan Membuat rencana asuhan sesuai dengan
kebidanan dalam mengevaluasi kebutuhan pasien yaitu berikan informasi
pencapaian tujuan, membandingkan mengenai keadaannya sekarang,
data yang dikumpulkan dengan kriteria informasi mengenai preeklampsia, anjuran
yang diidentifikasikan, memutuskan pada ibu untuk mengurangi rutinitas yang
apakah tujuan telah dicapai atau tidak dapat memicu lelah dan lainnya guna
dengan tindakan yang sudah membantu ibu mengembalikan menjaga
diimplementasikan. Dalam tinjauan kesejahteraan pasien.
pustaka Prawirohardjo (2012), evaluasi
pada\ ibu hamil dengan preeklampsia
berat adalah tekanan darah <140/90
61

DAFTAR PUSTAKA
Marni. 2011. Asuhan Kebidanan Pada
Asrinah, S.S.P, dkk. 2010. Konsep Masa Antenatal. Yogyakarta.
Kebidanan. Yogyakarta. Graha Ilmu Puataka Belajar

Astuti, H.P. 2012. Buku Ajar Asuhan Marni, dkk. 2012. Asuhan Neonatus Bayi
Kebidanan 1 (Kehamilan). Dan Balita Dan Anak Prasekolah.
Yogyakarta. Rohima Press Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Cunningham F.G. 2009. Williams Muslihatun, dkk. 2009. Dokumentasi


Obstetrics 23rd Ed. McGraw-Hill, Kebidanan. Yogyakarta. Fitramaya
Medical Publishing Division
Nugroho, T. 2011. Patologi Kebidanan.
Cunningham F.G, dkk. 2010. Obstetric Yogyakarta. Nuha Medika
William. Jakarta. Buku Kedokteran
ECG . 2014. Buku Ajar Askeb 1
Data ibu hamil, Rumah Sakit Dian Kehamilan. Yogyakarta. Nuha
Harapan 2018 Medika

Depkes, R.I, 2008. Standar Pelayanan . 2016. Patologi Kebidanan.


Kebidanan. Jakarta. Departemen Yogyakarta. Nuha Medika
Kesehatan RI.
Prawihardjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan
Varney H. 2008. Buku Ajar Asuhan edisi 4. Jakarta. PT Bina Pustaka
Kebidanan. 3 ed. Jakarta. EGC
. 2009. Ilmu Kebidanan.
Jakarta. PT Bina Pustaka
Jannah, N. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Kehamilan, Yogyakarta. C.V ANi . 2010. Buku Acuan
Ofest Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta. PT
Kusmiyati. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Bina Pustaka
Yogyakarta. Fitramaya
. 2012. Ilmu Kebidanan.
Mangkuji B. 2013. Asuhan Kebidanan Jakarta. PT Bina Pustaka
Tujuh Langkah Varney. Jakarta.
Penerbit buku kedokteran EGC. Pudiastuti R. D. 2012. Asuhan Kebidanan
pada Ibu Hamil Normal dan Patologi.
Mansjoer A. 2010. Kapita Selekta Yokyakarta. Nuha Medika
Kedokteran, edisi 4. Jakarta. Media
Aesculapius. Purwoastuti E. 2014. Konsep Kebidanan.
Yogyakarta. Pustaka Baru Press
Manuaba I.B.G. 2007. Pengantar Kuliah.
Jakarta. ECG SDKI. 2012. Kesejahteraan Ibu dan Bayi di
Indonesia.
. 2010. Ilmu Kebidanan, Rukiyah, A.Y. 2013. Asuhan Kebidanan 1
penyakit kandungan dan KB. Kehamilan. Jakarta; CV Trans Info
Jakarta. ECG Medika
62

Anda mungkin juga menyukai