INTISARI
Latar belakang : Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi ante, intra,
dan post partum. Secara teoritis urutan-urutan gejala yang timbul pada preeklampsia yaitu odema,
hipertensi dan proteinuria. Preeklampsia secara global terjadi pada 0,5% kelahiran hidup dan 4,5%
hipertensi dalam kehamilan. Preeklampsia dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, odema paru dan
perdarahan serebral, sedangkan pada janin dapat menyebabkan fetal distress, Intrauterin Fetal Growth
Restriction (IUGR) dan solusio plasenta (Prawirodardjo, 2012).
Metode : Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan studi penelaan
kasus (Case study). penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Dian Harapan sampel penelitian ini My.B
Umur 25 tahun G2P1A0 Usia Kehamilan 30 Minggu 4 Hari Dengan Preeklampsia Berat. Instrument yang
digunakan yaitu pedoman observasi, wawancara,dan studi dokumentasi dalam bentuk format asuhan
kebidanann7 langkah Varney dan pendokumentasian SOAP.
Hasil : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil My.B Umur 25 tahun G2P1A0 Usia Kehamilan 30 Minggu 4
Hari Dengan Preeklampsia Berat Di Rumah Sakit Dian Harapan telah sesuai dengan standar asuhan
kebidanan. Hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 20 April 2019 Ny B merasakan nyeri perut
bagian bawah, sakit kepala dan bengkak pada tangan dan kaki. Dilakukan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah Hemoglobin (HB), USG dan Protein Urine.dan
diberikan Asuhan kebidanan untuk penanganan Preeklampsia Berat.
Kesimpulan : Ny.”B” dengan Preeklampsia Berat anjurkan pada ibu untuk mengurangi rutinitas yang
dapat memicu lelah dan lainnya guna membantu ibu mengembalikan menjaga kesejahteraan pasien.
beritahu ibu KIE tentang preekslampsia, beritahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan yaitu bengkak di
kaki dan wajah, sakit kepala yang berat disertai kejang, pandangan/penglihatan kabur, ketuban pecah
sebelum waktunya, ibu tidak merasakan gerakan janin atau gerakan janin berkurang. Jika terdapat tanda-
tanda tersebut segera memanggil petugas kesehatan, anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan
berikan ibu obat.
.
langkah Varney dan pendokumentasian 28 tpm pada tangan kanan ibu, pasang
SOAP. cateter, berikan ibu obat [Injeksi
dexamethasone 2x1 secara IM dengan
dosis 6 mg, nifedipin 3x1 oral dengan
Hasil dosis 10 mg, Histolan 3x1 oral dengan
dosis 1 tablet, Cairan RL + MgSO4 15 cc,
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Syarat pemberian yang mengalami
My.B Umur 25 tahun G2P1A0 Usia preeklampsia berat maka akan dilakukan
Kehamilan 30 Minggu 4 Hari Dengan pemberian anti kejang/anti konvulsan
Preeklampsia Berat Di Rumah Sakit Dian magnesium sulfat (MgSO4) sebagai
Harapan telah sesuai dengan standar pencegahan dan terapi kejang. MgSO4
asuhan kebidanan. Hasil pengkajian yang merupakan obat pilihan untuk mencegah
dilakukan pada tanggal 20 April 2019 Ny B dan mengatasi kejang pada preeklampsia
merasakan nyeri perut bagian bawah, sakit berat atau eklamsia. Mulai dosis rumatan 6
kepala dan bengkak pada tangan dan gram MgSO4 dalam 6 jam sesuai prosedur
kaki. Dilakukan pemeriksaan fisik dan dengan cara : ambil 6 gram MgSO4 (15 ml
pemeriksaan penunjang seperti larutan MgSO4 40mg) dan larutkan dalam
pemeriksaan darah Hemoglobin (HB), 500 ml larutan Ringer Laktat/ringer Asetat,
USG dan Protein Urine. maka ibu di lalu berikan secara IV dengan kecepatan
berikan asuhan kebidanan seperti, 28 tetes/menit selama 6 jam dan diulang
beritahu ibu KIE tentang preekslampsia hingga 24 jam setelah persalinan atau
[Preeklampsia adalah tekanan darah tinggi kejang berakhir (bila eklampsia)]
yang disertai dengan proteinuria, odema,
yang terjadi pada kehamilan 20 minggu Pembahasan
sampai akhir minggu pertama setelah 1. Langkah I dentifikasi Data Dasar
persalinan, preeklampsia berat tekanan Pada langkah ini dilakukan
darah >160/110 mmHg dan proteinurin pengkajian dengan pengumpulan
positif (++++), Tanda gejala preeklampsia semua data yang diperlukan untuk
adalah pertambahan berat badan yang mengevaluasi keadaan klien secara
berlebihan, odema, hipertensi dan lengkap seperti; riwayat kesehatan,
proteinuria], beritahu ibu bahwa ibu harus pemeriksaan fisik sesuai dengan
di rawat inap untuk mengobservasi kebutuhannya, meninjau catatan
keadaan ibu, beritahu ibu tentang tanda terbaru atau catatan selanjutnya,
bahaya kehamilan yaitu bengkak di kaki meninjau data laboratorium dan
dan wajah, sakit kepala yang berat disertai membandingkannya dengan hasil studi
kejang, pandangan/penglihatan kabur, (Rukiyah, 2013).
ketuban pecah sebelum waktunya, ibu Dalam tinjauan pustaka Preeklampsia
tidak merasakan gerakan janin atau Berat ditandai dengan tekanan darah
gerakan janin berkurang. Jika terdapat sistol/diastol lebih dari sama dengan
tanda-tanda tersebut segera memanggil 160/110 mmHg, protein urin lebih dari
petugas kesehatan, anjurkan ibu untuk sama dengan positif (+++), sakit kepala,
istirahat yang cukup (tidur malam minimal gangguan penglihatan, nyeri
7-8 jam untuk memperbaiki tekanan darah epigastrium, Oliguria, trombositopenia
ibu dan tidur siang minimal 1 jam), dan odema paru (Cunningham, 2010).
anjurkan ibu untuk tidur dengan posisi Dalam tinjauan Kasus Ny ”B”
miring untuk meningkatkan aliran darah dikumpulkan dari hasil data subjektif ibu
balik dan menambah curah jantung atau mengatakan ingin memeriksakan
tidur dengan posisi kaki lebih tinggi kehamilannya karena nyeri perut
dibanding kepala untuk mengurangi bagian bawah, sakit kepala, tangan dan
pembengkaan pada kaki, pasang infus RL kaki bengkak. Pada riwayat kesehatan
58
didapatkan ibu mengatakan dari difokuskan pada apa yang dialami oleh
keluarga ibu yaitu bapak sedang klien (Rukiyah, 2013).
menderita penyakit keturunan Pada tinjauan pustaka menurut
(Hipertensi). Sedangkan data objektif Prawirohardjo (2012) Diagnosis
keadaan umum sedang, kesadaran preeklampsia ditegakkan berdasarkan
compos mentis, tanda-tanda vital TD: data Subyektif dan Obyektif. Data
140/90 mmHg. Pemeriksaan fisik subyektif meliputi nyeri epigastrium,
didapatkan odema pada perut, tangan gangguan penglihatan dan sakit kepala.
dan kaki, pemeriksaan Urin didapatkan Data obyektif meliputi tekanan darah
positif (++++). Dalam langkah ini Apa >160/100 mmHg, proteinuria positif
yang dijelaskan ditinjauan pustaka (++++) dan odema. Pada kasus ini
dengan studi kasus ada kesenjangan penulis mendapatkan diagnosa
yaitu dalam tinjauan pustaka untuk kebidanan Ny.B Umur 25 Tahun
menentukan preeklampsia berat G2P1A0 Usia Kehamilan 31 Minggu 4
tekanan darah sistol/diastol lebih dari Hari dengan Preeklmapsia Berat. Pada
sama dengan 160/110 mmHg, protein pemeriksaan tekanan darah didapatkan
urin lebih dari sama dengan positif tekanan darah ibu 140/100 mmHg,
(+++), sakit kepala, gangguan pada pemeriksaan fisik didapatkan
penglihatan, nyeri epigastrium, Oliguria, odema pada perut, tangan dan kaki,
trombositopenia dan odema paru, pada pemeriksaan labolatorium
sedangkan studi kasus didapatkan didapatkan protein urin positif (++++).
tekanan darah Ny.B 140/100 mmHg, Dalam langkah ini temukan
odema pada perut, tangan dan kaki, kesenjangan antara teori dan praktik
protein urin positif (++++), urin bag yaitu pada tinjauan teori Data subyektif
tertampung 200 cc. Berdasarkan teori meliputi nyeri epigastrium, gangguan
menurut Cunningham (2010) diagnosis penglihatan dan sakit kepala. Data
preeklampsia berat ditegakkan obyektif meliputi tekanan darah
berdasarkan adanya tiga dari empat >160/100 mmHg, proteinuria positif
gejala yaitu penambahan berat badan (++++) dan odema sedangkan pada
yang berlebihan, odema, hipertensi dan tinjauan kasus dari hasil data subjektif
proteinuria. Penambahan berat badan ibu mengatakan ingin memeriksakan
yang berlebihan bila terjadi kenaikan 1 kehamilannya karena nyeri perut
kg seminggu, bengkak pada kaki, bagian bawah, sakit kepala, tangan dan
tangan dan muka, tekanan darah > kaki bengkak. Pada riwayat kesehatan
140/90 mmHg yang diukur setelah didapatkan ibu mengatakan dari
pasien beristirahat 30 menit. keluarga ibu yaitu bapak sedang
menderita penyakit keturunan
2. Langkah II Interprestasi Data (Hipertensi). Sedangkan data objektif
Menginterprestasikan data dengan keadaan umum sedang, kesadaran
cepat untuk mengidentifikasi masalah compos mentis, tanda-tanda vital TD:
dengan klien berdasarkan data dasar, 140/90 mmHg. Pemeriksaan fisik
menguraikan bagaimana suatu data didapatkan odema pada perut, tangan
pada kasus diinterprestasikan menjadi dan kaki, pemeriksaan Urin didapatkan
suatu diagnosa secara teori data apa positif (++++).
yang mendukung untuk timbulnya
diagnosa tersebut. Masalah lebih sering 3. Langkah III Identifikasi Diagnosa /
berhubungan dengan bagaimana klien Masalah potensial
menguraikan keadaan yang klien Masalah Potensial merupakan
rasakan. Sedangkan diagnosa sering identifikasi diagnosa kebidanan dan
diidentifikasikan oleh bidan yang masalah berdasarkan interpretasi yang
59
diberikan, pada kasus ini ada kesesuian mmHg, protein urin < positif (++++), ibu
antara teori dengan kasus yang ada sudah boleh pulang karena sudah
pada Ny. “B”. mencapai tanda-tanda preeklampsia
ringan dan dilakukan perawatan aktif
6. Langkah VI Implementasi Tindakan jika umur kehamilan ibu > 37 minggu.
Asuhan Kebidanan Dalam kasus ini keadaan Ny B,
Berdasarkan tinjauan tekanan darah 130/90 mmHg, tidak
manajemen asuhan kebidanan bahwa dilakukan pemeriksaan urin lanjutan.
melaksanaan rencana tindakan harus Keadaan ibu sudah membaik dan Ny.B
efesien dan menjamin rasa aman pada sudah mengerti tentang apa yang
klien. Implementasi dapat dilaksanakan dialaminya sekarang dan akan
seluruhnya oleh bidan ataupun mengikuti apa yang diintruksikan oleh
sebagian dilaksanakan ibu serta Dokter dan sudah diperbolehkan pulang
kerjasama dengan tim kesehatan dengan catatan apabila ada keluhan
lainnya sesuai dengan tindakan yang segera datang ke pelayanan
telah direncanakan. Pada tinjauan kesehatan. Dalam langkah ini
pustaka Menurut Prawirohardjo (2012), ditemukan kesenjangan antara teori
pada ibu hamil dengan preeklampsia dan praktik dimana dalam tinjauan teori
berat tindakan yang harus dilakukan ibu dibolehkan pulang apabila protein
adalah pasien harus di rawat inap, urin < positif (++++), tetapi dalam dalam
memberikan obat anti kejang, memberi tinjauan kasus tidak dilakukan
pengobatan hipertensi, pemeriksaan pemeriksaan urin yaitu urin ibu masih
protein urin dan tekanan darah. Pada positif (++++) dan sudah di perbolehkan
studi kasus kehamilan Ny. “B”, asuhan pulang.
yang diberikan adalah Memeritahukan
ibu KIE tentang preeklampsia, Kesimpulan
Memberitahukan kepada ibu bahwa ibu Setelah melakukan pengkajian yang
harus rawat inap, Memeritahukan ibu terdiri dari data subjektif dan data objektif
tanda-tanda bahaya kehamilan, maka keluhan yang ibu rasakan yaitu nyeri
Mengobservasi KU, TTV dan DJJ, perut bagian bawah, sakit kepala, dan
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang bengkak pada kaki dan perut, maka
cukup, Memberi terapi sesuai advice diagnosa adalah Ny.”B” dengan
dokter. Dalam langkah ini tidak di Preeklampsia Berat. Berdasarkan hasil
temukan kesenjangan antara teori dan pemeriksaan ditemukan tanda gejala yang
praktik. mengancam pasien yaitu TTV tidak dalam
batas normal, protein urin positif 4,
7. Langkah VII Evaluasi Asuhan keadaan umum sedang, kesadaran
Kebidanan composmentis maka dilakukan tindakan
Evaluasi merupakan langkah akhir kolaborasi dengan Dokter SpOG.
dari proses manajemen asuhan Membuat rencana asuhan sesuai dengan
kebidanan dalam mengevaluasi kebutuhan pasien yaitu berikan informasi
pencapaian tujuan, membandingkan mengenai keadaannya sekarang,
data yang dikumpulkan dengan kriteria informasi mengenai preeklampsia, anjuran
yang diidentifikasikan, memutuskan pada ibu untuk mengurangi rutinitas yang
apakah tujuan telah dicapai atau tidak dapat memicu lelah dan lainnya guna
dengan tindakan yang sudah membantu ibu mengembalikan menjaga
diimplementasikan. Dalam tinjauan kesejahteraan pasien.
pustaka Prawirohardjo (2012), evaluasi
pada\ ibu hamil dengan preeklampsia
berat adalah tekanan darah <140/90
61
DAFTAR PUSTAKA
Marni. 2011. Asuhan Kebidanan Pada
Asrinah, S.S.P, dkk. 2010. Konsep Masa Antenatal. Yogyakarta.
Kebidanan. Yogyakarta. Graha Ilmu Puataka Belajar
Astuti, H.P. 2012. Buku Ajar Asuhan Marni, dkk. 2012. Asuhan Neonatus Bayi
Kebidanan 1 (Kehamilan). Dan Balita Dan Anak Prasekolah.
Yogyakarta. Rohima Press Pustaka Pelajar. Yogyakarta