Anda di halaman 1dari 17

MENGURANGI PERILAKU TIDAK DISIPLIN PADA ANAK DENGAN

AUTISM MENGGUNAKAN TEKNIK KONSELING BEHAVIOR

KelOMpoK 8
Fuadah Hafizhah                            1102619079
Osamah Ben Laden                        1102619029
M. Ibrahim Yusuf                           1102619080
Nabila Nur Aulia                             1102619013
Lulu Awliya Yusman                      1102619045
01 02
PEnDahULuAn KEraNgKA teORitIS

03 04
StRAteGI koNsELinG PEmBahASan HAsiL
KOnSelINg
Pendahuluan
LatAR beLAkaNg MasALah
Bimbingan dan Konseling merupakan terjemahan
dari istilah guidance dan counselling dalam
bahasa Inggris. Kata “guidance” berasal dari kata Menurut Sastra
kerja to guide yang mempunyai arti “menunjukan, (2011:133) autisme adalah gangguan
membimbing, menuntun, ataupun membantu” perkembangan otak pada anak yang
(Hallen 2005:2). berakibat tidak dapat berkomunikasi dan
tidak dapat mengekspresikan perasaan
dan keinginannya, sehingga perilaku
hubungan dengan orang lain terganggu.
IdeNtIFikASi mASalAH
Pada awalnya ibu Hamzah tidak memiliki masalah Setelah mencari solusi, Hamzah
dalam kandungannya, tetapi semasa hamil ibu menjalani terapi wicara di Rumah Sakit
Hamzah sering mengkonsumsi Kerang Hijau dan Cipto selama kurang lebih 2 tahun,
tanpa sengaja menghirup polusi limbah pabrik. setelah itu Hamzah menjalani
Hal tersebut merupakan dugaan awal dari dokter perawatan di Rumah Autis selaama
yang mengakibatkan Hamzah lahir dengan kurang lebih 1 tahun. Tetapi Hamzah
konsdisi yang tidak biasa. Dari umur 0-1 tahun menjalani Pendidikan Usia Dini di
perkembangan Hamzah sama seperti anak pada sekolah umum. Barulah setelah selesai
umumnya. Tetapi sampai umur 4 tahun menjalani pendidikan di sekolah umum,
perkembangan komunikasi Hamzah belum Hamzah memasuki Pendidikan Sekolah
terlihat. Sampai orang tuanya menyadari bahwa Dasar di SLBN 4 Jakarta sampai
Hamzah memerlukan penanganan khusus untuk sekarang.
mengetahui penyebab juga solusinya.
RumUSan MAsaLAh

• Bagaimana cara mengubah perilaku


menutup telinga?
• Bagaimana cara mengubah perilaku refleks
mengambil barang orang lain?
• Bagaimana cara mengubah memukul
kepala?
• Bagaimana cara mengubah mencolok
telinga?
ManFAat HAsiL
KonSEliNg
• Membantu anak untuk beraktifitas dengan
baik dalam kehidupan sehari-hari
• Menambah pengetahuan orang tua saat
bagaimana memberi pembiasaan pada anak.
• Anak dapat berkomunikasi dengan verbal
sedikit demi sedikit.
• Anak dapat berperilaku disiplin ketika
melakukan kegiatan apapun.
KEraNgKA teORitIS
Teori Perilaku

Bloom membagi domain perilaku Pengetahuan (knowledge)


dalam tiga domain antara lain Sikap (attitude)
domain kognitif (cognitive), Tindakan (practice)
afektif (affective), dan
psikomotor (psychomotor). Ada
tiga ranah perilaku, di antaranya:
Faktor biologis
Faktor Sosiopsikologis
TeOri KOnSelINg BehAViOr

Praktek yang kami lakukan pada teknik konseling ini yaitu merubah
perilaku siswa secara perlahan dengan cara setiap kali siswa memukul,
siswa diberikan arahan mengenai perilaku yang ia lakukan itu tidak baik
dan menunjukkan perilaku yang seharusnya, seperti mengelus serta
memberikan kegiatan yang menunjukkan kasih sayang terhadap orang
lain. Oleh karena itu konseling individual pendekatan behavioristik
adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling oleh seorang ahli (yang disebut konselor) kepada
individu yang sedang menghadapi suatu masalah (disebut klien) yang
berkelanjutan dengan Layanan Konseling Individual pendekatan
Behaviouristik menggunakan pendekatan behavioristik menuju ke arah
suatu tujuan yaitu perubahan tingkah laku pada individu tersebut.
StRAteGI koNsELinG
TujUaN

• Melatih anak untuk berkomunikasi dengan


baik secara verbal
• Melatih anak untuk berkomunikasi dua arah
• Melatih anak untuk berlaku disiplin dalam
kegiatan apapun
• Membantu orang tua untuk melakukan
pembiasaan pada anak
SubJEk

Nama : Rauman Hamzah


Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Desember 2002
Umur : 18 Tahun
Anak ke- : 2 (Dua)
Kelas : IX (Sembilan)
Sekolah : SLBN 4 Jakarta
Alamat : Jl.Alur Laut,Gg.Langgar,No 20A,Kec.Koja, Jakarta Utara
Nama Ayah : Asep Ibnu Haris
Nama Ibu : Kus Indarti
Aspek Layanan Perilaku
Sasaran Layanan Rauman Hamzah
Waktu 2x120 Menit
Masalah Konseli memiliki perilaku yang belum bisa diubah, seperti menutup telinga ketika
diajak berbicara, memukul kepala, mengambil barang orang lain, berkomunikasi
secara verbal, dan mencolok telinga.

Tujuan Umum Konseli mampu memperbaiki perilaku negatif.


Tujuan Khusus Mengurangi perilaku yang dapat menyakiti dirinya sendiri, dan perilaku yang dapat
merugikan orang lain, dapat menjalani keseharian yang disiplin.

Pendekatan Konseling Behavioral


Teknik Teknik Behaviour (reinforcement), role playng)
Tahap Kegiatan Konseling
Tahap Pengelolaan Tingkah 1. Konselor mengamati perilaku konseli dengan mencari informasi pada orang
Laku tua konseli, juga dengan memberikan reinforcement positif atau negatif.
2. Konseli dibimbing konselor melakukan role paying dengan melakukan
perkenalan.
Setelah melakukan konseling kepada
anak pada hari rabu tanggal 24 november
2021 kami berusaha mengurangi perilaku
tidak disiplin pada anak dengan
menggunakan Teknik konseling
behavioral, alasan kami menggunakan
PEmBahASan Teknik ini dikarenakan hal yang ingin kami
rubah berkaitan dengan perilaku anak

HAsiL kONseLInG sehingga akan efektif untuk menggunakan


Teknik konseling behavioral. Beberapa
perilaku yang ingin kami
rubah/mengurangi adalah sering
memukul kepala sendiri, mencolokan jari
ke dalam telinga, sering menutup telinga
secara berulang ulang, dan mengambil
benda milik orang lain dengan paksa.
Saat kami melakukan konseling kami sempat
mengalami beberapa kesulitan seperti sulitnya
berkomunikasi dengan anak dikarenakan anak
sama sekali tidak bisa berkomunikasi
meskipun mengerti beberapa perintah dari
kami, meskipun anak hanya memiliki
hambatan autis tetapi tingkat kecerdasannya
berada dibawah anak sebaya pada umumnya
setelah mendengar penjelasan dari orang
tuanya ternyata hal tersebut terjadi karena
disekolah si anak dimasukan kedalam kelas
anak hambatan tunagrahita sehingga hal itu
mengakibatkan terhambatnya perkembangan
kognitif dan Bahasa anak.
Kami melakukan konseling dengan memperhatikan
perilaku anak jika perilaku yang tidak diinginkan
muncul maka kami membiasakan atau
mencontohkan kepada anak dengan perilaku lain
seperti jika anak memukul kepalanya atau menutup
telinganya maka kami mengarahkan anak untuk
melakukan posisi duduk rapih dan tangan diatas
meja hal ini kami lakukan berulang ulang setiap kali
perilaku tersebut muncul atau juga jika anak
merebut barang orang lain dengan paksa kami
memintanya Kembali dengan pelan pelan dan
mengajarkan cara meminjam barang dan
mengucapkan kata terima kasih, dengan
pembiasaan ini kami berharap perilaku kurang
disiplin anak dapat berkurang dan diganti dengan
perilaku positif
Hamzah merupakan individu autis yang memiliki masalah pada
perkembangan perilaku kesehariannya. Ia kerap kali menutup
telinga ketika diajak berbicara, memukul kepala, mengambil
barang orang lain, berkomunikasi secara verbal, dan
mencolok telinga. Untuk meminimalisir serta mengubah
perilaku negative ini maka dilakukan konseling dengan
pendekatan Konseling Behavioral dimana teknik yang
digunakan yakni Teknik Behaviour (reinforcement, role
playing).
Pada proses konseling, individu diharapkan mampu mencapai
tujuan-tujuan konseling yang sudah ditetapkan konselor
diantaranya; memperbaiki pola komunikasi secara verbal
serta dua arah serta disiplin dalam berkegiatan. Kegiatan
konseling tentunya tidak akan berjalan optimal jika kurangnya
dukungan dari orangtua. Oleh karena itu, salah satu bagian
dari sesi konseling ini adalah memberikan arahan pada
orangtua untuk melakukan pembiasaan terhadap perubahan
perilaku individu autis sesuai dengan acuan dan pedoman
teknik konseling yang telah diterapkan oleh konselor.
Sebagai masyarakat yang hidup berdampingan dengan
individu berkebutuhan khusus, kita hendaknya mampu
untuk mengenal lebih jauh mengenai kebutuhan para
penyandang disabilitas khususnya kebutuhan
konseling. Terlebih lagi kepada orangtua yang memiliki
anak dengan hambatan-hambatan khusus. Orangtua
hendaknya mampu menjadi konselor utama bagi anak
sehingga mampu memahami secara penuh kebutuhan
anak dari segi fisik maupun mental
TerIMa kASih

Anda mungkin juga menyukai