1. Tanah liat.
Jenis tanah ini banyak mengandung makanan tapi sayang tidak bisa
dimakan oleh tumbuhan karena kekurangan kadar oksigen (O2).
Untuk menanggulanginya yaitu mengupayakan agar tersedia O2.
Caranya adalah dengan memberikan : kompos, bokashi pupuk
kandang arang, atau bahan organik lainnya dan probiotik (ROTAN)
sehingga tanah menjadi gembur.
2. Tanah berpasir.
Jenis tanah ini adalah sulit mengikat air, cepat kering dan merana.
Adapun cara mengatasi tanah seperti ini adalah dengan
menambahkan bahan organic seperti : kompos, bokashi pupuk
kandang, pupuk organik daun hijau yang mudah busuk ditambah
dengan kotoran hewan, tanah, Rotan dan air dengan perbandingan 1:
1: 1: 1, simpan didalam drum dan biarkan selama 3 minggu.
3. Tanah berkapur.
Jenis tanah ini memiliki keasaman yang tinggi, mudah longsor,
makanan mikronya kurang tersedia (contoh : zat besi, seng,
tembaga). Untuk mengatasi jenis tanah seperti ini adalah dengan
memberikan pupuk kompos, dan dedaunanyang hijau apalagi bila
dedaunannya jenis tanaman yang berbunga kupu-kupu seperti
kacang-kacangan, johar, turi, dll. Dan untuk menurunkan tingkat
keasaman dilakukan dengan cara memberikan pupuk yang
mengandung belerang, plus aplikasikan Rotan rutin seminggu sekali.
4. Tanah Gambut
Tanah ini kaya akan zat organik namun belum bisa dijadikan
makanan oleh tumbuhan karena belum terurai dan pHnya rendah atau
asam. Sirkulasi udara yang kurang baik sehingga bakteri tidak bisa
bekerja secara maksimal. Pada tanah yang seperti ini hanya beberapa
jenis tanaman saja yang dapat hidup seperti karet. Cara mengatasi
jenis tanah yang seperti ini :
a. Memberikan kompos dari pupuk kandang, arang atau bokashi
pupuk kandang arang.
b. Membuat tali parit atau parit sebanyak mungkin.
c. Memberikan kultur campuran mikro organisme yang
menguntungkan Rotan setiap sebulan sekali
d. Memberikan bakteri yang berasal dari limbah yang mengandung
banyak protein seperti : limbah tahu, darah, atau ikan busuk.