Anda di halaman 1dari 5

TIPS MENGATASI MASALAH TANAH

By. Ayah Manjel Dech

Ada beberapa macam cara untuk menyuburkan tanah :

1. Tanah liat.
Jenis tanah ini banyak mengandung makanan tapi sayang tidak bisa
dimakan oleh tumbuhan karena kekurangan kadar oksigen (O2).
Untuk menanggulanginya yaitu mengupayakan agar tersedia O2.
Caranya adalah dengan memberikan : kompos, bokashi pupuk
kandang arang, atau bahan organik lainnya dan probiotik (ROTAN)
sehingga tanah menjadi gembur.

2. Tanah berpasir.
Jenis tanah ini adalah sulit mengikat air, cepat kering dan merana.
Adapun cara mengatasi tanah seperti ini adalah dengan
menambahkan bahan organic seperti : kompos, bokashi pupuk
kandang, pupuk organik daun hijau yang mudah busuk ditambah
dengan kotoran hewan, tanah, Rotan dan air dengan perbandingan 1:
1: 1: 1, simpan didalam drum dan biarkan selama 3 minggu.

3. Tanah berkapur.
Jenis tanah ini memiliki keasaman yang tinggi, mudah longsor,
makanan mikronya kurang tersedia (contoh : zat besi, seng,
tembaga). Untuk mengatasi jenis tanah seperti ini adalah dengan
memberikan pupuk kompos, dan dedaunanyang hijau apalagi bila
dedaunannya jenis tanaman yang berbunga kupu-kupu seperti
kacang-kacangan, johar, turi, dll. Dan untuk menurunkan tingkat
keasaman dilakukan dengan cara memberikan pupuk yang
mengandung belerang, plus aplikasikan Rotan rutin seminggu sekali.

4. Tanah Gambut
Tanah ini kaya akan zat organik namun belum bisa dijadikan
makanan oleh tumbuhan karena belum terurai dan pHnya rendah atau
asam. Sirkulasi udara yang kurang baik sehingga bakteri tidak bisa
bekerja secara maksimal. Pada tanah yang seperti ini hanya beberapa
jenis tanaman saja yang dapat hidup seperti karet. Cara mengatasi
jenis tanah yang seperti ini :
a. Memberikan kompos dari pupuk kandang, arang atau bokashi
pupuk kandang arang.
b. Membuat tali parit atau parit sebanyak mungkin.
c. Memberikan kultur campuran mikro organisme yang
menguntungkan Rotan setiap sebulan sekali
d. Memberikan bakteri yang berasal dari limbah yang mengandung
banyak protein seperti : limbah tahu, darah, atau ikan busuk.

5. Tanah podsolik merah kuning.


Tanah ini banyak terdapat di Sumatera dan Kalimantan. Cara
mengatasi jenis tanah seperti ini dengan cara :
a. Memberikan bahan organic berupa kompos yang banyak.
b. Menutup tanah atau memberi mulsa pada setiap tanaman sehingga
lapisan atas tanah akan terlindungi dari erosi ketika hujan.
c. Memberikan bakteri yang menguntungkan seperti Rotan sebulan
sekali minimal.

6. Tanah yang bersifat asam.


Tanda-tanda tanah yang bersifat asam bila di sawah warna air kuning
berkarat, bila di darat suka ditumbuhi alang-alang, haredong (sunda)/
sedudu, bila ditanami jagung buah jagungnya menguning dan bila
ditanami kacang tanah tidak ada buah yang berenas. Apabila
menemukan tanah seperti ini keasamannya (pH) berkisar antara 3 –
5. Dengan demikian pHnya harus disesuaikan dahulu sesuai dengan
keinginan tanaman. Untuk mengatasi masalah tanah seperti ini ada
banyak cara diantarnya :
a) Tanah dijemur.
Tanah dicangkul, dibajak. Tanah yang berupa bongkahan
dibiarkan terjemur oleh sinar matahari selama 2 minggu.
b) Diberi arang sekam.
Tanah ditaburi arang sekam selanjutnya dicangkul hingga arang
tersebut bercampur dengan tanah.
c) Memperbaiki tata udara dalam tanah.
Tanah diolah kemudian dibuat parit-parit untuk menghindari
genangan air dan pada tanah gambut dibuat memanjang dengan
jarak 25 m agar terjadi pencucian dan yang asam mengalir.
d) Menambahkan pupuk organik.
Dengan menambah pupuk organik yang berasal dari kotoran
hewan yang banyak, maka secara bertahap pH tanah akan
berangsur-angsur naik atau dengan kata lain keasaman berkurang
secara bertahap.
e) Memberikan probiotik Rotan sebulan sekali secara rutin
f) Pengapuran .
Untuk menurunkan tingkat keasaman atau menaikkan pH dapat
ditaburkan kapur pertanian di atas tanah yang sudah dicangkul
kemudian dicangkul kemudian diaduk dengan tanah, apabila
sudah tercampur kapur pertanian dengan tanah siram dengan air
dapat pula denga air hujan, biarkan 10 sampai 15 hari, baru
ditanam. Untuk penambahan jumlah kapur dapat dilakukan
dengan cara perhitungan berikut sebagai contoh :

Bila diketahui pH tanah kita 4,5. Tanah yang pH yang kita


inginkan 6, maka 6 – 4.5 = 1,5. Kemudian kita dari tabe1 di
bawah. Tabel Kebutuhan Kapur Dolomite pada selisih pH 1.5
maka diperoleh pemberian kapur pertanian 5.25 ton/Ha.
Penambahan selanjutnya dapat dilakukan lagi setelah 3 – 5
tahun.

Tabel Kebutuhan Kapur Dolomite

Selisih pH dan Kapur yang harus ditambahkan


2,0 6.83 Ton
1,9 6,51 Ton
1,8 6,19 Ton
1,7 5,88 Ton
1,6 5,56 Ton
1,5 5,23 Ton
1,4 4,93 Ton
1,3 4,61 Ton
1,2 4,30 Ton
1,1 3,99 Ton
1,0 3,66 Ton
0,9 3,35 Ton
0,8 3,03 Ton
0,7 2,72 Ton
0,6 2,40 Ton
0,5 2,08 Ton
0,4 1,77 Ton
0,3 1,45 Ton
0,2 1,13 Ton
0,1 0,82 Ton
0,0 0,50 Ton

Jenis Tanaman pH yang dibutuhkan

Padi 5,00 – 7,00


Jagung 5,50 – 7,50
Umbi rambat 5,25 – 6,50
Kentang 4,50 – 6,50
Kacang tanah 5,25 – 6,25
Kacang kedelai 6,00 – 7,00
Sorgum 6,50 – 7,00
Tembakau 5,50 – 7,50
Kapas 5,00 – 6,00
Tomat 5,50 – 7,50
Kubis 5,50 – 7,50
Seledri 6,00 – 7,00
Bawang 6,00 – 7,00
Cabai 5,50 – 6,00
Nenas 5,00 – 6,50
Tebu 6,00 – 8,00
Pisang 6,00 – 7,50
Teh 4,00 – 5,50
Karet 4,75 – 8,00
Kopi 4,50 – 7,50
Kelapa 6,00 – 7,50
Coklat 5,00 – 7,00

KESIMPULAN DARI TEKNIK PENYUBURAN TANAH INI ADALAH :

1. Memberikan bahan organic berupa kompos atau bokashi hal mutlak


perlu dilakukan untuk menyuburkan tanaman.
2. Menjaga ekosistem kehidupan didalam tanah membuat tumbuhan
tumbuh secara optimum.
3. Mengatur tata udara dan air untuk membantuk menyuburkan tanah
4. Memberikan probiotik seperti Rotan dll.
5. Sasaran perbaikan ditujukan kepada fisik, kimia dan biologi tanah.

Anda mungkin juga menyukai