Dosen Pembimbing :
NIM : 1440120201916
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta cinta dan kasih sayang –Nya sehingga saya dapat menyusun
makalah tentang “ Kajian Penyakit Gagal Ginjal Kronik “ .
Penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang
kami rasakan sangat membantu baik moral maupun spiritual dalam
penyelesaiannya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat saya harapkan. Akhir
kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya dan khususnya bagi penyusun.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Gagal ginjal terjadi karena adanya gangguan fugsi renal yang progresif
dan irreversibel, dimana fungsi ginjal mengalami peurunan dalam
mempertahankan metabolisme, keseimbangan cairan dan elektrolit. Gagal ginjal
biasanya berakibat akhir dari kehilangan fungsi ginjal lanjut secara bertahap. Pada
biasanya berakibat akhir dari kehilangan fungsi ginjal lanjut secara bertahap.
Ginjal dibagi menjadi 3 stadium. Stadium satu disebut penurunan cadangan ginjal,
stadium 2 disebut insufiensi ginjal, dan yang ketiga adalah gagal ginal stadium
akhir atau dikenal dengan Gagal Ginjak Kronik (Ariani, 2016).
1.2 Rumusan Masalah
2. Apa itu penyakit gagal ginjal kronis ?
3. Bagaimana mekanisme terjadinya penyakit gagal ginjal kronis ?
4. Apa saja penyebab penyakit gagal ginjal kronis ?
5. Bagaimana dampak gagal ginjal kronis yang timbul pada tubuh ?
6. Apa saja penatalaksanaan medis dan keperawatan ?
7. Apa saja komplikasi dari penyakit gagal ginjal kronik ?
8. Bagaimana pengaruh terapi lavender ?
9. Seberapa efektifkah aroma terapi lavender ?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan penulisan ini adalah untuk mempelajari tata cara penulisan
ilmiah dan penhkajian tentang gagal ginjal kronik.
2. Tujuan Khusus
1) Mengetahui pengkajian keperawatan pada pasien dengan penyakit
Gagal Ginjal Kronik
2) Menyusun perencanaan keperawatan pada pasien penyakit Gagal
Ginjal Kronik
3) Melakukan evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan pada pasien
penyakit Gagal Ginjal Kronik
1.4 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan pengetahuan bagi kalangan mahasiswa tentang
penyakit seputar Gagal Ginjal Kronik dan gambaran asuhan
keperawatan pada penyakit Gagal Ginjal Kronik
2. Bagi Pembaca
Dengan adanya ulasan mengenai penyakit seputar Gagal Ginjal
Kronik diharapkan dapat menjadi acuan maupun pijakan dalam
pembuatan asuhan keperawatan selanjutnya.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Definisi
1. Penurunan GFR
Penurunan GFR dapat dideteksi dengan mendapatkan urin
24 jam untuk pemeriksaan klirens kreatinin. Akibat dari
penurunan GFR, maka klirens kreatinin akan menurun,
kreatinin akan meningkat, dan nitrogen urea darah ( BUN )
juga akan meningkat.
2. Gangguan klirens renal
Akibat dari penurunan jumlah glomeruli yang berfungsi,
menyebabkan penurunan klirens ( substansi darah yang
seharusnya dibersihkan oleh ginjal pada tubuh ).
3. Retensi cairan dan natrium
Ginjal kehilangan kemampuan untuk mengkonsentrasikan
atau mengencerkan urin secara normal. Terjadi penahanan
cairan dan natrium ; meningkatkan resiko terjadinya edema,
gagal jantung kongestif dan hipertensi
4. Anemia
Terjadi sebagai akibat dari produksi eritroprotein yang
tidak adequate, memendeknya uisa sel darah merah,
defisiensi nutrisi, dan kecenderungan untuk terjadi
perdarahan akibat status uremik pasien, terutama dari
saluran GI.
5. Ketidakseimbangan kalsium dan fosfat
Kadar serum kalsium dan fosfat tubuh memiliki hubungan
yang saling timbal balik, jika salah satunya meningkat,
yang lain akan turun. Dengan menurunnya GFR, maka
terjadi peningkatan kadar fosfat serum dan sebaliknya
penurunan kadar kalsium. Penurunan kadar kalsium ini
akan memicu sekresi paratormon, namun dalam kondisi
gagal ginjal, tubuh tidak berespon terhadap peningkatan
sekresi parathormon, akibatnya kalsium di tulang menurun
menyebabkan perubahan pada tulang dan penyakit tulang.
6. Penyakit tulang uremik
Terjadi dari perubahan kompleks kalsium, fosfat, dan
keseimbangan parathormon.
2.4 Komplikasi
Adapun komplikasi dari gagal ginjal kronik adalah Ariani (2016)
1. Hyperkalemia
Terjadi karena penurunan ekskresi, asidosis
metabolic, katabolisme dan masukan diet
berlebihan.
2. Preikarditis,efusi pericardial dan tamponade jantung
Akibat dari retensi produk sampah uremik dan
dialysis yang tidak kuat.
3. Hipertensi
Akibat reteni cairan dan natrium serta malfungsi
system renninangiostensin – aldosterone.
4. Anemia
Akibat penurunan eritroprotein, penurunan rentang
usia sel darah merah, perdarahan gastrointestinal
akibat iritasi oleh toksin, dan kehilangan darah
selama hemodialysis.
5. Penyakit tulang
Penyakit tulang serta klasifikasi metastatic akibat
retensi fosfat, kadarkalisum serum yang rendah,
metabolisme vitamin D abnormal, dan peningkatan
kadar alumunium.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gagal ginjal kronik waluapun tingkatan akhir dari penyakit gagal
ginjal, tetapi masih dapat mengembangkan asuhan keperawatan yang
diberikan pada pasien pada bagian psikologis maupun imunologis. Salah
satunya adalah dengan pemberian terapi inhalasi aroma terap lavender
pada pasien gagal ginjal kronis yang dapat mengurangi kecemasan.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah tentang pengkajian gagal ginjal kronik
diharapkan mahasiswa – mahasiswi, dan masyarakat umum diharapkan
dapat sebagai referensi tentang penyakit gagal ginjal kronik :
1. Untuk Klien : Agar selalu menerapkan anjuran dari dokter dan
perawat supaya tidak terjadi maslaah yang sama dan dihindari
2. Institusi pendidikan : Supaya meningkatkan mutu pendidikan
yang berkualitas, professional, bermutu, terampil, cekatan dan
bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, S. (2016). Stop! Gagal Ginjal dan Gangguan- Gangguan Lainnya (A. Kholiq (ed.)).
Yogyakarta: Istana Media.
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperwatan Medikal Bedah (A. Suslia, F. Ganiajri, P. P.
Lestari, & R. W. A. Sari (eds.); 12th ed.). Singapore: Elsevier ( Singapore) Pte Ltd.
Manalu, T. A. (2019). Pengaruh Aromaterapi Inhalasi Terhadap Penurunan Nilai
Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa. Jurnal
Keperawatan Dan Fisioterapi (JKF), 1(2), 13–18.
https://doi.org/10.35451/jkf.v1i2.149
Prabowo, E., & Pranata, A. E. (2014). Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Purwanto, H. (2016). Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.
Smeltzer, S. C. (2015). Keperawatan Medikal- Bedah (E. A. Mardella (ed.); 12th ed.).
Jakarta: EGC.