Anda di halaman 1dari 14

TUMBUH KEMBANG ANAK

by :
Desak Putu Kristian & C. Ermayani
DEFINISI

• PERTUMBUHAN adalah perubahan dalam besar,


jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel atau organ
yang bisa diukur
• PERKEMBANGAN adalah bertambahnya kemampuan
dan struktur atau fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur sebagai hasil dari proses
pematangan
POLA PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
Directional Trends :
pertumbuhan dan perkembangan terjadi bertahap
secara teratur, sesuai arah/gradient, mencerminkan
perkembangan fisik dan kematangan fungsi
neuromuskular
Sequential Trends
pada semua dimensi pertumbuhan dan perkembangan,
terdapat arah perkembangan yang sudah jelas
batasannya dan dapat diprediksi. Setiap tahap
perkembangan dipengaruhi tahap sebelumnya dan juga
mempengaruhi tahap perkembangan selanjutnya

Directional Trends Sequential Trends


• Pola cepalocaudal atau • Developmental pace
head to tail • Periode sensitif
• Tahap proximodistal atau
near to far
• Pola diferensiasi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TUMBUH KEMBANG
• Faktor genetik
• Faktor lingkungan
– Faktor prenatal
– Faktor post natal
TEORI PERKEMBANGAN MENURUT SIGMUND FREUD

• Fase oral (0 – 1 tahun) : Aktifitas yang menyenangkan di dalam mulutnya


• Fase anal (2 – 3 tahun) : Pusat kenikmatan pada anus saat BAB
• Fase phallic (3 – 6 tahun) : Tertarik pada perbedaan anatomis laki – laki dan
perempuan, Oedipus complex/electra complex
• Fase latent (6 – 12 tahun) : Latensi (sulit mengubah kebiasaan), pada periode ini
individu sudah bisa menempatkan aktivitas seksualnya pada lingkungan luar,
masa perkembangan yang tak selesai akan berakibat pada orientasi seksual
yang menyimpang
• Fase genitalia (12 tahun ke atas) : Tahap signifikan yang terakhir dengan
maturasi sistem reproduksi dan produksi hormon seks
PERKEMBANGAN KOGNITIF MENURUT PIAGET
• Tahap sensori – motor (0-2 tahun)
– Perilaku anak banyak melibatkan motorik.
Sekitar usia 18 – 24 awal kemampuan
berpikir
• Tahap pra operasional (2-7 tahun)
– Pola pikir egosentris
– Pola pikir transduktif (ayam bertelur shg
semua binatang bertelur)
– Menganggap bahwa semua benda hidup
seperti dirinya

• Tahap operasional konkrit (7-12 tahun)
– Pada tahap ini akan dapat berpikir
secara logis mengenai peristiwa-
peristiwa yang konkrit dan
mengklasifikasikan benda-benda ke
dalam bentuk-bentuk yang berbeda
– Anak akan tahu jika anda
menuangkan susu yang ada di gelas
gendut ke gelas ramping, maka
volumenya tetap sama

• Tahap operasional formal (mulai usia
12 tahun)
– Anak dapat melakukan
representasi simbolis tanpa
menghadapi objek yang ia
pikirkan. Pola pikir menjadi lebih
fleksibel, melihat persoalan dari
berbagai sudut yang berbeda
– Mengembangkan hipotesis
deduktif
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL MENURUT ERIKSON

• Percaya vs tidak percaya (0 – 1 tahun)


– Bila anak mendapatkan rasa aman maka anak
mengembangkan kepercayaan terhadap lingkungannya.
Peran ibu sangat penting
• Otonomi vs rasa malu dan ragu (2 – 3 tahun)
– Terjadi peningkatan kemampuan motorik
– Anak perlu dukungan, pujian, pengakuan, perhatian
– Celaan akan membuat anak ragu – ragu bertindak dan
berfikir

• Inisiatif vs rasa bersalah (3 – 6 tahun)


– Anak pada tahap ini belajar menemukan keseimbangan
antara kemampuan yang ada dalam dirinya dengan
harapan atau tujuannya. Itu sebabnya anak cenderung
menguji kemampuannya tanpa mengenal potensi yang ada
pada dirinya. Konflik yang terjadi adalah Inisiatif atau
terbentuknya perasaan bersalah. Bila lingkungan sosial
kurang mendukung maka anak kurang memiliki inisiatif.

• Industry vs inferiority (6 – 11 tahun)


– Kekuatan yang perlu ditumbuhkan ialah “kompetensi” atau
terbentuknya berbagai keterampilan. Membandingkan
kemampuan diri sendiri dengan teman sebaya terjadi pada
tahap ini. Anak belajar mengenai ketrampilan sosial dan
akademis melalui kompetisi yang sehat dengan
kelompoknya. Keberhasilan yang diraih anak memupuk
rasa percaya diri, sebaliknya apabila anak menemui
kegagalan maka terbentuklah inferioritas.

• Identitas vs kerancuan peran (12 – 18 tahun)


– Pada tahap ini anak mulai memasuki usia remaja dimana
identitas diri baik dalam lingkup sosial maupun dunia kerja
mulai ditemukan. Bisa dikatakan masa remaja adalah awal
usaha pencarian diri sehingga anak berada pada tahap
persimpangan antara masa kanak-kanak dengan masa
dewasa
– Perlu komitmen yang jelas agar terbentuk kepribadian
yang mantap untuk dapat mengenali dirinya
REFERENSI
• Hockenberry, M., Wilson, D., & Rogers, C.C.
(2017). Wong’s essentials of pediatric nursing.
Elsevier. Canada.
• Linnard-Palmer, L. (2019). Pediatric nursing care:
A concept-based approach. Jones & Bartlett
Learning. USA.
• Nurlaila, Utami, W., & Cahyani, T. (2018). Buku
ajar keperawatan anak. Leutikaprio. Yogyakarta.
• Oktiawati, A., & Julianti, E. (2019). Konsep dan
Aplikasi Keperawatan Anak. Jakarta: CV. TIM.
• Potts, N.L., & Mandleco, B.L. (2012). Pediatric
nursing: Caring for children and their families.
(3rd ed.). Canada:Delmar.

Anda mungkin juga menyukai