Anak
. PENGERTIAN PERKEMBANGAN
Lingkungan eksternal
Kebudayaan
Status sosial ekonomi keluarga
Nutrisi
Penyimpangan dari keadaan normal
Olahraga
Urutan anak dalam keluarganya
Lingkungan internal
Hormon
Emosi
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Persamaan pertumbuhan dan perkembangan :
keduanya merupakan proses perubahan
progresif.
Perbedaannya :
Sifat perubahan : pada pertumbuhan perubahan
bersifat kuantitatif sedangkan pada perkembangan
perubahan bersifat kualitatif fungsional.
Aspek yang berubah : pada pertumbuhan yang
berubah adalah aspek fisik saja, sedangkan pada
perkembangan aspek yang berubah adalah aspek
fisik dan psikis.
4
HUBUNGAN PERTUMBUHAN DENGAN
PERKEMBANGAN
5
Fase-fase dalam Proses Perkembangan
Setiap individu normal akan mengalami fase-fase perkembangan dalam proses
perkembangannya. Secara umum fase-fase perkembangn itu sbb :
NO USIA MASA PERKEMBANGAN
1. - Masa prenatal
2. 0 tahun Masa Kelahiran
3. 0 - 2 tahun Masa bayi (infancy)
4. 2 - 5 tahun Masa kanak-kanak (early chilhood)
5. 5 - 12 tahun Masa anak sekolah (chilhood)
6. 12 - 18 tahun Masa remaja
a.Remaja awal (12 - 15 tahun)
b.Remaja akhir (16 - 19 tahun)
7. 18 - 25 tahun Masa dewasa awal (pre-adulthood)
8. 25 - 45 tahun Masa dewasa (early adulthood)
9. 45 - 55 tahun Masa dewasa akhir (late adulthood)
10. 55 tahun ke atas Masa tua (senescence)
Hukum Dasar Perkembangan Kejiwaaan Manusia
Proses pertumbuhan terjadi secara terus menerus, teratur dan tearah yaitu
ke arah kemajuan. Tiap kemajuan ditandai dengan perubahan tingkah laku
dari yang rendah kepada tingkat yang tinggi.
Teori ini dikemukakan oleh Erik Erikson. Teori ini terbagi menjadi delapan tahap, dimana setiap
tahap memilki masa krisisnya masing-masing, yaitu :
Krisis-krisis Hubungan yang Elemen – elemen Dasar-dasar
Usia psikologi signifikan yang terkait dari dari kekuatan
sosial ego
0 – 1 tahun Kepercayaan dasar vs Sosok ibu Agama dan Harapan
ketidak percayaan dasar susunan kosmik
2 – 3 tahun Otonomi vs rasa malu dan Sosok ayah Hukum dan Kehendak
ragu tatanan sosial
4 – 5 tahun Initiatif vs rasa bersalah Keluarga inti Prototipe ideal Tujuan
Tingkat 1 Prakonvensional
1. Iman intuitive-projektive; anak-anak kecil yang berusia sampai tujuh tahun mencerminkan
iman yang terlihat jelas dari orang tuanya
2. Iman mythic-literal; pada masa akhir kanak-kanak seorang anak biasanya mempercayai
sesuatu yang dipercayai orang tuanya dan tidak pernah yang lain.
3. Iman synthetic-conventional; remaja pada masa awal cenderung mengikuti iman yang
dimiliki oleh “kelompok” mereka (pengaruh teman sebaya)
4. Iman individual-reflektive; pada masa akhir remaja dan awal masa dewasa, fokus seseorang
pada tanggung jawabnya sebagai seorang dewasa terhadap komitmen dan kepercayaaan
sendiri, menolak asumsi-asumsi tradisional. Pada tahap ini nilai-nilai individu mulai
berkembang.
5. Iman conjunctive; tahap iman dewasa yang mampu mengintegrasikan posisi tradisional,
keraguan dirinya, dan memandang orang lain sebagai kesatuan yang bermakna.
6. Iman universalizing; iman pada tahap ini bersifat universal dimana individu mengidentifikasi
dirinya melampaui dirinya dan mengarah dirinya kepada Allah dengan lebih intim.
Dari teori Fowler muncul teori pemikiran Beechick yang
mendefinisikan tugas-tugas perkembangan spiritual yg
harus dipenuhi seseorang saat mencapai usia tertentu
yaitu :
1. Masa Prasekolah
a. Mengalami kasih, rasa aman, disiplin, sukacita,
dan penyembahan.
b. Mulai mengembangkan kesadaran dan konsep
tentang Allah, Yesus dan realitas-realitas kristiani
lainnya
c. Mengembangkan sikap terhadap Allah, Yesus,
gereja dan diri sendiri, dan Alkitab
d. Mulai mengembangkan konsep tentang yang
benar dan yang salah
2. Masa Sekolah Dasar
a. Menerima dan mengakui Yesus Kristus sebagai
Juruselamat dan Tuhan
b. Bertumbuh kesadaran akan kasih dan tanggung jawab
kristiani dalam hubungannya dengan orang lain
c. Terus membangun konsep tentang realitas-realitas
kiristiani yang mendasar
d. Mempelajari pengajaran Alkitab yang mendasar yang
menunjang iman pribadi dan kehidupan Kristen sehari-hari
melalui:
• Doa dalam kehidupan sehari-hari
• Alkitab dalam kehidupan sehari-hari
• Persahabatan kristiani
• Penyembahan bersama
• Tangggung jawab melayani Tuhan
• Pengetahuan dasar tentang Allah, Yesus, Roh Kudus, malaikat,
surga, neraka, keselamatan, sejarah Alkitab dan literatur Kristen
e. Mengembangkan sikap yang sehat terhadap diri sendiri
3. Masa Remaja
a. Belajar menunjukkan kasih kristiani dalam
kehidupan sehari-hari
b. Mengembangkan pengetahuan Alkitab dan
ketrampilan intelektual yang berguna untuk
melawan serangan terhadap iman
c. Menerima tanggung jawab pelayanan kristiani
sesuai dengan kemampuan yang bertambah
d. Belajar membuat keputusan-keputusan
berdasarkan nilai-nilai kristiani yang bersifat
kekal.
e. Meningkatkan disiplin diri untuk “mencari hal-
hal yang di atas”
4. Kedewasaan
a. Menerima tanggung jawab untuk terus bertumbuh dan belajar
b. Menerima tanggung jawab yang alkitabiah terhadap Allah dan
sesama
c. Menjalani kehidupan yang berintegritas, bertujuan yang berpusat
kepada Allah
Pemikiran Beechick menunjukkan suatu upaya untuk memberikan
panduan praktis yang mengarahkan perkembangan spiritual dalam
perencanaan dasar yang bersifat umum dalam rangka menyusun
program pendidikan Kristen.
Hubungan perkembangan siswa dengan proses belajar.
Proses perkembangan yaitu proses perubahan pada seseorang,
baik secara biologis maupun psikologis yang berlangsung seiring
dengan kegiatan belajar. Perbedaan karakteristik tugas-tugas
perkembangan di antara fase-fase usia tersebut didasari oleh hukum
perkembangan. Hukum perkembangan yaitu sebab dan akibat
terjadinya peristiwa perkembangan dalam diri manusia. Secara rinci,
hukum perkembangan dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Hukum konvergensi.
Perkembangan manusia dipengaruhi oleh pembawaan
atau bakat dan lingkungan pendidikan.
h. Hukum rekapitulasi.
Proses perkembangan psikis individu telah mengalami
pengulangan karena adanya kesamaan dengan perilaku
kultural nenek moyang pada ratusan bahkan ribuan abad
yang lalu.
Proses belajar mengajar dapat menghasilkan perubahan tingkah laku
siswa menjadi dewasa dan mandiri. Dewasa artinya mampu
menyesuaikan
diri dengan lingkungan sosial, budaya, agama, dan alam sekitarnya.
Kedewasaaan akan terlihat dari berbagai kematangan yakni: sikap
emosional, sosial, fisik dan sikap etis religius. Secara iman kristiani ada
tiga aspek belajar: