Anda di halaman 1dari 31

Pertumbuhan dan Perkembangan

Anak
. PENGERTIAN PERKEMBANGAN

Perkembangan diartikan sebagai suatu proses


perubahan secara psikis yang menunjuk secara kualitas,
dan akan berjalan terus hingga akhir hayat.
Dalam proses perkembangan itu anak manusia
memerlukan bantuan orang lain disekitarnya melalui
pendidikan. Dimana pada hakikatnya pendidikan
mengandung tiga unsur : mendidik, mengajar, dan
melatih.  
Contoh perkembangan : munculnya kemampuan berdiri
dan berjalan, semakin meningkatnya kemampuan
berbicara, berimajinasi, berpikir, berbicara, dll.
2
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak

Lingkungan eksternal
 Kebudayaan
Status sosial ekonomi keluarga
 Nutrisi
 Penyimpangan dari keadaan normal
 Olahraga
 Urutan anak dalam keluarganya

Lingkungan internal
 Hormon
 Emosi
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
 Persamaan pertumbuhan dan perkembangan :
keduanya merupakan proses perubahan
progresif.
 Perbedaannya :
Sifat perubahan : pada pertumbuhan perubahan
bersifat kuantitatif sedangkan pada perkembangan
perubahan bersifat kualitatif fungsional.
Aspek yang berubah : pada pertumbuhan yang
berubah adalah aspek fisik saja, sedangkan pada
perkembangan aspek yang berubah adalah aspek
fisik dan psikis.

4
HUBUNGAN PERTUMBUHAN DENGAN
PERKEMBANGAN

Perkembangan tidak terpisahkan dari


pertumbuhan.
Perkembangan terjadi bersamaan atau
setelah terjadinya proses perkembangan.
Perkembangan terjadi dengan baik jika
didukung oleh pertumbuhan yang normal

5
Fase-fase dalam Proses Perkembangan
Setiap individu normal akan mengalami fase-fase perkembangan dalam proses
perkembangannya. Secara umum fase-fase perkembangn itu sbb :
NO USIA MASA PERKEMBANGAN

1. - Masa prenatal
2. 0 tahun Masa Kelahiran
3. 0 - 2 tahun Masa bayi (infancy)
4. 2 - 5 tahun Masa kanak-kanak (early chilhood)
5. 5 - 12 tahun Masa anak sekolah (chilhood)
6. 12 - 18 tahun Masa remaja
a.Remaja awal (12 - 15 tahun)
b.Remaja akhir (16 - 19 tahun)
7. 18 - 25 tahun Masa dewasa awal (pre-adulthood)
8. 25 - 45 tahun Masa dewasa (early adulthood)
9. 45 - 55 tahun Masa dewasa akhir (late adulthood)
10. 55 tahun ke atas Masa tua (senescence)
Hukum Dasar Perkembangan Kejiwaaan Manusia

 Proses pertumbuhan terjadi secara terus menerus, teratur dan tearah yaitu
ke arah kemajuan. Tiap kemajuan ditandai dengan perubahan tingkah laku
dari yang rendah kepada tingkat yang tinggi.

 Beberapa hukum dasar yang diperlukan dalam membimbing siswa dalam


proses pendidikan :

1 Tiap-tiap anak memiliki sifat kepribadian yang unik.


Keunikan sifat pribadi tersebut terbentuk karena tiga faktor penting , yaitu :
a. Faktor Keturunan (Heriditas)
b. Faktor Lingkungan
c. Faktor Diri

2. Tiap anak memiliki kecerdasan atau IQ yang berbeda-beda


Ciri perkembangan kejiwaan peserta anak didik:
1. Ciri perkembangan kejiwaan anak taman kanak-kanak
a. Masih bergantung kepada orang lain dan memerlukan perlindungan
dan kasih sayang orang lain
b. Belum dapat membedakan antara yang nyata dan khayal
c. Mulai mengenal kehidupan sosial dan pola sosial yang tampak dalam
kesenangannya berkawan, kesanggupan mematuhi peraturan,
kesanggupan bergaul dan bekerja sama dengan orang lain
d. Menyadari dirinya berbeda dengan anak lain yang mempunyai keinginan
dan perasaan tertentu
e. Kemampuan memecahkan persoalan dengan berpikir berdasarkan hal-
hal yang konkret
f. Mampu menyesuaikan reaksi emosi terhadap kejadia yang dialami,
sehinga anak dilatih untuk menguasai dan mengarahkan ekspresi
perasaannya dalam bentuk lebih baik.
g. Dorongan untuk sering bertanya tentang segala sesuatunya kepada
orang di sekitarnya untuk memperoleh informasi atau pengalaman.
ANAK BELAJAR MELALUI SELURUH INDERA YANG
DIMILIKI DENGAN CARA BERMAIN DAN
KEGIATAN LAIN YANG MENYENANGKAN UNTUK
MENGEKSPLORASI LINGKUNGANNYA
2. Ciri perkembangan kejiwaan anak sekolah
dasar
a. Pertumbuhan fisik dan motoriknya maju pesat
b. Kehidupan sosialnya diperkaya selain
kemampuan dalam hal bekerjasama dalam
bersaing dan kelompok sebaya
c. Semakin menyadari diri, mempunyai keinginan
dan perasaan tertentu, serta semakin
bertumbuhnya minat tertentu
d. Dalam bergaul, bekerja sama dan kegiatan
bersama tidak membedakan jenis yang menjadi
dasar adalah perhatian dan pengalaman yang
sama
e. Ketergantungan kepada orang dewasa semakin
berkurang dan kurang memerlukan
perlindungan orang dewasa.
3. Ciri perkembangan kejiwaan anak sekolah
menengah
a. Bertambahnya kemampuan membuat abstraksi,
memahami hal-hal yang bersifat abstrak
b. Mampu mengadakan identifikasi dengan
kondisi dalam lingkungan yang lebih luas
c. Bertumbuhnya minat untuk memahami diri
sendiri dan orang lain
d. Bertumbuhnya pengertian tentang konsepsi
moral dan nilai-nilai
e. Bertumbuhnya kemampuan saling memberi dan
menerima, partisipasi dalam masyarakat,
kelompok sebaya menonjol, tindakan kompetitif
untuk menguji kemampuan diri.
4. Ciri perkembangan kejiwaan orang
dewasa
a. Memiliki kemantapan emosi
b. Kemampuan menyesuaikan diri dengan
lingkungan semakin baik
c. Sanggup memenuhi hak dan kewajiban
kelompok sepenuhnya
d. Menyadari kekurangan dirinya dengan
meningkatkan kemampuan dirinya
e. Kemampuan menghayati dan mengamalkan
nilai moral dan nilai sosial lebih baik
Dimensi-dimensi Perkembangan
Individu
Perkembangan manusia dapat dilihat dari
multidimensi baik fisik maupun non fisik.
Proses perkembangan tersebut :
1. Perkembangan Motor (fisik)
2. Perkembangan Kognitif
Salah satu teori perkembangan kognitif
dikemukakan oleh Jean Piaget (1896-1980),
mengklasifkasikan perkembangan kognitif
menjadi empat tahapan :
Dimana empat tahapan itu diringkas sbb:
Usia Periode Karakteristik
0-2 Sensory motor Bayi belajar untuk membedakan antara dirinya
dan benda-benda lain dalam lingkungannya,
belajar perbedaaan antara “saya” dan “bukan
aku”

2-4 Pra-operasional Anak mengklasifikasikan objek dengan cara


pikir sederhana terutama dengan fitur penting individu

4-7 Intuitif Anak mengklasifikasikan hal yang lebih umum,


namun tidak menyadari bahwa dia menggunakan
kelas bawah
7 - 11 Operasi konkret Anak dapat menggunakan operasi logika, seperti
pembalikan, klasifikasi dan serialisasi
11 -15 Operasi formal Anak menjadi konseptual dan mampu berpikir
dalam ide-ide abstrak
Perkembangan kognitif dari sudut pandang Kekristenan:
a. Kognitif terlalu menekankan pada proses berpikir tanpa
mempertimbangkan sisi motivasi, perasaaan, tingkah laku
dan kecendrungan-kecendrungan yang terlibat seiring
berjalannya waktu.
b. Piget berasumsi kemampuan berpikir manusia meningkat
maka pertumbuhan, dan pedewasaan akan terjadi,
padahal menurut cara pandang Kristen kejatuhan
manusia mempengaruhi kemampuan berpikir manusia
dan juga kemampuan yang lainnya (keterbatasan intelek
manusia karena dosa).
c. Menurut Piget pertumbuhan adalah melakukan
restrukturisasi persepsi seseorang yang menciptakan
realitasnya sendiri. Bagi Piget pernyataan Allah dalam
Kitab suci dan Yesus Kristus tidak memberikan fungsi
normatif bagi perkembangan.
3. Perkembangan sosial

Teori ini dikemukakan oleh Erik Erikson. Teori ini terbagi menjadi delapan tahap, dimana setiap
tahap memilki masa krisisnya masing-masing, yaitu :
Krisis-krisis Hubungan yang Elemen – elemen Dasar-dasar
Usia psikologi signifikan yang terkait dari dari kekuatan
sosial ego
0 – 1 tahun Kepercayaan dasar vs Sosok ibu Agama dan Harapan
ketidak percayaan dasar susunan kosmik
2 – 3 tahun Otonomi vs rasa malu dan Sosok ayah Hukum dan Kehendak
ragu tatanan sosial
4 – 5 tahun Initiatif vs rasa bersalah Keluarga inti Prototipe ideal Tujuan

6 – 11 tahun Industri vs inferioritas Tetangga dan sekolah Teknologi Kompetensi

12 – 18 tahun Identitas vs kebingungan Kelompok sebaya, Ideologis Kesetiaan


Peran modeling

18 – 39 tahun Intimasi vs isolasi Patner, sahabat, seks, Pola kerjasama Cinta


kerjasama dan kompetisi
40 – 60 tahun Generativitas vs stagnasi Karir, rumah tangga Pendidikan dan Kasih sayang
tradisi
> 60 tahun Integritas ego vs Kemapanan diri Hikmat kolektif Hikmat
keputuasaan
Perkembangan sosial dr sudut pandang kekristenan:

a. Kepribadian manusia berkembang menurut tahap yang sudah ditetapkan


sebelumnya menuju kesiapan seseorang yg akan diarahkan, disadari dan
berinteraksi dengan suatu radius sosial yang makin melebar, padahal Roh Allah
dapat menginterupsi proses perkembangan dengan cara yang tidak terduga untuk
membawa terjadinya transformasi dalam kehidupan manusia. Roh Kudus
menjamah roh manusia dengan cara penuh anugerah yg mungkin tdk selalu dapat
diantisipasi dalam tahap-tahap seperti itu.

b. Masyarakat pada prinsipnya cenderung berkonstribusi dalam rangka memenuhi


dan mengundang serangkaian potensi untuk berinteraksi dan dalam upaya
mendorong terciptanya tingkae kecepatan dan urutan berkembangnya semua
potensi tadi. Erikson dapat meniadakan peran manusia sbg agen transformasi dan
reformasi (setiap orang bisa menjadi agen transformasi dan reformasi bukan
harus muncul dr pengaruh masyarakat)

c. Perubahan karakter yang tiada akhirnya dari perkembangan seseorang, dimana


perkembangan itu sangat ditentukan oleh kondisi yang berubah-ubah (secara
historis dan kultural). Sedangkan cara pandang kristen adanya proses penyucian
yang terus menerus dalam kehidupan manusia disebabkan karena karya Allah
yang kontinu dalam hidup manusia sehingga Roh kudus adalah agen Allah untuk
pembaharuan yang kontinu bukan hanya dalan hidup manusia tetapi juga dalam
struktur masyarakat.
4. Perkembangan Moral
Tahap perkembangan moral adalah ukuran dari tinggi atau rendahnya moral berdasarkan
penalaran moralnya. Teori tahap perkembangan moral oleh Kohlberg terbagi menjadi enam
tahap:
Tingkat Tahap Karakteristik

Tingkat 1 Prakonvensional

Tahap 1 Moralitas heteronomi Melekat pada aturan


Tahap 2 Individualisme Kepentingan nyata individu. Menghargai
kepentingan orang lain
Tingkat 2 Konvensional
Tahap 3 Reksa interpersonal Mengharapkan hidup lebih baik oleh orang lain
dan menganggap diri sebagai baik
Memenuhi tugas sosial untuk menjaga sistem
Tahap 4 Sistem sosial dan sosial yang berlansung
hati nurani
Tingkat 3 Pasca Konvensional
Tahap 5 Kontrak sosial Relatif menjunjung tinggi aturan dalam memihak
kepentingan dan kesejahteraan untuk semua
Prinsip-prinsip etis yang dipilih sendiri, bahkan
Tahap 6 Prinsip-prinsip etika ketika ia bertentangan dengan hukum
universal
Perkembangan moral Kohberg dr sudut pandang
Kekristenan:
a. Kohberg menekankan struktur berpikir secara kognitif
dalam kaitannya dgn penilaian moral tidak terfokus
pada konten perkembangan moral.Cara pandang
kristen tingkah laku moral jauh lebih penting
daripada penilaian moral.

b. Kohberg menekankan otonomi seseorang sebagai


tingkat tertinggi dari perkembangan moral.Moralitas
berdasarkan dari pemikiran individu yang otonom.
Cara pandang kristen seseorang bergantung pada
Allah dan hidup saling bergantung dengan sesamanya
dalam komunitas Kristen dan komunitas umum. Dalam
konteks inilah perkembangan moral dalam diri Kristen
terjadi.
Tokoh dalam perkembangan iman adalah James Fowler. Fowler membagi enam
tahap perkembangan iman yaitu:

1. Iman intuitive-projektive; anak-anak kecil yang berusia sampai tujuh tahun mencerminkan
iman yang terlihat jelas dari orang tuanya

2. Iman mythic-literal; pada masa akhir kanak-kanak seorang anak biasanya mempercayai
sesuatu yang dipercayai orang tuanya dan tidak pernah yang lain.

3. Iman synthetic-conventional; remaja pada masa awal cenderung mengikuti iman yang
dimiliki oleh “kelompok” mereka (pengaruh teman sebaya)

4. Iman individual-reflektive; pada masa akhir remaja dan awal masa dewasa, fokus seseorang
pada tanggung jawabnya sebagai seorang dewasa terhadap komitmen dan kepercayaaan
sendiri, menolak asumsi-asumsi tradisional. Pada tahap ini nilai-nilai individu mulai
berkembang.

5. Iman conjunctive; tahap iman dewasa yang mampu mengintegrasikan posisi tradisional,
keraguan dirinya, dan memandang orang lain sebagai kesatuan yang bermakna.

6. Iman universalizing; iman pada tahap ini bersifat universal dimana individu mengidentifikasi
dirinya melampaui dirinya dan mengarah dirinya kepada Allah dengan lebih intim.
Dari teori Fowler muncul teori pemikiran Beechick yang
mendefinisikan tugas-tugas perkembangan spiritual yg
harus dipenuhi seseorang saat mencapai usia tertentu
yaitu :
1. Masa Prasekolah
a. Mengalami kasih, rasa aman, disiplin, sukacita,
dan penyembahan.
b. Mulai mengembangkan kesadaran dan konsep
tentang Allah, Yesus dan realitas-realitas kristiani
lainnya
c. Mengembangkan sikap terhadap Allah, Yesus,
gereja dan diri sendiri, dan Alkitab
d. Mulai mengembangkan konsep tentang yang
benar dan yang salah
2. Masa Sekolah Dasar
a. Menerima dan mengakui Yesus Kristus sebagai
Juruselamat dan Tuhan
b. Bertumbuh kesadaran akan kasih dan tanggung jawab
kristiani dalam hubungannya dengan orang lain
c. Terus membangun konsep tentang realitas-realitas
kiristiani yang mendasar
d. Mempelajari pengajaran Alkitab yang mendasar yang
menunjang iman pribadi dan kehidupan Kristen sehari-hari
melalui:
• Doa dalam kehidupan sehari-hari
• Alkitab dalam kehidupan sehari-hari
• Persahabatan kristiani
• Penyembahan bersama
• Tangggung jawab melayani Tuhan
• Pengetahuan dasar tentang Allah, Yesus, Roh Kudus, malaikat,
surga, neraka, keselamatan, sejarah Alkitab dan literatur Kristen
e. Mengembangkan sikap yang sehat terhadap diri sendiri
3. Masa Remaja
a. Belajar menunjukkan kasih kristiani dalam
kehidupan sehari-hari
b. Mengembangkan pengetahuan Alkitab dan
ketrampilan intelektual yang berguna untuk
melawan serangan terhadap iman
c. Menerima tanggung jawab pelayanan kristiani
sesuai dengan kemampuan yang bertambah
d. Belajar membuat keputusan-keputusan
berdasarkan nilai-nilai kristiani yang bersifat
kekal.
e. Meningkatkan disiplin diri untuk “mencari hal-
hal yang di atas”
4. Kedewasaan
a. Menerima tanggung jawab untuk terus bertumbuh dan belajar
b. Menerima tanggung jawab yang alkitabiah terhadap Allah dan
sesama
c. Menjalani kehidupan yang berintegritas, bertujuan yang berpusat
kepada Allah
Pemikiran Beechick menunjukkan suatu upaya untuk memberikan
panduan praktis yang mengarahkan perkembangan spiritual dalam
perencanaan dasar yang bersifat umum dalam rangka menyusun
program pendidikan Kristen.
 Hubungan perkembangan siswa dengan proses belajar.
Proses perkembangan yaitu proses perubahan pada seseorang,
baik secara biologis maupun psikologis yang berlangsung seiring
dengan kegiatan belajar. Perbedaan karakteristik tugas-tugas
perkembangan di antara fase-fase usia tersebut didasari oleh hukum
perkembangan. Hukum perkembangan yaitu sebab dan akibat
terjadinya peristiwa perkembangan dalam diri manusia. Secara rinci,
hukum perkembangan dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Hukum konvergensi.
Perkembangan manusia dipengaruhi oleh pembawaan
atau bakat dan lingkungan pendidikan.

b. Hukum perkembangan dan pengembangan diri.


Setiap manusia memiliki dorongan untuk
mempertahankan diri dan mengembangkan diri.

c. Hukum masa peka.


Kepekaan sangat menentukan cepat atau lambatnya
seseorang dalam belajar

d. Hukum keperluan belajar.


Setiap proses perkembangan memerlukan belajar.
e.  Hukum kesatuan anggota badan.
Perkembangan yang terjadi pada satu ranah akan
berpengaruh terhadap tahapan-tahapan perkembangan
pada ranah yang lain.

f. Hukum tempo perkembangan.


Setiap manusia akan mencapai tingkat perkembangan
yang sama dengan waktu pencapaian yang berbeda- beda.

g. Hukum irama perkembangan.


Menurut hukum irama perkembangan, perkembangan
manusia bersifat naik turun.

h. Hukum rekapitulasi.
Proses perkembangan psikis individu telah mengalami
pengulangan karena adanya kesamaan dengan perilaku
kultural nenek moyang pada ratusan bahkan ribuan abad
yang lalu.
Proses belajar mengajar dapat menghasilkan perubahan tingkah laku
siswa menjadi dewasa dan mandiri. Dewasa artinya mampu
menyesuaikan
diri dengan lingkungan sosial, budaya, agama, dan alam sekitarnya.
Kedewasaaan akan terlihat dari berbagai kematangan yakni: sikap
emosional, sosial, fisik dan sikap etis religius. Secara iman kristiani ada
tiga aspek belajar:

1. Kemampuan kognitif. Yang termasuk kemampuan kognitif yaitu


kemampuan:
a. Mengetahui : kemampuan mengingat apa yang dipelajari
b. Memahami : kemampuan menerangkan makna dr yang dipelajari
c. Menerapkan : kemampuan menggunakan hal yang dipelajari ke dalam
situasi nyata
d. Menganalisis : kemampuan untuk merinci hal-hal yang dipelajari ke
dalam unsur – unsurnya supaya struktur organisasinya
dapat dimengerti.
e. Mensintesis : kemampuan untuk mengumpulkan bagian-bagian untuk
membentuk suatu kesatuan baru
f. Mengevaluasi : kemampuan untuk menentukan nilai dari yang dipelajari.
2. Kemampuan afektif
a.`Menerima (receiving) : kesediaan untuk memperhatikan

b. Menanggapi (responding) : aktif berpartisipasi

c. Menghargai (valuing) : penghargaan terhadap benda,


perbuatan tertentu

d. Membentuk (organization) : memadukan nilai-nilai yang


berbeda menyelesaikan pertentangan, dan membentuk
sistem nilai

e. Berpribadi (characterization by value) : mempunyai sistem


nilai yang mengendalikan perbuatan.
3. Kemampuan psikomotor
Yang termasuk kemampuan psikomotor adalah
kemampuan otot dan kegiatan fisik;
kemampuan yang menyangkut koordinasi syaraf
otot, penguasaaan tubuh dan gerak.

 Hubungan Antara Perkembangan Kognitif


Peserta Didik dengan Proses Belajar
Proses belajar di sekolah akan mampu
memberikan dukungan yang besar terhadap
siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas
perkembangannya. Terkait dengan hubungan
antara perkembangan kognitif peserta didik
dengan proses belajar bahwa ranah psikologis
siswa yang terpenting adalah ranah kognitif.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai