Anda di halaman 1dari 3

1.

Makna perkembangan Sosial


Menurut Hurlock, Perkembangan Sosial berarti “ Perolehan kemampuan berperilaku
yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu bermasyarakat
(sozialized) memerlukan tiga proses. Diantaranya adalah belajar berperilaku yang dapat
diterima secara sosial, memainkan peran sosial yang dapat diterima, dan perkembangan
sifat sosial.”

Jadi, perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial.


Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma,
moral, dan tradisi serta meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling
berkomunikasi dan kerja sama.
2. Orientasi atau permahaman social
 Pemahaman Diri Sendiri
Pada masa kanak-kanak awal, anak berfikir bahwa diri dapat dijelaskan melalui
banyak karakteristik material, seperti ukuran, bentuk dan warna. Mereka membedakan
diri mereka dari orang lain melalui fisik.
 Memahami Orang Lain
Pada usia 4-5 tahun, anak-anak tidak hanya menggambarkan diri mereka dalam
sifat-sifat psikologis, tetapi mereka melihat orang lain, para peneliti telah menemukan
bahwa bahkan anak berusia 4 tahun memahami bahwa orang dapat membuat
pernyataan yang tidak benar untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan untuk
menghindari masalah.

3. Attachment/Kelekatan
Pada masa kanak-kanak ada dorongan yang kuat untuk bergaul dengan orang lain dan
ingin diterima oleh orang lain. Jika kebutuhan ini tidak dipenuhi, anak-anak tidak akan
bahagia. Jika kebutuhan ini terpenuhi, mereka akan puas dan bahagia.

Klasifikasi pola kelekatan :


 Kelekatan yang Aman (Secure Attachment) -> Confident & Optimis
 Kelekatan yang bersifat menghindar (Anxious Avoidant Attachment) -> Menarik
diri & Tertutup
 Kelekatan yang bersifat penolakan (Anxious Resistant Attachment) Parasit &
Insecure
 Kelekatan yang tak beraturan (Disorganized Attachment) Agresif-Defensif.

4. Pola perkembangan social


Perkembangan sosial mengikuti suatu pola, yaitu suatu urutan perilaku sosila yang
teratur, dan pola ini sama pada setiap anak didalam suatu kelompok budaya.

Kostelnik, Soderman dan Waren (Yahro, 2009) menyebutkan bahwa perkembangan sosial
meliputi komperensi sosial dan tanggung jawab sosial. Kompetensi sosial menggambarkan
keefektifan kemampuan anak dalam beradaptasi dengan lingkugan sosialnya. Tanggung jawab
sosial menunjukkan komitmen anak terhadap tugasnya, menghargai perbedaan individual,
memperhatikan lingkungannya dan mampu menjalankan fungsinya.

5. Perkembangan social pada masa kanak-kanak


a. Masa kanak-kanak awal
Anak belajar melakukan hubungan sosial dan bergaul dengan orang-orang diluar lingkungan
rumah, terutama dengan anak-anak yang umurnya sebaya. Mereka belajar menyesuaikan
diri dan bekerja sama dalam kegiatan bermain.

Pola perilaku sosial pada masa kanak-kanak awal sebgai berikut:

 Kerja sama
 Menjelajah/Eksplorasi
 Bertanya
 Meniru pembicaraan dan tindakan orang lain.
 Kreatif
 Sikap ramah
b. Masa kanak-kanak tengah dan akhir
Menjadi pribadi sosial merupakan salah satu tugas perkembangan yang utama pada
periode ini. Anak menjadi anggota suatu kelompok teman sebaya yang secara
bertahap menggantikan keluarga dalam mempengaruhi perilaku.

6. Perkembangan moral
a. Perasaan moral Freud
Menurut teori Sigmund Freud, superego yang memiliki sistem nilai dan moral berkembang
pada saat individu berumur 5 tahun. Ketika super ego berkembang maka suara hati telah
terbentuk. Yang mana hal ini menunjukkan bahwa pada usia 5 tahun seorang manusia telah
menyelesaikan perkembangan moralnya.
b. Penalaran moral
 Kohlberg
Menurut Kohlberg konsep yang paling penting dalam memahami
perkembangan moral adalah internalisasi perubahan perkembangan dari
tingkah laku yang dikontrol secara eksternal menjadi tingkah laku yang
dikontrol oleh standar dan prinsip internal. Seiring dengan perkembangan
anak dan remaja, pemikiran moral mereka menjadi lebih terinternalisasi.
Tingkat I: Pra Konvensional.
• Tahap 1: Orientasi patuh dan takut hukuman.
• Tahap 2: Orientasi naif egoistis/hedonisme instrumental.
Tingkat II: Konvensional.
• Tahap 3: Orientasi anak yang baik
• Tahap 4: Moralitas pelestarian otoritas dan aturan social

Tingkat III: Pasca konvensional.


• Tahap 5: Moralitas Kontrak sosial dan hak-hak individu
• Tahap 6: Moralitas prinsip-prinsip individu dan conscience

 Piaget
o 4-7 tahun: tahap moralitas heteronom; pada tahap ini cara berpikir
anak tentang keadilan dan peraturan bersifat obyektif dan mutlak
o 7-10 tahun: tahap transisi; anak menunjukkan sebagian sifat dari
tahap moralitas heteronom, dan sebagian sifat lain dari Tahap
moralitas autonom.
o 10- dan seterusnya: tahap moralitas autonom; anak menunjukkan
kesadaran bahwa peraturan dan hukum diciptakan oleh manusia

7. Factor yang berpengaruh terhadap perkembangan social dan moral


- Perubahan dalam lingkungan
- Struktur kepribadian
- Peran rasa bersalah dan rasa malu
- Peran interaksi sosial

Anda mungkin juga menyukai