3. Attachment/Kelekatan
Pada masa kanak-kanak ada dorongan yang kuat untuk bergaul dengan orang lain dan
ingin diterima oleh orang lain. Jika kebutuhan ini tidak dipenuhi, anak-anak tidak akan
bahagia. Jika kebutuhan ini terpenuhi, mereka akan puas dan bahagia.
Kostelnik, Soderman dan Waren (Yahro, 2009) menyebutkan bahwa perkembangan sosial
meliputi komperensi sosial dan tanggung jawab sosial. Kompetensi sosial menggambarkan
keefektifan kemampuan anak dalam beradaptasi dengan lingkugan sosialnya. Tanggung jawab
sosial menunjukkan komitmen anak terhadap tugasnya, menghargai perbedaan individual,
memperhatikan lingkungannya dan mampu menjalankan fungsinya.
Kerja sama
Menjelajah/Eksplorasi
Bertanya
Meniru pembicaraan dan tindakan orang lain.
Kreatif
Sikap ramah
b. Masa kanak-kanak tengah dan akhir
Menjadi pribadi sosial merupakan salah satu tugas perkembangan yang utama pada
periode ini. Anak menjadi anggota suatu kelompok teman sebaya yang secara
bertahap menggantikan keluarga dalam mempengaruhi perilaku.
6. Perkembangan moral
a. Perasaan moral Freud
Menurut teori Sigmund Freud, superego yang memiliki sistem nilai dan moral berkembang
pada saat individu berumur 5 tahun. Ketika super ego berkembang maka suara hati telah
terbentuk. Yang mana hal ini menunjukkan bahwa pada usia 5 tahun seorang manusia telah
menyelesaikan perkembangan moralnya.
b. Penalaran moral
Kohlberg
Menurut Kohlberg konsep yang paling penting dalam memahami
perkembangan moral adalah internalisasi perubahan perkembangan dari
tingkah laku yang dikontrol secara eksternal menjadi tingkah laku yang
dikontrol oleh standar dan prinsip internal. Seiring dengan perkembangan
anak dan remaja, pemikiran moral mereka menjadi lebih terinternalisasi.
Tingkat I: Pra Konvensional.
• Tahap 1: Orientasi patuh dan takut hukuman.
• Tahap 2: Orientasi naif egoistis/hedonisme instrumental.
Tingkat II: Konvensional.
• Tahap 3: Orientasi anak yang baik
• Tahap 4: Moralitas pelestarian otoritas dan aturan social
Piaget
o 4-7 tahun: tahap moralitas heteronom; pada tahap ini cara berpikir
anak tentang keadilan dan peraturan bersifat obyektif dan mutlak
o 7-10 tahun: tahap transisi; anak menunjukkan sebagian sifat dari
tahap moralitas heteronom, dan sebagian sifat lain dari Tahap
moralitas autonom.
o 10- dan seterusnya: tahap moralitas autonom; anak menunjukkan
kesadaran bahwa peraturan dan hukum diciptakan oleh manusia