Anda di halaman 1dari 11

Nama Kelompok :

PERKEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL PADA 1. Nadila Idzania


MASA PERTENGAHAN DAN AKHIR ANAK- 2. Andreas Dani
3. Hadiatus Sholiha
ANAK 4. Elang Dewantara
5. Agung Ruly
6. Silviatus Sholikha
7. Wiwin Mucholaso
8. Firda Dwi
Gambaran Perkembangan Sosioemosional pada Masa
Pertengahan dan Akhir Anak-Anak
Dunia sosioemosional anak-anak menjadi
semakin kompleks dan berbeda pada masa
pertengahan dan akhir anak-anak. Relasi
keluarga dan teman-teman sebaya terus
memainkan peran yang penting pada masa
pertengahan dan akhir anak-anak. Sekolah
dan relasi dengan para guru merupakan
aspek-aspek kehidupan anak yang semakin
terstruktur. Pemahaman diri anak berkembang,
dan perubahan-perubahan dalam gender dan
perkembangan moral menandai
perkembangan anak-anak selama tahun-tahun
sekolah dasar.
LINGKUNGAN SOSIAL ANAK
KELUARGA SEKOLAH RELASI TEMAN SEBAYA
Ketika anak-anak memasuki Sekolah merupakan Selama masa pertengahan dan
masa pertengahan dan akhir pengalaman formatik utama, akhir anak-anak, anak-anak
anak-anak, para orang tau memengaruhi setiap aspek meluangkan banyak waktunya
hanya meberi sedikit waktunya perkembangan. Di sekolah dalam berinteraksi dengan
untuk mereka. Menurut suatu anak-anak memperoleh teman sebaya. Dalam suatu
investigasi , waktu yang berbagai pengetahuan, infestigasi, diketahui anak-
dihabiskan orang tua untuk keterampilan, dan kompetensi anaka berinteraksi dengan
mengasuh, mengajar, berbicar sosial, memperluas tubuh dan teman-teman sebaya 10% dari
dan bermain dengan anak-anak pikiran serta mempersiapkan waktu siang mereka pada usia
mereka yang berusia 5-12 untuk kehidupan dewasa. 2 tahun, 20% pada usia 4
tahun kurang dari setengah dari Pengalaman awal sekolah tahun, dan lebih dari 40%
waktu yang dihabiskan ketika merupakan hal yang kritis antara usia 7-11 tahun (
anak-anak masih lebih kecil (Hill dalam mempersiapkan Barke&Wright,1951)
& Stafford, 1980). keberhasilan atau kegagalan
masa depan
BULLYING
Bullying diartikan sebagai perilaku verbal atau fisik yang dimaksudkan untuk menyerang
orang lain yang kurang kuat. Salah satu bullying yang paling sering dilakukan adalah
meremehkan penampilan atau perkataan. Siapakah yang cenderung menjadi korban
bullying? Ternyata para siswa laki-laki dan sekolah dasar yang paling mengalami
(Nansel& lain-lain, 2001).Korban bullying lebih banyak merasa kesepian dan kesulitan
berkawan , sementara pelaku bullying lebih banyak memiliki ranking rendah serta
terlibat dalam tingkah laku merokok dan minum alcohol . Anak-anak yang cemas dan
secara sosial menarik diri cenderung menjadi korban bullying karena mereka tidak
mengancam dan tidak balas dendam, tetapi anak-anak yang agresif juga cenderung
menjadi sasaran bullying karena tingkah laku mereka mengganggu para pelaku bullying
(Rubin, Bukowski, & parker, 2006).
PENTINGNYA SAHABAT
Willard Hartup (1983, 1996, 2009) menyimpulkan bahwa sahabat dapat menjadi
sumberdaya kognitif dan emosi dari masa kanak-kanak hingga tua. Sahabat dapat
meningkatkan penghargaan diri dan rasa sejahtera.
Secara lebih khusus, persahabatan anak-anak memiliki enam fungsi (Gottman& Parker,
1987)
1. Pertemanan (companionship) memungkinkan anak-anak memiliki seorang mitra dan
pasangan bermain yang dikenal, seorang yang bersedia. meluangkan waktu bersama
mereka dan bergabung dalam aktivitas kerja sama
2. Stimulasi (stimulation) memungkinkan anak-anak mendapat informasi yang menarik,
menggairahkan, dan mengasyikan.
3. Dukungan fisik (physical support) member waktu sumberdaya dan bantuan.
4. Dukungan ego (ego support) member dukungan ,pengukuhan, dan umpan balik,yang
dapat membantu anak-anak membina kesannya mengenai diri sendiri sebagai individu
yang kompeten, menarik, dan berharga.
5. Perbandingan sosial (social comparison) memungkinkan anak memperoleh informasi
mengenai posisinya diantara anak lain dan apakah ia baik-baik saja .
6. Afeksi dan keakraban (affection and intimacy )memungkinkan anak-anak menjalani
relasi dengan orang lain secara hangat, dekat, dan percaya. Keakraban dalam
persahabatan memiliki cirri adanya keterbukaan diri dan berbagi pikiran-pikiran
pribadi .
PERKEMBANGAN MORAL
Teori Perkembangan Kohlberg : Berdasarkan penalaran-penalaran yang di berikan
Kohlberg menekankan bahwa olehh responden dalam merespon dilemma moral ini
perkembangan moral di dasarkan dan dilemma moral lain, Konsep kunci untuk memahami
terutama pada penalaran moral perkembangan moral, kusus nya teori Kohlberg, ialah
dan berkembang secara bertahap internalisasi (internalization), yakni perubhan
(Kohlberg, 1958, 1976, 1986).pada perkembangan dari perilaku yang di kendalikan
pandangan setelah 20 tahun secara isternal menjadi prilaku yang di kendalikan
Kohlberg melakukan wawancra yang secara internal.
unik dengan anak—anak. Dalam
wawancara anak-anak di beri 3.Tingkat tiga Penalaran
rankaian kertas dimana tokoh- 1.Tingkat Satu Penalaran 2. Tingkat Dua Penalaran Pasca Konvesional
tokohnya menghadapi dilema- Prakonvesional Konvesional Ialah tingkat tertinggi
dalam Teori Kohlberg.
dilema moral. Ialah tingkat yang paling Ialah tingkat dalam teori
Pada tingkat ini,
rendah dalam Teori perkembangan moral
moralitas
perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkat ini
dinternalisasikan dan
Kolhberg. Pada tingkat internalisasi individu ialah tidak di dasarkan pada
ini, anak tidak menengah. Seseorang standart-orang lain.
menaati standart-standart Seseorang mengenal
memperlihatkan
tertentu, tetapi mereka tindakan moral
internalisasi nilai-nilai
tidk menaati standart- alternative, menjajaki
moral-penalaran moral
standart orang lain,sepeti pilihan-pilihan dan
dikendalikan oleh orangtua atau aturan- kemudian memutuskan
imbalan (Hadia) dan aturan masyarakat berdasarkan suatu kode
hukuman eksternal moral pribadi
TUGAS PERKEMBANGAN ANAK PADA MASA ANAK
Adapun menurut Baharuddin (2014), tugas-tugas
Fase kehidupan manusia diawali dengan
perkembangan anak pada masa anak adalah:
fase bayi. Kemudian bayi tumbuh
1. Mempelajari kecakapan-kecakapan jasmaniah yang
menjadi balita. Pada usia 6 tahun,
dibutuhkann untuk permainan sehari-hari. Mempelajari
manusia memasuki fase anak-anak yang
kecakapan-kecakapan jasmaniah yang perlu dalam kegiatan
termasuk dalam fase sekolah.
jasmani (menyepak bola, menangkap, melempar, dan
mempergunakan alat-alat yang sederhanan).
2. Membentuk sikap yang baik terhadap diri sebagai suatu
makhluk yang sedang bertumbuh. Hakikat tugas adalah
mengembangkan kebiasaan memelihara tubuh, kebersihan,
keamanan,, kemampuan mempergunakan tubuh dan sikap yang
penting terhadap kelamin.
3. Belajar bergaul dengan teman sebaya. Anak-anak
meninggalkan lingkungan keluarga memasuki dunia teman
sebayanya pada permulaan periode sekolah dari lingkungan
keamanan emosional ke lingkungan baru yang mengundang
kompetisi dalam usaha menarik perhatian guru atau orang
dewasa.
4. Mempelajari peran sosial sebagai laki-laki dan perempuan.
TUGAS PERKEMBANGAN ANAK PADA MASA ANAK-
ANAK AKHIR
Menurut Havighurst, tugas perkembangan
adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan
individu pada fase-fase atau periode Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk
kehidupan tertentu; dan apabila berhasil fase anak-anak akhir :
mencapainya mereka akan berbahagia, 1. Belajar ketangkasan fisik untuk bermain.
tetapi sebaliknya apabila mereka gagal 2. Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri
akan kecewa dan dicela orang tua atau sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh.
masyarakat Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-
anak sebaya.
3. Belajar peranan jenis kelamin.
4. Mengembangkan dasar-dasar kecakapan
membaca, menulis, dan berhitung.
5. Mengembangkan pengertian-pengertian yang
diperlukan guna keperluan kehidupan
sehari-hari.
6. Mengembangkan kata hati moralitas dan
skala nilai-nilai.
7. Belajar membebaskan ketergantungan diri.
Mengembangkan sikap sehat terhadap
kelompok dan lembaga-lembaga
PERKEMBANGAN SOCIAL ANAK PADA MASA AKHIR
Perkembangan sosial yakni pengaruh
lingkungan sekitar terhadap
pertumbuhan dan perkembangan
anak. pengelompokan sosial, proses Lima jenis anak yang penyesuaiannya dipengaruhi oleh bahaya
perkembangan sosial, dan bentuk- sosial yaitu:
bentuk sosial dapat berpengaruh 1. Anak yang ditolak atau diabaikan oleh teman-teman :
terhadap perkembangan kehidupan kurang mempunyai kesempatan untuk bersosialisasi.
sosial terhadap anak pada masa 2. Anak yang tidak memiliki persamaan dengan teman-
anak-anak akhir. teman akan menganggap dirinya “berbeda” dan merasa
tidak mempunyai kesempatan untuk diterima .
3. Anak yang mobilitas sosial dan grafisnya tinggi
mengalami kesulitan untuk diterima dalam kelomok yang
sudah terbentuk.
4. Anak yang berasal dari kelompok ras atau kelompok
agama yang terkena prasangka.
5. Para pengikut yang ingin menjadi pemimpin kemudian
menjadi anak yang penuh dengki dan tidak puas.
PERKEMBANGAN EMOSI ANAK PADA MASA ANAK-
ANAK AKHIR
Emosi merupakan aspek
perkembangan yang
melekat pada diri anak-
anak. Dapat Perkembangan emosi anak-anak adalah sebagai berikut :
diklasifikasikan menjadi 1. Menunjukan dan menamakan perasaan
dua jenis : positif dan 2. Memiliki kontrol emosi yang lebih baik
negatif. Ekspresi emosi 3. Memperlihatkan konsentrasi rendah bila berpisah
akan menjadi fasilitasi dengan orang tua
untuk mengungkapkan 4. Menunjukan selera humor
perasaannya, perilakunya,
5. Belajar benar dan salah
serta keinginan-
keinginannya 6. Mengembangkan hati nurani (empati)
7. Sensitif dengan tertawaan dan kritik
8. Menunjukan kekhawatiran berlebih seperti: perang ,
9. Memperlihatkan ketekunan
10. Menunjukan empati : merasakan apa yang
dirasakan oleh orang lain.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai