Anda di halaman 1dari 7

1.

Hakikat kesadaran

Baru-baru ini muncul pendapat bahwa kesadaran bersifat adaptif, karena kesadaran memberikan
kita perasaan bahwa kita sangat istimewa, meningkatkan motivasi untuk bertahan hidup
(Humphrey, 2006).

Walaupun terdapat perbedaan pendapat tentang definisi pasti, kita dapat mendefinisikan
kesadaran berdasarkan dua bagiannya: keawasan dan ketergugahan. Kesadaran merujuk pada
keawasan kejadian eksternal dan sensasi internal, termasuk keawasan terhadap diri dan berbagai
pikiran tentang pengalaman sendiri; keawasan ini terjadi dalam suatu kondisi tergugah. William
James menggambarkan pikiran sebagai arus kesadaran, yaitu aliran yang terus- menerus dari
sensasi, citra, pikiran, dan perasaan yang terus berubah.

Kesadaran dan otak

Kebanyakan ahli neurosains tidak percaya bahwa satu lokasi khusus di otak menerima informasi
datang dari tubuh seseorang dan dunianya, dan mengubahnya menjadi kesadaan di mana di
dalambya kita sadar. Dua aspek kesadaran, keawasan dan ketergugahan, berhubungan dengan
bagian-bagian yang berbeda di otak. Keawasan, keadaan subjektif merasa sadar terhadap apa yg
sedang terjadi, biasanya melibatkan korteks serebrum, terutama daerah-daerah asosiasinya dan
lobus prefrontal. Ketergugahan adalah keadaan fisiologis yang ditentukan oleh sistem aktivasi
retikular, suatu struktur jaringan yang mencakup batang otak, medula dan talamus.

Tingkatan kesadaran

William James menggambarkan pikiran sebagai arus kesadaran. Kesadaran terjadi pada
tingkatan-tingkatan kepekaan yang berbeda yang mencakup Kesadaran tingkat tinggi, yang mana
melibatkan pengolahan terkendali, didalamnya individu secara aktif memusatkan berbagai
usahanya mencapai sasaran; keadaan kesadaraban paling terjaga seperti proses-proses terkendali,
atensi selektif. Kesadaran tingkat rendah, mencakup pengolahan otomatis yang menuntut sedikit
atensi, juga berkhayal seperti yang diakibatkan oleh obat-obatan, trauma, kelelahan, dan faktor-
faktor lain. Keadaan kesadaran terubah, dapat dihasilakn oleh obat-obatan, trauma, kelelahan,
dan deprivasi sensori. Kesadaran bawah sadar, dapat terjadi ketika seseoarang terjaga, juga
ketika sedang tidur dan bermimpi seperti kepekaan bawah sadar ketika dalam keadaan terjaga,
tidur, dan mimpi. Dan tidak ada keawasan, kepercayaan Freud bahwa terdapat pikiran-pikiran
tidak sadar yang terlalu membebani dan kecemasan dan emosi-emosi negatif untuk diakui oleh
kesadaran seperti pikiran-pikiran tidak sadar.

Tidur dan Bermimpi

# Ritme Biologis dan Tidur

Ritme biologis adalah fluktuasi fisiologis periodik dalam tubuh. Ritme-ritme ini dikendalikan
oleh jam biologis yang mencakup : siklus musiman dan tahunan, siklus 28 hari, dan siklus 24
jam. Ritme sirkadian adalah siklus perilaku atau fisiologis harian. Jam biologis dapat
terdesinkronisasi atau bergeser dari jadwal normalnya. Ritme sirkadian juga dapat
terdisinkoronisasi ketika seorang pekerja memiliki pergantian jam kerja (Lee, Smith, & Eastman,
2006).

# Mengapa Kita Butuh Tidur?

Untuk mendukung fungsi pemulihan tidur, banyak sel tubuh menunjukkan produksi yang
meningkat dan berkurangnya pemecahan protein selama tidur lelap untuk perbaikan terhadap
kerusakan dari berbagai faktor seperti stres. Tanpa tidur, saraf-saraf dapat tersedot tenaganya
atau terpolusi oleh produk sampingan aktivitas selules sehingga mulai mengalami kerusakan.
Kekurangan tidur menimbulkan stres, dan hormon stres dapat mengganggu pembentukan saraf-
saraf di hipokampus (bagian otak yang sangat berkaitan dengan ingatan).

# Pengaruh Kurang Tidur

Penelitian menggunakan fMRI telah menunjukkan bahwa ketika kurang tidur, otak harus
mengkompensasinya dengan menggunakan jalur lain untuk kerja kognitif (Drummond et al ,
2005) dan bahwa interaksi terhadap berbagai wilayah otak terlihat berbeda ketika memecahkan
masalah ( Strickgold et al, 2006). Kurang tidur juga dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan.

# Kurang Tidur pada Remaja dan Orang Dewasa

Banyak remaja begadang dan tidur lebih lama di pagi hari daripada ketika mereka masih anak-
anak dan jadwal yang berubah ini memiliki penyebab fisiologis. Jam biologis remaja mengalami
pergeseran semakin mereka dewasa, jam bangun mereka mundur sekitar 1 jam. Mundurnya
pelepasan hormon pembuat-tidur melatonin, yang dihasilkan di kelenjar pineal, tampaknya
mendasari pergeseran ini.

# Tahapan Tidur

Tahap 1 : ditandai dengan gelombang teta, yang berfrrkuensi lebih lambat dan amplitidonya
lebih besar daripada gelombang alfa.

Tahap 2 : gelombang teta melanjut, tetapi terbaur dengan karakter penting dari tidur tahap 2,
kumparan tidur.

Tahap 3 dan tahap 4 : ditandai dengan gelombang delta, gelombang paling lambat dengan
amplitudo paling tinggi semasa tidur.

# Tidur REM

Tidur REM adalah tahap aktif dari tidur di mana mimpi terjadi. Selama tidur REM, pola EEG
menunjukkan gelombang cepat mirip dengan gelombang ketika seseoeang dalam keadaan rileks,
dan bola mata pada saat seseorang sedang tidur bergerak naik turu dan kiri kanan. Tahap 1-4
dirujuk sebagai tidur non-REM. Tidur non-REM ditandai dengan kurangnya gerakan mata yang
cepat dan sedikit mimpi.

# Siklus Tidur Sepanjang Malam

Jumlah tidur lelap (tahap 3 dan 4) lebih panjang pada sebagian pertama daripada sebagian yang
kedua. Selama tidur malam yang normal, individu akan menghabiskan 60% tidur dalam tidur
ringan (tahap 1 dan 2), 20% pada tidur delta atau tidur lelap, dan 20% pada tidur REM (Webb,
2000). Neurotransmiter lain yang terkait dengan tidur adalah afenosin (Landolt et al, 2004).
Adenosin menumpuk semasa periode bangun kita. Kafein menghentikan adenosin berikatan
dengan reseptor dan bila adenosin tidak berkaitan, maka kita tidak bisa tidur (Salin-Pascual et al,
2006).

Tidur dan Penyakit

Tidur berperan dalam banyak penyakit dan gangguan. Tidur juga diasosiasiakan dengan obesitas
dan penyakit jantung. Saraf-saraf yang mengendalikan tidur berinteraksi erat dengan sistem
kekebalan tubuh. Tidur dapat membantu tubuh menyimpan tenaga dan sumber daya lainnya yang
dibutuhkan tubuh untuk mengatasi infeksi.

Gangguan Tidur

Banyak orang menderita gangguan tidur yang tidak terdiagnosa dan tidak tertangani. Berikut
contoh gangguan-gangguan dalam tidur.

Insomnia yakni ketidakmampuan untuk tidur, terbangun di malam hari, atau terbangun terlalu
dini dikarenakan kekurangan zat besi dan perubahan hormonal.

Berjalan dalam tidur dan mengigau. Somnambulisme adalah istilah umum untuk berjalan dalam
tidur yang terjadi pada tahap tidur terlelap.

Mimpi buruk dan teror malam. Mimpi buruk (nightmare) adalah mimpi mengerikan yang
membangunkan pemimpi dari tidur REM, dan teror malam yang ditandai oleh rangsangan tiba-
tiba dalam tidur oleh rasa takut yang kuat.

Narkolepsi yakni dorongan tidur yang terlalu besar.

Apnea tidur (sleep apnea) yakni suatu gangguan tidur dimana individu berhenti bernapas karena
lubang angin gagal membuka atau proses otak yang terkait dengan pernapasan gagal bekerja
selayaknya.
MIMPI

Sigmund freud percaya bahwa mimpi sabagai kunci ketidaksadaran. Ia percaya bahwa mimpi
melambangkan hasrat ketidaksadaran kita dan menganalisa simbol simbol dalam mimpi kita
yang mengungkapkan hasrat2 tersembunyi. Teori terkenal yang mencoba menjelaskan mimpi
ialah teori kognitif dan teori aktivitasi-sintesis.

PENGOLAHAN KOGNITIF BAWAH SADAR.

Teori kognitif mimpi mengajukan bahwa mimpi dapat dipahami dengan menerapkan konsep
yang sama yang digunakan untuk meneliti pikiran saat terjaga yang melibatkan pengolahan
informasi,ingatan, dan pemecahan masalah. Menurut sudut pandang in, minpi mungkin
merupakan suatu alam tempat kita dapat memecahkan masalah dan berpikir kreativ. Mimpi juga
dapat memercikan inspirasi, karena melalui cara yang unik mereka mampu memadukan masa
sekarang dengan masa lalu. Kritik teori ini terpusat pada keraguan tentang kemampuan untuk
menyelesaikan masalah ketika tidur dan kurangnya perhatian terhadap peran otak dan aktivitas
mimpi.

MENEMUKAN LOGIKA PADA AKTIVITAS OTAK YANG ACAK

Teori aktivasi-sintesis menyatakan bahwa mimpi terjadi ketika korteks serebum mensintesikan
sinyal saraf yang dihasilkan oleh aktivitas di bagian otak yang lebih rendah. Menurut sudut
pandang ini, mimpi merefleksikan usaha otak untuk memahami aktivitas saraf yang terjadi saat
tidur. Pada saat tidur, pengalaman sadar dikendalikan oleh rangsangan yang dihasilkan secara
internal yang tidak memiliki konsekuensi yang jelas. Pendukung teori ini berpendapat bahwa
jaringan saraf di daerah lain di otak deoan memegang peran penting dalam mimpi. Wilayah
motorik dan sensorik primer di otak depan dapat diaktivasi dalam aspek sensorimotor mimpi
tersebut. Secara keseluruha, dalam pandangan aktivasi-sintesis, mimpi hanya merupakan
pertunjukan gambar sekilas,tidak ada peristiwa utamanya. Kritik yang diterima antara lain adalah
kepercayaan, bahwa batang otak bukanlah satu2nya titik awal untuk aktivitas saraf dari mimpi,
dan pengalaman hidup merangsang dan membentuk mimpi lebih dari yang dinyatakan oleh teori
ini.

HIPNOSIS

Hipnosis (hypnosis) didefiniskan sebagai keadaan kesadaran yang terubah atau hanya suatu
keadaan psikologis dari atensi dan pengharapan yang terubah, dimana individu mudah menerima
sugesti. Hipnotis biasanya disangkutkan dengan keagamaan, sihir, supranatural, dan banyak lagi
teori – teori yang keliru.

Hipnosis diakui sebagai sebuah proses resmi dalam psikologi dan pengobatan medis, walaupun
masih banyak yang harus dipelajari tentang bagaimana bagaimana cara kerjanya.

Hakikat hipnosis
Anggapan umum yg salah ialah bahwa keadaan terhipnotis adalah keadaan yg mirip dengan
tidur. Namun demikian tidak seperti orang yang tidur, individu dalam pengaruh hipnosis awas
terhadap apa yang sedang terjadi dan mengingat pengalaman tersebut nantinya, kecuali Mereka
diinstruksikan untuk melupakannya. Bukti dari berbagai penelitian menggunakan EEG
mendokumentasikan bahwa individu menunjukan pola aktivitas otak yg berbeda ketika
dihipnosis dan ketika tidak dihipnosis. (Gemignani et al, 2006).

Dalam penelitian EEG individu yang dihipnotis terlihat mirip dengan pola orang dalam keadaan
bangun yang rileks (Graffin, Ray, & Lundy, 1995).

Ada 4 langkah dalam hipnosis yang berhasil:

1. Gangguan diminimalisasi: orang yg dihipnotis dibuat merasa nyaman


2. Penghipnosis menginstruksikan agar org tersebut berkonsentrasi pada sesuatu yang
spesifik
3. Penghipnosis mengatakan kepada orang tersebut apa yang diharapkan dalam keadaan
terhipnosis
4. Penghipnosis mensugesti kejadian – kejadian atau emosi – emosi tertentu yang akan
terjadi atau bisa diamati terjadi.
Menjelaskan Hipnosis

Hipnosis merupakan keadaan normal dimana individu yang terhipnotis seharusnya berperilaku.

Obat-obat psikoaktif:

Ada banyak jenis obat-obatan psiko aktif tapi pada penggunaannya banyak juga yang tidak tepat
atau lebih tepatnya di salah gunakan. Apalagi pada era modern ini tingkat penyalahgunaan obat-
obatan sangat tinggi terkhususnya pada remaja.

Obat-obat psiko aktif adalah zat yang bertindak pada sistem saraf untuk mengubah kesadaran,
memodifikasi persepsi, dan mengubah suasana hati. Orang-orang tertarik menggunakan zat
psikoaktif karena membantu mereka beradaptasi terhadap lingkungan yang kerap berubah.
Ketika mereka menggunakan obat-obat psikoaktif akan merasa lebih santai dan lebih bahagia
dalam berinteraksi. Penggunaan obat psikoaktif untuk kepuasan pribadi akan memiliki dampak
yang berat yaitu, ketergantungan obat, gabgguan pribadi, dan kecenderungan pada penyakit yang
serius, bahkan fatal. Penggunaan obat psikoaktif yang terus-menerus akan membawa kepada
kebutuhan untuk menaikkan dosis untuk mendapatkan efek yang sama. Dan apabila sudah masuk
ke tahap kecanduan apabila langsung di hentikan akan memiliki dampak yang tidak enak
terhadap pecandu terserbut.

Jenis obat-obat psikoaktif


Tiga kategori utama obat-obat psikoaktif adalah depresan, perangsang, dan halusinogen.

Depresan: adalah obat psikoaktif yang memperlambat aktivitas mental dan fisik. Di antara yang
lazim digunakan adalah alkohol, barbiturat, penenang, dan opiat.

Alkohol merupakan obat yang kuat. Terutama berpengaruh kepada tubuh sebagai depresan dan
memperlambat aktivitas otak. Seseorang menjadi lepas setelah mengkonsumsi alkohol.

Alkoholisme: adalah gangguan yang melibatkan penggunaan alkohol dalam jangka panjang,
berulang, tidak terkendali, kompulsif, dan berlebihan yang dapat merusak kesehatan dan
hubungan sosial si peminum

Barbiturat: seperti nembuta dan seconal, obat depresan yang mengurangi aktivitas sistem saraf
pusat.

Penenang: seperti vallium dan xanax, merupakan obat depresan yang mengurangi kecemasan dan
menyebabkan relaksasi.

Opiat: terdiri atas opium dan produk turunannya dan menekan sistem saraf pusat.

Perangsang: adalah obat psikoaktif yang meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat. Perangsang
yang paling banyak digunakan adalah kafein, nikotin, amfetamin dan kokain.

Obat-obat psikoaktif jika digunakan secara berlebih akan berdampak tidak baik pada diri dan
dapat menyebabkan halusinasi juga

Halusinogen memodifikasi pengalaman persepsi seseorang dan menghasilkan citra visual yang
tidak nyata. Mariyuana memiliki pengaruh halusinogen ringan. LSD memiloki pengaruh kuat

5. Kesadaran,Kesehatan,dan Kesejahteraan

Aspek-aspek positif dan negatif pikiran kita

Kesadaran mungkin merupakan fitur sentral dalam pikiran manusia, guliran kawasan internal kita
tentang pristiwa dan pikiran dan juga perasaan kita. Akan tetapi kehidupan internal kita juga dapat
menjadi alat yang kuat untuk membangun hidup yang sehat, seperti diilustrasikan melalui
pengalaman Melissa Munroe. Meditasi penuh kesadaran (Mindfulness Meditation), sebuah teknik
yang diterapkan oleh peminat yoga dan pendeta budha, Munroe memusatkan meditasi pada rasa
sakitnya. Dengan melakukan hal itu, ia mampu mengisolasi rasa sakitnya dari respon emosional
terhadap rasa sakit tersebut dan terhadap diagnosis kankernya ia menjadi dapat melihat
ketidaknyamanan sebagai sesuatu yang dapat ia toleransi.

Jon Kabat-Zinn (2006) telah melapori penggunaan teknik meditasi dalam situasi medis. Penelitian
oleh Kabet-Zinn dan rekan-rekan sejawatnya telah mendemonstrasikan pengaruh yang berguna
dari meditasi penuh kesadaran dalam berbagai kondisi, termasuk depresi,serangan panik, dan
kecemasan.

Richard davidson dan para rekan-rekan sejawatnya meneliti otak dan sistem kekebalan tubuh yang
mungkin melamdasi pengaruh kesehatan dan kesejahteraan dan meditasi. Hasil pemindaian otak
mereka mengungkapkan bahwa induvidu ini mengalami peningkatan aktivitas di hemisfer kiri
“otak bahagia”. Ditambah lagi pra meditator menunjukkan respon sistem kekebalan tubuh yang
lebih baik terhadap vaksin flu. Hasil-hasil ini menunjukkan bahwa pikiran sadar kita mungkin
memiliki peran untuk meningkatkan kesehatan psikologis dan fisik kita.

Keadaan Pikiran Meditatif

Meditasi menunjukkan kualitas tidur dan keterjagaan, tapi berbeda dari keduanya. Dalam suatu
penelitian terhadap meditator Zen, para peneliti tertarik utuk mengkaji apa yang terjadi ketika
seseorang beralih dari keadaan bangun (terjaga) normalnya kedalam meditatif. Para peneliti
memperoleh gambar otak sebelum dan sesudah subjek penelitian memasuki keadaan meditatif.
Bahwa peralihan meditatif melibatkan penigkatan awal pada aktifitas di ganglia basalis dan
korteks personal (wilayah yang sekarang dikenal dan sering di aktivasi oleh kesadaran). Bajwa
aktifitas awal ini membawa berkurangnya aktifitas di interiaor singulat, bagian otak yang di duga
berhubungan dengan kehendak. Peristiwa fisik otak keterkaitan dengan keadaan meditasi yang
bertentangan mengendaikan pikiran seseorang untuk melepaskan kebutuhan kontrol. Meditasi
merupakan praktik tua. Tanpa secara eksplisit menyebut sebagian meditasi, beberpa agama
menyarankan praktik-praktik terkait seperti doa harian dan intropeksi yang menenangkan.
Menyendiri dengan pikiran anda dapat menjadi sesuatu yang menantang. Akan tetapi dengan
latihan, meditasi dapat membantu anda menggambarkan gambar yang jernih dalam hidup anda,
rasa yang lebih kuat tentangnilai-nilai anda, dan pada akhirnya sudt pandang yang lebih sehat dan
positif.

Kelompok 5:

Andreas dani T.H 17010664106

Alma abidah 17010664176

Elang 17010664181

Wiwin .M 17010664143

Lilik 17010664066

Erlina 17010664003

Anda mungkin juga menyukai