Anda di halaman 1dari 26

PSIKOLOGI PROYEKSI

BAB I.
DASAR – DASAR TEORITIS
PSIKOLOGI PROYEKTIF
PENGERTIAN PROYEKSI

• Psikologi proyektif merupakan dasar dari


berbagai macam bentuk proyeksi termasuk
tes-tes proyektif yang bersifat verbal maupun
non verbal.
• Istilah proyeksi pertama kali dikemukakan oleh
Freud pada awal-awal tahun 1894 dalam
tulisannya “The Anxiety Neurosis” yang
mengatakan bahwa : “Jiwa manusia memiliki
potensi untuk mengembangkan kecemasan
yang neurotis disaat dirinya merasa tidak
mampu mengatasi rangsang-rangsang atau
gairah-gairah seksual.
• Pada tahun 1896, Freud mengatakan bahwa
proyeksi merupakan proses pelampiasan keluar
dorongan-dorongan, perasaan-perasaan, dan
sentimen-sentimen yang ada pada diri individu
ke orang lain atau dunia luar sebagai proses
yang sifatnya defensif dan individu tidak
menyadari fenomena yang terjadi pada dirinya
ini.
Konsep Freud serupa dengan konsep
kompensasi Adler (prinsip inferioritas dan
kompensasi)

• Sejak lahir manusia memiliki kelemahan, namun


manusia tidak putus asa dengan cara
melakukan kompensasi untuk menutupi
kelemahan-kelemahannya.
• Bentuk kompensasi Adler ini sama dengan
proyeksi.
• Ahli lain yaitu, Healy, Bronner dan Brouer (dalam
Abt & Bellak, 1959) mendefinisikan istilah
proyeksi serupa dengan apa yang disampaikan
oleh Freud yaitu proses defensif dibawah
kekuasaan prinsip kenikmatan.

• Ego akan melampiaskan terus menerus


dorongan dorongan dan keinginan keinginan
yang tidak disadari ke dunia luar, karena bila
muncul dalam kesadaran akan menyakitkan dan
membuat ego menjadi tercela. Untuk itu orang
melakukan proyeksi.
• Dari pengertian Freud maupun Healy, Bronner
dan Brouer dapat dikatakan bahwa proyeksi
merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri.

• Beberapa ahli yang beraliran psikoanalisa


(misalnya Psikologi Dalam) mengatakan bahwa
mekanisme pertahanan diri atau proses defensif
yang paling banyak dilakukan manusia adalah
proyeksi.
• Freud sebagai ahli pertama yang
memberikan pengertian konsep proyeksi
lebih memfokuskan pada bidang klinis
karena sesuai dengan asal usul Freud
memang banyak menemukan gejala
perilaku proyeksi dari kasus kasus klinis
yaitu psikosa dan neurosa.
• Konsep proyeksi dapat pula diterapkan
dalam bidang Psikologi Industri, Psikologi
Pendidikan, Psikologi Sosial maupun
Psikologi Perkembangan.
• Misalnya dalam psikologi perkembangan hasil
penelitian Margareth Mead menunjukkan bahwa
perilaku atau kehidupan psikis anak merupakan
proyeksi dari masyarakat dimana anak itu hidup.

• Lebih lanjut Freud mengatakan bahwa proyeksi


dapat diterapkan pada bentuk-bentuk perilaku
lain yang lebih luas misalnya timbulnya
kepercayaan-kepercayaan tertentu pada
masyarakat, berbagai macam bentuk bentuk
kesenian dan hal-hal yang bersifat religius yang
kesemuanya ini dasarnya adalah proyeksi.
• Penggunaan paling luas istilah proyeksi adalah
di bidang psikologi klinis yang berkaitan dengan
teknik-teknik proyektif. Contohnya: Tes
Rorschach, Thematic Apperception Test (TAT),
Tes Szondi, Sentence Completion, dan
beberapa hal lainnya.
DASAR-DASAR TERJADINYA
PROYEKSI
1. Dasar mekanisme penolakan
2. Usaha pendekatan
3. Hubungan antara subyek dan obyek yang
merupakan satu kesatuan.
1. Dasar mekanisme penolakan

• Individu ingin meringankan beban psikis


yang ada dalam dirinya kemudian
dimanifestasikan dalam perbuatannya dan
perbuatan itu menolak
keinginan-keinginan yang sudah ada.
• Cth : tdk diterima di Fak. Kedokteran,
maka saya tdk suka kuliah di Fak.
kedokteran
2. Usaha Pendekatan

• Yaitu usaha yang dilakukan individu untuk


mengembalikan hubungan yang sebenarnya
sudah putus lalu berusaha mendekati kembali
supaya hubungan terjadi lagi. (proyeksi need
terpendam)
3. Hubungan antara subyek dan obyek yang
merupakan satu kesatuan.

• Hubungan ini bukan berdasar komunikasi tapi


afeksi.
• Apa yang dirasakan atau dialami obyek
dirasakan pula oleh subyek.
BEBERAPA PANDANGAN
TENTANG PROYEKSI
1. Proyeksi adalah setiap pengamatan yang
normal yang berujud pemindahan,
penghayatan dari seseorang ke dunia luar
yang kemudian mempengaruhi proses
pengamatan individu terhadap proses yang
diamati.
2. Proyeksi merupakan gejala-gejala yang
mengarah ke halusinasi.
Dalam proyeksi dapat terjadi sesuatu yang ada
pada individu dipindahkan ke luar tapi dalam
realita apa yang diamati itu tidak ada.
3. Proyeksi juga mengarah pada ilusi yaitu dunia
pengamatan individu dilibatkan dan diorganisir
berdasar prinsip-prinsip afek. Jadi pengamatan
pada dunia luar dipengaruhi
harapan-harapannya menurut caranya sendiri.
Secara garis besar alat tes kepribadian
dapat dikelompokkan berdasar :

A. Teknik pengungkapan
- Proyektif / Tes Proyektif.
- Non Proyektif
B. Bentuk alat
- Verbal
- Non verbal
Tes Proyeksi
• Disebut demikian karena ingin mengungkap kondisi
kepribadian melalui proyeksi.
• Proyeksi merupakan suatu proses pelampiasan
dorongan, perasaan dan sentimen seseorang keluar
melalui suatu media sebagai suatu mekanisme
pertahanan diri; proses tersebut terjadi tanpa disadari
oleh yang bersangkutan.
• Adapun tes proyektif adalah alat ukur kepribadian yang
dalam mengungkap kepribadian menggunakan media
atau materi sebagai tempat untuk memproyeksikan
dorongan, perasaan ataupun sentimen seseorang.
Syarat - syarat teknik proyektif
• Untuk dapat disebut menggunakan teknik
proyektif, ada beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi oleh suatu alat ukur, yaitu;
1. Mempunyai media khusus untuk proyeksi
2. Mempunyai sifat polivalensi atau banyak
mengandung nilai
3. Rangsangannya bersifat unstrukture
4. Pendekatan yang holistik
5. Disguise testing (penyamaran)
RORSCHACH
Macam-macam tes proyektif :
1. Verbal
- SSCT
- EPPS
2. Non verbal
- TAT,
- Rorschach,
- Wartegg,
- Baum,
- DAM,
- HTP.
Tes Non Proyektif
• Tes kepribadian ini sering disebut juga
sebagai bersifat objektif.
• Pada umumnya berbentuk inventory.
• Dari segi penyelenggaraannya dan praktis
karena bisa digunakan secara klasikal.
• Pemberian “nilai”nya jelas karena bersifat
objektif.
• Kelemahannya banyak terjadi faking dan
malingering (berpura-pura sakit).
Macam – macam
Tes Non Proyektif
• Pada umumnya alat ukur kepribadian yang tidak
menggunakan teknik proyektif, menggunakan
bentuk inventory.
• Pada jenis tes yang berbentuk inventory ini antara
lain;
• Sixteen PF (Sixteen Personality Factors
Questionaire).
• NSQ (Neurotic Scale Questionaire)
• MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory)
• CAQ (Clinical Analysis Questionaire)
• CPI (California Personality Inventory)
KEPRIBADIAN
1.Dipandang sebagai proses, bukan
sekedar kumpulan aspek-aspek
kepribadian, karena aspek-aspek
kepribadian hanya mrpak potensi yg
dalam kehidupan individu selanjutnya
akan berkembang dan berproses sesuai
dengan kondisi stimulus atau lingkungan
sekitarnya
• Murray : kepribadian merupakan
serentetan peristiwa yang di alami individu
• Menurut Freud untuk mengenal
kepribadian individu secara utuh maka
pengalaman-pengalaman masa lalu tidak
boleh dilupakan
2. Kepribadian diungkap dengan tes
proyektif karena kepribadian merupakan
interaksi antara apa yang ada dalam diri
individu dengan lingkungannya. Faktor
internal dan eksternal selalu bekerja sama
dalam proses perkembangan individu
Essay singkat tujuan hidupku dengan
menceritakan masa lalu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai