Anda di halaman 1dari 14

Nurul magfirah /1971040025/ F

JOHN B. WATSON
LAHIR : 1878 GreenVille, Carolina Selatan

MENINGGAL : 1958 New York

About Radical Behaviorism


Behaviorism radical dimulai saat watson menolak metode psikologi intropeksi, metode
penggunaan kondisi batin sebagai penjelasan perilaku di mana watson ingin menjadikan
psikologi sebagai ilmu eksperimental, sehingga ia secara radikal menghilangkan segala
upaya untuk memepelajari pikira, keadaan sadar atau hal-hal yang tidak dapat diamati
secara eksternal.

THE TRADITION OF RADICAL BEHAVIORISM


Watson bereaksi pada intropeksi pada intropeksi dalam psikologi. Watson juga sangat
menanggapi dengan kritis penekanan Freud mengenai proses mental ketidaksadaran. Bagi
watson, karya pavlov mengenai reaksi terkondisi memegang kunci ilmiah untuk semua
tindakan manusia yang kompleks, watson memahami pengondisian klasik milik pavlov
sebagai ketidaksadaran

1. STIMULUS TAK TERKONDISI (UCS) Sebelum pengkondisian, peristiwa ini secara


Input yang tidak dipelajari otomatis dapat memicu respon yang tidak
memerlukan pengalaman sebelumnya
Contoh : AIRPUFF pada kelompak mata akan
mengakibatkan kedua mata berkedip
UCS (airpuff)→ UCR (full eyeblink)

Ps. S = Stimulus, R= Respon


2. RESPON TAK TERKONDISI (UCR) Sebelum pengondisian , perilaku ini biasanya
Output yang tidak dipelajari merupakan bentuk refleks, muncul secara
otomati ditimbulkan oleh UCS
Contohh : Airpuff pada kelopak mata akan
membuat kedua mata berkedip

UCS (airpuff)→ UCR (full eyeblink)


3. STIMULUS TERKONDISI (CS) Sebelum pengondisian, CS itu netral dan
Input yang dipelajari tidak menghasilkan respon yang dapat
diandalkan, tetapi diatur sedemikian rupa
agar CS mendahului UCS dengan seperseian
detik dalam beberapa uji coba. CS akan
menghasilkan respon dalam mengantisipaso
UCS, namun akan mengurangi besar dan
kelambatan respon yang ada
Contoh: Tone diberikan sebelum airpuff
sebanyak 20 kali dan kemudian jumlahnya
berkurang, mata berkedip secara perlahan
tanpa pemberian ke 21 dari airpuff

20 kali : CS ( tone) + UCS (airpuff)→ UCR


(eyeblink)
Pemberian ke 21 : CS (Tone ) → CR
(kedipannya berkurang)

4. RESPON PENGKONDISIAN (CR) Respon yang dipelajari di dapatkan dari CS


Output yang dipelajari untuk mengantisipasi UCS, namun CR mirip
dengan refleks dari UCR karena besar dan
respon waktunya berkurang
Contoh : tone yang muncul sebelm airpuff
mengahsilkan kedipan mata berkurang

CS (tone)→ CR (reduced eyeblink)

5. KEPUNAHAN Dengan menahan UCS (Airpuff) dengan


menampilkan CS secara berulang-ulang
(tone) hingga CS tidak mengahasilkan CR
(kedipan yang berkurang). Organismenya
berhenti ketika adanya suara dari tone

POSSIBLE PERSONAL ASPECT OF WATSON’S RADICAL BEHAVIORISM : ASPEK


KEPRIBADIAN YANG MUNGKIN DALAM PERILAKU RADIKAL WATSON
Menurut watson, tindakan yang ibu berikan pada anak seperti mencu=ium, mengelus
kepala serta memeluk anak mereka merupakan suatu eksperimen yang berbahaya. Ketika
seorang ibu sering ikut camput atau melakukan hal yang sering disebut “ terlalu keibuan”
ada kemungkinan bahwa mereka akan merampas kesempatan anak untuk menjelajahi
dunia.

Dalam pandangan watson , orang tua yang sering memanjakan anaknya akan membuat
anak tidak memiliki waktu selama perkembangannya untuk belajar mengenal dunia. Dalam
teori radikal miliki watson tidak ada hal yang mengungkapkan bahwa seorang ibu tidak
boleh memanjakan anaknya, watson hanya mengambil padangan mengenai pribadinya.
WATSON THE CAD
Dari catatan hidup Watson bertindak seperti laki-laki yang kurang. Watson menyukai Mary
lckes seorang siswa berusia 19 tahun dari keluaraga yang sangat menonjol, kemudian
merek berdua melawan keinginan kakanya dan diam-diam menikah pada tahun 1903 .
kakanya mengira bahwa watson dan Mary hany bertunangan. Kemudian mereka
mengadakan acara pernikahan publik pada tahun 1904. Kemudian watson menerima gelar
doktor dari University of Chicago pada tahun 103 di umur 25 tahun dan menjadi PhD
termuda universitas. Setelah itu Watson berangkat ke Johns Hopkins, di mana ia akan
membuat sejarah psikologis dengan pekerjaan laboraturium dan tulisan-tulisannya. Pada
tahun 1913 watson bersiap-siap untuk menerbitkan makalah terkenal yang menyatakan ia
bergabung dan lahirnya orientasi baru behaviorisme radikal dalam psikologi.

THE END OF WATSON’S CAREER IN ACADEME: AKHIR KARIR WATSON DI


ACADEME
Watsob juga banyak terlibat dalam kasus perselingkuhannya yang mengarahkannya pada
kasus persidangan perceraian yang sangat terpublikasikan dan kemudian mengakhiri
karirnya di Johns Hopkins. Kemudian Watson bersama asisten lulusannya Rosalie Rayner
mulai mengerjakan reaksi emosional terkondisikan dengan bayi “ Little Albert B” dalam
serangkaian penelitiannya yang ditakdirkan untuk menambah ketenaran Watson.

Watsone menganggap eksperimen ini menunjukkan bahwa emosi diperoleh dengan mudah
sebagai reaksi. Tetapi ketika reputasi ilmiah Watson mendekati puncaknya ia dan
asistennya terlibat dalam hubungan perselingkuhan. Kemudian perselingkuhan itu tersebar
luas sehingga mengakibatkan kehancuran karir Watson di Johns Hopkins. Kemudian ia
kembali membangun karir nya dengan kecerdasan dan keuletannya ia telah terbukti sangat
sukses dalam mengubah wajah psikologi.

CONDITIONING LITTLE “ALBERT B”


Albert kecil sebagai subjek percobaan untuk keluarga Watson sejak bulan kesembilan
melewati ulang tahun pertamanya yang di mana sala satu tujuan dari percobaan ini ialah
untuk menunjukkan bahwa respons emosional yang kompleks, seperti rasa takut,
dikembangkan melalui prinsip-prinsip Pavlovian atau pengkondisian klasik.

Menurut Watson, Albert tidak menunjukkan rasa takut dan tidak pernah menangis. Ketika
Albert berusia 11 tbulan dan 3 hari, keluarga Watson memulai eksperimen Pengkondisian
mereka. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa suara keras yang tiba-tiba
menandakan reaksi ketakutan yang tajam pada kebanyakan bayi. Inilah kesempatan dalam
mengikuti metode Pavlo yaitu menggabungkan stimulus tanpa syarat (suara keras) yang ada
untuk memunculkan respons tanpa syarat ( mengejutkan, menangis) dengan stimulus
terkondisi netral (tikus putih misalnya) dan menunggu untuk melihat apakah stimulus
terkondisi akhirnya akan mendapatkan respon yang dikondisikan mirip dengan asli tanpa
syarat (mengejutkan, menangis), hal ini di berikan pada Albert yang di mana ia mulai meraih
mobil mainan dengan tangan kiri. Tepat saat tangannya menyentuh sebuah bilah yang
dipukul dengan sebuah palu tepat dibelakang kepalanya. Bayi itu melompat dengan keras
dan jatuh ke depan, mengubur wajahnya di dalam kasur Namun tidak menangis.

Albert pun di istorahatkan selama seminggu, kemudian tiba-tiba tikus putih diharidkan pada
albert tanpa suara keras dan akhirnya mendekat ke bayi tersebut, ia tidak menangis tetapi
dia menarik tangannya, kemudian Albert dihadapkan pada serangkaian percobaan
pengkondisian “ untuk menyegarkan “ tanggapan terkondisi

Akhirnya penyajian dengan tikus putih menunjukkan sudah cukup untuk menyebabkan
Albert menampilkan seluruh respons ketakutan secara anda; tan[a suara keras yang
menyertai tikus itu. Kemudian Albert dihadirkan dengan berbagai variasi Baru. Stimuli yang
semuanya berwarna putih yang di mana secra keseluruhan respon ketakutan Albert dan
upaya penarikan menjadi digeneralisasikan untuk semua rangsangan ini, mungkin karena
kesamaan mereka dengan stimuli asli yang dikondisikan dari tikus putih.

Kesimpulan Watson dan Rayner adalah Albert telah mempelajari respons-respons


emosional ini sebagai reaksi umum terhadap sejarah pengondisian Pavlovian yang diketahui.
Kemudian watson dan reyner kembali memberikan albert berupa topeng sinterclaus, mantel
bulu, dan pakaian kulit berwarna putih yang kurang dari sebelumnya tetapi masih
mendeteksi ketakutan dan reaksi tertarik akan hal tersebut hal ini menunjukkan jempol
Albert yang menenangkan dengan sendirinya sehingga keluarga watson harus melepaskan
jempol albert dari mulutnya untuk mendapatkan respon ketakutan yang terkondidiskan

Kesimpulan yang dapat diambil dari karya watson dengan Albert dari studi pengamatan bayi
adalah:

1. Freud salah tentang keutamaan dorongan seksual sebagai motif. Jelas watson
berpikir bahwa sejarah pengkondisia Albert menunjukkan setidaknya tempat yang
sama penting untuk ketakutanbelajar albert dalam membentuk pengembangan
kepribadian
2. Gangguan Fobia dapat dijelaskan dnengan prinsip-prinsip pengkondisian langsung
tanpa hipotesis ulang keinginan atau konflik.

BASIC ASSUMPTIONS OF WATSON RADICAL BEHAVIORISM: ASUMSI DASAR


DARI BEHAVIORISME WATSON
Evolutionary continuity
Watson berasumsi bahwa perilaku manusia dan hewan tidak jauh berbeda jenisnya. Perilaku
manusia dan perilaku hewan hanya berbeda pada kompleksitasnya. Seleksi alam
membentuk manusia beradaptasi untuk lingkungan yang kompleks, tapi perilaku tetaplah
perilaku yang sama tidak peduli mengenai organismenya.

Reductionism

Watson percaya bahwa semua perilaku manusia dapat dilihat atau dikurangi (reduce)
menjadi bagian yang sederhana. Menurut pandangan ini, sadar ataupun tidak sadar, pikiran
atau perasaan menyebabkan perilaku.

Determinism

Perilaku tidak pernah secara acak, spontan atau incidental. Setiap efek perilaku disebabkan
oleh lingkungan secara alami. Semua perilaku yang ditampakkan pernah dipelajari
sebelumnya

Empiricism

Asumsi ini beranggapan bahwa hanya kejadian yang tampak dan terukur yang berdampak
pada organism. Hanya yang teramatilah yang dapat diverifikasi ilmiah .

WATSON’S COMMONSENSE VIEW OF PERSONALITY: PANDANGAN AKAL


SEHAT TENTANG KEPRIBADIAN
Menurut Watson Kepribadian adalah aktivitas yang dapat ditemukan dengan pengamatan
perilaku aktual dalam rentang waktu yang cukup lama untuk memberikan informasi yang
dapat diandalkan. Watson juga menekankan kepribadian ini pada pola perilaku aktual atau
“rekam jejak” dari seorang individu. Watson juga melakukan penelitian mengenai
bagaimana orang bergaul dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari dan mencari tahu
bagimana aktivitas reaksinya di mana ia menunjukkan bahwa dengan wawancara seseorang
sering melebih-lebihkan kemampuan mereka untuk membuat penilaian kepribadian yang
baik berdasarkan wawancara saja.Kemudian watson menyimpulkan bahwa pemahamannya
mengenai penelitian tentang kepribadian yang masuk akal tidak terlepas dari pengalaman
kehidupan sehari-hari.

RADICAL BEHAVIORISM AND PSYCHOPATHOLOGY : PERILAKU RADIKAL DAN


PSIKOPATOLOGI

Untuk memperluas prinsip-prinsipnya pada fenomena perilaku abnormal. Watson


memberikan contoh yang jelas tentang pemikirannya tentang psikologi abnormal dalam
kasus “ Anjing Psikopatologis” yang di mana ia dengan kasus ini ia percaya bahwa perilaku
abnormal dapat di pahami dan disembuhkan melalui sarana perilaku saja, tanpa gagasan
faktor kognitif atau emosional.
Pandangan watson tentang psikopatologi berfokus pada pola kebiasaan belajar,
penghindaran rasa sakit, dan nafsu makan. Dengan psikopatologi anjing watson
menemukan bahwa terdapat serangkaian keadaan mental yang tidak dapat dapat
diobservasi yang menyebabkan perilaku “sakit” pada anjing . poin Watson adalah riwayat
kondisi anjing membuat penjelasan psikopatologi yang tidak relevan. Sehingga dari kasus
anjing psikopatolosi itu menggambarkan sejumlah aspek dasar dan pendekatannya:

1. Watson menggunakan contoh hewan dalam psikopatologisnya karena ia percaya


pada kelanjutan perilaku evolusi berlaku untuk perilaku abnormal serta perilaku
normal
2. Salah satu aspek reduksionisme watson yang dicontohkan kedalam pernyataab
bahwa terdapat hubungan langsung antara perilaku psikopatologis anjing yang
dipelajari dan gejala bilogis yang dikembangkannya ya di mana respon yang
menggangu makan dan pencernaan normal memiliki efek negatif langsung pada
kesehatan anjing.
3. Dari determinisme watson menunjukkan bhawa perilaku anjing benar-benar dpat
dijelaskan dalam hal sejarah pengkondisiannya. Selain itu, penerepan pengkondisian
juga harus dapat membantalkan pembelajaran asli dan menggantikannya dengan
pembelajaran baru.
4. Dari empirisme watson menunjukkan vahwa psikopatologi anjing bukanlah tanda
dari bebrapa “penyakit mental” . dari perilaku dan gejalanya tidak mencerminkan
apapun kecuali kondisi di mana perilaku kompleks dipelajari dan gejala anjing dapat
di amati adalah psikopatologinya.
B. F SKINNER
LAHIR : 1904 Susquehanna, Pennsylvania

MENINGGAL : 1990 Cambridge, Massachusetts

SKINNER’S (LESS) RADICAL BEHAVIORISM


Pada akhir tahun 1930-an behaviorisme mengalami refolusi besar, yang di mana B.F Skinner
mengembangkan behaviorisme Watson melewati level Pengkondisian Pavlovian ke dalam
ranah perilaku sukarela yang lebih kompleks. Skinner berfokus pada perlaku manusia dan
bebrapa perbedaan dari perilaku menurut J.B Watson dikritik. Menurut Skinner perilaku
pada anak bukanlah refleks hal ini karena tidak terdapat stimulus yang menyebabkan
perilaku tersebut yang bisa ditemukan dan beberapa kemungkinan respon bisa dilakukan
anak yang di mana mempunyai konsekuensi yang berbeda

BEHAVIORS AND THEIR CONSEQUENCES: PERILAKU DAN KONSEKUENSINYA


Pada suatu kasus Skinner mendapatkan kesimpulan meskipun stimulusnya sama, namun
pengetahuan menegani stimulus tidak bisa mempresdiksi respon yang berbeda. Unuyk
stimulus yang pertama yang memberikan respon atau perilaku yang berhasil, daoat
diartikan sebagai konsekuensi dari responnya terhadap stimulus, nah karna stimulus telah
dikenali maka respon atau perilaku yang diberikan pun sama. Apabila respon atau perilaku
yang menghasilkan kegagalan maka konsekuensi potensial lainnya akan mengurangi
frekuensi dari perilaku atau respon. Namun diprediksi dan dikontrol dengan
mendeskripsikan atau mengontrol konsekuensi dari perilaku tersebut, baik berupa
konsekuensi positif maupun negative, perilaku bisa diprediksi dan dikontrol melalui
gambaran atau kontrol konsekuensi perilaku.

E.L THORNDIKE AND THE LOW OF EFFECT

Thorndike melakukan penelitian menggunakan seekor kucing sebagai subjek percobaanna,


ya di mana kucing tersebut diberikan stimulus dan memebrikan respon yang menghasilkam
perilaku, seyelah melakukan beberapa percobaan perilaku kucing tersebut menghasilkan
mekanisme gerendel sederhana. Hingga beberapa kali percobaan stimulus, kucing tersebut
merespon dengan perilaku yang memiliki konsekuensi yang positif untuk meraih makanan
yang disiapkan Thorndike untuk memancing kucing tersebut. Hingga cunging berhasil untuk
keluar dan meraih imblan makanan.
Dari penelitian itu, Thorndike menyimpulkan bahwa seperangkat “Low Of Effect atau hukum
pembelajaran”. The low of effect Thorndike mampu memperlihatkan asal mula intelektual
karya Skinner. Low of effect diartikan bahwa respon yang memberikan kepuasan akan
diperkuat, namun sebaliknya, bila respon kucing kurang atau tidak memuaskan maka akan
dihilangkan. Thorndike berasumsi bahwa hubungan bisa diamati antara perilaku dan
konsekuensinya, itu adalah efek yang diberikan oleh perilkau yang menentukan bagaimana
frekuensi perilaku yang terjadi.

SKINNER’S EMPIRICAL LAW OF EFFECT


Menurut Skinner, perilaku bisa di dapatkan, diubah dan dikontrol melalui manipulasi
konsekuensinya di laboraturium. Pada penelitian Thorndik, Skinner berasumsi bahwa
maakanan memperkuat dan meningkatkan peluang dalam membuka pintu puzzle. Skinner
juga berpendapat bahwa hukum Low of effect Thorndike dilabel ulang sebagai “ hukum
pengaruh emosional” dan dapat dimaknai dalam makna yang lebih sederhana mengenai
hubungan anatara perilaku yang diamati dan konsekuensinya.

Skinner juga berpendapat bahwa Pavlovian Conditioning sebagai perilaku responden dalam
menenkankan kekuatan hubungan stimulus-respons. Kemudian Skinner juga menyebut
perilaku responden yatitu respon yang harus lebih awal terjadi sebelum stimulus penguat
diperkuat. Menurut Skinner ada yang dikatakan dengan penguat positif diartikan sebagai id
dalam memperkuat respon karena terjadi peningkatan frekuensi, kemudian penguat
negative diartikan skinner sebagai memperkuat respon dengan meningkatkan frekuensinya,
namun respon yang diperkuat secara negative untuk menvcegah negative

AN ILLUSTRATION OF OPERANT CONDITIONING :


Untuk melihat bagaimana perilaku bisa terbentuk dan dikelola oleh kontijensi yang bisa
diperkuat, kita bisa memakai dan memodifikasi contoh dari dua teori. Contohnya seorang
anak yang diminta mencari token yang disimpan pada rak buku, bila anak tersebut bisa
menemukannya maka anak tersebut akan diberikan permen favoritnya. Kemudian anak itu
kembali di tanya apakah ia masih ingin melanjutkan permaianan tersebut, anak itupun
masih ingin melanjutkan permainan tersebut hingga berhasil. Token adalah penguat
sekunder positif, sedangkan penguat positif utamanya yaitu permen

1. Shaping: pembentukan
Ialah proses pendekatan penghargaan seara berkelanjutan untuk perilaku yang
diinginkan atau diharapkan. Misalnya anak mengurangi probalitasnya, dikurangi
respon yang diinginkan . karna tadi, ia melakukan beberpaa kali percobaan namun
hasilnya gagal hingga percobaan kesekian anak tersebut bari bisa menemukan token
tesebut
2. Positive Reinfoncement: penguatan posirif
Pada contoh diatas yang menjadi positif reinfoncementnya adalah adanya mencicipi
permen, karena memberikan rasa kepuasan pada anak tersebut. Penguat positif
tidak menimbulkan penggerak biologis untuk diperkuat. Yang dibutuhkan bagaimana
mengamati stimulus apa yang meningkatkan probalitias perilaku agar dapat
memperlihatkan stimulus itu sebagai penguat positif.
3. Negative Reinforcement : penguatan negatif
Pada contoh permainan di atas, gadis tersebut frekuensi motivasinya berkurang
dalam memainkan permainan tersebut, namun tanggapan atau responnya yang
tepat akan ditekan dalam frekuensi dengan menghilangkan penguatan negative dari
stimulus yang tidak menyenangkan.
4. Punishment: hukuman
Dalam permainan terdapat aturan yabg akan membuatnya jauh lebih menarik. Kita
bisa memberi tahu anak itu bahwa setiap respons yang sala ( memilih buku yang
salah ), dia akan menerima hukuman berupa sengatan listrik ringan di kakinya.
5. Extinction : kepunahan
Extinction mengurangi atau menurunkan tingah laku dengan ,enarik reinfoncement
penyebab terjadi. Perubahan sederhana dalam prosedur dapat menyebabkan
kepunahan dari response bawah rak-tengah—buku. Dengan mengubah lokasi token.
Setelah beberapa percobaan tanpa penguatan untuk memiliki buku tengah du rak
bawah, gais itu berhenti ,memberikan atau memanvarkan respon itu

PARTIAL REINFONCEMENT SCHEDULE : JADWAL PENGUATAN PARSIAL


Skinner mengeksplorasi jadwal pengaturan parsial. Pola ini adalah tentang menyediakan
dan menunda penguatan .ketika rutinitas permainan ditetapkan secara kuat dengan respons
sukses diperkuat oleh ciuman permen, kita dapat membuat permainan lebih menantang
dengan membei tahu gadis itu bahwa untuk menerima permen, ia harus menemukan token
secara tiga kali berturt-turut. Dengan menjadwalkan bola bantuan pada rasio 3:1 sehingga
anak membuat tiga kali lebih banyak tanggapan untuk mendapatkan satu bola bantuan
yang sebelumnya ia terima.

Cara yang lain ialah menjadwalkan bala bantuan degan menetapkan batas waktu yang di
tandai dengan bel atau jam yang di pasangkan. Misalnya memberi tahu gadis itubahwa ia
harus menemukan token yang tersembunyi dalam waktu 10 detik jika tidak ia tidak akan
menrima permennya lagi. Penguatan ini di atur oleh interval waktu yang tetap konstan dari
penguatan ke penguatan

Daris semua jadwal ini menghasilkan respons yang lebih tahan terhadap kepunahan
daripada perilaku yang dipertahankan oleh penguatan berkelanjutan.

GENERALISASI
Kapsitas bagi organisme untuk memancarkan perilaku yang dapat dipelajari dari lingkungan
yangmenyerupai lingkungan belajar asli disebut generalisasi. Sebagian besar rangsangan
adalah rangsangan diperkuat, semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan perilaku
yang sama. Untuk menunjukkan generalisasi, kita dapat memodifikasi permainan sederhana
dengan memiliki sejumlah uji coba dengan menyembunyikan di bawah buku berwana
merah dan mendekati warna mera dan tidak pernah di bawah warna hitam, kuning atau
hijau. Kemudian rspon yang dikeluarkan kemungkinannya anak memilih buku berwararna
merah atau menedektai warna wrah meningkat.

DISKRIMINASI

Gadis itu tidak memberi respon terhadap rangsangan yang jelas bereda dari rangsangan
yang diperkuat . dalam hal ini permainan. Yang di mana dia tidak mengangkat buku hujaim
hitam atau kuning untuk menemukan token karena mereka tidak sam dengan buku merah
yang selalu terdapat token. Kapasitas untuk mendeteksi perbedaan antara rangsangan yang
terkait dengan penguatan dan tidak itu tidak disebut sebagai diskriminasi, karena gadis itu
membeda-bedakan satu buku dari buku yang lain dengan isyarat warna dan memberikan
respon yang berbeda terhadap buku tersebut.

SKINNER SOLUTION TO FREUD’S PUZZLE


Pendektan skinner terhadap teka teki freudian adalah untuk menerima sebagai data yang
sah dari pengamatan para ahli teori psikodinamik sambil membuang penjelasan mereka
tentang makna data tersebut. Dia telah menerima [engamatan teoritikus psikodinamik
sebagai data sah sambil menolak penjelasan mereka. Skinner kembali menyatakan kembali
fakta-fakta klinis dasardari [erilaku manusia yang tidak teratur dalam istilah yang dapat diuji.

Catatan freud tentang psikopatologi berkisar pada penjelasan tiga teka-teki utama
psikopatologi : keinginan tertekan, konflik tidak sadar di antara lembaga-lembaga internal,
dan pengamatan kecemasan sebagai pengalaman ego dari ketidaksadarannya sendiri.

REPRESSED WISHES AND URGES : KEINGINAN YANG TERTEKAN

 FREUD’S PUZZLE SOLUTION

Keinginan dan dorongan melihat dalam pikiran bawah sadar, menemukan dari waktu ke
waktu, ekspresi yang tersamar dalam perilaku secara metamorfosis terkait dengan
keinginan yang di tolak dan mengancam. Gejala-gejalannya misalnya, mengganggu formasi
karena mereka keduanya melambangkan dan menyangka keinginan- menilak dan
memuaskan dorongan seksual dan agresif yang terlalu menyakitkan untuk ditindaklanjuti
atau dikenal secara sadar

 SKINNER’S PUZZLE SOLUTION


Asumsi bahwa perilaku terkait dengan kekuatan mental dalam yang memiliki sifat kausal
dalam membentuk perilaku adalah tidak dapat diuji dan tidak dapat diamati. Perilaku yang
sama dapat dijelaskan lebih sederhana dan lebih diverifikasi dengan mencaru kontijensi
penguatan di mana perilaku itu dihukum atau dihargai.

Menurut Skinner, represi bukanlah pembanguanan agensi mental batin yang saling
berperang. Dia menganggap bahwa perilaku yang dihukum sebagai tanggapan dihindari
demi tanggapan yang kurang memivu kecemasan. Represi Skinner bukan “melupakan” ide
dan harapan yang mengancam. Penjelasan skinner menghindari semua asumsi tentang
keinginan tersembunyi yang membangkitkan kecemasan.

UNCONSIOUS CONFLICT : KONFLIK TAK SADAR

 FREUD’S PUZZLE SOLUTION

Kontradiksi dan perilaku menipu diri mencerminkan struktur kepribadian universal dari
hasrat bawah sadar(id), kecerdasan sosial dan akal budi (ego) dan penegndalian ektika-
moral melalui rasa bersalah (superego) ialah kemungkinan bagi seorang bayi untuk
membelah diri, berharap untuk kebalikan dari a[a yang sebenarnya dia inginkan, dan untuk
tetap menyadari penipuan diri sendiri karena masing-masing agensi memiliki tujuab yag
berbeda-beda

 SKINNER PUZZLE SOLUTION

Skinner tidak lagi menampilkan pengamatan klinis freud tentang perilaku yang
bertentangan. Alih- alih ia akan suka menulis penjelasan tentang perilaku tersebut dalam hal
variabel yag dapat diamati dan prinsip-prinsip pengkondsian operan: konflik, yang di mana
ditafsirkan kembali oleh Skinner di mana inilah hasil dari kemungkinan yang tidak
kompatibel dari penguatan kembali. Sebagai gantinya peperangan internal Freud mengenai
agensi-agensi mental yang bersaing. Menurut skinner, tidak ada yang diperoleh dengan
mengganti pandangan eksternal orang tersebut dengan pandangan internal hipotesis dari
orang-orang dalam diri seseorang.

ANXIETY AS A SIGNAL OF IMPLENDING HELPLESSNESS: KECEMASAN SEBAGAI SINYAL


KETIDAKBERDAYAAN YANG AKAN DATANG

 FREUD’S PUZZLE SOLUTION

Kecemasan adalah sinyak yang bersifat permusuhan yang dihasilkan oleh ego ketika ia
merasa bahwa ancaman eksternal atau internal akan mengakalannya. Sifat kecemasan yang
dialami ego berubah seiring berjalannya waktu perkembangan, tetapi pada saat anak
mengalami Oedipus Kompleks sekitar usia 6 atau 7 tahun, anak akan memepelajari standar
evaluasi diri untuk perilaku baik ataupun buruk yang mengatur reantang egonya terhadap
kecemasan. Bagi freud harapan dan agagsan yang menlanggar standar superego akan
memicu kecemasan pada ego, dan itu merupakan upaya ego untuk mengendalikan
kecemasan yang mengakibatkan psikopatologi

 SKINNER PUZZLE SOLUTION

Kecemasan adalah emosi, san emosi hanyalah kasusu khusu dari perilaku yang tidak
disengaja. Skinner berpendapat bahwa ketika seseorang melaporkan bahwa dia merasa
cemas bagian tertentu dari tubuh sedang dijelaskan. Dari sudut pandang freud kecemasan
adalah perkembangan yang proresif, mengubah makna saat bayi mulai menuju kedewasaan.
Dan justru pribadi itulah yang menjadi jantung psikopatologi.

A NEW ELEMEN IN SKINNER BEHAVIORISM: UNSUR BARU DALAM PERILAKU


SKINNER
Skinner memperkanlkan elemen dalam pendekatan perilakunya yang tidak ada dalam
behaviorism radikal Watson yang di mana fokus utama skinner ialah disebut Private events
behaviors yang seperti berpikir, mengingat, atau bahkan memiliki reaksi emosional yan tidak
dapay diamati atau tidak jelas pemgamatan secara eksternal/ tidak tampak dari luar.

WERE THERE PERSONAL SOURSCES OF SKINNER’S BEHAVIORISM? : ADANYA


SUMBER PRIBADI DARI PERILAKU SKINNER ?
Behaviorisme menganggap bahwa salah satu faktor utama dari penyebab perilaku adalah
orang-orang (eksternal) atau lingkungan bukan pada keyakinan diri sendiri atau perasaan
orang tersebut. Lingkungan memilih perilaku dengan memperkuatnya, dan melakukan apa
yang harus dlakukan sesuai dengan prinsip seleksi internal.

SKINNER’S AUTOBIOGRAPHY: APPLYING BEHAVORISM TO SELF : BIOGRAFI SKINNER :


MENERAPKAN BEHAVIORISME PADA DIRI SENDIRI

Skinner menolak pentingnys perasaan dalam kisahnya tentang dirinya sendiri, kerena
skinner percaya bahwa perasaanya tidak relevan atau dengan kata lain kita akan merasakan
pereasaan yang relevan , bukan dia. Skinner tidak mengkailm individualitas dengan
mengatakan “ jika saya benar tentang perilaku manusia, saya telah menuslis autobiografi
orang yang tidak ada” dan ia juga berkata “ jika saya benar tentang perilaku manusia,
seorang individual hanyalah cara di mana suatu spesies dan budaya menghasilkan lebih
banyak spesies atau budaya. Skinner juga mengatakan bahwa ia tidak tahu perilakunya oada
saat terntu tidak lebih dari produk genetiknya, sejarah pribadi dan pengaturan diri.

Untuk mencoba mengetahui lebih lanjut mengenai perasaan dan mengeksplorasi makna
dalam sejaran terdapat bebrapa pandangan yaitu :
 VIEW OF HIS FATHER : AVERSION TO PASSIVITY : PANDANGAN TERHADAP AYAHNYA
: KEBENCIAN TERHADAP KEPASIFAN
Skinner menggambarkan ayahnya sebagai seorang yang tidak siap untuk setiap
langkah yang baru di dunia. Skinner juga menggambarkan ayahnya sebagai lelaki
yang dikendalikan oleh ibu dari ayah skinner (nenekny) untuk berjuang setelah
tingkat pencapaian dan kesuksesan yang tidak memiliki bakat dan keterampilan. Ia
mengkarakteristikan ayahnya sebagai orang yang pasif yang dimana tidak memiliki
kapasitas untuk melihat bagaimana orang melihatnya atau biasa disebut dengan
introvert. Skinner merasa kecewa karena ayahnya yang pasif bukan aktif dan juga
kegagalan ayahnya untuk memegang kendali hidupnya sendiri.
 VIEW OF HIS MOTHER : AVERSION TO PRESSURE AND PRETENTIOUSNESS :
PANDANGAN TERHADAP IBUNYA : KEBENCIAN TERHADAP TEKANAN DAN
KEANGKUHAN
Skinner mengambarkan ibunya sebagai orang yang kritis dan suka mekannya dan
suaminya untuk mengagumi dirinya. Skinner juga menggabrkan ibunya sebagai
orang yang “dingin” atau orang yang kakuh dalam hal perilaku seksual. Dan skinner
membenci tekanan yang diberikan oleh ibunya, kritis yang ia berikan terhadap
ibunya dan ia menganggap sebagai keangkuhan.
 VIEW OF HIS BROTHER : DISCLAIMING FEELINGS : PANDANGAN TERHADAP
SAUDARANYA : PERASAAN SANGGAHAN
Skinner merasa bahwa kasih sayang yang diberikan orangtuanya lebih besar kepada
saudaranya di bandingkan dirinya dan dia juga merasa cemburu dan marah terhadap
saudara laki-lakinya tetapi perasaan itu hanya muncul secara sepintas.

SKINNER’S DARK YEAR : FAILURE, DOUBTS AND CONVERSATION TO


BEHAVIORISM : TAHUN GELAP SKINNER: KEGAGALAN, KERAGUAN, DAN KONVERSI KE
BEHAVIORISME

Skinner tidak dapat menyelesaikan novel atau kisah sukses secara komersial. Ia mengubah
rencana melarikan diri dan mencoba usaha bersama dengan orang tuanya selama bertahun-
tahun tetapi secara perlahan tidak berhasil dan dia merasa ditekan oleh irang tuanya.
Kemudian skinner menyadari bahwa ia tidak ingin seperti ayahnya yang pasif , tidak berdaya
dan tidak memenuhi harapan keluarganya, satu persatu saudaranya pun juga kehilangan
pekerjaannya namun hal baik menimpa keluaraga skinner yaitu ayahnya mendapatkan
perkejaan di perusahaan batubara.

UNDERSTANDING THE PERSONAL SOURCES OF SKINNER’S BEHAVIORISM: MEMAHAMI


SUMBER-SUMBER PRIBADI DARI BEHAVIORISM SKINNER

Terdapat 3 tema utama yang daoat ditemukan dalam konsepsi Skinner tentang fungsi
manusia:
1. Agensi manusia yang diekstenalisasi, sehingga ahli behaviorisme mencari sesuatu di luar dari
orang untuk seba-sebab perilaku
2. Eliminasi atau penolakan persaan sebagai variabel kausal dalam psikologi manusia.
3. Pemikiran yang digunakan untuk memilih di anatara atau memilih rangsangan lingkungan.

Skinner menyimpilkan bahwa upaya dan tanggung jawab pribadi tidak terkait dengan keberhasilan
atau kegagalan: orang-orang hebat itu karena kebetulan, pria itu miskin karena kebetulan

SOME LIMITATIONS OF BEHAVIORISM: BEBERAPA BATASAN PERILAKU


Penekanan Watson dan Skinner pada variabel yang dapat diamati, diverifikasi dan terkontrol
membantu mengubah psikologi menjadi sains eksperimental. Prinsip-prinsip perilaku yang
dipelajari hampir independen dari pelajar. Salah satu dari penyataan skinner, lidah-di-pipi
untuk memastikan,

EVALUATING BEHAVIORSM: EVALUASI PERILAKU


Sepertiteori-teori kepribadian lainnya yang di mana secara singkat mengevaluasi perilaku
dalam hal penolakannya, model agensi manusia dan fokus idiografisnya atau nomotetik.

REFUTABILITY

Karena pendekatan watson dan skinner berbeda, mereka masing-masing melibatkan dirinya
secara langsung untuk pengujian, dan masing-masing menghasilkan hipotesis yang dapat
diuji. B.F Skinner memperoleh bagian besar generalisasi dan penjelasan dari eksperimennya
langsung yang di mana behaviorisme mendapat nilai tertinggi dalam pengangkalan.

BEHAVIORISM AND HUMAN AGENCY

Baik teori behaviorisme maupun psikodinamik memiliki anggapan yang kuat bahwa
kenyataan bertindak atas Watson dan Skinner telah menggambarjab hakikat manusia pada
dasarnya sebagaimana ditentukan oleh variabel-variabel lain yang di mana skinner telang
mengembangkan latar belakang teoritis untuk beberapa agensi manusia postif dalam
konsep dan metode pengendaliannya

IDIOGRAPHIC VS NOMOTHETIC FOCUS

Pendekatan Watson dan Skinner berangkat untuk menetapkan hukum umum atau temuan
yang sah tentang psikologi manusia. Dan telah menghasilkan penelitian nomotetik . dari
keduanya behaviorisme radikal watson mungkin paling tidak berhasil terutama karena pafa
masa watson dalam sejarah, metodologi pengkondisian adalah primitif dan konsepsi yang
menjadi dasarnya primitif sedangkan Skinner bekerja selama bertahun-tahun dengan
organisme tunggal, mengikuti pendektan individual yang dirancang untuk menghasilkan
data nomotetik meskipun demikian, ada juga fokus idiografi pada perilaku dan
pengkondisian sejaan organisme tertentu.

Anda mungkin juga menyukai