Anda di halaman 1dari 205

PELAJARAN 1

FUTUR AKTIF DAN MEDIAL INDIKATIF


 STUDI LEKSIKAL:
KOSA KATA TERJEMAHAN
axw Saya akan memimpin
akousw Saya akan mendengar
bleyw Saya akan melihat
swsw Saya akan meyelamatkan
peiqw saya sedang mempercayai (dengan yakin)
peisw Saya akan mempercayai (dengan yakin)
genhsomai Saya akan menjadi
gnwsomai Saya akan mengetahui
eleusomai Saya akan pergi/datang
lhmyomai Saya akan mengambil
FUTUR AKTIF INDIKATIF DARI KATA luw
TUNGGAL ARTI JAMAK ARTI
lusw Saya akan lusomen Kita akan melepaskan
melepaskan
luseij Kamu akan lusete Kalian akan
melepaskan melepaskan
lusei Dia akan melepaskan lusousi Mereka akan
melepaskan

FUTUR MEDIAL INDIKATIF DARI KATA luw


TUNGGAL ARTI JAMAK ARTI
lusomai Saya akan melepaskan lusomeqa Kita akan melepaskan
diri sendiri diri sendiri
lush Kamu akan melepaskan lusesqe Kalian akan melepaskan
diri sendiri diri sendiri
lusetai Dia akan melepaskan lusontai Mereka akan
diri sendiri melepaskan diri sendiri
 STUDI GRAMATIKAL:
 Pangkal futur didapat dengan menambahkan s terhadap pangkal kata
kerja.
 Meskipun demikian tidak semua pangkal futur dapat ditentukan semudah
kata luw.
 Perhatikan perubahan-perubahan dalam pangkal futur berikut ini:

PALATAL (TENGGOROKAN) k g c

Kata pangkal +s FUTUR AKTIF INDIKATIF


kerja
diwkw diwk k+ s = x diwxw Saya akan mengejar

agw ag g+ s = x axw Saya akan memimpin

elegcw elegc c+ s = x elegxw Saya akan


meyakinkan
LABIAL (BIBIR) p b f
Kata pangkal +s FUTUR AKTIF INDIKATIF
kerja
blepw blep p+ s = y bleyw Saya akan melihat

grafw graf f+ s = y grayw Saya akan menulis

DENTAL (GIGI) t d q

Kata pangkal +s FUTUR AKTIF INDIKATIF


kerja
baptizw baptid d+ s = s baptisw Saya akan membaptis

peiqw peiq q+ s = s peisw Saya akan menasihati


SIBILAN (DESIS) z x s y

Kata pangkal FUTUR AKTIF INDIKATIF


+s
kerja
swzw swz z +s =s swsw Saya akan menyelamatkan

FUTUR INDIKATIF eimi

TUNGG ARTI JAMAK ARTI


AL

esomai Saya (akan) adalah esomeqa kita (akan) adalah

esh kamu (akan) adalah esesqe kalian (akan) adalah

estai dia (akan) adalah esontai mereka (akan) adalah


 BEBERAPA PENGGUNAAN FUTUR INDIKATIF
 Futur Prediktif (bersifat nubuatan)
 Futur prediktif digunakan oleh penulisnya sebagai pernyataan
nubuatan. Pnggunaan ini mengandung arti kepastian.
 Contoh: fil 1:6c epitelesei acri emhraj cristou iesou
 Ia pasti akan menyelesaikan sampai hari kristus yesus
 Futur Imperatif (bersifat suruhan dan tidak memiliki obyek
langsung)
 Contoh: kaleseij to onoma autou iwannhn
 Kamu akan (harus) memanggil/menyebut namanya yohanes(
luk1:13)
 Futur Deliberatif (tidak memiliki obyek)
 Untuk menyatakan retoris yaitu jawaban itu tidak
diharapkan.
 Contoh: kurie, proj tina apeleusomeqa;
 Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi
PELAJARAN 2
AORIS PERTAMA AKTIF DAN MEDIAL INDIKATIF
 STUDI LEKSIKAL:
KATA TERJEMAHAN KATA TERJEMAHAN
hkousa Saya telah egrafa Saya telah menulis
mendengar
ebleya Saya telah melihat epemya Saya telah mengutus

edidaxa Saya telah mengajar ebaptisa Saya telah membaptis

eqerapeusa Saya telah eswsa Saya telah menyelamatkan


menyembuhkan
ekhruxa Saya telah edoxasa Saya telah memuliakan
berkhotbah
arcw Saya sedang decomai Saya menerima sedang
memerintah
hrxa Saya telah edexamhn Saya telah menerima
memerintah
AORIS PERTAMA AKTIF INDIKATIF DARI KATA luw

tunggal jamak
elusa Saya telah elusamen Kami/kita telah
melepaskan melepaskan
elusaj Engkau telah elusate Kalian telah melepaskan
melepaskan
eluse (vvn) Dia telah elusan Mereka telah melepaskan
melepaskan

AORIS PERTAMA MEDIAL INDIKATIF DARI KATA luw


tunggal jamak
elusamhn Saya telah melepaskan elusameqa Kami/kita telah melepaskan
diri sendiri diri sendiri
elusw Engkau telah elusasqe Kalian telah melepaskan diri
melepaskan diri sendiri sendiri
elusato Dia telah melepaskan elusanto Mereka telah melepaskan diri
diri sendiri sendiri
 PERHATIKAN: akhiran ini ada banyak persamaan
dengan akhiran imperfek
 Dalam bahasa yunani ada dua cara untuk membentuk
tense/kala lampau. Ini tidak berarti semua kata kerja
yunani memiliki dua bentuk lampau. Beberapa kata
kerja memang demikian tetapi tidak banyak.
 Dalam bahasa inggris kata “preach” bentuk
lampaunya mendapat tambahan “ed”. I preach (saya
berkhotbah= present), I preached (saya telah
berkhotbah= lampau). Kata kerja “teach” (mengajar)
I teach (saya mengajar= present) bentuk lampaunya”
I taught” (saya telah mengajar).
 Dalam bahasa yunani ada 2 cara, itulah yang disebut
aoris pertama dan aoris kedua..
 Beberapa kata kerja yunani menambahkan s ke dalam pangkalnya dan
disebut aoris pertama, yang lain menambahkan akhiran tanpa s dan
disebut aoris kedua. Namun keduanya tidak menyatakan perbedaan
fungsi.
 Bentuk aoris adalah kala/tense sekunder, yakni berkaitan dengan tindakan
pada masa lampau. Oleh sebab itu diberi augmen, sama seperti bentuk
imperfek.
 Sebagai kala sekunder aoris aktif akan menggunakan akhiran sekunder
aktif (-on -ej -e -omen -e -te ) . medialnya memakai akhiran
sekunder medial (-omhn -ou -eto -omeqa -esqe )
 Fungsi bentuk aoris merupakan masalah yang sangat penting. Dari segi
waktu, tindakan itu biasanya masa lampau. Perhatikan bentuk antara
imperfek dan aoris. Bentuk imperpek menyatakan tindakan yang tengah
berlangsung pada masa lampau (eluon) waktu itu saya sedang
melepasakan. Sedangkan aoris menyatakan yang telah selesai pada masa
lampau (elusa) saya telah melepasakan. Kala imperfek menjelaskan
gambar hidup, kala aoris menunjukkan poster. Aoris bahasa yunani
sepadan dengan bahasa inggris simple past tense (I loosed) atau present
perfect (I have loosed). Biasaanya konteks akan menunjukkan makna yang
mana yang dimaksudkan
1. Ada sejumlah nuansa makna yang dapat dinyatakan oleh
fungsi aoris, yaitu:
 Aoris Konstatif, yaitu tindakan itu dilihat sebagai suatu
keseluruhan. Contoh: ebaptise touj anqrwpouj Ia telah
membaptiskan orang-orang itu.
 Dalam kenyataan yang sebenarnya barangkali tindakan itu berlangsung
dalam suatu kurun waktu, tetapi ia disuguhkan sebagai satu tindakan.
Penggunaan kala aoris hanya berarti bahwa pembicara tidak
menekankan lamanya tindakan itu. Imperfek dan aoris bisa digunakan
untuk menggambarkan tindakan yang sama. Kalau imperfek digunakan
daripada aoris, pasti lamanya tindakan itu ditekankan.
 Lihat kisah rasul 28:30 paulus tinggal (aoris) dua tahun penuh di rumah
yang disewanya sendiri itu. Matius 22:28 mereka semua telah
beristerikan (aoris) dia. Apakah ini bahwa mereka beristrikan sekaligus?
Tidak! Hanya bahwa lamanya tindakan itu tidak ditekankan. Dengan kata
lain dapat dikatakan bahwa kala aoris tidak tentu macam tindakannya.
Belum jelas apakah tindakan tersebut terjadi secara terus menerus
atau pada suatu detik saja. Hanya yang jelas kalau kala aoris digunakan
keberlangsungan tindakan itu tidak ditekankan.
 Aoris ingresif, menjelasakan suatu tindakan
yang terjadi dan menekankan permulaannya:
Contoh: di umaj eptwceuse oleh karena kau, ia
menjadi miskin
 Aoris kulminatif, menjelaskan tindakan yang
terjadi dan menekankan penyelesaiaannya atau
akibat yang terjadi oleh tindakan itu. Dalam hal
ini aoris telah mendekati makna yang
dinyatakan oleh kala imperfek bahasa yunani.
(nanti akan diselidiki). Contoh: ton proton
logon epoihsamhn risalah pertama yang telah
saya buat. Tindakan menulis dilihat sebagai
suatu kegiatan dan menitik beratkan pada hasil
tindakan itu.
 Sebagai perbandingan antara imperfek dan aoris,
lihat ayat berikut:
 Markus 12:41” orang banyak (terus
menerus/berulang-ulang kali) memasukkan
(imperfek) uang ke dalam peti itu…(dengan sengaja
mereka terus menerus memasukkan uang itu
supaya dilihat orang lain.
 Markus 12:42;” datanglah seorang janda yang
miskin dan ia memsukkan (aoris) dua peser.. (janda
ini hanya memasukkan uangnya ddan pergi… ia tak
peduli apa yang dilihat manusia).
PELAJARAN 4
AORIS PASIF INDIKATIF DAN FUTUR PASIF INDIKATIF
Studi leksikal:
evblhqhn Saya telah evporeuqhn Saya telah pergi
dilemparkan dari
evgenhqhn Saya telah menjadi evkousqen Saya telah
didengar
evgnwsqhn Saya telah evleifqhn Saya telah
diketahui ditinggal
evdidacqhn Saya telah diajar avpestalhn Saya telah diutus
(Aor.2)
evkhrucqhn Saya telah evgrafhn Saya telah ditulis
dikhotbahkan (Aor.2)
evlhmfqhn Saya telah diambil w[fqhn Saya telah dilihat
PELAJARAN 3
AORIS KEDUA AKTIF DAN MEDAL INDIKATIF

 STUDI LEKSIKAL:
KATA TERJEMAHAN KATA TERJEMAHAN
ebalon Saya telah leipw Saya sedang meninggalkan
melemparkan/menjatuhkan
eidon Saya telah melihat elipon Saya telah meninggalkan
elabon Saya telah mengambil pascw Saya sedang menderita
epion Saya telah minum epaqon Saya telah menderita
epeson Saya telah jatuh piptw Saya sedang jatuh
euron Saya telah epeson Saya telah jatuh
Menemukan/mendapat
escon Saya telah mempunyai ecw Saya sedang memiliki
efugon Saya telah Melarikan escon Saya telah memiliki
diri/mengungsi
emadon Saya telah Menghafal/belajar esqiw Saya sedang makan
epaton Saya telah menderita efagon Saya telah makan
STUDI GRAMATIKAL:
AORIS KEDUA AKTIF INDIKATIF KATA leipw

TUNGGAL JAMAK
elipon Saya telah elipomen kita telah meninggalkan
meninggalkan
elipej kamu telah elipete kalian telah meninggalkan
meninggalkan
elipe(n) Dia telah meninggalkan elipon mereka telah meninggalkan

AORIS KEDUA MEDIAL INDIKATIF KATA leipw


TUNGGAL JAMAK
elipomhn Saya telah meninggalkan elipomeqa kita telah meninggalkan
untuk diri sendiri untuk diri sendiri
elipou kamu telah elipesqe kalian telah meninggalkan
meninggalkan untuk diri untuk diri sendiri
sendiri
elipeto Dia telah meninggalkan eliponto mereka telah meninggalkan
untuk diri sendiri untuk diri sendiri
 Perhatikan bahwa bentuk lampau kata-kata yang tidak
diberi tambahan s pada pangkalnya, tetapi mengubah
pangkalnya secara radikal dan kemudian menggunakan
akhiran orang/jumlah aktif dan medial sekunder (persis
sama dengan tense imperfek)
 Sama halnya dengan aoris pertama, bentuk aoris pasif
berbeda sama sekali dengan medialnya.
 Untuk menentukan pangkalnya, buanglah akhiran on
pada bentuk orang pertama tunggal, demikian juga
augmennya jika itu adalah augmen silabis. Jika augmen
temporal, maka harus dipendekkan sesuai dengan vokal
aslinya.
 Contoh: pangkal kata elipon adalah lip,
 Pangkal kata eladon adalah lad
 Pangkal kata hlqon adalah elq
 SATU-SATUNYA PERBEDAAN antara bentuk imperfek dan
aoris kedua adalah “bentuk imperfek dibangun dengan
menggunakan pangkal present (kini) contoh:
 eleipon “tadi saya sedang meninggalkan” SEDANGKAN
aoris kedua dibentuk dengan menggunakan pangkal aoris
elipon “saya telah meninggalkan”
 Fungsi aoris kedua sama seperti aoris pertama. Perbedaan itu
hanya dalam soal bentuk. Jdi aoris pertama hnegka dan aoris
kedua hnegkon dari kata ferw memiliki arti yang sama
“saya telah membawa” atau saya telah menanggung. Kata
kata yang memiliki aoris satu dan dua sekaligus sangat sedikit.
 Aoris kedua eidon sebenarnya berasal dari kata kerja
eidow (yang berhubungan dengan oraw ) meskipun
beberapa ahli gramatikal menggolongkannya sebagai bentuk
aoris kedua blepw
Studi Gramatikal:
A.
AORIS 1 PASIF DARI KATA luw
evluqhn Saya telah dilepaskan evluqhmhn Kita telah
dilepasakan
evluqhj Kamu telah evluqhte Kalian telah
dilepaskan dilepaskan
evluqh Ia telah dilepaskan evluqhsan Mereka telah
dilepaskan
 Aoros 1 pasif memiliki imbuhan silabeqe , yang dalam indikatif terlihat sebagai

qh. Sebagai tense sekunder aoris pasif diberi augmen secara beraturan dan
menggunakan imbuhan orang yang dihubungkan tanpa bantuan vokal perangkai.
Patut diperhatikan bahwa imbuhan sekunder aktif digunakan di sini, sekalipun ini
evluqhmeqa tetapi evluqhmen). Sebab itu
adalah diatesis pasif, (Jadi bukan

aoris 1 pasif kata luw adalah evluqhn.


 Apabila pangkal kata kerja berakhir dengan konsonan,
ada berbagai perubahan yang terjadi sebelum qh aoris
pasif ini.
 Perubahan-perubahan umum yang terjadi seperti berikut
ini:
1. konsonan-konsonan likuid (alir)
n Dihilangkan sebelum q.
 krinw, evkriqhn
 l, r Dipertahankan sebelum q.
 avggellw, hvggelqhn.
 ai[rw, h[rqhn
 m Menyisipi hsebelum q.
 nemw, evnemhqhn
2. konsonan-konsonan tak bersuara:
 Tenggorokan (palatal)
 k, g , berubah menjadi c sebelum q.
 a[gw, h[cqhn . diwkw , evdiwcqhn .
 c Dipertahankan sebelum q .
 didaskw (didac ), evdidacqhn
 Bibir (labial)

 p, s Berubah menjadi f sebelum q


 leipw, evleifqhn. trisw, evtrifqhn
 f Mendesak q dan menjadi aoris 2.
 grafw, evgrafhn
 Gigi (dental)

 t, d , q, berubah menjadi s sebelum q


 peiqw, evpeisqhn
 Desis, berubah menjadi s sebelum q
B.

Aoris 2 pasif dari kata kerja avpostellw


avpestalhn Saya telah avpestalhmhn Kita telah
diutus diutus
avpestalhj Kamu telah avpestalhte Kalian telah
diutus diutus
avpestalh Dia telah avpestalhsan Mereka telah
diutus diutus
 Aoris 2 pasif itu sama dengan aoris 1 pasif, bedanya
hanya pada ketidakhadiran q. telitilah perbedaannya
dalam paradima di atas dan dalam kata grafw
yang aoris pasifnya adalah evgrafhn , evgrafhj ,
evgrafh .
 Aoris pasif suatu kata kerja tidak dapat ditentukan
berdasarkan aoris aktifnya. Bebrapa kata kerja memiliki
aoris pertama aktif dan aoris kedua pasif (misalnya:
grafw). Beberapa yang lainnya memiliki aoris 2 aktif
dan aoris pertama pasif (misalnya: leipw).
 Berkenaan dengan fungsinya, keduanya sama saja.
Tense itu menunjuk kepada tindakan yang telah terjadi
pada masa lampau yang diderita oleh subyek
 BANDINGKAN:

PRESENT Saya sedang dilepaskan


lu,omai
IMPERFEK Saya telah berlangsung dilepaskan
evluomhn (waktu itu saya tengah dilepasakan)
AORIS Saya telah dilepaskan
evluqhn
C.
c.
FUTUR PASIF DARI KATA KERJA lu,w
luqhsomai Saya akan luqhsomeqa Kita akan
dilepaskan dilepasakan
luqhsh Kamu akan luqhsesqe Kalian akan
dilepaskan dilepaskan
luqhsetai Ia akan luqhsontai Mereka akan
dilepaskan dilepasakan
 Futur pasif indikatif dibentuk dengan dasar
pangkal aoris pasif. Ia tidak beraugmen.
 Dari segi fungsi, futur pasif menjelaskan
mengenai tindakan yang akan diderita subyek
pada masa yang akan datang.
LATIHAN
1) evvdida,cqhte u`po. tw/n avposto,lwn tou/ kuri,on
2)evn evkei,nh th/ h`me,ra oi` nekroi. evgerqhsontai evn tw/
lo,gw tou/ qeou
3) ou`toi oi` a`martwloi. sunh,cqhsan eivj to.n oi=kon tou/
prfh,tou
1. Kamu sekalian telah diajar oleh rasul-rasul Tuhan
2. Pada hari itu pria-pria mati akan dibangkitkan
dengan firman Allah
3. Orang-orang berdosa ini telah berkumpul bersama-
sama ke dalam rumah nabi itu
PELAJARAN 5
DIKLENSI KETIGA
PANGKAL ALIR, TAK BERSUARA DAN DIPERPENDEK
STUDI LEKSIKAL:

abad Bapa/ayah
o` aivwn, o` aivwnoj o` pathr, o` patroj

Penguasa Ibu
o` a;rcwn, h` mhthr, h` mhtroj
o` a;rcontoj
Pengharapan Anak
h` evlpij, h` evlpisoj h` qugathr, h`
perempuan
qugatroj
malam Permulaan/awal
h` nu,x, h` nuktoj h` avrch

daging Berita/amanat
h` sarx, h` sarkoj h` avggelia

anugerah persekutuan
h` carij, h` caritoj h` koinwnia
 eij ton aivwna Adalah idiom berarti “kekal” atau
sampai selamanya” sedangkan eij touj aivwnaj
adalah idiom yang berarti “selama-lamanya”

STUDI GRAMATIKAL:
1. Diklensi ketiga menyuguhan berbagai ragam impleksi.
Sebagian besar akhirannya bersifat beraturan, tetapi
stemnya (pangkalnya) berbeda-beda dari satu kelompok ke
kelompok lainnya. Pagkal akan dapat ditemukan dalam
genetif tunggal, yang selalu dibubuhkan dalam leksikon
bersama-sama dengan nominatif. Buanglah oj dari genetif
tunggal itu, dan yang tersisa adalah pangkalnya. Terhadap
pangkal itu tambahkan akhiran-akhiran yang didaftarkan di
bawah ini.
MASKULIN DAN FEMINIM
TUNGGAL JAMAK
Nom.
j (atau tidak ada) ej
G.& A.
oj wn
D.L.I.
i (pendek) si (pendek)
Akus.
n atau a aj(pendek)
Vok. Tidak ada
NETRAL
TUNGGAL JAMAK
Nom. Tidak ada a (pendek)
G.& A. oj wn
D.L.I. i (pendek) si (pendek)
Akus. Tidak ada a (pendek)
Vok. Tidak ada
PARADIGMA BEBERAPA KATA BENDA DEKLENSI KETIGA:

Konsonan Alir l m n r
TUNGGAL JAMAK
Nom. aiwn aiwnej
G.& A. aiwnoj aiwnwn
D.L.I. aiwni aiwnsi
Akus. aiwna aiwnaj
Vok. aiwn
Tak bersuara bersuara (bisu)
kg c pbf td q
TUNGGAL JAMAK
Nom.
elpij elpidej
G.& A.
elpidoj elpidwn
D.L.I.
elpidi elpisi
Akus.
elpida elpidaj
Vok.
elpij
TUNGGAL JAMAK
Nom. carij caritej
G.& A. caritoj caritwn
D.L.I. cariti carisi
Akus. carin caritaj
Vok. carij
TUNGGAL JAMAK
Nom. nux nuktej
G.& A. nuktoj nuktwn
D.L.I. nukti nuxi
Akus. nukta nuktaj
Vok. nux
DIPERPENDEK
TUNGGAL JAMAK
Nom. pathr paterej
G.& A. patroj paterwn
D.L.I. patri patrasi
Akus. patera pateraj
Vok. pater
 Analisa mengenai infleksi deklensi ketiga:
 Ada 5 group pokok kata-kata benda deklesi ketiga,
yaitu alir, tak bersuara, diperpendek, pangkal vokal
dan netral. Di dalam group-group itu masih ada
pembagian lebih kecil, teristimewa di dalam kata
benda pangkal vokal dan netral. Keduanya akan
dipelajari dalam pelajaran berikut.
 Ada perubahan mendasar pada bentuk infleksi ketiga
jamak (datif, lokatif dan instrumental), pada kata-kata
benda deklensi ketiga yang pangkalnya berakhir
dengan konsonan. Hal itu disebabkan oleh adanya
akhiran si. karena bunyinya menjadi kasar, telah
menyebabkan orang yunani untuk mengadakan
perubahan tertentu, seperti berikut ini:
 p, b, atau f + si menjadi yi
 k, g, c + si menjadi xi
 t, d, q akan dibuang dan tingggal si saja
 n akan dibuang dan meninggalkan si
 nt akan dihilangkan dan tinggal si, tetapi hilangnya kedua
konsonan itu menyebabkan vokal di depan nt dipanjangkan. O

dipanjangkan menjadi ou BUKAN w .

 contoh: a;rcontai menjadi a[rcousi . Semua bentuk

infleksi ketiga jamak dapat mengambil n yang bergerak.


 Kata-kata benda pangkal alir ( l m n r)
sebagian besar adalah maskulin dan hanya
beberapa saja yang feminim. Keduanya akan
dideklinasikan seperti aiwn, sebagaimana
terlihat dalam paradigma di atas. Temukan
pangkalnya dalam genetif tunggal kemudian
tambahkan aliran-aliran seperti yang
disebutkan di depan. Huruf r sebelum si
dalam bentuk ketiga jamak tidak dihilangkan.
 Kata-kata benda berpangkal konsonan tak bersuara (k g c
p bf td q ) sebagian maskulin dan sebagian feminim.
Dalam paradigma di atas diwakili oleh carij , elpij
dan nux . tiga bentuk tersebut disuguhkan karena alasan-
alasan yang akan menjadi jelas melalui uraian berikut ini.
Perhatikan kata elpij dan carij yang dideklinasikan
persis sama, kecuali dalam akusatif tunggal. Dalam bentuk ini,
yang satu menggunakan akhiran a yang dibubuhkan pada
pangkal utuhnya, sedangkan yang lainnya menggunakan
akhiran n pada pangkal yang diperpendek. Hal ini
menimbulkan pertanyaan, “kapan a digunakan dalam
akusatif tunggal dan kapan menggunakan n . jawabannya
dapat ditemukan dalam kaidah/aturan berikut ini:
Jika pangkal kata itu berakhiran dengan
t , d atau q , dan didahului oleh vokal
i atau u , ultima pada nominatifnya tidak
bertekanan, maka akusatif tunggalnya
berakhiran n dan konsonan dental/gigi
dihilangkan. Pelajari elpij dan carij
sesuai peraturan ini.
 Kata benda nux dimasukkan sebagai contoh
kata benda silabe tunggal diklensi ketiga.
Tidak semua kata benda ini masuk dalam
kelompok tak bersuara, ada beberapa yang
merupakan kelompok konsonan alir. Untuk
semuanya, berlaku berlaku prinsip aksentuasi
berikut ini: “untuk kata benda silabe tunggal
dari deklensi ketiga aksennya berada pada
ultima, kecuali pada nominatif jamak dan
akusatif tunggal maupun jamak.
 Kata-kata benda yang pangkalnya diperpendek, sebagian
maskulin dan sebagian lainnya feminim. Mereka disebut
demikian oleh karena adanya pergeseran aksentuasi.
Penyelidikan terhadap pathr dengan teliti , akan
menunjukkan betapa aksen ini berubah-ubah. Istilah ini
dipinjam dari dunia musik dimana sinkopasi
(perpendekan) didefenisikan sebagai “ perubahan
(pergeseran) tekanan matra beraturan (yang biasa)”. Yang
dimaksudkan adalah nada dimulai pda ketukan/birama
yang tak bertekanan dan berlanjut hingga pada birama
yang bertekanan. Analisa berikut akan menunjukkan
betapa kata benda diperpendek sangat
diinfeksikan(berubah-ubah bentuk katanya) sifatnya:
 Pangkal kata itu akan ditemukan dengan mengubah h

menjadi e pada nominatif tunggal. Ini sangat


menyimpang dari kebiasan untuk kata benda deklensi
ketiga
 Bentuk tunggal kedua (gen. & Abl.) maupun ketiga
(dat., lok. & inst.) membuang e pada pangkal dan
aksennya berada di ultima. (lihat tabel diperpendek)
 Vokatif tunggal adalalah pangkal dasar kata itu dan
aksennya bersifat resesif (di dalam semua kata kerja
aksen akan ditempatkan sejauh mungkin dari ultima
 Vokal pada pangkal akan diberi aksen pada semua
bentuk jamak.
 Bentuk ketiga (dat. Lok. & inst. ) jamak, membuang
vokal pangkal e dan menyisipkan a pendek di
depan akhiran si .
 Analisa di atas berlaku untuk semua kata benda
pangkal diperpendek, kecuali avnh,r (laki-laki), yang
sangat tidak beraturan, dan karena itu, dilewati
dalam studi ini. Yang terbaik adalah dipelajari melalui
pengamatan yang lebih teliti.
LATIHAN

1. e`lpida ou`k e;comen o;ti ouv ginw,skomen


ton ku,rion
2. th/ ca,riti auvtou/ o` qeoj e;swsen
amartwlouj
3. o` lo,goj mou me,nei eivj to.n aivw/na
4. o` avpo,stoloj ouvke,ti ginw,skei to.n ku,rion
kata. th.n sa,rka
5. o` ponero.j maqhqh.j evxh/lqe kai. h;n nu,x
 1. kami tidak mempunyai pengharapan sebab kami
tidak mengenal Tuhan
 2. anugrahNya telah meyelamatkan orang-orang
berdosa
 3. firmanKu sedang tinggal sampai selama-lamanya
 4. rasul itu tidak lagi mengenal Tuhan secara/menurut
daging
 5. murid-murid yang jahat itu pergi ketika hari sudah
malam (pada malam hari telah berlangsung)
PELAJARAN 6
DEKLENSI KETIGA : KATA BENDA BERPANGKAL VOKAL
STUDI LEKSIKAL:
avnastasij, avnastasewj, h,` Kebangkitan
gnwsij, gnwsewj, h`, Pengetahuan
dunamij, dunamewj, h`, Kuasa
krisij, krisewj, h`, Penghakiman
pistij, pistewj, h`, Iman
polij, polewj, h`, Kota
stasij, stasewj, h`, Perselisihan
a`lieuj, a`liewj, o`, Nelayan
avrciereuj, avrv cieewj, o`, Imam besar
basileuj, basilewj, o`, Raja
grammateuj, grammatewj, o`, Ahli taurat (ahli kitab)
i`ereuj, i`erewj, o`, Imam
i`cquj, i`cquoj, o`, Ikan
stacuj, stacuoj, o`, Bulir gandum, jagung
 STUDI GRAMATIKAL:

 Kata benda pangkal i deklensi ketiga, semuanya


adalah feminim. Paradigma berikut ini merupakan
contoh kata benda kelompok ini:
KASUS TUNGGAL JAMAK
NOM. pi,stij pi,steij
GENETIF & ABLATIF pi,stewj pi,stewn
DATIF, LOKATIF & pi,stei pi,stesi
INST.
AKUSATIF pi,stin pi,steij
VOKATIF pi,sti
KASUS TUNGGAL JAMAK
NOM. du,namij duna,meij
GENETIF & duna,mewj duna,mewn
ABLATIF
DATIF, LOKATIF duna,mei duna,mesi
& INST.
AKUSATIF du,namin du,nameij
VOKATIF du,nami
 Analisa berikut ini mengarahkan perhatian kita terhadap ciri-
ciri infleksi kata-kata benda tersebut:
 Temukan pangkalnya dengan cara membuang j dalam
nominatif tunggal.
e Menggantikan i terakhir, kecuali dalam nominatif ,
akusatif tunggal.
e Dirangkaikan dengan i dalam datif (dan lain-lain)
tunggal dan menghasilkan diftong ei.
 eij Dalam nominatif jamak dan akusatif jamak adalah
sebagai akibat dari kontraksi (pemendekan) eej dan eaj .
 aksen pada bentuk infleksi kedua (genetif dan ablatif) tunggal
dan jamak, tidak beraturan dan ditempatkan pada
antepenult, walaupun itu adalah ultima panjang.
 Kata-kata benda pangkal eu deklensi ketiga,
semuanya adalah maskulin. Perhatikan baik-baik
infleksi pada paradigma berikut ini:
KASUS TUNGGAL JAMAK

NOM.
i`ereu,j i`erei/j
GENETIF & ABLATIF
i`ere,wj i`ere,wn
DATIF, LOKATIF & INST.
i`erei/ i`ereu/si
AKUSATIF
i`ere,a i`erei/j
VOKATIF
i`ereu/
 Ciri-ciri berikut ini harus diperhatikan pada
waktu menganalisa infleksi kata-kata benda
kelompok ini:
 Temukan pangkalnya dengan membuang j
pada nominatif tunggal.
 Vokal u terakhir pada pangkal dihilangkan
sebelum akhiran yang dimulai dengan vokal,
kecuali pada Dat. Lok. Inst. Jamak.
 Pada datif (dan sejenisnya) tunggal, nominatif
dan akusatif jamak, gabungan yang sama
dengan yang terjadi pada kata benda pangkal
i, akan terlihat.
Kata-kata benda berpangkal u deklensi
ketiga kebanyakan maskulin. Ada
sejumlah kecil yang feminin , ada pula
satu kata yang netral (dakru air mata).
Perhatikan infleksinya yang sepenuhnya
beraturan. Pangkalnya dapat ditemukan
dengan cara membuang j pada
nominatif tunggal.
KASUS TUNGGAL JAMAK
NOM. ivcqu,j ivcqu,ej
G. & A. ivcquo,j ivcquwn
D., L. & I. ivcqu,i ivcqu,si
AKUS. ivcqu,n ivcqu,aj (kadang-kadang
ivcqu,j )
VOK. ivcqu,
 LATIHAN
1. oi` maqhtai. tou/ kuri,ou evsqi,ousi
a;rton kai. ivcqu.j kai. stacuaj
2. o` messiaj ekh,russe to. Euvage,lion
toi/j avlieusi kai. oi` avrcierei/j kai. oi`
grammatei/j e;pempon tou.j dou,louj
auvtw/n avkouein auton
3. evsw,qhmen th/ cariti dia. pistewj
1. murid-muridnya Tuhan sedang makan roti dan ikan
dan gandum
2. Mesias sedang mengkhotbahkan injil kepada
nelayan dan imam dan/serta ahli taurat telah
berlangsung mengutus hamba-hambanya untuk
mendengarkannya
3. Kami telah diselamatkan dengan anugrah melalui
iman
PELAJARAN 7
DEKLENSI KETIGA: KATA BENDA NETRAL

 STUDI LEKSIKAL:
baqoj, baqouj, to, , Kedalaman
ge,noj, genouj, to,, Generasi/ keturunan
e;qnoj, eqnouj, to, , Suku bangsa
e;qoj, eqouj to, , Adat istiadat/ kebiasaan
e;leoj, e;leouj, to, , Anugrah
o;roj, orouj, to, , Gunung
skotoj, skotouj, to,, Kegelapan
teloj, telouj, to, , Akhir/ ujung
ai;ma, ai;matoj, to, , Darah
qe,lhma, qelh,matoj, to, , Kehendak
o;noma, onomatoj, to, , Nama
pneu/ma, pneu/matoj, to, , Roh/angin
rvh/ma, rvhmatoj, to, , Perkataan
stw/ma, stw,matoj, to, , Mulut
sw/ma, sw,matoj, to, , tubuh
u;dwr, u`datoj, to, air
 STUDI GRAMATIKAL:
 Kata benda pada kolom pertama pada daftar
kosa kata di atas, dikenal dengan nama “kata benda
berpangkal ej “, sebab pangkalnya memang
berakhiran dengan penggabungkan vokal itu. Dalam
infleksi sebenarnya , banyak kontraksi yang terjadi,
sehingga pangkal dasarnya hampir tidak kelihatan lagi.
Pelajari kembali akhiran-akhiran untuk kata benda
netral deklensi ketiga. Perhatikan penggunaan akhiran-
akhiran tersebut beserta perubahan-perubahan
bentuknya dalam paradigma di bawah ini. Pangkal kata
kerja ini adalah genej .
TUNGGAL
KASUS BENTUK ASLI BENTUK YANG DIGUNAAN
N. & V. ge,nej ge,noj
G. & ABL. ge,nesoj ge,nouj
D. L., & INST. ge,nesi ge,nei
AKUS ge,nej ge,noj
JAMAK
KASUS BENTUK ASLI BENTUK YANG DIGUNAAN
N. & V. ge,nesa ge,nh
G. & ABL. gene,swn ge,nw/n
D. L., & INST. ge,nessi ge,nesi
AKUS ge,nesa ge,nh
 Perubahanperubahan itu terjadi oleh karena hilangnya s
dalam kebanyakan bentuk-bentuk itu, dan hal itu
mengakibatkan terjadinya kontraksi (pemendekan) di antara e
dengan akhiran kasus . secara praktis, mahasiswa seharusnya
mempelajari saja bentuk yang digunakan. Karena bentuk
aslinya itu tidak ditemui dalam perjanjian baru. Semua kata
benda netral diklensi ketiga dengan akhiran genetif tunggal
ouj akan dideklensikan seperti ge,noj.
 Kata-kata benda dalam kolom kedua pada daftar kosa-kata di
atas dikenal sebagai kata benda pangkal at. Buanglah oj dari
genetif tunggal dan yang tersisa adalah pangkalnya. Akhiran-
akhiran akan ditambahkan seperti biasa. Perhatikan bentuk-
bentuk pendek pada nominatif dan akusatif tunggal. Juga
hilangnya t sebelum si pada datif jamak. Semua kata benda
netral pangkal at akan dideklinasikan seperti sw/ma.
KASUS TUNGGAL JAMAK

N. & V. sw/ma sw,mata

G. & ABL. sw/matoj swma,twn

D. L., & sw/mati sw/masi


INST.
AKUS sw/ma sw/mata
 LATIAHAN
1. o` ku,rioj eivsh/lqen eivj to. ie`ron kata. to.
e;toj auvtou/
2. e;swqhmen dia. tou/ ai;matoj tou/ uivou/ tou/
qeou/ kai. nu/n ginw,skomen to. e;leoj auvtou/
3. ta. e;qnh ouv ginwskei to. baqoj tou/ eleouj
tou/ qeou/
1. Tuhan itu telah masuk kedalam bait Elohim sesuai
dengan adat istiadatnya
2. Kami telah diselamatkan melalui darah anak Elohim
dan sekarang kami sedang mengetahui anugrahNya

3. Bangsa-bangsa sedang tidak mengetahui kedalaman


anugrah Elohim
PELAJARAN 8
PRESENT (KINI) PARTISIP
 PENTING: Mahasiswa perlu meninjau kembali
pelajaran 5 (diklensi pertama) dan 6 (penggunaan kata
sifat), alinea ketiga sebelum mempelajari pelajaran ini.
STUDI LEKSIKAL:
ovfei,lw Saya sedang berkewajiban (harus)
yeu,domai Saya sedang menipu (berbohong)
fai,nw Saya sedang bercahaya
avdiki,a, h` Ketidakadilan (ketidakbenaraan)
i`lasmo,j, o` Pendamaian (propisiasi)
VIhsou/j, o` Yesus
ovftalmo,j, o` Mata
paraklh,toj, o` Pendamping/penolong/ pembela
ska,ndalon, to, Batu sandungan
cei,r, ceiro,j, h` Tangan
yeu,sthj, o` Pembohong/ penipu
fw/j, fwto,j, to, Terang
 STUDI GRAMATIKAL:

 Present aktif pastisip kata kerja adalah: lu,w


TUNGGAL
MASKULIN FEMINIM NETRAL

NOM & VOC. lu,wn lu,ousa lu,on

GEN. & ABL. lu,ontoj luou,shj lu,ontoj

DAT. LOK.& lu,onti luou,sh lu,onti


INST.
AKUSATIF lu,onta lu,ousan lu,on
JAMAK
MASKULIN FEMINIM NETRAL

NOM & lu,ontej lu,ousai lu,onta


VOC.
GEN. & lu,ontwn lu,ousw/n lu,ontwn
ABL.
DAT. LOK.& lu,ousi lu,ousaij lu,ousi (n)
INST.
AKUSATIF lu,ontaj lu,ousaj lu,onta
Inilah kata benda tak beraturan dari deklinasi
kedua. Hanya 3 bentuk terdapat dalam perjanjian
baru.
1. Nom. VIhsou/j
2. Gen.Abl.Dat.Lok.Inst. & Vok VIesou/
3. Akus. VIesou/n

 Present Medial & Pasif Partisip kata kerja lu,w


adalah:
 (Perhatikan: semua dideklensikan persis seperti
kata-kata sifat dari deklensi pertama dan kedua,
misalnya: kaloj , h , on )
TUNGGAL
MASKULIN FEMINIM NETRAL

NOM & luo,menoj luome,nh luo,menon


VOC.
GEN. & luome,nou luome,nhj luome,nou
ABL.
DAT. LOK.& luome,nw luome,nh luome,nw
INST.
AKUSATIF luo,menon luo,menhn luo,menon
JAMAK

MASKULIN FEMINIM NETRAL

NOM & VOC. luo,menoi luo,menai luo,mena

GEN. & ABL. luome,nwn luome,nwn luome,nwn

DAT. LOK.& luome,noij luome,naij luome,noij


INST.
AKUSATIF luo,menouj luo,menaj luo,mena
 Present partisip kata kerja eivmi, adalah:

TUNGGAL
MASKULIN FEMINIM NETRAL

NOM & w;n ou=sa o;n


VOC.
GEN. & ABL. o;ntoj ou;shj o;ntoj

DAT. LOK.& o;nti ou;sh o;nti


INST.
AKUSATIF o;nta ou=san o;n
JAMAK
MASKULIN FEMINIM NETRAL

NOM & w;ntej ousai onta


VOC.
GEN. & ABL. o;ntwn ouswn ontwn

DAT. LOK.& ou=si (n) ousaij ousi (n)


INST.
AKUSATIF o;ntaj ousaj onta
Partisip adalah semacam kata sifat yang
bersifat kata kerja. Sebelum belajar lebih
dalam mengenai sifat dan fungsi partisip,
sebaiknya mahasiswa melihat kenapa ada
keperluan untuk partisip (semacam kata
sifat yang juga bersifat seperti kata kerja).
Amatilah kalimat-kalimat berikut ini
(dalam bahasa indonesia) supaya bisa
melihat kenapa dalam bahasa yunaninya
harus ada semacam kata yang bersifat
seperti kata sifat juga seperti kata kerja.
1. Selagi mengatakan hal-hal ini, orang itu melihat Tuhan.
 Untuk menyatakan kapan orang itu berkata (berhubungan
dengan melihat) harus ada semacam kata yang berkala
(present/kini dalam contoh ini)
2. selagi dianiaya nelayan itu, orang itu melihat Tuhan
 untuk menyatakan gagasan pasif, harus ada diatesis pasif
disini.
3. Mereka melihat rasul, selagi ia mengatakan hal-hal ini
 Untuk menyatakan bahwa rasul (obyek langsung dari kata
kerja pokok) yang mengatakan hal-hal ini, daripada mereka
(subyek kata kerja pokok), harus ada kasus (dalam contoh
ini akusatif)
4. Selagi( ia) mengatakan hal-hal ini, ibu itu melihat Tuhan
 Untuk menjelaskan bahwa yang mengatakan orang sama
yang melihat, dalam bahasa yunani harus sepadan dalam
hal jenis (feminim di sini)
5. Selagi (mereka) mengatakan hal-hal ini, mereka melihat Tuhan
Untuk memberi arti bahwa mereka yang
melihat juga mengatakan hal-hal ini, kata
semacam ini harus berjumlah (jamak
dalam kalimat ini)
Jadi secara ringkas, untuk menyatakan
gagasan seperti yang terdapat dalam
contoh di atas, bahasa yunani perlu
semacam kata yang ber-kala, diatesis,
kasus, jenis dan jumlah.
Yang menggenapi keperluan ini disebut
partisip.
 Perhatikan bahwa kedua unsur pertama itu
(kala [tense] dan diatesis [aktif, medial, pasif] )
merupakan unsur yang juga terdapat pada
kata kerja biasa. Tetapi perhatikan bahwa
partisip tidak berorang (orang 1, 2, 3) karena
hal ini sudah tercantum dalam kata kerja
pokok). Unsur yang lain (kasus, jenis ddan
jumlah) serupa dengan kata sifat atau kata
benda). Oleh karena ada beberapa unsur
sama dengan kata sifat, dan beberapa unsur
sama dengan kata kerja maka partisip disebut
kata sifat yang bersifat kata kerja.
 Bentuknya
 Partisip present aktif dideklinasikan sama seperti kata
benda deklinasi ketiga, kata benda pangkal konsonan tak
bersuara, untuk maskulin dan netralnya, sedangkan
feminimnya adalah seperti kata benda deklinasi pertama
pangkal s .
 perhatikan baik-baik infleksi maupun aksentuasi partisip
present aktif kata lu,w tersebut. Partisip present aktif
semua kata kerja beraturan dapat dibentuk dengan
menambahkan akhiran-akhiran di atas terhadap
pangkalnya.
 Partisip presen medial dan pasif bentuknya sama, namun
fungsinya berbeda. Ciri pokok bentuk medial dan pasif
adalah adanya imbuhan omen .
 Maskulin dan netral dideklinasikan sama seperti kata
benda maskulin dan netral deklensi kedua. Sedangkan
feminimnya dideklinasikan sama seperti kata benda
deklensi pertama berakhiran h.
 Perhatikan baik-baik aksentuasi dan infleksi paradigma
di atas. Tambahkan akhiran ovmenoj, h, on ke
pangkal kata kerja beraturan, maka akan terbentuklah
partisip present medial dan pasif. Bentuk deponen
akan mengambil systim ini untuk partisip present nya.
 Partisip present kata kerja evi
v mi, dinfleksikan seperti
akhiran yang dijumpai pada partisip present aktif.
Ciri-ciri kata kerja partisip adalah
sebagai berikut:
a. sebagai kata kerja partisip:
memiliki kala dan diatesis
dapat mengambil obyek
dapat bertindak sebagai kata
keterangan
b. sebagai kata sifat partisip:
 memiliki kasus, jenis dan jumlah
 dapat digunakan sebagai kata benda
 dapat bertindak sebagai kata sifat
 Catatan: sebuah partisip akan dideklinasikan
/dianalisakan sebagai berikut: kala/tense,
diatesis, modus=partisip, kasus, jenis,
jumlah, pangkal.
Contoh: lu,ousw/n present, aktif, partisip,
genetif, feminim, jamak, dari kata lu,w .
 Fungsi partisip
 A. dalam posisi Predikatif (tidak mempunyai artikel (lihat
pel 6)
 1. sebagai kata kerja / kata keterangan (selagi, sambil,
sementara).
 Fungsi partisip sebagai kata kerja harus diamati dalam
kaitannya dengan ciri-ciri di atas.
 Diatesis yang dimaksud di sini sama seperti yang dijumpai
dalam kata-kata kerja yang lain, yaitu; subyek yang
bertindak (aktif), subyek yang menderita (pasif), ataukah
yang bertidak sedemikian rupa sehingga ia terlibat dalam
akibat tindakan itu (medial).
 Dalam hal tenses/kala, partisip menjelaskan jenis
tindakan. Partisip present menyatakan tindakan yang
berlangsung terus menerus, partisip aoris menjelaskan
tidakan yang bersifat titik (terjadi saja), dll.
 Hanya 4 waktu/kala dalam bahasa yunani yang
mengandung partisip, yaitu: present, aoris, futur dan
perfek. Dari segi waktu , tindakan partisip dijelaskan
dalam hubungannya dengan tindakan yang dinyatakan
kata kerja pokok. Hubungan-hubungan itu dinyatakan
sebagai berikut:
 Partisip aoris menyatakan tindakan yang mendahului
tindakan kata kerja pokok.
 Partisip present meyatakan tindakan yang terjadi
bersamaan waktu dengan tindakan kata kerja pokok.
 Partisip futur menyatakan tindakan yang terjadi
mengikuti (sesudah) tidakan kata kerja pokok.
 Partisip perfek menyatakan tindakan yang menjelaskan
keadaan sesuatu.
Perbedaan-perbedaan ini akan semakin
jelas, bila partisip-partisip yang lain telah
dipelajari. Untuk sementara waktu,
cukup mengetahui bahwa partisip
present menyatakan tindakan yang
berlangsung terus menerus
(berkesinambungan) yang terjadi
bersamaan waktu dengan tindakan kata
kerj pokok.
 Contoh-contoh:

le,gwn tau/ta o` a;nqrwpoj ble,pei to.n


ku,rion.
 Selagi mengatakan hal-hal ini, orang itu melihat
Tuhan

didasko,menoj u`po. kurion o`


a;nqrwpoj lamba,nei th.n avlh,qeian
 selagi diajar oleh Tuhan, orang itu menerima
kebenaran
 Kalimat pertama dalam contoh ini melukiskan ciri
lain dari partisip. tau/ta adalah akusatif, dan
bertindak sebagai obyek penderita partisip legwn
2. Sebagai Kata Keterangan
Penggunaan partisip bertindak sebagai kata
keterangan , dapat diamati melalui contoh ini:

evrco,menoi evkh,russon to. euagge,lion


sambil mereka pergi, mereka telah berlangsung
memberitakan injil.
 Lihat: penggunaan partisip present dalam rangkaian
predikatif biasanya diterjemahkan ke dalam bahasa
indonesia dengan memakai kata “selagi” , “sambil”,
atau “sementara”.
 Partisip itu menjelaskan kata kerja, dan menyatakan
kapan mereka memberitakan ---“sambil mereka
pergi”. Kalau bertindak sebagai kata keterangan,
partisip mungkin akan menjelaskan kapan,
bagaimana, mengapa, atas dasar apa, dengan
sarana apa atau dalam keadaan
bagaimanan(kala/tense perfek tindakan itu terjadi.
 B. Dalam posisi atributif-----ARTIKEL ADA (lihat pel 6)
 Sebagai kata sifat ----ADA ARTIKEL; ADA KATA BENDA YANG LAIN
YANG SEPADAN DENGANNYA DAN YANG DIJELASKANNYA.
 Fungsi partisip sebagai kata sifat, demikina pula dinyatakan oleh
ciri-ciri yang disebutkan di muka. Sebagai kata sifat partisip akan
sepadan (selaras) dengan kata benda yang dijelaskannya dalam hal
kasus, jenis, dan jumlah.
 Sebagai kata sifat, partisip dapat digunakan sebagai kata sifat
penjelas. Dalam kunstruksi semacam ini, partisip selalu berada
dalam posisi atributif dengan kata bendanya, dan biasanya
menggunakan bentuk yang lebih panjang dari dua kemungkinan itu
(berarti biasanya kata benda yang dijelaskannya berartikel pula).
Artinya apakah o` legwn avpostoloj atau o` avpostoloj
o` legwn, berarti “rasul yang berkata” tetapi bentuk yang kedua
lebih biasa: o` avpostoloj o` legwn tau/ta, “rasul yang
mengatakan hal-hal ini”
C. Dalam posisi substantif—ARTIKEL ADA; KATA BENDA
YANG SEPADAN DENGANNYA TIADA.
 Sebagai kata benda----ADA ARTIKEL; TIADA KATA
BENDA LAIN YANG SEPADAN DENGANNYA, MELAINKAN
BERDIRI SENDIRI.
 Sebagai kata sifat, partisip mungkin saja digunakan
sebagai kata benda, yaitu dengan penggunaan substantif.
Sama halnya o` avgatoj berarti “yang baik”. o` lu,wn
berarti “orang yang melepaskan”. Nuansa makna itu
sedapat-dapatnya harus dinyatakan dalam terjemahan,
agar supaya pentingnya rangkaian itu dapat sepenuhnya
dirasakan.
 Pelajari contoh-contoh berikut ini:
1. ble,pw to.n le,gonta tau/ta
 “saya sedang melihat orang yang mengatakan hal-hal ini”
 Lihat: partisip dipakai secara substantif. Kata kerja pokok berkala
present.
2. e;bleya to.n le,gonta tau/ta
 “saya telah melihat orang yang (pada waktu itu) mengatakan hal-hal ini.”
 Lihat: partisip dipakai secara substantif. Kata kerja pokokberkala aoris
3. ble,pw touj le,gontaj tau/ta
 “saya sedang melihat orang-orang (mereka) yang mengatakan hal-hal
ini.”
 Lihat: substantif. Partisip jamak yang diterjemahkan “orang-
orang/mereka yang…”
4. ble,pw to.n avdelfon thj legoushj tau/ta
 “saya sedang melihat saudara laki-laki itu dari wanita yang mengatakan
hal-hal ini.
 Lihat: “dari” karena partisif genetif; “wanita” karena berjenis feminim,
“yang” karena berartikel, “mengatakan” karena arti kata dasar).
Latihan
1. o` decomenoj se. decetai kai to.n
ku,rion
2. tau/ta eipon toi//j eivsercome,noij
eij th.n evkklhsian
3. eivs
v erco,menoj eij th.n evkv hlhsian
elege th.n parabolh.n
u`mi/n
1. Orang yang sedang menerima kamu juga, juga
sedanb menerima Tuhan
2. Saya telah mengatakan hal-hal ini, kepada pria-pria
yang sedang masuk ke dalam gereja
3. Ia telah berlangsung mengatakan perumpamaan
kepada kalian, selagi ia sedang masuk ke dalam
gereja.
 RINGKASAN PEMAKAIAN PARTISIP PRESENT
1. Posisi prediktif sebagai kata kerja keterangan yang
menerangkan kegiatan suatu kata kerja
A Orang itu selagi membinasakan (sesuatu)
o` avnqrwpoj lu,wn ble,pei
sedang melihat saya
evme
B Orang itu selagi membinasakan (sesuatu
o` avnqrwpoj lu,wn evblepen
yang telah berlangsung) melihat saya
evme (waktu lampau)

C Saya sedang melihat orang itu selagi ia


ble,pw to.n avnqrwpon
membinasakan (sesuatu)
lu,onta
D Saya telah (sedang berlangsung) melihat
evblepon to.n avnqrwpon
orang itu selagi dia membinasakan
lu,onta (sesuatu).
Posis Atributif (sebagai kata sifat yang dipakai untuk
menjelaskan suatu kata benda).
A Orang itu yang membinasakan
o` avnqrwpoj o` lu,wn ble,pei evme
(sesuatu) sedang melihat saya

B Orang itu yang (dulu)


o` avnqrwpoj o` lu,wn evblepen
membinasakan (sesuatu) dulu
evme melihat saya (waktu lampau)

C Saya sedang melihat orang yang


ble,pw to.n avnqrwpon to.n
membinasakan (sesuatu) itu
lu,onta
D Saya dulu sedang melihat orang
evblepon to.n avnqrwpon to.n
yang membinasakan (sesuatu--
lu,onta waktu lampau) itu.
1. Posisi substantif (seperti kata sifat yang dipakai
sebagai substantif, yaitu kata sifat yang dipakai
sebagai pengganti kata benda)
A Orang yang membinasakan (sesuatu)
o` lu,wn ble,pei evme itu sedang melihat saya

B Orang yang (waktu itu) membinasakan


o` lu,wn evblepen evme itu (sesuatu) dulu sedang melihat saya

C Saya sedang melihat orang yang sedang


ble,pw to.n lu,onta membinasakan (sesuatu)

D Saya dulu sedang melihat orang yang


evblepon to.n lu,onta membinasakan (sesuatu—waktu
lampau).
 Pemakaian partisip present
 Sebagai perbandingan , lihatlah contoh-contoh
berikut:
 Predikatif
bapti,zwn tou/j maqh,taj doxazeton Selagi membaptiskan murid-murid itu, dia sedang
memuliakan Allah
h` avdelfh baptizousa tou.j maqhtaj doxazei Saudara itu sedang memuliakan Allah selagi dia
membaptiskan murid-murid itu
to.n qeo.n
bapti,zwn tou/j maqh,taj doxazei to.n qe,on Sewaktu ia (fem) membaptiskan murid-murid itu,
dia sedang memuliakan Allah

to, te,knon ba,ptizon tou.j maqhtaj do,xazei Anak itu sambil membaptiskan murid-murid itu
sedang memuliakan Allah
to.n qe,on
ou`toj evstin o` oikoj tou. avnqrwpou/ Inilah (present) rumah rasul itu, sementara (selagi)
dia membaptiskan murid2 itu
baptizontoj tou.j maqh,taj
to.n avrton didwsin tw/ avpmaqhtaj ostolw Ia sedang memberi roti kepada rasul itu, karena
dia (rasul itu) membaptiskan murid-murid itu
baptizonti tou.j
ble,pomhn to.n avpostolo.n ba,ptizontai Kami sedang melihat rasul itu sementara dia
membaptiskan murid-murid itu
maqhta.j
Atributif
Saudara itu, yang membaptis murid-murid
h` avdelfh h` baptizousa tou.j
itu sedang memuliakan Allah
maqhta.j doxa,zei to. qeo.n

to. te,knon to baptizon tou/j Anak itu yang membaptis murid-murid


sedang memulikan Allah
maqhtaj doxazei to.n qeo.n

Inilah (present) rumah rasul itu yang


ou`toj estin o` oivkoj tou. avpostolou
membaptis murid-murid itu
tou. Baptizontoj tou.j maqhta.j

Dia sedang memberikan roti kepada rasul


to.n avrton didwsin tw avpostolw
itu, yang membaptis murid-murid itu
tw/ baptizonti touj maqhtaj

ble,pomen to.n avpostolon to.n Kami sedang melihat rasul itu yang
membaptis murid-murid itu
baptizonta tou/j maqhtaj
Substantif
Dia yang membaptis murid-
o` ba,ptizwn tou.j
murid itu, sedang memuliakan
mathta.j doxazei to.n Allah
qeon

o` ba,ptizousa tou.j Perempuan yang membaptis


murid-murid itu sedang
mathta.j doxazei to.n memuliakan Allah
qeon
 WAKTU PARTISIP KINI
 Penting dipahami bahwa partisip kini tidak harus
berkenaan dengan waktu kini. Memang partisip dalam
bahasa yunani kalau mau dijelaskan tidak mempunyai
tenses sendiri, namun ada aspek atau dengan kata lain
“macam kegiatan”. Umumnya partisip kini
menggambarkan kegiatan yang tengah berlangsung
pada waktu yang sama dengan kata kerja utama daam
kalimat itu. Jadi kalau kata kerja utama itu mrngambil
waktu kini/present berarti kegiatan partisip kini itu
berlangsung pada waktu kini.
 Akan tetapi apabila kata kerja utama itu
mengambil waktu aoris, imperfek, atau
perfek, maka kegiatan partisip kini itu pada
waktu yang sama dengan kegiatan kata
kerja aoris itu, yaitu pada Wktu lampau.
 Jika kata kerja utama itu memakai bentuk
futur, ini berarti kegiatan partisip kini itu
akan berlangsung pada waktu yang akan
datang.
 Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
 1. atributif dan substantif
 Berhubungan dengan kata kerja utama dalam waktu kini/ present:
 Roma 14:2, o` avsqenwn lacana
esqiei : orang yang lemah imannya
hanya makan sayur-sayuran saja
 Berhubungan dengan kata kerja utama dalam waktu aoris:
 Yoh 2:14, euvren evn tw/ ,i`erw tou.j
pwlou,ntaj boaj : dalam bait Allah dia
telah mendapati mereka yang berdagang
lembu.
 Berhubungan dengan kata kerja utama dalam waktu futur:
 1 Tesalonika 4:17, h`meij oi` zwntej ….. a`rpaghsomeqa evn
ne,felaij : “kita yang hidup” (atau kita yang akan atau masih
hidup)” ……akan diangkat dalam awan. . . .”
 2. Predikatif
 Berhubungan dengan kata kerja utam dalam waktu kini/ present:
 2 Kor 3:18 h`meij th.n do,xan ku,riou
…….
ka,toptarizomenoi th.n auvtv hn eivkona
metamorfoumeqa : Kita, selagi kita mencerminkan kemuliaan
Tuhan ……kita sedang diubah menjadi serupa dengan gambarNya.
 Berhubungan dengan kata kerja utama dalam waktu Aoris:
 Matius 4:18 peripatwn para. th.n qa,lassan ………..
eivde du,o avdelfo,uj : “Dan ketika (selagi) Yesus sedang
berjalan ……………Ia (telah) melihat
 dua orang bersaudara …..”
 Berhubungan dengan kata kerja utama dalam waktu/kala futur:
 Roma 12:20 tou,to poiw/n avnqraka.j pu,roj sw,reuseij
evpi. th.n ke,falhn auvtou : Dengan berbuat demikian, kamu
akan mengumpulkan bara api di atas
 kepalanya.
 LATIHAN
 Tulislah rangkaian manakah yang digunakan (predikatif,
atributif atau substantif). Analisa setiap kata kerja dan partisip.
Kemudian terjemahkanlah kalimat di bawah ini:
1. evbleya to.n avpostolon legonta tau/ta
2. evbleya to.n avpostolon legw/n tau/ta
3. evbleya to.n avpostolon to.n le,gonta tau/ta
4. evbleya to.n avpostolon o` legw/n tau/ta
5. to.n le,gonta tauta ble,pw to.n avpostolon
6. ble,pw le,gwn tau/ta to.n avpostolon
7. le,gonta tau/ta ble,pw to.n avpostolon
8. legw/n tau/ta to.n avpostolon evblepon
9. evblepon to.n le,gonta tau/ta
10. ble,yw le,gonta tau/ta to.n avpostolon
PELAJARAN 9
AORIS AKTIF DAN MEDIAL PARTISIP
STUSI LEKSIKAL:
Saya sedang menganiaya
diw,kw
Kata keterangaan, tidak (dengan modus selain indikatif----yang memakai
mh,
ouvkÀ
mhde, Kata sambung; tidak, bahkan tidak (digunakan seperti mh,. Digunakan dengan
modus selain indikatif---yang memakai oudeÀ

mhde,…...mede, Kata sambung, tidak…..dan tidak (digunakan seperti mh, . digunakan dengan

modus selain indikatif ----yang memakai ouvde…....ouvde,

mhke,ti Kata keterangan, tidak lagi (digunakan seperti mh, bandingkan ouvketi
dalam indikatif)
 Selidikilah pelajaran yang lalu dengan seksama,
kemudian amati semua kata kerja yang sudah diselidiki
sampai saat ini, kemudian buatlah partisip Aorisnya.
Perhatikan eivpw,n adalah Partisip Aoris kedua aktif
dari kata eivpon , sedangkan ivdw,n adalah Partisip
Aoris kedua aktif untuk eivdon .
STUDI GRAMATIKAL:
1. Partisip Aoris Pertama Aktif, kata lu,w adalah:
TUNGGAL
MASKULIN FEMINIM NETRAL
NOM & VOC
lu,saj lu,sasa lu,san
GEN & ABL
lu,santoj lusa,shj lu,santoj
DAT, LOK & INST
lu,santi lusa,sh lu,santi
AKUS
lu,santa lu,sasan lu/sa,
JAMAK
MASKULIN FEMINIM NETRAL
NOM & VOC
lu,santej lu,sasai lu,santa
GEN & ABL
lusa,ntwn lusasw/n lusa,ntwn
DAT, LOK & INST
lu,sasi ¿nÀ Lusa,saij lu,sasi ¿nÀ
AKUS
lu,santaj lusa,saj lu,santa
 2. Partisip Aoris Pertama Medial, kata lu,w adalah:
TUNGGAL
MASKULIN FEMINIM NETRAL
NOM & VOC
lusa,menoj lusame,nh lusa,menon
GEN & ABL
lusame,nou lusame,nhj lusame,nou
DAT, LOK & INST
lusame,nw lusame,nh lusame,nw
AKUS
lusa,menon lusame,nhn lusa,menon
JAMAK
MASKULIN FEMINIM NETRAL
NOM & VOC
lusa,menoi lusa,menai lusa,mena
GEN & ABL
lusame,nwn lusame,nwn lusame,nwn
DAT, LOK & INST
lusame,noij lusame,naij lusame,noij
AKUS
lusamenouj lusame,naj lusa,mena
3. Partisip Aoris Kedua Aktif, kata leivpw adalah:
TUNGGAL
MASKULIN FEMINIM NETRAL
NOM & VOC
livpw,n lipou/sa lipo,n
GEN & ABL
lipo,ntoj lipou,shj lipo,ntoj
DAT, LOK & INST
lipo,nti lipou,sh lipo,nti
AKUS
lipo,nta lipou,san lipo,n
JAMAK
MASKULIN FEMINIM NETRAL
NOM & VOC
lipo,ntej lipou/sai lipo,nta
GEN & ABL
lipo,ntwn lipousw//n lipo,ntwn
DAT, LOK & INST
lipou/si ¿nÀ lipou,saij lipou/si ¿nÀ
AKUS
lipo,ntaj lipou,saj lipo,nta
Perhatikan: Kata-kata ferw , Aoris 2 - hvnegkon ,
Aoris Partisip - evnegkwn .
Kata kerja e;rcomai , Aoris 2 - hvlqon , Aoris
Partisip evlqwn .
4. Partisip Aoris Kedua Medial, kata leivpw adalah:
TUNGGAL
MASKULIN FEMINIM NETRAL
NOM & VOC
lipo,menoj lipome,nh lipome,non
GEN & ABL
lipome,nou lipome,nhj lipome,nou
DAT, LOK & INST
lipome,nw lipome,nh lipome,nw
AKUS
lipomenon lipome,nhn lipome,non
JAMAK
MASKULIN FEMINIM NETRAL
NOM & VOC
lipo,menoi lipome,nai lipome,na
GEN & ABL
lipome,nwn lipome,nwn lipome,nwn
DAT, LOK & INST
lipome,noij lipome,naij lipome,noij
AKUS
lipome,nouj lipome,naj lipome,no
5. Sebagaimana halnya Indikatif Aoris, Partisip Aoris
dibentuk dengan dasar pangkal Aoris. Augmen tidak ada,
alaannya akan dijelaskan kemudian.
 Partisip Aoris Pertama Aktif, mempunyai akhiran Aoris
pertama sa , yang ditambahkan pada pangkal. Contoh:
lusa , sesudah itu, Partisip akan dideklinasikan, pada
maskulin dan netral , sesuai dengan kata benda deklensi
ketiga yang tak bersuara. Sedangkan bentuk feminim akan
mengikuti kata benda deklensi yang berpangkal s .
 Perhatikan hal ini dalam paradigma 1 di atas. Aoris
pertama Medial (Pasif sama sekali berbeda), terdiri dari
pangkal Aoris lusa , ditambah akhiran untuk partisip
medial men , dan ditambah akhiran maskulin dan netral
deklensi kedua, dan akhiran kata benda deklensi pertama
untuk feminim.
 Dengan kata lain, Partisip Aoris Pertama Medial itu sama
dengan Partisp Kini/Present Medial, kecuali dengan adanya
imbuhan - sa - yang ditambahkan ke pangkal. Pelajari
dengan teliti dalam paradigma no. 2 di atas.
 Partisip Aoris kedua dibentuk atas dasar pangkal dari Aoris
kedua. Ia dideklensikan sama persis dengan Patisip
Present/Kini, kecuali untuk Partisip Aoris kedua Aktif, aksen
tak beraturan. Hal itu nampak pada ultima Nominatif Tunggal
Maskulin (lipw,n ), dan sesudah itu mengikuti aturan
aksentuasi kata benda. Perhatikan aksentuasi dan infleksi itu
pada paradigma no 3 dan 4, dan bandingkan dengan bentuk
yang sama dalam partisip present/kini.
6. Macam tindakan yang dinyatakan partisip aoris adalah
pungtiliar; yaitu: tindakan yang sudah selesai. Dari segi
waktu, tindakan itu mendahului tindakan kata kerja
pokok: sebab itu waktu tindakan bersifat relatif. Yang
menjadi tekanan utama pada kata-kata kerja selain
Indikatif, ialah pada jenis tindakan itu. Berdasarkan alasan
inilah augmen yang merupakan petunjuk terhadap
tindakan masa lampau, tidak ada dalam Partisip, Infinitif,
Subjunktif dan lain-lain.
 Diatesis dalam Partisip Aoris itu sama seperti yang
terdapat pada bentuk-bentuk lain; yakni: menyatakan
hubungan di antara subyek dengan tindakan.
 Penggunaan Partisip Aoris, dengan atau tanpa artikel
sama seperti pada Partisip Present/Kini. Dalam
terjemahan, Partisip Aoris hendaknya dinyatakan sesuai
dengan idiom bahasa indonesia yang baik. Misalnya,
lu,saj , diterjemahkan “sesudah ia melepaskan” dan
o` lu,saj, dapat diterjemahkan “ia yang telah
melepaskan” atau “ orang yang sudah melepaskan” dan
seterusnya.
 Perhatikan contoh-contoh berikut, khususnya
penggunaan yang menyatakan waktu (temporal) dan
sebagai kata penghubung, dan hubungan antara
tindakan partisip denan tindakan kata kerja pokok.
1. o` a;nqrwpoj eivpw.n tau/ta ble,pei to.n
ku,rion “Orang itu, sesudah mengatakan hal-hal ini
sedang melihat Tuhan (itu). [Predikatif]
2. eivpw.n tau/ta evxh/lqen evk tou/ oi;kou “
Sesudah mengatakan hal-hal ini, ia (telah) keluar dari rumah
itu. [Predikatif]
3. o` a;nqrwpoj eivpw.n tau/ta h=lqen eij to.n
oi=kon “Orang yang sudah mengatakan hal-hal ini telah
masuk ke dalam rumah itu. [Atributif]
4. o` eivpw.n tau/ta h=lqen ei.j to.n o=ikon “Ia
yang telah mengatakan hal-hal itu telah masuk ke dalam
rumah. [substantif]
o` wvn ek tou qeou ta
 LIHAT: Yohanes 8:47

rhmata qeou avkoueiÅ dia touto u`meij ouvk


avkoueteà o;ti evk tou qeou ouvk evsteÅ
o` pisteuwn eivj evme ouv
 Yohanes 12:44b

pisteuei eivj evme avlla eivj to.n pemyanta


meÅ
LATIHAN

1. evxelqw.n evk tou/ oikou tau/ta ei=pen


2. pistai, eivsin ai` dexa,menai touj avposteusen eij
auvto,n
3. o` mh. ivdw.n to.n ku,rion ouvk evpi,steusen eivj auvton
4. khru,ssomen peri. tou/ sw,santoj h`maj kai.
kaqari,santoj h`maj apo. twn a`martiwn h`mwn
5. sunagagontej oi maqhtai. Edoxasan to. onoma
tou qeou
 RINGKASAN PEMAKAIAN PARTISIP AORIS
 1. POSISI PREDKATIF (SEBAGAI KATA KETERANGAN)
o` anqrwpoj lu,saj ble,pei eme “Orang itu,
sesudah membinasakan (sesuatu), sedang melihat saya”
o` anqrwpoj lu,saj evble,yen eme “orang itu,
sesudah membinasakan (sesuatu), telah melihat saya”
ble,pw to.n anqrwpon lu,santa “saya sedang
melihat orang itu, sesudah dia membinasakan( sesuatu)”
evble,ya to.n anqrwpon lu,santa “saya telah
melihat orang itu, sesudah dia membinasakan( sesuatu)”
2. POSISI ATRIBUTIF (SEBAGAI KATA SIFAT)

o` anqrwpoj o` lu,saj ble,pei eme “orang


itu, yang telah membinasakan (sesuatu), sedang
melihat saya”
o` anqrwpoj o` lu,saj evble,yen eme “orang
itu, yang telah membinasakan (sesuatu), sudah melihat
saya”
ble,pw to.n anqrwpon to.n lu,santa “saya
sedang melihat orang itu, yang telah membinasakan(
sesuatu)”
evble,ya to.n anqrwpon to.n lu,santa “saya
sudah melihat orang itu, yang telah membinasakan(
sesuatu)”
3. POSISI SUBSTANTIF (SEBAGAI KATA SIFAT ATAU KATA
BENDA)

o` lu,saj ble,pei eme “Dia yang telah


membinasakan (sesuatu), sedang melihat saya”
o` lu,saj evble,yen eme “Dia yang telah
membinasakan (sesuatu), sudah melihat saya”
ble,pw to.n lu,santa saya sedang melihat dia
yang telah membinasakan( sesuatu)”
evble,ya to.n lu,santa saya sudah melihat
orang itu, yang telah membinasakan( sesuatu)”
PELAJARAN 10
PARTISIP AORIS PASIF
STUDI LEKSIKAL:
a,`giojà aà on Suci * evpiqumi,aà h` nafsu

loipo,jà h,à on Sisa ** sunagwgh,à h` Rumah ibada yahudi

makariojà aà on Berbahagia, diberkati swthri,aà h` keselamatan

* oi` a`gioi Dalam rangkaian substantif jamak berarti


“orang-orang kudus”
** oi` loipoi, Dalam rangkaian substantif jamak berarti
“mereka yang masih ada” atau “ mereka yang lain”
 Pelajarilah tabel di atas dengan seksama, kemudian
bentuklah partisip aoris pasif untuk nominatif
maskulin tunggal dari semua kata kerja yang telah
dipelajari sampai saat ini.
STUDI GRAMATIKAL:
1. Partisip Aoris Pasif kata lu,w adalah:
TUNGGAL
MASKULIN FEMINIM NETRAL
NOM. & VOK. luqei,j luqei,sa luqe,n
GEN. & ABL. luqe,ntoj luqei,shj luqe,ntoj
DAT., LOK. & INST. luqe,nti luqei,sh luqe,nti
AKUS. luqe,nta luqei,san luqe,n
JAMAK
MASKULIN FEMINIM NETRAL
NOM. & VOK. luqe,ntej luqei,sai luqe,nta
GEN. & ABL. luqe,ntwn luqei,swn luqe,ntwn
DAT., LOK. & INST. luqei,si luqei,saij luqe,isi
AKUS. luqe,ntaj luqei,saj luqe,nta
2. Partisip aoris pasif akan selalu dideklensikan sama seperti
kata lu,w. buanglah augmen pada pangkal aoris pasif,
kemudian tambahkan akhiran-akhiran Äeijà Äeisaà Äen
dan seterusnya. Perhatikan, partisip aoris pertama pasif akan
mempunyai q sebagai akhiran waktu; sedangkan partisip aoris
kedua pasif tidak ada q nya.
 Aksen akan ditempatkan diultima pada nominatif maskulin
tunggal, dan kemudian akan mengikuti aturan aksentuasi
kata benda. Maskulin dan netral akan dideklinasikan seperti
kata benda deklensi ketiga yang berpangkal konsonan tak
bersuara; sedangkan feminim dideklinasikan seperti kata
benda deklensi pertama yang berpangkal s.
3. Partisip aoris pasif, digunakan seperti partisip lain. Dari
segi jenis tindakan, ia bersifat pungtilier (kemungkinan; )
sedangkan waktu tindakan, ia mendahului tindakan kata kerja
pokok. Diatesisnya menyatakan bahwa subyek menderita
tindakan.
 Partisip dapat diterjemahkan dengan berbagai cara:
 o` luqei.j a;nqrwpoj evxh/lqen evk tou// oi;kou
Dapat diterjemahkan “orang yang (dulu) sudah dilepaskan
telah pergi keluar dari rumah itu”.
 swqe.j doxa,sei to.n ku,rion Paling tepat
diterjemahkan dengan “ sesudah diselamatkan, ia akan
memuliakan Tuhan”. Penggunaan partisip di dalam konteks
ikut menetukan terjemahan.
 Bandingkan terjemahan-terjemahan di dalam
kesimpulan berikut ini:
Partisip tanpa artikel (posisi predikatif – temporer)
Present aktif Selagi melepaskan, pada waktu sedang
lu,wn melepaskan
Present Selagi melepaskan diri sendiri, dst.
medial
luo,menoj
Present pasif Selagi dilepaskan, pada waktu sedang
luo,menoj dilepaskan
Aoris aktif Sesudah melepaskan, sesuda ia melepaskan,
lu,saj dst.
Aoris medial Sesudah melepaskan diri sendiri, sehabis
lusa,menoj melepaskan, dst.
Aoris pasif Sesudah dilepaskan, sesudah ia dilepaskan,
luqei,j setelah berhasil dilepaskan, dst.
Partisip memakai artikel (atributif atau substantif)
(betindak sebagai kata ganti penghubung)
Present Orang yang melepaskan, ia yang,
o` lu,wn
aktif seseorang yang, dst.
Present Orang yang melepaskan diri, ia
o` luo,menoj
medial yang, seseorang yang,
Present Orang yang dilepaskan, ia yang
o` luo,menoj
pasif dilepaskan
Aoris aktif Sesudah melepaskan, sesudah ia
o` lu,saj
melepaskan, dst
Aoris Seudah melepaskan diri, sehabis
o` lusa,menoj
medial melepaskan, dst
Aoris pasif Orang yang telah dilepaskan, ia
o` luqei,j
yang sudah, dst.
4. Satu konstruksi yang sering dijumpai dalam PB,
dikenal dengan nama “genetif Absolut”. Suatu konstruksi
yang hubungannya kurang rapat dengan bagian pokok
dalam kalimat itu.
Rangkaian itu terdiri dari partisip dan kata benda atau
kata ganti yang saling berhubungan. Jika ubyek kata
kerja pokok itu berbeda dengan kata benda atau kata
ganti yang digunakan dengan partisip, keduanya harus
memakai kasus genetif.
Pelajai 2 kalimat berikut ini:

eivpo,ntej tau/ta oi` avpostoloi


avph/lqon “Sesudah mengatakan hal-hal ini, para
rasul (sudah ) pergi.” Subyek kalimat itu adalah
avpostoloi , ia memiliki hubungan langsung
dengan partisip eivpo,ntej , karena itu ia berkasus
nominatif.
eivpo,ntwn tau/ta tw/n maqhtw/nà oi`
avpo,stoloi avph/lqon . “sesudah para murid
mengatakan hal-hal ini, para rasul (telah) pergi.
Di sini tidak terdapat hubungan langsung antara
eivpo,ntwn dengan subyek kalimat avpo,stoloi .
dengan kata lain, oran yang mengerjakan “berkata”, dan
orang yang mengerjakan ”pergi “ adalah oang yang berbeda
(yang berkata bukan obyek langsung maupun obyek tak
langsung dari kata kerja itu.
 Karena itu partisip dan kata bendanya adalah “absolut”,
yaitu tidak berkaitan dengan bagian utama kalimat itu.
Oleh sebab itu ia memakai kasus genetif.
 Kasus genetif absolut digunakan apabila kata benda (atau
kata ganti) yang dihubungkan dengan partisip:
1. berbeda dengan subyek kata kerja tertentu
2. tidak memiliki hubungan tata bahasa dengan bagian
lain dalam kalimat.
Hal ini perlu dicermati bahwa , jangan dipikir bahwa partisip genetif
harus dianggap sebagai genetif absolut. Partisip biasa pun bisa
berkasus macam-macam. Contoh:
 “saya yang tinggal di sini sedang berkata” (partisip nominatif)
 “saya sedang mengatakan kata yang di dengar” (partisip
akusatif)
 “saya sedang mengatakan sesuatu kepada ia yang
mendengar” (partisip datif)
 “saya sedang berkhotbah di gereja yang dihancurkan”
(partisip lokatif)
 Saya sedang mengajar di dalam rumah murid yang
memimpin” (partisip genetif—tapi bukan genetif absolut.
Memakai genetif disebabkan karena hubungan tata bahasa
dengan anak kalimat).
 Semua contoh di atas, termasuk genetif, ada hubungan
langsung dengan seluruh kalimat. Jika genetif absolut – tidak
ada hungan langsung seperti itu.
Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini:

1. le,gontoj auvtou/ tau/ta aph/lqon selagi ia


mengatakan hal-hal ini, saya telah pergi. Keadaan ini
mengharuskan penggunaan absolut. Perhatikan akhiran yang
dipakai Äoj bukan Ä wn. Kalau - wn maka berarti “selagi
saya…………”

2. ei=don auvto.n le,gonta tau/ta saya telah melihat,


selagia dia mengatakan hal-hal ini. Subyek kalimat berbeda
dengan orang yang melakukan tindakan , yang dinyatakan oleh
partisip. Namun, genetif absolut tidak dipakai. Sebab, partisip
itu masih memiliki hubungan tata bahasa dengan bagian lain
dalam kalimat. Ia berkasus akusatif, selaras dengan kasus kata
benda yang dijelaskannya.
LATIHAN (PR)

1. eivselqo,ntwn twn maqhtwn eij to. ploionà o` kurioj


avphlqen eij to. o;roj
2.pisteusa,ntwn u`mwn eij to.n cristo,nà ta. te,kna u`mwn
kai. evpi,steusen
3.eivpo,ntoj tauta tou agiou pneumatojà evkh,ruxan to.
euaggelion oiv avvpo,stoloi
4. avkousqe,ntoj
tou logou to. onoma tou qeou evdoxasqh kai.
evn th/ sunagwgh kai. evn th/ evkklhsia
5. avnalhmfqe,ntoj tou kuri,ou eivj ouvrano.n oiv maqhtai.
eivvshlqon eivj th.n po,lin kata. th.n evntolhn auvtau/
PELAJARAN 11
PERFEK AKTIF, MEDIAL DAN PASIF INDIKATIF
STUDI LEKSIKAL:
Perfek, aktif, dari kata Perfek, aktif dari kata
avkh,koa e;gnwka
avkouw ginwskw
Perfek, pasif, dari kata Perfek, pasif dari kata
beba,ptismai evlh,luqa
ba,ptizw ercomai
Perfek, aktif, dari kata Perfek, aktif dari kata
ge,gona pepi,steuka
gi,nomai pisteuw
Perfek, aktif dari kata Perfek, pasif dari kata
ge,grafa se,swsmai
grafw swzw
Perfek, aktif dari kata Perfek, pasif dari kata
hvggika e,gh,germai
eggizw (saya sedang e,gei,rw
mendekat)

le,luka Perfek, aktif dari kata luw


STUDI GRAMATIKAL:
BENTUK-BENTUK WAKTU PERFEK

1. Perfek Aktif Indikatif, kata lu,w sebagai berikut:


Saya sudah melepaskan Kami sudah melepaskan
le,luka lelu,kamen
Kamu sudah melepaskan Kalian sudah melepaskan
le,lukaj lelu,kate
Ia sudah melepaskan Mereka sudah melepaskan
le,luke¿nÀ lelu,kasi
¿ lelu,kanÀ
 2. Perfek Indikatif medial, kata lu,w sebagai berikut:

le,lumai Saya sudah melepaskan diri sendiri le,lumeqa Kami sudah melepaskan diri sendiri

le,lusai Kamu sudah melepaskan diri sendiri le,lusqe Kalian sudah melepaskan diri sendiri

le,lutai Ia sudah melepaskan diri sendiri le,luntai Mereka sudah melepaskan diri sendiri

 Perhatikan:
Bentuk perfek indikatif pasif, sama seperti bentuk medial;
terjemahannya yang berbeda, yaitu saya sudah (selesai)
dilepaskan, dst.
3. Perffek Aktif Partisip kata lu,w sebagai berikut:
TUNGGAL
MASKULIN FEMINIM NETRAL
NOM & VOC
lelukw,j lelukui/a leluko,j
GEN & ABL
leluko,toj lelukui,aj leluko,toj
DAT, LOK &
leluko,ti lelukui,a leluko,ti
INST
AKUSATIF
leluko,ta lelukui/an leluko,j
JAMAK
MASKULIN FEMINIM NETRAL
NOM & VOC
leluko,tej lelukui/ai leluko,to
GEN & ABL
leluko,twn lelukuiwn leluko,twn
DAT, LOK &
leluko,si¿nÀ lelukui,aij leluko,si ¿nÀ
INST
AKUSATIF
leluko,taj lelukui/aj leluko,ta
4. Perfek medial dan Pasif Partisip kata lu,w sebagai berikut:
TUNGGAL
MASKULIN FEMINIM NETRAL
NOM & VOC
lelume,noj lelume,nh lelume,non
GEN & ABL
lelume,nou lelume,nhj lelume,nou
DAT, LOK & INST
lelume,nw lelume,nh lelume,nw
AKUSATIF
lelume,non lelume,nhn lelume,non

JAMAK
MASKULIN FEMINIM NETRAL
NOM & VOC
lelume,noi lelume,nai lelume,na
GEN & ABL
lelume,nwn lelume,nwn lelume,nwn
DAT, LOK &
INST
lelume,noij lelume,naij lelume,noij
AKUSATIF
lelume,nouj lelume,naj lelume,na
5. Perfek Infinitif kata lu,w sebagai berikut:
Aktif: leluke,nai to have loosed (untuk sudah/selesai melepaskan)

Medial: lelu,sqai to have loosed for one’s self (untuk sudah/selesai


melepaskan diri sendiri)
Pasif: lelu,sqai to have been loosed (untuk sudah/telah dilepaskan)
6. penggandaan pangkal pada waktu perfek.
Yang paling menonjol dalam bentuk perfek adalah
penggandaan/pendobelan pangkal (stem). Biasanay penggandaan itu
terdiri dari pengulangan konsonan awal dengan menyisipkan vokal e di
lu,w adalah
antara keduanya. Jadi pangkal yang didobbel dari kata
lelu; dari grafw menjadi; gegraf dari ginomai menjadi
gegon dan seterusnya.
Ini barulah salah satu cara penggandaan pangkal. Ada pula
sejumlah cara lain yang sering ditemukan, seperti berikut:

 Pangkal kata kerja yang dimulai dengan f,q atau c


didiobel dengan konsonan yang lebih lembut pà t dan k
sesuai urutannya. qnh,skw menjadi te,qnhka
 Pangkal kata kerja yang dimulai dengan dua konsonan
kadang-kadang didobel dengan awalan e sama seperti
augmen di aoris. Jadi perfek dari ginw,skw adalah
e;gnwka (gnw adalah pangkal)
 Cara yang paling aman untuk belajar bentuk perfek dari
sebuah kata kerja dengan benar adalah dengan melihat
perbendaharaan kata di kamus.
7. Tanda untuk perfek adalah K. ada beberapa bentu perfek
yang tidak memakai huruf K, dan ia disebut sebagai perfek
kedua. Contoh:
 perfek untuk avkou,w adalahavkh,koa ;
 perfek untuk gi,nomai adalah ge,gona .
 bagaimanapun, huruf K merupakan bentuk yang sering
dijumpai.
 Pangkal kata kerja yang sering mengalami perubahan
apabila ia berakhiran denan konsonan, contoh: pangkal
kata kerja yang berakhiran dengan t , d , atau o
melepaskan konsonan itu sebelum K dari perfek.
evlpi,zw (pangkalnya adalah evlpid ) menjadi h;lpika
. perubahan semacam ini sebaiknya dipelajari melalui
studi kamus.
8. Perfek adalah Waktu primer, tetapi karena fungsinya, ia
memakai akhiran orang dan jumlah sekunder. Akhiran-
akhirannya sama seperti yang terdapat dalam aoris pertama,
kecuali pada orang ketiga jamak.
9. dalam paradigma di atas, pengamatan dengan teliti harus
dilakukan sehubungan dengan pemberian aksen. Aksen yang
tidak beraturan sering merupakan ciri yang menentukan
dalam menandai bentuk perfek ini.
10. harus diperhatikan bahwa bentuk medial dan pasif tidak
menggunakan vokal perangkai. Bagi pangkal itu (bentuk
kelima dalam daftar kosa kata), akhiran-akhiran itu langsung
dibubuhkan begitu saja:

le,lumaià le,lusqaià lelumenojà hà onà dst.


Fungsi Perfek
 Bentuk perfek tidak ada padanannya, baik dalam bahasa
indonesia maupun inggris. Ia mempunyai ciri khas.
Terjemahan “saya telah selesai melepaskan “le,luka ; dan
“saya telah selesai dilepaskan” le,lumaià dst, hanyalah
mencerminkan sebagian dari tekanan tense itu. Terjemahan
tersebut belum seutuhnya mnengungkapkan seluruh
maksud yang diingingkan oleh tense perfek tersebut.
 Perfek merupakan tense dalam bahasa yunani yang
menyatakan pekerjaan itu telah selesai . maksudnya jika
diikuti diatesis aktif, ia menyatakan tindakan tindakan yang
telah selesai (sepenuhnya) dan akibatnya (masih)
merupakan suatu keberadaan yang lanjut. Tekanan
utamanya adalah pada keberadaan yang berlanjut.
 Tense perfek melibatkan tiga gagasan. Tindakan yang
tengah berlangsung , tindakan yang mengarah pada
titik penyelesaian, dan keberadaan dari hasil yang
terselesaikan itu.
 Hakekat tense perfek sebenarnya lebih terlihat dalam
diatesis pasif daripada aktif. Jadi ge,graptaiÃ
memang dapat diterjemahkan “it has been written”
(telah tertulis), etapi lebih baik diterjemahkan “it is
written” (ada tertulis). Itu menggambarkan bahwa
tindakan itu sedang berlangsung, . telah
terselesaikan, ddan hasilnya masih ada. Telah ditulis
dan masih ada tertulis.
evgh,getaià “ia telah bangkit” dan ca,riti,
 Sama seperti
evste seswsme,noi “oleh anugrah kamu telah (selalu)
diselamatkan (dan masih selamat). Perhatian juga ef 2: 8 dan gal
2:20.
 Untuk lebih mendalami, kerjakan latihan di bawah ini. Bedakan
antara present dan aorist. Bedakan antara imperfek dan
aorist.bedakan antara perfek dan aorist.
 Waktu aorist menunjukkan tindakan lampau biasa (simple).
Sedangkan perfek mennjukkan tindakan lampau namun
akibatnya masih ada. Mungkin perbandingan ke dalam bahasa
inggris ini akan lebih memperjelas.
Aoris : I did it
It happened

Perfek : I have done it


It has happened, atau It has come to be
Di dalam paradigma kata kerja, bisa ditemukan
tense pluperfek dan perfek futur pasif.
Pluperfek adalah perfek waktu lampau dan
akan diterjemahkan “saya (pada waktu lampau)
sudah melepaskan . dalam bahasa inggris: I had
loosed, “It had happened”
 Perfek futur pasif adalah perfek pasif masa
yang akan datang dan akan diterjemahkan
“saya (waktu itu) sudah (akan) dilepaaskan.
Inggris “ I shall/will have been loosed”
LATIHAN
1. ta. gegrammena evn tw/ bibli,w tou/ no,mou evsti.n avgaqa
2. o` profh,thj euvhggeli,sato le,gwn o;ti h` basilei,a tw/n
ouvranw/n h;ggiken
3. a.khko,amen th.n alh,qeian kai. egnw,kamen o;ti apo tou
qeou esti,n
4. gego,nate ta. tekna tou qeou
5. ca,riti, e.ste seswsme,noi dia. pistewj
1. HAL-HAL YANG TELAH SELESAI DI DALAM
BUKU HUKUM TAURAT
2. NABI UTU TELAH SELESAI MENGABARKAN INJIL
KERAJAAN SORGA
3. KAMI TELAH SELESAI MENDENGAR
KEBENARAN DAN KAMI TELAH SELESAI
MENGETAHUI IA ADALAH DARI ALLAH
4. KALIAN SUDAH SELESAI MENJADI ANAK ALLAH
5. KALIAN ADALAH TELAH SELESAI
DISELAMATKAN OLEH ANUGRAH ALLAH
MELALUI IMAN
PELAJARAN 12
MODUS SUBJUNCTIF: KALIMAT BERSYARAT
STUDI LEKSIKAL:

kebenaran Dengan subj -


dikaiosu,nhà h` eavn jika

Saya Dengan ind -


euvaggelizaomai memberitakan
ei. jika
injil
Saksi, kesaksian Dengan subj –
marturi,aà h` i;na supaya, agar,
guna

rumah Anak kecil


oivki,aà h` padi,onà to
STUDI GRAMATIKAL:
Bentuk modus Subjunctif
 Biasanya modus ini jarang ditemukan dalam bentuk
perfek (kecuali beberapa hal khusus). Modus ini hanya
digunakan (dalam PB) dalam present dan aoris. Bentuk
ini paling teratur di antara modus yang lain. Terdiri dari
pangkal (yang dikehendaki) ditambah dengan bentuk
subjunctif present dari kata eivmi. Terjemahan ke
dalam bahasa indonesia sangat sulit, oleh sebab itu
tidka dicantumkan di sini. Hal ini disebabkan sulit
menerjemahkan bentuk ini secara abstrak, yaitu di luar
konteks. Banyak contoh konteks yang dicantumkan
dalam uraian yang mengikutinya.
1. Present subjunctif, dari kata eivmi adalah:
 w= w=m= en
 h=j h=te
 h= w=si ¿nÀ
2. Present aktif subjunctif, dari kata lu,w adalah:
 lu,w lu,wmen
 lu,hj lu,hte
 lu,h lu,wsi ¿nÀ
3. Aoris pertama aktif subjunctif, dari kata lu,w adalah:
lu,sw
4. Aoris kedua aktif subjunctif, dari kata lei,pw
adalah: li,pw

5. Present Mediaal dan Pasif subjunctif, dari kata lu,w


adalah:

 lu,wmai lu,wmeqa
 lu,h lu,hsqe
 lu,htai lu,wntai
6. Aoris pertama medial subjunctif, dari kata lu,w
adalah: lu,swmai

7. Aoris kedua medial subjunctif, dari kata lei,pw


adalah: lipwmai

8. Aoris pertama pasifsubjunctif, dari kata lu,w


adalah:

 lu,qw/ lu,wmeqa
 lu,qh//j lu,qh/te
 lu,qh// lu,qwsi ¿nÀ
9. Beberapa Aoris kedua pasis subjunctif dibentuk
berdasarkan pangkal aoris kedua, kemudian diberi akhiran
w/à h/jà h/
10. perhatikan (dari paradigma di atas) hal-hal ini:
 Vokal perangkai panjang w dan h menggantikan vokal
pendek o dan e dari modus indikatif
 Semua waktu subjunctif menggunakan akhiran primer,
dan tidak ada augmen pada bentuk aoris. Ini disebabkan
karena waktu tindakan menjadi hilang bila berada di luar
modus indikatif, dan jenis tindakan menjadi unsur yang
sangat penting.
 Aksen yang tidka beraturan dalam aoris pasif adalah
merupakan hasil dari kontraks qe dengan vokal panjang
wà h yang menghubungkan vokal.
Fungsi subjunctif
 Dalam studi tata bahasa, modus didefenisikan
sebagai penegasan mengenai hubungan di antara
tindakan dengan kenyataan. Apakah tindakan itu
benar terjadi menurut pandangan pembicara atau
ia baru merupakan kemungkinan?
 Pertanyaan ini memperkenalkan kita pada 2 modus
dasar dalam bahasa: kenyataan atau kemungkinan
(potensi). Dalam PB yang berbahasa yunani, ada 4
modus sejati. Yang satu menyatakan tindakan nyata
(indikatif); sedangkan 3 lainnya menyatakan tindakan
potensial. Artinya masih berupa kemungkinan
(subjunctif, optatif dan imperatif).
Dengan kata lain tindakan yang (bagi pembicara)
dianggap nyata, dinyatakan melalui modus
indikatif. Sedangkan tindakan yang (bagi
pembicara) dianggap sebagai kemungkinan atau
tergantung pada syarat tertentu akan dinyatakan
melalui penggunaan salah satu modus potensial
itu. Dan itu sesuai dengan jarak atau jauhnya
tindakan tersebut dengan kenyataan.
Kalimat berikut akan melukiskan prinsip tersebut:
 Modus Indikatif : “anak itu berlari”. Kalimat ini
menyatakan bahwa tindakan (lari) itu benar-
benar nyata/ sungguh terjadi.
 Modus Subjunctif: “jika anak itu berlari, ia dapat
menyelamatkan diri.” Kalimat ini menyatkan tindakan yang
tidak (belum) sungguh-sungguh terjadi. Anak itu mpunyai
kemampuan berlari. Diantar modus potensi yang lain,
subjunctif merupakan yang terdekat dengan kenyataan.
 Modus Optatif: “wah, seandainya anak itu berlari” .
kalimat ini menyatakan tindakan yang sesungguhnya tidak
terjadi, namun secara subyektif (menurut keyakinan
pembicara) dapat terjadi. Ini selangkah lebih jauh dari
realitas dibanding subjunctif.
 Modus Imperatif: “Lari!” kalimat ini menyatakansuatu
tindakan yang sesungguhnya tidak terjadi, namun bila ada
kemauan pasti akan terjadi. Tindakan ini merupakan hasil
dari desakan kehendak dari satu pihak, untuk menghasilkan
tindakan pada pihak lain. Modus inilah yang terjauh dari
tindakan nyata yang dinyatakan oleh modus indikatif.
 Dalam perlajaran terdahulu, dapat diperhatikan
adanya dua hal yang dinyatakan dalam waktun
yunani, yaitu: waktu tindakan dan jenis tindakan.
Dari keduanya, hanya jenis tindakan yang masih tetap
ada , diluar indikatif. Jadi waktu tindakan dalam
modus subjunctif, akan ditentukan oleh waktu
tindakan dari kata kerja pokok. Waktu darik ata kerja
subjunctif sama dengan waktu dari kata kerja pokok
(yang mermodus indikatif)
 Jenis tindakan dinyatakan linear pada waktu present,
punctiliar pada aoris. Jadi ea.n lu,w berarti “jika
aku melepaskan (terus menerus)”. Dan ea.n lusw
berarti “jika aku melepaskan (sekali ini). Perhatikan
hubungan waktu dalam kalimat-kalimat berikut:
e;rcomai i;na ei;pw auvtw/ “aku sedang
datang agar aku dapat berbicara dengannya.”
h=lqon i;na ei;pw auvtw/ “aku telah datang
agar aku dapat berbicara dengannya.”
evleu,somai i;na ei;pw auvtw/ “aku akan
datang agar aku dapat berbcara dengannya”
dalam kalimat di atas, subjunctif aoris
dinyatakan sebagai tindakan tunggal, (
berbicara) yaitu tindakan tunggal pada
waktu kini, tindakan tunggal waktu
lampau dan tindakan tunggal pada waktu
yang akan datang. Bila subjunctif present
digunakan dalam ketiga kalimat di atas ia
akan menyatakan suatu percakapan
panjang, pada waktu kini, lampau atau
akan datang.
 Berbagai pernyataan menarik dapat dinyatakan melalui modus
subjunctif. Lihat contoh berikut ini:
Subjunctif Hostatori: subyek adalah orang pertama jamak
dan digunakan untuk menghimbau orang lain agar ikut serta
dalam tindakan it.
e;lqwmen eivj to.n oi=kon “marilah kita masuk ke dalam
rumah itu”
subjunctif Prohebitif (larangan): dipergunakan orang kedua
aoris subjunctif (tidak pernah pada present) untuk
menyatakan perintah larangan.
evij peirasmo.n mh. eivsene,gkhj hmaj
“janganlah (kamu) membawa kami ke dalam pencobaan”. Ini
adalah larangan terhadap awal tindakan dan mungkin
terjemahan yang sesuai adalah: “janganlah pernah…..”
Larangan untuk melanjutkan tindakan yang tengah
berlangsung dinyatakan dengan tindakan imperatif present.
Subjunctif Deliberatif: Subjunctif digunakan untuk menyatakan
pertanyaan yang retoris tidak mengharapka jawaban), atau
pertanyaan sejati dan mengharap jawaban dalam imperatif.
ti. ei;pw u`min
“apa yang harus aku Katakan kepadamu? Jika mengharap jawaban
harus berbentuk imperatif. Misalnya: “katakan ini”, “katakan itu” atau
ungkapan-uangkapan sejenis.
Subjunctif yang digunakan untuk menyatakan penekanan negatif
(menyangkal dengan keras). Dalam konstruki semacam ini, dipakai
bentuk negatif dobel ouv
mh, . bentuk ini jauh lebih kuat
dibandingkan pemakaian ouv dengan indikatif. Kalau subjunctif
digunakan, berarti menyatakan perjanjian positif (secara tersirat).
ouv mh, evkfu,gwsin “mereka mustahil akan melarikan diri”.
Subjunctif Final (tujuan). Digunakan dalam
klausa terikat untuk menyatakan tujuan. Partikel
utama yang digunakan dalam konstruksi ini
adalahi[na .
e;rcomai i[na ei;pw auvtw// “aku datang
agar aku dapat berbicara dengannya.
Kalimat bersyarat berkemungkinan (Probable
Future Condition) dinyatakan dengan
menggunakan subjunctif diikuti eva,n.perhatikan
kalimat bersyarat jenis ketiga di bawah ini:
 Kalimat-kalimat bersyarat.
 Bahasa Yunani PB mempunyai beberapa jenis pernyataan
bersyarat. Ada 4 jenis kalimat bersyarat dan
penggunaannya sangat menarik perhatian. Hal ini serasi
dengan ungkapan yang digunakan.
1. kalaiamt bersyarat jenis pertama menegaskan
kenyataan kondisinya. Ini dinyatakan dengan eiv dengan
modus Indikatif pada protasis (jika klausa) dan hampir
beberapa modus atau waktu (tense) padaapodosis
(klausa pokok atau penggenapa klausa)
 eiv maqhtai, evsmen tou/ kuri,ou
swqhso,meqa
 “Jika kita (ini) adalah murud-murid Tuhan, maka
kita akan diselamatkan. Konstruksi ini menegaskan
kondisinya. Sebab itu lebih diterjemahkan “oleh
karena kita (ini)…….” Bandingkan Filipi 2:1.
 Perhatikan: walau biasanya begitu, jenis pertama
tidak selalu menegaskan kenyataan kondisinya.
Kadang-kadang syarat (kondisi)nya dianggap atau
dikira benar sebagai penjelasan dalam
argumentasi. Perhatikan bagaimana Yesus
memakai kalimat bersyarat jenis pertama ini
dalam mat 12:27.
2. Kalimat bersyarat kedua adalah yang berlawanan
dengan fakta. Ini merupakan salah satu konstruksi yang
paling mengherankan dlam bahasa Indonesia, sebab ia
dinytakan dalam modus subjunctif. Dalam bahasa yunani,
ia dinyatakan dengan modus indikatif waktu (tense)
sekunder. Bentuk yang tepat adalah eiv dengan indikatif
pada protasis dan a;n dengan indikatif pada apodosis.
eiv h=j w=de ouvk a;n avpeqanen o` adelfoj
mou
“Jika seandainya engkau ada di sini, pasti saudaraku
tidak mati. Kenyataannya, “engkau tidak ada di sini, sebab
itu saudaraku mati”.
 Perhatikan kalimat berikut ini yang
menyatakan syarat berlawanan dengan
fakta:
 Seandainya aku ini kamu, aku tidak pergi
 Seandainya engkau lebih tua, kau pasti akan
mengerti
 Seandainya ini hari minggu saya pasti ada di
gereja
 Seandainya ia berangkat kemarin, ia pasti ada
di sini hari ini
 Aku berharap bapakku ada di sini.
Pelajari kalimat-kalimat yang mengandung
syarat yang sungguh-sungguh ini:
Jika ia sakit, ia tidak menun jukkan hal itu
Jika ia ada di sini, aku tidak melihatnya
Jika ini pena baru, mengapa tidak bisa
untuk menulis
Jika ia polisi, aku bisa mengerti
perbuatannya
Kalimat bersyarat jenis ke 3 adalah syarat kemungkinan
besar (probable future condition). Ini dinyatakan dengan
eva,n dengan subjunctif pada protasis. Dan bentuk apapun
dibutuhkan pada apodosis. Ia menyatakan apa yang tidak
sungguh-sungguh terjadi, namun kemungkinan besar
akan terjadi pada masa yang akan datang.

tou/to poih,somen eva,n epitre,ph o` qeoj


“Inilah yang akan kita kerjakan jika Allah
mengijinkan. Kita tidak melakukannya sekarang , tetapi ada
kemungkinan besar akan melakukannya, yaitu dengan
syarat Allah mengijinkan kita.
4. Kalimat jenis ke 4 adalah syarat kemungkinan kecil. Ini
dinyatakan dengan eivv dengan modus optatif pada protasis
dan a;n dengan modus optatif pada apodosis. Tidak
dijumpai adanya contoh konstruksi ditulis lengkap dalam
perjanjian baru. Kata-kata dalam tanda kurung itu diberikan
dalam contoh-contoh berikut ini:
avll eiv kai. pa,scoite dia.
dikaiosunhnà maka,roi ¿an; ei;hteÀ
“Tetapi jika seandainya kamu harus menderita demi
kebenaran sekarang bersukacitalah kamu. Dengan kata lain
engkau tidak menderita demi kebenaran sekarang, dan
meskipun ini dapat terjadi namun kecil sekali
kemungkinannya kamu mengalami.
Konstruksi ini digunakan untuk menyatakan apa yang
sekarang bukan realitas dan yang kecil sekali
kemungkinannya akan menjadi kenyataan.
Selidikailah kalimat-kalimat berikut berdasarkan
penggolongan-penggolongan di atas:
Jenis pertama: Jika ia belajar, ia akan mengerti bahasa
yunani
Jenis kedua : Seandainya ia belajar (dan kemungkinan
besar begitu) ia akan mengerti bahasa Yunani
Jenis ketiga : Jika ia belajar (dan kemungkinan besar
begitu) ia akan mengerti bahasa yunani
Jenis keempat: Jika ia belajar (tapi mungkin tidak begitu), ia
akan mengerti bahasa yunani
 LATIHAN

1.evan, e;[pwmen o[ti a`marti,an ouvk e;comenà h` avlh,qeia


ouvk e;stin evn h`min
2.eivsh,lqomen eivj th.n evkklhsi,an i[na avkou,swmen to.n
logon tou/ qeouton khrusso,m enon
3.eiv au;th evstin h` marturi,a tou/ ido,ntoj to.n
ku,rion pisteuw,n auvthn
4.avkou,w to.n lo,gon auvtou/ i[na ginw,skw to. qe,lhma
auvtou/
5.euvaggelizw,meqa i[na ta. te,kna avkuo,sh kai.
pisteu,h
1. Jika kita sekali berkata bahwa kita tidak memiliki
dosa, maka kebenaran tidak ada di dalam kita
2. Kami telah masuk ke dalam gereja, supaya sekali
kami mendengar firman Allah yg sedang
dikhotbahkan
3. Oleh sebab ini adalah saksi dari dia orang yang telah
melihat Tuhan maka memperayai Dia
4. Supaya saya mengetahui kehendaknya maka saya
mendengar perkataannya
5. Marilah kita terus mengobarkan injil, supaya anak-
anak sekalian mendengar dan percaya
PELAJARAN 13
MODUS IMPERATIF
STUDI LEKSIKAL;
Saya sedang Saya sedang minum
avgia,zw menyucikan
pi,nw

Saya sedang Saya sedang


qe,lw mengharap
spei,rw menabur

telingah (dengan gen) sampai


ou=jà wvto,jà to, a;cri

sebelum
pri,n
STUDI GRAMATIKAL:
BENTUK MODUS IMPERATIF
Bentuk Imperatif muncul di PB hanya
dalam waktu present dan aoris. Dalam
modus imperatif, tidak ada orang
pertama, tetapi ada orang kedua dan
ketiga. Dan ini tidak ada padanannya
dalam bahasa indonesia maupun inggris.
Biasanaya bentuk ini harus
diterjemahkan dengan “permissive idea”:
“biarlah dia . . . . . .”
 Ada berbagai bentuk untuk orang ketiga
jamak, namun yang yang akan dipelajari di sini
hanya bentuk umum. Bentuk lain dapat
diamati apabila dijumpai dalam studi PB
berbahsa yunani. Tentu saja tidak terdapat
augmen pada bentuk aoris. Terjemahan
bahasa indonesia tidak diberikan dalam
paradigma ini, itu akan digambarkan melalui
pembahasan berikut.
1. Present Aktif Imperatif kata lu,w adalah
TUNGGAL JAMAK
ORANG KEDUA lu/e lu,ete
ORAN KETIGA lue,tw lue,twsan
2. Present Imperatif Medial dan Pasif kata lu,w adalah

TUNGGAL JAMAK
ORANG KEDUA lu/ou lu,esqe
ORAN KETIGA lue,sqw lue,sqwsan
3. Aoris pertama Imperatif aktif kata lu,w adalah

TUNGGAL JAMAK
ORANG KEDUA lu/son lu,sate
ORAN KETIGA lusa,tw lusa,twsan
4. Aoris pertama Imperatif Medial lu,w adalah

TUNGGAL JAMAK
ORANG KEDUA
lu/sai lu,sasqe

ORAN KETIGA
lusasqw lusa,sqwsan
5. Aoris pertama Pasif Imperatif lu,w adalah

TUNGGAL JAMAK
ORANG KEDUA lu/qeti lu,qh,te
ORAN KETIGA luqh,tw luqh,twsan
6. Aoris kedua Aktif Imperatif lei,pw adalah

TUNGGAL JAMAK
ORANG KEDUA li,pe li,pete
ORAN KETIGA li,pe,tw lipe,twsan
7. Aoris kedua Pasif Imperatif avpostellw adalah

TUNGGAL JAMAK
ORANG KEDUA avposta,lhqi avposta,lhte

ORAN KETIGA avpostalh,tw avposta,lhtw


san
8.Present Imperatif kata eivmi, adalah

TUNGGAL JAMAK
ORANG KEDUA i;sqi e;ste
ORAN KETIGA e;stw e;stwsan
 Fungsi Imperatif
 Fungsi dasar imperatif telah disebutkan di depan.
Modus ini menyatakan tindakan yang akan terwujud
melalui penggunaan kehendak seseorang untuk
mempengaruhi kehendak orang lain. Jadi lu/e to.n
a;nqrwpon berarti “lepaskan orang itu” dan
lue,tw to.n a;nqrwpon berarti “hendaklah ia
melepaskan orang itu”.
 Waktu tindakan dalam modus imperatif hilang.
Perbedaan antara waktu present dan aoris , dalam
imperatif dapat dilihat dari segi jenis tindakan.
Imperatif present berkenaan dengan tindakan yang
tengah berlangsung. lu/e auvto,n “lepaskan (terus-
menerus) dia”. Sedangkan Aoris imperatif menyatakan
tindakan yang belum dimulai. lu/son
auvvto.n“lepaskan dia” (maksudnya mulailah
melepaskan dia). Ini merupakan perbedaan yang wajar
di antara tinddakan yang bersifat linier dan pungtilier,
hanya dengan perubahan penekanan sedikit, sesuai
dengan sifat-sifat modus imperatif.
 Di bawah ini merupakan penggunaan poko modus
imperatif:
 Kohortatif (perintah positif). Contoh-contoh yang
telah dipelajari, cukup melukiskan hal ini. Baik
imperatif present maupun imperatif aoris dapat
digunakan.
 Prohibitif (larangan, perintah negatif). Hanya
imperatif present yang digunakan dalam rangkaian
sepeti itu. Partikel negatif akan digunakan. Rangkaian
ini melarang dilanjutkannya suatu tindakan yang
tengah berlangsung. Terjemahan yang tepat mungkin
adalah “Stop….”

mh. lu/e auvto,n “hentikan melepaskan dia”

mh. le,gete tau/ta “hentikan mengucapkan


hal-hal itu”
 Bandingkan ini dengan penggunaan aoris subjunctif
yang dipakai untuk melarang permulaan suatu
tindakan. Perbebdaan ini sangat penting artinya.
 Permohonan. Di sini imperatif digunakan untuk
menyampaikan permintaan, bukan perintah langsung.
Baik ktu present maupun aorisdapat digunakan.
Contoh doa Tuhan Yesus dalam yohanes 17:11
pa,ter a[gieà th,rhson auvtou.j evn tw/
ovnomati, sou
“Bapa yang kudus, peliharalah mereka di dalam
namaMu”
 Permisif. Inilah penggunaan bentuk imperatif orang
ketiga. Dalam terjemahan dibutuhkan bantuan kata
lain (“hendaklah…..”) agar maknanya jelas, present
atau aoris dapat digunakan, tetapi seharusnya orang
ketiga.
lue,tw to.n a;nqrwpon (lihat present)
“hendaklah ia melepaskan (terus) orang itu.
lusa,tw to.n a;nqrwpon (lihat aoris)
“Hendaklah ia (mulai) melepaskan orang itu
 LATIHAN

1. avgi,aze to. i`ero.n tou/ qeou//


2. avkou,sate to.n lo,gon tou/ kuri,ou kai sw,qhte
3. mh.le,ge pomhra. toi/j te,knoij kai. ei=pe avgaqa.
auvtoij
4. avkoue,sqwsan ai` parabolai. peri. th/j
basilei,aj evn th/ evkklhsi,a
5. ku,rieà kata,bhqi pri,n avpoqanei/n to. paidion
mou
PELAJARAN 14
PEMENDEKAN KATA KERJA (Contract Verb)
STUDI LEKSIKAL:
Saya mengasishi Saya menasehati,
avgapa,w parakale,w
(dengan menempatkan membuat nyaman
nilai tertinggi)
Saya memperlihatkan Saya berjalan sekitar
dhlo,w peripate,w
Saya memberkati Saya berbuat,
euvloge,w poie,w
melakukan
Saya mengucap syukur Saya menyalibkan
euvcapistew stauro,w

Saya mencari Saya memelihara


zhte,w thre,w
Saya melihat Saya menghargai
qewre,w tima,w
Saya memanggil Saya mengasihi kasih
kale,w file,w
sayang pribadi yang
Saya bercakap-cakap
lale,w hangat
STUDI GRAMATIKAL:

 Kata kerja pendeng dibentuk dari kata kerja w yang khusus.


Mereka adalah kata kerja yang pangkalnya berakhiran
dengan Äawà ow Äew. Vokal tersebut ( a, o dan
dan
e),mengalami pemendekan dengan vokal o dan e yang
menghubungkan dalam sistim present untuk membentuk
sebuah vokal panjang atau diftong. Bentuk ini yang akan
mengambil alih semua bentuk dalam kala present maupun
imperfek, karena tanda kala (tense ) konsonan pendek ini
tidak terdapat pada kala Aoris, Futur, Perfek, Pluperfek dan
Futur Perfek Pasif. Kala (tense) ini reguler, kecuali pada vokal
pangkal yang dipanjangkan (a, o, e) di depan s dan k, dst.
 Perhatikanlah hal ini pada bagian penting dari
kata kerja yang tertera di daftar kata di atas.
Perhatikan bahwa kale,w adalah bentuk
perkecualian dari aturan ini, bentuk futurnya
adalah kale,sw dibanding dengan kalh,sw ,
dst.
 Bagan berikut menunjukkan pemendekan
(kontraksi) secara reguler dari vokal pangkal
(kolom vertikal) dengan vokal penghubung (baris
atas) Äe+e= ei, e+h=h
e h ei h| o w ou oi
e ei h ei h| ou w ou oi
a a a a| a| w w w w|
o ou w oi oi ou w ou oi
 Prinsip-prinsip berikut ini menunjukkan alasan-alasan
terjadinya kontraksi (pemendekan) di atas:
1. vokal berkonraksi dengan vokal
 Dua vokal yang serupa/sejenis membentuk vokal panjang
sejenis:
 a a= a, e +h =h
+
 Perkeculian: e + e = ei dan o + o = ou
2. Vokal berkontraksi dengan diftong
 Vokal hilang di depan diftong yang dimulai dengan
vokal yang sama dengannya
e + ei = ei , o + ou = ou
 Bila vokal ada di depan diftong yang dimulai tidak
dengan vokal yang sama, akan berkontraksi dengan
vokal awal dari diftong tersebut, sedangkan vokal kedua
dari diftong itu hilang dan meninggalkan dalam
subscript.
a ei = a| , a + ou = wà e  ouÊou
+
 Kecuali: o + ei = oi , o + h| = oià e Â
oiÊoi
 Ada 2 perkecualian yang sangat tidak beraturan/tidak
biasa terhadap kaidah-kaidah ini. Present aktif infinitif
kata-kata kerja yang berakhiran Äa/n, bukan a/|n yang
ditemukan dalam bentuk reguler.
3. ada 4 hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan tekanan
dalam kata kerja kontraksi:
 Aksen/tekanan pada bentuk yang tidak berkontraksi/tidak
dipendekkan akan dipertahankan sama seperti kata kerja
lainnya.
 Jika aksen muncul pada salah satu vokal yang menderita akibat
pemendekan, itu akan kelihatan pada bentuk akhir
pemendekan tersebut.
 tima,w Ê timw/Ã tetapi evti,maon Ê evti,mwn
 Jika itu muncul pada vokal pertama dari diftong tersebut, hasil
bentuk yang dipendekkan akan diberi sirkumpleks, ti,maw Ê
ti,mw/
 Jika terdapat pada vokal kedua dari diftong tersebut, hasil
bentuk yang dipendekkan akan diberi tekanan akut.
timao,meqa Ê timw,meqa
4. bentuk Present Aktif Indikatif daritima,w diberikan/mengikuti
bentuk ini. Harus dipahami bahwa bentuk-bentuk yang tidak
dikontraksikan itu tidak ditemukan dalam perjanjian baru. Hal itu
dicantumkan di sini untuk menunjukkan bagaimana bentuk
kontraksi yang benar itu disusun

 tima,w Ê timw/ tima,omen Ê timw/men


 timaeij Ê tima/j| tima,ete Ê tima/te
 tima,ei Ê tima| tima,ousi Ê timw/si
 Baik bentuk present maupun imperfek dari kata kerja yang
berakhiran aw dapat ditemukna dengan cara menambahkan
akhiran-akhiran yang diperlukan pada pangkal kata kerja secara
reguler. Kemudian dibentuk kontraksinya.
5. Present Aktif indikatif dari kata file,w dan
dhlo,w adalah sebagai berikut:
VOKAL VOKAL

e o
file,w filw/ dhlo,w dhlw/
file,eij filei/j dhlo,eij dhloi/j
file,ei filei dhlo,ei dhloi/
file,omen filou/men dhlo,omen dhlou/men
file,ete filei/te dhlo,ete dhlou/te
file,ousi filou//si dhlo,ousi dhlou/si
6. kata-kata kerja konsonan alir (Yang pangkalnya
berakhiran lÃ
mà nà r ) membuang s pada futur dan
menamb ahkan e dan kemudianakan didapatkan
kontraksi secara reguler/beraturan. Jadi Indikatif Futur
Aktif kata kri,nw (saya menghakimi) bukanlah
kri,nsw melainkan :
 krinw/à krinei/jà krinei/à krino/menÃ
krine/teà krinou/si
 LATIHAN

1. eiv avgapw/men to.n ku,rionà thrw/men ta.j evntola.j


auvtou/ kai. poiw/men ta. lalou,mena h`mi/n u`p auvtou/
2. evzh,toun auvvto.n oi` ponhroi.Ã i[na qewrw/si ta.
poiou,mena h`mi/n u`p auvtou/
3. o` maqhth.j evla,lhsen tau/ta toi/j peripatou/sin evn tw|
ie`rw|
4. ouvk euvvlogh,sei o` qeo.j to.n mh, peri patou/nta kata.
ta.j evntola.j tou/ ui`ou/ auvtou/
5. tau/ta evpoiei/te h`mi/n o[ti filei/te to.n kale,santa
u`ma/j eivj th.n basilei,an auvtou/

Anda mungkin juga menyukai