NIM : H1A020018
1. Stemi
- EKG
- Laboratorium: Hb, Ht, Leko, Trombo, Natrium, Kalium, Ureum, Kreatinin, Gula
darah sewaktu, SGOT, SGPT, CK-MB, hsTroponin
- Rontgen Thoraks AP
- Ekokardiografi
2. Nstemi/Unstable Angina Pectoris
- EKG
- Laboratorium: Hb, Ht,Leko, Trombo, Natrium, Kalium, Ureum, Kreatinin, Gula
darah sewaktu, SGOT, SGPT, CK-MB, dan hs Troponin atau Troponin
- Rontgen Thoraks AP
- Ekokardiografi
STEP 7 :LO
NSTEMI
1) Elektrokardiografi(EKG)
Pemeriksaan EKG sangat penting baik untuk diagnosis maupun stratifikasi risiko
pasien angina tak stabil. Adanya depresi segmen ST yang baru menunjukkan
kemungkinan adanya iskemia akut. Gelombang T negatif juga salah satu tanda
iskemia atau NSTEMI. Perubahan gelombang ST dan T yang nonspesifik seperti
depresi segmen ST kurang dari 0.5 mm dan gelombang T negatif kurang dari 2 mm,
tidak spesifik untuk iskemia, dan dapat disebabkan karena hal lain. Pada angina tak
stabil 4% mempunyai EKG normal, dan pada NSTEMI 1-6% EKG juga normal.
2) Uji Latih
Pasien yang telah stabil dengan terapi medikamentosa dan menunjukkan tanda risiko
tinggi perl pemeriksaan exercise test dengan alt treadmill. Bila hasilnya negatif maka
prognosis baik. Sedangkan bila hasilnya positif, lebih-lebih bila didapatkan depresi
segmen ST yang dalam, dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan angiografi
koroner, untuk menilai keadaan pembuluh koronernya apakah perl tindakan
revaskularisasi (PCI atau CABG) karena risiko terjadinya komplikasi kardiovaskular
dalam waktu mendatang cukup besar.
3) Ekokardiografi
Pemeriksaan ekokardiografi tidak memberikan data untuk diagnosis angina tak stabil
secara langsung. Tetapi bila tampak adanya gangguan faal ventrikel kiri, adanya
insufisiensi mitral dan abnormalitas gerakan dinding regional jantung, menandakan
prognosis kurang baik. Ekokardiografi stres juga dapat membantu menegakkan
adanya iskemia miokard.
4) Rontgen Thoraks
Rontgen dada sangat berperan untuk mengidentifikasi adanya kongesti pulmonal
atau oedem, yang biasanya terjadi pada pasien UA/NSTEMi luas yang melibatkan
ventrikel- kiri sehingga terjadi disfungsi ventrikel kiri.
5) Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan troponin T atau I dan pemeriksaan CK-MB telah diterima sebagai
petanda paling penting dalam diagnosis SKA. Menurut European Society of
Cardiology (ESC) dan ACC dianggap ada mionekrosis bila troponin T atau I positif
dalam 24 jam. Troponin tetap positif sampai 2 minggu. Risiko kematian bertambah
dengan tingkat kenaikan troponin. CK-MB kurang spesifik untuk diagnosis karena
juga ditemukan di otot skeletal, tapi berguna untuk diagnosis infark akut dan akan
meningkat dalam beberapa jam dan kembali normal dalam 48 jam. Kenaikan CRP
dalam SKA berhubungan dengan mortalitas jangka panjang. Marker yang lain
seperti amioid A, interleukin-6 belum secara rutin dipakai dalam diagnosis SKA.
NSTEMI
NSTEMI
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam: dubia ad bonam
STEMI
NSTEMI