Anda di halaman 1dari 2

TUGAS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUBLIK

NAMA : DITA RISKYA MARTA


NIM : 190910201074
ASAL : UNIVERSITAS JEMBER (MAHASISWA PMM BILATERAL)

IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA ALAM


LABUAN CERMIN DI KECAMATAN BIDUK – BIDUK OLEH DINAS
KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BERAU

Pariwsata merupakan salah satu potensi andalan Kabupaten Berau. Salah satu
destinasi wisata di Kabupaten Berau yang menarik adalah Wisata Alam Labuan
Cermin yang berada di Kecamatan Biduk – Biduk. Wisata ini memiliki keunggulan
tersendiri dibanding wisata lainnya karena termasuk salah satu wisata unik dan langka
karena terdapat danau dengan dua rasa berbeda yakni tawar dan asin. Sehingga
untuk mempertahankan dan menggali potensi tersebut, dilakukan upaya
pengembangan di sektor pariwisata. Dalam hal ini, sebagaimana yang tertuang dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Berau No.13 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Berau, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupeten Berau menetapkan visi “Terwujudnya Kabupaten Berau
sebagai Destinasi Wisata yang terkemuka di Dunia”, dimana untuk mewujudkan visi
tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau melakukan sejumlah
upaya pembangunan kepariwisataan yang salah satunya melalui program
pengembangan pariwisata di Labuan Cermin, Kecamatan Biduk – Biduk.

Implementasi Kebijakan Pengembangan Destinasi Wisata Alam Labuan Cermin,


Kecamatan Biduk – Biduk.

Neri, A. N., Apriani, F., & Zulfiani, D. (2020), menyatakan bahwa implementasi
program pengembangan pariwisata di Labuan Cermin, Kecamatan Biduk – Biduk
masih mengalami sejumlah permasalahan sebagai berikut :

1. Masih kurangnya perawatan pada sarana pariwisata yang telah tersedia


2. Masih kurangnya jumlah sarana dan prasarana pariwisata, sebab tidak sesuai
dengan jumlah pengunjung yang datang.
3. Berkurangnya wahana wisata unggulan, seperti beberapa binatang peliharaan
dan tanaman-tanaman langka yang dulu pernah ada, sekarang sudah tidak
ada.
4. Pengembangan daerah wisata tidak disertai dengan tersedianya pengelola
obyek wisata yang telah dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang
dapat mendukung pengembangan obyek wisata menjadi menarik dan unggul,
sebab kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Labuan Cermin masih kurang
mendapatkan pelatihan-pelatihan bidang kepariwisataan, misalnya tentang
pengembangan diri dalam melayani wisatawan.1

Dengan adanya sejumlah permasalahan di atas, dari pihak pemerintah


khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau telah melaksanakan
beberapa upaya penyelesaian melalui program-program unggulan seperti
peningkatan pembangunan sarana dan prasaran pariwisata, pengembangan daerah
tujuan wisata, pengembangan jenis dan paket wisata unggulan, dan pelaksanaan
koordinasi pembangunan obyek pariwisata dengan lembaga/dunia usaha (Neri, A. N.,
Apriani, F., & Zulfiani, D., 2020 ). Namun dalam implementasinya dapat dikatakan
belum terlaksana secara optimal karena masih banyak permasalahan yang terjadi
sehingga pelaksanaan program menjadi terhambat.

Jika dilihat dari perspektif proses impelmentasi, program pengembangan


pariwisata di Labuan Cermin, Kecamatan Biduk – Biduk dapat dikatakan belum
sepenuhnya berhasil. Hal ini terjadi karena dalam pelaksanaannya dipengaruhi
beberapa faktor yang menjadi penghambat dalam proses implementasi yang bahkan
menyebabkan munculnya beberapa permasalahan baru. Adapun faktor – faktor
penghambat tersebut, yaitu : 1) kurangnya komunikasi antara pihak pemerintah
khususnya Dinas Pariwisata dengan masyarakat atau pokdarwis yang ada sehingga
maksud dan tujuan dari program pengembangan kurang dipahami secara jelas, 2)
sumberdaya yang kurang mendukung, 3) struktur birokrasi yang belum jelas sehingga
memerlukan pembenahan yang berkelanjutan, 4) kurangnya adaptasi dan sosialisasi
program terhadap sosial budaya masyarakat setempat sehingga sebagian kegiatan
masih belum mendapat dukungan yang baik dari masyarakat, 5) aksesbillitas menuju
objek wisata, 6) status kawasan wisata yang merupakan kawasan lindung, dan 7)
alokasi anggaran.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa secara umum implementasi program


pengembangan wisata Labuan Cermin oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Berau sudah cukup baik namun dalam pelaksanaannya masih banyak
mengalami hambatan sehingga mengakibatkan program tidak berjalan secara
optimal. Oleh karena itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau perlu
melakukan penanganan lebih lanjut lagi agar pelaksanaan program pengembangan
wisata di Labuan Cermin bisa dilakukan dengan maksimal dengan menunjang
komponen keberhasilan seperti dukungan anggaran, SDM, koordinasi dan
komunikasi yang baik, serta komitmen bersama dari seluruh penyelenggara serta
pembuat kebijakan secara berkelanjutan.
Resource :
https://ejournal.ap.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2021/05/EJOURNAL%20B%
20(05-03-21-06-06-06).pdf

1
Neri, A. N., Apriani, F., & Zulfiani, D. “Implementasi Program Pengembangan Destinasi Wisata
Alam Labuan Cermin di Kecamatan Biduk – Biduk oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Berau”. eJournal Administrasi Publik, 8 (4): 2020 :4498-4509.

Anda mungkin juga menyukai