Anda di halaman 1dari 10

COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM

PENGELOLAAN CEROBONG SAMPAH DAN


BANK SAMPAH DI DESA KRAMATWATU,
KABUPATEN SERANG
Dita Riskya Marta (190910201074)

MANAJEMEN JEJARING
PENDAHULUAN
1. Sampah di Desa
Kramatwatu yang tidak
terkoordinir dengan baik.
2. Munculnya berbagai
macam penyakit, bau tidak
sedap, tumpukkan sampah
yang menyumbat saluran
air, sampai dengan masalah
bencana banjir.
3. Dibutukan peran
pemerintah
4. Membuat cerobong sampah
dan bank sampah
5. Collaborative Governance
GOVERNANCE KOLABORASI COLLABORATIVE
GOVERNANCE
Menurut Chema pada Keban (2003:38), Kolaborasi diartikan sebagai kerjasama
Governance diartikan sebagai sistem antar individu, antar organisasi, dan
Menurut Ansell dan Gash (2007:543),
nilai dan kelembagaan yang mengurus antar institusi untuk mencapai tujuan
Collaborative governance adalah cara
urusan poltik, sosial, ekonomi yang yang tidak bisa dicapai secara
baru dalam penyelenggaraan
dirancang melalui hubungan independent.
pemerintahan yang melibatkan para
pemerintah masyarakat dan sektor
stakeholder menyatu dalam forum yang
swasta. Pada paradigma governance
sama untuk mencapai kesepakatan
terdapat tiga actor, yaitu government,
bersama. .
private sector, dan civil society.

MANAJEMEN JEJARING
Proses Collaborative
Governance
ANSELL DAN GASH (2007 : 558-561)

Face to face Trust building Commitment to Share Intermediate


dialogue
Process Understanding Outcomes



MANAJEMEN JEJARING

IMPLEMENTASI COLLABORATIVE DALAM UPAYA PENGELOLAAN BANK


SAMPAH DAN CEROBONG SAMPAH
INI MELIBATKAN 2 (DUA) UNSUR,
YAITU :
GOVERNANCE

Pemerintah Desa Kramatwatu, Kecamatan


Kramatwatu, Kabupaten Serang.
Seluruh masyarakat Desa Kramatwatu yang terdiri
dari 6 (enam) RW.

MANAJEMEN JEJARING
PROSES COLLABORATIVE GOVERNANCE PEMERINTAH
DESA DENGAN WARGA DESA KRAMATWATU

Dialog Tatap Muka (Face to face dialogue)


Proses ini dilakukan melalui musrenbangdes dan road show
yang menjelaskan mengenai tata cara, manfaat, dan hal
yang dihasilkan dari pelaksaan cerobong sampah dan Bank
sampah.

Membangun Kepercayaan (Trust building)


Saling menghormati, terbuka, dan saling menghargai satu
sama lain antara pemerintah desa dan warga desa.

MANAJEMEN JEJARING
Komitmen terhadap Proses (Commitment to Process)
Di Desa Kramatwatu mempunyai komitmen, bahwa setiap
cerobong sampah yang terletak di masing-masing RW merupakan
tanggungjawab setiap warga dengan di koordinir oleh ketua RW
masing - masing.

Pemahaman Bersama (Share Understanding)


Mewujudkan lingkungan sehat dan bersih dari sampah
Menjadikan sampah daur ulang sebagai sumber daya yang memiliki
nilai ekonomis.
Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat terhadap upaya
pengurangan sampah di Desa Kramatwatu.
Mewujudkan keharmonisan antara masyarakat desa dan Pemerintah
Desa Kramatwatu.

MANAJEMEN JEJARING
Hasil (Intermediate Outcomes)
Penumpukan sampah di Desa Kramatwatu sudah berkurang
10%
Terbentuknya cerobong sampah di setiap RW, dari RW 01
hingga RW 06.
Terbentuk Bank sampah dan sudah tersedia alat pencacah
sampah dan pencetak produk. Pengalokasian produk ke
BUMDes pun sudah terlaksana.
Terciptanya kepedulian masyarakat untuk berpartisipasi
aktif dalam kebersihan lingkungan seperti membakar
sampah di cerobong sampah setiap sore dan memilah
sampah.
Terciptanya keharmonisan antara Pemerintah desa dengan
warga desa.

MANAJEMEN JEJARING
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES KOLABORASI

KONDISI AWAL KEPEMIMPINAN DESAIN INSTITUSIONAL



FASILITATIF Peraturan Daerah Kabupaten Serang
Nomor 3 Tahun 2019 Tentang
Pengelolaan Persampahan

MANAJEMEN JEJARING
Terima kasih.
Have a nice day

Anda mungkin juga menyukai