Anda di halaman 1dari 10

KERJASAMA PEMERINTAH KOTA SURABAYA DAN PT.

SUMBER ORGANIK
PADA PROGRAM PEMBANGKIT LISTRIK BERBASIS SAMPAH DI TPA
BENOWO KOTA SURABAYA

Gyovany Manalu
S1 Ilmu Administrasi Negara,Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya.
gheo.number1@gmail.com

Muhammad Farid Ma’ruf, S.Sos., M.AP


S1 Ilmu Administrasi Negara,Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
muhammadfarid@unesa.ac.id

Abstrak
Penerapan dan pengelolahan sampah menjadi isu penting di banyak negara termasuk
Indonesia. Pengelolahan sampah di kota-kota besar seperti Surabaya juga dihadapkan pada
keterbatasan tempat pembuangan. Masalah lingkungan yang paling dapat dilihat adalah permasalahan
sampah tersebut. Terkait dengan masalah lingkungan, pemerintah perlu mengupayakan adanya
kerjasama dari pihak pihak yang terkait dalam penanggulangan sampah tersebut. Surabaya menjadi
salah satu kota di Indonesia yang dinilai mampu mengelola sampah dengan baik, melalui program 3R
(reduce, reuse, recycle). Keterlibatan pihak ketiga dalam pengelolahan sampah di Surabaya menjadi
penting untuk membantu pemerintah kota dalam mengelolah sampah yang bervolume sangat besar.
Salah satu permasalahan sampah dan bekerjasama dengan pe yang paling menonjol terdapat di TPA
Benowo. Penanganan persampahan Kota Surabaya menjadi tanggung jawab dari Dinas Kebersihan
dan Ruang Terbua Hijau Kota Surabaya dengan PT. Sumber Organik. Pihak Dinas Kebersihan dan
Ruang Terbuka Hijau selaku perwakilan dari Pemerintah Kota SurabayaUntuk mengetahui
pelaksanaan kerjasama tersebut, peneliti akan menggunakan prinsip-prinsip dalam kerjasama menurut
Keban (2009:9) diantaranya transparansi, akuntabilitas, partisipatif, efesiensi, efektivitas, konsensus,
saling menguntungkan dan menghargai.
Kata Kunci : Kerjasama, Pemerintah Kota, Sampah

Abstract
The application and management of waste has become an important issue in many countries
including Indonesia. Waste management in big cities like Surabaya is also faced with limited landfills.
The most visible environmental problem is the waste problem. Related to environmental problems, the
government needs to seek cooperation from the parties involved in tackling the waste. Surabaya is one
of the cities in Indonesia which is considered capable of managing waste properly, through the 3R
(reduce, reuse, recycle) program. The involvement of a third party in managing waste in Surabaya is
important to assist the city government in managing large volumes of waste. One of the problems of
waste and collaboration with the most prominent people is found in the Benowo landfill. The handling
of solid waste in the city of Surabaya is the responsibility of the Department of Cleaning and Green
Space of the City of Surabaya with PT. Organic Sources. The Sanitation Office and Green Open Space
as representatives of the Surabaya City Government To know the implementation of the collaboration,
researchers will use the principles in cooperation according to Keban (2009: 9) including transparency,
accountability, participation, efficiency, effectiveness, consensus, mutual benefit and respect.
Keywords: Cooperation, Government, Waste

PENDAHULUAN Indonesia dapat dilihat dari berbagai penerapan


inovasi yang dilakukan di semua lini pemerintah.
Banyak isu penting yang terjadi di suatu
Hampir semua instansi pemerintah, memahami
negara yang perlu diselesaikan termasuk di
inovasi sebagai adopsi penggunaan teknologi
Indonesia, salah satunya adalalah isu pengelolahan
informasi dan komunikasi kedalam proses
sampah. Pengelolahan sampah yang diterapkan kota-
administrasi publik. Oleh karenanya, adanya campur
kota besar di Indonesia juga dihadapkan pada
tangan dari masyarakat dan swasta (pihak ketiga)
keterbatasan tempat pembuangan. Pemerintah juga
serta bermitra dengan pemerintah untuk menciptakan
harus lebih responsif serta inovatif dalam setiap
pelaksanaan pelayanan publik yang baik
permasalah di dalam lingkungan masyarakat.
Menurut Deby (2019:31) pemahaman inovasi di
pengelolahan sampah yang baik haruslah yaitu public dan private atau pemerintahan dan pihak
diutamakan. swasta. Tetapi seiring terjadinua partnership
Hal tersebut sesuai dengan yang diutarakan melibatkan 3 pihak yaitu publik, privat dan
oleh Keban (2009: 244), para administrator harus masyarakat atau bisa disebut pemerintah, phak
memandang masyarakat bukan sebagai pelanggan swasta dan masyarakat. Dalam konteks tujuan
atau konsumen sehingga dapat saling membagi pembangunan nasional di sebuah negara, 3
otoritas dan melonggarkan kendali serta percaya pihak/sektor dalam kerjasama akan membawa hal
terhadap pentingnya kolaborasi kemitraan. Pihak berbeda, pihak swasta membawa sumber finansial,
pemerintah atau sektor publik harus membangun keterampilan proyek dan manajemen. Pihak
kepercayaan dan bersikap cepat tanggap terhadap pemerintah membawa kekuasaan peraturan,
kebutuhan serta kepentingan masyarakat. koordinasi strategis, anggaran pengeluaran dan visi
Menurut Baharuddin (2017:1) dalam holistik tentang program, sedangkan masyarakat
jurnalnya yang berjudul Waste Management Model membawa pengetahuan lokal, komitmen dan
Based On Partnership In The Coastal Areas Of keberadaan masyarakat lokal.
Makassar City Indonesia, kerjasama dalam aspek Kerjasama antara pemerintah dengan swasta
perspektif New Public Management (NPM) yang tersebut telah diatur berdasarkan Peraturan
dikemukakan oleh Christensen and Leargreid Pemerintah Nomor 28 Tahun 2018 tentang
menuntut pemerintah yang berwenang dengan cara Kerjasama Daerah, maka Pemerintah Daerah
steering (mengarahkan) daripada rowing (mengayuh) diberikan kewenangan untuk melakukan kerjasama
dalam menjalankan kemitraan. Gagasan New Public dengan pihak lain. Dengan diterapkan konsep
Management (NPM) sangat menekankan adanya kerjasama tentu nantinya bisa mempermudah
campur tangan secara langsung antara pihak pihak pelaksanaan kegiatan pelayanan publik daerah dalam
yang terkait (stakeholder) yaitu pemerintah sebagai memenuhi kebutuhan masyarakat. Adanya kerjasama
sektor publik, pihak swasta dan masyarakat dalam di daerah dengan pihak swasta dimaksudkan untuk
kegiatan pelayanan publik terutama pada menjadikan pembangunan daerah yang lebih baik
penanggulangan permasalahan sampah agar lagi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
terwujudnya kota atau daerah yang sehat, nyaman Kota Surabaya juga memiliki pengalaman
dan bersih. dalam hal mengubah cara pengelolahan sampah.
Menurut Prasetyo (2016: 51) dalam jurnal Kota Surabaya telah lama menerapkan program 3R
Urgensi Kerjasama Antar Daerah yaitu reduce, reuse, recycle dan menjadi kota yang
(Intergovernmental) Dalam Penanganan Bencana dinilai mampu mengelola sampah lebih baik. Kota
Alam Di Daerah disebutkan bahwa kerjasama
Surabaya juga sudah berupaya dalam membuat
memiliki derajat yang berbeda, mulai dari koordinasi
dan kooperasi sampai pada derajat yang paling tinggi rumah kompos dan banks sampah.hal tersebut
yaitu collaboration. Para ahli pada dasarnya merupakan salah satu indikator kesuksesan Kota
menyetujui bahwa perbedaan terletak dalam Surabaya dalam mengelola sampah menjadi barang
kedalaman interaksi, integral, komitmen, dan yang berguna dan bernilai uang.
kompleksitas dimana cooperation terletak pada Berikut usaha-usaha lain pemerintah kota
tingkatan terendah, sedangkan collaboration pada Surabaya dalam menanggulangi sampah yang
tingkatan yang paling tinggi (Keban, 2009).
dulunya menggunung seperti pembangunan buffer
Lee (2006: 8) mengatakan bahwa Public
zone, pembangunan green belt, penanggulangan air
Private Partnership adalah aliansi sukarela antara
lindi serta pembangkit listrik berbasis sampah dan
aktor yang bermacam-macam dari sektor yang
masih ada proses daur ualng yang lain. Usaha-usaha
berbeda dimana mereka setuju untuk bekerjasama
tersebut pastinya terlaksana dengan adanya kerja
untuk mencapai tujuan bersama atau memenuhi
sama pihak pemerintah kota Surabaya dengan pihak
kebutuhan khusus yang melibatkan resiko, tanggung
ketiga maupun swasta dan masyarakat.
jawab, alat-alat dan kompetensi bersama. Kerjasama
Salah satu permasalahan sampah yang paling
anatar sektor publik dengan swasta ini adalah salah
menonjol terdapat di TPA Benowo. Dulunya letak
satu bentuk kontrak kerjasama dalam pengadaan
TPA Benowo yang berdekatan dengan pemukiman
infrastruktur atau pelayanan publik dalam jangka
warga sering kali menyebabkan ketidaknyamanan
waktu panjang yang biasanya mencapai 15 – 20
bagi warga sekitarnya dikarenakan bau yang tidak
tahun.
sedap yang ditimbulkan dari banyaknya timbunan
Menurut Lee (2006: 5), public private
sampah di TPA. Dari permasalahan tersebutlah
partnership biasanya hanya melibatkan dua pihak
warga menuntut pemerintah lebih tanggap dan Organik dalam mengelola sampah di TPA Benowo
profesional dalam hal pengolahan sampah di TPA Surabaya melalui program Pembangkit Listrik
Benowo. Berbasis Sampah dengan menggunakan prinsip
Menanggapi tuntutan mayarakat tersebut kerjasama sehingga dapat diketahui apakah tujuan
pemerintang merancang dan mengadakan lelang dari dilaksanakan kerjasama ini apakah sudah dapat
investasi kepada investor-investor yang berminat mengurangi timbunan sampah dan menjadikan
dalam mengelola TPA tersebut dengan sistem sampah menjadi berguna kembali seperti contohnya
kontrak kerjasama. Dalam jurnal “Klausula Tipping energi listrik. Sehingga peneliti mengambil judul
Fee dalam Kontrak Kerjasama Pemerintah dengan penelitian “Kerjasama Pemerintah Kota Surabaya
Swasta (Public Private Partnership) Pengelolahan Dan Pt. Sumber Organik Pada Pembangkit
Sampah” oleh Faizal Kurniawan et al, pada tahun Listrik Berbasis Sampah di TPA Benowo Kota
2011 Pemerintah Kota Surabaya mengadakan lelang Surabaya” Untuk mengetahui pelaksanaan
investasi dan dihadiri serta diikuti oleh 4 calon kerjasama tersebut, peneliti akan menggunakan
kemitraan untuk mengelolah TPA Benowo. Dan prinsip-prinsip dalam kerjasama menurut Keban
lelang investasi tersebut dimenangkan oleh PT. (2009:9) diantaranya : transparansi, akuntabilitas,
Sumber Organik. Kontrak dengan PT. Organik partisipatif, efisiensi, efektivitas, konsensus, saling
tersebut dibuat pada hari Rabu, 08 Agustus 2012 dan menguntungkan dan menghargai.
baru dapat dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober Tujuan Penelitian
2012 yang memiliki jangka waktu berlakunya Mengetahui pelaksanaan kerjasama antara
kerjsama selama 20 tahun. Sehingga Dinas Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kebersihan
Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya resmi dan Pertamanan Kota Surabaya dengan PT. Sumber
bekerjasama dengan PT Sumber Organik pada bulan Organik dalam pengelolahan sampah di TPA
Oktober tahun 2012 untuk mengelola TPA Benowo. Benowo.
Dilansir dari suarasurabaya.com ,TPA
Benowo akhir-akhir ini disebut sebagai tempat METODE PENELITIAN
pengelolahan sampah terbaik dan menjadi contoh Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
nasional. Dikatakan contoh nasional setelah dinilai kualitatif deskriptif. Menurut Sugiyono (2004 : 1)
dari cara dan hasil dari pengolahan sampah TPA metode penelitian kualitatif adalah suatu metode
Benowo menjadi yang terbaik berdasar penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
penilaian Kementerian Lingkungan Hidup RI. Wali kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti sebagai
Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan sistem instrumen kunci dan hasil dari penelitian kualitatif
pengolahan sampah TPA Benowo menjadi listrik dan lebih menekankan makna secara umum.
bahan baku bangunan kedepannya diharapkan Penelitian dilakukan di TPA Benowo dan
mampu menggapai manfaat yang signifikan dan PT. Sumber Organik yang merupakan satu-satunya
cukup besar. TPA di Surabaya yang mempunyai PLTSa. Selain
Di atas area lahan 37,4 hektar tersebut itu, penelitian juga dilaksanakan di Kantor Dinas
(suarasurabaya.com) dilansir dari Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau. Sedangkan
sumberorganik.com, investor ini bekerjasama dengan untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan
Pemerintah Kota Suarabaya dengan diterapkan teknik pengumpulan data berupa wawancara,
perjanjian yang berbentuk Build Operate Transfer observasi dan dokumentasi.
(BOT) dan akan berlangsung selama 20 tahun
terhitung mulai dari Oktober 2012. Semenjak HASIL DAN PEMBAHASAN
dikelola dengan perjanjian BOT, TPA Benowo terus Kerjasama menurut Abdulsyani (1994:
menciptakan inovasi. Sebab, pihak pemerintah kota 156) adalah bentuk dari proses sosial yang
dan PT. Sumber Organik tidak ingin lahan di TPA didalamnya terdapat aktivitas tertentu yang
Benowo ini hanya menjadi tempat penumpukan dan dilakukan untuk mencapai tujuan bersama dengan
timbunan sampah tanpa adanya pengelolahan yang cara saling membantu dan memahami aktifitas
efektif dan efisien. masing-masing. Kerjasama yang dilakukan ini
Berdasarkan penjelasan diatas menunjukkan merupakan salah satu bentuk kerjasama antara sektor
bahwa pentingnya untuk mengkaji kerjasama antara negeri dengan sektor swasta yang diimplementasikan
pihak negeri dengan swasta yakni Dinas Kebersihan dalam bentuk suatu program pembangkit listrik
dan Ruang Terbuka Hijau dengan PT. Sumber berbasis sampah yang mana merupakan salah satu
bentuk utama dalam penyediaan prasarana dan sarana alat-alat seperti mesin pengelolahan gas
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo. metan dll serta jasa yang disediakan dari PT.
Program Pembangkit Listrik Berbasis Sumber Organik itu sendiri salah satunya
Sampah dilaksanakan berdasarkan perjanjian berupa landfill gas power plant.
kerjasama Nomor 658.1/4347/436.6.5/2012 dan Proses bagi hasil pada program pembangkit
88/JBU-SO/8/2012 tanggal 8 Agustus 2012 yaitu listrik berbasis sampah ini bagi bagi hasil hanya
antara Pemerintah Kota Surabaya dengan PT. dilakukan oleh pihak PT. Sumber Organik. Dinas
Sumber Organik tentang Perjanjian Kerjasama Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau tidak
Penyediaan Prasarana dan Sarana Tempat mendapatkan bagi hasil karena Dinas Kebersihan
Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo. Program dan Ruang Terbuka Hijau fungsinya adalah
Pembangkit Listrik Berbasis Sampah ini termasuk memberikan pelayanan kepada masyarakatnya
kedalam ruang lingkup kesepakatan kerjasama sehingga bagi hasil ini tidak diperlukan. Apalagi,
penyediaan sarana dan prasarana TPA Benowo. sampah yang dikirim oleh Dinas Kebersihan dan
Program ini merupakan bentuk dari salah satu peran Ruang Terbuka Hijau merupakan sampah dari
Pemerintah Kota Surabaya dalam hal pengelolaan masyarakat penduduk Kota Surabaya yang
sampah. biasanya dikirim ke TPA Benowo sehingga Dinas
Untuk mengetahui pelaksanaan Program Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau hanya
Pembangkit Listrik Berbasis Sampah yang meminta tanggung jawab dari PT. Sumber
merupakan program kerjasama yang dilakukan oleh Organik untuk mengelola sampah dengan efektif.
Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota 2. Akuntabilitas
Surabaya dengan PT. Sumber Organik peneliti Akuntabilitas mengahruskan pihak yang
menggunakan pendekatan Public Privat Partnership melakukan kerjasama bertanggung jawab dalam
dengan indikator kedua yakni semua aktivitas dan kegiatan yang berkaitan
Cooperation/Collaboration (Kerjasama) dimana dengan kerjasama yang dilakukan. Cara yang
memiliki tujuh prinsip menurut Keban (2009) yakni dilakukan oleh kedua pihak yang bekerjasama
Transparansi, Akuntabilitas, Partisipatif, Efektifitas, untuk mengoptimalkan hasil yang akan
Efisiensi, Konsensus, serta Saling Menguntungkan didapatkan dari program pembangkit listrik
dan Menghargai. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah berbasis sampah adalah sebagai berikut :
penjelasan dari pendekatan-pendekatan tersebut : a. Pihak Pemerintah Kota Surabaya sebagai
pihak pertama, walaupun tidak terlibat
1. Transparansi langsung dalam program pembangkit listrik
Pihak terkait dalam bekerjasama harus berbasis sampah ini, pemerintah kota sebagai
memiliki prinsip yang terbuka dan tidak ditutup- Dinas Kebersihan dan Ruang terbuka Hijau
tutupi baik itu dalam memberikan data-data serta tetap memonitoring kegiatan pembangunan
informasi yang diperlukan dalam melakukan dan memonitoring jumlah sampah yang
kerjasama. Guna menunjang pelaksanaan masuk di TPA Benowo. Dalam memonitoring
program pembangkit listrik bersasis sampah ini, jumlah sampah pihak Dinas Kebersihan dan
pihak-pihak yang bekerjasama yakni Dinas Ruang Terbuka Hijau memiliki suatu program
kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau dan PT. sistem pengawasan yang terdapat di jembatan
Sumber Organik menyediakan sumber daya yang timbang TPA Benowo. Hal ini bisa dibilang
dimiliki agar program dapat berjalan dengan sebagai pengecekan armada melalui program
lancar. Sumber daya yang disediakan oleh SWAT Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka
masing-masing pihak yang bekerjasama Hijau Kota Surabaya. lalu data-data yang
diantaranya: didapat tersebut akan diinput ke dalam
a. Pemerintah Kota Surabaya menyediakan database yang sudah disediakan dan akan
sampah dan mengirimkannya ke TPA dikirimkan ke pihak pemerintah kota melalui
Benowo dengan ketentuan sesuai dengan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau.
Perjanjian Kerjasama Penyediaan Prasarana b. Pihak PT. Sumber Organik melaksanakan
dan Sarana Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) pengawasan/ monitoring secara berkala dan
Benowo rutin setiap bulannya. Pihak PT. Sumber
b. PT. Sumber Organik sebagai pihak yang Organik juga melakukan pembinaan tentang
memfasilitasi pengelolahan sampah dengan
manajemen dan pemeliharaan mesin terutama membuang sampah di TPA Benowo tanpa
di bagian landfill gas power plant. diketahui asal, muatan dan lain sebagainya.
Selanjutnya, dalam menunjang cara yang Aplikasi ini dapat dikunjungi melalui PC,
dilakukan untuk mengoptimalkan hasil dari tablet, maupun smartphone kapan pun karena
menjalankan program tersebut, pihak-pihak yang bersifat online 24 jam dan dimana pun karena
bekerjasama juga memberikan bentuk cara mengaksesnya hanya butuh gadget dan
pertanggungjawaban. Bentuk pertanggung internet. Namun, pengaksesnya terbatas hanya
jawaban tersebut antara lain : untuk para pemangku kepentingan, misalnya
a. Pihak Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka pengawas dari DKRTH Kota Surabaya.
Hijau Surabaya tetap memonitoring kegiatan 3. Partisipatif
di PLTSA dan masih di bawah pengawasan. Prinsip prtisipatif dalam kerjasama
b. Pihak PT. Sumber Oraganik monitoring setiap merupakan prinsip yang digunakan untuk
bulan dengan melakukan pembinaan rutin mengukur, menentukan dan mengetahui cara
tentang cara manajemen dan pemeliharaan bagaimana mencapai tujuan dalam kerjasama
mesin. Selain itu kita juga membuka serta mengukur tingkat kinerja dalam melakukan
kesempatan kerja untuk warga sekitar di PT. kerjasama. Pada pelaksanaan Program
Sumber Organik. pembangkit Listrik berbasis sampah sendiri setiap
Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas pihak pihak atau stakeholder yang terlibat
Kebersihan Kota Surabaya memiliki sistem yang memiliki peran masing-masing dalam
digunakan dalam proses pengelolahan sampah di memajukan keberhasilan program.
TPA Benowo yang berhubungan juga dengan PT. Peran dari Dinas Kebersihan dan Ruang
Sumber Organik. Nama sistem tersebut adalah Terbuka Hijau Kota Surabaya adalah sebagai
Solid Waste Applicatin Transportation (SWAT). pihak yang menyediakan lahan untuk
SWAT adalah sistem monitoring manajemen pelaksanaan kerjasama yaitu TPA Benowo yang
pengangkutan sampah serta pelaksanaan memiliki luas 37,4 hektar. Selain itu pihak
penimbangan sampah di jembatan timbang pemerintah kota memiliki peran sebagai pihak
dengan mengimplementasikan aplikasi yang mensuplay sampah setiap hari. Dilain pihak,
komputerisasi online yang terdiri dari modul yaitu PT. Sumber Organik, memiliki peran
TPA, modul BBM, modul rute, modul kendaraan, sebagai pihak pengelolah sampah melalui
modul mengemudi dan moduk izin retribusi. pembangunan fasilitas-fasilitas yang dibangun
Sistem ini digunakan untuk mempermudah proses oleh pihak PT. Sumber Organik itu sendiri.
monitoring kendaraan sampah, dimulai dari Fasilitas-fasilitas penunjang dan alat-alat serta hal
keluar dari garasi(inisialisasi) hingga pada hal yang dibutuhkan dalam pengelolahan sampah
akhirnya membuang sampah ke TPA Benowo di TPA Benowo tersebut semua berasal dari PT.
yang melalui jembatan timbang untuk proses Sumber Organik sendiri.
verifikasi oleh Dinas Kebersihan dan Ruang Jadi dalam pelaksanaan langsung di
Terbuka Hijau secara online dengan sisten lapangan semua kegiatan pengelolahan sampah
scanning barcode menggunakan aplikasi. adalah murni dari PT. Sumber Organik. Selain itu
Sistem ini mulai diterapkan pada November PT. Sumber Organik memiliki peran penting
2014. Dilandasi pada Kontrak Kerjasama disekitar TPA Benowo, yaitu membuka lapangan
Perjanjian Pengelolaan Sampah di TPA Benowo kerja bagi masyarakat di sekitarnya. Berdasarkan
antara Pemerintah Kota Surabaya dengan PT. hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
Sumber Organik, UU No. 5 Tahun 2008 Tentang aktor yang terlibat dalam pelaksanaan program
Pengelolaan Sampah dan Peraturan Daerah No. 5 pembangkit listrik berbasis sampah yang utama
Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Sampah dan ada empat pihak yaitu Dinas Kebersihan dan
Kebersihan di Kota Surabaya. Dengan adanya Ruang Terbuka Hijau, Dinas Lingkungan Hidup,
sistem ini, monitoring pada petugas akan semakin PT. Sumber Organik serta masyarakat di sekitar
ringan karena semua terintegrasi pada suatu TPA Benowo itu sendiri.
sistem yaitu Solid Waste Application Dalam nilai prinsip partisipatif pihak
Transportation (SWAT). Sistem ini muncul pemerintah kota melalui Dinas Kebersihan Kota
dikarenakan banyaknya “truk siluman” yang ikut Surabaya mengadakan dialog berupa negosiasi
sebelum dilaksanakannya kerjasama. Negosiasi
tersebut dihadiri juga oleh pihak PT. Sumber 1) Membangun fasilitas sarana dan prasarana
Organik. Dalam negoisasi tersebut dirumuskan penunjang pengelolahan sampah di TPA
mengenai bentuk kerjasama yaitu dengan Benowo
menggunakan model Build Operate Transfer 2) Mengelolah TPA Benowo dengan baik
(BOT) selama 20 tahun untuk masa pengelolaan 4. Efisien
oleh PT. Sumber Organik terhitung sejak 2012. Nilai dari prinsip ini adalah bagaimana cara
Dalam kesepakatan tersebut disepakati PT. pihak-pihak terkait dalam menekan biaya yang
Sumber Organik memiliki tanggung jawab atas nantinya akan digunakan sehingga mendapatkan
TPA Benowo dengan segala infrastruktur yang hasil yang maksimal. Program pembangkit listrik
harus dibangun didalamnya yaitu sanitary berbasis sampah dapat meningkatkan peran
landfill, gasifikasi, IPAL dan PLTSa (Pembangkit masyarakat dalam mengelolah sampah yang ada
Listrik Tenaga Sampah) beserta infrastruktur dan dapat merubah pola pikir masyarakat yang
penunjang lainnya. mengira bahwa kerja di TPA itu hanyalah kerja
Diketahui juga bahwa peran dari masing- pemulung.
masing pihak yang bekerjasama dapat terlihat di Pemerintah Kota Surabaya bisa mengelolah
lapangan. Peran dari Dinas Kebersihan dan sampah menjadi energi listrik tanpa
Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya adalah mengeluarkan biaya sama sekali dalam
sebagai pihak yang menyediakan lahan untuk pembangunan sarana dan prasarana di TPA
pelaksanaan kerjasama yaitu TPA Benowo yang Benowo. Hal ini sejalan dengan perjanjian yang
memiliki luas 37,4 hektar. Selain itu pihak sudah disepakati dengan sistem BOT, apabila
pemerintah kota memiliki peran sebagai pihak masa berlaku kerjasama telah berakhir maka
yang mensuplay sampah setiap hari. Pemerintah seluruh aset yang ada di dalam TPA Benowo akan
kota berkewajiban mensuplay sampah sebanyak menjadi milik Pemerintah Kota Surabaya. Jadi
1500 ton perharinya untuk memenuhi jumlah pemerintah tidak perlu lagi mengeluarkan banyak
sampah yang diperlukan untuk pembangkit listrik anggaran untuk pembangunan aset-aset di TPA
berbasis sampah. Dilain pihak, yaitu PT. Sumber Benowo. Sedangkan untuk pihak PT. Sumber
Organik, memiliki peran sebagai pihak Organik, pihak kedua akan mendapatkan hasil
pengelolah sampah melalui pembangunan dari penjualan energi listrik yang telah dihasilkan
fasilitas-fasilitas yang dibangun oleh pihak PT. dan itu menjadi hak sepenuhnya untuk PT.
Sumber Organik itu sendiri. Fasilitas-fasilitas Sumber Organik. Oleh sebab itu, kerjasama
penunjang dan alat-alat serta hal hal yang antara Pemerintah Kota Surabaya dengan PT.
dibutuhkan dalam pengelolahan sampah di TPA Sumber Organik Merupakan kerjasama yang
Benowo tersebut semua berasal dari PT. Sumber efisien dan menguntungkan pihak yang terkait.
Organik sendiri. Jadi dalam pelaksanaan Dalam kerjasama ini memerlukan biaya
langsung di lapangan semua kegiatan yang sangat besar dalam penerapannya. Salah
pengelolahan sampah adalah murni dari PT. satunya adalah dari pihak Dinas Kebersihan dan
Sumber Organik. Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya selaku
Menurut keterangan diatas dapat disebutkan Pemerintah Kota Surabaya yang harus melepas
beberapa kewajiban yang telah dilakukan oleh salah satu aset penting dan strategis kepada pihak
Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas swasta dengan nilai investasi yang sebesar 362
Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau dan PT. miliar untuk membangun segala infrastruktur di
Sumber Organik sebagai berikut: TPA yaitu sanitary landfill, gasifikasi, IPAL dan
Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)
Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau yaitu: beserta infrastruktur penunjang lainnya, berupa
1) Menyediakan lahan TPA Benowo kantor dan toilet sesuai dngan nilai investasi.
2) Menyerahkan lahan TPA dan sarana/fasilitas Dana untuk mewujudkan proyek infrastruktur
TPA Benowo tersebut tidak tersedia di APBN/APBD, sehingga
3) Mengirim sampah 1.500 ton per hari seluruh biaya bersumber dari investor atau PT.
4) Membayar jasa pelayanan (tipping fee) Sumber Organik. Yang nantinya infrastruktur
dengan tarif yang telah ditentukan tersebut akan menjadi hak milik Pemerintah Kota
Sedangkan dari pihak PT. Sumber Organik Surabaya setelah masa konsensus berakhir di
yaitu: tahun 2032.
Dalam penerapannya pihak pemerintah juga PT PLN (Persero)
masih harus membayar biaya, yaitu biaya dalam Harga tersebut di atas sudah termasuk
pengelolahan sampah pertonnya yang sudah seluruh biaya pengadaan jaringan dari PLTSa ke
ditetapkan di Perjanjian Kerjasama Penyediaan jaringan tenaga listrik PT. PLN (Persero). Harga
Prasarana dan Sarana Tempat Pemrosesan Akhir pembelian tenaga listrik tersebut merupakan
(TPA) Benowo Nomor 658.1/4347/436.6.5/2012 harga yang digunakan dalam perjanjian jual beli
dan 88/JBU-SO/8/2012 Pasal 17 tentang Biaya tenaga listrik.
Pengolahan Sampa pasal tersebut tertulis pihak 5. Efektifitas
pertama (Pemerintah Kota Surabaya) harus Prinsip efektifitas ini merupakan hal yang
membayar biaya pengolahan sampah kepada penting dalam melakukan kerjasama sektor
pihak kedua (PT. Sumber Organik) setiap publik dengan swasta tentunya. Tujuan yang
bulannya berdasarkan tonase sampah yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Program
masuk ke TPA Benowo yang dapat diketahui Pembangkit Listrik Berbasis Sampah yaitu :
melalui jembatan timbang. Besarnya biaya a. Sampah di Kota Surabaya dapat teratasi
pengolahan sampah untuk setiap tahunnya telah dengan benar.
ditentukan dan disepakati bersama adalah seperti b. Umur TPA bisa lebih panjang.
yang tertera pada tabel di bawah ini dimana dan c. Terciptanya energi baru terbarukan dengan
setiap tagunnya sudah diberlakukan dan akan pemanfaan sampah di TPA.
terus berlanjut hingga tahun ke-20. d. Membangun gasifikasi plant (pembangkit
Hal ini tentunya menjadikan sektor publik listrik berbasis sampah 2 mega watt per
yang lebih banyak dalam mengeluarkan biaya, harinya.
padahal pihak swasta yaitu PT. Sumber Organik e. Membangun gasifikasi plant yang
harus mengemban tanggung jawab yang lebih menghasilkan tenaga listrik 9 mega watt per
besar lagi. PT. Sumber Organik tidak hanya harinya.
dituntut untuk mengembangkan perusahaannya f. Dapat mengurangi beban subsidi pemerintah
saja, akan tetapi juga dituntut untuk memenuhi dipermasalahan listrik.
kebutuhan masyarakat akan lingkungan yang g. Pemanfaatan TPA lebih efektif.
bersih dan berelanjutan. Hal ini menunjukkan Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan
bahwa PT. SO juga dituntut sebagai pelayan tujuan yang telah dicapai dan perubahan apa saja
masyarakat yang sebenarnya merupakan yang telah terjadi di TPA Benowo saat ini. Tujuan
tanggung jawab sektor publik. pembangunan gasifikasi plant yang dapat
Adapun hasil dari listrik yang dijual oleh menghasilkan 2 mega watt perharinya telah
PT. Sumber Organik yang menjadi hak dari PT. selesai dan sudah dioperasikan dan saat ini sedang
Sumber Organik tersebut tercantum dalam proses pembangunan untuk gasifikasi plant yang
Perpres 35 Tahun 2018 Pasal 11 tentang dapat menghasilkan 9 mega watt perharinya, TPA
Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah menjadi lebih bersih dan lebih tertata rapi serta
Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis terciptanya energi baru terbarukan dengan
Teknologi Ramah Lingkungan Harga pembelian pemanfaatan sampah di TPA Benowo.
tenaga listrik oleh PT. PLN (Persero) ditetapkan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka
besaran kapasitas PLTSa yang dijual kepada PT. Hijau dan PT. Sumber Organik, tujuan yang telah
PLN (Persero) dengan ketentuan: dicapai dengan hasil nyata yang terutama adalah
terciptanya energi baru terbarukan. Dalam
1) Untuk besaran kapasitas sampai dengan
menciptakan energi baru terbarukan pihak Dinas
20MW sebesar USD 13.35 cent/kWh yang
Kebersihan dan Ruang terbuka hijau dengan PT.
terkoneksi pada jaringan tegangan tinggi,
Sumber Organik menciptakan Pembangkit
jaringan tegangan menengah, atau jaringan
Listrik Berbasis Sampah (PLTSa). Hal ini dapat
tegangan rendah; atau
terealisasi dengan adanya kerjasama sektor
2) Untuk besaran kapasitas lebih dari 20MW
publik dengan swasta melalui lelang investasi.
yang terinterkoneksi pada jaringan tegangan
Investasi yang dilakukan dengan PT. Sumber
tinggi atau jaringan tegangan menengah
Organik sebesar 362 miliar telah banyak merubah
dengan perhitungan sebagai berikut:
TPA Benowo. Perubahan tersebut dapat dilihat
Harga pembelian (USD cent/kWh) = 14,54 – pada lampiran. Selain itu PT. Sumber Organik
(0,076 x besaran kapasitas PLTSa yang dijual ke
Juga telah membangun gasifikasi plant Dan hal itu sudah di selesaikan dulu, sekarang
(pembangkit listrik berbasis sampah 2 mega watt sudah tidak ada lagi keluhan dari masyarakat. PT.
dan 9 mega watt perharinya. Pemanfaatan TPA Sumber Organik terus berusaha dan berkembang
Benowo juga menjadi lebih efektif. Selain itu dengan baik di TPA Benowo, salah satunya
dengan terlibatnya PT. Sumber Organik dalam dengan membangun TPA Benowo menjadi
pengelolaan TPA Benowo memungkinkan lingkungan kerja yang baik dan terjamin.
adanya transformasi keahlian yang dimiliki oleh 7. Saling Menguntungkan dan Menghargai
PT. Sumber Organik antara lain dari segi teknis Prinsip ini merupakan landasan untuk
dan operasional pengelolaan sampah yang ada di membuat suatu keputusan atau mekanisme
TPA Benowo kepada Dinas Kebersihan dan kerjasama. Prinsip daling menghargai serta
Ruang Terbuka Hijau. menguntungkan merupakan salah satu prinsip
Berdasarkan data DKRTH Kota Surabaya, yang wajib ada dan harus dijadaikan landasan
pasokan sampah di Surabaya rata-rata mencapai pengampilan keputusan dalam suatu kerjasama.
1.300 – 1.600 ton/hari. Melalui investasi sekitar Berikut beberapa manfaat dari terlaksananya
US$49,86 juta untuk pembangunan PLTSa, maka kerja sama antara pemerintah kota Surabaya
sampah Surabaya akan berkurang atau tereduksi dengan PT. Sumber Organik. Manfaat bagi Dinas
dan berubah menjadi listrik yang bermanfaat Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota
sedikitnya 1.000 ton/hari. Hal ini menunjukkan Surabaya:
hasil yang memuaskan dan tujuan awal hampir a. Penghematan dan berkurangnya penggunaan
rampung. Anggaran Pendapatan dan Pembelanjaan
6. Konsensus Daerah (APBD) untuk pembangunan
Konsensus ini berupa kesepakatan yang infrastruktur dan pengolahan sampah. Hal ini
dibuat oleh pihak yang melakukan kerjasama. dikarenakan segala pembangunan
Pelaksanaan kerjasama antara pemerintah kota infrastruktur serta sarana dan prasarana
Surabaya dengan PT. Sumber Organik ini terjadi ditanggung oleh PT. Sumber Organik.
karena banyaknya permasalahan yang ada di TPA b. Sektor publik kota mendapat ilmu atau
Benowo, yang mana penanggulangan sampah keahlian baru dari segi operasional serta
yang tidak efektif dan efisien dan kegiatan tidak teknik pengelolahan sampah dari PT. Sumber
menunjukkan hasil yang bagus. Dari berbagai organik selaku pihak swasta yang sebelumnya
permasalah, kemudian pemerintah Kota Surabaya kurang dikuasai dan dimengerti dari sektor
berinisiatif dalam melelang investasikan lahan di publik. Hal ini memungkinkan adanya
TPA Benowo untuk dikelola. Kemudian, transformasi keahlian yang dimiliki oleh PT.
ditindaklanjuti dengan penandatanganan anatara Sumber Organik kepada Dinas Kebersihan
Pemerintah Kota Surabaya dengan PT. Sumber dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya.
Organik yaitu Perjanjian Kerjasama Penyediaan c. Pihak Pemerintah Kota Surabaya diuntungkan
Prasarana dan Sarana Tempat Pemrosesan Akhir dengan kepemilikan secara penuh bangunan
(TPA) Benowo Nomor 658.1/4347/436.6.5/2012 serta seluruh fasilitas yang telah dibangun
dan 88/JBU-SO/8/2012 tanggal 8 Agustus 2012. oleh PT. Sumber Organik tanpa syarat dan
Bagi pihak pertama yaitu Dinas Kebersihan anggaran untuk pembangunan TPA Benowo
dan Ruang Terbuka Hijau sebagai perwakilan saat terlaksananya proses kerjasama tersebut.
dari Pemerintah Kota Surabaya sementara ini d. Dengan dibangunnya infrastruktur penunjang
beluma ada kendala yang signifikan dan sangat dalam pengelolaan sampah di TPA Benowo
mendesak. Sedangkan bagi pihak kedua yaitu PT. memungkinkan adanya efisiensi pengolahan
Sumber Organik kendala awal yang dilalui sampah di kota Surabaya sehingga mampu
sebelumnya yaitu sulitnya mencari karyawan atau meningkatkan kebersihan lingkungan di Kota
pekerja. Dikarenakan mindset masyarakat yang Surabaya.
masih menganggap pekerjaan di daerah TPA e. Mendapatkan biaya sewa setiap tahunnya dri
adalah pekerjaan yang kurang menguntungkan PT. Sumber Organik sebesar 3 miliar setiap
dan tidak bagus, seperti yang dijelaskan oleh tahunnya
Bapak Elok sebelumnya. Kendala selanjutnya Karena dalam terlaksananya dan
adalah tentang komplain masyarakat dengan pencapaian tujuan yang sama maka kerjasama
mengalirnya air lindi hingga ke tambak warga. tersebut harus saling menguntungkan dari kedua
belah pihak, maka pihak PT. Sumber Organik Saran
juga mendapat manfaat dari adanya kerjasama ini, 1. Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota
antara lain: Surabaya
a. Kinerja PT. Sumber Organik dalam Pihak Dinas harus lebih meningkatkan
pengelolahan sampah di TPA Benowo transparansi dalam penerapan kerjasama dengan
mendapat pengakuan dan penghargaan dari pihak lain terutama kerjasama dengan swasta
pihak luar, hal tersebut dapat meningkatkan yang masih perlu dipertanyakan
nama PT. Sumber Organik di lingkungan luar ketransparansiannya. Terutama dari anggaran
TPA Benowo. yang diterima oleh Pemerintah Kota Surabaya.
b. PT. Sumber Organik mendapat kesempatan Dan dalam kerjasama ini pemkot masih
untuk mengelola TPA Benowo yang mengeluarkan anggaran yang dianggap malah
merupakan tempat strategis dan aset penting merugikan pemerintah. Hal ini dikarenakan
Kota Surabaya, dimana hal tersebut ada dalam kurang transparansi baik dalam proses pemilihan
ranah kegiatan Dinas Kebersihan dan Ruang partner maupun anggaran yang dibutuhkan.
Terbuka Hijau Kota Surabaya. 2. PT. Sumber Organik
c. PT. Sumber Organik mendapat keuntungan Kedepannya diharapkan lebih memberi peluang
finansial. kerja dan tidak sebatas hanya profesi pemulung
d. Meskipun peneliti tidak mendapatkan data saja yang diberi wadah di TPA Benowo, akan
keuntungan dari pihak PT. Sumber Organik, tetapi warga sekitar TPA Benowo juga dapat
kerjasama tersebut tentu memberi keuntungan merasakan dampak terutama dibidang pekerjaan
finansial kepada pihak PT. Sumber Organik di TPA Benowo agar lebih meningkatkan
dalam jangka waktu tertentu. kesadaran masyarakat bahwa pentingnya
Dari adanya manfaat diantara kedua belah kebersihan dan kesehatan di lingkungan
pihak dapat disimpulkan bahwa adanya bermasyarakat.
kerjasama ini ada faktor saling menguntungkan Ucapan Terima Kasih
dan saling menghargai dalam setiap prosesnya. Peneliti mengucapkan terima kasih yang setulus-
tulusnya kepada pihak-pihak yang berkontribusi
PENUTUP dalam penulisan jurnal ini, diantaranya:
Simpulan 1. Para dosen S1 Ilmu Administrasi Negara FISH
Berdasarkan hasil penelitian yang telah UNESA.
dijelaskan peneliti sebelumnya, terhadap kerjasama 2. Muhammad Farid Ma'ruf, S.Sos., M.AP. selaku
yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Ruang dosen pembimbing.
Terbuka Hijau dan PT. Sumber Organik dalam 3. Tjitjik Rahaju, S.Sos., M.Si.. dan Galih Wahyu
pengelolaan sampah melalui Program Pembangkit Pradana, S.AP., M.Si. selaku dosen penguji.
Listrik Berbasis Sampah dapat disimpulkan bahwa 4. Para dosen yang terkait yang telah membimbing
dalam pelaksanaan kerjasama dalam membangun dan menelaah jurnal yang ditulis peneliti.
sarana dan prasarana di TPA Benowo dalam 5. Dan pihak-pihak lainnya yang memberikan
pengelolahan sampah dapat berjalan dengan baik dukungan moral maupun material kepada peneliti
namunb memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan sehingga penulisan jurnal ini dapat terselesaikan.
tersebut adalah tranparansi dalam penerapannya dan
sistem bagi hasil yang belum banyak diketahui DAFTAR PUSTAKA
masyarakat. Selain itu dalam pemilihan partner Abdulsyani. 1994. Sosiologi Skematika, Teori, dan
masih belum ada transparansi juga. Adapun dalam Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.
Baharuddin, Nur Sadik Badu, Adnan Nasution. 2017.
kerjasama ini Pemerintah Kota Surabaya masih
The Journal of Waste Management Model
mengeluarkan dana lagi untuk mengelolah sampah Based On Partnership In The Coastal Areas
kepada PT. Sumber Organik padahal pemkot sudah Of Makassar City.
melepaskan asetnya yaitu TPA Benowo. Eprilianto, Deby Febriyan. 2019. Mewujudkan
Penelitian ini juga dijabarkan menggunakan Integrasi Data Melalui Implementasi
tujuh prinsip kerjasama menurut Keban (2009) yakni Inovasi Pelayanan Kesehatan Berbasis
transparansi, akuntabilitas, partisipatif, efisiensi, Teknologi Digital. JPSI (during), Vol. 4 No.
1 November 2019: 30-37
efektifitas, konsensus serta saling menguntungkan
(https://journal.unesa.ac.id/index.pp/jpsi )
dan menghargai.
Faizal, K. & Shintarini, K. S.. 2013. The Journal of
Klausula Tipping Fee dalam Kontrak
Kerjasama Pemerintah dengan Swasta
(Public Private Partnership) Pengelolahan
Sampah. Fakultas Hukum Universitas
Airlangga.
http://www.suarasurabaya.net/fokus/864/2017/1845
88-Agar-Sampah-TPA-Benowo-Surabaya-
Tidak-Menimbulkan-Polusi. Diakses pada
tanggal 25 September 2018.
Keban, T. Yeremias. 2009. Kerjasama Antar
Pemerintah Daerah dalam Era Otonomi:
Isu, Strategis, Bentuk dan Prinsip. Jakarta:
Rosda.
Lee, Suezan. 2006. The Journal of Public Private
Partnership for Development, a Handbook
for Business USAID. An Education
Specialist in the Office of Education at
USAID
Ma’ruf, Farid dan Prasetyo Isbandono. 2016. Urgensi
Kerjasama Antar Daerah
(Intergovernmental) Dalam Penanganan
Bencana Alam Di Daerah. JPSI (during),
Vol. 1 No. 1 November 2016: 47-54
(https://journal.unesa.ac.id/index.pp/jpsi )
Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Sampah dan Kebersihan di
Kota Surabaya
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2018 tentang
Kerjasama Daerah
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan
R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Undang-Undang No. 5 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan Sampah

Anda mungkin juga menyukai