Anda di halaman 1dari 42

JIP: SAMOTA

Jurnal Ilmu Pemerintahan


Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

Upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa


Dalam Menjalankan Program Zero Waste Di
Tahun 2020/2021
Sri Bintang Bano
Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Teknologi Sumbawa
E-mail: sribintangbano@gmail.com

ABSTRAK

Zero Waste adalah sebuah konsep yang melampaui daur ulang limbah sederhana untuk
memasukkan pencegahan limbah dan pengurangan limbah. Prinsip Zero Waste secara umum merupakan system
pengelolaan sampah terpadu dengan konsep Zero Waste yang mengikuti prinsip-prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recyle),
4R atau 5R. Reduce (mengurangi), menggunakan kembali (Reuse), mendaur ulang (Recyle), sedangkan 4R plus
replace (mengganti) dari sumber dan 5R plus replant (recover plant). System pengelolaan sampah Zero Waste adalah
cara holistic untuk mengelola sampah dan sumber daya disuatu kawasan secara berkelanjutan. Pemerintah Indonesia
telah mencanangkan program Indonesia Bebas Sampah 2020 melalui Kementrian Lingkungan Hidup, pemerintah
berharap dapat mengubah opini masyarakat tentang sampah melalui pengelolaan sampah secara mandiri. Konsep
Bebas Sampah (Zero waste)) artinya memperlakukan sampah kedalam kondisi nol atau tak bersisa. Dengan
penerapan konsep Bebas Sampah (Zero waste), maka lingkungan akan benar-benar terhindar dari penumpukkan
sampah baik sampah organik maupun sampah anorganik sehingga kerusakan lingkungan hidup yang lebih parah
akan dapat terhindarkan. Untuk merealisasikan program zero waste tentu implementor kebijakan dituntut untuk
berkerja extra dalam proses implementasinya mulai dari peningkatan komunikasi dengan sosialisai kepada
masyarakat akan pentingnya mengatasi permasalahan sampah, perbaikan fasilitas dan berbagai hal yang memang
dibutuhkan dalam merealisasikan program bebas sampah ini. Adapun contoh nya di SMK 3 Sumbawa untuk di
jelaskan nya Program Zero Waste di SMK Negeri 3 Smbawa mengajarkan kepada siswa untuk mengembangkan dan
mempraktekkan pengetahuan mengenai konsep sistem berkelanjutan dengan cara mengurangi produksi sampah.
Kerja sama dari seluruh pihak sangat dibutuhkan dalam pelaksanan zero wase di sekolah. Salah satu bentuk
penerapan zero waste di SMK Negeri 3 Sumbawa yaitu dengan melakukan pemilahan sampah botol plastik untuk
menjadi daur ulang/keindahan dalam pembuatan taman sekolah.

Kata Kunci : Zero Waste, Program, Sampah

ABSTRACT
Zero Waste is a concept that goes beyond simple waste recycling to include waste prevention and waste
reduction. The principle of Zero Waste in general is an integrated waste management system with the concept of
Zero Waste which follows the principles of 3R (Reduce, Reuse, Recycle), 4R or 5R. Reduce (reduce), reuse (Reuse),
recycle (Recycle), while 4R plus replace (replace) from the source and 5R plus replant (recover plant). The Zero
Waste waste management system is a holistic way to manage waste and resources in an area in a sustainable manner.
The Indonesian government has launched the Indonesia Zero Waste 2020 program through the Ministry of
Environment, the government hopes to change public opinion about waste through independent waste management.
The concept of Zero Waste (Zero waste) means treating waste into zero or no residue. By implementing the concept
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

of Zero Waste, the environment will be completely avoided from the accumulation of waste, both organic and
inorganic waste, so that more severe environmental damage can be avoided. To realize the zero waste program, of
course policy implementers are required to work extra in the implementation process starting from increasing
communication by outreach to the community about the importance of overcoming waste problems, improving
facilities and various things that are really needed in realizing this waste free program. As for the example at SMK 3
Sumbawa to explain the Zero Waste Program at SMK Negeri 3 Smbawa teaches students to develop and practice
knowledge about the concept of a sustainable system by reducing waste production. Cooperation from all parties is
needed in implementing zero wast in schools. One form of implementing zero waste at SMK Negeri 3 Sumbawa is
by sorting plastic bottle waste for recycling/beauty in making school gardens.

Keywords : Zero Waste, Program, Garbage

PENDAHULUAN ( Font Times New Roman 12 )


Perilaku manusia yang tergolong konsumtif juga menjadi salah satu faktor penyebab

meningkatkan volume sampah terutama penggunaan barang sekali pakai. Kesadaran masyarakat

yang masih minim akan penumpukan sampah terutaman sampah anorganik menjadi kendala

dalam mengantisipasi permasalahan sampah, padahal seperti yang kita ketahui sampah

anorganik mebutuhkan waktu puluhan tahun agar bisa terurai sehingga dengan adanya hal

tersebut kondisi lingkunganpun menjadi tidak baik. Kurangnya skill masyarakat untuk mengelola

sampah menjadi suatu produk yang bernilai ekonomi maupun agar bisa digunakan kembali masih

sangat kurang. Sebenarnya sampah tidak hanya menjadi barang buangan ketika seseorang

mampu mengelolanya dengan baik, tidak hanya bisa digunakan kembali tapi juga dapat bernilai

ekonomi. Ketika masyarakat memiliki skill dalam mengolala sampah, bukan hanya sekedar

masalah penumpukan sampah yang bisa di atasi tapi itu bisa menjadi peluang bagi masyarakat

untuk menciptakan lapangan perkerjaan yang tentunya bisa meningkatkan perekonomian.

Zerowaste adalah sebuah konsep yang melampaui daur ulang limbah sederhana untuk

memasukkan pencegahan limbah dan pengurangan limbah. Prinsip zerowaste secara umum

merupakan sistem pengelolaan sampah terpadu dengan konsep zerowaste yang mengikuti prinsip-
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), 4R atau 5R. Reduce (mengurangi), menggunakan kembali

(reuse), mendaur ulang (recycle waste), sedangkan 4R plus replace (mengganti) dari sumber

dan 5R plus replant (recover plant). Zero waste juga berarti menggabungkan pengurangan

sumber sampah, daur ulang dan penggunaan kembali, pengomposan, pembakaran dan

pembuangan akhir. Mengurangi sumber sampah, misalnya, berarti membiasakan diri untuk tidak

membuang barang seharihari. Kemudian contoh daur ulang dan penggunaan kembali, terutama

dalam hal sampah anorganik seperti plastik, kertas, logam, dll. Sedangkan sampah organik dapat

diubah menjadi kompos, biogas, briket, dll. Pemungutan secara terpisah karenanya merupakan

kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh masyarakat. dilakukan pada semua kegiatan

untuk mempermudah pembuangan sampah pada proses selanjutnya

Tujuan yang ingin peneliti capai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan

program pemerintah dalam menjalankan salah satu program nya yaitu program Zero Waste pada

tahun 2020/2021. Selain itu peneliti juga fokus kepasa faktor – faktor yang kerap kali menjadi

kendala dalam menjalankan program Zero Waste ini sendiri.

Munculnya bank sampah sebagai inisiatif masyarakat lokal dalam upaya 6 berpartisipasi

mengenai permasalahan yang selama ini ada. Dengan strategi pengelolaan sampah 3R berbasis

masyarakat tersebut mampu mengubah imajinasi sebagian banyak orang terhadap sampah yang

tidak memiliki nilai ekonomi (KLH, 2011)

Dengan adanya permasalahan sampah yang semakin pelik, tentunya pemerintah dituntut

menyediakan solusi untuk mengatasi permasalahan sampah ini. Saat ini banyak program yang

disodorkan pemerintah untuk mengatasi masalah persampahan di berbagai penjuru. Salah

satunya adalah program Bebas Sampah (Zero waste). Konsep Bebas Sampah (Zero waste))
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

artinya memperlakukan sampah kedalam kondisi nol atau tak bersisa. Dengan penerapan konsep

Bebas Sampah (Zero waste), maka lingkungan akan benar-benar terhindar dari penumpukkan

sampah baik sampah organik maupun sampah anorganik sehingga kerusakan lingkungan hidup

yang lebih parah akan dapat terhindarkan. Untuk merealisasikan program zero waste tentu

implementor kebijakan dituntut untuk berkerja extra dalam proses implementasinya mulai dari

peningkatan komunikasi dengan sosialisai kepada masyarakat akan pentingnya mengatasi

permasalahan sampah, perbaikan fasilitas dan berbagai hal yang memang dibutuhkan dalam

merealisasikan program bebas sampah ini.

Kerangka teori yang dipakai oleh peneliti berdasarkan variabel penelitian, diantaranya:

Teori Manajemen pemerintahan yang didalamnya terdapat beberapa sub bagian yaang biasa

disingkat dengan POAC yakni: Planing, Organizing, Actuating dan Controlling, kemudian

selanjutnya Faktor – faktor dominan dalam manajemen pemerintahan yakni perubahan secara

struktural dan fungsional serta perubahan secara struktural pula.

Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian terdahulu yang dilakukan penulis terdapat

persamaan dan perbedaan pada peneltian ini dan penelitian terdahulu.Adapun persamaan pada

penelitian tersebut yakni sama-sama menggunakan penelitian pendekatan kualitatif yang bersifat

deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Adapun perbedaan dari penelitian ini dengan

penelitian yang dilakukan adalah objek penelitian, waktu, tempat, dan tahun penelitian, serta

model pelaksanaannya. Kelima penelitian sebelumnya lebih condong kepada Implementasi

program Zero Waste pengurusan pengelolaan sampah yang terdapat di masing- masing Daerah.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Tujuan menggunakan metode


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

kualitatif pada penelitian ini adalah agar peneliti dapat mendeskripsikan mengenai implementasi

kebijan program zero waste dalam pengelolaan sampah. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, penelitian ini berupaya untuk

menjelaskan dan mencoba mendeskripsikan serta mempelajari implementasi kebijakan program

zero waste dalam pengelolaan sampah. Dengan lokasi penelitian di Kantor Bupati Sumbawa dan

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa. Teknik pengumpulan data menggunakan

metode observasi, wawancara dan dokumentasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Upaya Pemerintah Dalam Pelaksanaan Zero Waste

Evaluasi strategi adalah tahapan final dalam manajemen strategik. Pimpinan sangat ingin

mengetahui kapan dan mengapa strategi tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan dalam

suatu organisasi. Evaluasi strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi terkait

implementasi strategi. Dimana semua strategi dapat dimodifikasi di masa datang, karena faktor

internal dan eksternal secara konstan berubah. Ada tiga aktivitas yang utama dalam evaluasi

strategi yaitu:

a. mereview faktor-faktor eksternal dan internal yang

menjadi dasar strategisaat ini,

b. mengukur prestasi atau capaian, dan

c. mengambil tindakan korektif. Aktivitas dalam


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi

terjadi pada semua level dalam organisasi yaitu level korporasi,

level divisi atau unit kerja dan level fungsional. Tahap evaluasi

terhadap seluruh aktivitas organisasi menunjukkan apakah

strategi yang diimplementasikan sesuai dengan strategi yang

telah diformulasikan. Evaluasi menggunakan metode analisis

komparasi antara kondisi perencanaan yang diharapkan dengan

pencapaian yang dihasilkan. Selanjutnya pelaporan disiapkan

dan dilakukan secara berkala seperti tahunan, bulanan atau mingguan. Dengan demikian, segala
penyimpangan dapat dievaluasi dan diperbaiki kinerjanya dengan harapan, segala sesuatu yang telah
direncanakan yang berjalan sesuai rencana.

Tahap Pelaksanan Zero Waste

Implementasi merupakan sebuah penerapan aktivitas tertentu yang di buat

untuk mempraktikkan program dengan dimensi yang sudah di ketahui. Berdasarkan wilayah

pelayanan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan dalam pengelolaan sampah maka kita ingin

mengetahui bagaimana penyelenggaraan manajemen strategi dalam pengelolaan sampah terkait

mengenai pengumpulan sampah, penyuluhan sampah, pengolahan sampah dan pembungan

sampah.

1.) Pengumpulan Sampah

Pengumpulan merupakan tindakan pengumpulan sampah dari sumbernya menuju ke


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

TPS dengan menggunakan Truk atau mobil pick-up khusus sampah. perencanaan dalam

pengumpulan sampah sudah dilakukan sesuai dengan pelayanan dalam pengelolaan sampah,

tetapi apakah dalam hal proses kegiatan pelayanan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan

sudah menyeluruh, karena masih ada beberapa volume sampah yang tidak tertangani.

Pelayanan pengelolaan sampah terkait pengumpulan masih ada beberapa yang perlu

diperhatikan karena secara keseluruhan masih banyak yang belum tertangani dan bahkan

masih ada yang belum dijamah sama sekali dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai

hak-hak seluruh warga masyarakat atas suatu barang, jasa dan atau pelayanan administrasi

yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan yang terkait pengelolaan sampah.

2.). Penjemputan Sampah

Penjemputan sampah merupakan proses atau cara perbuatan mengambil sampah,

dalam hal proses pelayanan pengelolaan sampah penjemputan merupakan salah satu yang

perlu dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan dalam pelayanan pengelolaan

sampah. pelayanan yang diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan dalam

pengelolaan sampah sudah dijalankan dengan dilakukannya penjemputan sampah sesuai

tanggapan dari informan.

Penjemputan Sampah di lakukan setiap 3 minggu sekali, dengan Menggunakan Truk

Sampah Yang telah di sediakan dari Pihak Dinas Lingkungan Hidup. Penjemputan Sampah

dilakukan di setiap gang Rumah Masyrakat Daerah Sumbawa,dimana masyarakat


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

mengumpulkan sampah nya di titik di damana sudah ditentukan kemudian truk sampah

keliling untuk proses pengangkatan.

3) Pengelolaan Sampah

Sampah dapat diolah sesuai jenis nya, komposisi nya berbagai Alternatif yang tersedia

dalam proses pengelolaan sampah di antara nya adalah :

a. Tranformasi Fisik, meliputa pemisahaan sampah dan pemadatan yang bertujuan untuk

mempermudah penyimpanan dan pengangkutan.

b. Pembakaran (incinerate), merupakan teknik pengolahan sampahyang dapat mengubah

sampah menjadi bentuk gas

c. Pembuatan kompos (composting), yaitu mengubah sampah melalui proses mikrobiologi

menjadi produk lain yang dapat dipergunakan. Output dari proses ini adalah kompos dan gas bio.

d. Energy recovery, yaitu transformasi sampah menjadi energi, baik energi panas maupun

energi listrik. Metode ini telah banyak dikembankan dinegara maju.

Peran pemerintah dalam proses pelayanan pengelolaan sampah dibutuhkan terkait

mengenai masalah pengolahan sampah yang harus dilakukan oleh Dinas


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

Lingkungan Hidup dan Pertanahan karena jika tidak ada pengolahan akan berdampak pada

lingkungan, tetapi respon besar bagi informan dalam hal ini kabid kebersihan dari kantor Dinas

Lingkungan Hidup dan Pertanahan mengatakan bahwa:

“Pada saat ini kami sudah melakukan sebuah pengolahan sampah yang dimana kami memilah
sampah yang dapat dimanfaatkan dan tidak dapat dimanfaatkan kemudian sampah yang dapat di
olah kami pisahkan dan selebihnya itu kami langsung membawa keTPA tanpa adanya
pengolahan”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa pengolahan sampah sudah

dilakukan dengan sebagaimana mestinya ini menunjukkan bahwa perhatian pemerintah sudah

cukup bagus terhadap pengelolaan sampah yang harus dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup

dan Pertanahan, maka kedepanya diharapkan dapat melakukan pengolahan sampah secara

control lundfiil agar sampah tidak berdampak merusak lingkungan.

4. Pembuangan Sampah

Pembuangan sampah merupakan proses atau cara perbuatan dalam membuang sampah

yang dihasilkan oleh masyarkat. Pembuangan akhir sampah harus memenuhi syarat kesehatan

dan kelestarian lingkungan. Teknik yang saat ini dilakukan oleh pemerintah open dumping, yaitu

sampah yang ada hanya ditempatkan begitu saja hingga kapasitasnya tidak lagi terpenuhi. Teknik

ini berpotensi menimbulkan gangguan terhadap lingkungan. Adapun teknik yang

direkomendasikan adalah sanitari landfill, yaitu pada lokasi TPA dilakukan kegiatan-kegiatan

tertentu untuk mengolah timbunan sampah. Peran pemerintah dalam proses pelayanan

pengelolaan sampah dibutuhkan terkait dengan peran Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan

dalam pengelolaan sampah, pada saat ini yang dilakukan pemerintah dalam pelayanan terkait
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

menganai pengankutan dan penjemputan tanpa adanya sebuah pengolahan di mana dilakukan

secara open damping, dalam penanaman kesadaran kepada masyarakat dan karyawan terkait

dengan pembinaan yang perlu dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan tidak

sejalan dengan apa yang kita harapkan di mana pemerintah hadir dan memberikan pengetahuan

kepada masyarakat dampak bagi lingkungan yang bisa ditimbulkan oleh sampah agar masyarakat

sadar akan pentingnya pengelolaan sampah.

Tahapan Perorganisasian Zero Waste

Adapun susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan

kabupaten Sumbawa sebagai berikut:

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan mempunyai tugaspokok

melaksanakan kewenangan pemerintahan dari Bupati untuk menangani sebagian urusan

Kebersihan daerah untuk menjadikan Sumbawa bersih dan hijau sebagaimana dengan tugas

umum yang meliputi :

1) Mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan

2) Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan kebersihan lingkungan.

3) Penyusunan program dan kegiatan Dinas Kebersihan

4) Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan terhadap kebersihanLingkungan.


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

b. Sekretaris

1) Sub Bagian Umum dan Perencanaan Sub Bagian umum dan Perencanaan dipimpin oleh

seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris

Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan.

Sub Bagian umum dan Perencanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

umum dan menyusun perencanaan program. Dalam melaksanakan tugas Sub Bagian Umum dan

Perencanaan mempunyai fungsi :

a) Penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan,

b) Penyelenggaraan ketatalaksanaan, dan kearsipan.

c) Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi danpelaporan

pelaksanaan kegiatan unit kerja.

d) Penyiapan bahan penyusunan program

e) Penyiapan bahan koordinasi dan fasilitas pelaksanaan

penyusunanprogram.

f) Penyelenggaraan penyusunan program

2) Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas

Kebersihan dan Lingkungan Hidup. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan yaitu :

a) kegiatan serta pengelolaan administrasi keuangan.

b) kegiatan serta pengelolaan administrasi.

3) Sub Bagian Kepegawaian Sub Bagian Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala

Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas Lingkungan

Hidup dan Pertanahan.

Sub Bagian kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan urusan

kepegawaianyaitu :

a) Pengelolaan kearsipan pegawai Dinas Kebersihan dan LingkunganHidup.

b) Penyusunan bahan pembinaan disiplin dan peningkatankesejahteraan pegawai.

c) pengelolaan administrasi kepegawaian

c. Bidang Kebersihan

1. Seksi Pemeliharaan

Seksi Pemeliharaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan

Bertanggung jawab kepada kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan. Seksi Pemeliharaan

mempunyai tugas pokok penyelenggara kegiatan memelihara Kebersihan dan pertamanan di


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

kabupaten Sumbawa.

2. Air Limbah

Dalam bidang kebersihan memerlukan pelaksana untuk bagian air limbah yang

mempunyai tugas pokok membersihkan got dan bgian air limbah lainnya.

Tahap Perencanaan Zero Waste

Evaluasi merupakan tahapan final dalam sebuah manajemen strategik. Evaluasi strategi

adalah alat utama untuk mendapatkan informasi terkait implementasi strategi. Dimana Tahap

evaluasi terhadap seluruh aktivitas organisasi menunjukkan apakah strategi yang

diimplementasikan sesuai dengan strategi yang telah diformulasikan. Evaluasi menggunakan

metode analisis komparasi antara kondisi perencanaan yang diharapkan dengan pencapaian yang

dihasilkan. Selanjutnya pelaporan disiapkan dan dilakukan secara berkala seperti tahunan,

bulanan atau mingguan. Dengan demikian, segala penyimpangan dapat dievaluasi

dan diperbaiki kinerjanya dengan harapan, segala sesuatu yang telah direncanakan yang

berjalan sesuai rencana.

1) Mereview faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar dari strategi

Penanaman kesadara merupakan suatu bentuk proses perbuatan perhatian seseorang yang

ingin mengerti dan sadar untuk mengarahkan sikap. Perencanaan penanaman kesadaran perlu

dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan terkait pembinaan dalam pengelolaan
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

sampah kepada masyarakat agar semua orang tau dan sadar akan dampak yang bisa ditimbulkan

oleh sampah.

Peran Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan dalam pengelolaan sampah

menjadirespon besar bagi salah soerang informan, ada pandang yang dilontarkan oleh salah

seorang informan di mana sangat singkron dengan kondisi yang terjadi pada tataran pemerintah

kabid kebersihan dari kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan yang mengatakan bahwa:

“Pada saat ini kami belum sepenuhnya mempunyai pembinaan secara khusus mengenai
penanaman kesadaran kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah, tetapi kami menghimbau
kepada personil kami agar mengerti secara teknis pengelolaan sampah dan memberikan contoh
yang baik kepada masyarakat”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam penanaman kesadaran

kepada masyarakat terkait dengan pembinaan yang

perlu dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan tidak sejalan dengan apa yang

kita harapkan di mana pemerintah hadir dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat

dampak bagi lingkungan yang bisa ditimbulkan oleh sampah agar masyarakat sadar akan

pentingnya pengelolaan sampah.

2) Mengkur Prestasi atau Pencapaian

Strategi Sosialisasi adalah proses belajar yang dilakukan oleh seseorang untukberbuat

dan bertingkah laku berdasarkan patokan yang terdapat dan diakui dalam masyarakat, Sedangkan

Pengelolaan sampah sendiri adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk menangani sampah
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

sejak ditimbulkan sampah dengan pembuangan akhir. Dalam proses belajar atau penyesuaian diri

seseorang kemudian mengadopsi kebiasaan sikap dan ide-ide dari orang lain, seseorang

mempercayai dan mengakui sebagai milik pribadinya.

Jika sosialisasi dipandang dari sudut masyarakat, maka sosialisasi dimaksudkan sebagai

usaha untuk memasukkan nilai-nilai kebudayaan terhadap individu, maka sehubungan dengan itu

dalam proses pengelolaan sampah ini diperlukan keterlibatan masyarakat sehingga individu

tersebut menjadi bagian dari masyarakat yang mengerti bagaimana proses pengelolaan sampah

yang baik dan benar.

Sehubungan dengan mengenai proses sosialisasi tentang pengelolaan sampah yang

dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup, maka penulis mewawancarai salah

seorang staf dari Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan

Pertanahan yang mengatakan bahwa:

“Dalam proses sosialisasi yang kami lakukan biasanya kunjungan ke mesjid atau kelurahan dan
juga dengan bentuk kerja sama dengan para ibuibu PKK, begitu juga sekolah-sekolah yang ada
di darah Sumbawa tetapi disini partisipasi masyarakat juga kurang dalam hal melakukakan
pengelolaan sampah dengan baik ”.

Berdasarkan penjelasan di atas, dalam bentuk upaya yang dilakukan oleh Dinas

Kebersihan dan Lingkungan Hidup dalam pengelolaan sampah sudah ada dengan adanya proses

kegiatan yang memberikan pembelajaran kepada masyarakat akan adanya pengelolaan sampah

yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan dengan melakukan sebuah

sosialisasi ke mesjid-mesjid atau kelurahan, meskipun juga partisipasi dari masyarakat yang
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

masih kurang yang mau ikut serta dalam melakukan pengelolaan sampahnya sendiri.

Tahapan Pengendalian

pengendalian pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan,upaya pemerintah pusat

dalam hal pemulihan lingkungan yang bersandar pada indeks kualitas lingkungan hidup dalam

indicator kualitas udara, kualitas air, kualitas lahan

dan kualitas air laut harus ditingkatkan. Salah satu cara adalah dengan pengelolaan sampah

yang baik dan konservasi lingkungan rusak seperti penghijauan dan lainnya.

Pengelolaan sampah yang dimaksud pada penelitian ini yaitu sebuah inovasi yang

membuat masyarakat menjadi lebih peduli pada kondisi sekitar dan menjadikan masyarakat

menjadi lebih kreatif. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi masyarakat karena pastisipasi

masyarakat dalam pengelolaan sampah sangat dibutuhkan dalam pembuatan warung sampah

tersebut.

Pengelolaan sampah penting untuk dilaksanakan karena masalah lingkungan itu sendiri

sangat penting. Kerusakan lingkungan disebabkan oleh tingginya kegiatan ekonomi dan

pembangunan seperti sampah kemasan plastik, kaleng dan kertas, yang secara rutin terdapat di

pertanian, industri, konsumsi energi dan pembuangan sampah. Saya berharap dengan adanya

pengelolaan sampah serta pembuatan tempat pembuangan sampah dapat menanamkan rasa hidup

bersih (healthy life) pada masyarakat.


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

Menurut pasal 1 UU No. 18 Tahun 2008, menyebutkan bahwa definisi sampah adalah

sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sedangkan,

Pengelolaan sampah sendiri adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk menangani sampah

sejak ditimbulkan sampah dengan pembuangan akhir. Secara garis besar, kegiatan pengelolaan

sampah meliputi

pengendalian timbulan sampah, pengumpulan sampah, transfer dan transpor, pengolahan dan

pembuangan akhir.

1. Penimbulan sampah (solid waste generated) Pada dasarnya sampah itu tidak

diproduksi, tetapi ditimbulkan. Oleh karena itu dalam menentukan metode penanganan yang

tepat, penentuan besarnya timbulan sampah sangat ditentukan oleh jumlah pelaku dan jenis

kegiatannya. Idealnya untuk mengetahui besarnya timbulan sampah yang terjadi, harus

dilakukan dengan studi.

2. Penanganan di tempat (on site handling) Adapun yang dimaksud peanganan sampah

ditempat atau pada sumbernya adalah semua perlakuan terhadap sampah yang dilakukan

sebelum sampah

ditempatkan dilokasi tempat pembuangan. Suatu material yang sudah dibuang atau tidak

dibutuhkan, sering kali sampah memiliki nilai ekonomis. Penanganan sampah ditempat, dapat

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penanganan sampah pada tahap-tahap


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

selanjutnya. Kegiatan pada tahap ini bervariasi menurut jenis sampahnya, antara lain meliputi

pemilahan (sorting), pemanfaatan kembali (reuse), dan daur ulang (recycle). Tujuan utamanya

adalah untuk mereduksi besarnya timbulan sampah (reduce).

3. Pengumpulan (collecting) Pengumpulan ini merupakan tindakan pengumpulan

sampah dari sumbernya menuju keTPS dengan menggunakan gerobak dorong atau mobil pick-

up khusus sampah.

4. Pengangkutan (trasnsfer/transport) Pengangkutan merupakan usaha pemindahan

sampah dari TPS menuju TPA dengan menggunakan truk sampah.

5. Pengolahan (treatment) Sampah dapat diolah sesuai jenis komposisinya.

Berbagai alternatif yang tersedia dalam proses pengolahan sampah diantaranya adalah sebagai

berikut. a. Trasnformasi fisik, meliputi pemisahan sampah dan pemadatan yang bertujuan untuk

mempermudah penyimpanan dan pengankutan.

 Pembakaran (incinerate), merupakan teknik pengolahan sampah yang dapat

mengubah sampah menjadi bentuk gas, sehingga volumenya dapat berubah hingga 90-95%.

Meskipun merupakan teknik yang efektif, tetapi bukan teknik yang dianjurkan. Hal ini

disebabkan sangat Berpotensi untuk menimbulkan pencemaran udara. Disampin itu teknik baru

ini akan berfungsi dengan baik bila kwalitas sampah yang diolah memenihi syarat tertentu.

 Pembuatan kompos (composting), yaitu mengubah sampah melalui proses


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

mikrobiologi menjadi produk lain yang dapat dipergunakan. Output dari proses ini adalah

kompos dan gas bio. Energy recovery, yaitu transformasi sampah menjadi energi, baik energi

panas maupun energi listrik. Metode ini telah banyak

dikembankan dinegara maju. Pembuangan akhir Pembuangan akhir sampah harus memenuhi

syarat kesehatan dan kelestarian lingkungan. Teknik yang saat ini dilakukan oleh open dumping,

yaitu sampah yang ada hanyaa ditempatkan begitu saja hingga kapasitasnya tidak lagi terpenuhi.

Teknik ini berpotensi menimbulkan gangguan terhadap lingkngan. Adapun teknik yang

direkomendasikan adalah sanitari landfill, yaitu pada lokasi TPA dilakukan kegiatan-kegiatan

tertentu untuk mengolah timbunan sampah.

Kemudian, pada dasarnya dalam pengelolaan sampah dapat digolongkan atas

beberapa kriteria sampah masyarakat dalam melakukan aktifitas sehari-hari yaitu: Menurut

Hadwiyanto dalam bukunya kuncoro sajati (2009:13), ada beberapa macam penggolongan

sampah. Penggolongan ini dapat didasarkan atas beberapa kriteria, yaitu: asal, komposisi,

bentuk, lokasi, proses terjadinya, sifat, dan jenisnya.

a. Penggolongan sampah berdasarkan asalnya

1) Sampah hasil kegiatan rumah tangga, termasuk di dalamnya sampah rumah sakit, hotel,

dan kantor.

2) Sampah hasil kegiatan industri/ pabrik.


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

3) Sampah hasil kegiatan pertanian meliputi perkebunan, kehutanan, perikanan, dan

peternakan.

4) Sampah hasil kegiatan perdagangan, misalnya sampah pasar dan toko.

5) Sampah hasil kegiatan pembangunan.

6) Sampah jalan raya.

b. Penggolongan sampah berdasarkan komposisinya

1) Sampah seragam. Sampah hasil kegiatan industi umumnya termasuk dalam golongan ini.

Sampah dari kantor sering hanya terdiri atas kertas, karton, kertas karbon, dan semacamnya yang

masih tergolong seragam atau sejenis.

2) Sampah campuran. Misalnya, sampah yang berasal dari pasar atau sampah dari tempat-

tempat umum yang sangat beraneka ragam dan bercampur menjadi satu.

c. Penggolongan sampah berdasarkan bentuknya

1) Sampah padatan (solid), misalnya daun, kertas, karton, kaleng, plastik, dan logam

2) Sampah cairan (termasuk bubur) misalnya bekas air pencuci, cairan yang tumpah, tetes

tebu, dan limbah industri yang cair


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

3) Sampah berbentuk gas, misalnya karbondioksida, omonia, dan lainya

d. Penggolongan sampah berdasarkan lokasinya

1) Sampah kota (urban) yang terkumpul dikota-kota besar.

2) Sampah daerah yang terkumpul di daerah-daerah luar perkotaan.

e. Penggolongan sampah berdasarkan proses terjadinya

1) Sampah alami, ialah sampah yang terjadi akibat proses alami. Misalnya rontokan

dedaunan

2) Sampah nonalami, ialah yang terjadi kareana kegiatan manusia.

Misalnyna plastik dan kertas

f. Penggolongan sampah berdasarkan sifatnya

1) Sampah organik, terdiri atas dedaunan, kayu, tulang, sisa makanan ternak, sayur, dann

buah. Sampah organik adalah sampah yang mengandung senyawa organik dan tersusun oleh

unsur karbon, hidrogen, dan oksigeen. Sampah ini mudah didegradasi olah mikroba.

2) Sampah anorganik, terdiri atas kaleng, plastik, besi, logam , kaca, dan bahanbahan lainya

yang tidak tersusun oleh senyawa organik. Sampah ini tidak dapat didegradasi oleh mikroba

sehingga sulit untuk diuraikan.


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

Faktor-Faktor Penghambat Berjalan nya Zero Waste

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan

Kabupaten Sumbawa pada tabel sebagai berikut:

No Sarana Dan Prasarana Jumlah

1 Kendaraan Truk 13 Unit

2 Amrol 6 Unit

3 Countainer 20 Unit

4 Bak Sampah 2 Unit

5 Mesin Sampah 3 Unit

6 Mesin Pemotong Rumput 5 Unit

7 Mesin 3 Roda ( Viar ) 3 Unit

Jumlah 42 Unit
Sumber Data : Dinas Lingkaungan Hidup Kabupaten Sumbawa

Maka tahun 2023 ini Dinas Lingkungan Hidup akan melakukan surat edaran dan lebih

intens masalah sampah akan di beri sanksi, sarana dan prasana serta armada, truk ,dam roll,dan

lain sebagainya yang tersedia hanya 30% yang dapat digunakan sebab sudah cukup lama dan
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

hanya beberapa saja yang dapat digunakan,

contoh nya Dum Truk yang ada di Dinas Lingkungan Hidup sebanyak 13 dum truk sementara

yang dapat digunakan 3-4 yang layak begitu juga Fasilitas lain nya sebab pada pengangkatan

sampah banyak juga sampah yang tercampur air sehingga beberapa fasilitas seperti truk menjadi

karatan. Fasilitas pendukung lain nya juga akan lebih di prhatikan lagi agar tidak sama terjadinya

dengan fasilitas yang sudah ada.

Ideal nya Pengelolaan sampah juga dilakukan tergantung Fasilitas yang ada seperti

armada,kendaraan, maupun Falisitas pendukung nya. Sementara Bank Sampah yang beroperasi

di Kabupaten Sumbawa juga tidak berjalan sebagaimana perencanaan yang ada. Seperti TPS3R

menghabiskan dana 600 juta ada beberapa yang berjalan dan sebagaiaan tidak terlaksana. TPS3R

adalah Sistem Pengelolaan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan

pengayak kompos yang lebih efektif danefesien. Di kabupaten sumbawa TPS3R selain di daerah

Pelamang ada juga di Labuhan Aji Cuma belum maksimal berjalan. Program yang di jalankan

Dinas Lingkungan Hidup juga sempat terhenti karena adanya Covid-19 sehingga sosialisasi

kepada masyarakat tentu nya juga pada sekolah-sekolah yang ada di Daerah Sumbawa tidak

berjalan. Namun harapan yang sempat tidak berjalan akan di laksanakan pada tahun 2023.

Persoalan selanjutnya juga terjadi tempat pemerosesan terakhir (TPA) yang belum terproses.

SDM ( Sumber Daya Manusia ) Kurang Memadai


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

Salah satu permasalahan besar yang dialami oleh hampir setiap Daerah adalah terkait

masalah penanganan dan pengelolaan sampah yang seakan tidak pernah ada habisnya untuk

dibahas dan diselesaikan. Dimana timbulan sampah semakin hari terus menerus bertambah,

untuk itu sampah menjadi persoalan yang sangat serius terutama bagi sektor lingkungan hidup.

Sebab, penanganan masalah sampah berhubungan erat dengan masalah lingkungan hidup yang

akan berdampak pada kondisi kesehatan dan kebersihan lingkungan.

dalam pengelolaan sampah di kota tersebut sudah cukup baik. Hal tersebut sejalan

dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dimiliki oleh Kantor Dinas Lingkungan

Hidup pada bidang pengelolaan sampah Kota Sumbawa. Adapun hambatan yang ditemui Dinas

Lingkungan Hidup dan Kebersihan terhadap pengelolaan sampah di Kota Sumbawa adalah

kurangnya jumlah pekerja kebersihan atau Petugas Harian Lepas (PHL).

yang menunjukkan hasil bahwa produktivitas kinerja dalam pengelolaan sampah belum

dapat dikatakan maksimal sebab adanya keterbatasan sarana dan prasarana, kurangnya sumber

daya manusia, serta upaya yang masih belum sesuai. Kualitas pelayanan yang belum maksimal

sehingga diperlukan peningkatan lebih lanjut. Responsivitas tidak maksimal karena tidak

terdapat kegiatan maupun sarana agar dapat memahami kebutuhan masyarakat. Responsibilitas

belum maksimal

karena hanya berpusat pada TPA Kalikondang dan pembenahan sarana dan prasarana di Kota,

serta tidak terdapat keterbukaan kepada masyarakat terkait program-programnya. Kepemimpinan


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

dan tim adalah faktor pendorong keberhasilan, sebaliknya faktor penghambat mencakup tenaga

kerja atau SDM yang masih kurang, fasilitas yang terbatas, serta dana yang terbatas.

Penilaian kinerja juga didefinisikan sebagai proses pengukuran pekerjaan dan

standarisasi pekerjaan yang telah dilakukan dengan menerapkan parameter standar kerja yang

berlaku. Dimana penilaian kinerja adalah suatu aktivitas yang sangat penting, sebab penilaian

kinerja dapat digunakan sebagai ukuran dan tingkat keberhasilan suatu organisasi dalam

mencapai visinya.

Pegawai Analisis Pengembangan SDM Aparatur mengatakan terkait jumlah tenaga kerja

yang ada di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa adalah 62 pegawai yang terbagi

menjadi dua yakni struktural dan pelaksan, serta 10-an lebih petugas yang berhubungan dengan

sampah. Sedangkan untuk kecukupan jumlah petugas, Kabid Persampahan, Pertamanan dan

Pemakaman menjelaskan bahwa petugas pada bidang Persampahan dan Pertamanan yang ada

saat ini dirasa belum cukup berdasarkan dengan wilayah penanganan kerja yang ada

Menurut Kasi Penanganan Sampah terkait persoalan penanganan sampah bisa dikatakan

sudah bagus, sebab Bupati saat ini fokus terhadap kebersihan Kabupaten Sumbawa yang diatur

dalam Peraturan tentang Kebersihan. DLH

Kabupaen Sumbawa juga sudah melakukan pelayanan secara maksimal, terkhusus untuk

wilayah perkotaan dan kecamatan terdekat dari Kota Sumbawa.

Menurut Kabid Persampahan, Pertamanan dan Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

Kabupaten Sumbawa, bentuk pertanggung jawaban dilakukan setiap tahun dalam bentuk

laporan-laporan terkait perkembangan dari program- program kerja kepada atasan, mulai proses

pelaksanaan, anggaran, sampai hasil- hasil yang telah dicapai. Penanggung jawab TPA juga

menjelaskan bahwa pelaporan kerja dilakukan tiap bulan dalam bentuk pencatatan jumlah-

jumlah ret sampah yang masuk perhari sesuai dengan jamnya. Sedangkan pertanggung jawaban

lainnya adalah dalam bentuk penggunaan alat-alat persampahan, yakni perbaikan dan

pengembalian setelah penggunaan. Perawatan mobil misalnya dilakukan sebagian di TPA,

seperti proses pembersihan dan pencucian setelah pengangkutan, lain halnya dengan perbaikan

dan pemeliharaan yang biasanya dilakukan sebulan sekali dan menjadi urusan Kantor Dinas

Lingkungan HIdup.

Kualitas layanan kinerja Dinas Lingkungan Hidup dalam pengelolaan sampah di

kabupaten Sumbawa sudah cukup baik, terutama dilihat dari tanggapan beberapa masyarakat

yang hampir keseluruhannya bernilai positif, baik dalam hal fisik tampilan bangunan tempat

pembuangan sampah, kedisiplinan dan keramahan petugas, sarana dan prasarana pendukung,

serta terkait iuran pembuangan sampah. Responsivitas kinerja Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Sumbawa dalam

pengelolaan sampah sudah baik, dengan adanya penyediaan website untuk pelaporan saran dan

kritik serta mampu menindak lanjuti dengan sigap keluhan maupun laporan sehubungan dengan

masalah persampahan yang masuk, baik dari pihak yang berwenang dan juga yang berasal dari

masyarakat.
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

Responsibilitas kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa dalam pengelolaan

sampah sudah sangat baik, dilihat dari tingkat kesesuaian pegawai dalam melaksanakan dan

mengetahui tugas dan fungsinya sesuai dengan SOP atau aturan yang berlaku, yang dibuktikan

dari adanya pembagian dan pengetahuan akan tugas dan fungsi oleh para pegawai, serta

pelaksanaan tugas persampahan yang dilakukan sesuai standar aturan yang berlaku.

Kurang nya Kepedulian Masyarakat Terkait Zero Waste

Keberhasilan program zero waste tidak lepas dari rasa sadar masyarakat mencintai

lingkungan mereka sendiri dan oleh sebab itu perlu adanya media untuk mendorong rasa sadar

masyarakat dan memperoleh pengetahuan mengenai pengolahan sampah bernialai ekonomis,

sehingga terciptanya budaya zero waste. Dengan adanya media ini dapat memberikan layanan

informasi sebagai media edukasi dalam memberikan pemahaman terhadap kesadaran masyarakat

mengatasi permasalahan sampah. Perubahan dan perkembangan teknologi yang sangat cepat

dewasa ini memerlukan dukungan dalam bentuk pembelajaran dan penciptaan baru yang

berkelanjutan dari berbagai ide dan keterampilan. Perubahan dan

perkembangan ini, berdampak pada kehidupan manusia di segala bidang, salah satunya yaitu

bidang pendidikan.

Kendala Berjalan nya Zero Waste yang di katakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup

adalah dari masyarakat dimana masyarakat itu sendiri punya kepedulian terhadap lingkungan nya
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

dan mengurangi penggunaan kresek, sebab 2022 sampah yang lebih melimpah di

sekolah,lingkungan rumah tangga dalan lain nya adalah kresek. Ketergantungan nya masyarakat

penggunaan plastik juga menjadi kendala sebab plastik lebih susah tercerna. kita pada plastik

sudah melampaui packaging dan barang sekali pakai. Plastik telah menyentuh setiap bagian

kehidupan kita dan menjadi bagian penting dari kebiasaan kita sehari-hari. Jika plastik

dihilangkan sama sekali dari kehidupan kita sehari-hari, kita harus mengucapkan selamat tinggal

pada hampir semua yang kita gunakan dan miliki. Apalagi aspek plastik kehidupan kita. Dari

kemasan sekali pakai, ke pakaian, karpet, furnitur kalian. Undang-undang baru bagi Uni Eropa

untuk melarang plastik sekali pakai meningkatkan anggapan bahwa plastik adalah sesuatu jahat

untuk dimiliki atau digunakan.

Jika tidak ada plastik, kita harus mengucapkan selamat tinggal pada perangkat elektronik

yang kita miliki, termasuk laptop, telepon, televisi, dan bahkan mobil. Tidak ada lagi perangkat

hiburan. Furnitur kalian dan baju/kain/tas yang kamu miliki akan dihilangkan. Selamat tinggal

ini juga berlaku untuk celana yoga kalian, karpet dan boneka beruang lucu yang kamu miliki.

Kalau kita bicara

mengenai makanan, kita atau para pedagang dan pengirim makanan akan sulit menjaga makanan

segar dalam waktu lama. Jadi dengan mengeliminasi plastik, kita bisa-bisa menciptakan masalah

limbah makanan (food waste) yang lebih besar. Dalam bidang medis, plastik sangat berguna

dan sangat membantu. Tanpa tabung plastik, pipet, akan sulit untuk melakukan penelitian. Selain
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

itu, untuk mencuci ulang peralatan medis juga akan membutuhkan energi, yang juga tidak baik

untuk lingkungan.Jadi plastik telah berguna di berbagai industri mulai dari pengemasan,

bangunan dan konstruksi, otomotif, elektronik dan listrik, dan industri lainnya.

Kita seharusnya tidak melarikan diri darinya, tetapi menghargainya dan

menggunakannya dengan cara yang cerdas.Jadi bukan kita menyingkirkan plastik, tapi kita harus

mengubah cara berpikir dan perilaku buruk kita (yang serba instan). Pergerakan saat ini

memberikan semua beban masalah pada plastik sebagai objek. Padahal sebetulnya, masalah

terletak pada kita sebagai pengguna plastik. Karena masalah saat ini dengan polusi plastik

meningkat karena perilaku masyarakat. Plastik adalah barang dan entitas yang berguna, kita

semua mendapatkan banyak manfaat darinya. Namun, perawatan yang kita berikan kepada

mereka membuat plastik tidak memiliki nilai. Perilaku buruk kita membuang plastik begitu saja

yang buruk. Masalahnya bukan pada plastik itu sendiri tetapi cara kita menggunakannya.

Gunakan plastik sebaik dan searif mungkin, maka kita akan mendapat manfaat penuh darinya.

Perlakukan itu seperti zat yang tahan lama dan bukan yang sekali pakai. Jika kita semua setuju

dengan nilai ini, saya yakin dalam waktu singkat, kita

akan dapat menyelesaikan masalah. Karena masalah saat ini adalah budaya pembuangan kita dan

bukan plastik itu sendiri. Faktor-Faktor yang membuat tumbuhnya kesadaran masyarakat :

Secara konseptual, faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap tumbuh dan

berkembangnya kesadaran dapat didekati dengan beragam pendekatan disiplin ilmu. Menurut

konsep proses pendidikan, partisipasi merupakan bentuk tanggapan atau responses atas
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

rangsangan-rangsangan yang diberikan, yang dalam hal ini tanggapan merupakan fungsi dari

manfaat (rewards). Disamping itu dengan melihat kesempatan, yang bersangkutan juga akan

termotivasi untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan (yang diperlukan) untuk dapat

berpartisipasi. menyatakan bahwa tumbuh dan berkembangnya partisipasi masyarakat dalam

pembangunan, sangat ditentukan oleh tiga unsur pokok, yaitu :

a). Adanya kesempatan yang diberikan kepada masyarakat,untuk berpartisipasi.

b). Adanya kemauan masyarakat untuk berpartisipasi.

c). Adanya kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi

Paparan Data Dan Hasil Penelitian

Program NTB Zero Waste mulai mendapatkan atensi di kabupaten/kota. Bahkan, salah

satu kabupaten, yaitu Kabupaten Sumbawa bertekad menjadi

kabupaten contoh zero waste di NTB. Untuk mewujudkan Sumbawa menjadi kabupaten contoh

zero waste, Pemda setempat meminta sinergi antara kabupaten/kota dan provinsi lebih diperkuat.

Karena mesin terbaik untuk menyelesaikan persoalan sampah adalah kesadaran masyarakat.

Pemprov NTB dan Pemda Kabupaten/Kota harus mulai serius berpikir berinvestasi untuk

membangun kesadaran tersebut.

Untuk mewujudkan NTB atau Sumbawa bebas sampah (zero waste), kata Mahmud
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

Abdullah, memang berkaitan dengan perilaku masyarakat. Dan mengubah perilaku masyarakat,

tidak bisa dalam waktu singkat. Tetapi hal itu membutuhkan waktu yang panjang.

Seperti wawancara yang saya lakukan dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Program

bagus soal sampah terus dikembangkan dan tingkatkan. Dilaksanakan tingkat lapangan. kedepan

ada industri jadi energi kelistrikan dan lainnya.Hilir dan hulu berikan oemahaman ke masy, utk

tidak buang sampah sembarangan.Masy harus peduli, jangan hanya serahkan ke dinas.2023 lebih

intens soal pengelolaan sampah. Di beri sanksi sesuai perda dll.Personil persampahan siap.

Sarana dan prasarana, dump, amrol yang tersedia tinggal 30 persen layak pakai. 13 jumlah, yang

layak 4. Amrol 6, 3 layak. Kontainer 25, layak. Bank sampah plampang tps, labuhan aji pulau

moyo, meski belum maksimal.Bank sampah diharap bisa bergerak. Bisa kerjasama dengan

sekolah-sekolah. Banyak komunitas

pengelola sampah.TPA kita harap jadi tempat pemrosesan akhir. Harapan ada di teluk santong.

Harapan luasan cukup memadai, dan masa pakai bisa lama.Kesadaran masy yang penting.

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M.Pd dan Wakil

Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah beserta Ny. Sovia Novrianti Rayes Mahmud

Abdullah menghadiri acara peluncuran Program Sekolah Bersih dan Sehat melalui Kegiatan

Zero Waste di halaman Sekolah SLBN 1 Sumbawa, pada Kamis pagi. Turut hadir, anggota dan

perwakilan Forkopimda Sumbawa, Asisten dan Kepala Biro Sekretariat Daerah Provinsi NTB,

Kadis Dikbud, Kadis Lingkungan Hidup dan Kadis Kesehatan Prov. NTB, para kepala perangkat
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

daerah, para kepala sekolah, ketua DWP dan para pelajar Kabupaten Sumbawa.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur NTB menyampaikan menyampaikan harapannya

agar semua pihak mendukung pola hidup bersih dan sehat di lingkungannya masing – masing,

dan meminta seluruh kabupaten/kota yang ada juga di Kabupaten Sumbwa juga semangat

dalam menerapkan Zero Waste ini. Disampaikan, salah satu program gubernur dan wakil

gubernur ini adalah untuk bagaimana merekatkan, mensinergikan, mengkolaborasikan serta

memberi dukungan untuk mengajak bersama – sama menyelesaikan semua permasalahan di

NTB. "Karena ini merupakan tugas dan tanggung jawab kita bersama," ujarnya. Sementara,

Wakil Bupati Sumbawa mengharapkan kegiatan ini menjadi momentum

yang sangat bermanfaat, khususnya bagi Kabupaten Sumbawa dan program zero waste ini sangat

relevan dan menjadi sarana dalam mendorong semangat “ingo roro, kokat” (lihat sampah,

pungut).“Mari kita terus berupaya secara maksimal, dengan kebersamaan, dan etos kerja yang

tinggi, dibarengi niat untuk beribadah, membangun bangsa dan negara kita, khususnya tana’

samawa tercinta ini, dengan tetap memperhatikan konsep pembangunan berkelanjutan demi

kesejahteraan masyarakat masa kini maupun anak cucu kita di masa mendatang”, ujar Wabup.

Di akhir sambutannya Wabup berharap kepada semua pihak, untuk bersama- sama

melakukan upaya-upaya kecil namun bermanfaat untuk mengurangi sampah mulai dari

lingkungan masing-masing, karena semakin banyak yang pedui terhadap sampah, maka

pemasalahan sampah akan semakin mudah teratasi.Sebelumnya dalam laporannya kepala


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

Dikbud Prov. NTB Dr. H. Aidy Furqon,M.Pd bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan

untuk mewujudkan salah satu misi pemerintah NTB yaitu mewujudkan misi bersih sehat dan

cerdas serta asri lestari.disampaikan, melalui program ini, sejak bulan Januari lalu telah

dilaksanakan gerakan secara masif untuk mewujudkan sekolah bersih dan sehat. Salah satu

bentuk programnya adalah melaksanakan program Zero waste, melaksanakan pendidikan

keluarga dan melaksanakan program gizi sehat bagi remaja.Dinas Dikbud Prov. NTB berupaya

membangun pendidikan dengan membanggakan dengan 4 strategi yaitu profile, penampilan,

pelayanan dan prestasi. Untuk kegiatan zero waste bersih dan sehat termasuk keterlibatan

keluarga dalam pendidikan

merupakan starategi penampilan dan strategi pelayaan. Acara dilanjutkan dengan pemberian

penghargaan atas terselenggaranya Program Pendidikan Keluarga di lingkungan sekolah Kepada

SLBN 1 Sumbawa, SMAN 1 Sumbawa, SMAN 1 Lopok, SMAN 1 Moyo Utara dan

penghargaan atas prestasi menyelenggarakan program Sekolah Bersih dan Sehat melalui

program Zero waste, Kepada SMAN 1 Utan, SMAN 1 Lape, SMAN 1 Alas dan SMKN 1 Buer

yang diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat. (ra/mckabsumbawa).

Adapun contoh nya di SMK 3 Sumbawa untuk di jelaskan nya Program Zero

Waste di SMK Negeri 3 Smbawa mengajarkan kepada siswa untuk mengembangkan dan

mempraktekkan pengetahuan mengenai konsep sistem berkelanjutan dengan cara mengurangi

produksi sampah. Sekolah merupakan kunci dari seluruh lapisan masyarakat agar konsep zero

waste dapat berjalan dengan baik. Kerja sama dari seluruh pihak sangat dibutuhkan dalam

pelaksanan zero wase di sekolah. Salah satu bentuk penerapan zero waste di SMK Negeri 3
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

Sumbawa yaitu dengan melakukan pemilahan sampah botol plastik untuk menjadi daur

ulang/keindahan dalam pembuatan taman sekolah. Oleh karena itu pelaksanaan program

pengurangan sampah di sekolah dapat berjalan dengan baik.Setelah pemilahan botol plastik

kemudian agar bermanfaat botol tersebut diwarnai untuk kemudian dijadikan berbagai hiasan

salah satunya dengan menjadi hiasan untuk taman sekolah, Kerja sama antar warga sekolah,

peserta didik serta dukungan dari

kepala sekolah untuk menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan dengan meminimalisir

sampah melalui prorgam zero waste.

Upaya yang di lakukan Dinas Lingkungan Hidup dalam menjalankan program Zero

Waste adalah Tim dari Dinas Lingkungan Hidup turun langsung kelapangan dan langsung

bertemu dengan masyarakat dari beberapa daerah melakukan sosialisasi penanganan sampah

memberikan edukasi pemilahan sampah.

Jumlah Produksi Sampah Terlayani Tahun 2020-2021 dirinci per Kecamatan


(Satuan M3)

TAHUN

2020 2021
No. Kecamatan

PRODUKSI (M³)
TERTANGANI (M³) TERTANGANI (M³)
% PRODUKSI(M³) %

1 Lunyuk - 16,476 - -16,490 -

2 Orong Telu - 4,081 - -4,167 -

3 Alas 18,593 24,791 75.00 19,12825,210 75.88


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

4 Alas Barat 11,235 18,725 60.00 11,64919,047 61.16

5 Buer - 12,638 - -12,861 -

6 Utan 6,667 26,667 25.00 7,01827,189 25.81

7 Rhee - 6,772 - -6,850 -

8 Batulanteh - 8,808 - -8,941 -

9 Sumbawa 37,396 46,745 80.00 38,44347,338 81.21


Labuhan
10 Badas 20,584 26,390 78.00 21,00226,926 78.00

11 Unter Iwes 13,054 17,405 75.00 13,41817,597 76.26

12 Moyo Hilir 11,455 20,828 55.00 11,50020,909 55.00

13 Moyo Utara 5,572 8,573 65.00 5,7458,839 65.00

14 Moyo Hulu 5,506 18,352 30.00 5,68518,951 30.00

15 Ropang - 4,574 - -4,869 -

16 Lenangguar - 5,894 - -6,061 -

17 Lantung - 2,889 - -3,032 -

18 Lape - 14,844 - -15,130 -

19 Lopok 8,776 15,957 55.00 9,13816,213 56.36

20 Plampang 6,416 25,664 25.00 6,93725,980 26.70

21 Labangka - 9,894 - -9,805 -

22 Maronge - 8,944 - -9,100 -

23 Empang 4,883 19,531 25.00 4,97819,911 25.00

24 Tarano - 14,273 - -14,457 -


Jumlah
150,137 379,714 39.54 154,642 385,871 40.08
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

Sumber Data : Dinas Lingkaungan Hidup Kabupaten Sumbawa

Jumlah Daya Tampung TPS Tahun 2020


(Satuan M3)

Jumlah
Jumlah Volume
Jumlah Penduduk 2016
NO. Jenis TPS (unit) Yang Volume/hari (m³)
Ritasi /tahun (m³)
Masuk TPA

1
KONTAINER (6m³) 9 9 54.00 19,710
Jumlah Penduduk
2 DUMPTRUK 21 21 168.00 61,320 kabupaten Sumbawa
tahun 2020
3 RODA 3 5 5 10.00 3,650 (data DUKCAPIL)
4 Roda 2
8 1 8.00 2,920
Angkutan
5 Masyarakat 8 8 24.00 8,760.00
Jumlah 51 44 264.00 96,360 518,019
Sumber Data : Dinas Lingkaungan Hidup Kabupaten Sumbawa

Daya tampung TPS Perhari : 264,00m³

Daya Tampung TPS pertahun : 96,360m³ Daya Tampung TPS Persatuan Penduduk/Pertahun

: 186,02m³
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

Daya Tampung TPS Persatuan Penduduk/Hari : 0,51m³

Dari Tabel di atas dapat di jelaskan bahwa sampah yang terkumpul di daerah kota

sumbawa bias mencapai 264,00m³ Perhari dari jenis pengangkatan Dumptruk,Roda Tiga

dan Roda 2, jika di akumulasi selama pertahun dapat mencapai 96,360m³ sesuai data yang

tertera dari Dinas Lingkungan Hidup.

KESIMPULAN
Implementasi kebijakan program bebas sampah (zero waste) oleh Dinas

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat umunya

sudah berfungsi dan direalisasi.

Bentuk kegiatan yang di terapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Dan

Kehutanan adalah pelatihan/pemberdayaan dan peningkatan paradigma

pengelolaan sampah. Target zero waste NTB 2023 Secara umum

kebijakan program zero waste sudah dapat dikatakan berjalan dengan

baik, namun masih ada kendala yang dialami antara lain kurangnya

fasilitas terutama pada armada pengangkutan, dimana saat ini armada


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

pengangkutan yang dimiliki masih sedikit sehingga kurang mampu

menunjang pelaksanaan program.

Rendahnya kesadaran masyarakat juga menjadi faktor penghambat

dalam mewujudkan zero waste Daerah Kabupaten Sumbawa, dimana

dalam prakteknya masyarakat cendrung kurang memperhatikan

tentang masalah penimbunan sampah

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku Dan Jurnal


Adi Sutojo. 2015. Pengaruh Pelaksanaan Kebijakan Atau Aturan Kelurahan
Purwodadi Kecamatan Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara
Affandy, Nur Azizah. 2015. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan
Sampah Komprehensif Menuju Zero Waste Artiningsih, N. K.
2008. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga.
Damanhuri, Enri dan Tri Padmi. 2012. Diktat Kuliah TL-3104:
Pengelolaan Sampah.
Bandung: ITB.

Marliani Novi. 2014. Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga (Sampah


Anorganik) sebagai Bentuk Implementasi dari Pendidikan
Lingkungan Hidup. Jurnal Formati
Marojahan. 2015. “Hubungan Pengetahuan Masyarakat Tentang Sampah
Dengan Perilaku Mengelola Sampah Rumah Tangga Di RT 02 Dan
RT 03 Kampung Garapan Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluk
Naga Kabupaten Tangerang.” Jurnal Forum Ilmiah 12(1):33–44.
Mulasari. 2012. “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Terhadap
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

Perilaku Masyarakat Dalam Mengolah Sampah Di Dusun


Padukuhan Desa Sidokarto
Kecamatan Godean Kabupaten Sleman Yogyakarta.” Jurnal Ilmiah Kesehatan
Masyarakat.
Nizar, M. 2017. Manajemen Pengelolaan Sampah Kota Berdasarkan
Konsep Zero Waste.
Hlm 11.
Nugroho, 2017 “Prinsip Zero Waste secara umum merupakan system
pengelolaan sampah terpadu” Jurnal pengelolaan sampah secara
mandiri 23(2):50-35

Nurulaini, 2012 ““Implementasi Kebijakan Program Bebas Sampah (Zero


Waste) Dan Pengelolaannya Oleh Dinas Lingkungan Hidup Dan
Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat “ Jurnal Implementasi
Kebijakan Zero Waste
Notoatmodjo,Soekidjo. 2013.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka
Cipta. Jakarta Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian
Kesehatan (Revisi; Soekidjo Notoatmodjo, Ed.). Jakarta:
PT.RINEKA CIPTA.

Pemerintah Indonesia. 2008. Undang-Undang No. 18 tahun 2008 Tentang


Pengelolaan Sampah. Lembaran Negara RI No. 69. Sekertariat
Negara. Jakarta
Pemerintah Indonesia. 2012. Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012
Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah
Puspitawati. 2012. “Kajian Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
Dengan Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Di Kelurahan
Larangan Kota Cirebon.” Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Kota
8(4):349–59.
Purwaningrum, Pramiati. (2016). Upaya mengurangi timbunan sampah
plastik di lingkungan. Jurusan Teknik lingkungan, Vol.8, 141-147.
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatof Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta. Sunarsih, Elvi. 2014. Konsep Pengelolaan

Limbah Rumah Tangga dalam Upaya


Pencegahan Pencemaran Lingkungan. Kesmas. Hlm 6-8.

Surbakti, S., dan Hadi, Wahyono. (2012). Potensi Pengelolaan Sampah


Menuju Zero Waste yang Berbasis Masyarakat di Kecamatan
Kedungkandang Kota Malang.
Wahyuning Ika. 2012. Pengelolaan Sampah berbasis “Zero Waste” Skala
Rumah Tangga secara Mandiri. Jurnal Sains dan Teknologi
Lingkungan

B. Undang-Undang

Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Undang-


undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

C. Link
https://www.gramedia.com/best-seller/zero-waste/
https://repository.ummat.ac.id/1404/

DAFTAR NARASUMBER

Daftar Nama dan Jabatan di Wawancara

Nama Jabatan

Ir.Syarifuddin Nur Kepala Dinas Lingkungan Hidup


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

E.S Adi Nusantara H, S.Sos,MT Kepala Dinas Badan Perencanaan

Bangunan

Nurul Aini Akademis

Dewy Noviani, S.pd ,M.pd Wakil Bupati Sumbawa


JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023

Anda mungkin juga menyukai