ABSTRAK
Zero Waste adalah sebuah konsep yang melampaui daur ulang limbah sederhana untuk
memasukkan pencegahan limbah dan pengurangan limbah. Prinsip Zero Waste secara umum merupakan system
pengelolaan sampah terpadu dengan konsep Zero Waste yang mengikuti prinsip-prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recyle),
4R atau 5R. Reduce (mengurangi), menggunakan kembali (Reuse), mendaur ulang (Recyle), sedangkan 4R plus
replace (mengganti) dari sumber dan 5R plus replant (recover plant). System pengelolaan sampah Zero Waste adalah
cara holistic untuk mengelola sampah dan sumber daya disuatu kawasan secara berkelanjutan. Pemerintah Indonesia
telah mencanangkan program Indonesia Bebas Sampah 2020 melalui Kementrian Lingkungan Hidup, pemerintah
berharap dapat mengubah opini masyarakat tentang sampah melalui pengelolaan sampah secara mandiri. Konsep
Bebas Sampah (Zero waste)) artinya memperlakukan sampah kedalam kondisi nol atau tak bersisa. Dengan
penerapan konsep Bebas Sampah (Zero waste), maka lingkungan akan benar-benar terhindar dari penumpukkan
sampah baik sampah organik maupun sampah anorganik sehingga kerusakan lingkungan hidup yang lebih parah
akan dapat terhindarkan. Untuk merealisasikan program zero waste tentu implementor kebijakan dituntut untuk
berkerja extra dalam proses implementasinya mulai dari peningkatan komunikasi dengan sosialisai kepada
masyarakat akan pentingnya mengatasi permasalahan sampah, perbaikan fasilitas dan berbagai hal yang memang
dibutuhkan dalam merealisasikan program bebas sampah ini. Adapun contoh nya di SMK 3 Sumbawa untuk di
jelaskan nya Program Zero Waste di SMK Negeri 3 Smbawa mengajarkan kepada siswa untuk mengembangkan dan
mempraktekkan pengetahuan mengenai konsep sistem berkelanjutan dengan cara mengurangi produksi sampah.
Kerja sama dari seluruh pihak sangat dibutuhkan dalam pelaksanan zero wase di sekolah. Salah satu bentuk
penerapan zero waste di SMK Negeri 3 Sumbawa yaitu dengan melakukan pemilahan sampah botol plastik untuk
menjadi daur ulang/keindahan dalam pembuatan taman sekolah.
ABSTRACT
Zero Waste is a concept that goes beyond simple waste recycling to include waste prevention and waste
reduction. The principle of Zero Waste in general is an integrated waste management system with the concept of
Zero Waste which follows the principles of 3R (Reduce, Reuse, Recycle), 4R or 5R. Reduce (reduce), reuse (Reuse),
recycle (Recycle), while 4R plus replace (replace) from the source and 5R plus replant (recover plant). The Zero
Waste waste management system is a holistic way to manage waste and resources in an area in a sustainable manner.
The Indonesian government has launched the Indonesia Zero Waste 2020 program through the Ministry of
Environment, the government hopes to change public opinion about waste through independent waste management.
The concept of Zero Waste (Zero waste) means treating waste into zero or no residue. By implementing the concept
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023
of Zero Waste, the environment will be completely avoided from the accumulation of waste, both organic and
inorganic waste, so that more severe environmental damage can be avoided. To realize the zero waste program, of
course policy implementers are required to work extra in the implementation process starting from increasing
communication by outreach to the community about the importance of overcoming waste problems, improving
facilities and various things that are really needed in realizing this waste free program. As for the example at SMK 3
Sumbawa to explain the Zero Waste Program at SMK Negeri 3 Smbawa teaches students to develop and practice
knowledge about the concept of a sustainable system by reducing waste production. Cooperation from all parties is
needed in implementing zero wast in schools. One form of implementing zero waste at SMK Negeri 3 Sumbawa is
by sorting plastic bottle waste for recycling/beauty in making school gardens.
meningkatkan volume sampah terutama penggunaan barang sekali pakai. Kesadaran masyarakat
yang masih minim akan penumpukan sampah terutaman sampah anorganik menjadi kendala
dalam mengantisipasi permasalahan sampah, padahal seperti yang kita ketahui sampah
anorganik mebutuhkan waktu puluhan tahun agar bisa terurai sehingga dengan adanya hal
tersebut kondisi lingkunganpun menjadi tidak baik. Kurangnya skill masyarakat untuk mengelola
sampah menjadi suatu produk yang bernilai ekonomi maupun agar bisa digunakan kembali masih
sangat kurang. Sebenarnya sampah tidak hanya menjadi barang buangan ketika seseorang
mampu mengelolanya dengan baik, tidak hanya bisa digunakan kembali tapi juga dapat bernilai
ekonomi. Ketika masyarakat memiliki skill dalam mengolala sampah, bukan hanya sekedar
masalah penumpukan sampah yang bisa di atasi tapi itu bisa menjadi peluang bagi masyarakat
Zerowaste adalah sebuah konsep yang melampaui daur ulang limbah sederhana untuk
memasukkan pencegahan limbah dan pengurangan limbah. Prinsip zerowaste secara umum
merupakan sistem pengelolaan sampah terpadu dengan konsep zerowaste yang mengikuti prinsip-
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023
prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), 4R atau 5R. Reduce (mengurangi), menggunakan kembali
(reuse), mendaur ulang (recycle waste), sedangkan 4R plus replace (mengganti) dari sumber
dan 5R plus replant (recover plant). Zero waste juga berarti menggabungkan pengurangan
sumber sampah, daur ulang dan penggunaan kembali, pengomposan, pembakaran dan
pembuangan akhir. Mengurangi sumber sampah, misalnya, berarti membiasakan diri untuk tidak
membuang barang seharihari. Kemudian contoh daur ulang dan penggunaan kembali, terutama
dalam hal sampah anorganik seperti plastik, kertas, logam, dll. Sedangkan sampah organik dapat
diubah menjadi kompos, biogas, briket, dll. Pemungutan secara terpisah karenanya merupakan
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh masyarakat. dilakukan pada semua kegiatan
Tujuan yang ingin peneliti capai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan
program pemerintah dalam menjalankan salah satu program nya yaitu program Zero Waste pada
tahun 2020/2021. Selain itu peneliti juga fokus kepasa faktor – faktor yang kerap kali menjadi
Munculnya bank sampah sebagai inisiatif masyarakat lokal dalam upaya 6 berpartisipasi
mengenai permasalahan yang selama ini ada. Dengan strategi pengelolaan sampah 3R berbasis
masyarakat tersebut mampu mengubah imajinasi sebagian banyak orang terhadap sampah yang
Dengan adanya permasalahan sampah yang semakin pelik, tentunya pemerintah dituntut
menyediakan solusi untuk mengatasi permasalahan sampah ini. Saat ini banyak program yang
satunya adalah program Bebas Sampah (Zero waste). Konsep Bebas Sampah (Zero waste))
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023
artinya memperlakukan sampah kedalam kondisi nol atau tak bersisa. Dengan penerapan konsep
Bebas Sampah (Zero waste), maka lingkungan akan benar-benar terhindar dari penumpukkan
sampah baik sampah organik maupun sampah anorganik sehingga kerusakan lingkungan hidup
yang lebih parah akan dapat terhindarkan. Untuk merealisasikan program zero waste tentu
implementor kebijakan dituntut untuk berkerja extra dalam proses implementasinya mulai dari
permasalahan sampah, perbaikan fasilitas dan berbagai hal yang memang dibutuhkan dalam
Kerangka teori yang dipakai oleh peneliti berdasarkan variabel penelitian, diantaranya:
Teori Manajemen pemerintahan yang didalamnya terdapat beberapa sub bagian yaang biasa
disingkat dengan POAC yakni: Planing, Organizing, Actuating dan Controlling, kemudian
selanjutnya Faktor – faktor dominan dalam manajemen pemerintahan yakni perubahan secara
Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian terdahulu yang dilakukan penulis terdapat
persamaan dan perbedaan pada peneltian ini dan penelitian terdahulu.Adapun persamaan pada
penelitian tersebut yakni sama-sama menggunakan penelitian pendekatan kualitatif yang bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Adapun perbedaan dari penelitian ini dengan
penelitian yang dilakukan adalah objek penelitian, waktu, tempat, dan tahun penelitian, serta
program Zero Waste pengurusan pengelolaan sampah yang terdapat di masing- masing Daerah.
kualitatif pada penelitian ini adalah agar peneliti dapat mendeskripsikan mengenai implementasi
kebijan program zero waste dalam pengelolaan sampah. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, penelitian ini berupaya untuk
zero waste dalam pengelolaan sampah. Dengan lokasi penelitian di Kantor Bupati Sumbawa dan
Evaluasi strategi adalah tahapan final dalam manajemen strategik. Pimpinan sangat ingin
mengetahui kapan dan mengapa strategi tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan dalam
suatu organisasi. Evaluasi strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi terkait
implementasi strategi. Dimana semua strategi dapat dimodifikasi di masa datang, karena faktor
internal dan eksternal secara konstan berubah. Ada tiga aktivitas yang utama dalam evaluasi
strategi yaitu:
level divisi atau unit kerja dan level fungsional. Tahap evaluasi
dan dilakukan secara berkala seperti tahunan, bulanan atau mingguan. Dengan demikian, segala
penyimpangan dapat dievaluasi dan diperbaiki kinerjanya dengan harapan, segala sesuatu yang telah
direncanakan yang berjalan sesuai rencana.
untuk mempraktikkan program dengan dimensi yang sudah di ketahui. Berdasarkan wilayah
pelayanan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan dalam pengelolaan sampah maka kita ingin
sampah.
TPS dengan menggunakan Truk atau mobil pick-up khusus sampah. perencanaan dalam
pengumpulan sampah sudah dilakukan sesuai dengan pelayanan dalam pengelolaan sampah,
tetapi apakah dalam hal proses kegiatan pelayanan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan
sudah menyeluruh, karena masih ada beberapa volume sampah yang tidak tertangani.
Pelayanan pengelolaan sampah terkait pengumpulan masih ada beberapa yang perlu
diperhatikan karena secara keseluruhan masih banyak yang belum tertangani dan bahkan
masih ada yang belum dijamah sama sekali dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai
hak-hak seluruh warga masyarakat atas suatu barang, jasa dan atau pelayanan administrasi
dalam hal proses pelayanan pengelolaan sampah penjemputan merupakan salah satu yang
perlu dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan dalam pelayanan pengelolaan
sampah. pelayanan yang diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan dalam
Sampah Yang telah di sediakan dari Pihak Dinas Lingkungan Hidup. Penjemputan Sampah
mengumpulkan sampah nya di titik di damana sudah ditentukan kemudian truk sampah
3) Pengelolaan Sampah
Sampah dapat diolah sesuai jenis nya, komposisi nya berbagai Alternatif yang tersedia
a. Tranformasi Fisik, meliputa pemisahaan sampah dan pemadatan yang bertujuan untuk
menjadi produk lain yang dapat dipergunakan. Output dari proses ini adalah kompos dan gas bio.
d. Energy recovery, yaitu transformasi sampah menjadi energi, baik energi panas maupun
Lingkungan Hidup dan Pertanahan karena jika tidak ada pengolahan akan berdampak pada
lingkungan, tetapi respon besar bagi informan dalam hal ini kabid kebersihan dari kantor Dinas
“Pada saat ini kami sudah melakukan sebuah pengolahan sampah yang dimana kami memilah
sampah yang dapat dimanfaatkan dan tidak dapat dimanfaatkan kemudian sampah yang dapat di
olah kami pisahkan dan selebihnya itu kami langsung membawa keTPA tanpa adanya
pengolahan”.
dilakukan dengan sebagaimana mestinya ini menunjukkan bahwa perhatian pemerintah sudah
cukup bagus terhadap pengelolaan sampah yang harus dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup
dan Pertanahan, maka kedepanya diharapkan dapat melakukan pengolahan sampah secara
4. Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah merupakan proses atau cara perbuatan dalam membuang sampah
yang dihasilkan oleh masyarkat. Pembuangan akhir sampah harus memenuhi syarat kesehatan
dan kelestarian lingkungan. Teknik yang saat ini dilakukan oleh pemerintah open dumping, yaitu
sampah yang ada hanya ditempatkan begitu saja hingga kapasitasnya tidak lagi terpenuhi. Teknik
direkomendasikan adalah sanitari landfill, yaitu pada lokasi TPA dilakukan kegiatan-kegiatan
tertentu untuk mengolah timbunan sampah. Peran pemerintah dalam proses pelayanan
pengelolaan sampah dibutuhkan terkait dengan peran Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan
dalam pengelolaan sampah, pada saat ini yang dilakukan pemerintah dalam pelayanan terkait
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023
menganai pengankutan dan penjemputan tanpa adanya sebuah pengolahan di mana dilakukan
secara open damping, dalam penanaman kesadaran kepada masyarakat dan karyawan terkait
dengan pembinaan yang perlu dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan tidak
sejalan dengan apa yang kita harapkan di mana pemerintah hadir dan memberikan pengetahuan
kepada masyarakat dampak bagi lingkungan yang bisa ditimbulkan oleh sampah agar masyarakat
a. Kepala Dinas
Kebersihan daerah untuk menjadikan Sumbawa bersih dan hijau sebagaimana dengan tugas
b. Sekretaris
1) Sub Bagian Umum dan Perencanaan Sub Bagian umum dan Perencanaan dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris
Sub Bagian umum dan Perencanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
umum dan menyusun perencanaan program. Dalam melaksanakan tugas Sub Bagian Umum dan
penyusunanprogram.
Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas
Kebersihan dan Lingkungan Hidup. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023
3) Sub Bagian Kepegawaian Sub Bagian Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas Lingkungan
kepegawaianyaitu :
c. Bidang Kebersihan
1. Seksi Pemeliharaan
Seksi Pemeliharaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan
Bertanggung jawab kepada kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan. Seksi Pemeliharaan
kabupaten Sumbawa.
2. Air Limbah
Dalam bidang kebersihan memerlukan pelaksana untuk bagian air limbah yang
mempunyai tugas pokok membersihkan got dan bgian air limbah lainnya.
Evaluasi merupakan tahapan final dalam sebuah manajemen strategik. Evaluasi strategi
adalah alat utama untuk mendapatkan informasi terkait implementasi strategi. Dimana Tahap
metode analisis komparasi antara kondisi perencanaan yang diharapkan dengan pencapaian yang
dihasilkan. Selanjutnya pelaporan disiapkan dan dilakukan secara berkala seperti tahunan,
dan diperbaiki kinerjanya dengan harapan, segala sesuatu yang telah direncanakan yang
1) Mereview faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar dari strategi
Penanaman kesadara merupakan suatu bentuk proses perbuatan perhatian seseorang yang
ingin mengerti dan sadar untuk mengarahkan sikap. Perencanaan penanaman kesadaran perlu
dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan terkait pembinaan dalam pengelolaan
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023
sampah kepada masyarakat agar semua orang tau dan sadar akan dampak yang bisa ditimbulkan
oleh sampah.
menjadirespon besar bagi salah soerang informan, ada pandang yang dilontarkan oleh salah
seorang informan di mana sangat singkron dengan kondisi yang terjadi pada tataran pemerintah
kabid kebersihan dari kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan yang mengatakan bahwa:
“Pada saat ini kami belum sepenuhnya mempunyai pembinaan secara khusus mengenai
penanaman kesadaran kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah, tetapi kami menghimbau
kepada personil kami agar mengerti secara teknis pengelolaan sampah dan memberikan contoh
yang baik kepada masyarakat”.
perlu dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan tidak sejalan dengan apa yang
kita harapkan di mana pemerintah hadir dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat
dampak bagi lingkungan yang bisa ditimbulkan oleh sampah agar masyarakat sadar akan
Strategi Sosialisasi adalah proses belajar yang dilakukan oleh seseorang untukberbuat
dan bertingkah laku berdasarkan patokan yang terdapat dan diakui dalam masyarakat, Sedangkan
Pengelolaan sampah sendiri adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk menangani sampah
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023
sejak ditimbulkan sampah dengan pembuangan akhir. Dalam proses belajar atau penyesuaian diri
seseorang kemudian mengadopsi kebiasaan sikap dan ide-ide dari orang lain, seseorang
Jika sosialisasi dipandang dari sudut masyarakat, maka sosialisasi dimaksudkan sebagai
usaha untuk memasukkan nilai-nilai kebudayaan terhadap individu, maka sehubungan dengan itu
dalam proses pengelolaan sampah ini diperlukan keterlibatan masyarakat sehingga individu
tersebut menjadi bagian dari masyarakat yang mengerti bagaimana proses pengelolaan sampah
dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup, maka penulis mewawancarai salah
“Dalam proses sosialisasi yang kami lakukan biasanya kunjungan ke mesjid atau kelurahan dan
juga dengan bentuk kerja sama dengan para ibuibu PKK, begitu juga sekolah-sekolah yang ada
di darah Sumbawa tetapi disini partisipasi masyarakat juga kurang dalam hal melakukakan
pengelolaan sampah dengan baik ”.
Berdasarkan penjelasan di atas, dalam bentuk upaya yang dilakukan oleh Dinas
Kebersihan dan Lingkungan Hidup dalam pengelolaan sampah sudah ada dengan adanya proses
kegiatan yang memberikan pembelajaran kepada masyarakat akan adanya pengelolaan sampah
yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan dengan melakukan sebuah
sosialisasi ke mesjid-mesjid atau kelurahan, meskipun juga partisipasi dari masyarakat yang
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023
masih kurang yang mau ikut serta dalam melakukan pengelolaan sampahnya sendiri.
Tahapan Pengendalian
dalam hal pemulihan lingkungan yang bersandar pada indeks kualitas lingkungan hidup dalam
dan kualitas air laut harus ditingkatkan. Salah satu cara adalah dengan pengelolaan sampah
yang baik dan konservasi lingkungan rusak seperti penghijauan dan lainnya.
Pengelolaan sampah yang dimaksud pada penelitian ini yaitu sebuah inovasi yang
membuat masyarakat menjadi lebih peduli pada kondisi sekitar dan menjadikan masyarakat
menjadi lebih kreatif. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi masyarakat karena pastisipasi
masyarakat dalam pengelolaan sampah sangat dibutuhkan dalam pembuatan warung sampah
tersebut.
Pengelolaan sampah penting untuk dilaksanakan karena masalah lingkungan itu sendiri
sangat penting. Kerusakan lingkungan disebabkan oleh tingginya kegiatan ekonomi dan
pembangunan seperti sampah kemasan plastik, kaleng dan kertas, yang secara rutin terdapat di
pertanian, industri, konsumsi energi dan pembuangan sampah. Saya berharap dengan adanya
pengelolaan sampah serta pembuatan tempat pembuangan sampah dapat menanamkan rasa hidup
Menurut pasal 1 UU No. 18 Tahun 2008, menyebutkan bahwa definisi sampah adalah
sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sedangkan,
Pengelolaan sampah sendiri adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk menangani sampah
sejak ditimbulkan sampah dengan pembuangan akhir. Secara garis besar, kegiatan pengelolaan
sampah meliputi
pengendalian timbulan sampah, pengumpulan sampah, transfer dan transpor, pengolahan dan
pembuangan akhir.
1. Penimbulan sampah (solid waste generated) Pada dasarnya sampah itu tidak
diproduksi, tetapi ditimbulkan. Oleh karena itu dalam menentukan metode penanganan yang
tepat, penentuan besarnya timbulan sampah sangat ditentukan oleh jumlah pelaku dan jenis
kegiatannya. Idealnya untuk mengetahui besarnya timbulan sampah yang terjadi, harus
2. Penanganan di tempat (on site handling) Adapun yang dimaksud peanganan sampah
ditempat atau pada sumbernya adalah semua perlakuan terhadap sampah yang dilakukan
sebelum sampah
ditempatkan dilokasi tempat pembuangan. Suatu material yang sudah dibuang atau tidak
dibutuhkan, sering kali sampah memiliki nilai ekonomis. Penanganan sampah ditempat, dapat
selanjutnya. Kegiatan pada tahap ini bervariasi menurut jenis sampahnya, antara lain meliputi
pemilahan (sorting), pemanfaatan kembali (reuse), dan daur ulang (recycle). Tujuan utamanya
sampah dari sumbernya menuju keTPS dengan menggunakan gerobak dorong atau mobil pick-
up khusus sampah.
Berbagai alternatif yang tersedia dalam proses pengolahan sampah diantaranya adalah sebagai
berikut. a. Trasnformasi fisik, meliputi pemisahan sampah dan pemadatan yang bertujuan untuk
mengubah sampah menjadi bentuk gas, sehingga volumenya dapat berubah hingga 90-95%.
Meskipun merupakan teknik yang efektif, tetapi bukan teknik yang dianjurkan. Hal ini
disebabkan sangat Berpotensi untuk menimbulkan pencemaran udara. Disampin itu teknik baru
ini akan berfungsi dengan baik bila kwalitas sampah yang diolah memenihi syarat tertentu.
mikrobiologi menjadi produk lain yang dapat dipergunakan. Output dari proses ini adalah
kompos dan gas bio. Energy recovery, yaitu transformasi sampah menjadi energi, baik energi
dikembankan dinegara maju. Pembuangan akhir Pembuangan akhir sampah harus memenuhi
syarat kesehatan dan kelestarian lingkungan. Teknik yang saat ini dilakukan oleh open dumping,
yaitu sampah yang ada hanyaa ditempatkan begitu saja hingga kapasitasnya tidak lagi terpenuhi.
Teknik ini berpotensi menimbulkan gangguan terhadap lingkngan. Adapun teknik yang
direkomendasikan adalah sanitari landfill, yaitu pada lokasi TPA dilakukan kegiatan-kegiatan
beberapa kriteria sampah masyarakat dalam melakukan aktifitas sehari-hari yaitu: Menurut
Hadwiyanto dalam bukunya kuncoro sajati (2009:13), ada beberapa macam penggolongan
sampah. Penggolongan ini dapat didasarkan atas beberapa kriteria, yaitu: asal, komposisi,
1) Sampah hasil kegiatan rumah tangga, termasuk di dalamnya sampah rumah sakit, hotel,
dan kantor.
peternakan.
1) Sampah seragam. Sampah hasil kegiatan industi umumnya termasuk dalam golongan ini.
Sampah dari kantor sering hanya terdiri atas kertas, karton, kertas karbon, dan semacamnya yang
2) Sampah campuran. Misalnya, sampah yang berasal dari pasar atau sampah dari tempat-
tempat umum yang sangat beraneka ragam dan bercampur menjadi satu.
1) Sampah padatan (solid), misalnya daun, kertas, karton, kaleng, plastik, dan logam
2) Sampah cairan (termasuk bubur) misalnya bekas air pencuci, cairan yang tumpah, tetes
1) Sampah alami, ialah sampah yang terjadi akibat proses alami. Misalnya rontokan
dedaunan
1) Sampah organik, terdiri atas dedaunan, kayu, tulang, sisa makanan ternak, sayur, dann
buah. Sampah organik adalah sampah yang mengandung senyawa organik dan tersusun oleh
unsur karbon, hidrogen, dan oksigeen. Sampah ini mudah didegradasi olah mikroba.
2) Sampah anorganik, terdiri atas kaleng, plastik, besi, logam , kaca, dan bahanbahan lainya
yang tidak tersusun oleh senyawa organik. Sampah ini tidak dapat didegradasi oleh mikroba
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan
2 Amrol 6 Unit
3 Countainer 20 Unit
Jumlah 42 Unit
Sumber Data : Dinas Lingkaungan Hidup Kabupaten Sumbawa
Maka tahun 2023 ini Dinas Lingkungan Hidup akan melakukan surat edaran dan lebih
intens masalah sampah akan di beri sanksi, sarana dan prasana serta armada, truk ,dam roll,dan
lain sebagainya yang tersedia hanya 30% yang dapat digunakan sebab sudah cukup lama dan
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023
contoh nya Dum Truk yang ada di Dinas Lingkungan Hidup sebanyak 13 dum truk sementara
yang dapat digunakan 3-4 yang layak begitu juga Fasilitas lain nya sebab pada pengangkatan
sampah banyak juga sampah yang tercampur air sehingga beberapa fasilitas seperti truk menjadi
karatan. Fasilitas pendukung lain nya juga akan lebih di prhatikan lagi agar tidak sama terjadinya
Ideal nya Pengelolaan sampah juga dilakukan tergantung Fasilitas yang ada seperti
armada,kendaraan, maupun Falisitas pendukung nya. Sementara Bank Sampah yang beroperasi
di Kabupaten Sumbawa juga tidak berjalan sebagaimana perencanaan yang ada. Seperti TPS3R
menghabiskan dana 600 juta ada beberapa yang berjalan dan sebagaiaan tidak terlaksana. TPS3R
adalah Sistem Pengelolaan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan
pengayak kompos yang lebih efektif danefesien. Di kabupaten sumbawa TPS3R selain di daerah
Pelamang ada juga di Labuhan Aji Cuma belum maksimal berjalan. Program yang di jalankan
Dinas Lingkungan Hidup juga sempat terhenti karena adanya Covid-19 sehingga sosialisasi
kepada masyarakat tentu nya juga pada sekolah-sekolah yang ada di Daerah Sumbawa tidak
berjalan. Namun harapan yang sempat tidak berjalan akan di laksanakan pada tahun 2023.
Persoalan selanjutnya juga terjadi tempat pemerosesan terakhir (TPA) yang belum terproses.
Salah satu permasalahan besar yang dialami oleh hampir setiap Daerah adalah terkait
masalah penanganan dan pengelolaan sampah yang seakan tidak pernah ada habisnya untuk
dibahas dan diselesaikan. Dimana timbulan sampah semakin hari terus menerus bertambah,
untuk itu sampah menjadi persoalan yang sangat serius terutama bagi sektor lingkungan hidup.
Sebab, penanganan masalah sampah berhubungan erat dengan masalah lingkungan hidup yang
dalam pengelolaan sampah di kota tersebut sudah cukup baik. Hal tersebut sejalan
dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dimiliki oleh Kantor Dinas Lingkungan
Hidup pada bidang pengelolaan sampah Kota Sumbawa. Adapun hambatan yang ditemui Dinas
Lingkungan Hidup dan Kebersihan terhadap pengelolaan sampah di Kota Sumbawa adalah
yang menunjukkan hasil bahwa produktivitas kinerja dalam pengelolaan sampah belum
dapat dikatakan maksimal sebab adanya keterbatasan sarana dan prasarana, kurangnya sumber
daya manusia, serta upaya yang masih belum sesuai. Kualitas pelayanan yang belum maksimal
sehingga diperlukan peningkatan lebih lanjut. Responsivitas tidak maksimal karena tidak
terdapat kegiatan maupun sarana agar dapat memahami kebutuhan masyarakat. Responsibilitas
belum maksimal
karena hanya berpusat pada TPA Kalikondang dan pembenahan sarana dan prasarana di Kota,
dan tim adalah faktor pendorong keberhasilan, sebaliknya faktor penghambat mencakup tenaga
kerja atau SDM yang masih kurang, fasilitas yang terbatas, serta dana yang terbatas.
standarisasi pekerjaan yang telah dilakukan dengan menerapkan parameter standar kerja yang
berlaku. Dimana penilaian kinerja adalah suatu aktivitas yang sangat penting, sebab penilaian
kinerja dapat digunakan sebagai ukuran dan tingkat keberhasilan suatu organisasi dalam
mencapai visinya.
Pegawai Analisis Pengembangan SDM Aparatur mengatakan terkait jumlah tenaga kerja
yang ada di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa adalah 62 pegawai yang terbagi
menjadi dua yakni struktural dan pelaksan, serta 10-an lebih petugas yang berhubungan dengan
sampah. Sedangkan untuk kecukupan jumlah petugas, Kabid Persampahan, Pertamanan dan
Pemakaman menjelaskan bahwa petugas pada bidang Persampahan dan Pertamanan yang ada
saat ini dirasa belum cukup berdasarkan dengan wilayah penanganan kerja yang ada
Menurut Kasi Penanganan Sampah terkait persoalan penanganan sampah bisa dikatakan
sudah bagus, sebab Bupati saat ini fokus terhadap kebersihan Kabupaten Sumbawa yang diatur
Kabupaen Sumbawa juga sudah melakukan pelayanan secara maksimal, terkhusus untuk
Kabupaten Sumbawa, bentuk pertanggung jawaban dilakukan setiap tahun dalam bentuk
laporan-laporan terkait perkembangan dari program- program kerja kepada atasan, mulai proses
pelaksanaan, anggaran, sampai hasil- hasil yang telah dicapai. Penanggung jawab TPA juga
menjelaskan bahwa pelaporan kerja dilakukan tiap bulan dalam bentuk pencatatan jumlah-
jumlah ret sampah yang masuk perhari sesuai dengan jamnya. Sedangkan pertanggung jawaban
lainnya adalah dalam bentuk penggunaan alat-alat persampahan, yakni perbaikan dan
seperti proses pembersihan dan pencucian setelah pengangkutan, lain halnya dengan perbaikan
dan pemeliharaan yang biasanya dilakukan sebulan sekali dan menjadi urusan Kantor Dinas
Lingkungan HIdup.
kabupaten Sumbawa sudah cukup baik, terutama dilihat dari tanggapan beberapa masyarakat
yang hampir keseluruhannya bernilai positif, baik dalam hal fisik tampilan bangunan tempat
pembuangan sampah, kedisiplinan dan keramahan petugas, sarana dan prasarana pendukung,
serta terkait iuran pembuangan sampah. Responsivitas kinerja Dinas Lingkungan Hidup
pengelolaan sampah sudah baik, dengan adanya penyediaan website untuk pelaporan saran dan
kritik serta mampu menindak lanjuti dengan sigap keluhan maupun laporan sehubungan dengan
masalah persampahan yang masuk, baik dari pihak yang berwenang dan juga yang berasal dari
masyarakat.
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023
sampah sudah sangat baik, dilihat dari tingkat kesesuaian pegawai dalam melaksanakan dan
mengetahui tugas dan fungsinya sesuai dengan SOP atau aturan yang berlaku, yang dibuktikan
dari adanya pembagian dan pengetahuan akan tugas dan fungsi oleh para pegawai, serta
pelaksanaan tugas persampahan yang dilakukan sesuai standar aturan yang berlaku.
Keberhasilan program zero waste tidak lepas dari rasa sadar masyarakat mencintai
lingkungan mereka sendiri dan oleh sebab itu perlu adanya media untuk mendorong rasa sadar
sehingga terciptanya budaya zero waste. Dengan adanya media ini dapat memberikan layanan
informasi sebagai media edukasi dalam memberikan pemahaman terhadap kesadaran masyarakat
mengatasi permasalahan sampah. Perubahan dan perkembangan teknologi yang sangat cepat
dewasa ini memerlukan dukungan dalam bentuk pembelajaran dan penciptaan baru yang
perkembangan ini, berdampak pada kehidupan manusia di segala bidang, salah satunya yaitu
bidang pendidikan.
Kendala Berjalan nya Zero Waste yang di katakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup
adalah dari masyarakat dimana masyarakat itu sendiri punya kepedulian terhadap lingkungan nya
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023
dan mengurangi penggunaan kresek, sebab 2022 sampah yang lebih melimpah di
sekolah,lingkungan rumah tangga dalan lain nya adalah kresek. Ketergantungan nya masyarakat
penggunaan plastik juga menjadi kendala sebab plastik lebih susah tercerna. kita pada plastik
sudah melampaui packaging dan barang sekali pakai. Plastik telah menyentuh setiap bagian
kehidupan kita dan menjadi bagian penting dari kebiasaan kita sehari-hari. Jika plastik
dihilangkan sama sekali dari kehidupan kita sehari-hari, kita harus mengucapkan selamat tinggal
pada hampir semua yang kita gunakan dan miliki. Apalagi aspek plastik kehidupan kita. Dari
kemasan sekali pakai, ke pakaian, karpet, furnitur kalian. Undang-undang baru bagi Uni Eropa
untuk melarang plastik sekali pakai meningkatkan anggapan bahwa plastik adalah sesuatu jahat
Jika tidak ada plastik, kita harus mengucapkan selamat tinggal pada perangkat elektronik
yang kita miliki, termasuk laptop, telepon, televisi, dan bahkan mobil. Tidak ada lagi perangkat
hiburan. Furnitur kalian dan baju/kain/tas yang kamu miliki akan dihilangkan. Selamat tinggal
ini juga berlaku untuk celana yoga kalian, karpet dan boneka beruang lucu yang kamu miliki.
mengenai makanan, kita atau para pedagang dan pengirim makanan akan sulit menjaga makanan
segar dalam waktu lama. Jadi dengan mengeliminasi plastik, kita bisa-bisa menciptakan masalah
limbah makanan (food waste) yang lebih besar. Dalam bidang medis, plastik sangat berguna
dan sangat membantu. Tanpa tabung plastik, pipet, akan sulit untuk melakukan penelitian. Selain
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023
itu, untuk mencuci ulang peralatan medis juga akan membutuhkan energi, yang juga tidak baik
untuk lingkungan.Jadi plastik telah berguna di berbagai industri mulai dari pengemasan,
bangunan dan konstruksi, otomotif, elektronik dan listrik, dan industri lainnya.
menggunakannya dengan cara yang cerdas.Jadi bukan kita menyingkirkan plastik, tapi kita harus
mengubah cara berpikir dan perilaku buruk kita (yang serba instan). Pergerakan saat ini
memberikan semua beban masalah pada plastik sebagai objek. Padahal sebetulnya, masalah
terletak pada kita sebagai pengguna plastik. Karena masalah saat ini dengan polusi plastik
meningkat karena perilaku masyarakat. Plastik adalah barang dan entitas yang berguna, kita
semua mendapatkan banyak manfaat darinya. Namun, perawatan yang kita berikan kepada
mereka membuat plastik tidak memiliki nilai. Perilaku buruk kita membuang plastik begitu saja
yang buruk. Masalahnya bukan pada plastik itu sendiri tetapi cara kita menggunakannya.
Gunakan plastik sebaik dan searif mungkin, maka kita akan mendapat manfaat penuh darinya.
Perlakukan itu seperti zat yang tahan lama dan bukan yang sekali pakai. Jika kita semua setuju
akan dapat menyelesaikan masalah. Karena masalah saat ini adalah budaya pembuangan kita dan
bukan plastik itu sendiri. Faktor-Faktor yang membuat tumbuhnya kesadaran masyarakat :
berkembangnya kesadaran dapat didekati dengan beragam pendekatan disiplin ilmu. Menurut
konsep proses pendidikan, partisipasi merupakan bentuk tanggapan atau responses atas
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023
rangsangan-rangsangan yang diberikan, yang dalam hal ini tanggapan merupakan fungsi dari
manfaat (rewards). Disamping itu dengan melihat kesempatan, yang bersangkutan juga akan
Program NTB Zero Waste mulai mendapatkan atensi di kabupaten/kota. Bahkan, salah
kabupaten contoh zero waste di NTB. Untuk mewujudkan Sumbawa menjadi kabupaten contoh
zero waste, Pemda setempat meminta sinergi antara kabupaten/kota dan provinsi lebih diperkuat.
Karena mesin terbaik untuk menyelesaikan persoalan sampah adalah kesadaran masyarakat.
Pemprov NTB dan Pemda Kabupaten/Kota harus mulai serius berpikir berinvestasi untuk
Untuk mewujudkan NTB atau Sumbawa bebas sampah (zero waste), kata Mahmud
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023
Abdullah, memang berkaitan dengan perilaku masyarakat. Dan mengubah perilaku masyarakat,
tidak bisa dalam waktu singkat. Tetapi hal itu membutuhkan waktu yang panjang.
Seperti wawancara yang saya lakukan dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Program
bagus soal sampah terus dikembangkan dan tingkatkan. Dilaksanakan tingkat lapangan. kedepan
ada industri jadi energi kelistrikan dan lainnya.Hilir dan hulu berikan oemahaman ke masy, utk
tidak buang sampah sembarangan.Masy harus peduli, jangan hanya serahkan ke dinas.2023 lebih
intens soal pengelolaan sampah. Di beri sanksi sesuai perda dll.Personil persampahan siap.
Sarana dan prasarana, dump, amrol yang tersedia tinggal 30 persen layak pakai. 13 jumlah, yang
layak 4. Amrol 6, 3 layak. Kontainer 25, layak. Bank sampah plampang tps, labuhan aji pulau
moyo, meski belum maksimal.Bank sampah diharap bisa bergerak. Bisa kerjasama dengan
pengelola sampah.TPA kita harap jadi tempat pemrosesan akhir. Harapan ada di teluk santong.
Harapan luasan cukup memadai, dan masa pakai bisa lama.Kesadaran masy yang penting.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M.Pd dan Wakil
Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah beserta Ny. Sovia Novrianti Rayes Mahmud
Abdullah menghadiri acara peluncuran Program Sekolah Bersih dan Sehat melalui Kegiatan
Zero Waste di halaman Sekolah SLBN 1 Sumbawa, pada Kamis pagi. Turut hadir, anggota dan
perwakilan Forkopimda Sumbawa, Asisten dan Kepala Biro Sekretariat Daerah Provinsi NTB,
Kadis Dikbud, Kadis Lingkungan Hidup dan Kadis Kesehatan Prov. NTB, para kepala perangkat
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023
daerah, para kepala sekolah, ketua DWP dan para pelajar Kabupaten Sumbawa.
agar semua pihak mendukung pola hidup bersih dan sehat di lingkungannya masing – masing,
dan meminta seluruh kabupaten/kota yang ada juga di Kabupaten Sumbwa juga semangat
dalam menerapkan Zero Waste ini. Disampaikan, salah satu program gubernur dan wakil
NTB. "Karena ini merupakan tugas dan tanggung jawab kita bersama," ujarnya. Sementara,
yang sangat bermanfaat, khususnya bagi Kabupaten Sumbawa dan program zero waste ini sangat
relevan dan menjadi sarana dalam mendorong semangat “ingo roro, kokat” (lihat sampah,
pungut).“Mari kita terus berupaya secara maksimal, dengan kebersamaan, dan etos kerja yang
tinggi, dibarengi niat untuk beribadah, membangun bangsa dan negara kita, khususnya tana’
samawa tercinta ini, dengan tetap memperhatikan konsep pembangunan berkelanjutan demi
kesejahteraan masyarakat masa kini maupun anak cucu kita di masa mendatang”, ujar Wabup.
Di akhir sambutannya Wabup berharap kepada semua pihak, untuk bersama- sama
melakukan upaya-upaya kecil namun bermanfaat untuk mengurangi sampah mulai dari
lingkungan masing-masing, karena semakin banyak yang pedui terhadap sampah, maka
Dikbud Prov. NTB Dr. H. Aidy Furqon,M.Pd bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan
untuk mewujudkan salah satu misi pemerintah NTB yaitu mewujudkan misi bersih sehat dan
cerdas serta asri lestari.disampaikan, melalui program ini, sejak bulan Januari lalu telah
dilaksanakan gerakan secara masif untuk mewujudkan sekolah bersih dan sehat. Salah satu
keluarga dan melaksanakan program gizi sehat bagi remaja.Dinas Dikbud Prov. NTB berupaya
pelayanan dan prestasi. Untuk kegiatan zero waste bersih dan sehat termasuk keterlibatan
merupakan starategi penampilan dan strategi pelayaan. Acara dilanjutkan dengan pemberian
SLBN 1 Sumbawa, SMAN 1 Sumbawa, SMAN 1 Lopok, SMAN 1 Moyo Utara dan
penghargaan atas prestasi menyelenggarakan program Sekolah Bersih dan Sehat melalui
program Zero waste, Kepada SMAN 1 Utan, SMAN 1 Lape, SMAN 1 Alas dan SMKN 1 Buer
yang diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat. (ra/mckabsumbawa).
Adapun contoh nya di SMK 3 Sumbawa untuk di jelaskan nya Program Zero
Waste di SMK Negeri 3 Smbawa mengajarkan kepada siswa untuk mengembangkan dan
produksi sampah. Sekolah merupakan kunci dari seluruh lapisan masyarakat agar konsep zero
waste dapat berjalan dengan baik. Kerja sama dari seluruh pihak sangat dibutuhkan dalam
pelaksanan zero wase di sekolah. Salah satu bentuk penerapan zero waste di SMK Negeri 3
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023
Sumbawa yaitu dengan melakukan pemilahan sampah botol plastik untuk menjadi daur
ulang/keindahan dalam pembuatan taman sekolah. Oleh karena itu pelaksanaan program
pengurangan sampah di sekolah dapat berjalan dengan baik.Setelah pemilahan botol plastik
kemudian agar bermanfaat botol tersebut diwarnai untuk kemudian dijadikan berbagai hiasan
salah satunya dengan menjadi hiasan untuk taman sekolah, Kerja sama antar warga sekolah,
Upaya yang di lakukan Dinas Lingkungan Hidup dalam menjalankan program Zero
Waste adalah Tim dari Dinas Lingkungan Hidup turun langsung kelapangan dan langsung
bertemu dengan masyarakat dari beberapa daerah melakukan sosialisasi penanganan sampah
TAHUN
2020 2021
No. Kecamatan
PRODUKSI (M³)
TERTANGANI (M³) TERTANGANI (M³)
% PRODUKSI(M³) %
Jumlah
Jumlah Volume
Jumlah Penduduk 2016
NO. Jenis TPS (unit) Yang Volume/hari (m³)
Ritasi /tahun (m³)
Masuk TPA
1
KONTAINER (6m³) 9 9 54.00 19,710
Jumlah Penduduk
2 DUMPTRUK 21 21 168.00 61,320 kabupaten Sumbawa
tahun 2020
3 RODA 3 5 5 10.00 3,650 (data DUKCAPIL)
4 Roda 2
8 1 8.00 2,920
Angkutan
5 Masyarakat 8 8 24.00 8,760.00
Jumlah 51 44 264.00 96,360 518,019
Sumber Data : Dinas Lingkaungan Hidup Kabupaten Sumbawa
Daya Tampung TPS pertahun : 96,360m³ Daya Tampung TPS Persatuan Penduduk/Pertahun
: 186,02m³
JIP: SAMOTA
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Volume xx Nomor xx Jxxxxx 2023
Dari Tabel di atas dapat di jelaskan bahwa sampah yang terkumpul di daerah kota
sumbawa bias mencapai 264,00m³ Perhari dari jenis pengangkatan Dumptruk,Roda Tiga
dan Roda 2, jika di akumulasi selama pertahun dapat mencapai 96,360m³ sesuai data yang
KESIMPULAN
Implementasi kebijakan program bebas sampah (zero waste) oleh Dinas
baik, namun masih ada kendala yang dialami antara lain kurangnya
DAFTAR PUSTAKA
B. Undang-Undang
C. Link
https://www.gramedia.com/best-seller/zero-waste/
https://repository.ummat.ac.id/1404/
DAFTAR NARASUMBER
Nama Jabatan
Bangunan