(PPM)
PADA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA
Bekasi, 11 Oktober 2018
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 2
PENGERTIAN PPM DAN CSR
Dr. Achmad Lamo Said, Kewajiban sosial sebagai dampak dari ekspansi bisnisnya yang mengganggu
S.Sos.,M.Si, “Corporate Social kepada masyarakat
keseimbangan lingkungan dan sosial kemasyarakatan.
Responsibility dalam Perspektif Dalam implementasi dan penerapannya sangat bergantung
dan pemerintah pada konsep governance di wilayah/daerah tersebut
GOVERNANCE”,
“CSR
merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan
yang bertujuan untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan”.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 4
PENGERTIAN CSR DAN PPM
Pengertian PPM
(Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat )
“PPM
kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang diarahkan untuk
memperbesar akses masyarakat untuk mencapai kondisi sosial - ekonomi - budaya yang
lebih baik apabila dibandingkan dengan sebelum adanya kegiatan Pertambangan Minerba.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 55
TUJUAN CSR DAN PPM
TUJUAN CSR
Menjalin hubungan
yang baik dengan
pemegang
Menjalin hubungan kepetingan
yang baik kepada (stakeholder) di luar
masyarakat di luar seperti pemasok.
Meningkatkan SDM perusahaan.
yang berkualitas
dan potensial
Sebagai pembeda
perusahaan dengan
perusahaan
Berkontribusi alternatif (pesaing).
terhadap
pengembangan
lingkungan/
masyarakat sekitar.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 6
TUJUAN CSR DAN PPM
TUJUAN PPM
Perbaikan
Masyarakat
Perbaian “Better
Kehidupan Community”.
Perbaikan “Better Living
Lingkungan
Perbaikan “Better
Pendapatan Environment
Perbaikan Uasha “Better Income
Perbaikan “Better
Kelembagaan Business”
“Better
Institution”
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 7
TUJUAN CSR DAN PPM
TUJUAN PPM
NO PERBAIKAN TINDAKAN HARAPAN
a Kelembagaan “Better Institution” perbaikan kegiatan/tindakan memperbaiki kelembagaan, pengembangan jejaring kemintraan
usaha.
b Usaha “Better Bussines ” pendidikan “semangat belajar”, perbaikan aksesibisnislitas, kegiatan memperbaiki bisnis yang dilakukan.
dan perbaikan kelembagaan
c Pendapatan “Better Income perbaikan bisnis memperbaiki pendapatan yang diperolehnya, termasuk
pendapatan keluarga dan masyarakat.
d Lingkungan “Better Environment” Perbaikan pendapatan diharapkan dapat memperbaiki lingkungan “fisik dan sosial”
karena kerusakan lingkungan seringkali disebabkan oleh
kemiskinan atau pendapatan yang terbatas.
e Kehidupan “Better Living Tingkat pendapatan dan keadaan lingkungan yang membaik , diharapkan dapat memperbaiki keadaan kehidupan setiap
keluarga dan masyarakat.
f Masyarakat “Better Community”. Kehidupan yang lebih baik yang didukung oleh lingkungan “fisik dan diharapkan akan terwujud ke kehidupan masyarakat yang lebih
sosial” yang lebih baik baik pula.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 8
DASAR HUKUM
Pasal 107 Pemegang IUP dan IUPK setiap tahun wajib menyampaikan rencana dan biaya
Pasal 108, Ayat 1 Pemegang IUP dan IUPK wajib
menyusun program pengembangan dan pemberdayaan
pelaksanaan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat
rencana kerja dan anggaran biaya tahunan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota (PPM) adalah upaya dalam rangka mendorong
masyarakat.
sesuai dengan kewenangannya untuk mendapat persetujuan.
peningkatan perekonomian, pendidikan, sosial budaya,
Pasal 108 Setiap pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi wajib kesehatan, dan lingkungan kehidupan masyarakat
Pasal 108, Ayat 2 Penyusunan program dan rencana sebagaimana menyarnpaikan laporan realisasi program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar tambang, baik secara individual maupun kolektif
dimaksud pada ayat (1) dikonsultasikan kepada Pemerintah, setiap 6 (enam) bulan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
Pemerintah Daerah, dan Masyarakat. kewenangannya. agar tingkat kehidupan masyarakat sekitar tambang
menjadi lebih baik dan mandiri.
Pasal 109 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan
Pasal 109 Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sebagaimana
diatur dengan Peraturan Menteri.
dimaksud dalam Pasal 108 diatur dengan peraturan pemerintah.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 9
DASAR HUKUM
PP NO. 23 / 2010
UU No. 4 / 2009 Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara Pertambangan Mineral Dan Batubara
(Psl : 95 d, 108,109) (Psl : 106,107,108,109)
Permen ESDM :
• No.11/2018 tentang Tata Cara Pemberian Wil Perizinan dan Pelaporan Pada
Kegiatan Usaha Pwertambangan MINERBA
• No. 25 /2018 tentang Pengusahaan Pertambangan MINERBA, (Psl 38)
• No. 26 /2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik dan
Pengawasan Pertambangan MINERBA (Psl 38)
PPM:
adalah upaya dalam rangka mendorong peningkatan :perekonomian, pendidikan, sosial budaya, kesehatan, dan lingkungan
kehidupan masyarakat sekitar tambang, baik secara individual maupun kolektif agar tingkat kehidupan masyarakat sekitar
tambang menjadi lebih baik dan mandiri.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 10
DASAR HUKUM CSR DAN PPM
Klasifikasi CSR PPM
Dasar Hukum 1. UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan 1. UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Terbatas (UUPT) diatur mengenai Tanggung Jawab Batubara
Sosial dan Lingkungan (TJSL) ✓ Pemberdayaan Masyarakat adalah usaha untuk meningkatkan
✓ Pasal 1 angka 3 UUPT, TJSL adalah komitmen kemampuan masyarakat, baik secara individual maupun kolektif,
perseroan untuk berperan serta dalam agar menjadi lebih baik tingkat kehidupannya.
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna ✓ Dalam rangka mendukung pembangunan nasional yang
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan berkesinambungan, tujuan pengelolaan mineral dan batubara
yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, daerah, dan negara,
komunitas setempat, maupun masyarakat pada serta menciptakan lapangan kerja untuk sebesar-besar
umumnya. kesejahteraan rakyat.
✓ Pasal 74 ayat (1), Perseroan yang menjalankan ✓ Kewenangan Pemerintah Pusat adalah penetapan kebijakan kerja
kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan sama, kemitraan, dan pemberdayaan masyarakat, sementara
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah adalah pengembangan dan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan peningkatan peran serta masyarakat dalam usaha pertambangan
✓ Pasal 74 ayat (2), Tanggung Jawab Sosial dan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ✓ IUP/IUPK wajib memuat ketentuan rencana pengembangan dan
merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan pemberdayaan masyarakat (PPM) di sekitar wilayah
dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pertambangan.
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan ✓ Pemegang IUP dan IUPK wajib menyusun program PPM dan
kepatutan dan kewajaran. dikonsultasikan kepada Pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 11
11
DASAR HUKUM CSR DAN PPM
Dasar Hukum 2. PP No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab 2. PP No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas Pertambangan Mineral dan Batubara
✓ Wajib untuk perseroan yang menjalankan kegiatan ✓ Serupa dengan ketentuan UU No. 4 Tahun 2009.
usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan SDA. ✓ Masyarakat dapat mengajukan usulan program kegiatan PPM
✓ Biaya dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya kepada bupati/walikota setempat untuk diteruskan kepada
perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan pemegang IUP atau IUPK.
memperhatikan kepatutan dan kewajaran. ✓ PPM diprioritaskan untuk masyarakat di sekitar WIUP dan
✓ Perseroan yang tidak melaksanakan TJSL dikenai WIUPK yang terkena dampak langsung akibat aktivitas
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perUU-an pertambangan/berada dekat kegiatan operasional
terkait. penambangan dengan tidak melihat batas administrasi wilayah
✓ TJSL dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan rencana kecamatan/kabupaten.
kerja tahunan (sama halnya dgn RKAB) perseroan ✓ Program PPM dibiayai dari alokasi biaya pada dokumen RKAB
setelah mendapat persetujuan BOD atau RUPS pemegang IUP atau IUPK setiap tahun, yang dikelola oleh
sesuai dengan AD perseroan. Rencana tersebut pemegang IUP atau IUPK.
memuat rencana kegiatan dan anggaran yang ✓ Pemegang IUP dan IUPK setiap tahun wajib menyampaikan
dibutuhkan untuk pelaksanaan TJSL. realisasi dan rencana PPM tahun berikutnya sebagai bagian
✓ Pelaksanaan TJSL tersebut dimuat dalam laporan dari dokumen RKAB tahunan.
tahunan perseroan dan dipertanggungjawabkan ✓ Pemegang IUP dan IUPK wajib menyampaikan laporan realisasi
kepada RUPS. PPM setiap 6 (enam) bulan kepada Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 12
DASAR HUKUM CSR DAN PPM
Dasar Hukum 3. UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal 3. Peraturan Menteri ESDM No. No. 11 Tahun 2018 tentang
✓ Setiap penanam modal wajib melaksanakan TJSL, Tata Cara Pemberian Wilayah, Perizinan, dan Pelaporan
dalam rangka menciptakan hubungan yang serasi, Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, ✓ Pemegang IUP atau IUPK dan IUP OPK Pengolahan dan/atau
norma, dan budaya masyarakat setempat. pemurnian wajib: menyusun, melaksanakan, dan
✓ Penanam modal bertanggung jawab untuk menjaga menyampaikan laporan pelaksanaan program PPM sesuai
kelestarian lingkungan hidup, yg juga merupakan dengan ketentuan peraturan per-UU-an.
bagian dari TJSL.
✓ Jika tidak melaksanakan TJSL, maka dapat dikenai
sanksi adminisitatif berupa:
- peringatan tertulis;
- pembatasan kegiatan usaha;
- pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas
penanaman modal; atau
- pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas
penanaman modal;
- sanksi lain sesuai dengan ketentuan per-UU-an.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 13
DASAR HUKUM CSR DAN PPM
Klasifikasi CSR PPM
Dasar 4. UU No. 32 Tahun 2009 tentang 4. Peraturan Menteri ESDM No. 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan
Hukum Perlindungan dan Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara
Lingkungan Hidup Bab XII berkaitan dengan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat
Mewajibkan setiap orang yang 1. Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP OperasiProduksi, dan IUPK Operasi
melakukan usaha dan/atau kegiatan Produksi wajib menyusun rencana induk program pengembangan dan pemberdayaan
berkewajiban: masyarakat dengan berpedoman pada cetak biru (blue print) yang ditetapkan oleh
✓ Memberikan informasi yang terkait gubernur;
dengan perlindungan dan pengelolaan 2. Penyusunan rencana induk program PPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
lingkungan; dilakukan bersamaan dengan penyusunan Studi Kelayakan dan dokumen lingkungan
✓ Menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
hidup; dan 3. Rencana induk PPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat rencana program
✓ Menaati ketentuan tentang baku mutu PPM selama masa Operasi Produksi sampai dengan program pascatambang;
lingkungan hidup dan/atau kriteria baku 4. Pembiayaan program PPM tahunan berasal dari biaya operasional pemegang IUP
kerusakan lingkungan hidup. Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi.
5. Pembiayaan program PPM tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) wajib
dikelola langsung oleh pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi.
6. Dalam hal terjadi peningkatan kapasitas produksi, pemegang IUP Operasi Produksi
dan IUPK Operasi Produksi wajib meningkatkan biaya program PPM.
7. Dalam hal realisasi biaya program PPM tidak tercapai wajib ditambahkan pada tahun
berikutnya.
8. Menteri menetapkan pedoman pelaksanaan PPM.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 14
DASAR HUKUM CSR DAN PPM
Klasifikasi CSR PPM
Dasar 5. Peraturan Menteri BUMN No PER - 5. Peraturan Menteri ESDM No. 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah
Hukum 02/MBU/7/ 2017 tentang Perubahan kedua Pertambangan Yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan
atas peraturan Menteri BUMN No. PER- Batubara
09/MBU/07/ 2015 tentang Program Dijelaskan dibagian ketujuh tentang PPM Setempat serta TJSL:
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan 1) Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi wajib
BUMN melaksanakan PPM setempat sesuai dengan RKAB Tahunan yang telah disetujui
✓ Persero dan Perum BUMN wajib yang paling sedikit terdiri atas:
melaksanakan Program Kemitraan BUMN a. pemetaan sosial masyarakat sekitar lokasi pertambangan;
dengan Usaha Kecil dan Program Bina b. rencana induk PPM dan berpedoman pada cetak biru (blueprint) yang
Lingkungan. ditetapkan oleh daerah provinsi;
✓ berdasarkan keputusan RUPS. c. pelaksanaan program PPM tahunan yang mengacu pada rencana induk PPM;
✓ Program Kemitraan-Usaha Kecil adalah dan/atau
untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil d. pembiayaan program PPM secara tahunan.
melalui pemanfaatan dana BUMN (skema (2) Pemegang IUP Operasi Produksi khusus pengolahan dan/atau pemurnian wajib
pinjaman untuk membiayai modal kerja melaksanakan TJSL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4) huruf f yang
dan/atau pembelian aset tetap dalam rangka paling sedikit terdiri atas:
meningkatkanproduksi dan penjualan & a. pemetaan sosial masyarakat sekitar lokasi fasilitas Pengolahan dan/atau
pinjaman tambahan untuk membiayai Pemurnian;
kebutuhan jk pendek). b. pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan tahunan; dan
✓ Program Bina Lingkungan adalah program c. pembiayaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan tahunan.
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat (3) Menteri menetapkan pedoman pelaksanaan PPM setempat serta TJSL
oleh BUMN melalui pemanfaatan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).
BUMN
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 15
DASAR HUKUM CSR DAN PPM
Dasar 6. UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak 6. Keputusan Menteri ESDM Nomor 1824 K/30/MEM/2018
Hukum dan Gas Bumi tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan dan
✓ Kontrak Kerja Sama Migas dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat
Pelaksana wajib memuat ketentuan ✓ Berisi Pedoman Penyusunan Cetak Biru (Blue Print) PPM
mengenai pengembangan masyarakat Lampiran I;
sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat ✓ Pedoman Penyusunan Rencana Induk PPM Lampiran II.
adat.
✓ Badan Usaha atau Badan Usaha Tetap ikut
bertanggung jawab dalam mengembangkan
lingkungan dan masyarakat setempat.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 16
Corporate Social Responsibility Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat
Klasifikasi
(CSR) (PPM)
Sifat ✓ Tidak wajib, tergantung pada performa dan ✓ Wajib.
revenue perusahaan. ✓ Secara prinsip bertujuan untuk mengkompensasi
✓ Salah satu cara peningkatan branding masyarakat atas dampak kegiatan pertambangan dan
perusahaan. menjamin kemandirian masyarakat khususnya secara
ekonomi setalah kegiatan pertambangan tutup.
Program ✓ Bebas, dapat berupa donasi/bansos, kecuali ✓ Ditentukan sekurangnya mencakup 8 aspek program
ditentukan lain oleh peraturan sektoral. PPM sesuai KepMen ESDM No. 1824/K/30/MEM/2018
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan dan
Pemberdayaan Masyarakat.
Pembiayaan ✓ Bersumber dari keuntungan. ✓ Biaya operasional, dilaksanakan oleh Direktur dengan
penetapan oleh Dewan Komisaris/RUPS.
Tujuan ✓ Branding, TJS biasa (short term). ✓ Masyarakat mandiri (long term).
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 17
PELAKSANAAN CSR
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 18
1. Pelaksanaan CSR
Pelaksanaan CSR yang sudah banyak diadopsi oleh beberapa Perusahaan, terdiri dari 4 (empat) hal sesuai
dengan Konsep Piramida CSR yang dikembangkan Archie B. Carrol, antara lain :
a. Tanggungjawab ekonomis. Kata kuncinya adalah: make a profit. Motif utama perusahaan adalah
menghasilkan laba. Laba adalah pondasi Perusahaan. Perusahaan harus memiliki nilai tambah ekonomi
sebagai prasyarat agar perusahaan dapat terus hidup (survive) dan berkembang.
b. Tanggungjawab legal. Kata kuncinya: obey the law. Perusahaan harus taat hukum.Dalam proses mencari
laba, perusahaan tidakboleh melanggar kebijakan dan hukum yang telahditetapkan pemerintah.
c. Tanggungjawab etis. Perusahaan memiliki kewajiban untuk menjalankan praktek bisnis yang baik, benar,
dan adil. Norma-norma masyarakat perlu menjadi rujukan bagi perilaku organisasi perusahaan. Kata
kuncinya: be ethical.
d. Tanggungjawab filantropis. Selain perusahaan harus memperoleh laba, taat hukum dan berperilaku etis,
perusahaan dituntut agar dapat memberi kontribusi yang dapat dirasakan secara langsung oleh
masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan semua. Kata kuncinya: be a good
citizen. Para pemilik dan pegawai yang bekerja di perusahaan memiliki tanggungjawab ganda, yakni
kepada perusahaan dan kepada publik yang kini dikenal dengan istilah non-fiduciary responsibility.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 19
2. Pelaksanaan PPM
Saat ini, pelaksanaan PPM yang dijalankan oleh Perusahaan berpedoman kepada UU Minerba dan peraturan pelaksananya seperti Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010
Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara serta beberapa peraturan teknis sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya. Secara garis besar
beberapa tahapan pelaksanaan PPM pertambangan adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan terlebih dahulu melakukan pemetaan sosial (social mapping) masyarakat sekitar lokasi pertambangan.
b. Berdasarkan hasil social mapping, perusahaan menyusun rencana induk yang penyusunannya :
- melibatkan pimpinan pemerintah daerah setempat, masyarakat, dan stakeholder PPM lainnya
- berpedoman pada blue print PPM yang telah ditetapkan oleh Gubernur.
- disusun bersamaan dengan dokumen studi kelayakan atau menjadi bagian dari dokumen studi kelayakan
- dikonsultasikan kepada Dirjen Minerba atas nama Menteri ESDM atau Gubernur sesuai kewenangan.
Rencana Induk PPM berlaku setidaknya 5 tahun, dan dapat diubah/dievaluasi.
c. Setelah rencana induk telah rampung, maka rencana induk akan menjadi acuan dalam menyusun program dan biaya PPM tahunan di sekitar WIUP dan WIUPK.
d. Perusahaan menyusun program PPM tahunan dengan ketentuan :
- mencatumkannya dalam dokumen RKAB.
- dikonsultasikan dengan Pemerintah atau pemerintah provinsi dan masyarakat setempat.
- pada tahap penyusunan program PPM tahunan, perlu sinergitas antara Perusahaan dengan Pemerintah Daerah untuk meng-sinkronisasi program PPM dengan program
pembangunan yang direncanakan dan dibiayai melalui anggaran daerah (APBD), hal ini bertUjuan agar tidak terjadi tumpang tindih pelaksanaan program dan biaya, yang menjurus
pada inefisiensi kegiatan dan anggaran.
- masyarakat setempat dapat mengajukan usulan program kegiatan PPM kepada bupati/walikota setempat untuk diteruskan kepada Perusahaan.
e. Pelaksanaan program PPM diprioritaskan untuk masyarakat di sekitar WIUP dan WIUPK yang terkena dampak langsung akibat aktivitas pertambangan atau dengan kata lain
merupakan masyarakat yang berada dekat kegiatan operasional penambangan dengan tidak melihat batas administrasi wilayah kecamatan/kabupaten.
f. Perusahaan wajib membiayai program PPM dari alokasi biaya program PPM pada anggaran dan biaya Perusahaan setiap tahun. Alokasi biaya tersebut dikelola oleh Perusahaan.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 20
2. Pelaksanaan PPM
- melibatkan pimpinan pemerintah daerah setempat, masyarakat, dan stakeholder PPM lainnya
- berpedoman pada blue print PPM yang telah ditetapkan oleh Gubernur.
- disusun bersamaan dengan dokumen studi kelayakan atau menjadi bagian dari dokumen studi kelayakan
- dikonsultasikan kepada Dirjen Minerba atas nama Menteri ESDM atau Gubernur sesuai kewenangan.
Rencana Induk PPM berlaku setidaknya 5 tahun, dan dapat diubah/dievaluasi.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 21
PENYUSUNAN DOKUMEN PENGEMBANGAN
DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Gubernur setelah mendapatkan Badan Usaha Pertambangan setelah Badan Usaha Pertambangan mengacu
pertimbangan dari Direktur Jenderal berkonsultasi dengan Direktur Jenderal pada Rencana Induk PPM, setelah
Dibuat Oleh dengan melibatkan Bupati/Walikota atas nama Menteri atau Gubenur sesuai berkonsultasi dengan Direktur Jenderal
yang wilayahnya terdapat kegiatan dengan kewenangannya atas nama Menteri atau Gubenur sesuai
usaha pertambangan dengan kewenangannya
Bagian dari Dokumen Studi Kelayakan Bagian dari RKAB termasuk anggaran
(Badan Usaha Pertambangan Status pembiayaan program
Dokumen Dokumen Tersendiri Eksplorasi)
Dokumen tersendiri (Badan Usaha
Pertambangan Status Produksi)
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 23
23
CETAK BIRU (BLUE PRINT) PPM
Blue Print PPM berisi goals Pemerintah Provinsi untuk program-program PPM yang dibuat oleh badan usaha
pertambangan termasuk di dalamnya rencana kerja dan penanggungjawab kegiatan yang disinkronkan dengan
dokumen Rencana Pascatambang (RPT) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Gubernur menyusun rancangan Blue Print dengan melibatkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda), Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Badan Usaha Pertambangan, akademisi dan lain-
lain dan mempertimbangkan hasil Musrembang, RPJM Nasional dan Daerah, serta RTRW Nasional dan Daerah.
Blue Print ditetapkan oleh Gubernur setelah mendapatkan pertimbangan teknis dari Dirjen Minerba.
Blue Print dapat dievaluasi dan diubah 1 (Satu) kali setiap 5 (Lima) Tahun.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 24
RENCANA INDUK PPM
1. Rencana Induk PPM adalah dokumen yang memuat rencana program PPM Badan Usaha pertambangan dengan
berpedoman pada blue print PPM, sekurang-kurangnya memuat :
a. Program pada tahap kegiatan operasi produksi termasuk pascatambang;
b. Waktu Pelaksanaan program;
c. Rencana Pembiayaan.
2. Masa Eksplorasi : Penyusunan Rencana Induk PPM dilakukan bersamaan dengan dokumen studi kelayakan dan
dokumen lingkungan hidup dan menjadi bagian dari studi kelayakan (sebagai syarat ke OP); atau
3. Masa Operasi Produksi : Memuat Rencana Induk PPM selama tahap operasi produksi termasuk pascatambang.
4. Rencana Induk PPM disusun berdasarkan pemetaan sosial untuk mendapatkan gambaran kondisi awal
masyarakat sekitar tambang (kesehatan, pendidikan, sosbud, lingkungan kehidupan masyarakat, infrastruktur,
kemandirian ekonomi, kelembagaan komunitas masyarakat dlm menunjang kemandirian ekonomi).
5. Badan usaha wajib melakukan konsultasi atas rencana induk PPM dengan Direktur Jenderal atas nama menteri
atau gubernur sesuai kewenangannya, serta melibatkan bupati/walikota setempat dan masyarakat sekitar
tambang.
6. Rencana induk wajib di evaluasi secara berkala 1 (satu) kali setiap 5 (lima) tahun, apabila terjadi perubahan
dokumen blue print, studi kelayakan dan dokumen lingkungan.
7. Masyarakat sekitar tambang dapat memberikan usulan program dalam rencana induk melalui Gubernur untuk
diteruskan kepada Badan Usaha Pertambangan.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 25
25
RENCANA INDUK PPM
Kerangka penyusunan Rencana Induk PPM:
Kata Pengantar
Intisari
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Dasar Hukum
No Program Utama PPM Tahunan**) Lokasi Kegiatan Waktu Pelaksanaan PPM Rencana Pembiayaan PPM
Keterangan
(Tahun pertama operasi (Tahun pertama operasi produksi
produksi s.d. pascatambang) s.d. pascatambang)
1 Pendidikan
- Beasiswa;
- Pendidikan, Pelatihan Keterampilan, dan Keahlian dasar;
- Bantuan tenaga pendidik;
- Bantuan sarana dan/atau prasarana pendidikan;
2 Kesehatan
- Kesehatan Masyarakat Sekitar Tambang;
- Tenaga Kesehatan;
- Sarana dan/atau prasarana kesehatan.
4 Kemandirian ekonomi
- Peningkatan kapasitas dan akses Masyarakat Setempat dalam usaha kecil dan menengah;
6 Pemberian kesempatan kepada masyarakat setempat untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan kehidupan
Masyarakat Sekitar Tambang yang berkelanjutan.
Total
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 27
PROGRAM PPM TAHUNAN
• Program PPM Tahunan adalah rencana pelaksanaan program PPM Tahun berjalan sebagai bagian dari
RKAB yang telah disetujui.
• Badan Usaha pertambangan wajib menyusun program PPM Tahunan dengan mengacu pada Rencana Induk
PPM.
• Masyarakat sekitar tambang dapat memberikan usulan program dalam rencana induk melalui Gubernur
untuk diteruskan kepada Badan Usaha Pertambangan.
• Badan Usaha Pertambangan Wajib melakukan konsultasi atas program PPM Tahunan dengan Direktur
Jenderal atas nama menteri sesuai kewenangan gubernur, serta melibatkan bupati/walikota setempat dan
masyarakat sekitar tambang.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 28
PEMBAGIAN WILAYAH SEKITAR TAMBANG
Frekwensi hubungan rendah
dengan perusahaan, dengan
lingkup satu atau beberapa
kabupaten dalam satu
Provinsi
MASYARAKAT SEKITAR R. III
Frekwensi hubungan sedang
TAMBANG dengan perusahaan, dengan
Individu atau kolektif yang R. II lingkup satu atau beberapa
terkena dampak langsung Kecamatan dalam
kegiatan Usaha Pertambangan Kabupaten
atau berada di sekitar area R. I
kegiatan Usaha Pertambangan
berdasarkan dokumen
lingkungan yang telah disetujui KORPO
sesuai dengan ketentuan RASI
perundang - undangan
Frekwensi hubungan tinggi
dengan perusahaan, dalam
lingkup satu atau beberapa
Desa
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 29
PEMBIAYAAN PPM
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 30
SINKRONISASI PROGRAM PEMERINTAH DENGAN PROGRAM
PPM PERUSAHAAN
Tujuannya apa?
1. Agar tidak tumpang tindih program dan biayanya(sinkron)
2. Optimalisasi melalui kerjasama kolaboratif
PROGRAM/ PEMBIAYAAN
KEGIATAN PEMBANGUNAN
BENTUK
SINERGITAS
SARANA/
SDM / MONEV
PRASARANA
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 31
PELAKSANAAN PROGRAM PPM
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 33
PELAKSANAAN PPM PERUSAHAAN
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 34
PARAMETER KEBERHASILAN PROGRAM
TEPAT SASARAN?
3 Mengacu pada hasil social mapping, Pelaksanaan PPM mampu memenuhi kebutuhan
daerah tertentu di sekitar wilayah pertambangan perusahaan secara optimal.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 35
PELAPORAN DAN SANKSI
PELAPORAN !!!
• Badan Usaha Wajib menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan program PPM Tahunan
kepada menteri c.q direktur jenderal atau gubernur sesuai kewenangannya dengan tembusan
kepada bupati/walikota setempat secara berkala setiap triwulan;
• Laporan realisasi pelaksanaan Program PPM Tahunan disusun menerapkan prinsip tepat,
akurat, jelas, seimbang, dan dapat dibandingkan.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 36
Nama : Ayi Ruhiat
Email :
ayi.ruhiat@esdm.go.id/ayiruhiat@yahoo.go.id
No. HP : 081386724663
39
Realisasi Program Utama PPM PKP2B, IUP BUMN, dan IUP PMA
120.000.000.000
100.000.000.000
80.000.000.000
Biaya PPM (Rp)
60.000.000.000
40.000.000.000
20.000.000.000
-
Pendidikan Kesehatan Tingkat Kemandirian Sosial dan Pemberian Pembentukan Pembangunan
Pendapatan Riil Ekonomi Budaya Kesempatan Kelembagaan Infrastruktur
kepada Komunitas
Masyarakat Masyarakat
Setempat dalam
Pengelolaan
Lingkungan
Program Utama
Tahun 2017 72.881.665.577 29.780.295.014 33.594.554.472 22.432.347.095 95.424.981.105 18.470.554.091 14.428.000.595 102.621.064.488
Tahun 2018 37.778.623.777 11.179.426.339 14.064.035.443 7.770.477.326 39.351.616.714 6.451.115.241 9.898.512.059 38.541.978.787
40
E COMDEV
41
http://www.minerba.esdm.go.id
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 42
http://ecomdev.minerba.esdm.go.id/index.php
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 43
SUCCESS STORY
44
No Nama Perusahaan Program Unggulan Foto
1 PT Kaltim Prima Coal Penyaluran Listrik Excess Power
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 45
No Nama Perusahaan Program Unggulan Foto
1 PT Kaltim Prima Coal Gerak Bersemi (Gerakan Komunikat
Bersih Sehat dan Mandiri)
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 46
No Nama Perusahaan Program Unggulan Foto
2 PT Adaro Indonesia Menyediakan Akses Air Bersih dari Air
Bekas Tambang menjadi Air yang Layak
Dikonsumsi
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 47
No Nama Perusahaan Program Unggulan Foto
3 PT Berau Coal Program Kakao
Program kakao PPM PT. Berau Coal adalah
pengembangan industri kakao hulu hingga hilir
dengan sistem integrasi yang meliputi dari
kegiatan trading, pembangunan kebun inti,
plasma, dan buffer, serta pengembangan
manufaktur pengolahan kakao sehingga
masyarakat mendapatkan added value secara
utuh. Memiliki mitra internal produksi antara
lain; Kemendes, Pemkab Berau, Puput Kaltim.
Dan Memiliki juga mitra eksternal yaitu PT.
Mars Indonesia, PT. Cargil Indonesia.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 48
No Nama Perusahaan Program Unggulan Foto
4 PT Bukit Asam Circular Economy Pertanian Terpadu Desa
Pagar Dewa
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 49
No Nama Perusahaan Program Unggulan Foto
5 PT Indominco Mandiri Pengelolaan Air Bersih Berbasis Masyarakat
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 50
No Nama Perusahaan Program Unggulan Foto
6 PT Multi Harapan Program Ketahanan Pangan
Utama
Program ini terintegrasi dengan RPJMD
Kabupaten Kukar dengan pelibatan multi
stakeholder seperti Universitas Kutai
Kartanegara (Unikarta), Exotic Kaltim, PT.
Mega Prima Persada (MPP), PT. Alamjaya Bara
Pratama Energy (ABP), PT. Niagamas
Gemilang (NG) dan PT. ITCI Hutani Manunggal
(IHM). Program ini didukung penuh pemerintah
melalui Penandatanganan Nota Kesepakatan
Bersama Pembangunan Kawasan Pedesaan
Agrowisata Behari di Kec. Loa Kulu oleh Plt.
Bupati Kukar dan KTT MHU pada tanggal 13
Februari 2018 yang ditindaklanjuti dengan
MOU di level Nasional antara Menteri Desa
PDTT, Plt. Bupati Kukar dan Presdir MHU.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 51
No Nama Perusahaan Program Unggulan Foto
7 PT Mahakam Sumber Program Unggulan Bidang Pendidikan
Jaya
PT Mahakam Sumber Jaya (MSJ) membangun
gedung dan pengadaan sarana dan prasarana
terhadap SDN 002 Tenggarong dimana sekolah
ini termasuk bertaraf internasional yang
diresmikan oleh Bupati Kutai Kartanegara.
Pembangunan terdiri 6 ruang kelas bertingkat
dan 6 toilet untuk pelajar laki-laki dan
perempuan dibangun selama kurang lebih satu
tahun. Selain sarana seperti gedung, PT MSJ
juga memberikan sarana dan prasarana belajar
lainnya seperti kursi, meja, lemari, papan tulis
dan Infokus.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 52
No Nama Perusahaan Program Unggulan Foto
8 PT Lana Harita Program Unggulan Bidang Ekonomi Masyarakat
Indonesia
Melihat potensi yang cukup baik dari
masyarakat suku dayak yang bermukim disekitar
lokasi tambang, khususnya dibidang kerajinan
seni ukir yang bermukim di Desa Kutai Lama
Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai
Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur, maka
PT Lanna Harita Indonesia sejak tahun 2011
sampai sekarang bermitra dan turut mendukung
serta mendorong kegiatan kerajian kayu ulin
sisa land clearing agar bisa berkembang dan
berkesinambungan yang selanjutnya dapat
meningkatkan penghasilan dan taraf hidup yang
lebih baik, dapat menampung dan
memberdayakan tenaga kerja lokal dalam
rangka mengurangi jumlah pengangguran
dengan memberikan modal maupun peralatan
kerjaninan seni ukir.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 53
No Nama Perusahaan Program Unggulan Foto
9 PT Ganda Alam Program Listrik Desa
Makmur
PT Ganda Alam Makmur memberikan
generarator 100 kVa dan instalasi jaringan
listrik untuk memenuhi kebutuhan listirk di
Desa Sempayau RT 01 dan 02.
Masayarakat diberikan pelatihan untuk
menjadi teknisi dan bimbingan
pengelolaan listrik Desa melalui BUMDes.
Program ini juga memberikan bekal
pelatihan kepada masyarakat untuk
mengelola listrik desa secara mandiri
dengan pelatihan pengelolaan keuangan.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 54
No Nama Program Unggulan Foto
Perusahaan
10 PT Antang Ekowisata Bekantan Tapin
Gunung Meratus
PT. AGM bermitra dengan Kelompok Peneliti Bekantan
(KPB) Laboratorium Ekologi Satwaliar Fakultas
Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam
pengembangan infrastruktur dan penelitian satwa dan
habitat Bekantan dan bermitra dengan PT. Akar Bumi
Langit dalam rehabilitasi vegetasi dan kegiatan rekayasa
tanah untuk mendukung kegiatan penghijauan.
Kontribusi PT. AGM dalam mengembangkan Ekowisata
Bekantan meliputi pembangunan infrastruktur
penunjang ekowisata, revegetasi dan penghijauan serta
penetapan wilayah ekowisata dengan melaksanakan
pembebasan lahan kepada masyarakat dan penerbitan
regulasi oleh Pemerintah Daerah dalam melindungi
wilayah tersebut. Dana yang dialokasikan untuk
pengembangan tersebut berkisar Rp 2 Milyar/Tahun
yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2015 sampai saat
ini.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 55
No Nama Perusahaan Program Unggulan Foto
11 PT Kideco Jaya Integrated Farming System (IFS)
Agung
Sistem pertanian terpadu/ IFS merupakan
system yang menghubungkan kegiatan
pertanian, peternakan, perikanan,
kehutanan dan hal lain yang terkain
dengan pertanian dalam satu lahan.
Program ini bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas lahan,
konservasi lingkungan dan peningkatan
ekonomi masyarakat. Program IFS ini
sudah dilaksankan sejak tahun 2011
sampai dengan saat ini. Lokasinya berada
di Desa Samurangau Kec. Batu Sepong,
Kab. Paser. Luasan areal mencapai 6,5 Ha
yang terinteggrasi dengan lokasi binaan
lainnya.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| ENERGI UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA| 56