Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ni Kadek Mita Indrayani

NIM : P07124217058
Prodi : Sarjana Terapan Kebidanan

Resume Metode Praktik Klinik


1. Pengertian Mentorship

Mentorship didefinisikan sebagai suatu proses memberikan bimbingan dan


dukungan dengan melibatkan hubungan personal dimana bimbingan adalah sebagai
cara untuk mengembangkan dan melatih seseorang sehingga dapat diberdayakan.

Mentorship dapat juga diartikan sebagai proses pembelajaran dimana mentor


mampu membuat mentee (peserta mentorship) yang tadinya tergantung menjadi
mandiri melalui kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang diharapkan terjadi yaitu
mengalami sendiri dan menemukan sendiri fenomena praktek keperawatan yang
diharapkan dapat membangun kepercayaan diri, harga diri dan kesadaran diri yang
merupakan fundamental dalam penyelesaian masalah.

2. Tahap-tahap Mentoring
Ada empat tahapan mentoring yang harus diketahui dan diterapkan :
a. Mentor memberikan contoh kepada mentee (I do you watch)Tahapan pertama
dalam 4 tahapan mentoring adalah I do you watch.Dalam tahapan ini, kita
sebagai seorang mentor memberikan contoh untuk orang yang dimentor.
b. Mentor mengajak mentee untuk mulai membantu (I do you help)Setelah
melewati tahapan yang pertama, tahapan selanjutnya adalah mengajak orang
yang anda mentor untuk mulai membantu anda. Disini orang tersebut akan
mulai belajar dan merasakan prosesnya lebih mendalam.
c. Mentor mengijinkan mentee untuk mulai melakukan tindakan dengan bantuan
(You do I help)Tahapan yang ketiga dalam 4 tahapan mentoring adalah dengan
mengijinkan orang yang kita mentor untuk mulai tampil dan melakukan
tindakan.
d. Mentor mengamati saja tindakan yang dilakukan oleh mentee (You do I
watch)Tahapan terakhir ini adalah tahapan dimana Anda sudah merasa yakin
dengan kompetensi dan kapabilitas terhadap orang yang anda mentor.
3. Komponen Kesuksesan Hubungan Mentorship.
Keberhasilan program mentorship dipengaruhi oleh :
a. Komitmen untuk bertemu
b. Kerahasiaan
c. Penghargaan mutual respect and benefit
d. Kemampuan untuk berdiskusi dan menyetujui :
e. Support dari figur senior yang kelihatan
f. Terpisah dari sistem lain
g. Partisipasi secara sukarela
h. Terencana secara formal, tetapi bisa diatur secara informal
i. Mentee memilih mentor
j. Training dan support dari provider
4. Syarat Seorang Mentor
Menurut Hermawan (2012) syarat-syarat untuk bisa dijadikan sebagai Mentor
adalah:
a. Bisa dipercaya
Sangat mutlak, karena tidak mungkin kita membicarakan mengenai
pekerjaan kita kepada orang yang tidak bisa dipercaya, yang akan terjadi
bukanlah pemecahan masalah justru sebaliknya.
b. Memiliki ”respect”
Mentor dalam hal ini harus telah mencapai suatu keberhasilan tertentu yang
membuat kita ”respect”. Sebagai contoh, kalau kita seorang marketing,
mentor kita idealnya juga orang marketing yang berprestasi lebih baik dari
kita.
c. Memiliki ” knowledge” yang lebih baik
Kita memerlukan mentor yang bisa memberikan pendapat, ide dan solusi
sekaligus dalam satu paket, kalau mentor kita memiliki knowledge yang
tidak lebih baik dari kita, itu namanya setali tiga uang alias sama saja.
d. Memiliki ”skill” yang lebih baik Bagaimana mentor mengajarkan kepada
kita atau memberikan pendapat dan solusi kalau ”skill ” atau keahlian yang
dimiliki sama atau bahkan lebih baik dari kita.
Mentor mendorong tenaga kesehatan untuk bergerak meningkatkan
keterampilanya dan membantu mereka menemukan beberapa inovasi untuk
meningkatkan profesionalisme (Nurse,2007). Mentor adalah seorang fasilitator yang
bekerja dengan seorang individu atau sekelompok orang selama periode waktu yang
panjang. Mentor berusaha untuk membangun kebijaksanaan kemampuan untuk
menerapkan keterampilan, pengetahuan dan pengalaman untuk situasi baru.

Pencapaian target mahasiswa dipengaruhi oleh kompetensi yang dimiliki bidan


sebagai mentor. Bidan sebagai seorang mentor harus memiliki beberapa standar
kompetensi yang harus dipenuhi yaitu kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif
(Asmadi, 2008). Sikap caring yang optimal diperlukan dalam mengaplikasikan ketiga
kompetensi tersebut sehingga perawat dapat memberikan asuhan keperawatan pada
pasien secara profesional. Mentor sebagai role model bagi mahasiswa menjadi tolok
ukur dalam kemampuan caring mahasiswa karena kemampuan caring mentor
merupakan bagian dari indikator dalam metode mentorship.
Daftar pustaka

Dalgaty, F., Gutrie, G., Walker, H., dan Stirling, K. 2016. The value of mentorship in
medical education. The Clinical Teacher. 14 (1): 124-128
Nurbaya, S., Sanda, M., Mardiana, A. 2020. Pengaruh Metode Pembelajaran
Mentorship Terhadap Ketersmpilan Pemeriksaan Leopold pada Mahasiswa DIII
Kebidanan. Jurnal Riset Kesehatan. 12 (1): 56-61
Setyaningsih, M.M., Felisitas, S., dan Putri, M.P. 2016. Pengaruh Metode Mentorship
Perawat Terhadap Kemampuan Caring Mahasiswa. Jurnal Imu Kesehatan. 4(2):
51-58
Suhartanti, I. 2017. Metode Pembelajaran Klinik Berbasis Mentorship Terhadap
Motivasi Dan Pencapaian Kompetensi Mahasiswa Dalam Praktik Klinik
Keperawatan Medikal Bedah Di Rsud Sidoarjo. Program S2 Keperawatan
Universitas Airlangga. Surabaya
Sulung, N. 2016. Efektifitas Metode Preseptor Dan Mentor Dalam Meningkatkan
Kompetensi Perawat Klinik. Research of Applied Science and Education. 9(12):
224-235

Anda mungkin juga menyukai