Anda di halaman 1dari 97

1

SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN PERAN BIDAN


DENGAN PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SAWA
KABUPATEN KONAWE UTARA
TAHUN 2019

SRI RAHAYU RISTANTI


B.18.03.154

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MEGA BUANA PALOPO
PALOPO
2019
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN PERAN BIDAN
DENGAN PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SAWA
KABUPATEN KONAWE UTARA
TAHUN 2019

SRI RAHAYU RISTANTI


B.18.03.154

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Kebidanan

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MEGA BUANA PALOPO
PALOPO
2019
PERNYATAAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN PERAN BIDAN


DENGAN PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SAWA
KABUPATEN KONAWE UTARA
TAHUN 2019

SRI RAHAYU RISTANTI


B.18.03.154

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi dan disetujui
untuk diperbanyak sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan Gelar Sarjana
Terapan Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Buana Palopo.

Palopo, 18 September 2019

Tim Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

(Dr. Nilawaty Uly, S.Si.,Apt., M.Kes) (Maswaty Madjid,S.Tr.Keb,SKM,M.Si,M.Kes)


NIDN.0922017901 NIDN.0919106201

Megetahui,
Ketua Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan
STIKES Mega Buana Palopo

(Yuniar Dwi Yanti, S.ST.,M.Keb)


NIDN. 0913068803
PENGESAHAN SKRIPSI
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN PERAN BIDAN
DENGAN PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SAWA
KABUPATEN KONAWE UTARA
TAHUN 2019

SRI RAHAYU RISTANTI


B.18.03.154

Telah dipertahankan di Depan Tim Penguji


pada Tanggal, 18 September 2018 dinyatakan telah memenuhi syarat
untuk diterima sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Terapan Kebidanan Stikes Mega Buana Palopo

Palopo, 18 September 2019

Tim Penguji

Pembimbing Utama : Dr. Nilawati Uly, S.Si.,Apt.,M.Kes. (…….........….)

Pembimbing Pendamping : Maswaty Madjid, S.Tr.Keb.,SKM.,M.Kes.,M.Si (……..............)

Penguji : Yuniar Dwi Yanti, S.ST.,M.Keb (......................)

Mengetahui
Ketua STIKES

(Dr.Nilawaty Uly, S.Si.,Apt., M.Kes)


NIDN.0922017901

ii
ABSTRAK

Hubungan Dukungan Suami dan Peran Bidan dengan Proses Persalinan


di Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara Tahun 2019

Sri Rahayu Ristanti

Latar belakang : Dukungan suami mempengaruhi kondisi psikologis ibu dan


kemajuan persalinan. Pendampingan suami akan mempermudah proses
persalinan. Bidan dalam menolong persalinan harus mampu memberikan asuhan
kebidanan yang berkualitas sehingga persalinan tidak mengalami komplikasi
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan dukungan suami dan peran bidan dengan
proses persalinan di Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara. Metode : Jenis
penelitian adalah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional.
Sampel penelitian adalah semua ibu bersalin fisiologis di Puskesmas Sawa
Kabupaten Konawe Utara saat dilakukan penelitian pada bulan Juli sampai
September 2019 berjumlah 32 orang. Uji statistik yang akan digunakan adalah
chi-square pada tingkat kemaknaan p=0.05, untuk melihat besarnya risiko
terjadinya efek (outcome) dengan confidence interval (CI) 95%. Hasil : Ibu yang
melahirkan di Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara 78,1% memperoleh
dukungan baik dari suami selama proses persalinan kala I, 75% menyatakan peran
bidan baik selama proses persalinan kala I, 71,9% melalui proses persalinan
dengan lancar. Hasil uji statistik chi square dengan α=0,05 menunjukkan nilai
ρvalue=0,01 ada hubungan antara dukungan suami dengan proses persalinan,
ρvalue=0,002 yang berarti ada hubungan antara peran bidan dengan proses
persalinan di Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara. Kesimpulan : ada
hubungan dukungan suami dan peran bidan dengan proses persalinan di
Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara

Kata Kunci: Dukungan Suami, Peran Bidan, Proses Persalinan

iii
ABSTRACT

The Relationship of Husband's Support and the Role of Midwives with the
Delivery Process at Sawa Health Center
North Konawe Regency

Sri Rahayu Ristanti

Background: Husband's support affects the psychological condition of the


mother and the progress of labor. Assistance of the husband will facilitate the
delivery process. Midwives in assisting childbirth must be able to provide quality
midwifery care so that labor does not experience complications.
Objective: To find out the relationship between husband support and the role of
midwives with the birth process at the Sawa Public Health Center in North
Konawe Regency. Methods: This type of research is observational research with
cross sectional design. The sample of the study was all physiological maternal
mothers at the Sawa Public Health Center in North Konawe District during the
study in July to September 2019 totaling 32 people. The statistical test that will be
used is chi-square at significance level p = 0.05, to see the magnitude of the risk
of an effect (outcome) with a 95% confidence interval (CI). Results: 78.1% of
mothers who gave birth at the Sawa Public Health Center in Konawe Utara
received good support from their husbands during the first stage of labor, 75%
stated that the midwife's role was good during the first stage of labor, 71.9% went
through labor smoothly. Chi square statistical test results with α = 0.05 indicate
the value of ρvalue = 0.01 there is a relationship between husband's support and
labor, ρvalue = 0.002 which means there is a relationship between the role of
midwives with the birth process at the Sawa Public Health Center in North
Konawe District. Conclusion: there is a relationship between husband's support
and the role of midwives with the delivery process at the Sawa Public Health
Center in North Konawe Regency

Keywords: Husband Support, Role of Midwives, Childbirth Process

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa


mencurahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul ”Hubungan Dukungan Suami dan Peran Bidan dengan
Proses Persalinan Di Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara Tahun 2019”.
Penulis juga menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan,
karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis, oleh karena itu
dengan rendah hati mengharapkan kritik dan saran. Semua ini dapat terlaksana
karena doa dan dukungan dari kedua orang tua serta dorongan dan bimbingan dari
berbagai pihak, secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan
bimbingan dan petunjuk sejak dari pelaksanaan kegiatan awal sampai pada
penyelesain skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih pembimbing
pertama Dr.Hj Nilawati Uly, S.Si.,Apt.,M.Kes dan pembimbing pendamping
Maswaty Madjid, STr.Keb.,SKM.,M.Si., M.Kes , yang telah meluangkan waktu
dan pikiran dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab guna memberikan
bimbingan dan petunjuk kapada penulis dalam menyelesikan skripsi ini.
Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Bapak Rahim Munir, SP.,MM selaku Pembina Yayasan Pendidikan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Buana palopo.
2. Ibu Dr. Nilawati Uly, S.Si.,Apt.,M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Mega Buana Palopo.
3. Ibu Nur Aspina R. Djano, SKM.,MM selaku Wakil Ketua Bidang Akademik
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Buana Palopo.
4. Ibu Evawati Uly, S.Farm.,Apt selaku Wakil Ketua Bidang Keuangan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Buana Palopo.
5. Bapak Imran Nur, S.IP., M.Si selaku Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Buana Palopo.

v
6. Ibu Yuniar Dwi Yanti, S.ST., M.Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan
Program Sarjana Terapan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Buana
Palopo.
7. Ibu Resty Ryadinency, S.Gz., M.Gizi selaku Penasehat Akademik.
8. Bapak dan Ibu dosen serta staf Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Buana
Palopo.
9. Bapak Muh. Rayung selaku Kepala Puskesmas Sawa , Kabupaten Konawe
Utara.
Yang tak lupa pula teruntuk saudara, teman-teman serta seluruh keluarga yang
telah membantu dan memberikan motivasi sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini.
Ahir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat,
berkat dan karuniaNya kepada kita semua dan memberikan imbalan yang setimpal
atas semua jeri payah dari pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan
kepada penulis serta senantiasa menambah ilmu pengetahuan yang bermanfaat
dan menjadikan kita sebagai hambanya yang selalu bersyukur.

Palopo, September 2019


Penulis

Sri Rahayu Ristanti

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii
ABSTRAK.............................................................................................................iv
ABSTRACT.............................................................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xi
DAFTAR SINGKATAN......................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................5
C. Tujuan Penelitian......................................................................................6
D. Manfaat Penelitian....................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Dukungan Suami.............................................8
B. Tinjauan Umum Tentang Peran Bidan...................................................13
C. Tinjauan Umum Tentang Persalinan......................................................31
D. Kerangka Konsep...................................................................................38
E. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ...........................................38
F. Hipotesis Penelitian................................................................................39
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian.....................................................................................40
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................40
C. Populasi Dan Sampel...............................................................................40
D. Instrumen Penelitian................................................................................41
E. Pengumpulan data....................................................................................41

vii
F. Pengolahan, Penyajian dan Penyajian Data.............................................42
G. Analisa Data............................................................................................43
H. Etika Penelitian.......................................................................................44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.......................................................................................46
B. Pembahasan.............................................................................................49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..............................................................................................55
B. Saran........................................................................................................55

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman


2.1 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif…………….... 38
4.1 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami Pada Ibu Bersalin 47
di Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe utara Periode
Juli sampai Agustus 2019………………………………...
4.2 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami Pada Ibu Bersalin 47
di Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe utara Periode
Juli sampai Agustus 2019………………………………...
4.3 Distribusi Frekuensi Peran Bidan Pada Ibu Bersalin di 48
Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe utara Periode Juli
sampai Agustus 2019……………………………………..
4.4 Hubungan Dukungan Suami dengan Proses Persalinan di 48
Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe utara Periode Juli
sampai Agustus 2019……………………………………..
4.5 Hubungan Peran Bidan dengan Proses Persalinan di 49
Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe utara Periode Juli
sampai Agustus 2019……………………………………..

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konsep………………………………………….. 37

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian


Lampiran 2 Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Lokasi
Penelitian
Lampiran 4 infomerd consent
Lampiran 5 Instrumen Penelitian (Kuisioner/Lembar Ceklist)
Lampiran 6 Hasil uji psikometrik (Uji Validitas dan Reliabilitas)
Lampiran 7 Master Tabel
Lampiran 8 Output SPSS
Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup

xi
DAFTAR SINGKATAN

AKB : Angka Kematian Bayi


AKI : Angka Kematian Ibu
ANC : Antenatal care
APN : Asuhan Persalinan Normal
ICM : International Confederation of midwivies
IMD : Inisiasi Menyusu Dini
INC : Intranatal Care
KB : Keluarga Berencana
P4K : Program Perencanaan dan Pencegahan Komplikasi
PLKB : Petugas Lapangan Keluarga Berencana
PNC : Post natal Care
PUS : Pasangan Usia Subur
SDKI : Survei Demografi Kesehatan Indonesia
SUPAS : Survei Penduduk Antar Sensus
WHO : World Health Organization

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses alami yang dialami

dalam kehidupan seorang perempuan. Persalinan dimulai dari adanya

kontraksi, pembukaan serviks dan diakhiri dengan kelahiran bayi dan plasenta

(Varney, 2006). Selama persalinan ibu banyak mengalami pengalaman

menegangkan dan melelahkan seperti adanya rasa cemas, gelisah, takut, nyeri,

marah, mulas dan kontraksi yang bersifat progresif baik menjelang persalinan

atau selama proses persalinan berlangsung. Perasaan cemas dan takut saat

proses persalinan dapat meningkatkan sekresi katekolamin sehingga dapat

menurunkan efisiensi kontraksi rahim dan berpengaruh pada lamanya periode

dan kelancaran proses persalinan (Saifuddin, 2010).

Dukungan suami mempengaruhi kondisi psikologis ibu dan kemajuan

persalinan. Pendampingan suami akan mempermudah proses persalinan.

Bentuk dukungan suami berupa sentuhan dan motivasi dapat menstimulus

timbulnya kontraksi sehingga dapat mempercepat persalinan (Yumni, 2006).

Dukungan suami yang baik selama proses persalinan membantu ibu

menurunkan rasa nyeri yang dialami sehingga ibu merasa relaks, tubuh akan

memproduksi hormon endorphin (bahagia) sehingga rasa nyeri yang dirasakan

berkurang. Dukungan yang diberikan akan membuat ibu merasa nyaman dan

akan lebih menikmati proses persalinan, semakin ibu menikmati proses


2

persalinan maka ibu akan semakin relaks sehingga tidak terfokus pada nyeri

yang dirasakan (Hidayat dan Susiyatini, 2010).

Bidan dalam menolong persalinan harus mampu memberikan asuhan

kebidanan yang berkualitas sehingga persalinan tidak mengalami komplikasi.

Meningkatkan persalinan normal dapat menurunkan kejadian sectio caesarea.

Fokus pelayanan bidan dalam persalinan adalah memberi informasi,

pendidikan dan dukungan (Wiknjosastro, 2012). Dukungan persalinan

merupakan tindakan atau asuhan yang sifatnya mendukung (aktif) dan ikut

serta dalam kegiatan selama persalinan. Standar pelayanan kebidanan saat

persalinan ibu dibebaskan untuk memilih pendamping persalinan sesuai

keinginannya (suami, keluarga atau teman yang mengerti tentang dirinya).

Idealnya pendampingan dilaksanakan sejak sebelum persalinan, persalinan

dan saat pemakaian alat kontrasepsi (Manuaba, 2010).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran proses persalinan yaitu :

power (his, tenaga ibu), passage (jalan lahir), passanger (janin dan plasenta),

psikis (salah satunya dipengaruhi oleh pendampingan persalinan), posisi,

tempat persalinan, dan penolong. Seorang ibu yang memasuki masa persalinan

akan muncul perasaan takut, khawatir, ataupun cemas. Ketakutan yang

dirasakan oleh ibu yang melahirkan disebabkan oleh ketakutan dengan kondisi

janinnya dan ketakutan akan rasa sakit. Rasa takut tersebut akan menimbulkan

stress dan memacu keluarnya hormon adrenalin yang akan mengakibatkan

penyempitan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah yang membawa

oksigen ke rahim sehingga terjadi penurunan kotraksi rahim yang dapat


3

menghambat proses persalinan. Kondisi ini akan meningkatkan angka

komplikasi persalinan seperti perdarahan dan infeksi yang akan menyebabkan

peningkatan angka kematian ibu.

Hasil penelitian Field (2004) menunjukkan ibu yang mendapat dukungan

persalinan berupa massase dan pendampingan dapat menurunkan kejadian

depresi, kecemasan dan nyeri serta menumbuhkan perasaan yang positif. Ibu

yang mendapatkan sentuhan selama oproses persalinan berdampak signifikan

terhadap lama persalinan lebih pendek (yaitu 8 jam dibandingkan dengan ibu

yang persalinannya tidak didampingi waktu persalinannya 11 jam),

menurunkan angka kejadian persalinan dengan tindakan, memperpendek

waktu perawatan di RS dan mengurangi kejadian depresi post partum.

Penelitian Simpki (2004) memaparkan manuasia dalam hal ini wanita adalah

makhluk mamalia yang secara alamiah dalam proses melahirkan akan mencari

tempat yang privasi, nyaman dan menyenangkan, tenang dengan pencahayaan

yang kurang ketika mereka akan melahirkan. Kondisi tersebut akan

mengurangi aktivitas neokorteks dan memungkinkan otak tengah dan batang

otak lebih berperan dalam mengatur kerja prostaglandin dan hormon yang

memacu proses persalinan. Lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan yang

tidak familiar bagi ibu seperti banyak orang asing, banyak pertanyaan, cahaya

yang terang berperan merangsang neokorteks menghasilkan kotekolamin yang

dapat menghambat kemajuan persalinan. Penelitian Pusdiknakes WHO

JHPIEGO (2003) memperlihatkan efektiffitas dukungan fisik, emosional dan

psikologis selama persalinan terhadap kelahiran. Riset Ball (1987) dan Hidnett
4

serta Osborn (1989) menyatakan bahwa kehadiran support pada ibu selama

persalinan akan menimbulkan kekuatan dan perasaan aman serta nyaman bagi

ibu. Hal ini diasumsikan dengan menurunnya lama persalinan, penurunan

komplikasi perinatal dan menurunkan kebutuhanpemberian oksitosin

(Cunningham, 2012).

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan Angka

Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2012 sebesar 359 per 100.000

kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) menunjukan 32 per 1.000

kelahiran hidup. Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 AKI maupun

AKB menunjukan penurunan yaitu AKI 305 per 100.000 kelahiran hidup dan

AKB 23 per 1.000 kelahiran hidup. Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Sulawesi

Tenggara pada 5 tahun terakhir (2013-2017) berada di kisaran 65-75 orang

setiap tahun, ada kecenderungan meningkat dalam 4 tahun terakhir. Jumlah

kasus berkisar 1-7, dengan rata-rata 4 kasus per kabupaten. Catatan kematian

ibu tertinggi dilaporkan di Kabupaten Konawe Selatan. Angka Kematian Bayi

(AKB) tahun 2017 adalah 3 yang berarti dalam setiap 1000 kelahiran hidup di

Sulawesi Tenggara ada rata-rata 3 kematian bayi. Kasus Kematian Ibu di

Kabupaten Konawe Utara tahun 2016 berjumlah 4, tahun 2018 berjumlah 1

kasus dan tahun 2019 berjumlah 4 kasus. Data Rujukan Ibu hamil Puskesmas

Sawa tahun 2016 berjumlah 8, tahun 2017 berjumlah 6 tahun 2018 berjumlah

10 rujukan.

Puskesmas Sawa merupakan satu fasilitas kesehatan rawat inap yang

berada di Kabupaten Konawe Utara. Saat ini memberikan pelayanan rawat


5

inap termasuk persalinan. Jumlah persalinan di Puskesmas Sawa tahun 2016

berjumlah 205 orang dan tahun 2017 berjumlah 153 orang serta tahun 2018

berjumlah 168 persalinan. Bidan dalam memberikan asuhan selama proses

persalinan menerapkan prinsip asuhan sayang ibu. Salah satu bagian

terpenting dengan menghadirkan orang terdekat dari ibu (suami dan keluarga)

untuk memberikan dukungan selama proses persalinan. Studi pendahuluan

pada 10 responden (ibu postpartum) yang melahirkan di Puskesmas Sawa, 7

orang didamping suami selama persalinan dan 3 orang didampingi oleh

keluarga (ibu kandung dan mertua). Responden mengatakan selama proses

persalinan bidan memberikan pelayanan yang baik, melibatkan suami atau

keluarga sejak ibu datang sampai proses bersalin, bidan memberi kebebasan

pada ibu untuk memilih siapa yang akan menjadi pendamping ibu saat

persalinan. Hal yang terjadi selama proses persalinan bervariasi ada ibu yang

melahirkan sesuai perkiraan, ada yang melewati batas perkiraan bahkan ada

yang harus dirujuk karena mengalami komplikasi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk menelaah

“Bagaimana hubungan dukungan suami dan peran bidan dengan proses

persalinan di Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara tahun 2019”?


6

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan dukungan suami dan peran bidan dengan

proses persalinan di Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara Tahun

2019.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk menganalisis hubungan dukungan suami dengan proses

persalinan di Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara Tahun 2019.

b. Untuk menganalisis hubungan peran bidan dengan proses persalinan di

Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara Tahun 2019.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Ilmiah

Penelitian ini diharapkan mampu menambah khasanah ilmu pengetahuan

dan dapat menjadi bahan bacaan atau referensi bagi peneliti selanjutnya

khususnya yang berhubungan dengan dukungan suami dan peran bidan

dengan proses persalinan.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam ilmu

kebidanan tentang hubungan dukungan suami dan peran bidan dengan

proses persalinan.
7

3. Manfaat Institusi

a. Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara

Sebagai informasi bagi Puskesmas Sawa dalam menentukan asuhan

persalinan sehingga diharapkan dapat meminimalkan komplikasi

persalinan.

b. STIKES Mega Buana

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk

memperluas wawasan mahasiswi jurusan kebidanan, khususnya

Jurusan Kebidanan STIKES Mega Buana Palopo tentang hubungan

dukungan suami dan peran bidan dengan proses persalinan.


8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum tentang Dukungan Suami

1. Pengertian

Suami bertanggung jawab dan berperan penting dalam suatu keluarga.

Suami dituntut bukan hanya sebagai pencari nafkah akan tetapi sebagai

pemberi motivasi atau dukungan dalam berbagai kebijakan yang akan

diputuskan dalam keluarga. Dukungan suami adalah salah satu bentuk

interaksi yang di dalamnya terdapat hubungan saling memberi dan

menerima bantuan yang bersifat nyata, yang dilakukan suami terhadap

istri. Bantuan tersebut dapat terlihat dengan adanya cinta, perhatian

maupun sense of attachment pada keluarga maupun pasangan. Dukungan

moral seorang suami kepada istrinya sangat dibutuhkan dan sangat

dianjurkan dengan memberi dukungan atau motivasi yang besar kepada

istrinya (Dagun, 2002).

Dukungan suami merupakan dukungan yang diberikan suami kepada

ibu selama proses persalinan sehingga ibu dapat melalui persalinan dengan

aman dan lancer. Suami merupakan orang pertama dan utama dalam

member dorongan dan dukungan kepada istri sebelum anggota keluarga

lain memberikan dukungan. Dukungan suami akan memberikan rasa

aman, nyaman, dan membuat ibu merasa semangat melalui proses

persalinan dengan cepat dan aman. Dukungan suami dalam proses


9

persalinan sangat dibutuhkan. Dukungan suami dapat berupa dorongan,

motivasi terhadap istri, baik secara moral maupun material (Bobak, 2005).

Dukungan suami merupakan bentuk peran serta suami dan hubungan

baik yang member kontribusi penting bagi kesehatan,adanya kehadiran

orang terdekat dapat mempengaruhi emosional atau efek perilaku ibu

dalam menjalani kehamilan dan persalinan serta akses terhadap pelayanan

kesehatan. (Manuaba, 2010).

Bentuk kepedulian dan keterlibatan suami dalam menjaga merawat

kehamilan istri dapat dimanifestasikan dalam tindakan seperti

memperhatikan kebutuhan gizi/makanan ibu hamil, memeriksakan

kehamilan sejak dini, menjaga kesehatan fisik dan mental ibu, berdoa

kepada Tuhan, mengusahakan agar persalinan ditolong oleh tenaga

kesehatan dan mengikuti tradisi. Selama persalinan dapat dimanifestasikan

dengan mendampingi ibu selama persalinan, memberikan dorongan,

motivasi dan memberikan sentuhan yang dapat membuat ibu merasa

nyaman (Hidayat dan Susiatini, 2010).

Bentuk kepedulian suami terhadap istri sering terabaikan karena suami

tidak paham apa yang harus diketahui dan apa yang harus dilakukan ketika

istri sedang hamil dan selama proses persalinan. Suami agar dapat

menjalankan peran yang baik selama ibu hamil dan bersalin termasuk

dalam perawatan setelah persalinan kepada ibu dan bayi (Cunningham,

2012).
10

2. Jenis-jenis dukungan

Menurut Caplan dalam Friedman (1998) bahwa komponen dukungan

suami, yaitu :

a. Dukungan informasional

Suami berfungsi sebagai kolektor dan diseminator informasi

munculnya stressor karena informasi yang diberikan menyumbangkan

aksi sugesti yang khusus pada individu. Aspek-aspek dalam dukungan

ini adalah nasehat, saran, petunjuk dan pemberian informasi.

b. Dukungan emosional

Suami sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan belajar

serta membantu penguasaan terhadap emosi, diantaranya menjaga

hubungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam

bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian dan mendengarkan atau

didengarkan saat mengeluarkan perasaannya.

c. Dukungan instrumental

Suami merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit,

diantaranya keteraturan menjalani terapi, kesehatan penderita dalam

hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, dan terhindarnya penderita

dari kelelahan. Dukungan ini juga mencakup bantuan langsung, seperti

dalam bentuk uang, peralatan, waktu, modifikasi lingkungan maupun

menolong pekerjaan pada saat ibu mengalami stress (menjalani proses

persalinan).
11

d. Dukungan penghargaan

Suami bertindak sebagai bimbingan umpan balik, membimbing dan

menengahi pemecahan masalah. Terjadi lewat ungkapan rasa hormat

(penghargaan) serta sebagai sumber dan validator identitas anggota

keluarga, diantaranya adalah memberikan penghargaan dan perhatian

saat ibu menjalani proses persalinan.

3. Dukungan persalinan

Dukungan persalinan yang diberikan kepada ibu berupa asuhan yang

bersifat mendukung (asuhan yang bersifat aktif ) dan ikut serta dalam

kegiatan selama persalinan. Standar pelayanan kebidanan ibu dibebaskan

untuk memilih pendamping persalinan sesuai keinginannya (suami,

keluarga atau teman) yang mengerti tentang dirinya. Idealnya

pendampingan persalinan dilaksanakan semenjak pra persalinan,

persalinan dan pemakaian alat kontrasepsi (Cunningham, 2014).

Asuhan dan dukungan bagi ibu dengan menghadirkan seseorang yang

dapat memberikan dukungan selama persalinan (orang terdekat : suami,

orang tua, sahabat), pengaturan posisi : duduk atau setengah duduk,

merangkak, berjongkok, berdiri, berbaring miring kekiri, tehnik relaksasi

dan pernafasan, istirahat dan privasi, penjelasan mengenai

proses/kemajuan/prosedur yang akan dilakukan, asuhan diri dan sentuhan.

Metode dukungan persalinan dilakukan dengan mengurangi nyeri pada

sumber nyeri, memberi perangsang alternatif yang kuat untuk mengurangi


12

sensasi nyeri atau menghambat rasa sakit, mengurangi reaksi negatif

emosional dan atau reaksi fisik wanita terhadap rasa sakit.

Mengurangi reaksi negatif emosional dan atau reaksi fisik wanita

terhadap rasa sakit dilakukan dengan mempertahankan kehadiran

pendamping persalinan tetap dan terus menerus dan berusaha untuk

menciptakan kenyamanan fisik (eliminasi, pakaian, nutrisi dan lain-lain).

Berusaha menciptakan kenyamanan emosional seperti visualisasi suara,

ruangan, berdoa dan lain-lain, latihan relaksasi dan pernafasan, teknik

nafas lambat, teknik pola nafas dangkal, menjaga privasi lingkungan,

perubahan posisi dan pergerakan.

Perubahan posisi dan pergerakan yang dianjurkan ibu bersalin

diantaranya posisi miring ke kiri : posisi ini memberi rasa santai bagi ibu

yang letih, memberi oksigenasi yang baik bagi bayi dan membantu

mencegah terjadinya laserasi. Posisi duduk atau setengah duduk : posisi ini

lebih memudahan bagi bidan untuk membimbing kelahiran kepala bayi

dan mengamati/support perineum. Posisi merangkak : posisi ini baik untuk

ibu bersalin yang mengalami nyeri punggung, membantu bayi melakukan

rotasi dan peregangan minimal pada perineum. Posisi berjongkok atau

berdiri : membantu penurunan kepala bayi, memperbesar ukuran panggul,

menambah 28% ruangan outletnya, memperbesar dorongan untuk meneran

(bisa memberi kontribusi pada laserasi)

Mengurangi nyeri pada sumber nyeri dilakukan dengan mengubah

posisi dan pergerakan, mengubah posisi seperlunya. Meredakan


13

ketegangan pada ligamen sacroiliaca, memberi perangsang alternatif yang

kuat untuk mengurangi sensasi nyeri/menghambat rasa sakit dengan

kompres panas atau dingin, sentuhan dan pijatan (Honed, 2000).

B. Tinjauan Umum tentang Peran Bidan

1. Pengertian

Bidan berasal dari kata “midwife” (inggris) artinya pendamping istri,

“wirdhan” (sansekerta) artinya wanita bijaksana. Bidan merupakan sebuah

profesi yang terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu

melahirkan. Peran bidan di masyarakat sangat dihargai dan dihormati

karena tugas mulia yang diemban, member semangat, mendampingi dan

menolong ibu melahirkan dan merawat bayi dengan baik.

Bidan menurut international confederation of midwivies (ICM) yang

disusun melalui kongres ICM ke 27 bulan juli tahun 2005 di Brisbane

Australia adalah seorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan

yang diakui negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta

memenuhi kualifikasi untuk daftar (register) dan atau memiliki izin yang

sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan (Sofyan, 2006).

Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan

bidan dan lulus ujian sesuai persyaratan yang berlaku. Bidan adalah

seorang yang telah mendapatkan lisensi untuk melaksanakan praktik

kebidanan (Wahyuningsih, 2005).


14

2. Macam-macam peran

a. Peran Sebagai Pelaksana

Bidan sebagai pelaksana memberikan pelayanan kebidanan pada

wanita dalam siklus kehidupannya, asuhan neonatus, bayi, dan anak

balita. Bidan sebagai pelaksana mempunyai tugas mandiri, tugas

kolaborasi dan tugas ketergantungan.

1) Tugas mandiri

a) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan

kebidanan yang diberikan dengan mengkaji status kesehatan

untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien, menentukan

diagnosis, menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah

yang dihadapi, melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana

yang telah disusun, mengevaluasi tindakan yang telah

diberikan, membuat rencana tindak lanjut kegiatan/tindakan

dan membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan/tindakan.

b) Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan

dengan melibatkan remaja dilakukan dengan mengkaji status

kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita dalam masa

pranikah, menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan

dasar, menyusun rencana tindakan/layanan sebagai prioritas

mendasar bersama klien, melaksanakan tindakan/layanan sesuai

dengan rencana, mengevaluasi hasil tindakan/layanan yang

telah diberikan bersama klien, membuat rencana tindak lanjut


15

tindakan/layanan bersama klien, membuat pencatatan dan

pelaporan asuhan kebidanan.

c) Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan

normal melalui pengkajian status kesehatan klien yang dalam

keadaan hamil, menentukan diagnosis kebidanan dan

kebutuhan kesehatan klien, menyusun rencana asuhan

kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah,

melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang

telah disusun, mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan

bersama klien, membuat rencana tindak lanjut asuhan yang

telah diberikan bersama klien, membuat rencana tindak lanjut

asuhan kebidanan bersama klien dan membuat pencatatan dan

pelaporan asuhan kebidanan yang telah diberikan.

d) Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa

persalinan dengan melibatkan klien/keluarga, mencakup

mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada klien dalam masa

persalinan, menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan

kebidanan dalam masa persalinan, menyusun rencana asuhan

kebidanan bersama klien sesuai dengar prioritas masalah,

melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang

telah disusun, mengevaluasi asuhan yang telah diberikan

bersama klien, membuat rencana tindakan pada ibu selama


16

masa persalinan sesuai dengan prioriras dan membuat asuhan

kebidanan.

e) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, mencakup

mengkaji status keselhatan bayi baru lahir dengan melibatkan

keluarga, menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan

kebidanan pada bayi baru lahir, menyusun rencana asuhan

kebidanan sesuai prioritas, melaksanakan asuhan kebidanan

sesuai dengan rencana yang telah dibuat, mengevaluasi asuhan

kebidanan yang telah diberikan, membuat rencana tindak lanjut

dan membuat rencana pencatatan dan pelaporan asuhan yang

telah diberikan.

f) Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas

dengan melibatkan klien/keluarga mencakup mengkaji

kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas,

menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada

masa nifas, menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan

prioritas masalah, melaksanakan asuhan kebidanan sesuai

dengan rencana, mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan

yang telah diberikan, membuat rencana tindak lanjut asuhan

kebidanan bersama klien.

g) Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang

membutuhkan pelayanan keluarga berencana, mencakup

mengkaji kebutuhan pelayanan keluarga berencana pada PUS


17

(pasangan usia subur), menentukan diagnosis dan kebutuhan

pelayanan, menyusun rencana pelayanan KB sesuai prioritas

masalah bersama klien, melaksanakan asuhan sesuai dengan

rencana yang telah dibuat, mengevaluasi asuhan kebidanan

yang telah diberikan, membuat rencana tindak lanjut pelayanan

bersama klien dan membuat pencatatan dan laporan.

h) Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan

sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium serta

menopause, mencakup pengkajian status kesehatan dan

kebutuhan asuhan klien, menentukan diagnosis, prognosis,

prioritas, dan kebutuhan asuhan, menyusun rencana asuhan

sesuai prioritas masalah bersama klien, melaksanakan asuhan

kebidanan sesuai dengan rencana, mengevaluasi bersama klien

hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan, membuat rencana

tindak lanjut bersama klien dan membuat pencatatan dan

pelaporan asuhan kebidanan

i) Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan

melibatkan keluarga, mencakup pengkajian kebutuhan asuhan

kebidanan sesuai tumbuh kembang bayi/balita, menentukan

diagnosis dan prioritas masalah, menyusun rencana asuhan,

melaksanakan asuhan sesuai dengan prioritas masalah,

mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan, membuat


18

rencana tindak lanjut, membuat pencatatan dan pelaporan

asuhan.

2) Tugas Kolaborasi

a) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan

kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien

dan keluarga mencakup mengkaji masalah yang berkaitan

dengan komplikasi dan kondisi kegawatdaruratan yang

memerlukan tindakan kolaborasi, menentukan diagnosis,

prognosis, dan prioritas kegawatdaruratan yang memerlukan

tindakan kolaborasi, merencanakan tindakan sesuai dengan

prioriras kegawatdaruratan dan hasil kolaborasi serta

berkerjasama dengan klien, melaksanakan tindakan sesuai

dengan rencana dan dengan melibatkan klien, mengevaluasi

hasil tindakan yang telah diberikan, menyusum rencana tindak

lanjut bersama klien dan membuat pencatatan dan pelaporan.

b) Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko

tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang

memerlukan tindakan kolaborasi mencakup mengkaji

kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan keadaan

kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi,

menentukam diagnosis, prognosis, dan prioritas sesuai dengan

faktor risiko serta keadaan kegawatdaruratan pada kasus risiko

tinggi, menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan


19

pertama sesuai dengn prioritas, melaksanakan asuhan

kebidanan pada kasus ibu hamil dengan risiko tinggi dan

memberi pertolongan pertama sesuai dengan prioritas,

mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan

pertama, menyusun rencana tindak lanjut bersama klien dan

membuat pencatatan dan pelaporan.

c) Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan

dengan resiko tinggi serta keadaan kegawatdaruratan yang

memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi

dengan melibatkan klien dan keluarga mencakup mengkaji

kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan

dengan risiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang

memerlukan tindakan kolaborasi, menentukan diagnosis,

prognosis, dan prioritas sesuai dengan faktor risiko dan

keadaan kegawatdaruratan, menyusun rencana asuhan

kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi

dan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas,

melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa

persalinan dengan risiko tinggi dan memberi pertolongan

pertama sesuai dengan prioritas, mengevaluasi hasil asuhan

kebidanan dan pertolongan pertama pada ibu hamil dengan

risiko tinggi, menyusun rencana tindak lanjut bersama klien

dan membuat pencatatan dan pelaporan.


20

d) Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan

risiko tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan

kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi

bersama klien dan keluarga, mencakup pengkajian kebutuhan

asuhan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi dan

keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan

kolaborasi, menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas

sesuai dengan faktor risiko serta keadaan kegawatdaruratan,

menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa

nifas dengan risiko tinggi dan pertolongan pertarna sesuai

dengan prioritas, melaksanakan asuhan kebidanan dengan

risiko tinggi dan memberi pertolongan pertama sesuai dengan

rencana, mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan

pertama, menyusun rencana tindak lanjut bersama klien dan

membuat pencatatan dan pelaporan.

e) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko

tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan

kegawatdaruraran yang memerlukan tindakan kolaborasi

bersama klien dan keluarga mencakup pengkajian kebutuhan

asuhan kebidanan pada bayi baru lahir de ngan risiko tinggi

dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan

kolaborasi, menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas

sesuai dengan faktor risiko serta keadaan kegawatdaruratan,


21

menyusun rencana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

dengan risiko tinggi dan memerlukan pertolongan pertama

sesuai dengan prioritas, melaksanakan asuhan kebidanan pada

bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama

sesuai dengan prioritas, mengevaluasi hasil asuhan kebidanan

dan pertolongan pertama, menyusun rencana tindak lanjut

bersama klien dan membuat pencatatan dan pelaporan.

f) Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi

serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan

yang memerlukan tindakan kolaborasi betsamut klien dan

keluarga, mencakup mengkaji kebutuhan asuhan pada balita

dengan risiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang

nemerlukan tindakan kolaborasi, menentukan diagnosis,

prognosis, dan prioricas sesuai dengan faktor risiko serta

keadaan kegawatdaruratan, menyusun rencana asuhan

kebidanan pada balita dengan risiko tinggi dan memerlukan

pertolongan pertama sesuai dengan prioritas, melaksanakan

asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi dan

pertolongan pertama sesuai dengan prioritas, mengevaluasi

hasil asuhan kebidaman dan pertolongan pertama, menyusun

rencana tindak lanjut bersama klien dan membuat pencatatan

dan pelaporan.
22

3) Tugas ketergantungan

a) Menerapkan manajamen kebidanan ,pada setiap asuhan

kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga

mencakup mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan yang

memerlukan tindakan di luar lingkup kewenangan bidan dan

memerlukan rujukan, menentukan diagnosis, prognosis, dan

prioritas serta sumber-sumber dan fasilitas untuk kebutuhan

intervensi lebih lanjut bersama klien/keluarga, merujuk klien

untuk keperluan iintervensi lebih lanjut kepada petugas/insitusi

pelayanan kesehaatan yang berwenang dengan dokumentasi

yang lengkap, membuat pencatatan dan pelaporan serta

mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi.

b) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan

pada kasus kehamilan dengan risiko tinggi serta

kegawatdaruratan mencakup mengkaji kebutuhan asuhan

kebidanan melalui konsultasi dan rujukan, menentukan

diagnosis, prognosis, dan prioritas, memberi pertolongan

pertama pada kasus yang memerlukan rujukan, memberi

asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan, mengirim

klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada

petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang,

membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan

seluruh kejadian dan intervensi.


23

c) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan

pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan

melibatkan klien dan keluarga mencakup mengkaji adanya

penyulit dan kondisi kegawatdaruratan pada ibu dalam

persalinan yang memerlukan konsultasi dan rujukan,

menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas, memberi

pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan,

merujuk klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada

petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang,

membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan

seluruh kejadian dan intervensi.

d) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan

pada ibu dalam masa nifas yang disertai penyulit tertentu dan

kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga

mencakup mengkaji adanya penyulit dan kondisi

kegawatdaruratan pada ibu dalam masa nifas yang

memerlukan konsultasi serta rujukan, menentukan diagnosis,

prognosis, dan prioritas, memberi pertolongan pertama pada

kasus yang memerlukan rujukan, mengirim klien untuk

keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi

pelayanan kesehatan yang berwenang, membuat pencatatan

dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan

intervensi.
24

e) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan

kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan

konsultasi serta rujukan dengan melibatkan keluarga mencakup

mengkaji adanya penyulit dan kondisi kegawatdaruratan pada

bayi baru lahir yang memerlukan konsultasi serta rujukan,

menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas, memberi

pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan,

merujuk klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada

petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang,

membuat pencatatan dan pelaporan serta dokumentasi.

f) Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan

kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan

konsultasi serta rujukan dengan melibatkan klien/keluarga,

mencakup, mengkaji adanya penyulit dan kegawatdaruratan

pada balita yang memerlukan konsultasi serta rujukan,

menenrukan diagnosis, prognosis, dan prioritas, memberi

pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan,

merujuk klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada

petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang dan

membuat pencatatan dan pelaporan serta dokumentasi.


25

b. Peran Sebagai Pengelola

Bidan mengelolah asuhan dan pelayanan kebidanan di setiap tatanan

pelayanan kesehatan di institusi dan komunitas. Bidan sebagai

pengelola memiliki tugas pengembangan pelayanan dasar kesehatan

dan tugas partisipasi dalam tim.

1. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan bidan bertugas :

a) Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan, terutama

pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga kelompok

khusus dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan

masyarakat/klien, mencakup :

1) Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan

kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan serta

mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah

kerja bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat

2) Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian

bersama masyarakat

3) Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat,

khususnya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana

(KB) sesuai dengan rencana.

4) Mengkoordinir, mengawasi, dan membimbing kader,

dukun, atau petugas kesehatan lain dalam melaksanakan

program/kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak-serta

KB
26

5) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan keseharan

masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB,

termasuk pemanfaatan sumber-sumber yang ada pada

program dan sektor terkait.

6) Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan

masyarakat serta memelihara kesehatannya dengan

memanfaatkan potensi yang ada.

7) Mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanan

praktik profesional melalui pendidikan, pelatihan, magang

sena kegiatankegiatan dalam kelompok profesi.

8) Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah

dilaksanakan.

2. Berpartisipasi dalam tim

Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program

kesehatan dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan

kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, serta tenaga kesehatan

lain yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya

mencakup:

a) Bekerja sama dengan puskesmas, institusi lain sebagai anggota

tim dalam memberi asuhan kepada klien dalam bentuk

konsultasi rujukan dan tindak lanjut.


27

b) Membina hubungan baik dengan dukun bayi dan kader

kesehatan atau petugas lapangan keluarga berencaca (PLKB)

dan masyarakat.

c) Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader

dan petugas kesehatan lain.

d) Memberi asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.

e) Membina kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat, yang

berkaitan dengan kesehatan.

c. Peran Sebagai Pendidik

Bidan memiliki tugas sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan bagi

klien serta pelatih dan pembimbing kader.

1. Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien

Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien

(individu, keluarga, kelompok, serta maryarakat) tentang

penanggulangan masalah kesehatan, khususnya yang berhubungarn

dengan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana mencakup:

a) Mengkaji kebutuhan pendidikan dan penyuluhan kesehatan,

khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak, dan keluarga

berencana bersama klien.

b) Menyusun rencana penyuluhan kesehatan sesuai dengan

kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun

jangka panjang bersama klien.


28

c) Menyiapkan alat serta materi pendidikan dan penyuluhan

sesuai dengan rencana yang telah disusun.

d) Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan

kesehatan sesuai dengan rencana jangka pendek serta jangka

panjang dengan melibatkan unsur-unsur terkait, termasuk klien.

e) Mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan bersama

klien dan menggunakannya untuk memperbaiki serta

meninglcatkan program dl masa yang akan datang.

f) Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/

penyuluhan kesehatan secara lengkap serta sistematis.

2. Melatih dan membimbing kader

Bidan melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan

keperawatan, serta membina dukun dl wilayah atau tempat

kerjanya mencakup:

a) Mengkaji kebutuhan pelatihan dan bimbingan bagi kader,

dukun bayi, serta peserta didik.

b) Menyusun rencana pelatihan dan bimbingan sesuai dengan

hasil pengkajian.

c) Menyiapkan alat bantu mengajar (audio visual aids, AVA) dan

bahan untuk keperluan pelatihan dan bimbingan sesuai dengan

rencana yang telah disusun.


29

d) Melaksanakan pelatihan untuk dukun bayi dan kader sesuai

dengan rencana yang telah disusun dengan melibatkan unsur-

unsur terkait.

e) Membimbing peserta didik kebidanan dan keperawatan dalam

lingkup kerjanya.

f) Menilai hasil pelatihan dan bimbingan yang telah diberikan.

g) Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program

bimbingan.

h) Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi

pelatihan serta bimbingan secara sistematis dan lengkap.

d. Peran Sebagai Peneliti

Bidan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang

kesehatan baik secara mandiri maupun secara kelompok.

1) Mengindentifikasikan kebutuhan investigasi yang akan dilakukan

2) Menyusun rencana kerja pelatihan

3) Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana

4) Mengelola dan mengterprestasikan data hasil investigasi

5) Menyusun laporan dan investigasi dan tindak lanjut

6) Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan

mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.

3. Peran bidan dalam memberikan asuhan pada ibu bersalin

Bidan dalam memberikan asuhan persalinan mengacu pada standar

pelayanan kebidanan. Standar pelayanan kebidanan merupakan suatu


30

pernyataan tentang mutu yang diharapkan menyangkut masukan proses

dan keluaran (outcome). Standar layanan kebidanan merupakan suatu alat

bagi organisasi untuk menjabarkan mutu pelayanan yang diberikan

(standar pertolongan persalinan) sehingga semua orang yang terlibat dalam

layanan kebidanan akan terikat dalam suatu sistem, baik pasien, penyedia

layanan kebidanan, penunjang layanan kebidanan atau manajemen

organisasi layanan kebidanan dan akan bertanggung gugat dalam

menjalankan tugas dan perannya. Standar Pelayanan Kebidanan Dasar

adalah norma dan tingkat kinerja yangdiperlukan untuk mencapai hasil

yang diinginkan. Standar pertolongan persalinan terdiri dari 4 standar

meliputi :

a. Asuhan persalinan kala I

Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan telah berlangsung

kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai dengan

memperhatikan kebutuhan klien selama proses persalinan.

b. Asuhan persalinan kala II

Bidan memberikan pertolongan persalinan yang aman dengan sikap

sopan dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi

setempat

c. Penatalaksanaan aktif persalinan Kala III

Bidan melakukan penanganan manajemen aktif kala III dengan

melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk membantu

pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap


31

d. Penanganan Kala II dengan gawat janin melalui episiotomi

Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II

yang lama dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk

memperlancar persalinan diikuti dengan penjahitan perineum.

C. Tinjauan Umum tentang Persalinan

1. Pengertian

Persalinan merupakan proses fisologis pengeluaran janin dan plasenta

dari jalan lahir. Proses persalinan dimulai dari adanya kontrasi uterus yang

teratur yang menyebabkan adanya dilatasi serviks sampai pembukaan

lengkap dilanjutkan pengeluaran janin dan plasenta (Manuaba, 2010).

Persalinan normal adalah proses pengeluaan janin dengan letak belakang

kepala dan menggunakan tenaga ibu sendiri/ tanpa bantuan alat (Manuaba,

2012). Persalinan normal bila persalinan terjadi pada umur kehamilan

cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa penyulit (Rohani,2011).

2. Proses terjadinya persalinan

a. Teori kerenggangan

Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu.

Setelah melewati batas tersebut maka akan terjadi kontraksi sebagai

tanda awal dimulainya persalinan.


32

b. Teori penurunan progesteron

Pada akhir kehamilan hormon progesteron menurun sehingga

menyebabkan otot rahim menjadi sensitif sehingga menimbulkan his

atau kontraksi.

c. Teori oksitosin

Pada akhir kehamilan kadar oksitosin meningkat sehingga

mengakibatkan munculnya kontraksi (his).

d. Teori plasenta

Bertambahnya usia kehamilan plasenta menjadi tua sehingga

menyebabkan perubahan villi corialis mengakibatkan kadar esterogen

dan progesteron turun. Hal ini menimbulkan kekejangan pembuluh

darah dan menyebabkan kontraksi rahim.

e. Teori distensi rahim

Pembesaran uterus mengakibatkan iskemia otot-otot uterus sehingga

mengganggu sirkulasi uteroplasenter

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan

Selama proses persalinan ada 4 faktor yang saling terkait mempengaruhi

persalinan yaitu power, passage, passanger dan psikis. Faktor power

mencakup kekuatan his dan kemampuan tenaga ibu saat persalinan. Faktor

tenaga ibu dipengaruhi oleh umur, paritas dan kesiapan ibu dalam

menghadapai persalinan Faktor passage mencakup jalan lahir lunak dan

jalan lahir keras. Jalan lahir lunak meliputi kekuatan otot perut, otot

panggul elastisitas perineum dan vulva. Jalan lahir keras meliputi bentuk
33

panggul, kelenturan tulang panggul menjadi faktor penting dalam

keberhasilan persalinan normal. Faktor passanger yaitu faktor janin dan

plasenta antara lain posisi janin dan plasenta, sikap janin dan berat badan

janin. Faktor psikis sangat mempengaruhi terhadap persepsi dan

kemampuan managemen diri dalam menghadapi setiap proses persalinan

yang panjang dan melelahkan (Surtiningsih, 2017).

4. Tahap-tahap persalinan

a. Kala I

Tanda-tanda persalinan (inpartu) bisasanya ditandai dengan adanya

pengeluaran lendir bercampur darah karena serviks mulai membuka

dan mendatar. Kala I persalinan dimulai sejak adanya kontraksi uterus

dan pembukaan serviks hingga pembukaan lengkap (10 cm).

Persalinan kala I terbagi 2 fase yaitu fase laten dan fase aktif. Fase

Laten dimulai sejak adanya kontraksi yang menyebabkan adanya

pembukaan servik, berlangsung lambat sampai pembukaan 3 cm,

berlangsung 7-8 jam. Fase aktif (pembukaan serviks 4-10 cm),

berlangsung selama 6 jam. Terbagi 3 sub fase (a) Periode akselerasi

yang berlangsung selama 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm. (b) Periode

dilatasi maksimal, berlangsung selama 2 jam, pembukaan berlangsung

cepat menjadi 9 cm. (c) Periode deselerasi berlangsung lambat, dalam

2 jam pembukaan jadi 10 cm atau lengkap (Rohani,2011).


34

b. Kala II

Gejala dan tanda kala II ditandai dengan pembukaan lengkap, adanya

dorongan rasa ingin meneran saat kontraksi, adanya tekanan pada

rektum, perineum terlihat menonjol, tampak bagian kepala janin di

depan vulva. Vulva dan springter ani membuka, peningkatan

pengeluaran lendir dan darah. Dimulai dari pembukaan lengkap (10

cm) sampai bayi baru lahir. Biasanya berlangsung 2 jam pada

primigravida dan 1 jam pada multigravida. Pada kala pengeluaran

janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadi tekanan pada

otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa

ingin mengedan, karena tekanan pada rektum ibu merasa seperti ingin

buang air besar dengan tanda anus membuka. Adanya his maka ibu

dapat dipimpin untuk mengedan, sehingga berturut-turut lahir kepala

diikuti oleh seluruh badan janin. Komplikasi yang dapat timbul pada

kala II yaitu eklampsi, kegawatdaruratan janin, tali pusat menumbung,

penurunan kepala terhenti, kelelahan ibu, persalinan lama, ruptur uteri,

distosia karena kelainan letak, infeksi intra partum, inersia uteri, tanda-

tanda lilitan tali pusat (Rukiyah, 2011).

c. Kala III

Stadium pemisahan dan ekspulsi plasenta mulai segera setelah janin

lahir dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban janin

(Cunningham, 2012). Biasanya plasenta lepas dalam waktu 6 sampai


35

15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau adanya tekanan

pada fundus uteri.

d. Kala IV

Persalinan Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta sampai 1 jam setelah

lahir plasenta. Pada kala IV hal yang terpenting diamati apakah terjadi

perdarahan postpartum.

5. Lama Persalinan

Persalinan pada primigravida kala I berlangsung 12,5 jam, Kala II

tidak lebih dari 80 menit, kala III selama 10 menit dan kala IV selama 14

jam. Pada ibu multigravida perlangsungan kala I selama 7 jam, kala II

tidak lebih dari 30 menit, kala III selama 10 menit dan kala IV selama 8

jam (Rukiyah, 2011).

Persalinan pada wanita primipara disebut sebagai persalinan lama jika

persalinan terjadi > 8 jam untuk fase laten > 6 jam untuk fase aktif dan

lebih dari 2 jam pada kala II. Ibu bersalin sering mendapatkan banyak

intervensi ketika waktu persalinan memanjang kala I >14 jam ataupun

kala II >2 jam. Intervensi dalam persalinan semakin sering dilakukan

diantaranya ruptur membran buatan, oksitosin intravena, anastesi lumbal,

persalinan dengan alat/vacum, episiotomi dan seksio sesaria. Pada

primipara rata rata pembukaan 1 cm/jam sedangkan pada mutipara 1

cm/30 menit. Perlangsungan kala dua persalinan pada primipara dibatasi 2

jam dan multipara 1 jam (Cunningham, 2014).


36

6. Pemantauan persalinan menggunakan partograf

Peran bidan pada masa persalinan adalah memberikan asuhan

kebidanan dengan tujuan memberikan dukungan serta cepat bereaksi

terhadap kebutuhan ibu, pasangan dan keluarga selama persalinan dan

kelahiran bayi. Dukungan dalam persalinan seperti pujian, penentraman

hati, tindakan untuk meningkatkan kenyamanan ibu, kontak fisik,

pemberian informasi dan penjelasan selama persalinan dan kelahiran serta

sikap ramah yang konstan. Tugas tersebut dapat dipenuhi oleh

bidan.Selama ini asuhan sayang ibu lebih mengedepankan pendampingan

suami dan keluaga. Padahal pendampingan bidan sangat dibutuhkan untuk

memberikan motivasi dan dukungan pada ibu saat proses persalinan.

Sesuai standar pelayanan kebidanan bidan dalam menolong persalinan

menerapkan Asuhan Persalinan Normal (APN dan menggunakan

partograf sebagai alat untuk memantau persalinan agar tidak terjadi

keterlambatan dalam menolong persalinan atau merujuk ibu bersalin ke

pelayanan kesehatan dengan pelayanan operatif untuk dilakukan tindakan

sesuai indikasi yang terjadi (Mochtar, 2012).

Partograf merupakan alat bantu yang digunakan untuk memantau

persalinan dan mencatat semua pengamatan dalam satu grafik untuk

mengelola persalinan, menilai kesejahteraan ibu dan janin dan menilai

kemajuan persalinan. Partograf adalah berupa catatan berbentuk grafik

untuk memantau kemajuan proses persalinan. Partograf  cukup efektif

untuk mendeteksi adanya kelainan pada persalinan.


37

Asuhan Persalinan Normal (APN) sebagai dasar dalam melakukan

pertolongan persalinan mengandalkan penggunaan partograf untuk

melakukan pemantauan persalinan (Saifuddin, 2010). Partograf dapat

digunakan untuk mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan

dengan menilai pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam,

mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal, sehingga

dapat melakukan deteksi secara dini terhadap setiap kemungkinan

terjadinya partus lama. Penggunaan partograf merupakan metode yang

baik untuk dapat mengetahui lebih awal adanya persalinan yang abnormal

sehingga dapat menurunkan risiko yang dapat merugikan bagi ibu atau

janin (Manuaba, 2012).


38

D. Kerangka Konsep

Dukungan Suami

Proses Persalinan

Peran Bidan

Keterangan :

Variabel bebas : Dukungan suami dan peran bidan

Variabel terikat : Proses persalinan

E. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

Tabel 2.1
Alat Cara
Variabel Definisi Hasil Ukur Skala
Ukur Ukur
Variabel Independen
Dukungan tindakan yang Kuesioner Wawancara 1. Dukungan Baik = Nominal
Suami dilakukan suami 1, jika nilai skor
untuk mendukung ≥8
ibu selama proses
persalinan kala I 2. Dukungan
kurang = 0, jika
nilai skor < 8

Peran tugas dan Kuesioner Wawancara 1. Peran baik = 1, Nominal


bidan tanggung jawab jika nilai skor ≥
yang diberikan 9,5
bidan kepada ibu
selama proses 2. Peran kurang = 0,
persalinan kala I jika nilai skor <
9,5
39

Variabel Dependen
Proses Proses alamiah Partograf Observasi 1. Lancar : Nominal
Persalinan yang dilalui ibu Kala I tidak
pada persalinan melebihi garis
kala I yang waspada pada
dihitung sejak partograf
pembukaan 2. Tidak Lancar :
serviks 4 cm Kala I melebihi
sampai garis waspada
pembukaan pada partograf.
lengkap

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis Null (H0) adalah hipotesis yang digunakan untuk pengukuran

statistik dan interpretasi hasil statistik. Hipotesis null dapat sederhana atau

kompleks dan bersifat sebab akibat.

1. Tidak ada hubungan dukungan suami dengan proses persalinan di

Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara tahun 2019

2. Tidak Ada hubungan peran bidan dengan proses persalinan di Puskesmas

Sawa Kabupaten Konawe Utara tahun 2019


40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional dengan

rancangan cross sectional, variabel penelitian diukur pada waktu yang

bersamaan saat penelitian. Penelitian cross sectional yaitu jenis penelitian

yang dilakukan untuk melihat hubungan antara dua variabel pada situasi

atau kelompok subyek yang dilakukan bersamaan pada satu waktu.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara pada

bulan Juli sampai Agustus tahun 2019.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi penelitian adalah semua ibu bersalin di Puskesmas Sawa

Kabupaten Konawe Utara. Rata-rata Persalinan bulan Januari sampai

Juni tahun 2019 berjumlah 65 orang.

2. Sampel

Sampel penelitian adalah semua ibu bersalin fisiologis di Puskesmas

Sawa Kabupaten Konawe Utara saat dilakukan penelitian pada bulan


41

Juli sampai Agustus 2019 berjumlah 32 orang. Tehnik pengambilan

sampel secara accidental sampling.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner,

responden memilih jawaban yang sesuai.

1. Kuesioner dukungan suami menggunakan skala Guttman terdiri dari 10

pertanyaan untuk menilai dukungan, dengan pilihan jawaban Ya (skor 1)

dan Tidak (skor 0). Kemudian total skor yang diperoleh diklasifikasikan

menjadi 2, baik jika skor yang diperoleh ≥ 8 dan kurang jika skor yang

diperoleh ˂ 8.

2. Kuesioner peran bidan menggunakan skala Guttman terdiri dari 10

pertanyaan untuk menilai dukungan, dengan pilihan jawaban Ya (skor 1)

dan Tidak (skor 0). Kemudian total skor yang diperoleh diklasifikasikan

menjadi 2, baik jika skor yang diperoleh ≥ 9,5 dan kurang jika skor yang

diperoleh ˂ 9,5.

E. Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada ibu

bersalin pada kala I.


42

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari pencatatan dan pelaporan di Puskesmas

Sawa Kabupaten Konawe Utara meliputi Laporan Tahunan Puskesmas

Sawa dan buku Register Persalinan.

F. Pengolahan dan Penyajian Data

Data yang sudah didapatkan dari hasil pembagian kuesioner kemudian

dimasukkan ke dalam master tabel yang telah dipilih berdasarkan kriteria

objektif masing-masing variabel. Data kemudian diolah menggunakan

aplikasi SPSS untuk mengetahui apakah ada korelasi yang saling

mempengaruhi antara variabel. Data kemudian disajikan dalam tabel

distribusi untuk menghubungkan kedua variabel, pengolahan data dilakukan

melalui beberapa tahap sebagai berikut:

1. Pengelolaan data

a. Editing

Dilakukan dengan memeriksa kembali kuesioner yang telah

diserahkan responden kepada pengumpul data. Tujuan editing adalah

untuk memastikan lembar kuesioner terisi lengkap oleh responden.

b. Coding

Dilakukan dengan mengklasifikasi jawaban responden ke dalam

kategori. Klasifikasi dilakukan dengan cara memberi kode sesuai

kategori data.
43

c. Scoring

Dilakukan dengan menghitung data berdasarkan kategori.

d. Tabulating

Dilakukan dengan memasukkan data ke dalam tabel distribusi

frekuensi.

2. Penyajian data

Data disajikan secara sederhana dalam bentuk distribusi frekuensi dan

tabel 2 x 2 disertai dengan penjelasan dan dinarasikan (memaparkan)

variabel yang diteliti.

G. Analisa Data

1. Analisis Univariat

Menggambarkan karakteristik dan variabel yang diteliti dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi disertai narasi.

2. Analisis Bivariat

Menganalisis hubungan variabel bebas (dukungan suami dan peran

bidan) dengan variabel terikat (lama persalinan). Uji statistik yang akan

digunakan adalah chi-square pada tingkat kemaknaan p=0.05, untuk

melihat besarnya risiko terjadinya efek (outcome) dengan confidence

interval (CI) 95%. Uji statistik menggunakan Uji Chi Square dengan

rumus :

X2 = Σ
44

Keterangan :

X2 = Chi- square

O = Nilai Observasi

Σ = Jumlah Data

E = Nilai yang diharapkan

Jika nilai p<0,05 berarti ada hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat dan jika p>0,05 berarti tidak ada hubungan variabel

bebas dengan variabel terikat.

H. Etika Penelitian

1. Ethical Clearence

Penelitian dilaksanakan setelah mendapat surat kelaikan etik (ethical

clearence) dari Komite Etik Penelitian.

2. Informed Consent

Setiap responden penelitian diberi lembar persetujuan (informed

consent) agar responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian. Jika

responden bersedia ikut dalam penelitian maka harus menandatangani

lembar persetujuan, jika responden menolak atau tidak bersedia maka

peneliti tidak berhak memaksa dan harus menghormati hak calon

responden.
45

3. Confidentiality

Kerahasiaan informasi (confidentiality) atas jawaban responden dijamin

oleh peneliti. Data yang dilaporkan hanya data sesuai kebutuhan

penelitian.

4. Benefit

Peneliti berusaha memanfaatkan secara maksimal dan meminimalkan

kerugian dari hasil penelitian.

5. Justice

Semua responden yang ikut dalam penelitian mendapatkan perlakuan

yang adil dan diberikan hak yang sama.


46

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Puskesmas Sawa

Puskesmas Sawa terletak di Kelurahan Sawa Kecamatan Sawa

Kabupaten Konawe Utara, wilayah kerja Puskesmas Sawa terdiri dari 10

Desa yaitu: Desa Puupi, Desa Lalembo, Desa Tudungano, Kelurahan

Sawa, Desa Ulu Sawa, Desa Laimeo, Desa Tanjung Laimeo, Desa

Tongauna, Desa Pudonggala dan Desa Panggulawu.

Puskesmas Sawa memiliki luas tanah 1.040m² dan luas bangunan

160,5m². Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Sawa adalah

sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Banda.

b. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Lembo Kabupaten

Konawe Utara.

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Motui Kabupaten

Konawe Utara.

d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Motui Kabupaten

Konawe Utara.
47

2. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi

responden berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan dalam

penelitian, hasil pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai

Agustus 2019 di Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara pada 32 ibu

bersalin diperoleh data berikut :

a. Dukungan Suami

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi dukungan suami pada ibu bersalin di


Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara Periode Juli
sampai Agustus 2019
b.

Dukungan Suami n (Orang) Persentase (%)


Kurang 7 21,9
Baik 25 78,1
Jumlah 32 100
Tabel 4.1 menunjukkan dari 32 ibu yang melahirkan di Puskesmas Sawa

Kabupaten Konawe Utara, mayoritas mendapat dukungan baik (78,1%)

dari suami saat proses persalinan kala I.

b. Peran Bidan

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Peran bidan pada ibu bersalin di


Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara Periode Juli
sampai Agustus 2019
Peran Bidan n (Orang) Persentase (%)
Kurang 8 25
Baik 24 75
Jumlah 32 100
Tabel 4.2 menunjukkan dari 32 ibu bersalin di Puskesmas Sawa

Kabupaten Konawe Utara pada bulan Juli sampai Agustus 2019, diberi

kuesioner untuk menilai peran bidan selama proses persalinan kala I, 75%

mengatakan peran bidan baik.


48

c. Proses Persalinan

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi Proses persalinan yang dilalui ibu di


Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara Periode Juli-
Agustus 2019
d.

Proses Persalinan n (Orang) Persentase (%)


Tidak Lancar 9 28,1
Lancar 23 71,9
Jumlah 32 100
Tabel 4.3 menunjukkan dari 32 ibu bersalin di Puskesmas Sawa

Kabupaten Konawe Utara pada bulan Juli sampai Agustus 2019, 71,9%

melalui proses persalinan dengan lancar, tepat waktu (tidak melewati garis

waspada pada partograf) dan 28,1% menunjukkan proses persalinan tidak

lancar (melewati garis waspada pada partograf).

3. Analisis Bivariat

Variable yang akan diteliti pada penelitian ini adakah hubungan

dukungan suami dan peran bidan dengan proses persalinan di Puskesmas

Sawa Kabupaten Konawe Utara tahun 2019. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :

a. Hubungan Dukungan Suami dengan Proses Persalinan di Puskesmas

Sawa Kabupaten Konawe Utara Tahun 2019

Tabel 4.4 Hubungan Dukungan Suami dengan Proses Persalinan di


Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara Periode Juli
sampai Agustus 2019
Proses Persalinan
Dukungan Tidak Jumlah
Lancar p
value
Suami Lancar
N % n % N %

Kurang 5 71,4 2 28,6 7 100


0,01
Baik 4 16 21 84 25 100

Jumlah 9 28,1 23 71,9 32 100


49

Pada tabel 4.4 Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji chi square

dengan α=0,05 menunjukkan nilai ρvalue=0,01 yang berarti nilai ρ<α

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

b. Hubungan Peran Bidan dengan Proses Persalinan di Puskesmas Sawa

Kabupaten Konawe Utara Tahun 2019

Tabel 4.5 Hubungan Peran Bidan dengan Proses Persalinan di


Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara Periode Juli
c.
sampai Agustus 2019
Proses Persalinan
Tidak Jumlah
Peran Bidan Lancar p
value
Lancar
N % n % N %

Kurang 6 75 2 25 8 100
0,002
Baik 3 12,5 21 87,5 24 100

Jumlah 9 28,1 23 71,9 32 100


Pada tabel 4.5 Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi

square dengan α=0,05 menunjukkan nilai ρvalue=0,002 yang berarti nilai

ρ<α sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

B. Pembahasan

1. Hubungan Dukungan Suami dan Peran Bidan dengan Proses Persalinan di

Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara Tahun 2019.

Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji chi square dengan

α=0,05 menunjukkan nilai ρvalue=0,01 yang berarti nilai ρ<α sehingga Ho

ditolak dan Ha diterima yaitu ada hubungan dukungan suami dengan

proses persalinan di Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara tahun

2019. Hal ini disebabkan karena data yang diperoleh dari analisis data
50

menyatakan dari 32 jumlah responden yang mendapatkan dukungan suami

kurang selama proses persalinan, yang tidak lancar 5 orang (71,4%), yang

mendapatkan dukungan suami kurang selama proses persalinan, yang

lancar 2 orang (28,6%) dan yang mendapatkan dukungan suami baik

dengan proses persalinan, yang tidak lancar 4 orang (16%), yang

mendapatkan dukungan suami baik selama proses persalinan, yang lancar

21 orang (84%).

Suami yang mendampingi istri saat persalinan dapat memberi pengaruh

positif terjadap proses persalinan. Suami dapat memberikan dukungan

fisik, emosi dan advokasi. Dukungan fisik dapat berupa kontak mata,

memegang tangan dan menggosok punggung. Dukungan emosional

diwujudkan dengan rasa cinta, rasa percaya, pengertian, keterbukaan serta

kerelaan suami untuk membantu masalah yang dihadapi ibu saat

persalinan. Advokasi merupakan bentuk dukungan yang dapat diberikan

suami terkait dengan pengambilan keputusan, pemberian informasi

mengenai prosedur dan kemajuan persalinan. Ibu yang mendapatkan

dukungan dari suami selama pendampingan persalinan menunjukkan

pengalaman persalinan yang positif dibandingkan yang didampingi

keluarga. (Dunne,2012).

Hasil penelitian sejalan yang dilakukan dengan Nurlailia (2014)

Pendampingan suami terhadap kelancaran proses persalinan menunjukkan

ada hubungan antara pendampingan suami dengan kelancaran proses

persalinan.
51

Penelitian Yumni (2006) menemukan bahwa dukungan dari suami akan

mempengaruhi kondisi psikologis ibu dan memberikan kemajuan yang

positif serta memperlancar proses persalinan. Pendampingan suami akan

mempermudah proses persalinan kala I. Bentuk dukungan suami dapat

berupa sentuhan dan motivasi secara tidak langsung dapat menstimulasi

timbulnya kontraksi dan mempercepat proses persalinan.

Suami merupakan orang yang memiliki tanggung jawab dan berperan

penting menjadi pendamping persalinan karena adanya ikatan emosional

yang lebih kuat antara suami dan istri dibandingkan dengan anggota

keluarga yang lain (Widyaningsih, 2012).

Berdasarkan hal tersebut diatas , maka peneliti berasumsi bahwa ada

hubungan dukungan suami dengan proses persalinan. Persalinan tanpa

pendamping menambah resiko terjadinya persalinan tidak lancar, sehingga

perlu adanya penyuluhan pada suami mengenai pentingnya pendampingan

ibu bersalin.

2. Hubungan Peran Bidan dengan Proses Persalinan di Puskesmas Sawa

Kabupaten Konawe Utara tahun 2019.

Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji chi square dengan

α=0,05 menunjukkan nilai ρvalue=0,002 yang berarti nilai ρ<α sehingga Ho

ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan antara peran bidan dengan

proses persalinan di Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara tahun

2019. Hal ini disebabkan data yang diperoleh dari analisis data

menyatakan bahwa dari 32 jumlah responden yang mendapatkan peran


52

bidan kurang selama proses persalinan, yang tidak lancar berjumlah 6

orang (75%), yang mendapatkan peran bidan kurang selama proses

persalinan, yang lancar berjumlah 2 orang (25%), dan responden yang

mendapatkan peran bidan baik selama proses persalinan, yang tidak lancar

3 orang (12,5%), yang mendapatkan peran bidan kurang selama proses

persalinan, yang lancar berjumlah 21 orang (87,5%).

Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang berperan penting

dan merupakan ujung tombak pencapaian program kesehatan. Salah satu

kontribusinya adalah dengan memberikan pelayanan kebidanan yang

berkualitas, berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek

pencegahan, promosi dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan

masyarakat bersama sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk

senantiasa siap melayani siapa saja yang membutuhkannya, kapan dan

dimanapun berada. Bidan berperan penting dalam pelayanan kesehatan ibu

dan anak. Pelayanan kesehatan ibu dan anak mencakup periode kehamilan

atau Antenatal Care (ANC), periode persalinan atau Intranatal Care (INC)

dan periode nifas atau Post Natal Care (PNC) yang terangkum dalam

program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

dicanangkan untuk mempercepat penurunan AKI (Runjati,2011).

Peran bidan dalam pelaksanaan P4K berupa peran bidan dalam masa

kehamilan, masa persalinan dan masa nifas. Periode kehamilan atau

Antenatal Care (ANC) mencakup pemeriksaan ibu hamil sesuai standar,


53

penyuluhan dan konseling pada ibu hamil dan keluarga, melakukan

kunjungan rumah, melakukan rujukan, melakukan pencatatan, membuat

laporan dan pemberdayaan unsur masyarakat untuk terlibat aktif dalam

P4K. Periode persalinan atau Intranatal Care (INC) mencakup pemberian

pertolongan persalinan sesuai standar, memantau partograf, melaksanakan

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan perawatan bayi baru lahir, melakukan

rujukan, melakukan pencatatan dan pelaporan. Periode nifas atau Post

Natal Care (PNC) mencakup melakukan kunjungan nifas, melakukan

penyuluhan dan konseling, melakukan rujukan, melakukan pencatatan dan

membuat laporan (Runjati, 2011).

Salah satu peran bidan adalah memberikan asuhan kebidanan pada ibu

bersalin dengan tujuan memberikan dukungan serta cepat bereaksi

terhadap kebutuhan ibu, pasangan dan keluarga selama persalinan dan

kelahiran bayi. Dukungan dalam persalinan seperti pujian, penentraman

hati, tindakan untuk meningkatkan kenyamanan ibu, kontak fisik,

pemberian informasi dan penjelasan selama persalinan dan kelahiran serta

sikap ramah yang konstan. Tugas tersebut dapat dipenuhi oleh bidan.

Selama ini asuhan sayang ibu lebih mengedepankan pendampingan suami

dan keluaga. Padahal pendampingan bidan sangat dibutuhkan untuk

memberikan motivasi dan dukungan pada ibu saat proses persalinan.

Hasil penelitian Dwi Hartati (2013) pengaruh pendampingan bidan

terhadap tingkat nyeri pada ibu bersalin kala I. Ada pengaruh

pendampingan bidan terhadap tingkat nyeri. Artinya pendampingan bidan


54

dalam proses persalinan kala I dapat menurunkan rasa nyeri yang

dirasakan ibu.
55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan maka kesimpulan dalam penelitian ini sebagai

berikut :

1. Ada hubungan antara dukungan suami dengan proses

persalinan di Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara Tahun 2019.

2. Ada hubungan antara peran bidan dengan proses persalinan

di Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara Tahun 2019.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat diberikan saran sebagai

berikut :

1. Diharapkan bidan melakukan sosialisasi tentang proses

persalinan pada saat ANC agar setiap ibu bersalin perlu pendampingan

suami, untuk kelancaran proses persalinan.

2. Bidan menolong persalinan harus sesuai standar asuhan

persalinan normal

3. Diharapkan agar penelitian ini dapat menjadi bahan acuan

bagi peneliti selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:


Rhineka Cipta.

Bobak, L. 2005. Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC

Cunningham. 2014. Obstetric Williams. Jakarta : EGC

Dagun, M. S. 2002. Psikologi Keluarga. Jakarta : Rineka Cipta

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. 2018. Profil Kesehatan


Provinsi Sulawesi Tenggara. 2017.

Dunne, Carmel. 2012. A Mixed method study to investigate the relatiomship


between the number of social support people present during labour,
womens perception and birth outcomes. Thesis. Queensland Institute of
Technology School of Nursing and Midwifery, Faculty of Health

Friedman, M. 1998. Keperawatan Keluarga Edisi 3.Jakarta : EGC.

Hidayat, A & Susiyatini. 2010. Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Nuha


Medika.

Hodnett, ED. 2000. Caregiver Support For Women In Labour (Cochrane


Review) : In The Cochrane Library Issue 3. Oxford

Manuaba, 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta : EGC

Mochtar, R. 2012. Sinopsis Obstetri (jilid 1). Jakarta : EGC

Rohani, 2011.  Asuhan kebidanan pada ibu bersalin patologi. Jakarta: EGC

Runjati. 2011. Asuhan kebidanan komunitas. Jakarta: EGC.

Saifuddin, A.B. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Cetakan Kelima. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo

Sofyan, Mustika. 2006. Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta : PP IBI

Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Bandung :


Alfabeta
Surtiningnsih, 2017. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lama Waktu Persalinan
di Puskesmas Kabupaten Banjarnegara. Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 8
No. 2 Edisi Desember, hlm. 101-115

Simkin, P. 1995. Reducing Pain and Enhancing Progress In Labour : A Guide


Nonpharmacologic Methods for Maternity Caregivers. Birth 22 : 3, page
161-171

Varrney, H. 2006. Buku Ajar Kebidanan. Jakarta: EGC

Wiknjosastro H. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo

Wisyaningsih. 2012. Sikap Suami Terhadap Pendamping Persalinan. Skripsi.


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Depok.

Yumni, H. 2006. Pengaruh Pendampingan Suami Terhadap Proses Persalinan


Kala I di Empat Klinik Bersalin Sidoarjo dan Surabaya. Tesis. Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Depok.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bersedia ikut

berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan oleh :

Nama : Sri Rahayu Ristanti

Alamat : Kelurahan Sawa, Kecamatan Sawa, Kab.Konawe Utara

Mahasiswa Program Studi Diploma IV Kebidanan STIKES Mega Buana

Palopo yang berjudul “Hubungan Dukungan Suami dan Peran Bidan dengan

Proses Persalinan di Puskesmas Sawa Kabupaten Konawe Utara Tahun 2019”

dalam rangka penulisan skripsi untuk penyelesaian studi pendidikan program DIV

Kebidanan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan ikhlas dalam rangka membantu

penulis dalam penelitian tersebut.

Palopo, 2019
Responden

...........................................

Lampiran 4
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth Ibu.............


Di Tempat
Saya,
Nama : Sri Rahayu Ristanti
NIM : B.18.03.154
Adalah Mahasiswa Program Studi Diploma IV Kebidanan STIKES Mega
Buana Palopo akan melakukan penelitian tentang “Hubungan Dukungan Suami
dan Peran Bidan dengan Proses Persalinan di Puskesmas Sawa Kabupaten
Konawe Utara Tahun 2019” tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan dukungan suami dan peran bidan terhadap proses persalinan.
Dengan ini memohon pada ibu untuk menjadi responden dalam penelitian
saya dengan judul tersebut diatas.
Dalam penelitian ini kami akan memberikan pertanyaan tentang dukungan
suami ibu dan peran bidan selama proses persalinan. Apabila ibu bersedia menjadi
responden dalam penelitian ini maka kami memohon untuk mengisi surat
persetujuan menjadi responden pada lampiran surat ini.
Informasi yang ibu-ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan
untuk kepentingan penelitian.
Atas perhatian dan partisipasinya, saya ucapkan banyak terima kasih.

Palopo,............................2019
Penulis

Sri Rahayu Ristanti

Lampiran 5
KUISIONER PENELITIAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN PERAN BIDAN DENGAN


PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SAWA
KABUPATEN KONAWE UTARA

IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden :
Nama :
Umur :
Alamat :
DUKUNGAN SUAMI DALAM PROSES PERSALINAN
Pilihlah jawaban dengan cara memberikan tanda cheklist (√) pada salah satu
kolom “ya” atau “tidak” atas dukungan yang ibu dapatkan dari suami selama
proses persalinan
No Pernyataan Ya Tidak
1 Suami mendampingi selama proses persalinan
2 Suami memberikan respon yang baik atas keluhan yang
dirasakan ibu
3 Suami mengajak ibu berbincang-bincang tentang harapan
bayi yang dikandung
4 Suami memberikan pujian kepada ibu
5 Suami mengingatkan ibu untuk berdoa
6 Suami membantu ibu makan dan minum
7 Suami memberikan pijatan lembut pada bagian nyeri
(pinggang)
8 Suami membantu mencari posisi yang nyaman dan
menyenangkan bagi ibu
9 Suami menciptakan agar ibu merasa nyaman (membasuh
keringat, mengganti pakaian ibu)
10 Suami menyiapkan kebutuhan untuk persalinan bagi ibu
dan janin
PERAN BIDAN DALAM PROSES PERSALINAN
Pilihlah jawaban dengan cara memberikan tanda cheklist (√) pada salah satu
kolom “ya” atau “tidak” atas tugas dan tanggung jawab yang dilakukan bidan
kepada ibu selama proses persalinan.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Bidan menyampaikan informasi kemajuan persalinan
2 Bidan mengajarkan tehnik relaksasi untuk mengurangi
nyeri
3 Bidan mengajarkan tehnik pernafasan saat nyeri
4 Bidan mengajarkan tehnik mengedan yang benar
5 Bidan menyampaikan suami atau keluarga untuk
mendampingi ibu selama proses persalinan
6 Bidan memberikan pijatan untuk mengurangi nyeri
7 Bidan menganjurkan suami atau keluarga untuk memberi
ibu makan dan minum
8 Bidan memberikan pendekatan keagamaan
9 Bidan mengajarkan beberapa posisi yang baik untuk
mempercepat penurunan bayi (seperti miring kiri, setengah
duduk, merangkak, berjongkok, berdiri)
10 Bidan menjaga privacy ibu
Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

UJI VALIDITAS VARIABEL DUKUNGAN SUAMI


Correlations
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 SKOR_DUKU

NGAN

Pearson
1 .784** .784** .139 .555* .650** .423 .423 .423 .423 .701**
Correlation
D1
Sig. (2-tailed) .001 .001 .622 .032 .009 .116 .116 .116 .116 .004
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Pearson
.784** 1 .583* .000 .354 .452 .294 .294 .294 .294 .542*
Correlation
D2
Sig. (2-tailed) .001 .022 1.000 .196 .091 .287 .287 .287 .287 .037
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Pearson
.784** .583* 1 .354 .707** .829** .784** .784** .784** .784** .921**
Correlation
D3
Sig. (2-tailed) .001 .022 .196 .003 .000 .001 .001 .001 .001 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Pearson
.139 .000 .354 1 .400 .533* .555* .555* .555* .555* .598*
Correlation
D4
Sig. (2-tailed) .622 1.000 .196 .140 .041 .032 .032 .032 .032 .019
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
D5 Pearson .555* .354 .707** .400 1 .853** .555* .555* .555* .555* .781**
Correlation
Sig. (2-tailed) .032 .196 .003 .140 .000 .032 .032 .032 .032 .001
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Pearson
.650** .452 .829** .533* .853** 1 .650** .650** .650** .650** .882**
Correlation
D6
Sig. (2-tailed) .009 .091 .000 .041 .000 .009 .009 .009 .009 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Pearson
.423 .294 .784** .555* .555* .650** 1 1.000** 1.000** 1.000** .892**
Correlation
D7
Sig. (2-tailed) .116 .287 .001 .032 .032 .009 .000 .000 .000 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Pearson
.423 .294 .784** .555* .555* .650** 1.000** 1 1.000** 1.000** .892**
Correlation
D8
Sig. (2-tailed) .116 .287 .001 .032 .032 .009 .000 .000 .000 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Pearson
.423 .294 .784** .555* .555* .650** 1.000** 1.000** 1 1.000** .892**
Correlation
D9
Sig. (2-tailed) .116 .287 .001 .032 .032 .009 .000 .000 .000 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Pearson
.423 .294 .784** .555* .555* .650** 1.000** 1.000** 1.000** 1 .892**
Correlation
D10
Sig. (2-tailed) .116 .287 .001 .032 .032 .009 .000 .000 .000 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
SKOR_DUKUNGAN Pearson .701** .542* .921** .598* .781** .882** .892** .892** .892** .892** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .004 .037 .000 .019 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability

Scale: ALL VARIABLES


Case Processing Summary
N %
Valid 15 100.0
Cases Excluded a
0 .0
Total 15 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.931 10
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
D1 1.13 .352 15
D2 1.20 .414 15
D3 1.20 .414 15
D4 1.33 .488 15
D5 1.33 .488 15
D6 1.27 .458 15
D7 1.13 .352 15
D8 1.13 .352 15
D9 1.13 .352 15
D10 1.13 .352 15
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Item-Total Alpha if Item
Correlation Deleted
D1 10.87 8.695 .638 .928
D2 10.80 8.886 .440 .938
D3 10.80 7.886 .897 .914
D4 10.67 8.524 .485 .939
D5 10.67 7.952 .709 .926
D6 10.73 7.781 .843 .917
D7 10.87 8.267 .866 .918
D8 10.87 8.267 .866 .918
D9 10.87 8.267 .866 .918
D10 10.87 8.267 .866 .918

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
12.00 10.143 3.185 10
UJI VALIDITAS PERAN BIDAN
Correlation
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 SKOR_PERAN
Pearson
1 .784** .784** .294 .555* .650** .784** .784** .423 .423 .781**
Correlation
P1
Sig. (2-tailed) .001 .001 .287 .032 .009 .001 .001 .116 .116 .001
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Pearson
.784** 1 .583* .167 .354 .452 .583* .583* .294 .294 .612*
Correlation
P2
Sig. (2-tailed) .001 .022 .553 .196 .091 .022 .022 .287 .287 .015
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Pearson
.784** .583* 1 .583* .707** .829** 1.000** 1.000** .784** .784** .970**
Correlation
P3
Sig. (2-tailed) .001 .022 .022 .003 .000 .000 .000 .001 .001 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Pearson
.294 .167 .583* 1 .354 .452 .583* .583* .784** .784** .663**
Correlation
P4
Sig. (2-tailed) .287 .553 .022 .196 .091 .022 .022 .001 .001 .007
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Pearson
.555* .354 .707** .354 1 .853** .707** .707** .555* .555* .779**
Correlation
P5
Sig. (2-tailed) .032 .196 .003 .196 .000 .003 .003 .032 .032 .001
15 15 15 15 15 15 15
Pearson
.650** .452 .829** .452 .853** 1 .829** .829** .650** .650** .877**
Correlation
P6
Sig. (2-tailed) .009 .091 .000 .091 .000 .000 .000 .009 .009 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Pearson
.784** .583* 1.000** .583* .707** .829** 1 1.000** .784** .784** .970**
Correlation
P7
Sig. (2-tailed) .001 .022 .000 .022 .003 .000 .000 .001 .001 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Pearson
.784** .583* 1.000** .583* .707** .829** 1.000** 1 .784** .784** .970**
Correlation
P8
Sig. (2-tailed) .001 .022 .000 .022 .003 .000 .000 .001 .001 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Pearson
.423 .294 .784** .784** .555* .650** .784** .784** 1 1.000** .841**
Correlation
P9
Sig. (2-tailed) .116 .287 .001 .001 .032 .009 .001 .001 .000 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Pearson
.423 .294 .784** .784** .555* .650** .784** .784** 1.000** 1 .841**
Correlation
P10
Sig. (2-tailed) .116 .287 .001 .001 .032 .009 .001 .001 .000 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
SKOR_PERAN Pearson
.781** .612* .970** .663** .779** .877** .970** .970** .841** .841** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .015 .000 .007 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Valid 15 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 15 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.948 10

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P1 1.13 .352 15
P2 1.20 .414 15
P3 1.20 .414 15
P4 1.20 .414 15
P5 1.33 .488 15
P6 1.27 .458 15
P7 1.20 .414 15
P8 1.20 .414 15
P9 1.13 .352 15
P10 1.13 .352 15
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Item-Total Alpha if Item
Correlation Deleted
P1 10.87 9.695 .735 .945
P2 10.80 9.886 .527 .954
P3 10.80 8.886 .961 .934
P4 10.80 9.743 .586 .951
P5 10.67 9.095 .712 .947
P6 10.73 8.924 .839 .940
P7 10.80 8.886 .961 .934
P8 10.80 8.886 .961 .934
P9 10.87 9.552 .806 .942
P10 10.87 9.552 .806 .942
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
lampiran 7
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN PERAN BIDAN DENGAN PROSES PERSALINAN
DI PUSKESMAS SAWA KABUPATEN KONAWE UTARA TAHUN 2019
Lampiran 8

Frequencies

Statistics

Umur Graviditas Dukungan Suami Peran Bidan Proses


Persalinan

Valid 32 32 32 32 32
N
Missing 0 0 0 0 0

Frequency Table
Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

< 20 tahun 5 15.6 15.6 15.6

20-35 tahun 23 71.9 71.9 87.5


Valid
>35 tahun 4 12.5 12.5 100.0

Total 32 100.0 100.0

Graviditas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Primigravida 12 37.5 37.5 37.5

Multigravida 19 59.4 59.4 96.9


Valid
Grande Multigravida 1 3.1 3.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

Dukungan Suami

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak Mendukung 7 21.9 21.9 21.9

Valid Mendukung 25 78.1 78.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

Peran Bidan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Kurang 8 25.0 25.0 25.0

Valid Baik 24 75.0 75.0 100.0

Total 32 100.0 100.0


Proses Persalinan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak Sesuai 9 28.1 28.1 28.1

Valid Normal 23 71.9 71.9 100.0

Total 32 100.0 100.0

Crosstabs
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Dukungan Suami * Proses


32 100.0% 0 0.0% 32 100.0%
Persalinan
Peran Bidan * Proses Persalinan 32 100.0% 0 0.0% 32 100.0%

Dukungan Suami * Proses Persalinan


Crosstab

Proses Persalinan Total

Tidak Lancar Lancar

Count 5 2 7
Kurang
% within Dukungan Suami 71.4% 28.6% 100.0%
Dukungan Suami
Count 4 21 25
Baik
% within Dukungan Suami 16.0% 84.0% 100.0%
Count 9 23 32
Total
% within Dukungan Suami 28.1% 71.9% 100.0%
Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


(2-sided) (2-sided) (1-sided)

Pearson Chi-Square 8.312a 1 .004


Continuity Correction b
5.796 1 .016
Likelihood Ratio 7.665 1 .006
Fisher's Exact Test .010 .010
Linear-by-Linear Association 8.052 1 .005
N of Valid Cases 32

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.97.
b. Computed only for a 2x2 table

Peran Bidan * Proses Persalinan


Crosstab

Proses Persalinan Total

Tidak Lancar Lancar

Count 6 2 8
Kurang
% within Peran Bidan 75.0% 25.0% 100.0%
Peran Bidan
Count 3 21 24
Baik
% within Peran Bidan 12.5% 87.5% 100.0%
Count 9 23 32
Total
% within Peran Bidan 28.1% 71.9% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


(2-sided) (2-sided) (1-sided)

Pearson Chi-Square 11.594a 1 .001


Continuity Correction b
8.709 1 .003
Likelihood Ratio 10.942 1 .001
Fisher's Exact Test .002 .002
Linear-by-Linear Association 11.232 1 .001
N of Valid Cases 32

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.25.
b. Computed only for a 2x2 table
Lampiran 9

DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN


Lampiran 10

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS PENULIS

Nama Lengkap : Sri Rahayu Ristanti

NIM : B.18.03.154

Tempat Tanggal Lahir : Tinobu, 25 Februari 1991

Jenis Kelamin : Perempuan


Suku / Bangsa : Tolaki/Indonesia

Agama : Islam
: Kelurahan Sawa, Kec. Sawa, Kabupaten
Alamat Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara

B. IDENTITAS ORANG TUA

1. Nama Ayah : Hamadung, S,Pd.M.si

2. Nama Ibu : Mas’an, S.Si

C. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri 1 Sawa, Tamat Tahun 2002


2. SMP Negeri 1 Sawa Tamat Tahun 2005
3. SMA Negeri 1 Lasolo, Tamat Tahun 2008
4. D.III Kebidanan STIKES Pelita Ibu Kendari, Tamat Tahun 2011
5. Mengikuti pendidikan D.IV Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Mega Buana Palopo Tahun 2018 sampai sekarang (2019).

Anda mungkin juga menyukai