OLEH
YUSTINA PALIMBO
NIM : P00331016057
i
ii
iii
iv
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN REMAJA PUTRI
MENGONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DI SMPS ILMIAH KENDARI
WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS WUA-WUA
RINGKASAN
Oleh
Yustina Palimbo.
Dibimbing oleh Fatmawati dan Euis Nurlaela.
Latar Belakang: Berdasarkan masalah yang ada, maka diadakan penelitian ini untuk
mengetahui “Bagaimana gambaran pengetahuan dan kepatuhan konsumsi tablet
tambah darah pada remaja putri di SMPS Ilmiah Kendari Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Wua-Wua
Metode: Data yang dikumpulkan yaitu pengetahuan gizi yang diambil melalui
wawancara dengan menggunakan kuisioner dan data kepatuhan diambil dengan cara
observasi menggunakan lembar checklist.
Hasil: Hasil penelitian diperoleh dari 48 sampel pengetahuan baik sebanyak 25 sampel
(52,1%),pengetahuan cukup 18 sampel (37,5%) dan pengetahuan kurang 5
sampel(10,4%).Sampel yang memiliki kepatuhan mengonsumsi tablet tambah darah
sebesar 25 sampel (52,1%), dan yang tidak patuh mengonsumsi tablet tambah darah
yaitu 23 sampel (54,1%).
v
ABSTRACT
Background: Based on the existing problems, this research was held to find out "How
is the description of knowledge and compliance with the consumption of added blood
tablets in young women in the Scientific SMPS Kendari Working Area UPTD
Puskesmas Wua-Wua
Objectives: To find out the description of knowledge and obedience of female
adolescent consuming blood-added tablets in SMPS Ilmiah Kendari.
Methods: Data collected is nutritional knowledge taken through interviews using
questionnaires and compliance data taken by observation using checklist sheets.
Results: The results of the study were obtained from 48 sample good knowledge as
many as 25 sample (52.1%), sufficient knowledge of 18 sample (37.5%) and less
knowledge of 5 sample (10.4%). Sample who had obedient to consume blood-booster
supplement by 25 sample (52.1%), and those who were not obedient to consume
blood-booster supplement were 20 sample (54.1%).
Conclusion: The level of sample knowledge in Kendari Scientific SMPS was mostly
in the adequate category and the level of sample compliance was mostly in the
compliance category.
Keywords: knowledge; obedience; female adolescents; the blood-booster supplement
KATA PENGANTAR
vi
Dengan mengucap puji syukur Alhamdulillah, saya panjatkan kepada Allah
SWT, yang telah memberi rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat
Latar belakang disusunnya Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memenuhi salah
satu syarat akademik dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Bidang Gizi di
Dalam penyusunan dan penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak
mendapat bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, maka dengan penuh
2. Ibu Sri Yunancy V.Gobel, SST, MPH, selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik
Kesehatan Kendari.
5. Seluruh Dewan Penguji atas masukan, saran dan kritikan dalam perbaikan
6. Seluruh Staf/Dosen Jurusan Gizi atas dukungan dan bimbingan dalam penyusunan
7. Kepala Badan Riset Propinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberi ijin
vii
8. Kepala Puskesmas Wua-Wua, beserta jajarannya yang telah memberikan izin
telah banyak berbagi ilmu dan pikiran untuk kelancaran penulisan Proposal KTI
ini.
10. Semua pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang memberi
Ucapan terima kasih yang tak ternilai harganya penulis persembahkan kepada
Ayahanda Antonius Palimbo dan Ibunda Alm. Yuliana S. Pagiringan terkasih dan
tersayang, yang tak lelah memberi doa dan dukungan moril, Suami tercinta Ari
Mulyono dan Kedua Puteriku tersayang Ayu Aditya Pratiwi dan Zhee Vilsynka
Slavina serta seluruh keluarga yang tak henti memberikan dukungan semangat dan doa
Akhirnya penulis menyadari bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu , kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi perbaikan selanjutnya. Terima kasih banyak atas kritik dan sarannya.
Penulis
DAFTAR ISI
viii
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i
RINGKASAN…………………………………………………………………….v
ABSTRACT …………………………………………………………………… vi
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5
ix
G. Jalan Penelitian .............................................................................. 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 37
A. Hasil ............................................................................................... 36
B. Pembahasan ................................................................................... 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 46
A. Kesimpulan ..................................................................................... 45
B. Saran ............................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 46
LAMPIRAN …………………………………………………………………….48
DOKUMENTASI ……………………………………………………………….49
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Kerangka Teori ............................................................................................ 29
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja adalah insan generasi penerus bangsa dan salah satu aset utama
bangsa Indonesia sebagai sumber daya manusia yang harus dipersiapkan untuk
Nasional suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM)
yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat
dan kesehatan yang prima di samping penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan
teknologi serta generasi remaja Tinggi, Cerdas dan Berprestasi. (Kemenkes RI,
2017).
Gizi merupakan salah satu faktor penentu bagi kualitas SDM untuk
mencapai kesehatan yang prima dan optimal. Pada siklus kehidupan seorang
memegang peranan penting pada masa dimulai sejak janin dan anak.
silam untuk status gizi anak dan remaja di Indonesia, hingga saat ini masih belum
mencapai target nasional. Dari data status gizi yang diambil pada tahun 2004 27,5
% atau lima juta balita kurang gizi, 19,2 % atau 3,5 juta anak gizi kurang, dan 8,3
% atau 1,5 juta anak gizi buruk. Demikian pula masalah gizi yang terjadi pada
usia remaja dan usia produktif, anemia gizi merupakan masalah yang paling
sering ditemui. Sepertiga remaja putri dan WUS serta sekitar 50% ibu hamil
menderita anemia gizi. Selain itu kurang energi kronis (KEK) juga ditemui pada
1
sekitar 30 juta kelompok usia remaja yang produktif. Kurang gizi pada kelompok
ini sangat berdampak pada penurunan daya tahan tubuh dan produktivitas.
Riskesdas 2013 yaitu 22,7%, kelompok umur anak sekolah, remaja sampai
dewasa muda yaitu 26,4% (5 – 14 tahun), 18,7% (15-24 tahun ) dan 16,9% (25-
tahun sebesar 57,1% dengan remaja yang mengalami anemia yaitu sekitar 12%
pada remaja laki-laki dan pada remaja perempuan sebesar 23%, yang sebagian
besar diakibatkan karena kekurangan (defisiensi) zat besi. (Kemenkes RI, 2018).
perempuan lebih tinggi jika dibandingkan pada remaja laki-laki. Anemia pada
belajar, kebugaran remaja dan produktifitas. Dan secara khusus anemia pada
remaja putri dapat berdampak lebih serius, mengingat remaja putri adalah calon
ibu yang akan hamil dan melahirkan seorang bayi, sehingga memperbesar risiko
kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR),
balita stunting. Dalam kondisi remaja sehat secara fisik dan psikologis,
diharapkan dapat membentuk remaja yang aktif dan mandiri dan dapat terbekali
Berdasarkan hasil penelitian deskriptif oleh Riska 2016, pada remaja putri
mengalami anemia sebesar 26 (52 %), dan yang tidak mengalami anemia 24 orang
(48%). Penelitian yang dilakukan Giyanti & Wahtini 2016, dari 30 responden
menunjukkan hasil bahwa terdapat peningkatan kadar Hb pada 15 responden
Tambah Darah. Kemudian hasil Permatasari et al 2018, dari 172 responden remaja
sebelum intervensi yaitu 20,7% dan menurun menjadi 15,2% setelah 4 bulan
diberikan intervensi.
hasil laporan kinerja Dinas Kesehatan Kota Kendari pada tahun 2017 sampai
B. Rumusan Masalah
konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri di SMPS Ilmiah Kendari Wilayah
3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum.
2. Tujuan Khusus
a). Untuk mengetahui pengetahuan gizi remaja putri SMPS Ilmiah Kendari
b). Untuk mengetahui kepatuhan konsumsi TTD remaja putri SMPS Ilmiah
Kendari
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan di perpustakaan dan
b. Bagi Peneliti
pemberian Tablet Tambah Darah yang dapat dijadikan data dasar untuk
c. Bagi Puskesmas
meningkatkan status gizi dan kadar haemoglobin bagi remaja puteri selama
A. Telaah Pustaka
1. Remaja
a. Pengertian Remaja
(Hurlock, 2011).
Remaja memiliki artian yang sangat luas dari segi fisik, psikologi,
5
lagi dan merasa bahwa dirinya sudah sejajar dengan orang lain di
1) Remaja awal
adolescence memiliki rentang usia antara 11-13 tahun. Pada tahap ini
baru, mudah tertarik pada lawan jenis, dan juga mudah terangsang
secara erotis.
2) Remaja madya
3) Remaja akhir
keputusan.
c. Perkembangan Remaja
1) Perkembangan fisik
7
anak laki-laki tumbuhnya kumis dan jenggot, dan suara membesar.
pertama kali saat tidur atau yang lebih sering dikenal dengan
2) Perkembangan emosi
pernyataan marah, gembira, dan sedih yang setiap saat dapat berubah-
Perry, 2009).
4) Perkembangan psikososial
orang yang lebih tua pada mereka. Pada masa ini remaja sudah
besar anemia di Indonesia disebabkan oleh kekurangan zat besi. Zat besi adalah
salah satu unsur gizi yang merupakan komponen pembentuk Hb atau sel darah
merah. Oleh karena itu disebut Anemia Gizi Besi. Anemia gizi besi ini timbul
akibat kosongnya cadangan zat besi tubuh sehingga cadangan zat besi untuk
9
eritropoesis berkurang yang menyebabkan kadar Hemoglobin (Hb) dalam
a. Pengertian Anemia
Pengertian anemia secara umum dan anemia gizi besi, menurut WHO dan
dan jumlah sel darah merah di bawah nilai normal yang dipatok untuk
darah merah) dan kadar hemoglobin (Hb) dalam setiap milimeter kubik
pendertita anemia lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah
2010).
5) Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin darah yang
kadar hemoglobin pada tingkat normal. Anemia gizi besi adalah anemia
darah merah dan fungsi lain dalam tubuh terganggu (Adriani &
Wijatmadi, 2012).
b. Penyebab Anemia
dan bersifat epidemik. Anemia gizi umumnya terjadi pada perempuan dalam
terjadi pada remaja puteri karena meningkatnya kebutuhan zat besi selama
juga meningkatkan risiko anemia. Pada perempuan usia subur, anemia gizi
(berat bayi <2,5 kg pada saat lahir), dan malnutrisi intrauteri. (Briawan,
2014).
faktor diantaranya rendahnya asupan zat besi dan zat gizi lainnya seperti
11
vitamin A, C, folat, riboplafin dan B12 untuk mencukupi kebutuhan zat besi
hewani sebagai salah satu sumber zat besi yang mudah diserap,
infeksi atau ganguan genetik.Yang paling sering terjadi adalah anemia yang
disebabkan oleh kekurangan asupan zat besi. Kehilangan darah yang cukup
perlahan-lahan di dalam tubuh, seperti ulserasi polip kolon dan kanker kolon
Veretamala (2017) dalam bukunya yang berjudul Gizi Anak dan Remaja
dan satu sampai dua tahun kemudian pada laki-laki. Setelah kematangan
tetap tinggi sampai usia reproduktif untuk mengganti kehilangan zat besi
yang terjadi saat menstruasi.Itulah sebabnya kelompok remaja putri lebih
2) Kurangnya Asupan Zat Besi Penyebab lain dari anemia gizi besi adalah
masa remaja.
kekurangan zat besi dan anemia gizi besi yang dialami remaja
perempuan.
perkotaan (20,6%).
13
6) Status Gizi Juga ditemukan hubungan antara status gizi dengan kejadian
anemia 1,5 kali dibandingkan remaja dengan status gizi normal. Hal
tersebut juga di dukung oleh studi yang di lakukan oleh Briawan dan
Hardinsyah (2010) bahwa status gizi normal dan lebih merupakan faktor
protektif anemia.
yang berasal dari berbagai macam sumber, misalnya media massa, media
Pada remaja putri yang mengalami anemia, akan muncul tanda dan gejala
1) kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat;
3) sulit bernafas;
6) sakit kepala;
terutama pada golongan rawan gizi yaitu, anak balita, anak sekolah, remaja,
ibu hamil dan menyusui dan juga pekerja. Adapun dampak anemia dapat
peningkatan risiko kematian ibu dan bayi perinatal. Anemia tingkat berat
prematur, dan defisiensi zat besi serta anemia pada bayi bahkan calon ibu
bahkan kematian;
15
3) Mengganggu Produktivitas Kerja
Selain itu, anemia juga berdampak pada produktivitas kerja dan juga
konsentrasi belajar;
Fikawati et al (2015).
kekurangan darah yang dikenal sebagai Anemia Gizi Besi (AGB). Remaja
mengeluarkan sejumlah zat besi setiap bulan. Oleh sebab itu remaja putri
lebih membutuhkan zat besi lebih banyak dari pada remaja laki-laki.
Selain manfaat tersebut, zat besi juga berfungsi sebagai berikut yaitu:
1) Metabolisme Energi
Di dalam tiap sel, besi bekerja sama dengan rantai protein pengangkut
energi.
2) Kemampuan Belajar
gizi besi dan anak-anak yang sehat. Kadar besi dalam darah meningkat
selama pertumbuhan hingga remaja. Kadar besi yang kurang pada masa
4) Pelarut Obat-obatan
f. Pencegahan Anemia
remaja putri secara bertahap dari 10 % pada 2015 hingga mencapai 30%
hingga tahun 2019. Persentase remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah
bersekolah di SLTP dan SLTA, yang mendapat tablet tambah darah 1 tablet
setiap minggu dan 1 tablet setiap hari selama 10 hari masa haid. Tablet
17
tambah darah yang diberikan dapat berupa TTD program atau TTD mandiri.
0.400 mg asam folat yang disediakan oleh pemerintah dan diberikan secara
gratis pada remaja puteri. Sementara itu, TTD mandiri adalah TTD multi
vitamin dan mineral, minimal mengandung element besi dan asam folat
Anemia yang ditimbulkan akibat defisiensi zat besi dapat dicegah dengan
makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan
vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk dan
dalam usus;
berupa fisik, tersedia atau tidaknya fasilitas atau sarana kesehatan seperti
puskesmas, rumah sakit, alat dan sebagainya; 3) Faktor pendorong
(reinforcing factor) yaitu berupa sikap dan periaku petugas kesehatan dan
Dari tiga faktor yang mempengaruhi anemia gizi tersebut diatas, dapat
bergizi dan mengandung zat besi seperti berasal dari sayuran dan buah
19
Mencakup pengobatan dan rehabilitasi untuk mencegah kejadian anemia
lebih lanjut. Anemia pada remaja putri disebabkan dari faktor kurangnya
konsumsi zat besi secara teratur untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan
Dosis Tablet Tambah Darah (TTD) adalah tablet besi folat yang
makanan hewani (heme) seperti daging, ikan, ayam, hati, telur dan
Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri dan WUS
merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk memenuhi asupan zat
besi. Pemberian TTD dengan dosis yang tepat dapat mencegah anemia dan
sebelumnya adalah 1 tablet per minggu dan pada masa haid diberikan 1 tablet
per hari selama 10 hari, namun pertemuan para pakar gizi memberi
rekomendasi pemberisn TTD diubah agar lebih efektif, efisien dan mudah
pelaksanaannya.(Kemenkes, 2016b).
Setiap sel darah merah mengandung 280 juta molekul hemoglobin. Setiap
detik, tubuh harus memproduksi 2,5 juta sel darah merah (eritropoiesis).
Selama 120 hari sel darah merah tersebut dapat digunakan oleh tubuh
peningkatan total volume darah (0,18 mg/hari pada remaja pria dan 0,14
21
mg/hari pada remaja wanita). Peningkatan kebutuhan zat besi tersebut
Kebutuhan zat besi terabsorpsi pada remaja wanita diperkirakan sekitar 1,9
mg/ hari, berdasarkan rata-rata kebutuhan untuk tumbuh (0,5 mg), basal
umur. Kebutuhan zat besi orang Indonesia menurut angka kecukupan gizi
Tabel 1.
Kecukupan Zat Gizi untuk Remaja menurut AKG Indonesia
Meningkatkan status gizi remaja putri sehingga dapat memutus mata rantai
bentuk sediaan ferro sulfat, ferro furamat dan ferro glukonat) dan 400 mg
asam folat pada remaja putri usia 12-18 tahun di institusi pendidikan (SMP
1) Cara pemberian TTD dengan dosis 1 tablet per minggu untuk semua
Remaja putri.
(SMP dan SMA atau sederajat dengan menentukan hari minum TTD
masing.
e. SOP Pemberian
Darah;
Unit terkait pelaksana program pemberian TTD terdiri dari 5 pihak yaitu:
1) Apotek;
23
3) Petugas Gizi;
4) Pihak Sekolah;
Dokumen terkait form pemberian TTD yaitu: 1) Kartu Tablet Tambah Darah
TTD diberikan kepada remaja putri usia 12-18 tahun di sekolah dengan
remaja putri dan WUS dilakukan setiap 1 kali seminggu dan sesuai dengan
Permenkes yang berlaku. Pemberian TTD untuk remaja putri dan WUS
mangga, jambu biji dan lain-lain); dan 2) Sumber protein hewani, seperti
1) Teh dan kopi karena mengandung senyawa fitat dan tanin yang dapat
mengikat zat besi menjadi senyawa yang kompleks sehingga tidak dapat
diserap.
2) Tablet Kalsium (kalk) dosis yang tinggi, dapat menghambat penyerapan
zat besi. Susu hewani umumnya mengandung kalsium dalam jumlah yang
seluruh remaja putri dan WUS diharuskan minum TTD untuk mencegah
anemia dan meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh tanpa dilakukan
Konsumsi zat besi secara terus menerus tidak akan menyebabkan keracunan
karena tubuh mempunyai sifat autoregulasi zat besi. Bila tubuh kekurangan
zat besi, maka absorpsi zat besi yang dikonsumsi akan banyak, sebaliknya
bila tubuh tidak mengalami kekurangan zat besi maka absorpsi besi hanya
sedikit, oleh karena itu TTD aman untuk dikonsumsi. Namun, konsumsi
hemosiderosis.
dengan pemeriksaan kadar Hb. Bila ada kecurigaan adanya thalassemia dan
25
atau malaria, harus dirujuk ke dokter. Konsumsi TTD kadang menimbulkan
efek samping seperti: nyeri/perih di ulu hati; mual dan muntah; dan tinja
berwarna hitam.
Gejala di atas (nyeri/perih di ulu hati, mual, muntah, dan tinja berwarna
minum TTD setelah makan (perut tidak kosong) atau malam sebelum tidur.
1) Pencatatan
Kesehatanku.
Kartu Suplementasi Gizi untuk remaja putri diisi sendiri oleh siswi
termasuk anemia.
ii. Buku Catatan Kesehatan untuk peserta didik tingkat SMP/MTs dan
petugas di puskesmas.
2) Pelaporan
(a) Sekolah
27
(c) Puskesmas
(Lampiran 7);
dalam mengkonsumsi tablet tambah darah. Perilaku muncul dari pengetahuan dan
menolak semua hal yang berkaitan dengan Pemberian Tablet Tambah Darah.
berikut:
INDIVIDU
STIMULUS
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Kepatuhan:
- Usia
- Pendidikan SIKAP
- Pengalaman PENGETAHUAN
- Pekerjaan
- Dukungan orang tua
- Asupan Nutrisi
PEMBERIAN TTD
KEPATUHAN
KONSUMSI
(PERILAKU)
Keterangan:
: variabel yang diteliti
29
C. Kerangka Konsep
Dari skema diatas dapat dijelaskan bahwa Pengetahuan gizi remaja putri dapat
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pendekatan observasi.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli - Agustus 2019, di wilayah kerja
1. Populasi
2. Sampel
kriteria inklusi
31
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
Sampel penelitian ini adalah remaja putri SMPS Ilmiah Kendari usia
1. Data Primer
a). Pengetahuan gizi tentang Tablet Tambah Darah yang dikumpulkan dengan
2. Data Sekunder
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
adalah data yang dikumpulkan dari sumber lain yang telah tersedia sebelum
1. Pengolahan Data
yang dibagi menjadi 2 yaitu jika jawaban benar maka mendapatkan skor
10, jika jawaban salah atau tidak menjawab sama sekali akan
pengetahuan kurang.
b). Kepatuhan.
dan tidak patuh, untuk kriteria patuh diberi skor 1 dan untuk kriteria
2. Analisa Data.
Rumus:
Keterangan:
P = Persentase (%)
f = Frekuensi
n = Jumlah Sampel
Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji statistik karena analisis data
33
yang terjadi dan tidak untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara satu
G. Definisi Operasional
Kriteria objektif :
Kriteria Objektif :
perminggu.
H. Jalan Penelitian
Jalan penelitian yaitu tahap – tahap dan langkah – langkah penelitian yang
terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian data. Adapun
Formulir 1a, Kartu Suplementasi Gizi, Buku Rapor Kesehatanku, dan Register
Cakupan Program Gizi serta Lembar Tabulasi Data untuk merekapitulasi data
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian akan dimulai pada tahap pertama yaitu melakukan proses
(siswi remaja putri) yang berasal dari sekolah, dengan menggunakan cara
3. Tahap Peyelesaian
Pada tahap ini akan dilakukan pengolahan dan analisa data yang berasal dari
rekapan tabulasi data. Data diolah menggunakan lembar tabel yang selanjutnya
ujian akhir.
35
BAB IV
A. Hasil
Secara geografis SMPS Ilmiah berada di Jln. Ahmad Yani Lorong Ilmiah
Tenggara SMPS Ilmiah Kendari adalah salah satu sekolah dengan fasilitas
sekolah yang memadai dan sekolah ini banyak diminati oleh masyarakat Kota
Tabel 2
Data Ketenagaan di SMPS Ilmiah Kendari
Tenaga Kependidikan Jumlah (orang)
Kepala Sekolah 1
Guru Mata Pelajaran 13
Guru BK 1
Tenaga Administrasi Sekolah 1
Tenaga Perpustakaan 1
Jumlah 17
Pada tabel 2 terlihat bahwa SMPS Ilmiah Kendari memiliki guru mata
Tabel 3
Tenaga Bimbingan Belajar SMPS Ilmiah Kendari
Kendari guru/ wali kelas 7 sebanyak 1 orang dan guru/ wali kelas 8 dan guru/
b. Ruang UKS
Adapun Sarana dan Prasarana yang ada di SMPS Ilmiah Kendari adalah
b. Ruang Guru
d. Ruang Kelas
e. Ruang Perpustakaan
f. Ruang BP/BK
37
g. Ruang Laboratorium
h. Ruang UKS
i. Ruang OSIS
j. Musholla
k. Gudang
l. Kantin Sekolah.
a. Karakteristik Sampel
1. Umur
Tabel 4
Distribusi sampel berdasarkan kelompok umur
Umur (tahun) n %
12 10 20,8
13 11 22,9
14 12 25
15 15 31,3
Jumlah 48 100
tahun, dan sebagian kecil dengan persentase (20,8 %) berada pada kelompok
umut 12 tahun
2. Kelas
berikut :
Tabel 5
Distribusi Sampel di SMPS Ilmiah Kendari
Kelas n %
VII 10 20,8
VIII 15 31,3
IX 23 47,9
Jumlah 48 100
3..Variabel Penelitian
a. Pengetahuan
ini adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden seputar konsumsi
Tabel 6
Distribusi Pengetahuan sampel Tentang Tablet Tambah Darah di
SMPS Ilmiah Kendari
Pengetahuan n %
Cukup 25 52,08
Kurang 23 47,91
Jumlah 48 100
39
Tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan sampel
b. Kepatuhan
Tabel 7
Kepatuhan n %
Patuh 25 52,08
Tidak Patuh 23 47,91
Jumlah 48 100
kepatuhan sebanyak 25 sampel (52,08 %), dan yang tidak patuh sebanyak
23 sampel (47,91%).
B. PEMBAHASAN.
(47,91%)
Hal ini dipengaruhi oleh pemahaman yang cukup baik dari seseorang dan
dalam penelitian ini pada usia 15 tahun (31,3%), serta tingkat kelas sampel
terbanyak pada kelas IX. Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola
tahu seseorang terhadap objek melalui panca indra yang dimilikinya seperti
mata, hidung, telinga dan kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain
tinggi maka akan mampu untuk berfikir lebih kritis dalam memahami segala
menentukan sikap dan perilaku yang utuh selain ditentukan oleh pengetahuan
kelompok teman sebaya, institusi sekolah dan peran tenaga kesehatan juga
41
seperti melakukan promosi dan preventif untuk memperkenalkan dan
mengajarkan cara konsumsi tablet tambah darah yang benar untuk mencegah
Selain itu dukungan dari keluarga terutama orang tua dalam pemberian
informasi mengenai tablet tambah darah sangat dibutuhkan bagi remaja puteri.
Hal ini akan meningkatkan pengetahuan remaja puteri sehingga saat terjadinya
benar.
2. Kepatuhan
SMPS Ilmiah Kendari sebanyak 25 sampel (52,08 %), dan yang tidak patuh
sudah cukup baik terbukti lebih banyak sampel di SMPS Ilmiah Kendari yang
Peran dan campur tangan petugas kesehatan dan guru UKS dalam
tambah darah untuk mencegah penyakit anemia dan manfaat lainnya kepada
sampel. Sejalan dengan penelitian Putri et al. (2017), bahwa terdapat hubungan
p=0,0005 (p<0,05).
Pengawasan melalui kartu monitoring dari pihak sekolah khususnya para
guru juga merupakan bentuk perhatian, reward dan dukungan bagi siswa
(2012), jika seseorang remaja mempunyai sikap yang baik terhadap kesehatan
dirinya maka akan melahirkan perilaku yang baik pula terhadap pengetahuan
dan kepatuhan mengonsumsi tablet tambah darah, sikap diartikan pula sebagai
Proses ini tidak langsung terjadi dengan sendirinya, tetapi ada beberapa tahap
tablet tambah darah yang bisa dilakukan satu bulan sekali oleh tenaga
43
informasi yang sangat baik mengenai manfaat mengonsumsi tablet tambah
darah agar remaja memiliki pemahaman yang baik dan dapat mencegah
ancaman penyakit.
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
tablet tambah darah untuk sarapan pagi atau membawa bekal untuk dimakan
45
DAFTAR PUSTAKA
47
LAMPIRAN
Lampiran 1
PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI SAMPEL
Mengetahui,
Sampel Peneliti
49
LAMPIRAN 2.
NAMA : …………………………………………….
TANGGAL LAHIR : …………………………………………….
KELAS : ……………………………………………..
Bulan :…………………………………………….
Minggu I * Minggu II * Minggu III * Minggu IV*
Bulan : …………………………………………….
Minggu I * Minggu II * Minggu III * Minggu IV *
Keterangan :
Kolom * = diisi dengan tanda (√ )
51
LAMPIRAN 4
MASTER TABEL GAMBARAN PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN REMAJA PUTRI MENGONSUMSI
TABLET TAMBAH DARAH DI SMPS ILMIAH KENDARI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS WUA-WUA
T M T M T M T M T M T M T M T M T M
12 6 Tidak patuh
1 LR 7 7 10 70 CUKUP 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0
8 Patuh
12
2 MR 7 8 10 80 CUKUP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 Patuh
12
3 HD 7 3 10 30 KURANG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 Patuh
12
4 SM 7 8 10 80 CUKUP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 Patuh
12
5 NR 7 5 10 50 KURANG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 Tidak patuh
12
6 NA 7 0 10 0 KURANG 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
7 Tidak patuh
12
7 NU 7 4 10 40 KURANG 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0
8 Patuh
12
8 DN 7 8 10 80 CUKUP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 Patuh
12
9 NU 7 10 10 100 CUKUP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 Tidak patuh
12
10 HS 7 10 10 100 CUKUP 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1
8 Patuh
13
11 DN 8 3 10 30 KURANG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 Patuh
13
12 ML 8 10 10 100 CUKUP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 Patuh
13
13 YS 8 0 10 0 KURANG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 Patuh
13
14 AS 8 0 10 0 KURANG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 Patuh
13
15 YT 8 10 10 100 CUKUP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 Tidak patuh
13
16 SM 8 6 10 60 KURANG 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0
5 Tidak patuh
13
17 NR 8 5 10 50 KURANG 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1
Patuh
13 8
18 WR 8 0 10 0 KURANG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
53
13 8 Patuh
19 NN 8 0 10 0 KURANG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 8 Patuh
20 SL 8 2 10 20 KURANG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 6 Tidak patuh
21 MK 8 2 10 20 KURANG 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0
14 8 Patuh
22 WM 8 1 10 10 KURANG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 8 Patuh
23 MR 8 10 10 100 CUKUP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 8 Patuh
24 SL 8 9 10 90 CUKUP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 8 Patuh
25 WL 8 1 10 10 KURANG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 6 Tidak patuh
26 WM 9 1 10 10 KURANG 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0
14 8 Patuh
27 SA 9 0 10 0 KURANG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 6 Tidak patuh
28 HR 9 10 10 100 CUKUP 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0
14 6 Tidak patuh
29 FR 9 0 10 0 KURANG 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0
14 8 Patuh
30 NR 9 10 10 100 CUKUP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 6 Tidak patuh
31 NV 9 10 10 100 CUKUP 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0
14 6 Tidak patuh
32 RH 9 6 10 60 KURANG 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0
14 6 Tidak patuh
33 RS 9 9 10 90 CUKUP 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
15 8 Patuh
34 HT 9 10 10 100 CUKUP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 6 Tidak patuh
35 DN 9 9 10 90 CUKUP 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
15 6 Tidak patuh
36 SM 9 10 10 100 CUKUP 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0
15 6 Tidak patuh
37 YT 9 6 10 60 KURANG 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0
15 8 Patuh
38 SP 9 9 10 90 CUKUP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 5 Tidak patuh
39 HS 9 9 10 90 CUKUP 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1
15 6 Tidak patuh
40 HP 9 10 10 100 CUKUP 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
15 8
41 NR 9 9 10 90 CUKUP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Patuh
15 6
42 RH 9 5 10 50 KURANG 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 Tidak Patuh
15 6
43 ML 9 4 10 40 KURANG 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 Tidak Patuh
15 8
44 EN 9 9 10 90 CUKUP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Patuh
15 6
45 EM 9 3 10 30 KURANG 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 Tidak Patuh
15 6
46 HL 9 10 10 100 CUKUP 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 Tidak Patuh
15 8
47 LW 9 10 10 100 CUKUP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Patuh
15 6
48 FN 9 10 10 100 CUKUP 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 Tidak Patuh
25 23
Keterangan :
T = Terima TTD
M = Minum TTD
55
DOKUMENTASI
57
DOKUMENTASI PENELITIAN
PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI
DI SMPS ILMIAH KENDARI
59