Anda di halaman 1dari 53

KARAKTER WIRAUSAHA SUKSES :

MEMOTIVASI DIRI SENDIRI


(SELF MOTIVATED)
BAB II. KARAKTER WIRAUSAHA SUKSES :
Memotivasi Diri Sendiri (Self Motivated)

▪ Kewirausahaan adalah proses kemanusiaan


(human process) yang berkaitan dengan
kreativitas dan inovasi dalam memahami
peluang, mengorganisasi sumber-sumber,
mengelola sehingga peluang itu terwujud
menjadi suatu usaha yang mampu menghasilkan
laba atau nilai untuk jangka waktu yang lama.

▪ Definisi tersebut menitikberatkan kepada aspek


kreativitas dan inovasi, karena dengan sifat
kreativitas dan inovatif seseorang dapat
menemukan peluang.
KARAKTER KEWIRAUSAHAAN

▪ Karakter Wirausahawan
▪ Menurut David (1996) karakteristik yang dimiliki
oleh seorang wirausaha memenuhi
▪ syarat- syarat keunggulan bersaing bagi suatu
perusahaan/organisasi, seperti inovatif,
▪ kreatif, adaptif, dinamik, kemampuan
berintegrasi, kemampuan mengambil risiko atas
▪ keputusan yang dibuat, integritas, daya-juang,
dan kode etik niscaya mewujudkan efektivitas
▪ perusahaan/organisasi.
Profil Seorang Wirausahawan menurut
David (1996)
Karakteristik Profil Ciri Wirausahawan yang Menonjol
▪ Berprestasi tinggi Ahli untuk memperoleh prestasi
▪ Pengambil resiko Mereka tidak takut mengambil risiko tetapi akan
menghindari risiko-tinggi apabila dimungkinkan.
▪ Pemecah masalah Mereka tanggap mengenali dan memecahkan
masalah yang dapat menghalangi kemampuannya
mencapai tujuan.
▪ Pencari status Mereka tidak memperkenankan kebutuhan
terhadap status mengganggu misi usahanya.
▪ Tingkatan energy tinggi Dedikasi dan workoholic demi wujudnya sukses.
▪ Percaya diri Tingkat confidence yang tinggi.
▪ Ikatan emosi Memisahkan antara hubungan emosional dengan
karier.
▪ Kepuasan Pribadi Menyukai kompleksitas tinggi dengan formalisasi
yang rendah
▪ Menurut pendapat Bygrave (1996), karakter
seorang wirausahawan adalah irisan dari
berbagai sikap mental positif dan
membutuhkan proses yang berasal dari
internal maupun eksternal
Relasi Faktor-faktor pembentuk
wirausahawan
Proses Pembentukan Karakter Wirausaha Menurut
Bygrave (1996)
▪ penelitian tentang Standarisasi Tes Potensi
Kewirausahaan Pemuda Versi Indonesia;
Munawir Yusuf (1999) menemukan adanya 11
ciri atau indikator kewirausahaan,
▪ 1. Motivasi berprestasi
▪ 2. Kemandirian
▪ 3. Kreativitas
▪ 4. Pengambilan resiko (sedang)
▪ 5. Keuletan
▪ 6. Orientasi masa depan
▪ 7. Komunikatif dan reflektif
▪ 8. Kepemimpinan
▪ 9. Locus of Controll
▪ 10. Perilaku instrumental
▪ 11. Penghargaan terhadap uang.
karakterisitik seorang wirausahawan

Memiliki Kreatifitas Tinggi


▪ Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah
kemampuan untuk berfikir yang baru dan
berbeda.
▪ Menurut Levit, kreativitas adalah berfikir
sesuatu yang baru (thinking new thing),oleh
karena itu menurutnya, kewirausahaan
adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang
baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan
cara-cara baru.
Menurut Zimmerer dalam
▪ Suryana (2003 : 24) mengungkapkan bahwa, ide-
ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha
melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu
yang baru dan berbeda.
▪ Oleh karena itu, kreativitas adalah menciptakan
sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating
something from nothing).
▪ Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan
kreativitas dalam rangka memecahkan persolan-
persolan dan peluang untuk meningkatkan dan
memperkaya kehidupan (inovation is the ability
to apply creative solutions to those problems ang
opportunities to enhance or to enrich people’s live
▪ kreativitas mengandung pengertian, yaitu:
▪ 1. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu
yang asalnya tidak ada.
▪ 2. Hasil kerjasama masa kini untuk
memperbaiki masa lalu dengan cara baru.
▪ 3. menggantikan sesuatu dengan sesuatu
yang lebih sederhana dan lebih baik.
)

▪ Rahasia kewirausahaan adalah dalam


menciptakan nilai tambah barang dan jasa
terletak pada penerapan kreativitas dan
inovasi untuk memecahkan masalah dan
meraih peluang yang dihadapi
▪ Berinisiatif ialah mengerjakan sesuatu tanpa
menunggu perintah.
▪ Kebiasaan berinisiatif akan melahirkan
kreativitas (daya cipta) setelah itu melahirkan
inovasi.
Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos
Kerja dan Tanggung Jawab
▪ Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen
dalam usahanya dan tekad yang bulat di dalam
mencurahkan semua perhatianya pada usaha yang
akan digelutinya, didalam menjalankan usaha
tersebut seorang wirausaha yang sukses terus
memiliki tekad yang mengebu-gebu dan menyala-
nyala (semangat tinggi) dalam mengembangkan
usahanya, ia tidak setengah-setengah dalam
berusaha, berani menanggung resiko, bekerja keras,
dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang
ada dipasar
▪ Max Weber menyatakan intisari etos kerja orang
Jerman adalah : rasional, disiplin tinggi, kerja
keras, berorientasi pada kesuksesan material,
hemat dan bersahaja, tidak mengumbar
kesenangan, menabung dan investasi.
▪ Di Timur, orang Jepang menghayati “bushido”
(etos para samurai) perpaduan Shintoisme dan
Zen Budhism.
▪ Inilah yang disebut oleh Jansen H. Sinamo (1999)
sebagai “karakter dasar budaya kerja bangsa
Jepang”.
Mandiri atau Tidak Ketergantungan
▪ Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (create new and different) melaui
berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk
menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan
hidup, maka seorang wirausaha harus mempunyai
kemampuan kreatif didalam mengembangkangkan
ide dan pikirannya terutama didalam menciptakan
peluang usaha didalam dirinya, dia dapat mandiri
menjalankan usaha yang digelutinya tanpa harus
bergantung pada orang lain,
▪ seorang wirausaha harus dituntut untuk selalu
menciptakan hal yang baru dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber yang ada
disekitarnya, mengembangkan teknologi baru,
menemukan pengetahuan baru, menemukan
cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa
yang baru yang lebih efisien, memperbaiki
produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan
Berani Menghadapi Risiko
▪ Richard Cantillon, orang pertama yang
menggunakan istilah entrepreneur di awal abad ke-
18, mengatakan bahwa wirausaha adalah seseorang
yang menanggung risiko.
▪ Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya
tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan
yang matang.
▪ Ia berani mengambil risiko terhadap pekerjaannya
karena sudah diperhitungkan.
▪ Oleh sebab itu, wirausaha selalu berani mengambil
risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil
tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah
▪ Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko
merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan.
▪ Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar
memulai atau berinisiatif.
▪ Menurut Angelita S. Bajaro, “seorang wirausaha yang
berani menanggung risiko adalah orang yang selalu ingin
jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik”
(Yuyun Wirasasmita, dalam Suryana, 2003 : 21).
▪ Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha
yang lebih menantang untuk lebih mencapai kesuksesan
atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang
▪ Oleh sebab itu, wirausaha kurang menyukai risiko
yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
▪ Keberanian untuk menanggung risiko yang menjadi
nilai kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang
penuh dengan perhitungan dan realistis.
▪ Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil
dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara
realistis.
▪ Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah
karena tidak ada tantangan, dan menjauhi situasi
risiko yang tinggi karena ingin berhasil
▪ Pilihan terhadap risiko ini sangat tergantung
pada :
▪ 1. daya tarik setiap alternatif
▪ 2. kesediaan untuk rugi
▪ 3. kemungkinan relatif untuk sukses atau
gagal
▪ Untuk bisa memilih, sangat ditentukan oleh
kemampuan wirausaha untuk mengambil
risiko antara lain :
▪ 1. keyakinan pada diri sendiri
▪ 2. kesediaan untuk menggunakan
kemampuan dalam mencari peluang dan
▪ kemungkinan memperoleh keuntungan.
▪ 3. kemampuan untuk menilai situasi risiko
secara realistis.
▪ Pengambilan risiko berkaitan dengan
berkaitan dengan kepercayaan diri sendiri
▪ Artinya, semakin besar keyakinan seseorang
pada kemampuan sendiri, maka semakin besar
keyakinan orang tersebut akan kesanggupan
mempengaruhi hasil dan keputusan, dan
semakin besar pula kesediaan seseorang untuk
mencoba apa yang menurut orang lain sebagai
risiko.
▪ Oleh karena itu, pengambil risiko ditemukan
pada orang-orang yang inovatif dan kreatif yang
merupakan bagian terpenting dari perilaku
kewirausahaan (Suryana, 2003)
Motif Berprestasi Tinggi
▪ Para ahli mengemukakan bahwa seseorang
memiliki minat berwirausaha karena adanya
motif tertentu, yaitu motif berprestasi
(achievement motive).
▪ Menurut Gede Anggan Suhanda (dalam Suryana,
2003 : 32) Motif berprestasi ialah suatu nilai
sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan
secara pribadi.
▪ Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus
dipenuhi.
▪ Maslow (1934) tentang teori motivasi yang
dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan
kebutuhan, sesuai dengan tingkatan
pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik
(physiological needs), kebutuhan akan
keamanan (security needs), kebutuhan harga
diri (esteem needs), dan kebutuhan akan
aktualisasi diri (self-actualiazation needs).
JENIS WIRAUSAHA BAGI TENAGA
KEPERAWATAN
>NURSEPRENEUR<

IHSAN KURNIAWAN, S.Kep, Ns, MKM, CWCCA


▪ Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial
yang membuat individu atau kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan
dan mempertukarkan produk yang bernilai
kepada pihak lain atau segala kegiatan yang
menyangkut penyampaian produk atau jasa
mulai dari produsen sampai konsumen.

▪ Dalam bidang ini perawat dapat berperan


sebagai penggagas ide, pengelola, pemilik
modal, pemilik saham ataupun sebagai owner
Home Care

 Definisi Menurut Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan


bahwa home care adalah pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada
individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan
untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan
kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit.

 Selain itu, home care merupakan pelayanan yang dikelola oleh


suatu unit atau sarana ataupun institusi baik aspek administrasi
maupun aspek pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori
tenaga professional dibantu tenaga non professional dibidang
kesehatan maupun non kesehatan.
Konsultan Keperawatan

 Definisi Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan


jasa nasihat ahli dalam bidang keahliannya. Perbedaan antara seorang
konsultan dengan ahli biasa adalah konsultan bukan merupakan karyawan
diperusahaan, melainkan seseorang yang menjalankan usaha hanya sendiri
serta berurusan dengan berbagai klien dalam satu waktu. Tidak hanya
menyediakan jasa, konsultan juga bisa memberikan layanan konsultasi atau
konseling secara langsung pada klien.

 Konseling adalah proses membantu pasien untuk menyadari dan mengatasi


tekanan psikologis atau masalah sosial, untuk membangun hubungan
interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang
dimana didalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual
(Mubarak dan Nur Chayatin, 2009).
Terapi Komplementer

 Terapi komplementer adalah cara penanggulangan


penyakit yang dilakukan sebagai pendukung
pengobatan medis konvensional atau sebagai
pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis
yang konvensional.

 Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan


komplementer yang telah ditetapkan oleh
Departemen Kesehatan untuk dapat diintegrasikan
ke dalam pelayanan konvensional, yaitu sebagai
berikut :
 a) Akupunktur Medik.
 Akupuntur medik yang dilakukan oleh dokter
umum berdasarkan kompetensinya. Metode
yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat
bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi
kesehatan tertentu dan juga sebagai analgesi
(pereda nyeri). Cara kerjanya adalah dengan
mengaktivasi berbagai molekul signal yang
berperan sebagai komunikasi antar sel. Salah
satu pelepasan molekul tersebut adalah
pelepasan endorphine yang banyak berperan
pada sistem tubuh.
▪ b) Terapi Hiperbarik.
▪ Terapi hiperbarik merupakan suatu metode
terapi dimana pasien dimasukkan ke dalam
sebuah ruangan yang memiliki tekanan udara
2 – 3 kali lebih besar dari pada tekanan udara
atmosfer normal (1 atmosfer), lalu diberi
pernapasan oksigen murni (100%). Selama
terapi, pasien boleh membaca, minum,atau
makan untuk menghindari trauma pada
telinga akibat tingginya tekanan udara.
 c) Terapi herbal medik.
 Terapi herbal medik yaitu terapi dengan
menggunakan obat bahan alam, baik berupa
herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan
penelitian maupun berupa fitofarmaka. Herbal
terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji
preklinik pada cell line atau hewan coba, baik
terhadap keamanan maupun efektivitasnya.
Terapi dengan menggunakan herbal ini akan
diatur lebih lanjut oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
 Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
seorang praktisi komplementer, yaitu sebagai
berikut :
 a) Sumber daya manusia harus tenaga dokter,
perawat dan atau dokter gigi yang sudah memiliki
kompetensi.
 b) Bahan yang digunakan harus yang sudah
terstandar dan dalam bentuk sediaan farmasi.
 c) Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan
penelitian harus telah mendapat izin dari
Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan
akan dilakukan pemantauan terus– menerus.
Klinik Kesehatan
Swasta Dalam Bidang
Penelitian
 Banyaknya permasalahan dalam bidang
kesehatan terutama yang dihadapi oleh
lembaga penyelenggara pelayanan
kesehatan juga membuka peluang usaha
tersendiri bagi perawat. Dengan membentuk
tim riset profesional seperti:
 a. Teknik perawatan luka.
 b. Terapi modalitas.
Dalam Bidang Pendidikan
dan Pelatihan

▪ Semakin meningkatnya permintaan masyarakat


tentang layanan kesehatan dirumah dapat
membuka peluang perawat untuk mendirikan
lembaga pelatihan ataupun konsultan yang
bergerak dibidang pendidikan seperti:
▪ a. Lembaga Pelatihan Baby Sister.
▪ b. Pelatihan Perawatan Lansia atau Anak.
Sekian dan Terima Kasih
ETIKA DAN TANGGUNG
JAWAB WIRAUSAHA
Etika Bisnis
Suatu kode etik perilaku
Pengusaha berdasarkan nilai2
moral dan norma yang dijadikan
tuntunan dalam membuat
keputusan bisnis

Etika
Adalah suatu komitmen
untuk melakukan apa yang
benar & menghindari apa
yang tidak benar
Pentingnya Etika Bisnis
Etika Bisnis itu Penting
!!
Etika bisnis berperan
penting dalam
memberikan kepercayaan
terhadap kelompok atau
individu yang
berkepentingan dengan
jalannya perusahaan
▪ Jika dikaitkan dengan etika bisnis, Zimmerer
mengatakan bahwa etika bisnis bermakna suatu
kode etik perilaku pengusaha yang didasarkan
pada nilai-nilai moral dan norma, lalu dijadikan
pegangan dan pedoman dalam membuat
keputusan ataupun memcahkan persoalan.
Dalam hal ini, etika bisnis yang dimaksud ialah
untuk menunjukkan perilaku etika dari seorang
manajer atau karyawan dalam suatu organisasi.
2 Kelompok Stakeholder
1. Kelompok dlm perusahaan
2. Kelompok diluar
a. Karyawan perusahaan
b. Manajemen
c. Pimpinan perusahaan a. Mitra usaha
b. Pemasok bahan baku
c. Pemerintah
d. Bank
e. Investor
f. Masyarakat yang dilayani
g. Pelanggan pembeli
produk
Kelompok diluar perusahaan

Para pengusaha dan mitra Petani dan perusahaan pemasok


usaha. Mereka tidak hanya bahan baku. Bahan baku yang
sebagai pesaing namun juga
sebagai mitra yang dapat berkualitas akan sangat
bekerja sama dalam mempengaruhi keputusan bisnis.
menyediakan informasi atau Apabila pasokan bahan baku kurang
sumber peluang, seperti akses bermutu dan lambat maka hasil
pasar, bahan baku, dan sumber
daya lainnya. Tidak hanya itu, yang diterima dapat merugikan
mereka juga secara bersama- perusahaan. Maka dari itu, petani
sama menentukan harga jual, dan perusahaan merupakan faktor
harga beli, daerah pemasaran. penting yang langsung
Sehingga kerja sama yang baik
ini akan sangat berpengaruh mempengaruhi keputusan bisnis.
pada kepuasan yang akan
mereka terima nantinya.
Kelompok diluar perusahaan
▪ Pemerintah. Pemerintah dapat Bank penyandang dana
mengatur kelancaran aktivitas
usaha melalui serangkaian dari perusahaan. Bank
kebijakan yang dibuatnya. berfungsi sebagai lembaga
Misalnya seperti pemberian hak
monopoli dan pembebasan pajak
yang menyediakan dana
oleh pemerintah terhadap perusahaan ataupun
perusahaan mobil “Timor” sebagai memberikan bantuan
produk mobil nasional. Sehingga
menjadikan perusahaan tersebut modal untuk operasional
menguasai pasaran. Namun, perusahaan.
ketika pemberian hak monopoli
dan pembebasan bea masuk
dikurangi, harga mobil Timor naik
dan mengakibatkan pangsa
pasarnya turun.
Kelompok diluar perusahaan
Investor atau penanam modal. Masyarkat umum yang dilayani.
Investor akan bersedia Masyarakat dapat mempengaruhi
menanam modalnya di keputusan bisnis dengan cara
Indonesia apabila modal yang menanggapi dan membri informasi
di investasikannya menjamin bisnis, masyarakat sebagai
imbal hasil atas investasi yang konsumen akan menentukan
besar. Maka sering kali keputusan perusahaan seperti
mereka menerapkan menentukan produk barang, jasa
persyaratan pada manajemen yang dihasilkan dan teknik produksi
mereka seperti standar tenaga yang dipakai. Harga, kualitas, dan
kerja, bahan baku, produk dan pelayanan menentukan bagaimana
aturan lainnya. citra perusahaan.
Konsumen yang membeli produk. Konsumen juga
mempengaruhi keputusan bisnis, barang jasa yang
akan dihasilkan, jumlah dan teknologi yang
diperlukan ditentukan oleh pelanggan.
▪ Menurut zimmerer (1996: 22) ada tiga
tingkatan norma etika, yaitu :

1. Hukum, mengatur standar prilaku minimum yang


untuk masyarakat
2. Kebijakan & prosedur organisasi, memberi arahan
khusus untuk orang dalam organisasi
(pengambilan keputusan). Para karyawan akan
bekerja sesuai kebijakan prosedur organisasi
3, Moral sikap mental individual
Moral dan sikap mental individual, penting untuk
menghadapi keputusan yang tidak diatur secara formal.
Nilai dan moral biasanya berasal dari keluarga, agama, dan
sekolah sedangkan etika perilaku berasal dari pendidikan,
pelatihan, dan pengalaman. Kebijakan dan aturan
perusaahaan penting untuk membantu, mengurangi, dan
mempertinggi pemahaman karyawan tentang etika dan
prilaku mereka.
Prinsip etika wirausahawan

1. Kejujuran
2. Integritas/berkomitmen
3. Pemimpin
4. Memelihara janji
5. Kesetiaan
6. Kewajaran/keadilan
7. Suka membantu orang lain
8. Hormat kepada orang lain
9. Warga negara yang bertanggung jawab
10. Mengejar keunggulan
11. Dapat dipertanggungjawabkan
12. Reputasi dan moral
Mempertahankan standar etika & tanggung jawab
perusahaan
Cara mempertahankan standar etika
1. Menciptakan kepercayaan perusahaan
2. Kembangkan kode etik
3. Jalankan kode etik secara adil dan konsisten
4. Lindungi hak perorangan
5. Adakan pelatihan etika
6. Lakukan audit etika secara periodik
7. Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku,
tidak hanya aturan
2. Tanggung Jawab Perusahaan

A. Tanggung jawab terhadap lingkungan


B. Tanggung jawab terhadap karyawan
C. Tanggung jawab terhadap investor
D. Tanggung jawab terhadap pelanggan
E. Tanggung jawab terhadap masyarakat
PENUTUP

▪ Tujuan akhir dari suatu entiti bisnis adalah terciptanya


Stakeholders Loyalty, dimana hal ini dapat tercipta dari
Stakeholders Satisfaction.
▪ Entitas (entity) adalah sebuah objek yang
keberadaannya dapat dibedakan terhadap objek lain.
•Contoh: sekumpulan mahasiswa, dosen, atau
perusahan.
▪ Kata kunci untuk menciptakan stakeholders satisfaction
adalah penerapan etika bisnis dalam mengoperasikan
entiti bisnis atau dalam menjalankan suatu bisnis.
TERIMA KASIH, SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai