Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TEMATIK

STUDI AL QUR’AN DAN HADITS

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. H. Ahmad Djalaludin, Lc, M.A

OLEH :

Bahrudin Fany El Yusup (18520032)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah tematik ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari pak Dr. H. Ahmad
Djalaludin, Lc, M.A pada mata kuliah Studi Al Qur’an dan Hadits. Selain itu makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang tafsir ayat bagi para pembaca dan juga penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada pak Dr. H. Ahmad Djalaludin, Lc, M.A selaku
dosen Studi Al Qur’an dan Hadits yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya sukai. Saya juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya kerjakan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Malang, 11 Maret 2020

Penulis

2|Page
Daftar Isi
Bab 1 : Pendahuluan 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 4
Bab 2 : Pembahasan 5
2.1 Pengertian Zakat 5
2.2 Ayat-ayat Al Qur’an yang berhubungan dengan zakat 5
2.3 Tafsir ayat-ayat Al Qur’an 6
2.4 Manfaat Zakat 8
2.5Jenis harta yang dizakati 8
2.6 Hak Allah 9
2.7 Siapa saja yang berhak menerima zakat 9
Bab 3 : Penutupan 10

3|Page
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Zakat merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan oleh Allah SWT kepada setiap kaum
muslim. Perintah zakat didalam Al Qur’an senantiasa disandingkan dengan perintah sholat.
Pentingnya menunaikan zakat karena perintah ini mengandung misi sosial yang memiliki tujuan
yang jelas bagi kemaslahatan umat. Tujuan yang dimaksud antara lain untuk memecahkan
masalah kemiskinan, meratakan pendapatan, meningkatkan kesejahteraan umat dan Negara.
Inilah yang menunjukkan betapa pentingnya menunaikan zakat sebagai salah satu rukun islam.

1.2 Rumusan Masalah


a) Apa yang dimaksud zakat?
b) Apa saja ayat-ayat yang berhubungan dengan zakat?
c) Bagaimana tafsir ayat-ayat tersebut?
d) Apa saja manfaatnya?
e) Apa saja jenis harta yang dizakati?
f) Siapa saja yang berhak menerima zakat?
1.3 tujuan
a) untuk mengetahui tentang zakat
b) untuk mengetahui ayat-ayat yang berhubungan dengan zakat
c) untuk mengetahui makna dari ayat-ayat tersebut
d) untuk mengetahui manfaat dari zakat
e) untuk mengetahui jenis harta yang dizakati
f) untuk mengetahui yang berhak menerima zakat

4|Page
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian zakat
Zakat yaitu sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh umat muslim untuk diberikan
kepada golongan yang berhak menerima, seperti fakir miskin dan semacamnya sesuai dengan
yang ditetapkan oleh syariah. Zakat termasuk rukun islam yang ke 4 dan menjadi salah satu
unsur yang paling penting dalam menegakkan syariat islam. Oleh karena itu hukum zakat adalah
wajib bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat juga merupakan
bentuk ibadah seperti shalat, puasa, dan lainnya yang telah diatur berdasarkan Al Qur’an dan
sunnah.

B. Ayat-ayat yang berhubungan dengan zakat


 At-Taubah/9: 18

َ‫ش ِإالَّ هّللا َ فَ َع َسى ُأوْ لَِئك‬ َّ ‫اآلخ ِر َوَأقَا َم ال‬


َ ‫صالَةَ َوآتَى ال َّز َكاةَ َولَ ْم يَ ْخ‬ ِ ‫ِإنَّ َما يَ ْع ُم ُر َم َسا ِج َد هّللا ِ َم ْن آ َمنَ بِاهّلل ِ َو ْاليَوْ ِم‬
١٨﴿ َ‫وا ِمنَ ْال ُم ْهتَ ِدين‬ ْ ُ‫﴾َأن يَ ُكون‬
”Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari
kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain
kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk”.

 Al-Baqarah/2: 219
‫ون اقُلِ ْال َع ْف َو‬
َ ُ‫َويَسَْئلُونَ َك َما َذ يُن ِفق‬

“Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah, ‘Yang lebih dari
keperluan.’” (Q.S. Al-Baqarah/2: 219).

5|Page
C. Tafsir :

 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia. Sesungguhnya yang berhak


memakmurkan dan mengurus masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman
kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, mendirikan salat,
membayar zakat, dan tidak takut kepada siapa pun selain Allah -Subḥānahu-. Mereka
itulah orang-orang yang diharapkan mendapat petunjuk ke jalan yang lurus. Sedangkan
orang-orang musyrik terlalu jauh dari harapan itu.

 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris
tafsir Universitas Islam Madinah 18 Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah
dengan ibadah dan khidmah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari
akhir, serta tetap mendirikan shalat fardhu sesuai waktunya, menunaikan zakat kepada
yang berhak dan tidak takut kepada siapapun selain kepada Allah, maka merekalah
orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk
kebenaran, kebaikan dan ridho Allah.

 Oleh Kementrian Agama RI. Ayat ini menerangkan bahwa yang patut memakmurkan
mesjid-mesjid Allah hanyalah orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah dan
berserah diri kepada-Nya serta percaya akan datangnya hari akhirat tempat pembalasan
segala amal perbuatan, melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada
siapa pun selain kepada Allah. Orang-orang inilah yang diharapkan termasuk golongan
yang mendapat petunjuk untuk memakmurkan mesjid-mesjid-Nya. Banyak hadis yang
menjelaskan tentang keutamaan memakmurkan mesjid, antara lain sabda Rasulullah ‫ﷺ‬:
Barang siapa membangun mesjid bagi Allah untuk mengharapkan keridaan-Nya, niscaya
Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah dalam surga. (Riwayat Bukhari,
Muslim dan at-Tirmidzi dari ‘Utsman bin Affan).

 Oleh Muhammad Quraish Shihab: Tetapi, orang-orang yang dapat memakmurkan


masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah, percaya kepada
hari kebangkitan dan hari balasan, melakukan salat sebagaimana yang diperintahkan,

6|Page
menunaikan zakat harta mereka dan tidak takut selain kepada Allah. Merekalah yang
diharapkan menjadi orang-orang yang mendapatkan petunjuk ke jalan yang benar di sisi
Allah.

 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri
Suriah Allah mengabarkan bahwasannya mereka bertanya tentang hukum meminum
khamr kepada nabi ‫ ﷺ‬, hukum meminum dan menjualnya. Allah memerintahkan untuk
berkata kepada mereka bahwasannya khamr dan judi membahaya dan merusak harta dan
selainnya.

 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia. Sahabat-sahabatmu -wahai


Nabi- bertanya kepadamu tentang khamar (yaitu segala sesuatu yang bisa menutupi dan
menghilangkan akal sehat). Mereka bertanya kepadamu tentang hukum meminum,
menjual dan membelinya. Mereka juga bertanya kepadamu tentang hukum berjudi (yaitu
harta yang didapatkan melalui persaingan di mana kedua pihak yang bersaing sama-sama
mengeluarkan dana). Katakanlah untuk menjawab pertanyaan mereka, “Keduanya
(khamar dan judi) mengandung banyak sekali mudarat dan mafsadahnya, baik dalam
lingkup agama maupun dunia, seperti hilangnya akal (kesadaran) dan harta benda,
terjerumus ke dalam permusuhan dan kebencian. Namun keduanya juga memiliki sedikit
manfaat, seperti keuntungan materi. Akan tetapi dampak buruk dan dosa yang
ditimbulkan keduanya lebih besar dari manfaatnya. Dan sesuatu yang bahayanya lebih
besar daripada manfaatnya akan dijauhi oleh orang yang berakal sehat.” Penjelasan dari
Allah ini merupakan persiapan bagi pengharaman khamar. Dan sahabat-sahabatmu juga
bertanya kepadamu -wahai Nabi- tentang jumlah harta yang mereka infakkan secara
sukarela (tidak wajib)? Katakanlah untuk menjawab pertanyaan mereka, “Infakkanlah
harta yang lebih dari kebutuhanmu.” Pada mulanya ketentuan inilah yang berlaku.
Setelah itu Allah mensyariatkan zakat yang wajib dalam jenis-jenis harta tertentu dan
dalam nisab tertentu.

7|Page
 Oleh Kementrian Agama RI. Ayat ini menjawab pertanyaan para sahabat yang diajukan
kepada Rasulullah ‫ﷺ‬. Jawaban-jawaban itu bukan saja mengenai hukum khamar dan
judi, tetapi sekaligus menjawab pertanyaan tentang apa yang akan dinafkahkan; dan juga
mengenai persoalan anak-anak yatim. Larangan minum khamar, diturunkan secara
berangsur-angsur. Sebab minum khamar itu bagi orang Arab sudah menjadi adat
kebiasaan yang mendarah daging sejak zaman jahiliah. Kalau dilarang sekaligus,
dikhawatirkan akan sangat memberatkan bagi mereka. Mula-mula dikatakan bahwa
dosanya besar, kemudian dikatakan orang mabuk tidak boleh mengerjakan salat; dan
terakhir dikatakan bahwa minum khamar itu adalah keji dan termasuk perbuatan setan.
 Oleh Muhammad Quraish Shihab. Mereka juga bertanya kepadamu, Muhammad, tentang
hukum khamar dan perjudian. Katakan bahwa khamar dan perjudian banyak bahayanya. Di
antaranya adalah merusak kesehatan, menghilangkan akal dan harta, menyebar kebencian dan
permusuhan di antara sesama. Kendatipun mengandung kegunaan seperti hiburan, keuntungan
dan kemudahan, tetapi bahayanya lebih banyak daripada kegunaannya, maka jauhilah. Mereka
bertanya juga tentang barang apa yang mereka infakkan. Jawablah kepada mereka bahwa harta
yang diinfakkan di jalan Allah adalah yang mudah dan tidak memberatkan kalian.

D. MANFAAT ZAKAT
 Menguatkan ikatan kasih saying di antara orang kaya dan orang miskin, karena jiwa
itu ditakdirkan untuk mencintai siapa yang berbuat baik kepadanya
 Membersihkan dan menyucikan jiwa serta menjauhkan dari sifat kikir, sebagaimana
Al Qur’an mengisyaratkan hal ini dalam firmannya.
 Membiasakan seorang muslim memiliki sifat dermawan dan lemah lembut kepada
orang yang membutuhkan.
 Mendatangkan keberkahan, tambahan dan pengganti sebagaimana firmannya.

E. JENIS HARTA YANG WAJIB DIZAKATI BERIKUT NISHABNYA

8|Page
Zakat itu wajib pada empat jenis harta yaitu hasil bumi berupa biji-bijian dan buah-
buahan, binatang ternak emas dan perak serta barang perdagangan. Keempat jenis ini terdapat
nishab tertentu, yang kurang dari itu tidak wajib zakat. Nishab biji-bijian dan buah-buahan
adalah lima wasaq. Satu wasaq adalah 60 sha’ yang mana satu sha’ setara dengan empat cakupan
tangan orang berukuran sedang apabila kedua tangannya penuh.

Nishab binatang ternak berupa unta, sapi, dan kambing terdapat perincian yang jelas
dalam hadits sahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nishab perak ialah 140 mitsqal,
yang kadarnya dengan dirham Arab Saudi adalah 56 riyal (perak). Sedangkan nishab emas
adalah 20 mitsqal, yang kadarnya dengan pound (uang standar emas) Arab Saudi ialah 11,3/7
pound Saudi. Kewajiban zakat pada keduanya ialah 2,5% atas siapa saja yang memiliki emas
atau perak yang telah mencapai nishabnya, baik keduanya atau salah satu dari keduanya dan
telah genap setahun. Adapun harta perdagangan yaitu barang-barang yang disiapkan untuk
dijual, maka dihitung di akhir tahun dan dikeluarkan zakatnya senilai sama dengan harganya,
lebih, atau kurang berdasarkan hadits samurah.

F. HAK ALLAH

Zakat adalah hak Allah, tidak boleh memberikannya kepada orang yang tidak berhak
menerimanya. Tidak boleh seseorang mengambil manfaat bagi dirinya sendiri atau menolak
kemudharatan, dan tidak pula dengan zakat itu supaya hartanya terjaga atau terelakkan dari
keburukan. Tetapi wajib atas setiap muslim memberikan zakatnya kepada yang berhak, karena
merekalah yang berhak menerimanya, bukan karena tujuan lain, disertai dengan jiwa yang bersih
dan ikhlas karena Allah, sehingga ia berbeda dari tanggungannya dan berhak mendapatkan
pahala dang anti yang lebih baik.

G. YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT

Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menjelaskan dalam Al Qur’an tentang golongan yang
berhak menerima zakat. Dia berfirman :

“Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,


pengurus-pengurus zakat, para mu’alaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,

9|Page
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dana orang-orang yang sedang dalam perjalanan
sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah maha mengetahui lagi maha
bijaksana” (QS At-Taubah : 60)

BAB 3

PENUTUPAN

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa zakat merupakan salah satu ibadah yang
diwajibkan oleh Allah SWT kepada setiap kaum muslim. Perintah zakat didalam Al Qur’an
senantiasa disandingkan dengan perintah sholat. Pentingnya menunaikan zakat karena perintah
ini mengandung misi sosial yang memiliki tujuan yang jelas bagi kemaslahatan umat. Tujuan
yang dimaksud antara lain untuk memecahkan masalah kemiskinan, meratakan pendapatan,
meningkatkan kesejahteraan umat dan Negara. Inilah yang menunjukkan betapa pentingnya
menunaikan zakat sebagai salah satu rukun islam.

Zakat yaitu sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh umat muslim untuk diberikan
kepada golongan yang berhak menerima, seperti fakir miskin dan semacamnya sesuai dengan
yang ditetapkan oleh syariah. Zakat termasuk rukun islam yang ke 4 dan menjadi salah satu
unsur yang paling penting dalam menegakkan syariat islam. Oleh karena itu hukum zakat adalah
wajib bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat juga merupakan
bentuk ibadah seperti shalat, puasa, dan lainnya yang telah diatur berdasarkan Al Qur’an dan
sunnah.

10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai