Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya
sehingga Laporan Aktualisasi dengan judul “Penerapan SANHAY (Sanitation and Hygiene)
di UKM Desa_Kitara dapat terlaksana dengan baik dan tepat waktu. Kegiatan Aktualisasi
ini merupakan salah satu kewajiban untuk menyelesaikan Latihan Dasar CPNS 2020 di
KDOD LAN Samarinda. Ucapan terimakasih ditujukan kepada pihak-pihak yang telah
berpartisipasi dalam pelaksanaan aktualisasi ini, diantaranya:
1. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si selaku Kepala Puslatbang KDOD LAN Samarinda
atas penyambutannya kepada para peserta Latsar CPNS 2020.
2. Bapak Dr.-Ing. Daud Nawir, S.T., M.T selaku Mentor yang senantiasa sabar dalam
membimbing selama proses pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini.
3. Bapak Itcianday S.H., M.H selaku Coach atas arahan dan sarannya dalam
penyusunan laporan aktualisasi.
4. Seluruh Widyaiswara atas materi yang telah diberikan selama pelaksanaan
Latihan Dasar.
5. Bapak dan Ibu dosen di Lingkungan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan atas
bantuan yang diberikan, baik berupa tenaga maupun pikiran.
6. Segenap Keluarga yang telah memberikan dukungan dalam bentuk doa.
7. Seluruh rekan-rekan peserta Latsar CPNS KDOD LAN Samarinda Angkatan XI atas
kebersamaannya selama ini.
Semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Atas
perhatiannya, saya ucapkan Terimakasih.
Stephanie Bija
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………………………………………………………….. ii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………….. iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………….. v
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………………………………………… vi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………………………………………….. vii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………………… viii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………………. 1
1.2 Tujuan Aktualisasi…………………………………………………………………………………….. 2
1.3 Manfaat Aktualisasi………………………………………………………………………………….. 2
1.4 Ruang Lingkup………………………………………………………………………………………….. 3
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI…………………………………………………………………………… 4
2.1 Profil Organisasi……………………………………………………………………………………….. 4
2.2 Struktur Organisasi…………………………………………………………………………………… 5
2.3 Visi dan Misi Organisasi…………………………………………………………………………….. 8
2.4 Tugas dan Fungsi……………………………………………………………………………………… 9
BAB III LANDASAN TEORI……………………………………………………………………………………… 11
3.1 Nilai Dasar ASN………………………………………………………………………………………... 11
3.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI……………………………………………………. 17
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI……………………………………………………………………….. 19
4.1 Identifikasi Isu………………………………………………………………………………………..... 19
4.2 Penetapan Isu………………………………………………………………………………………..... 20
4.3 Uraian Rancangan Kegiatan Aktualisasi…………………………………...................... 22
BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI…………………………………......................................... 27
5.1 Pelaksanaan Kegiatan 1…………………………………................................................. 27
5.2 Pelaksanaan Kegiatan 2…………………………………................................................. 30
5.3 Pelaksanaan Kegiatan 3…………………………………................................................. 35
5.4 Pelaksanaan Kegiatan 4…………………………………................................................. 38
5.5 Kontribusi Kegiatan Aktualisasi Terhadap Visi-Misi……………………………………. 41
5.6 Dampak Tidak Diterapkannya Nilai Aneka Pada Kegiatan Aktualisasi.......... 41
5.7 Kendala-Kendala yang Dialami Selama Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi 42
BAB VI PENUTUP…………………………………............................................................................ 43
6.1 Kesimpulan…………………………………........................................................................ 43
6.2 Saran………………………………….................................................................................. 43
ROLE MODEL…………………………………........................................................................................ 44
DAFTAR PUSTAKA…………………………………................................................................................ 45
LAMPIRAN…………………………………............................................................................................. 46
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dan higiene selain akan mempunyai pengaruh langsung terhadap kesehatan
masyarakat konsumen, juga akan meningkatkan mutu dan harga ikan dan berarti pula
memperbaiki pendapatan nelayan, dan akan meningkatkan devisa negara, karena
produk yang berkualitas akan memberikan harga yang lebih baik dan tidak adanya
tuntutan dari pembeli di luar negeri.
Salah satu upaya nyata menghadapi tantangan yang sekaligus merupakan
peluang tersebut, adalah dengan meningkatkan kualitas mutu hasil perikanan yang
diperdagangkan di Indonesia. Untuk itu diperlakukan manajemen yang terpadu dalam
pengawasan mutu penanganan dan pengolahan hasil perikanan. ”Hanya dari bahan
baku yang bermutu baik, yang ditangani, diolah, didistribusikan dengan cara-cara yang
baik dan benar akan dapat dihasilkan produk akhir yang bermutu pula. Oleh karena
itu, penerapan prinsip-prinsip Sanitasi dan Higiene yang baik dalam semua tahapan
penanganan dan pengolahan hasil perikanan dilakukan untuk dapat mewujudkan
filosofi tersebut.
2
1.3.2 Manfaat Khusus
Manfaat khusus yang diperoleh dari kegiatan aktualisasi, yaitu:
1. Bagi Penulis
Timbulnya kesadaran untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN di
Lingkungan Kerja dan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi Instansi
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat melalui penerapan IPTEKS di
Universitas Borneo Tarakan meningkat.
3. Bagi Masyarakat
Penerapan prinsip Sanitasi dan Higiene di UKM Desa_Kitara untuk
menghasilkan produk yang bersih, sehat, dan aman.
3
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
4
2.2 Struktur Organisasi
Pada pelaksanaan organisasi dan tata kerja UBT, organ UBT terdiri dari Senat,
Rektor, Satuan Pengawas Internal, dan Dewan Pertimbangan. Rektor sebagai organ
pengelola, terdiri atas; Rektor dan Wakil Rektor, Biro, Fakultas, Lembaga, dan Unit
Pelaksana Teknis. Wakil Rektor UBT terdiri dari :
1. Wakil Rektor Bidang Akademik;
2. Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan; dan
3. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerjasama
Biro terdiri atas Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama (BAKK) dan Biro
Perencanaan, Keuangan, Kepegawaian, dan Umum. Fakultas terdiri atas:
1. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan;
2. Fakultas Pertanian;
3. Fakultas Teknik;
4. Fakultas Ekonomi;
5. Fakultas Hukum;
6. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; dan
7. Fakultas Ilmu Kesehatan.
Fakultas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 terdiri atas:
1. Dekan dan Wakil Dekan;
2. Senat Fakultas;
3. Bagian Tata Usaha;
4. Jurusan; dan
5. Laboratorium/Bengkel/Studio.
Jurusan terdiri atas:
1. Ketua Jurusan;
2. Sekretaris Jurusan;
3. Program Studi; dan
4. Kelompok jabatan fungsional dosen.
Lembaga terdiri atas:
1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat; dan
2. Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu.
UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf e terdiri atas:
1. UPT Perpustakaan;
2. UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi;
3. UPT Bahasa; dan
4. UPT Kawasan Sains dan Teknologi.
5
Berdasarkan Peraturan Menteri Ristekdikti Nomor 43 Tahun 2018 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Universitas Borneo Tarakan, berikut struktur organisasi Perguruan Tinggi.
Program Studi Teknologi Hasil Perikanan (Prodi THP) merupakan salah satu
program studi yang berada di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Borneo Tarakan. Prodi THP berdiri sejak tanggal 23 Oktober 2017 melalu Surat
Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No SK 598/KPT/I/2017.
Prodi THP pertama kali menerima mahasiswa pada tahun ajaran 2018, sehingga
sampai saat ini masih terdapat dua angkatan mahasiswa.
Berikut merupakan tujuan dari Prodi THP :
1. Membentuk tenaga pendidik dan staf kependidikan yang berkualitas.
2. Menciptakan proses dan suasana akademik yang berkualitas.
3. Membentuk lulusan yang dapat bersaing secara regional, nasional, maupun
internasional serta memiliki kompetensi bidang ilmu dan teknologi hasil
perikanan.
4. Menghasilkan riset berskala nasional dan internasional serta terpublikasi melalui
jurnal-jurnal ilmiah terakreditasi.
5. Mendorong peningkatan inovasi teknologi hasil perikanan untuk meningkatkan
taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan Kalimantan
Utara.
6
6. Berkerjasama dengan berbagai stakeholder dalam rangka mempercepat
peningkatan mutu kelembagaan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berkelanjutan.
Lulusan Program Studi Teknologi Hasil Perikanan diharapkan menjadi seorang
sarjana yang memiliki profil sebagai berikut ini :
1. Entrepreneur
Lulusan dari Teknologi Hasil Perikanan mampu melihat peluang, membuat produk,
dan memanajemen sistem pemasaran dibidang hasil perikanan.
2. Penyuluh Perikanan
Lulusan Teknologi Hasil Perikanan mempunyai kemampuan komunikasi yang baik
dalam memberikan informasi terkait bidang hasil perikanan kepada pelaku utama
dan pelaku usaha perikanan.
3. Quality Control
Lulusan Teknologi Hasil Perikanan dapat menjamin produk yang dihasilkan
berkualitas baik, memverifikasi kualitas produk, memonitor setiap proses dalam
pengolahan produk, dan memastikan produk dari standar perusahaan memenuhi
standar mutu yang ada, khususnya Quality Control pada pengolahan dan
pengemasan hasil perikanan.
4. Supervisior
Lulusan Teknologi Hasil Perikanan mandiri dalam menyelesaikan masalah yang
terjadi di perusahaan, mampu mengarahkan setiap pekerja/bawahan,
merencanakan kegiatan, mengkoordinasikan, mengarahkan, mengontrol, dan
memastikan setiap pekerja terlibat dalam setiap kegiatan dibidang pengolahan
hasil perikanan.
5. Research and Development (RND)
Lulusan Teknologi Hasil Perikanan mampu melakukan riset dan formulasi terhadap
hasil perikanan, terampil dalam mendesain serta melakukan pengembangan
terhadap teknologi untuk peningkatan kualitas produk.
7
Struktur Organisasi Prodi THP, mengikuti struktur organisasi Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan (Gambar 2)
8
2.4 Tugas Dan Fungsi
Berdasarkan UU No. 14 Tahun 2009 Tentang Guru dan Dosen, dosen mempunyai
kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi, dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas
utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Sebagai bagian dari suatu civita akademika, maka berdasarkan Pasal 12 dalam UU No.
12 Tahun 2012, seorang dosen memiliki peran antara lain :
1) Mentransformasikan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang dikuasainya kepada
Mahasiswa dengan mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran sehingga
Mahasiswa aktif mengembangkan potensinya.
2) Mengembangkan suatu cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui
penalaran dan penelitian ilmiah serta menyebarluaskannya
3) Menulis buku ajar atau buku teks baik secara perseorangan atau berkelompok wajib,
yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi dan/atau publikasi ilmiah sebagai salah satu
sumber belajar dan untuk pengembangan budaya akademik serta pembudayaan
kegiatan baca tulis bagi Sivitas Akademika.
Adapun tugas dan fungsi pegawai khususnya Dosen mengacu pada Permen PAN & RB
Nomor 46 Tahun 2013 dan Perubahan Nomor 17 Tahun 2013 sebagai berikut:
1. Dosen merupakan pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,
2. Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan
martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu
pengetahuan, dan teknologi serta pengabdi kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Berikut uraian jabatan dosen berdasarkan Permen PAN Nomor 17 Tahun 2013 dan telah
disesuaikan dengan SKP tahun 2016 sebagai berikut:
1. Melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran
a. Perkuliahan/Tutorial/ Membimbing
b. Membimbing seminar mahasiswa tiap semester
c. Membimbing Kuliah Kerja Nyata, Praktik Kerja Lapangan
d. Membina kegiatan mahasiswa akademik/kemahasiswaan
e. Mengembangkan bahan pengajaran.
2. Melaksanakan Penelitian.
a. Bentuk monografi, buku referensi
9
b. Majalah Ilmiah Internasional, Nasional Terakreditasi, Nasional tidak
terakreditasi.
c. Membuat makalah untuk seminar : Internasional atau Nasional
d. Membuat Poster Internasional atau Nasional.
e. Menulis dimuat dalam koran/majala populer/umum.
f. Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah untuk diterbitkan dan diedarkan
secara nasional.
g. Mengedit /menyunting Karya Ilmiah ; diterbitkan dan diedarkan secara
nasional.
h. Membuat rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan baik Internasional
maupun Nasional.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat
a. Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat.
b. Memberi pelatihan / penyuluhan / penataran / ceramah pada masyarakat.
c. Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang
pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan.
d. Membuat / menulis karya pengabdian pada masyarakat yang dipublikasikan
4. Penunjang Tugas Dosen terdiri atas:
a. Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi;
b. Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah;
c. Menjadi anggota organisasi profesi dosen;
d. Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah;
e. Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional;
f. Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah;
g. Mendapat penghargaan/tanda jasa;
h. Menulis buku pelajaran SLTA kebawah yang diterbitkan dan diedarkan secara
nasional;
i. Mempunyai prestasi di bidang olahraga/humaniora;
j. Keanggotaan dalam tim penilai jabatan Akademik Dosen.
10
BAB III
LANDASAN TEORI
11
d. Tanggungjawab (Responsibilitas)
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan
kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari
setiap tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk
bertanggungjawab atas keputusan yang telah dibuat.
e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Oleh karena itu,
ketidakadilan harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan
kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini
yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
h. Kejelasan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan
mempertahankan akuntabilitas. Fokus utama untuk kejelasan adalah
mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja
yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun
organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah
kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap
tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya
komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.
12
a. Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama berarti Pancasila bukan agama, tetapi Pancasila justru mendorong
nilai-nilai ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan berpolitik.
Implementasi sila pertama dapat ditunjukkan melalui tersedianya ruangan
untuk ibadah.
b. Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua ini mempunyai dua arti yaitu ke dalam bermakna menjadi pedoman
negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia,
sedangkan ke luar artinya menjadi pedoman politik luar negeri bebas aktif
dalam rangka ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Contoh implementasinya
adalah pelayanan khusus untuk lansia dan difabel di Rumah Sakit.
c. Sila ketiga: Persatuan Indonesia
Persatuan Indonesia berarti bahwa adanya pengakuan terhadap hak-hak asal
usul daerah. Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam
keragaman dan terbagi dalam golongan-golongan. Keberadaan bangsa
Indonesia terjadi karena memiliki satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh
dalam jiwa rakyat sebelumnya, yang menjalani satu kesatuan riwayat, yang
membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup bersama dalam
suatu wilayah geopolitik nyata.
d. Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan
Demokrasi Indonesia dicirikan dengan penghormatan terhadap suara rakyat,
semangat musyawarah kekeluargaan, dan landasan etis dalam berdemokrasi.
Demokrasi permusyawaratan mempunyai dua fungsi. Fungsi pertama, badan
permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang memperjuangkan asprasi
beragam golongan yang ada di masyarakat. Fungsi kedua, semangat
permusyawaratan bisa menguatkan negara persatuan, bukan negara untuk
satu golongan atau perorangan.
e. Sila kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia
Indonesia mempunyai peran dalam mewujudkan keadilan sosial dalam rangka
perwujudan relasi yang adil di semua tingkat sistem kemasyarakatan,
pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan tempat, proses fasilitasi
akses atau informasi, layanan dan sumberdaya yang diperlukan, serta
dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua
orang.
13
3. Etika Publik (Kumorotomo et al. 2015)
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan
untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan
hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang
seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut.
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN,
yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu (Yuniarsih T dan Taufiq M. 2015)
Komitmen mutu adalah pemahaman konsep mengenai efektivitas, efisiensi,
inovasi, dan mutu penyelenggaraan pemerintah. Komitmen mutu adalah
pelaksanaan pelayanan publik yang orientasinya pada kualitas hasil. Adapun nilai-
nilai dasar komitmen mutu, diantaranya adalah:
a. Efektivitas layanan
Efektivitas layanan menunjukkan ketepatan capaian target layanan dilihat dari
jadwal kerja, durasi, biaya, dan harapan.
14
b. Efisiensi layanan
Efisiensi layanan adalah proses layanan yang tidak berdampak pada
pemborosan, diukur dari penggunaan waktu kerja, biaya yang harus dibayar,
tenaga yang dikeluarkan untuk mencapai target dan mewujudkan harapan.
c. Inovasi layanan
Inovasi layanan menunjukkan adanya kreativitas untuk mengembangkan
sesuatu yang baru dan berbeda dari sebelumnya.
d. Mutu layanan
Mutu layanan menunjukkan kinerja aparatur yang optimal dan pelayanan
sepenuh hati sehingga masyarakat merasa puas.
15
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam
kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik
demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang
dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang
Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini
maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan
berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu
tanpa mengeluarkan keringat.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya
tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang
kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu
pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya
karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta
sebanyak-banyaknya.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir
adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia
tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka
mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima
sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untukmendapatkan
lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan
memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya.
Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan
bangsanya.
16
Tabel 1. Nilai-nilai dasar ANEKA
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi
Kepemimpinan Cinta tanah air Jujur Inovasi Jujur
Transparan Rela Disiplin Efektivitas Kerja keras
Tanggung jawab berkorban Taat perintah Efesiensi Peduli
Integritas Tidak atasan Berorientasi Mandiri
Keadilan diskriminatif Sopan santun mutu Berani
Kejelasan Demokrasi Menjaga Sederhana
Konsitensi Tenggang rasa rahasia Adil
Kepercayaan Musyawarah
Keseimbangan Religi
17
3. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) (Fatimah E dan Irawati E, 2017)
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Berdasarkan
jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK) (Fatimah dan Irawati, 2017). Di dalam Manajemen ASN
juga dikenal sistem merit yaitu kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan
latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul jenis kelamin, status pernikahan,
umur, atau kondisi kecacatan.
18
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
1. Kurangnya pemahaman UKM terkait standar sanitasi dan higiene untuk olahan
hasil perikanan melalui pengabdian dosen di Universitas Borneo Tarakan.
Deskripsi Isu : UKM di Tarakan khususnya yang bergerak di bidang
pengolahan hasil perikanan belum menerapkan standar sanitasi higiene di
lingkungan industrinya. Saat ini, banyak UKM yang masih melakukan pengolahan
secara tradisional, tetapi belum memperhatikan kebersihan dan kesehatan
lingkungan kerjanya.
Sumber Isu : Realitas yang terjadi di UKM yang ada di Kota Tarakan.
Analisis Dampak : Apabila permasalahan ini tidak diselesaikan, maka akan
berdampak terhadap kualitas, mutu, dan keamanan produk yang dihasilkan.
19
Sumber isu : Realitas yang terjadi di Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
Universitas Borneo Tarakan (UBT)
Analisis dampak : Apabila permasalahan ini tidak diselesaikan, maka
berdampak terhadap prestasi mahasiswa sekaligus berimplikasi pada akreditasi
Program Studi Teknologi Hasil Perikanan.
Keterangan :
Angka 1 : Sangat rendah
Angka 2 : Rendah
Angka 3 : Sedang
Angka 4 : Tinggi
Angka 5 : Sangat tinggi
Isu yang terpilih telah didiskusikan bersama coach dan mentor. Pemilihan isu prioritas
didasarkan beberapa pertimbangan:
a) Dilihat dari aspek Urgency nya, UKM belum optimal di dalam proses penanganan dan
pengolahan bahan baku produk. Misalnya, pada proses penjemuran, UKM menaruh
bahan baku/bahan mentah olahannya di ruang terbuka tanpa adanya pelindung,
bahan baku dibiarkan tergeletak diluar sehingga dapat tercemar oleh kotoran hewan
maupun sumber kontaminan lainnya.
20
b) Dilihat dari aspek seriousness nya, ikan dikenal sebagai bahan makanan yang cepat
menjadi busuk (perishable food) sehingga perlu tindakan pencegahan yang benar-
benar menerapkan prinsip-prinsip sanitasi dan higiene. Ikan segar yang baru
ditangkap secepat mungkin dilakukan tindakan penyiangan, selanjutnya dilakukan
usaha pencucian, yang dikerjakan secara hati-hati, dan dilakukan proses lebih
lanjut (pendinginan, pembekuan, dan lain-lain) agar ikan awet. Prinsip sanitasi dan
higiene sangat perlu diimplementasikan agar bahan baku/mentah dapat
dipertahankan mutu kesegarannya.
c) Dilihat dari aspek Growth nya, prinsip sanitasi dan higiene apabila tidak segera
diterapkan dapat mengakibatkan produk yang dihasilkan mempunyai kualitas mutu
yang kurang bagus, seperti aroma tengik, cita rasa kurang, warna dan tekstur tidak
menarik, bahkan lebih fatalnya dapat menghasilkan produk yang tidak aman sehingga
menyebabkan keracunan makanan. Hal ini juga akan berimplikasi terhadap
kepercayaan konsumen untuk membeli produk tersebut.
21
4.3 Uraian Rancangan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Mendesain Alat Sanitasi 1. Mencari referensi alat Rancangan desain 1. Akuntabilitas: Penerapan standar Kegiatan ini
sanitasi yang dipakai pada alat sanitasi referensi yang dipakai sanitasi higiene memperkuat
Industri Perikanan dapat untuk olahan hasil
2. Menentukan tipe konstruksi nilai organisasi,
dipertanggungjawabkan. perikanan melalui
alat sanitasi yang sesuai yaitu : inovatif
2. Nasionalisme: pengabdian dosen
dengan produk olahan UKM
menerima tanggapan sesuai dengan Misi
3. Merancang desain alat
sanitasi anggota tim. UBT yaitu
4. Mendiskusikan hasil 3. Etika Publik: mengembangkan
rancangan bersama sopan didalam
kegiatan pengabdian
anggota tim pengabdian memberikan maupun
kepada masyarakat
5. Berkoordinasi dengan UKM menanggapi pendapat.
melalui penerapan
terkait hasil desain alat 4. Komitmen Mutu:
IPTEKS untuk
sanitasi Kreatif di dalam
22
merancang desain alat kesejahteraan
sanitasi. masyarakat.
5. Anti Korupsi:
Jujur didalam
menggunakan anggaran
yang telah ditetapkan.
WoG :
koordinasi dengan UKM.
Pelayanan Publik:
merancang desain alat
sanitasi.
2 Penyusunan Pedoman 1. Melakukan observasi terkait Buku pedoman 1. Akuntabilitas: Penerapan standar Kegiatan ini
Standar Sanitasi dan jenis dan sumber standar sanitasi Tegas dan mempunyai sanitasi higiene memperkuat
Higiene kontaminan di lingkungan dan higiene target yang jelas di dalam untuk olahan hasil
UKM nilai organisasi,
mendiskusikan rancangan perikanan melalui
2. Mencari referensi terkait yaitu :
penyusunan pedoman. pengabdian dosen
standar sanitasi dan higiene profesional dan
dalam industri perikanan 2. Nasionalisme: sesuai dengan Misi
menghargai pendapat berkualitas
(teknik sanitasi terhadap UBT yaitu
bahan baku, peralatan, semua anggota tim. mengembangkan
ruang pengolahan dan 3. Etika Publik: kegiatan pengabdian
pekerja) mencantumkan sumber
kepada masyarakat
3. Mendiskusikan rancangan referensi yang digunakan.
melalui penerapan
kepada anggota tim 4. Komitmen Mutu:
4. Membuat sinopsis prinsip IPTEKS untuk
inovasi pembuatan
sanitasi dan higiene. kesejahteraan
pedoman standar sanitasi
5. Membuat buku pedoman masyarakat
dan higiene.
6. Mencetak pedoman
7. Memberikan sinopsis dan 5. Anti Korupsi:
buku pedoman kepada UKM. jujur dalam menggunakan
anggaran yang telah
ditetapkan.
23
WoG :
koordinasi dengan UKM.
Pelayanan Publik:
memberikan buku
pedoman kepada UKM.
3 Sosialisasi kepada 1. Membuat jadwal rencana Teredukasinya 1. Akuntabilitas: Penerapan standar Kegiatan ini
Karyawan Terkait Higiene sosialisasi standar higiene Bertanggung jawab sanitasi dan higiene memperkuat
Personalia 2. Berkoordinasi dengan UKM personalia kepada terhadap penyediaan untuk olahan hasil
terkait rencana kegiatan nilai organisasi,
karyawan bahan dan materi perikanan melalui
3. Menyiapkan bahan dan yaitu : peduli dan
sosialisasi . pengabdian dosen,
materi yang akan digunakan sehat.
untuk sosialisasi 2. Nasionalisme: sesuai dengan Misi
4. Memberikan edukasi musyawarah dengan UBT yaitu
mengenai higiene personalia karyawan UKM. mengembangkan
5. Melakukan diskusi bersama 3. Etika Publik: kegiatan pengabdian
karyawan UKM sopan santun di dalam
kepada masyarakat
pemberian edukasi.
melalui penerapan
4. Komitmen Mutu:
IPTEKS untuk
sosialiasi efektif dan
kesejahteraan
efisien di dalam
masyarakat.
memberikan edukasi
kepada karyawan UKM.
5. Anti Korupsi:
Peduli terhadap
ketercapaian pelaksanaan
sosialisasi.
WoG :
koordinasi dengan
Fakultas dan UKM .
Pelayanan Publik:
Memberikan edukasi
kepada karyawan UKM.
24
4 Simulasi Penanganan dan 4.1.1 Mendiskusikan teknis Realisasi 1. Akuntabilitas: Penerapan standar Kegiatan ini
Pengolahan produk pelaksanaan kegiatan penanganan dan Koordinasi pembagian sanitasi dan higiene memperkuat
Sesuai Standar Sanitasi bersama anggota tim pengolahan produk tugas dengan jelas kepada untuk olahan hasil
pengabdian. nilai organisasi,
dan Higiene sesuai standar semua anggota tim untuk perikanan melalui
4.1.2 Berkoordinasi kepada yaitu : peduli
sanitasi dan higiene melaksanakan simulasi. pengabdian dosen,
UKM terkait penentuan dan sehat
jadwal kegiatan. 2. Nasionalisme: sesuai dengan Misi
4.1.3 Menyiapkan peralatan semua karyawan UBT yaitu
dan bahan yang akan mendapatkan kesempatan mengembangkan
digunakan. yang sama untuk kegiatan pengabdian
4.1.4 Mengolah produk hasil berpartisipasi di dalam kepada masyarakat
perikanan sesuai standar proses simulasi. melalui penerapan
sanitasi higiene. 3. Etika Publik:
4.1.5 Mendokumentasikan IPTEKS untuk
komunikasi dan kerjasama kesejahteraan
simulai melalui video.
yang baik untuk
masyarakat.
mensejahterakan UKM.
4. Komitmen Mutu:
sabar dan senang hati
melatih masyarakat UKM.
5. Anti Korupsi:
disiplin memulai kegiatan
dengan on time.
WoG :
koordinasi dengan UKM.
Pelayanan Publik:
pelatihan praktik
pengolahan produk sesuai
standar sanitasi dan
higiene.
25
Tabel 4. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
26
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI
26
2. Menentukan Tipe Konstruksi Alat Sanitasi yang Sesuai
Setelah memperoleh beberapa referensi terkait alat sanitasi yang akan
digunakan pada Industri Perikanan, khususnya di UKM Desa_Kitara, maka dilanjutkan
dengan menentukan tipe konstruksi alat sanitasi yang sesuai. Alat sanitasi yang akan
didesain yaitu alat penjemuran untuk bahan baku produk. Ada 4 tipe konstruksi alat
yang didiskusikan bersama anggota tim Pengabdian kepada Masyarakat untuk UKM
Desa_Kitara. Diskusi dilakukan melalui aplikasi Zoom.
Pada diskusi ini, semua anggota tim dipersilahkan untuk menyampaikan
pendapatnya masing-masing dan diberi kebebasan untuk menanggapi pendapat
lainnya. Setelah semua anggota tim menyampaikan opininya, maka dilakukan
musyawarah mufakat untuk memperoleh keputusan bersama (musyawarah sebagai
pengamalan sila ke-4 Nasionalime). Hasil diskusi diperoleh bahwa tipe konstruksi alat
sanitasi yang disepakati adalah jenis pertama (Referensi A) dengan catatan akan
dilakukan modifikasi.
27
4. Mendiskusikan Hasil Rancangan Bersama Anggota Tim Pengabdian
Desain alat sanitasi yang telah dimodifikasi, selanjutnya dipresentasikan di depan
seluruh anggota tim yang bertujuan untuk meng-fix-kan rancangan desain alat sanitasi
sebelum diperlihatkan ke UKM. Desain awal dilakukan secara manual (a), setelah
diperoleh desain yang sesuai berdasarkan hasil musyarawah di dalam tim, maka desain
dibuat kembali menggunakan aplikasi autocad (b).
Pada tahap ini, semua anggota tim telah sepakat dengan desain yang telah dibuat.
Untuk bahan yang akan digunakan dalam pembuatan alat penjemur bahan baku/bahan
mentah produk ini adalah jenis hollow.
28
Gambar 7. Koordinasi dengan UKM Desa_Kitara
29
5.2 Pelaksanaan Kegiatan 2
Judul Kegiatan Penyusunan Pedoman Standar Sanitasi dan Higiene
Tanggal Pelaksanaan 15 – 27 Juli 2020
Output Kegiatan Buku Pedoman Standar Sanitasi dan Higiene
Uraian Kegiatan :
Kegiatan Penyusunan Pedoman Standar Sanitasi dan Higiene dilakukan dengan
beberapa tahapan kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan Observasi Terkait Jenis dan Sumber Kontaminan di Lingkungan UKM
Pada tahap ini, saya dan anggota tim pengabdian menuju lokasi sementara UKM
yang berada di daerah Tanjung Batu. Disana, saya berdialog dengan salah satu
karyawan UKM Desa_Kitara. Terlihat beliau sedang mengumpulkan kepiting keraca
yang telah dikeringkan. Lokasi produksi awalnya berada di daerah Juwata Permai,
tetapi sementara dipindahkan ke daerah Tanjung Batu. Pada Gambar 1,
pengeringan kepiting keraca dilakukan di tempat penjemuran Rumput Laut (gambar
kiri) untuk sementara waktu. Hal ini disebabkan tempat pengeringan kepiting
keraca yang biasa digunakan (gambar kanan) telah rusak. Menurut prinsip sanitasi
dan higiene, sanitasi peralatan yang digunakan dalam setiap proses produksi perlu
dijaga kebersihannya. Namun kenyataannya, UKM Desa_Kitara masih
menggunakan alat penjemuran yang terbuka. Ini bisa memicu terjadinya
kontaminasi dari kotoran serangga yang hinggap pada saat kepiting keraca dijemur.
2. Mencari Referensi Terkait Standar Sanitasi dan Higiene dalam Industri Perikanan
(teknik sanitasi terhadap bahan baku, peralatan, ruang pengolahan, dan pekerja)
Setelah melakukan observasi, saya pun lalu mencari referensi terkait standar
sanitasi dan higiene dalam Industri Perikanan, meliputi teknik sanitasi terhadap
bahan baku, peralatan, ruang pengolahan, dan pekerja. Sumber referensi yang saya
gunakan adalah jurnal-jurnal ilmiah dan e-book. Ada beberapa referensi yang saya
jadikan acuan di dalam pembuatan buku pedoman ini. Saya mencantumkan (Etika
Publik) sumber referensi yang digunakan dengan jelas. Saya menuliskan nama
penulis, tahun penerbitan jurnal, judul jurnal, nama jurnal, volume dan nomor jurnal
untuk pustaka yang bersumber dari Artikel ilmiah. Sedangkan referensi buku,
tertera nama penulis, tahun cetak, judul buku, nama dan tempat penerbit buku.
Semua referensi ini saya tuliskan ke dalam Daftar Pustaka. Artikel ilmiah yang saya
jadikan acuan merupakan jenis Jurnal Nasional. Dokumentasi pencarian referensi
disajikan pada Gambar 2.
30
Gambar 9. Mencari referensi terkait standar sanitasi dan
higiene
31
4. Membuat Sinopsis Prinsip Sanitasi dan Higiene
Tidak hanya buku pedoman sanitasi dan higiene yang akan dibuat, tetapi saya juga
membuat sinopsisnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk Inovasi dalam pembuatan buku
pedoman agar UKM lebih mudah memahami informasi terkait sanitasi dan higiene serta
tidak jenuh ketika membacanya (Komitemen Mutu). Konten yang terdapat di dalam
sinopsis ini dibuat sangat sederhana sehingga isinya dapat mudah dimengerti oleh UKM
dan tidak bosan untuk mau membacanya.
32
6. Mencetak Pedoman
Sinopsis dan Buku yang telah dibuat, selanjutnya di print menggunakan EPSON
L355 menjadi beberapa rangkap. Hasilnya, lalu saya bagikan kepada beberapa
teman untuk mengetahui respon terhadap buku dan sinopsis yang telah saya buat.
Hasil diskusi dengan beberapa teman sejawat bahwa perlu dibuat SSOP (Sanitation
Standard Operating Procedure) yang berisi gambar-gambar, kemudian di tempelkan
pada dinding ruang produksi di UKM Desa_Kitara agar lebih menarik dan
memudahkan karyawan untuk memahaminya. SSOP yang dibuat, dilaminating
terlebih dahulu sebelum ditempelkan. Secara Jujur, pengeluaran dana untuk biaya
laminating berasal dari anggaran hibah yang telah ditetapkan pada proposal
Simlibtamas RISTEK_BRIN tahun 2020 (Anti Korupsi). Buku Pedoman dan Sinopsis
yang telah dicetak juga di konsultasikan kepada Mentor agar hasil yang dicapai
sesuai dengan target yang dibutuhkan pembaca, khususnya UKM Desa_Kitara.
33
7. Memberikan Sinopsis dan Buku Pedoman kepada UKM
Sinopsis serta Buku Pedoman Standar Sanitasi dan Higiene yang telah dicetak,
kemudian telah melalui hasil revisi pada teman sejawat dan mentor, diberikan langsung
ke UKM Desa_Kitara. Terlihat pada gambar, Ibu Nofianti Reski selaku Owner
menyambut dengan baik adanya buku ini. Beliau sangat berterimakasih atas informasi-
informasi yang disajikan di dalam Buku. Lebih lanjut, Ibu Kiki menuturkan bahwa saat
ini UKM Desa_Kitara sedang berupaya untuk mendapatkan sertifikat Halal dari MUI dan
salah satu penilaiannya adalah penerapan sanitasi dan higiene di UKM Desa_Kitara.
Keberadaan buku ini membantu UKM untuk lebih mudah dalam mengimplementasikan
prinsip sanitasi dan higiene.
34
5.3 Pelaksanaan Kegiatan 3
Judul Kegiatan Sosialisasi kepada Karyawan Terkait Higiene Personalia
Tanggal Pelaksanaan 19 - 25 Juli 2020
Output Kegiatan Teredukasinya standar higiene personalia kepada karyawan
Uraian Kegiatan :
Kegiatan Sosialisasi kepada Karyawan Terkait Higiene dan Personalia dilakukan
dengan beberapa tahapan kegiatan sebagai berikut:
1. Membuat Jadwal Rencana Sosialisasi
Pada Kegiatan ini dilakukan Sosialisasi kepada karyawan UKM Desa_Kitara
terkait Higiene Personalia. Sebelum melakukan sosialisasi, terlebih dahulu membuat
jadwal rencana sosialisasi. Jadwal yang dibuat didiskusikan bersama anggota tim via
Whatsapp untuk menentukan hari pelaksanaan. Pada tahap ini juga didiskusikan teknis
pelaksanaan sosialisasi. Hal ini sebagai bentuk Peduli agar tujuan dari pelaksanaan
sosialisasi dapat tercapai (Anti Korupsi).
35
3. Menyiapkan Bahan dan Materi yang akan Digunakan untuk Sosialisasi
Pada tahap ini, saya bertanggung jawab terhadap penyediaan bahan dan materi
sosialisasi (Akuntabilitas). Bahan dan materi untuk sosialisasi dibuat dalam bentuk slide
power point. Hal ini saya lakukan untuk mempermudah dalam penyampaian materi
kepada pihak UKM Desa_Kitara. Power point nya terdiri dari 20 slide berisi informasi
higiene personalia. Saya juga membuat 8 Kunci SSOP penerapan sanitasi dan higiene
dalam bentuk selebaran yang telah dilaminating dan akan ditempelkan di ruang
produksi.
36
Gambar 18. Memberikan edukasi terkait higiene personalia
37
5.4 Pelaksanaan Kegiatan 4
38
pelaksaan kegiatan. Hasilnya disepakati bahwa untuk bahan akan disiapkan oleh
saya sedangkan peralatan oleh pihak UKM Desa_Kitara. Pada tahap ini, perlu
komunikasi dan kerjasama yang baik untuk mensejahterakan UKM (Etika Publik).
39
Gambar 23. Mengolah produk sesuai standar sanitasi higiene
40
5.5 Kontribusi Kegiatan Aktualisasi Terhadap Visi-Misi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini mendukung Universitas Borneo Tarakan
dalam menjalankan Visi yaitu menjadi Pusat penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
Berbasis Riset untuk mendukung pembangunan dan pengembangan potensi
kawasan perbatasan dan sumberdaya laut tropis berkelanjutan dan Misi nya yaitu
mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan
IPTEKS untuk kesejahteraan masyarakat.
Adanya kegiatan Penerapan SANHAY (Sanitation and Hygiene) di UKM
Desa_Kitara menjadi salah satu bentuk implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi
untuk melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat. Kegiatan ini membantu
UKM Desa_Kitara dalam memproduksi produk perikanan yang bersih, sehat, dan
aman untuk dikonsumsi. Tidak hanya itu, adanya kegiatan ini juga dapat
meningkatkan kepercayaan konsumen untuk membeli produk yang dihasilkan.
Keberlanjutan dari penerapan SANHAY sekaligus dapat memfasilitasi UKM untuk
pengurusan sertifikat halal dari MUI.
41
kegiatan keempat, tidak adanya Nilai Komitmen Mutu dapat menyebabkan
kurangnya kesabaran dan perasaan tidak senang ketika melatih masyarakat
UKM.
5. Jika Nilai Anti Korupsi tidak ada pada kegiatan pertama dan kedua, maka
dapat terjadi ketidakjujuran dalam mengelola anggaran/dana hibah yang telah
ditetapkan. Pada kegiatan ketiga, tidak adanya Nilai Anti Korupsi
menyebabkan kurangnya kepedulian terhadap ketercapaian pelaksanaan
sosialisasi dan tidak disiplin waktu dalam pelaksanaan simulasi di kegiatan
keempat.
42
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kegiatan aktualisasi Penerapan SANHAY (Sanitation and Hygiene) Di UKM
Desa_Kitara menjadi alternatif dalam pemecahan isu kurangnya pemahaman UKM terkait
standar sanitasi dan higiene untuk olahan hasil perikanan melalui pengabdian dosen di
Universitas Borneo Tarakan. Adanya kegiatan ini membantu UKM untuk menghasilkan
produk yang bersih, sehat, dan aman untuk dikonsumsi. Kesatu dilakukannya desain alat
sanitasi membantu UKM untuk menyiapkan alat pengeringan yang sesuai standar sanitasi
dan higiene. Kedua, adanya buku pedoman standar sanitasi dan higiene membantu UKM
dalam menerapkan prinsip sanitasi dan higiene. Ketiga, sosialisasi dapat memberikan
gambaran secara lebih mudah kepada UKM untuk memahami proses penanganan bahan
baku/mentah hingga distribusi produk yang diproduksi. Terakhir, pelatihan penanganan
dan pengolahan produk sesuai standar sanitasi dan higiene membantu UKM dalam
menghasilkan produk yang bersih, aman, dan bergizi. Adanya kegiatan aktualisasi ini
menguatkan nilai organisasi yaitu Inovatif, profesional, berkualitas, peduli, dan sehat.
Rangkaian kegiatan Aktualisasi ini mengajarkan saya sebagai seorang peserta Latsar
CPNS untuk dapat menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara, meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi di dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab saya sebagai seorang Dosen di Lingkungan
Universitas Borneo Tarakan. Selain itu, saya juga belajar untuk mengimplementasikan
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, yaitu Pelayanan Publik dengan merancang desain
alat sanitasi, memberikan buku pedoman kepada UKM, memberikan edukasi terhadap
karyawan UKM, dan pelatihan praktik pengolahan produk sesuai standar sanitasi dan
higiene. Selanjutnya, WoG (Whole of Government) dilakukan melalui koordinasi dengan
FPIK UBT dan UKM Desa_Kitara dalam memberikan informasi maupun pelatihan terkait
penerapan sanitasi dan higiene.
6.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan untuk kegiatan ini adalah desain alat sanitasi untuk
proses penjemuran segera dibuat sehingga dapat dipakai untuk mendukung penerapan
sanitasi dan higiene di UKM Desa_Kitara. Penerapan Sanitasi dan Higiene ini juga dapat
mempermudah UKM dalam mengusulkan produk untuk mendapatkan sertifikat halal dari
MUI. Kegiatan ini perlu ditindaklanjuti untuk memastikan bahwa UKM tetap menerapkan
prinsip sanitasi dan higiene ini.
43
ROLE MODEL
44
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, E. dan Irawati, E. 2017. Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Latief Y, Suryanto A, Muslim AA. 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Purwanto, EA, Tyastianti D, Taufiq A, Novianto W. 2017. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Calon PNS Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Suwarno, Y. dan Sejati, T.A. 2017. Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS
Whole Of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Yuniarsih T dan Taufiq M. 2015. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
45