JUMLAH KEMATIAN IBU DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKRTA

NO KABUPATEN JUMLAH
1 KULON PROGO 7
2 BANTUL 13
3 GUNUNG KIDUL 8
4 SLEMAN 9
5 YOGYAKARTA 9

JUMLAH KEMATIAN IBU DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TERTINGGI PADA KABUPATEN BANTUL DAN TERENDAH PADA KABUPATEN
SLEMAN DAN YOGYAKARTA
 PRESENTASE KELAHIRAN MENURUT KABUATEN/KOTA DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA TAHUN 2013

NO KABUPATEN JUMLAH
1 KULON PROGO 86.6
2 BANTUL 81.4
3 GUNUNG KIDUL 88.7
4 SLEMAN 78.6
5 KOTA YOGYAKARTA 65.9

PRESENTASE KELAHIRAN MENURUT KABUPATEN/KOTA DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA TERTINGGI PADA KABUPATEN GUNUNG KIDUL DAN TERENDAH
PADA KOTA YOGYAKARTA
PERSENTASE ANAK UMUR 6-59 BULAN YANG MENERIMA KAPSUL VIT A SELAMA
ENAM BULAN TERAKHIR MENURUT KABUPATEN, DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA TAHUN 2013

NO KABUPATEN JUMLAH

1 KULON PROGO 9,080

2 BANTUL 8,080

3 GUNUNG KIDUL 8,670

4 SLEMAN 8,060

5 KOTA YOGYAKARTA 9,270

PERSENTASE ANAK UMUR 6-59 BULAN YANG MENERIMA KAPSUL VIT A SELAMA
ENAM BULAN TERAKHIR MENURUT KABUPATEN, DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA TAHUN 2013

TERTINGGI DI : KOTA YOGYAKARTA

TERENDAH DI : SLEMAN
PERSENTASE PENGGUNAAN JENIS CARA/ALAT KB MENURUT KABUPATEN/KOTA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

NO KABUPATEN/KOTA JENIS CARA KB

IMPLANT MOP MOW IUD SUNTIK PIL

1 KULON PROGO 830 410 1,160 2,030 850

2 BANTUL 380 30 340 1,170 2,210 850

3 GUNUNG KIDUL 590 220 910 3,490 710

4 SLEMAN 160 200 1,610 1,960 580

5 KOTA 100 320 1,620 1,420 900

YOGYAKARTA

PERSENTASE PENGGUNAAN JENIS CARA/ALAT KB MENURUT KABUPATEN/KOTA,

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

PENGGUNAAN KB TERTINGGI PENGGUNAAN KB TERENDAH

IMPLANT : KULON PROGO IMPLANT : KOTA YOGYA

MOP : BANTUL MOP :-

MOW : KULON PROGO MOW : SLEMAN

IUD : KOTA YOGYAKARTA IUD : GUNUNG KIDUL

SUNTIK : GUNUNG KIDUL SUNTIK : KOTA YOGYA

PIL : KOTA YOGYAKARTA PIL : SLEMAN

PREVALENSI RISIKO KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PENDUDUK WANITA UMUR
15-49 TAHUN MENURUT KABUPATEN/KOTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
2013

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH

1 KULON PROGO 35,4

2 BANTUL 31,6

3 GUNUNG KIDUL 37,4

4 SLEMAN 12,8

5 KOTA YOGYAKARTA 12,8

DARI DATA PREVALENSI RISIKO KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PENDUDUK

UMUR 15-49 TAHUN MENURUT KABUPATEN/KOTA MENYEBUTKAN BAHWA,
KABUPATEN YANG MEMPUNYAI RISIKO KURANG ENERGI KRONIS (KEK) YANG
TINGGI ADALAH DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL SEDANGKAN DATA
PREVALENSI RISIKO KURANG ENERGI KRONIS (KEK) YANG RENDAH DI
KABUPATEN SLEMAN DAN KOTA YOGYAKARTA
 PERSENTASE PROSES MULAI MENYUSUI PADA ANAK UMUR 0-23 BULAN
MENURUT KABUPATEN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2013

NO

KA JUMLAH
BU
PA
TE
N

1 BANTUL 63,5

2 GUNUNG KIDUL 58,7

3 SLEMAN 35,9

4 KULON PROGO 51,8

5 KOTA 51,4
YOGYAKARTA

DARI DATA DIATAS DI DAPATKAN PROSES IMD YANG PALING TINGGI DI

KABUPATEN BANTUL YAITU 63,5 DAN TERENDAH DI KABUPATEN SLEMAN 35,9
 PRESENTASE IMUNISASI DASAR PADA ANAK MENURUT KABUPATEN DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

NO KABUPATEN JENIS IMUNISASI DASAR

BCG POLIO CAMPAK
1 KULON PROGO 100 91,1 100
2 BANTUL 96,8 82,7 100
3 GUNUNGKIDUL 98,3 90,5 91,8
4 SLEMAN 100 92,2 100
5 KOTA YOGYAKARTA 100 81,4 100

PRESENTASE IMUNISASI DASAR PADA ANAK

TERTINGGI

BCG : KULON PROGO, SLEMAN DAN KOTA YOGYA

POLIO : KULON PROGO, BANTUL

CAMPAK : SLEMAN, KOTA YOGYAKARTA, KULON PROGO DAN BANTUL

TERENDAH

BCG : BANTUL

POLIO : KOTA YOGYA

CAMPAK : GUNUNG KIDUL

PRESENTASE KUNJUNGAN NEONATAL DARI ANAK UMUR 0-59 BULAN MENURUT
KABUPATEN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2013

NO KABUPATEN JUMLAH
1 KULON PROGO 59,6
2 BANTUL 53,4
3 GUNUNG KIDUL 41,5
4 SLEMAN 66,4
5 KOTA 69,8
YOGYAKARTA

PRESENTASE KUNJUNGAN NEONATAL DARI ANAK UMUR 0-59 BULAN TERTINGGI

PADA KOTA YOGYAKARTA DAN TERENDAH PADA KABUPATEN GUNUNG KIDUL
 PRESENTASI BBLR DAN PANJANG BADAN LAHIR PENDEK MENURUT
KABUPATEN, DEERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2013

NO KABUPATEN BBL <2500 GR DAN PBL

<45 CM

1 KULON PROGO 5,3

2 BANTUL 2,7

3 GUNUNG KIDUL 9,3

4 SLEMAN 7,6

5 KOTA 6,6
YOGYAKARTA

6 DI YOGYAKARTA 6.2

KESIMPULAN: PRESENTASI BBL <2500 GR DAN PBL <45 CM TERTINGGI DI

KABUPATEN GUNUNG KIDUL DAN TERENDAH DI KABUPATEN BANTUL.
 PREVALENSI STATUS GIZI BALITA (BB/U) MENURUT KABUPATEN/KOTA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NO KABUPATEN/KOTA STATUS GIZI BB/U

GIZI GIZI GIZI GIZI

BURUK KURANG BAIK LEBIH

1 KULON PROGO 2,4 9,9 85,0 2,7

2 BANTUL 2,1 15,5 81,9 0,9

3 GUNUNG KIDUL 4,7 16,4 73,0 5,9

4 SLEMAN 5,5 10,0 81,8 2,7

5 KOTA 4,3 7,7 78,4 9,6

YOGYAKARTA

6 DI YOGYAKARTA 4,0 12,2 80,3 3,5

KESIMPULAN:

PREVALENSI STATUS GIZI BALITA (BB/U) MENURUT KATEGORI YAITU GIZI

BURUK TERTINGG TERDAPAT DI KABUPATEN SLEMAN DAN TERENDAH DI
KABUPATEN BANTUL, KATEGORI GIZI KURANG TERTINGGI TERDAPAT PADA
KABUPATEN GUNUNG KIDUL DAN TERENDAH DI KOTA YOGYAKARTA,
KETEGORI GIZI BAIK TERTINGGI ADA DI KABUPATEN KULON PROGO DAN
TERENDAH DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL, KATEGORI GIZI LEBIH TERTINGGI
TERDAPAT PADA KOTA YOGYAKARTA DAN TERENDAH PADA KABUPATEN
KULON PROGO.

PREVALENSI STATUS GIZI BALITA (TB/U) MENURUT KABUPATEN/ KOTA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2013

NO KABUPATEN/KOTA STATUS GIZI TB/U

SANGAT PENDEK NORMAL

PENDEK

1 KULON PROGO 7,4 18,9 73,7

2 BANTUL 9,9 16,4 73,7

3 GUNUNG KIDUL 7,7 23,3 69,0

4 SLEMAN 8,5 19,9 71,6

5 KOTA 4,7 16,2 79,1

YOGYAKARTA

6 DI YOGYAKARTA 8,2 19,1 72,8

KESIMPULAN:

PREVALENSI STATUS GIZI BALITA (TB/U) DENGAN KATEGORI SANGAT PENDEK

PALING BANYAK TERDAPAT PADA KABUPATEN BANTUL DAN TERNDAH PADA
KABUPATEN KULON PROGO, KATEGORI PENDEK PALING BANYAK TERDAPAT
ADA PADA KABUPATEN GUNUNG KIDUL DAN TERENDAH PADA KABUPATEN
BANTUL, KATEGORI NORMAL PALING BANYAK TERDAPAT PADA KOTA
YOGYAKARTA DAN TERNDAH PADA KABUPATEN GUNUNG KIDUL.
 PREVALENSI STATUS GIZI BALITA (BB/TB) MENURUT KABUPATEN/KOTA

DERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2013

NO KABPATEN/KOTA STATUS GIZI BB/TB

SANGAT KURUS NORMAL GEMUK

KURUS

1 KULON POGO 2,2 2,2 89,1 6,6

2 BANTUL 4,0 7,4 78,1 10,5

3 GUNUNG KIDUL 8,9 4,6 73,1 13,4

4 SLEMAN 5,1 3,8 79,0 12,1

5 KOTA 1,7 5,1 89,1 4,0

YOGYAKARTA

6 DI YOGYAKARTA 4,7 4,7 80,2 10,3

KESIMPULAN:

PREVALENSI STATUS GIZI BALITA (BB/TB) DENGAN KATEGORI SANGAT KURUS

PALING TINGGI TERDAPAT PADA KABUPATEN GUNUNG KIDUL DAN TERENDAH
PADA KABUPATEN KULON PROGO, KATEGORI KURUS PALING TINGGI TERDAPAT
PADA KABUPATEN BANTUL DAN TERENDAH PADA KABUPATEN KULON PROGO,
KATEGORI NORMAL PALING BANYAK TERDAPAT PADA KABUPATEN KULON
PROGO DAN KOTA YOGYAKARTA DAN TERENDAH PADA KABUPATEN GUNUNG
KIDUL, KATEGORI GEMUK PALING BANYAK TERDAPAT PADA KABUPATEN
GUNUNG KIDUL DDAN TERENDAH PADA KABUPATEN KULON PROGO.

PERSENTASE RIWAYAT PEMERIKSAAN KEHAMILAN SERTA CAKUPAN INDIKATOR ANC MENURUT

KABUPATEN/KOTA, DAERAH ISTIMEWA YOGJAKARTA 2013

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH
1. KULON PROGO 79,2
2. BANTUL 88,9
3. GUNUNG KIDUL 88,3
4. SLEMAN 83,4
5. KOTA 85,5
YOGJAKARTA
6. DI YOGJAKARTA 85,5

KESIMPULAN

PRESENTASE RIWAYAT PEMERIKSAAN KEHAMILAN SERTA CAKUPAN

INDIKATOR ANC PALING TINGGI ADALAH DI KABUPATEN KABUPATEN BANTUL
88,9 DAN PALING RENDAH ADALAH DI KABUPATEN KULON PROGO 79,2.
 PERSENTASE IBU HAMIL MENGKONSUMSI ZAT BESI DAN JUMLAH HARI
MENGKONSUMSI MENURUT KABUPATEN/KOTA, DAERAH ISTIMEWA
YOGJAKARTA 2013.

NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH
1. KULON PROGO 95,2
2. BANTUL 94,0
3. GUNUNG KIDUL 97,7
4. SLEMAN 97,1
5. KOTA 92,0
YOGJAKARTA

KESIMPULAN :

PERSENTASE IBU HAMIL MENGKONSUMSI ZAT BESI DAN JUMLAH HARI PALING
TINGGI ADALAH DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL 97,7 DAN PALING RENDAH
ADALAH DI KOTA YOGJAKARTA 92,0.