Anda di halaman 1dari 3

Halo, perkenalkan nama saya Keensy Mangindaan NIM 19111101053 dari

kelas E Semester 3 Mata Kuliah Epidemiologi Penyakit Menular Fakultas


Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi . Saat ini, saya akan
menjelaskan tentang penyebab, transmisi, epidemiologi, serta pencegahan
dan penanggulangan dari Malaria.

Namun sebelumnya perlu kita ketahui apa sebenarnya malaria ini.

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah
kesehatan bagi masyarakat.

1. PENYEBAB :
Penyakit malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium kemudian ditularkan
melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Setelah gigitan nyamuk tersebut,
parasit masuk ke dalam tubuh manusia dan menempati organ hati dimana
parasit dapat tumbuh dan berkembang biak. Ketika parasit tumbuh menjadi
dewasa, parasit kemudian pergi dari organ hati dan merusak sel darah merah.
Nah, kerusakan pada sel darah merah ini menimbulkan salah satu gejala
pada penderita yaitu anemia. I9I
2. TRANSMISI / PENULARAN :
Selain dapat menular secara alamiah melalui gigitan nyamuk Anopheles
betina , yang mengandung plasmodium, malaria juga dapat tertular karena
sudah terpapar darah penderita malaria misalnya pada janin yang terinfeksi
dari ibunya, saat menerima transfusi darah, berbagi pemakaian jarum suntik
dan juga saat menerima donor organ.
3. EPIDEMIOLOGI :
Adapun, penyakit malaria disebarkan melalui 3 komponen yang saling
berinteraksi yaitu host agent dan environment.
Host dalam hal ini adalah manusia. Secara umum, setiap orang dapat terkena
penyakit malaria . Namun perbedaan prevalensi dapat dilihat menurut umur
dan jenis kelamin karena berkaitan dengan tingkat kekebalan tubuh dan
frekuensi keterpaparan gigitan nyamuk
Adapun agent dalam kasus ini yaitu parasit genus plasmodium yang
menyebabkan penyakit malaria yang dapat bersifat akut maupun kronis.
Faktor lingkungan pun berpengaruh besar terhadap kejadian malaria di suatu
daerah, karena jika kondisi lingkungan sesuai dengan tempat perindukan,
maka nyamuk akan berkembangbiak dengan cepat. Misalnya pada genangan
air seperti aliran sungai dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi kehidupan
larva nyamuk seperti lumut.
Malaria tersebar di daerah-daerah subtropis dan tropis, karena di daerah
tersebut memiliki faktor iklim yang sangat cocok untuk hidup dan
berkembang biak nyamuk Anopheles serta plasmodium dalam melengkapi
siklus hidupnya di dalam tubuh nyamuk.
Seperti faktor temperatur, kelembapan dan curah hujan. Namun malaria
terjadi terutama di daerah tropis seperti Indonesia dan di Indonesia
kebanyakan ditemukan di daerah Indonesia timur.
Di Indonesia ditemukan 80 spesies nyamuk Anopheles, tetapi hanya 22
spesies yang berperan sebagai vektor malaria.
Daerah malaria meliputi hampir lima provinsi, yaitu Nusa Tenggara Timur,
Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Sedangkan, di provinsi
lainnya, risiko malaria berada dalam beberapa daerah kabupaten kecuali di
Jakarta, kota-kota besar, perkotaan, dan daerah turisme.
Sesuai dengan data yang ada, pada tahun 2015, angka kejadian malaria
(annual parasite incidence) adalah 0,85 per 1000 populasi beresiko dengan
total 209. 413 kasus positif malaria.
4. PENCEGAHAN
Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat antara lain:
1. Menghindari/mengurangi gigitan nyamuk malaria dengan cara
tidur menggunakan kelambu, tidak berada diluar rumah saat malam hari,
mengolesi badan dengan lotion anti nyamuk dan memasang kawat kasa
pada jendela
2. Membersihkan tempat sarang nyamuk diantaranya semak-semak
disekitar rumah, melipat kain yang bergantungan, mengusahakan di
dalam rumah tidak gelap, mengalirkan dan menimbun genangan air.
3. Membunuh nyamuk dewasa dengan menyemprotkan insektisida

5. PENANGGULANGAN
Kemudian mengenai penanggulangan penyakit malaria, banyak usaha yang
telah dan tengah dilakukan diantaranya adalah penemuan obat anti-malaria.
Obat anti-malaria telah banyak dikembangkan dan dipasarkan namun
kebanyakan tidak efektif karena parasit menunjukkan resistensi yang cepat
terhadap obat tersebut apalagi jika hanya memakai satu jenis.
Maka dari itu, pemakaian obat kombinasi lebih memperlambat munculnya
parasit yang resisten.
Usaha lain yang dilakukan adalah membasmi nyamuk Anopheles yang
menjadi vektor parasit malaria dengan melakukan pembasmian melalui
pestisida atau menangkap nyamuk dengan net kemudian membunuhnya
dengan cara membakarnya.
Dan usaha baru yang tengah diteliti adalah dengan menggunakan nyamuk
transgenik yang dibuat sedemikian rupa sehingga nyamuk menjadi tahant
erhadpa parasit Plasmodium atau dengan kata lain membunuh parasit
tersebut di dalam tubuh nyamuk.

Anda mungkin juga menyukai