Anda di halaman 1dari 11

Asal Usul Agama Ekonomi Galeri Histeria Historiogra s Masuk

Lainnya
ˇ 

Beranda  •   Agama  

   

Empat Tokoh Islam di Indonesia


Mereka adalah tokoh Islam yang berjasa besar dalam menjaga dan memperbarui Islam di
Indonesia.

Oleh Aryono | 24 Jul 2013

  

Kiri-kanan: KH Ahmad Dahlan, Ahmad Surkati, KH Hasyim Asy'ari, dan Ahmad Hasan. (Betaria Sarulina/Historia).

EMPAT tokoh Islam berikut ini berperan besar dalam menjaga dan memperbarui Islam di

Indonesia. Mereka mendirikan organisasi Islam sebagai sarana perubahan dalam berbagai

bidang kehidupan.

KH Ahmad Dahlan Melampaui Abduh

”Sejak umur 15 tahun, saat saya berdiam di rumah Tjokroaminoto,” cerita Bung Karno,

“saya telah terpukau dengan KH Ahmad Dahlan.” Bung Karno bahkan menjadi anggota
Muhammadiyah dan pernah menyatakan keinginan “dikubur dengan membawa nama
Asal Usul Agama Ekonomi Galeri Histeria Historiogra s Masuk

Muhammadiyah atas kain kafan.”


Lainnya
ˇ 
Muhammadiyah, salah organisasi Islam terpenting di Indonesia, didirikan Ahmad Dahlan

pada 18 November 1912. Tujuannya, “menyebarkan pengajaran Kanjeng Nabi Muhammad

SAW kepada penduduk bumiputera” dan “memajukan hal agama Islam kepada anggota-

anggotanya”. Organisasi ini bergerak di bidang kemasyarakatan, kesehatan, dan

pendidikan ketimbang politik. Dari ruang gerak terbatas di Kauman, Yogyakarta, organisasi

ini kemudian meluas ke daerah lain, termasuk luar Jawa.

BACA JUGA:

Kisah Persahabatan Haji Rasul dengan KH Ahmad Dahlan

Dahlan lahir di Kauman, Yogyakarta, pada 1 Agustus 1868 dengan menyandang nama kecil

Muhammad Darwis. Ayahnya, KH Abubakar, seorang khatib masjid besar di Kesultanan

Yogyakarta, sedangkan ibunya, Siti Aminah, putri seorang penghulu. Praktis, sejak kecil,

dia mendapat didikan lingkungan pesantren serta menyerap pengetahuan agama dan

bahasa Arab.

Ketika menetap di Mekah, di usia 15 tahun, dia mulai berinteraksi dan tersentuh dengan

pemikiran para pembaharu Islam. Sejak itu, dia merasa perlunya gerakan pembaharuan

Islam di kampung halamannya, yang masih berbaur dengan sinkretisme dan formalisme.

Mula-mula dengan mengubah arah kiblat yang sebenarnya, kemudian mengajak

memperbaiki jalan dan parit di Kauman. Robert W Hefner, Indonesianis asal Amerika

Serikat, menyebut Dahlan merupakan sosok pembaharu Islam yang luar biasa di

Indonesia, bahkan pengaruhnya melampaui batas puncak pemikiran Muhammad Abduh

dari Mesir.

LIHAT JUGA:

 
Asal Usul Agama Ekonomi Galeri Histeria Historiogra s Masuk

Lainnya
ˇ 

Pembaharu Islam dari Kauman

Ahmad Dahlan wafat di Yogyakarta pada 23 Februari 1923 dan dimakamkan di Karang

Kuncen, Yogyakarta.

Pembaharu Islam dari Kauman

Ahmad Surkati Mempercepat Kemerdekaan


Dalam Muktamar Islam I di Cirebon pada 1922, terjadi perdebatan antara Ahmad Surkati

dari Al-Irsyad dan Semaun dari Sarekat Islam Merah. Temanya mentereng: “Dengan apa

Indonesia ini bisa merdeka. Dengan Islamismekah atau Komunisme?” Perdebatan

berlangsung alot. Masing-masing kukuh pada pendapatnya. Toh, ini tak mengurangi

penghargaan di antara mereka.


“Saya suka sekali orang ini, karena keyakinannya yang kokoh dan jujur bahwa hanya
Asal Usul Agama Ekonomi Galeri Histeria Historiogra s Masuk

dengan komunismelah tanah airnya dapat dimerdekakan,” ujar Surkari.


Lainnya
ˇ 
Ahmad Surkati dilahirkan di pulau Arqu, daerah Dunggulah, Sudan, pada 1875. Sempat

mengenyam pendidikan di Al-Azhar (Mesir) dan Mekah, Surkati kemudian datang ke Jawa

pada Maret 1911. Ini bermula dari permintaan Jami’at Khair, organisasi yang didirikan

warga keturunan Arab di Jakarta, untuk mengajar. Karena ketidakcocokkan, dia keluar

serta mendirikan madrasah Al-Irsyad Al-Islamiyah di Jakarta pada 6 September 1914.

Tanggal pendirian madrasah itu kemudian menjadi tanggal berdirinya Perhimpunan Al-

Irsyad. Tujuan organisasi ini, selain memurnikan Islam, juga bergerak dalam bidang

pendidikan dan kemasyarakatan.

BACA JUGA:

Empat Tokoh Islam di Indonesia

Sejarawan Belanda G.F. Pijper dalam Beberapa Studi tentang Sejarah Islam di Indonesia

1900-1950 memandang hanya Al-Irsyad yang benar-benar gerakan pembaharuan yang

punya kesamaan dengan gerakan reformis di Mesir sebagaimana dilakukan Muhammad

Abduh dan Rashid Ridha. Dengan demikian, Surkati juga seorang pembaharu Islam di

Indonesia. Sukarno bahkan menyebut Surkati ikut mempercepat lahirnya kemerdekaan

Indonesia.

Ahmad Surkati wafat pada 6 September 1943. Sejak itu, perkembangan Al-Irsyad

tersendat, sekalipun tetap eksis hingga kini.

Ahmad Hasan Rujukan Kajian Islam


Sekalipun kerap berpolemik, Bung Karno pernah berpolemik dan melakukan surat-

menyurat dengan Ahmad Hassan, sebagaimana tersurat dalam surat-surat dari Endeh

dalam buku di Bawah Bendera Revolusi. Tak heran jika Bung Karno begitu menghargai

pemikiran Islam Hassan.


Nama kecilnya Hassan bin Ahmad, lahir di Singapura pada 1887 dari keluarga campuran,
Asal Usul Agama Ekonomi Galeri Histeria Historiogra s Masuk

Indonesia dan India. Semasa remaja dia melakoni beragam pekerjaan; dari buruh hingga

penulis,
Lainnya di Singapura maupun Indonesia. Hassan pernah tinggal di rumah Haji Muhammad
ˇ 
Junus, salah seorang pendiri Persatuan Islam (Persis), di Bandung.

Ketika pabrik tekstilnya tutup, dia mengabdikan diri di bidang agama dalam lingkungan

Persis, dan segera popular di kalangan kaum muda progresif. Di Bandung pula Hassan

bertemu dengan Mohammad Natsir, kelak jadi tokoh penting Persis, yang kemudian

bersama-sama menerbitkan majalah Pembela Islam dan Al-Lisan. Dia juga mendirikan

pesantren Persis, di samping pesantren putri, untuk membentuk kader, yang kemudian

dipindahkan ke Bangil, Jawa Timur.

BACA JUGA:

Sukarno Bilang Islam Sontoloyo

Persis didirikan di Bandung pada 12 September 1923 oleh aktivis keagamaan yang

dipimpin Haji Zamzam dan Haji Muhammad Yunus, keduanya pedagang. Dalam Persatuan

Islam: Pembaharuan Islam Indonsia Abad XX, Howard M. Federspiel menulis bahwa Persis

adalah organisasi biasa, kecil, tak kukuh serta tak bergigi dalam percaturan politik saat itu.

Namun, Persis berusaha keras memperbarui umat Islam saat itu yang mengalami stagnasi

pemikiran dan penuh bid’ah, tahayul, dan khurafat.

Ahmad Hasan dikenal sebagai ulama pembaharu. Pikiran-pikirannya sangat tajam dan

kritis terutama dalam cara memahami nash (teks) Alquran maupun hadits. Keahliannya

dalam bidang hadits, tafsir, kih, ushul qih, ilmu kalam, dan mantiq menjadikannya

sebagai rujukan para penanya dan pemerhati kajian Islam. Dia juga ulama yang produktif

menulis.

Ahmad Hassan tutup usia pada 10 November 1958 dalam usia 71 tahun.

KH Hasyim Asy'ari Menjaga Tradisi Pesantren


“Jangan kamu jadikan semuanya itu menjadi sebab buat bercera-berai, berpecah-belah,
Asal Usul Agama Ekonomi Galeri Histeria Historiogra s Masuk

bertengkar-tengkar, dan bermusuh-musuhan... Padahal agama kita hanya satu belaka:

Islam!”
Lainnya ujarnya dalam kongres Nahdlatul Ulama di Banjarmasin, Kalimantan, pada 1935.
ˇ 
KH Hasyim Asy’ari sadar perlunya menghapus pertentangan antara kalangan tradisi

maupun pembaharu.

Lahir pada 14 Februari 1871 di Desa Nggedang-Jombang, Jawa Timur, Hasyim Asy’ari

adalah pendiri Nahdlatul Ulama, artinya kebangkitan ulama, organisasi Islam terbesar di

Indonesia. Dia mendirikannya bersama Kyai Wahab Chasbullah pada 31 Januari 1926 guna

mempertahankan faham bermadzhab dan membendung faham pembaharuan.

BACA JUGA:

Ketika KH Hasyim Asy'ari Serukan Jihad

Hasyim pernah belajar pada Syaikh Mahfudz asal Termas, ulama Indonesia yang jadi pakar

ilmu hadis pertama, di Mekah. Ilmu hadits inilah yang kemudian menjadi spesialisasi

Pesantren Tebuireng, yang kelak didirikannya di Jombang sepulangnya dari Tanah Suci.

Lewat pesantren inilah Hasyim melancarkan pembaharuan sistem pendidikan keagamaan

Islam tradisional. Dia memperkenalkan pengetahuan umum dalam kurikulum pesantren,

bahkan sejak 1926 ditambah dengan bahasa Belanda dan sejarah Indonesia. Dalam buku

Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, Zamakhsyari Dho er

manggambarkan Hasyim Asy’ari sebagai sosok yang menjaga tradisi pesantren.

Di masa Belanda, Hasyim bersikap nonkooperatif. Dia mengeluarkan banyak fatwa yang

menolak kebijakan pemerintah kolonial. Yang paling spektakuler adalah fatwa jihad: “Wajib

hukumnya bagi umat Islam Indonesia berperang melawan Belanda.” Fatwa ini dikeluarkan

menjelang meletusnya Peristiwa 10 November di Surabaya.

Hasyim Asy’ari wafat pada 25 Juli 1947. Dalam perjalanannya, Nahdlatul Ulama larut dalam

politik praktis hingga akhirnya kembali ke khitah 1926.


BACA JUGA:
Asal Usul Agama Ekonomi Galeri Histeria Historiogra s Masuk
Mengapa NU Keluar dari Masyumi?
Lainnya
ˇ 
Hasyim Asy'ari

TAG

islam nahdlatul ulama muhammadiyah

Nilai artikel ini:

     4.2 / 143

TULISAN LAINNYA

Di Pusaran Angin Musim


Barat

1 x 24 Jam Harap Lapor

Adnan Buyung Nasution


dalam Dokumen Rahasia
AS
Asal Usul Agama Ekonomi Galeri Histeria Historiogra s Masuk

5 Suka
Lainnya
ˇ 
KOMENTAR

Tambahkan komentar

Kirim

Lihat Komentar Lainnya

Hendrafm
20 Oktober 2019, 18:59

menarik
0 Suka 0 Balas

Nrh.dayacraft
18 November 2019, 15:43

Di tiap masa pasti akan ada ulama yang memimpin


0 Suka 0 Balas

TaheeraSamra
02 April 2020, 09:53

Peran Ulama pendulu sangat lah berguna bagi peradaban Islam. Khususnya di Indonesia,
beliau mengajarkan bagaimana adab dalam bermusyawarah dan tidak ada pertikaian. Jika ada
perdebatan para ulama kembalikan lagi kepada Al Qur'an dan As Sunah, sehingga tidak pantas
bagi kita merasa benar, karena semua punya gaya masing" dan mahdzab masing" untuk
diikuti. Salam taujih saya ucapkan kepada beliau" yang telah berkontribusi lebih untuk
peradaban Islam di Indonesia yang sampai saat ini masih kita pelajari dan diambil hikmah
terbesarnya :)
1 Suka 1 Balas

sang_hidayat13
30 Januari 2022, 02:32

@TaheeraSamra Taujih itu apa?


0 Suka Balas

Irbatulhabibah
02 April 2020, 14:19

👍👍👍👍ulama ulama jaman dulu sangat berpikir kritis tentang islam#hebat


0 Suka 0 Balas
Asal Usul Agama Ekonomi Galeri Histeria Historiogra s Masuk
fahri555
02 April 2020, 16:26

pelajaran yang bisa kita ambil dari artikel tersebut ialah bahwa ulama memiliki peran penting
Lainnya
ˇ 
di indonesia.
0 Suka 0 Balas

Nidaasd1983
02 April 2020, 21:16

Artikelnya sangat membantu menambah wawasan tentang ulama² terdahulu. Kita harusnya
merasa kagum dan meneladani para ulama yang gigih berjuang demi agamanya. Terimakasih
historia.id
0 Suka 0 Balas

harlandallannavaro
26 Desember 2021, 07:30

Maaf Mas Haryono. Mas Haryono dapat informasi dari mana bahwa Syaikh Mahfudz Termas
adalah ulama pakar hadis? Karena beliau masyhurnya sebagai pakar kih dan qira’ah sab’ah,
bukan pakar hadis.
1 Suka 1 Balas

acowahab
16 Februari 2022, 12:49

@harlandallannavaro di beberapa buku yang saya baca Syaikh Mahfudz At-


Tarmasi memang pakar hadits, bahkan beliau ada menulis kitab hadits yang
memuat 40 hadits pilihan sama seperti Arbain An-Nawawi. Kitab itu berjudul
berjudul Al-Minhah Al-Khairiyyah Arbain Haditsan min Ahaditsi Khair Al-Bariyah
yang dikenal dengan sebutan Arbain At-Tarmasi. Di samping itu ia juga pakar
qira'ah sab'ah. Silahkan baca disertasi Dr. Muhajirin Muhammad Mahfudz At-
Tarmasi: Ulama Hadits Nusantara Pertama.
0 Suka Balas

661973
20 Januari 2022, 12:45

Ulama Islam
0 Suka 0 Balas

sang_hidayat13
30 Januari 2022, 02:31

Semoga Allah merahmati mereka, Amin.


0 Suka 0 Balas
acowahab Asal Usul Agama Ekonomi Galeri Histeria Historiogra s Masuk
16 Februari 2022, 12:42

Semuanya memiliki kontribusi untuk kemerdekaan dan majunya Indonesia dengan cara dan
Lainnya
ˇ 
gaya masing-masing
0 Suka 0 Balas

TULISAN TERKAIT

Manuskrip-manuskrip tentang Pandemi di Dunia Islam


Manuskrip peninggalan ulama mengangkat kebenaran pandemi dan
dampaknya pada manusia. Tak banyak yang mengkajinya.

Pengelolaan Zakat Fitrah Masa Kolonial


Pemerintah kolonial enggan campur tangan dalam pengumpulan dan
pengelolaan trah. Mendorong tumbuhnya transparansi dan
akuntabilitas lembaga zakat.

Melihat Pesona Masjid Cut Meutia


Berkunjung ke salah satu masjid paling tua di Jakarta. Sempat
bergonta-ganti fungsi gedung sebelum akhirnya ditetapkan menjadi
masjid.

SELANJUTNYA ›
KEGIATAN LAINNYA ›
Asal Usul Agama Ekonomi Galeri Histeria Historiogra s Masuk

Lainnya
ˇ 
‹ ›

Copyright © 2
TENTANG KETENTUAN KONTAK KEBIJAKAN PRIVASI PT. Media Digital Hi

Anda mungkin juga menyukai