LEMBARAN KERJA
Bedah jantung dapat di definisikan sebagai suatu upaya untuk mengoreksi kelainan anatomi
dan fungsi jantung. Bedah jantung adalah prosedur operasi pada jantung atau pembuluh darah
ruang jantung memakai dukungan mesin pintas jantung paru ( Cardiopulmonary pass
machine/ekstrakorporal )
• Bedah jantung tertutup, yaitu pembedahan yang dilakukan tanpa membuka ruang
• Bedah jantung minimal invasive, bedah jantung yang dilakukan dengan membuat
sayatan kecil diantara tulang rusuk untuk menjangkau jantung, operasi ini biasanya
dilakukan untuk memperbaiki katup jantung atau memasukan alat pacu jantung.
• Penutupan defek septum ( Atrial septal defect – ASD, ventricular septal defect
– ASD )
CABG ) atau perbaikan katup aorta, mitral, dan tricuspid pada katup yang mengalami
tidak mungkin di perbaiki lagi dengan jantung dari pasien lain yang meninggal karna
sebab lain.
- Pada PJB dengan pirau : besarnya aliran pirau kiri ke kanan sama atau lebih dari
- Untuk menghilangkan angina pektoris pada klien dengan angina kronik yang
- Oklusi arteri koroner > 70% pada satu pembuluh atau lebih dengan EF < 50%
1) Aorta
- Stenosis katup aorta berat atau aortic valve area (AVA) < 0,6 cm2
- Pasien dengan kelas fungsional II atau lebih canadian heart association dengan
2) Mitral
- Pasien dengan mitral stenosis sedang atau berat, kelas fungsional III-IV-NYHA
3) Trikuspid
- Penggantian katup trikuspid akibat stenosis katup, triskupid yang berat dan
- Penggantian katup atau anuloplasti pada regurgitas trikuspid yang berat. Dan
d. Tumor dalam ruang jantung sering kali menyebabkan abstruksi pada katup, cth :
myxoma
e. Trauma jantung dengan akibat tamponade atau perdarahan perlu segera dioperasi
f. Transplantasi jantung
5. Jelaskan toleransi dan perkiraan resiko operasi ?
- Kelas II : keluhan timbul pada aktifitas cukup berat cth : berjalan cepat
- Kelas III : keluhan timbul pada aktivitas fisik yang melebihi aktifitas kebutuhan
primer
- Kelas IV : keluhan sudah dirasakn pada aktifitas untuk kebutuhan primer cth :
Ditentukan berdasarkan resiko yang paling minimal sesuai dengan kondisi masing – masing
a. Darurat
persiapan pra operasi yang optimal dalam rentang waktu yang tersedia. Operasi yang
b. Semi elektif
Operasi bisa di tunda 2 hari : pasien dengan pintas koroner dilakukan 2 x24 jam
setelah kateterisasi jantung. Pasien dengan keluhan nyeri dda terus menerus (prolong
lain), sudah mendapat terapi nitrat yang maksimal tanpa IABP, pasien infective
endocarditis dengan vegetasi / trombus yang punya resiko tinggi emboli. Pasien
c. Elektif
Operasi yang dilakukan dengan perencanaan yang matang atas indikasi tertentu.
Misalnya: angina pektoris yang dapat membaik dengan obat – obatan, waktunya lebih
dari 5 – 7 hari.
7. Jelaskan sayatan operasi ?
Sayatan operasi :
a. Mid sternotomi
Posisi pasien terlentang, kepala ekstensi dan daerah veterba antara skapula kanan
dan kiri diganjal secukupnya, sehingga insisi cukup leluasa. Pada posisi ini tulang
sternum dibelah dengan gergajji listrik biasanya dengan arah dari prosesus siphoideus
ke atas, pada saat itu pasru di colapskan beberapa detik untuk menghindari
terbukanya pleura. Hemostasis pinggir sternum / periost dengan kauter, dan bila
perlu digunakan bone wax. Selanjutnya sisa – sisa kelenjar thymus, didiseksi sampai
vena innominata kelihatan bebas. Perikardium dibuka dan difixir sehingga jantung
terlihat jelas. Apabila prosedur utama telah selesai dinding dada akan di tutup, maka
harus diyakini benar bahwa hemostasis terhadap semua bekas insisi dan jaihtan telah
cukup. Perikardium tak perlu di tutup rapat, karena akan dipasang selang dada untuk
mengeluarkan sisa darah. Sternum diikat dengan kawat biasanya 6 buah ‘interupted’.
Harus diperhatikan pada saat menutup sternum, apakah ada pengaruh terhadap
tekanan darah yang mengikat kawat jangan sampai terlalu kencang. Jahitan kulit bisa
b. Torakotomi posterolateral
Sayatan ini biasanya untuk pasien dengan koarktasio aorta, PDA, blalock taussing
shunt atau anueurisma aorta desenden. Posisi pasien miring ke kanan dan diganjal
dengan bantal untuk mendapatkan posisi yang diinginkan. Insisi kulit mulai dari garis
aksila tengah ke posterior kira – kira 2 cm dibawah angulus inferior skapula sampai
pertengahan skapula dan prosesus spinosus veterba. Kulit, subkutis, otot latisimus
dorsi di potong.
Untuk hemostasis yang baik digunakan kauter dan rongga thorax dibuka pada sela iga
ke IV, setelah prosedur utama selesai, rongga thoraks di tutup dengan mengikat iga.
c. Torakotomi anterolateral
Posisi pasien terlentang dan bagian kiri diganjal sedikit sehingga lebih tinggi 45
derajat. Insisi pada sela iga ke V. Sayatan ini digunakan pada luka tusuk jantung
8. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan oleh perawat setelah pasien diputuskan operasi ?
Setelah diputuskan operasi maka persiapan yang harus dilakukan yaitu pemeriksaan fisik
maupun persiapa mental. Perawat selain memiliki pengetahuan teknis dan ilmiah, juga harus
tau bagaimana menghadapi kemungkinan seperti ketakutan dan reaksi emosional pasien yang
Untuk pemeriksaan fisik, hal – hal yang harus diperhatikan ialah persiapan kulit,
gastrointestinal, persiapan untuk anastesi, kenyamanan dan istirahat pasien serta obat –
Sedangkan untuk persiapan mental, sangat tergantung pada dukungan dari keluarga. Tugas
perawat bedah disini adalah dapat memberikan informasi yang jelas kepada pasien,
pemulihan kesehatan, pencegahan cedera atau penyakit lain dan kondisi penyakit pasien,
peraturan – peraturan tim bedah, keadaan diruang operasi, jenis sayatan operasi dan ruang
tunggu bagi keluarga pasien. Hal ini dilakukan pada saat perawatan bedah melakukan
d. Observasi aktifitas
j. Alergi
10. Jelaskan Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan setelah pasien diputuskan operasi ?
h. Chest x-ray
i. Hasil lab : darah lengkap, koagulasi, elektrolit, urium, kreatinin, BUN, HbsAg
j. Kateterisasi
k. ECHO
11. Jelaskan tindakan perawat pada saat menerima pasien di ruang persiapan ?
a. Persiapan ruangan dan alat yang dibutuhkan selama operasi: coroner, katup,
kulit pasien
e. Breathing (pernafasan)
Persiapkan alat untuk terapi O2 antara lain kanula, sungkup, bagging dan ventilator
f. Circulation
- Pemantauan EKG, sering digunakan lead II untuk memantau dinding miokard bagian
- Kanulasi arteri dipasang untuk memantau tekanan arteri dan analisa gas darah
- Pemasnagan CVP untuk pemberian autologous dan infus kontinu, serta obat-obatan
- Pemasangan kateter arteri pulmonal melalui vena jugularis atau vena subclavia, untu
memantau tekanan dalam ruangan jantung, cuah jantung dan saturasi oksigen. Tekanan
diastolic arteri pulmonal dapat digunakan sebagai petunjuk dalam pemberianm cairan selama
operasi
- Temperatue sering digunakan per nasofaring atau rectal untuk mnegetahui sttaus
pasien dari cooling dan rewarning, tingkat proteksi miokard, adekuatnya perfusi perifer dan
hipertermi maligna
- Pada beberapa sentra sering dipasang near infrared spectroscopy untuk menilai
saturasi oksigen diotak terutama operasi yang menggunkana deep hipotermia dan irculatory
arrest dan yang juga menggunakan vasopressor dosisi tinggi paa pasien yang kompleks
analgesia, relaksasi otot dan menurunka respon stress. Sedangkan obat lain seprti inotropic,
kronotropik, anti aritmia, deuretik, anti hpertensi, anti koagulan, dan koagulan juga
diperlukan
g. Defibrillator,
Alat ini disiapkan untuk mengantisipasi aritmia yang mengancam jiwa seperti VF. Paddle
Dalam mealkaukan pemasangan ground pad harus disesuaikan dengan ukuran untuk
Mengatur posisi pasien tergantung dri procedure operasi yang kan dilakukan, supine, left
right/left upper lateral, anterolateral. Hal yang perlu diperhatikan posisi harus fisiologis,
system muskulosceletal harus terlindung, lokasi operasi mudah terjangkau, mudah dikaji oelh
anetesi, beri perlindungan pada bagian tertekan(kepala, sacrum, scapula, siku dan tumit)
Untuk melihat pergerakan jantung, fungsi katup, fungsi miokard, aliran pirau intrakardiac,
Kondisi asepsis dengan :cuci tangan, gowning, gloving, melakukan preparasi kulit dan draping,
menjaga sterilitas dari alat yang digunakan dan lingkungan sekitar area operasi
m. Mesin jantung paru (cardio pulmonanry bypass) untuk mengganti fungsi jantungdan
14. Jelaskan tehnik Bedah Pintas koroner atau Coronary Artery Bypass (CABG) ?
lainnya
- Banyak kendala operasi jantung (gerakan jantung), durasi terbatas henti jantung yang
diinduksi). MICS diperkenalkan secara progresif karena adanya kemajuan dalam by pass
kardiopulmoner, visualisasi intrakardiak dan instrumentasi. Banyak ahli bedah jantung tetap
sangat kritis terhadap MICS karena operasi mungkin tidak aman dan / hasilnya kurang
memuaskan.
= SELAMAT BELAJAR =