Anda di halaman 1dari 5

PELATIHAN KEPERAWATAN KARDIOVASKULAR TINGKAT DASAR

FUNGSI ALAT BANTU SIRKULASI : CRRT

LEMBARAN KERJA

Nama : Deti Henzelina Tanggal : 24 Januari 2022

1. Apa yang dimaksud dengan CRRT ?

Adalah suatu bentuk therapy ektra corporal yang darah mengalir dari arteri ke vena

atau dari vena ke vena melalui hemofilter ( yang berpori tinggi ) yangmenggatkan

fungsi ginjal yang menurun yang dapat digunakan selama periode tertentu, 24 jam

dalam sehari. ( John A Kellum , 2016 ).

2. Jelaskan tujuan dilakukan pemasangan CRRT ?


Menggantikan funsi yang sebagian hilang atau rusak dengan menggunakan ginjal
buatan :
a. Mengeluarkan akhir metabolisme protein. Misal : ureum kreatinin, BUN, asam
urat ketika fungsi ginjal menurun. Produk akhir metabolism protein yang
secara normal di keluarkan oleh ginjal akan menumpuk di darah. Akibatnya
akan mengalami uremia yaitu penumpukan ureum dan kreatinin dalam darah
sehingga mempengaruhi seluruh system tubuh. Semakin besar sisa akhir
metabolism protein menumpuk dalam darah semakin besar gejala yang terjadi.
b. Mengoreksi elektrolit yang abnormal
c. Membuang kelebihan cairan
d. Mempertahankan dan mengembalikan istem buffer tubuh
e. Stabilisasi hemodinamik
f. Supppot nutrisi pada pasien gagal ginjal akut akan di batasi cairan . sehingga
pemberian nutrisi di batasi
g. Mampu mengeluarkan cairan yang di targetkan, sehingga pemberian nutrisi
dspst naik bertahap sampai dengan pemberian nutrisi maksimal sesuai dengan
kebutuhan
h. Pembersihan mediator sepsis
Dengan prinsip absorbs pada CRRT mediator sepsis dapat tertarik atau
terserap
3. Jelaskan prinsip dasar CRRT ?

a. Difusi
Adalah pergerakan pasif zat – zat atau partikel partikel melalui membrane
semi permeable dari area konsentrasi tinggi ke area konsentrasi rendah.
b. Ultrafiltrasi
Pergerakan soven dan zat terlarut melalui membrane semi permeable dengan
tenaga pendorong, peningkatan tekanan hidrostatik pada satu sisi membrane
mendorong cairan dan zat zat yang terlarut melewati sisi yang berlawanan.
c. Konveksi
Pergerakan solvent melewati membrane dengan adanya perbedaan tekanan.
Transfort konveksi terjadi karena kekuatan bergesek antara solute dan air,
sangat efektif untuk mengeluarkan molekul yang besar.
d. Absorbsi
Pergerakan molekul ( obat obatan ) melewati membrane
4. Jelaskan Indikasi CRRT
Penggunaan CRRT hamper sama dengan penggunaa renal replacement therapy yang
lain. Hanya berbeda dalam kondisi pasien dan waktu pemberian therapy.pada CRRT
diberikan dalam waktu 24 jam dan proses dialysis nya menggunakan bloodflow yang
rendah dengan filtasi cairan yang rendahjuga sehingga tidak menimbulkan gangguan
hemodinamik lebih lanjut pada pasien yang masih stabil hemodinamik nya.
Indikasi yang lain
a. Asidosis metabolic
b. Intoksikasi
c. Uremic/azotemia
d. Elektrolit inbalace
e. Overhidrasi

5. Sebutkan komponen dasar CRRT ?

a. Hemofilter
b. Solution
c. Akses CRRT
d. Anti koagulan
e. Blood warm
6. Sebutkan komplikasi CRRT ?

a. Perdarahan
b. Infeksi
c. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
d. Ketidakseimbangan asam basa
e. Airemboli
f. Filter clothing
g. Aritmia
h. Fluid balance error
i. Masalah akses
7. Sebutkan jenis-jenis CRRT ?
a. Countinous Arterio Venus Hameofiltrasi
b. Countinous arterio venous heamodialisis
c. Continous arterio venous heamodifiltration ( CAVHDF )
d. Slow countinous ultra fiktrasi ( SCUFF )
e. Continuous vena venous haemofiltrasi ( CVVH )
f. Continous vena venous haemodialisis ( CVVHD )
g. Contiounus vena venous heamodiafiltrasi ( CVVDHF )
h. TPE ( therapeutic plasma exchange )

8. Jelaskan mekanisme kerja dari masing-masing jenis CRRT ?

a. Countinous Arterio Venus Hameofiltrasi


Proses countinous pengeluaran air dan zat zat yang terlarut dari cairan intra
vaskuler dan memungkinkan komponen darah dan protein tetap tinggal dalam
pembuluh darah. Filter menerima darah dari pasien lewat kateter arteri dan
kembali ke pasien melalui kateter vena. Proses ini memerlukan cairan
pengganti untuk mencegah kekurangan cairan yang berlebihan. Aliran darah
tergantung pada tekanan darah normal A – V shunt arteri dan vena.
b. Countinous arterio venous heamodialisis
Merupakan kombinasi dari difusi zat zat yang digunakan dalam heamodialisis
dengan system transport zat zat yang secara konvektif. Hal ini didapat dengan
menggunakan cairan dealisat pada filter yang berlawanan dengan cairan darah.
c. Continous arterio venous heamodifiltration ( CAVHDF )
Prinsip sama dengan CAVHD hanya diperlukan dua cairan sekaligus dialisat
dan replace
d. Slow countinous ultra fiktrasi ( SCUFF )
Pengeluaran cairan secara kontinyu melalui membrane semipermeable dengan
kecepatan filtrasi < 8 ml/menit serta tidak menggunakan cairan pengganti
ataupun cairan dialisat.
e. Continuous vena venous haemofiltrasi ( CVVH )
Sebagai suatu tehnik vena venous dimana ultrafiltasi yang dihasilkan selama
transit membrane di ganti sebagian atau seluruhnya dengan solusi pengganti
yang tepat untuk mencapai pemurnian darah dan kontrol volume . dalam
CVVH konveksi dan ultrafiltrasi di gunakan untuk mengeluarkan filtrasi
produk sampah. Konveksi adalah perpindahan zat yang terlarut di bawah
tekanan melalui membrane bersama dengan gerakan air. Tetapi konveksi
mempunyai keunggulan lain karena kemampuan menghapus lebih luas zat
yang terlarut dengan ultra filter, termasuk beberapa sitokin, karakteristik yang
dapat mempengaruhi hasil CVVH.
f. Continous vena venous haemodialisis ( CVVHD )
Proses difusi dan ultrafiltrasi di gunakan dalam tehnik ini untuk
mengeluarkan produk sampah. Cairan yang di gunakan adalah cairan dialisat.
Dialisat dinfuskan berlawanan dengan aliran darah, ke kompartemen luar
hemofilter untuk memberikan difusi limbah dari darah. Cairan dialisat tidak di
alirkan ke dalam darah seperti dalam CVVH, melainkan di infuskan ke dalam
kompartemen luar hemofilter atau dialyzer. Dalam terapi difusi, limbah
molekul kecil dan elektrolit berdifusi dari konsentrasi tinggi ke dalam cairan
dialisit steril di sisi lain membrane. Secara historis, cairan CRRT di alirkan
dalam laju yang lebih rendah sekitar 1 ltr/jam, karena tidak ada penelitian
yang tersedia yang menunjukkan efisiensi pengobatan yang lebih baik dengan
tingkat laju lebih tinggi. Ketika dialisat dijalankan pada laju yang lebih rendah
, seperti 10 – 20 cc/mnt, dialisat hampir sepenuhnya jenuh dengan limbah.
Namun jika dialisat di jalankan pada tingkat yang lebih tinggi 30 – 60 cc/mnt ,
jumlah limbah molekul kecil yang dibersihkan meningkat. Dalam CVVHD
tidak dapat membersihkan zat dengan molekul yang lebih besar. Penelitian
menunjukkan bahwa peningkatan tingkat dialisat meningkatkan tingkat
efektivitas dialysis. Peralatan CRRT terbaru memungkinkan tingkat cairan
yang di tentukan menggunakan kecepatan aliran lebih tinggi. 150 – 200
cc/menit untuk meningkatkan clearance. Sarah di alirkan ke filter dan cairan
dialisat di alirkan kebagian yang lain dari filter hampir sama dengan HD
kompensional dapat menarik molekul yang lebih kecil sampai menengah, agak
sulit untuk memodifikasi balance cairan, karena tergantung cairan yang ditarik
dari pasien, efluen bag sama dengan cairan dialisit dan cairan yang di tarik
dari pasien.
g. Contiounus vena venous heamodiafiltrasi ( CVVDHF )
Prinsip sama dengan CVVHD hanya perlu dengan dua cairan sekaligus yaitu
cairan dialisat dan cairan replace. Dan CVVHDF difusi, filtrasi, konveksi, dan
ultrafiltrasi di gunakan untuk menghilangkan limbah dan air. Dalam metode
ini, cairan penggantian dan cairan dialisat yang di gunakan bersamaan dalam
berbagai kombinasi. Tujuan nya adalah untuk menawarkan baik terapi
konvektif, untuk clearene zat dengan berat molekul menengah, dan terapi
difusif, untuk menghilangkan zat uang lebih kecil. Terapi ini tela bnyak di
gunakan untuk memberikan dialysis lebih efisien ketika mesin terbatas dalam
kemampuan untuk memberikan sejumlah cairan, baik cairan penggatian atau
dialisat, dengan jumlah yang lebih tinggi untuk menyediakan terapi yan lebih
efisien. Kemampuan untuk menggunakan hanya cairan tunggal efektif
meningkatkan kesederhanaan melakukan CRRT. Darah di alirkan ke filter
dengan cairan pengganti tetapi tidak menggunakan cairan dialisit, indikasi
dengan uremia, gangguan asam basa yang berat,inbalace elektrolit dengan
overload cairan, teori yang lain bisa menarik mediator proinflamasisehingga
bisa di gunakan pada kasus seperti systemic inflamontary respon sindrom (
SIRS ). Pada CVVH bisa memodifikasi balance cairan pasien bisa positif
ataupun negative. Cairan yang keluar dari effluent sama dengan cairan
pengganti dan cairan yang di tarik dari pasien.
h. TPE ( therapeutic plasma exchange )
Pertukaran plasma melalui membrane filtrasi. Plasma yang mengandung
mediator di keluarkan dari pasien melalui membrane filter. Cairan pengganti
diberikan untuk mengganti cairan plasma yang keluar.

= SELAMAT BEKERJA =

Anda mungkin juga menyukai