Acute Limb Ischemmia (ALI) merupakan suatu kondisi gawat darurat dimana terdapat sumbatan pembuluh darah pada anggota tubuh yang menyebabkan kapasitas pertukaran oksigen jaringan turun secara drastis dalam waktu cepat. Kejadian iskemia ini dapat menyebabkan kerusakan berbagai jaringan di daerah yang terdampak sampai ke bagian ujung terjauh anggota tubuh tersebut karena aliran darah tidak dapat berjalan semestinya.
2. Sebutkan klasifikasi iskemik tunggal ?
Berdasarkan Rutherfort klasifikasi dapat dikategorikan sebagai berikut : - Kelas I : perfusi jaringan masih cukup, waaupun terdapat penyempitan arteri, tidak ada kehilangan sensasi motorik dan sensorik, masih dapat ditangani dengan obat – obatan pada pemeriksaan doppler signal audible. - Kelas IIa : perfusi jaringan tidak memadai pada aktifitas tertentu. Timbul klaudikasio intermiten yaitu nyeri pada otot ekstremitas bawah ketika berjalan dan memaksakan berhenti berjalan, nyeri hilang ketika pasien istirahat dan sudah mulai ada kehilangan sensorik. Harus dilakukan pemeriksaan agiografi segera untuk mengetahui lokasi oklusi dan penyebab oklusi. - Kelas II b : perfusi jaringan tidak memadai, ada kelemahan otot ekstremitasdan kehilangan sensasi pada ekstremitas. Harus dilakukan intervensi selanjutnya seperti revaskularisasi atau embolektomi. - Kelas III : setelah terjadi iskemik berat yang menyebabkan nekrosis, kerusakan saraf yang permanen, irreversibel, kelemahan ekstremitas, kehilangan sensasi sensorik, kelainan kulit atau gangguan penyembuhan lesi kulit. Intervensi tindakan yang dilakukan yaitu amputasi. Akut Limb Iskemik dapat juga dilklasifikasikan berdasarkan termonologi : a. Onset : - Acute : kurang dari 14 hari - Acute on cronic : perburukan tanda dan gejala kurang dari 14 hari - Cronic ischemic stable : lebih dari 14 hari b. Severity - Incomplit : tidak dapat ditangani - Complit : dapat ditangani - Irreversible : tidak dapat kembali ke kondisi normal 3. Jelaskan etiologi dari Akut Limb Iskemia ? Penyebab ALI paling sering ditemukan adalah trombosis akut atau pengumpulan darah baru pada arteri yang sebelumnya masih paten. ALI juga dapat disebabkan oleh emboli atau gumpalan darah yang berpindah dari suatu pembuluh darah hulu ke hilir hingga menyebabkan sumbatan. Pembuluh darah arteri yang tersumbat bisa merupakan pembuluh darah yang masih normal maupun pembuluh darah yang sudah menjadi kaku dan memiliki deposit lemak dalam dindingnya, disebut sebagai aterosklerosis pada penyakit arteri perifer. Penyebab ALI yang lainnya termasuk trauma pembuluh darah, dan kelainan penggumpalan darah. Kondisi sumbatan akut menyebabkan tubuh belum membuat persiapan untuk menanggulangi kejadian mendadak tersebut, berbeda dengan iskemia anggota tubuh kronik (chronic limb ischemia/ CLI) dimana sumbatan terjadi perlahan – lahan sehingga tubh telah membuat pembuluh darah kolateral sebagai alternatif aliran darah yang dapat mengurangi derajat keparahan kerusakan jaringan.
4. Sebutkan tanda dan gejala dari Akut Limb Iskemia ?
Gambaran klinis ALI memiliki deskripsi khas yang disebut “enam P” yaitu pain (nyeri), pallor (pucat), paralysis (kelumpuhan), pulse deficit (nadi teraba lemah), paresthesia (rasa kebas), dan poikilothermia (suhu dingin berbeda dengan anggota tubuh lain). Gejala lain yang bisa ditemui adalah kulit yang melepuh dan ganggrene pada kulit.
5. Sebutkan perbedaan antara iskemia yang disebabkan emboli dan thrombosis ?
a. Emboli Sekitar 80% emboli timbul dari atrium kiri, akibat atrial fibrilasi atau miokard infark. Kasus lainnya juga berakibat timbulnya emboli adalah katup prostetik, vegetasi katup akibat peradangan pada endokardium, paradoksikal emboli (pada kasus DVT) dan atrial myxoma. Anuerisma aorta merupakan penyebab sekitar 10% keseluruhan kasus yang ada, terjadi pada pembuluh darah yang sehat. b. Thrombosis Faktor predisposisi terjadi trombosis adalah dehidrasi, malignan, polisitemia, ataupun status prototrombik inheritan, trauma vaskuler, injuri Iatrogenik, trombosis pasca pemasangan bypass graft, trauma vaskuler. Gambaran klinis terjadinya trombosis adalah riwayat nyeri hilang timbul sebelumnya, tidak ada sumber terjadinya emboli dan menurunnya (tidak ada) nadi perifer pada tungkai bagian distal.
6. Sebutkan faktor resiko yang tidak dapat dirubah ?
Risiko terjadinya ALI meningkat pada populasi yang memiliki riwayat penyakit pembuluh darah koroner, stroke, diabetes, gagal ginjal kronik, gangguan irama jantung, atau imobilisasi berkepanjangan. Ada pula faktor resiko aterosklerosis seperti merokok, diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan riwayat penyakit sama pada keluarga juga meningkatkan kemungkinan terjadinya ALI 7. Sebutkan komplikasi dari Akut Limb Iskemia ? a. Hiperkalemia b. Sindrom kompartemen (nyeri saat fleksi/ ekstensi , kelemahan otot, tidak mampu merespon terhadap stimulasi sentuhan, pucat, nadi lemah/ tidak teraba). Pembengkakan jaringan dalam kaitannya dengan reperfusi menyebabkan peningkatan pada intra compartement tekanan, penurunan aliran kapiler, iskemia dan kematian jaringan otot (pada > 30 mmHg) 8. Sebutkan tatalaksana dan pengobatan dari Akut Limb Iskemia ? ALI harus ditangani dalam waktu cepat untuk bisa menyelamatkan sebanyak mungkin sel tubuh yang sehat dan mengurangi komplikasi. Tatalaksana ALI disesuaikan dengan penyebab utamanya. Secara umum, pada kasus penyumbatan karena gumpalan darah maka yang akan diberikan obat pengencer darah, angiografi segera, dan tindaka prosedur revaskularisasi. Ketika bagian tubuh tersebut dinilai sudah tidak viabel, maka mungkin dilakukan amputasi untuk mencegah perburukan kondisi lebih lanjut.